Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Padang, Lintas Media News
Di tengah gelombang kehilangan pekerjaan yang melanda para pemuda akibat pandemi Covid-19, muncul sebuah inisiatif luar biasa dari sekelompok pemuda di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Mereka membentuk Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera (BGS), dengan tekad kuat untuk mengembangkan sektor pertanian di daerah mereka.

Terdiri dari 32 petani milenial, Kelompok Tani BGS memilih untuk berkolaborasi dalam mengolah lahan pertanian seluas 55,69 hektar di kawasan perhutanan sosial. Mereka fokus pada komoditas pertanian seperti kopi, teh, tanaman penyegar, hortikultura, dan berbagai produk olahan pertanian organik. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, BGS berhasil membangun dapur organik, pabrik kompos, pabrik pupuk organik, green house, secara perlahan berhasil mewujudkan konsep pertanian organik terpadu.

Pertanian organik terpadu yang diusung oleh BGS telah mendapat apresiasi luas, termasuk dari pemerintah provinsi Sumatera Barat. Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Meskipun belum ada program resmi yang ditujukan khusus untuk petani milenial, pemerintah Sumatera Barat telah memberikan bimbingan kepada banyak kelompok tani yang dimotori oleh anak-anak muda.
"Pemerintah memberikan berbagai macam bantuan seperti alat destilasi, unit pengolahan pupuk organik, klinik PHT, akses jalan menuju lahan pertanian, program bapak asuh, dan sebagainya," ungkap Wakil Gubernur saat berkunjung ke Gelar Teknologi BGS di Penas KTNA XVI di Padang, Selasa (13/06/23).

Selain memberikan bantuan materil, Pemerintah Provisni Sumatera Barat juga mendorong kelompok tani milenial seperti BGS untuk membantu membina dan mengembangkan kelompok-kelompok pertanian serupa. Semangat kolaborasi dan saling memberikan motivasi di antara para petani muda ini diharapkan dapat menghasilkan efek sinergis dan mempercepat perkembangan sektor pertanian di daerah tersebut, khususnya di kalangan milenial.

Keberhasilan BGS dalam mengembangkan pertanian organik terpadu telah memberikan harapan baru bagi pertanian di Kabupaten Solok. Mereka tidak hanya menghadirkan inovasi teknologi dan praktik pertanian yang ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi para petani milenial. Pertanian yang berkelanjutan dan berorientasi pada kualitas produk menjadi pijakan utama dalam upaya mereka memperoleh keberhasilan tersebut.

Inisiatif luar biasa yang dilakukan oleh Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera menjadi contoh yang menginspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut terlibat dalam pengembangan sektor pertanian. Keterlibatan aktif pemerintah provinsi Sumatera Barat dan dukungan yang mereka berikan kepada para petani muda tersebut semakin memperkuat keyakinan bahwa pertanian milenial dapat menjadi solusi masa depan yang berkelanjutan dan memberikan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat setempat.

Sekretaris BGS, Yudha, menjelaskan bahwa kelompok mereka aktif dalam menarik minat petani muda, mulai dari program magang bagi mahasiswa. BGS juga memfasilitasi sertifikasi Pelatihan Petani Pedesaan Swadaya (P4S), yang meberikan pelatihan teknis, hingga pemasaran produk pertanian dan hilirisasi.

Dibuktikan dengan sejumlah produk, antara lain biji kopi arabika, teh, minyak atsiri, sabun eco enzym, dan berbagai produk hortikultura yang telah dipasarkan, bahkan dilirik sebagai produk layak ekspor. 

Dengan semangat dan dedikasi mereka, Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera (BGS) telah menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam pengembangan sektor pertanian. Keberhasilan mereka dalam menerapkan konsep pertanian organik terpadu dan menghasilkan produk berkualitas membawa harapan baru bagi pertanian milenial di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok. 

“Harapannya, langkah ini dapat mengilhami langkah-langkah serupa dalam pengembangan pertanian di seluruh Indonesia, sehingga sektor pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” pungkas Yudha. 

(Dinas Kominfotik Prov. Sumbar)


Padang,Lintas Media News
 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melakukan kunjungan ke Gelar Teknologi Smart Green House pada gelaran PENAS XVI, Sabtu (10/6). Lahan percontohan berukuran 384 m2 yang digawangi Direktorat Jenderal Hortikultura ini ditanami aneka sayuran termasuk buah melon ini mampu memproduksi aneka komoditas berkualitas. 

“Smart Green House adalah salah satu upaya Kementerian Pertanian senantiasa melakukan upaya-upaya pertanian baik melalui lahan datar maupun teknologi seperti ini guna menghasilkan produk pertanian berkualitas,” ujar SYL, Sabtu (10/6). 

Dalam kesempatan tersebut, Mentan melakukan panen melon bersama Gubernur yang diikuti dengan mencicipi langsung selada tanpa perlu melalui proses pencucian terlebih dahulu. Diakuinya, selada yang dipanen memiliki cita rasa segar dan renyah.

Jelang H-1 pelaksaan PENAS, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto turut mengunjungi SGH bersama jajaran Eselon II guna mengecek kesiapan pelaksaan sebelum kunjungan Mentan beserta Gubernur. 
“Salah satu komoditas yang dikembangkan di SGH ini adalah aneka sayuran dan melon. Melon yang dikembangkan per buahnya mencapai  berat hingga 1,5 kg. Jika luasan 800 m2 ditanami melon, bisa menghasilkan kira-kira 2700 tanaman atau 4 ton melon. Kalau harga melon Rp 30 ribu berarti sekali panen biza menghasilkan Rp 120 juta,” ujar Prihasto. 
 
Teknologi SGH bertujuan untuk memodifikasi iklim mikro dengan penerapan teknologi berupa sensor di dalam bangunan dan otomatisasi fertigasi. Konsep yang dikembangkan ini dilakukan dengan berbagai opsi metode penanaman yang bisa digunakan, seperti Drip Irrigation, Dutch Bucket dan Hidroponik sistem NFT.

Adanya SGH ini memungkinkan petani menanam komoditas yang tidak sesuai dengan kondisi iklim setempat melalui modifikasi iklim mikro di dalam bangunan. Seperti contoh tanaman dataran tinggi seperti tomat cherry, melalui teknologi SGH dimungkinkan untuk ditanam pada dataran rendah dengan pemanfaatan green house seperti ini. Kondisi ekstrim cuaca bahkan tidak lagi menjadi kendala tanam. Selain itu, SGH membantu petani memproduksi sayuran dan buah dengan karena tidak perlu menggunakan pestisida.

Dirinya menjelaskan, biaya investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 7 miliar. “ Untuk BEP diperkirakan sekitar 3 tahun budidaya melon sudah bisa kembali modal. Ini adalah salah satu teknologi masa depan agar pangan lokal Indonesia lebih mandiri. Dengan SGH kita bisa menanam setiap saat, tidak tergantung dengan musim,” terangnya.(rel/St)



Padang,Lintas Media News
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pengembangan  pelestarian  Ayam Kukuak Balenggek sebagai salah satu plasma nutfah lokal, selain untuk menunjang peningkatan produksi ternak sekaligus juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

"Ayam Kukuak Balenggek di PENAS ini telah memecahkan bukan hanya rekor Nasional tapi rekor Dunia", kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH)  Nasrullah saat penyerahan piagam penghargaan Rekor Dunia MURI pada  Kegiatan PENAS ke XVI di Padang, kemaren.

Menurut Nasrullah, Ayam Kukuak Balenggek adalah ayam lokal Indonesia yang berpotensi sebagai ayam hias.

"Saat ini kita harus bangga karena Indonesia memiliki  plasma Nutfah lokal dan melalui pemecahan rekor MURI ini kita perkenalkan Ayam Kukuak Balenggek sebagai ayam lokal yang hanya ada di Sumatera Barat, dan tidak ada di dunia maupun di wilayah lain di Indonesia", ungkap Nasrullah.

"Untuk itu kita harus menjaga dan melestarikan plasma Nutfah ini," tuturnya.
Nasrullah menegaskan, untuk mencegah kemungkinan pengambilan secara ilegal rumpun  terbentuk di suatu wilayah, pemerintah telah memberikan perlindungan hukum. "Pengaturan ini dilakukan untuk menjamin adanya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik hewan", terangnya.

Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, pemerintah berharap Ayam Kukuak Balenggek segera dapat didaftarkan ke FAO sebagai plasma nutfah Indonesia, sehingga daerah lain atau negara lain, tidak akan dapat mengklaim plasma nutfah ini karena sudah secara internasional diakui dan tercatat di Website FAO.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan MURI menyampaikan, Kukuak Ayam Balenggek sukses memecahkan Rekor Dunia dengan kategori  Superlatif. Ia sebutkan, tercatat penampilan sekitar  939 ekor ayam kukuak Balenggek dan ini merupakan jumlah terbanyak terbesar  dan perdana yang diadakan di Sumatera Barat.

Menurut, Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo,  Ayam Kukuak Balenggek merupakan ayam lokal Indonesia yang mempunyai keseragaman fisik dan komposisi genetik. Selain itu, ayam ini juga mempunyai kemampuan yang cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan.

"Hari ini menjadi sangat meriah dengan penampilan ayam kukuak Balenggek terbanyak di Dunia dan menjadi sebuah harapan Tim Rekor MURI dalam memperkenalkan plasma nutfah lokal  
mendunia, sehingga plasma Nutfah ini menjadi lestari bahkan dapat menjadi daya tarik pariwisata, ini sejatinya esensi pemecahan rekor" pungkasnya.(rel/St)

 Dharmasraya, Lintas Media News
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan membuka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51 dan Jambore Kader PKK Berprestasi Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Dharmasraya. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Dharmasraya, Pulau Punjung Senin, (12/06/22). 

Kegiatan juga dihadiri oleh Sekda, Adlisman, Forkopimda, Kepala SKPD se-Kabupaten Dharmasraya, Ketua TP PKK Dharmasraya, Dewi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua Dharma Wanita Dharmasraya, Camat, Wali Nagari se-Kabupaten Dharmasraya serta undangan lainnya.

Atas terselenggarakannya kegiatan ini Sutan Riska menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi kepada semua pihak, khususnya kepada keluarga besar TP PKK Kabupaten Dharmasraya yang telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh unsur terkait. Demi terlaksananya acara HKG PKK dan Jambore pada hari ini.

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya beserta seluruh perangkat daerah, camat dan walinagari mendukung penuh kegiatan puncak Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) PKK ke-51 tahun 2023. Dengan tema Bergerak bersama menuju keluarga sejahtera dan tangguh wujudkan Indonesia tumbuh. Dan ini menjadi istimewa karena PKK telah melewati masa emasnya.

“Banyak hal tentunya yang telah dilakukan gerakan PKK selama 51 tahun perjalanannya. Kiranya dapat menjadi bahan pembelajaran bahwa upata memberdayakan keluarga dan masyarakat itu perlu dengan pendekatan cipta, rasa dan karsa yakni dengan hati dan niat yang tulus,” kata Bupati.

Katanya lagi, peringatan HKG ini hendaknya dijadikan momentum untuk menunjukan bahwa tim penggerak PKK dengan segala program kerja. Dan kegiatan yang dinamis dapat member manfaat yang optimal pada masyarakat. Wujud kegiatan yang nyata tersebut merupakan salah satu upaya untuk membuktikan bahwa PKK mampu membantu mempercepat kesejahteraan keluarga melalui pembinaan secara rutin dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. 

Hari Kesatuan Gerak PKK juga harus mampu kita dayagunakan sebagai media untuk mengawasi diri secara kelembagaan dan melakukan evaluasi dalam program kerja PKK. Harus bisa mengikuti perkembangan zaman dengan segala teknologi yang ada.

“Melalui peringatan HKG PKK ini saya mengingatkan agar gerakan PKK kembali pada roh-nya. Yakni sebagai gerakan masyarakat untuk memperdayakan keluarga. Artinya, keluargalah yang harus menjadi focus perhatian kita. Keluargalah yang harus kita berdayakan, karena keluarga merupakan unit  terkecil masyarakat. Kami mengharapkan segenap jajaran tim penggerak PKK secara berjenjang di semua tingkatan untuk dapat saling bahu membahu dengan segenap komponen masyarakat,” kata Bupati Dharmasraya yang juga menjabat Ketua Apkasi.

Selanjutnya, Sutan Riska mengatakan gerakan PKK harus senantiasa didukung oleh perangkat daerah. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan komitmen, kerjasama dan sinergitas kita dalam membangun keluarga yang berdaya, sehat dan sejahtera melalui 10 program pokok PKK.

Hari ini juga akan dilaksanakan Jambore kader PKK berprestasi yang akan diikuti oleh kader-kader PKK yang ada di 52 nagari dan 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya. “Saya berharap para kader PKK dapat mengikui seluruh rankaian kegiatan hari ini dengan penuh suka cita. Dan saling berbaur dalam suasana kekeluargaan,” himbau Bupati lagi.

Kegiatan jamboree PKK ini merupaka salah satu kegiatan bergengsi PKK, yang tidak hanya untuk menyaring kader-kader terbaik, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dari kader-kader PKK. Tetapi juga sebagai ajang untuk memupuk kebersamaan dan silaturahmi antar kader PKK.

“Saya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai salah satu upaya tim penggerak PKK Kabupaten Dharmasraya dalam mewujudkan 10 program PKK yang sekaligus akan mendorong tercapainya visi dan misi Kabupaten Dharmasraya. Maka pada kesempatan ini saya mengajak para kader sekalian untuk mengikutinya dengan penuh semangat. Mari kita satukan langkah dan presepsi sehingga program kerja PKK dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Dharmasaya, Ny. Dewi Sutan Riska dalam laporannya menyampaikan, kegiatan HKG PKK Dharmasraya tahun ini menyelenggarakan Lomba Stand Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), berupa pameran produk makanan, minuman maupu kerajinan tangan hasil Pokja perwakilan TP PKK Kecamatan Se Kabupaten Dharmasraya.

Menurutnya kegiatan lomba UP2K ini merupakan bagian dari persiapan TP PKK Kabupaten Dharmasraya, untuk mengikuti kegiatan serupa di tingkat Provinsi Sumatera Barat. Hasil lomba ini merupakan calon utusan Kabupaten Dharmasraya di iven-iven yang lebih tinggi.

“Kami berharap, kegiatan ini merupakan awal usaha kita untuk mempertahankan atau meningkatkan prestasi TP PKK Kabupaten Dharmasraya sebagai yang terbaik dua tingkat Provinsi Sumatera Barat yang kita peroleh tahun lalu,” tukas Ny. Dewi.(elda)

Padang,Lintas Media News
Modernisasi Koperasi merupakan transformasi koperasi untuk lebih maju dałam hal organisasi, tata kelola dengan teknologi dan mengikuti perkembangan zaman, termasuk pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

Hal ini dikemukakan oleh Menteri Koperasi dan UKM yang diwakili oleh Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian, Bagus Rahman dalam paparannya pada Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi Negara, rangkaian Penas Petani Selayan XVI Tahun 2023 di Auditorium Universitas Negeri Padang, (12/6). 

“Koperasi modern adalah koperasi yang telah mengadopsi teknologi, berpotensi ke dalam skala industri, memiliki akses permodalan dan pasar sehingga menghasilkan nilai tambah yang Tinggi kepada anggotanya, ini adalah beberapa kriteria yang dibutuhkan,” paparnya. 

Di hadapan pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Indonesia, Bagus mencontohkan bagaimana suksesnya koperasi yang dikelola secara modern dan profesional.  

“Perusahaan besar Fontera, koperasi peternak sapi di Selandia Baru, menguasai 35% ekspor susu dari hulu sampai hilir,” ujarnya pada temu wicara yang mengangkat tema Kebijakan Terhadap Peran Kelembagaan Koperasi dalam Mendukung Petani Nelayan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia.

Untuk itu, pihaknya meminta petani dan nelayan untik mengoptimalkan sejumlah program yang telah diluncurkan pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, seperti strategi pendampingan koperasi modern.

“12 tema pendampingan, pelatihan SDM, bimbingan teknis, FGD dan lainnya,” jelas Bagus.  

Sebagai organisasi yang mengatur dirinya sendiri, koperasi juga diharapkan memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang difasilitasi pemerintah.

“Regulasi terkait pembiayaan juga telah diterbitkan, melalui Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,” pungkasnya. (Diskominfotik Prov. Sumbar)

Padang, Lintas Media News
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Dedi Nursyamsi menyampaikan kunci keberhasilan pembangunan pertanian tidak lain adalah peningkatan produktivitas. 

“Tujuannya adalah menyediakan pangan bagi 280 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani serta menggenjot ekspor,” ungkapnya secara daring saat membuka Temu Sukses Petani dan Penyuluh, pada ajang Penas Petani Nelayan XVI di Kyriad Bumi Minang Hotel, Kota Padang, Selasa (13/6).

Menurut Dedi, swasembada pangan bisa kembali diraih melalui koloborasi dan sinergitas dari berbagai pihak. Semua mesti berbagi peran, baik pemerintah, peneliti, penyuluh maupun petani.

“Sejarah sudah membuktikan kerjasama apik antara peneliti yang menghasilkan inovasi teknologi, para penyuluh yang menyampaikan, petani yang mengimplementasikannya mampu mendongkrak produktivitas pertanian,” tegasnya.

Lebih lanjut Dedi menggambarkan, bagaimana Indonesia dahulu bisa meraih swasembada pangan dalam kurun waktu  kurang dari 15 tahun, tepatnya pada tahun 1970 hingga tahun 1984.

Ketika itu pemerintah secara masif meluncurkan berbagai program strategis di sektor pertanian, diantaranya program Bimbingan Massal (Bimas) dan program Panca Usaha Tani.
“Awalnya hanya sekitar 2 sampai 3 ton/hektar menjadi 3 ton/hektar, bahkan pada tahun 1984 produktivitas padi kita tembus 4,8 sampai 4,9 ton/hektar, mendekati 5 ton, sehingga menjadikan Indonesia dari negara importir beras terbesar di dunia menjadi swasembada pangan,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh stakeholder di sektor pertanian untuk saling bersinergi untuk kembali meningkatkan produktivitas pertanian.

“Mari kita sama-sama berintropeksi disaat sama ayo kita bikin perencanaan lagi, kita buat program seperti dulu lagi. Kalau dulu ada Panca Usaha Tani, sekarang Panca Usaha Tani plus Smart Farming untuk menggenjot produkvitas pertanian kita,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan RI, Muhammad Amin selaku panitia penyelenggara mengatakan bahwa Temu Sukses Petani dan Penyuluh ini adalah untuk memotivasi, membuka cakrawala berpikir, serta memacu prestasi Kontak Tani Nelayan dan penyuluh, baik penyuluh PNS maupun swadaya serta petani perikanan dan kehutanan.

Narasumber pada kegiatan ini merupakan para penyuluh berprestasi di tingkat Nasional yang akan berbagi pengalaman kepada seluruh peserta. 

Temu Sukses Petani pada ajang Penas Petani Nelayan XVI yang digelar diranah Minang ini dihadiri lebih kurang 1.000 peserta yang terdiri dari 600 orang penyuluh dan 400 orang petani dan pengurus KTNA se-Indonesia. (ISC/ Diskominfotik Prov. Sumbar)


Lintasmedia news.com,DHARMASRAYA – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerjaan serahkan 41 unit kendaraan dinas roda dua, untuk Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Tenaga Pendamiping Program Keluarga Harapan (PKH), di halaman kantor bupati setempat, Pulau Punjung, Senin, (12/06/23).

Pengadaan kendaraan dinas tersebut bersumber dari DPA Dinas Sosial P3APPKB Tahun Anggaran 2023, yang terdiri dari 11 unit untuk TKSK dan 30 unit untuk Tenaga Pendamping PKH. Penyerahan tersebut turut disaksikan Sekretaris Daerah, Adlisman, dan Kepala Dinas Sosial P3APPKB, Martin Efendi

Sutan Riska menjelaskan tujuan penyerahan kendaraan bermotor roda dua ini untuk lebih memotivasi Pendamping PKH dan TKSK dalam melaksanakan tugas sosial di kecamatan dan nagari. Karena mereka merupakan ujung tombak dalam mendata sasaran keluarga penerima manfaat pada Hari Lanjut Usia Nasional beberapa waktu lalu. 

“Kendaraan ini diberikan bertujuan agar saudara dapat bekerja dengan maksimal. Karena PKH dan TKSK merupakan salah satu ujung tombak dalam melakukan pendataan atau tugas sosial lainnya di kecamatan dan nagari. Jadi, saya himbau kepada saudara-saudara agar dapat melakukan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” himbau Bupati.

Selain itu, Bupati yang juga merupakan Ketua Umum APKASI meminta kepada seluruh PKH dan TKSK agar dapat merawat dengan sebaik-baiknya kendaraan yang sudah diberikan ini. Dan agar dapat menjaga kendaraan tersebut seperti milik sendiri.

“Dengan diberikannya fasilitas kendaraan roda dua ini, diharapkan saudara-saudara pendamping PKH dan TKSK untuk dapat bekerja lebih maksimal lagi dalam memberikan dampingan dan penjangkauan terhadap masyarakat Dharmasraya yang memerlukan kendaraan ini. Sesuai dengan peruntukkannya . dan saya berharap agar kendaraan ini dapat dirawat dengan sebaik-baik-baiknya. Rawatlah selayaknya barang kita sendiri,” pungkas Bupati.

Sementara itu, Emner, salah satu penerima unit kendaraan roda dua tersebut mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada Sutan Riska karena telah peduli dan memperhatikan kebutuhan para pekerja sosial di lapangan.

“Alhamdulillah, rasa syukur kami kepada Allah SWT, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, karena peduli dan mengerti kebutuhan kami di lapangan,” ujar TKSK Kecamatan Asam Jujuhan itu.

Emner berharap, dengan diterimanya unit kendaraan ini, semakin memudahkan mobilisasi dan meningkatkan kinerja para pekerja Sosial.

“Saya bersama rekan-rekan TKSK dan Pendamping PKH berkomitmen melaksanakan amanat Pak Bupati untuk meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya. (elda)



Pad

ang,Lintas Media News
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) menerima penyampaian nota pengantar Ranperda Pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2022 pada rapat paripurna dewan,Selasa (13/6/2023) di ruangan rapat utama DPRD Sumbar.

Dalam nota pengantar Gubernur Sumbar yang disampaikan Wakilnya Audy Joinaldy mengatakan,pada LHP Tahun 2022
Pemerintah Provinsi Sumbar kembali mendapatkan penghargaan tertinggi fibidang pengelolaan keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Kepala daerah menyampaikan laporan ini dengan dilampirkan laporan keuangan yang telah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat enam bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Ketua DPRD Sumbar Supardi didampingi wakilnya Irsyad Safar dan Suwirpen Suib dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat membuka rapat mengatakan.
Dalam Nota Pengantar yang disampaikan wakil Gubernur tadi, secara umum  dapat diketahui muatan Ranperdanya.

Da

ri aspek pendapatan daerah, dari target sebesar Rp. 6.175.628.018.183,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.130.023.203.347,60 atau 99.26  %. Dari aspek belanja daerah, dari alokasi sebesar Rp.6.639.308.547.776,-  dapat direalisasikan sebesar Rp.6.304.434.742.047,81 atau 94.96 %. Dan dari realisasi pendapatan dan belanja daerah tersebut, diperoleh SILPA sebesar Rp. 289.279.692.879,38.

Sesuai dengan tahapan pembahasan, terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2022 yang disampaikan oleh Saudara Gubernur, Fraksi-Fraksi akan memberikan pula pandangan umum Fraksinya yang di dalamnya memuat pandangan, pendapat dan tanggapan dari Fraksi terhadap pelaksanaan APBD Tahun 2022 tersebut.Jelas Supardi.

Sebagai tahapan akhir dari pengelolaan keuangan daerah, maka Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, menurut Supardi tidak hanya untuk menetapkan besaran pendapatan, belanja daerah dan SILPA dari pelaksanaan APBD, akan tetapi juga sebagai moment untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan APBD tersebut.

Dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kita akan dapat mengetahui, apakah APBD telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, telah dilaksanakan secara efektif dan efisien, telah dapat mewujudkan target yang direncanakan dan disamping itu, kita juga dapat mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaannya.Ujar Supardi.

Oleh sebab itu, Supardi menambahkan,pembahasan  Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, tidak berdiri sendiri, akan tetapi perlu disandingkan dengan  LKPJ Kepala Daerah untuk melihat sinkronisasinya dengan capaian target kinerja program dan kegiatan dan disandingkan pula dengan LHP BPK, untuk melihat apakah penggunaan anggaran telah dilakukan secara efektif dan efisien, telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan apa permasalahan dalam pelaksanaannya.(St)


Padang, Lintas Media News
Hikmah dari pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) XVI Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) tahun 2023 di Sumbar,Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mendapat bantuan hibah Pabrik Mini Minyak Goreng (Pamigo) dari Pemerintah pusat melalui Direktorat Pengolahan dan pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Kepala Dinas Pertanian Sumbar Febrina Tri Susila Putri didampingi Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar Marwansyah membenarkan adanya bantuan Pamigo tersebut dari pemerintah pusat untuk petani Sumbar.

"Nantinya Pamigo ini akan dimanfaatkan oleh petani sawit di Kabupaten Pesisir Selatan (Kab. Pessel)",jelas Febrina saat meninjau pengoperasian Pamigo pada pameran Geltek Penas XVI KTNA di Lanud Sutan Sjahrir Padang,Senen (12/6/2023).

Menurut Febrina,Pamigo ini harganya Rp.4 miliar,bisa menjadi solusi untuk petani sawit skala kecil di Sumbar.

“Jika biasanya pengolahan sawit harus dilakukan di pabrik-pabrik besar. Ke depan petani skala kecil sudah bisa memanfaatkan Pamigo untuk melakukan pengolahan mandiri,” ungkap Febrina.

Hasil olahan dari Pamigo ini awalnya berupa Crude Palm Oil (CPO). Setelah itu perlu dilakukan pengolahan lanjutan dengan menggunakan mesin yang sama untuk kemudian bisa menjadi minyak goreng.

“Untuk bisa menghasilkan minyak goreng yang siap pakai, pengolahan menggunakan mesin Pamigo perlu dilakukan 3 kali proses. Proses pertamanya akan menghasilkan CPO, setelah itu baru menghasilkan minyak goreng,” ungkapnya.

Febrina mengungkapkan, dari 6 sampai 7 ton tandan buah segar sawit yang diproses menggunakan Pamigo, bisa menghasilkan 1 ton minyak goreng yang sudah bisa dipacking.

Nantinya untuk operator Pamigo ini akan dilaksanakan secara kelompok. Karena tekhnologi Pamigo ini masih baru, maka sebelum menggunakan kelompok tersebut akan dilatih terlebih dahulu oleh pihak Kementan.

“Setiap bantuan alat pertanian dari pemerintah, penerimanya harus berbentuk kelompok tani. Kelompok tani tersebut mesti memenuhi beberapa kriteria, seperti luas lahan yang harus memenuhi standar minimal, tingkat keaktifan kelompok dalam berbagai kegiatan, selanjutnya mereka harus sudah terdaftar atau terigisternya dalam Calon Penerima. Calon lokasi dan yang terpilih sebagai penerima di Sumbar adalah Kelompok Tani asal Kab. Pessel,” ungkap Febrina.

Ia menambahkan, selain mendapatkan Bantuan Hibah Pamigo, Prov. Sumbar juga mendapatkan bantuan Smart Green House untuk pembibitan dari Kementan RI. Smart Green House tersebut, nantinya akan ditempatkan pada kelompok tani di Kota Padang untuk penyediaan pembibitan organik.

Dengan menggunakan bibit organik tersebut diharapkan dapat meminimalisir serangan hama terhadap komoditi pertanian dan meningkatkan hasil produksi. Sekaligus menekan angka pemanfaatan pupuk pestisida oleh petani, sehingga setiap produk yang dihasilkan dapat menembus pasar internasional.

“Sebelumnya kelompok yang ditunjuk sebagai penerima hibah ini, telah memproduksi bermacam bibit, buah dan bunga dan sudah terdaftar sebagai CPCL. Selanjutnya tinggal diberikan pelatihan,” terang Kadis Pertanian Sumbar tersebut.

Febrina meyakini, Smart Green House ini sangat menarik untuk menjadi solusi terhadap peningkatan kualitas pembibitan organik di Sumbar. Selama ini tingkat produksi bibit di Sumbar sudah cukup tinggi. Namun, secara kualitas masih belum memenuhi standar internasional karena menggunakan pupuk pestisida, terutama untuk tanaman Holtikultura. (Lmn/St)


PADANG,Lintas Media News
Sekitar seratusan lebih peserta Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan ke-XVI, berkunjung ke PT Semen Padang untuk melihat area konservasi ikan bilih dan pembibitan tanaman kaliandra merah, termasuk melihat Kawasan Cagar Budaya Nasional Pabrik Indarung I, Senin (12/6/2023).

Didampingi Kepala Bidang Destinasi dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Padang, Diko Riva Utama, rombongan Penas Tani dan Nelayan yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia itu terlihat antusias. Terutama, saat berada di Pabrik Indarung I yang didirikan Belanda pada 18 Maret 1910.

Di pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini, rombongan tersebut tampak memanfaatkan moment kunjungannya ke Pabrik Indarung I untuk berswafoto dengan latar belakang bangunan Pabrik Indarung I. Tidak hanya itu, beberapa dari mereka juga ada yang melakukan live video di media sosial seperti Instagram dan TikTok.

Selama kurang lebih 1 jam berada di Pabrik Indarung I yang dulunya bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NIPCM), rombongan tersebut juga bertanya kepada pihak PT Semen Padang tentang bagaimana sejarah, serta perkembangan Pabrik Indarung I sejak didirikan sampai berhenti beroperasi di tahun 1999.
Salah satu peserta Penas Tani Nelayan asal Timika, Papua, bernama Pius Katagame, mengaku takjub dengan sejarah pabrik yang berada di sisi timur kawasan PT Semen Padang tersebut. Kata dia, produksi dari PT Semen Padang ini sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Tidak ada yang tidak tahu dengan Semen Padang. 

"Di Timika saja, banyak rumah dan hotel yang dibangun menggunakan semen dari Semen Padang. Semen Padang luar biasa sekali, sudah berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Makanya, saya sangat senang diberi kesempatan untuk berkunjung ke Pabrik Indarung I ini," katanya. 

Hal yang sama juga disampaikan peserta Penas Petani dan Nelayan dari Kabupaten Nagan Raya, Aceh, bernama Yulianto. Kata dia, keberadaan PT Semen Padang yang sudah berusia 113 tahun, tentunya sangat memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Karena, PT Semen Padang merupakan salah satu sumber daya Indonesia yang sangat berguna bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

"Bahkan pasca-Tsunami, kebutuhan semen untuk pembangunan di Aceh dipasok dari Semen Padang. Museum Tsunami Aceh sendiri juga dibangun menggunakan semen dari Semen Padang. Dan, saya tertarik berkunjung untuk melihat Pabrik Indarung I ini, karena bangunan pabrik ini merupakan cikal bakal industri semen di Indonesia," katanya.

Peserta Penas Petani dan Nelayan lainnya yang berasal dari Kalimantan Timur, bernama Agus Priyono, juga mengaku takjub dengan bangunan Pabrik Indarung I. "Saya tertarik melihat Pabrik Indarung I, karena banyak bangunan tua bersejarah yang dibangun di zaman Belanda menggunakan semen dari Semen Padang," katanya. 

Bahkan, kata Agus Priyono melanjutkan, Museum Mulawarman yang merupakan bekas istana dari Kesultanan Kutai Kartanegara yang dibangun pada tahun 1936, juga dibangun menggunakan semen dari PT Semen Padang. "Jadi, itu lah alasannya kenapa saya sangat tertarik sekali berkunjung ke Pabrik Indarung I ini," bebernya.

Setelah berkunjung ke Pabrik Indarung I, rombongan Penas Petani dan Nelayan itu kemudian mengunjungi tempat pembibitan kaliandra merah serta konservasi ikan bilih. Di sana, mereka juga mendengar secara seksama alasan PT Semen Padang melakukan pembibitan kaliandra dan konservasi ikan bilih yang merupakan ikan endemik di Danau Singkarak. 

Rumiati, peserta Penas Petani dan Nelayan dari Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menyebut bahwa dirinya baru kali ini mendengar nama tanaman kaliandra. Tentunya, dari penjelasan pihak PT Semen Padang, ternyata kaliandra merah ini sangat bagus sekali untuk dikembangkan, terutama di tanah-tanah marginal. 

"Kaliandra merah ini bisa menyuburkan tanah. Siklusnya juga cepat, ditanam, kemudian dipangkas dan tumbuh sendiri. Manfaatnya juga banyak, bunganya bisa untuk budidaya madu, dan daunnya untuk pakan ternak. Sedangkan kayunya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar yang dapat mensubstitusi batubara," katanya. 

Selain itu, sebutnya, dengan menanam kaliandra merah, juga membuat tanah menjadi subur. "Nah, setelah dari Penas Petani dan Nelayan ini, saya akan mencoba untuk membudidayakan kaliandra merah ini di rumah. Karena, saya juga diberi biji kaliandra oleh pihak Semen Padang. Minimal, saya manfaatkan untuk budidaya madu," ujarnya. 

Terkait konservasi ikan bilih, peserta Penas Petani dan Nelayan bernama Suparmi asal DKI Jakarta, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah mengembangbiakkan ikan bilih melalui pemijahan secara alami di kolam pemijahan dan laboratorium. Apalagi, kata dia, ikan bilih hasil konservasi dikembalikan ke habitat aslinya di Danau Singkarak.

"Ini sangat bagus sekali. Semen Padang patut diapresiasi, karena telah berupaya mengembangbiakkan ikan bilih yang telah hampir punah. Menariknya, ikan bilih yang dikembangbiakkan ini juga dikembalikan ke habitatnya di Danau Singkarak. Saya sendiri, pernah memakan ikan bilih yang dibawa saudara. Ikannya sangat enak dan rasanya agak manis," katanya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Padang, Diko Riva Utama, mengatakan rombongan Penas Petani dan Nelayan ke-XVI ini sengaja dibawa ke PT Semen Padang, karena selain adanya Pabrik Indarung I yang telah menjadi kawasan Cagar Budaya Nasional, di PT Semen Padang juga terdapat potensi besar lainnya seperti kaliandra merah dan ikan bilih.

"Nah, kunjungan ke Semen Padang ini sesuai dengan agendanya Penas Petani dan Nelayan. Artinya, di samping tour ke Pabrik Indarung I,  rombongan ini juga bisa melihat pembibitan kaliandra merah dan konservasi ikan bilih. Alhamdulillah, seluruh peserta tampak tertarik dengan apa yang kita sajikan di semen Padang ini," katanya. 

Untuk itu, tambahnya, mewakili Pemko Padang, dia pun mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah memfasilitasi peserta Penas Petani dan Nelayan berkunjung ke PT Semen Padang. "Terima kasih kepada manajemen Semen Padang yang telah memfasilitasi para peserta berkunjung melihat Indarung I serta pembibitan kaliandra merah dan konservasi ikan bilih," ujarnya. 

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan bahwa pihaknya memfasilitasi kunjungan peserta Penas Petani dan Nelayan, merupakan bentuk dukungan PT Semen Padang terhadap kegiatan Penas Petani dan Nelayan yang dipusatkan di kawasan Lanud Sutan Sjahrir, Tabing, Kota Padang.

"Bagi kami di Semen Padang, kunjungan peserta Penas Petani dan Nelayan ini juga sesuai dengan program perusahaan yang telah dikembangkan, seperti penanaman kaliandra merah bekerjasama dengan masyarakat sekitar perhutanan sosial dalam hal cadangan karbon dan energi alternatif terbarukan, termasuk konservasi ikan bilih yang terancam punah di Danau Singkarak," katanya. 

Ia berharap, selama kunjungan ke PT Semen Padang, peserta Penas Petani dan Nelayan puas dengan segala informasi yang disampaikan. "Semoga, sharing pengetahuan dari kami tentang tanaman kaliandra merah dan juga konservasi ikan bilih dapat menambah pengetahuan para peserta Penas Petani dan Nelayan yang mungkin beberapa dari peserta, belum mengenal kaliandra dan ikan bilih," pungkas Anita.(*)

PADANG,-Lintas Media News
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi meninjau pelaksanaan Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XVI Tahun 2023, Senin (12/6). Dalam tinjauan tersebut, Supardi berharap petani Sumbar bisa menjadi lebih unggul dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pengembangan usaha pertanian. 

" Dalam Penas KTNA 2023 banyak kemajuan-kemajuan teknologi pertanian dari berbagai provinsi yang ditampilkan, diharapkan petani-petani Sumbar bisa mengambil manfaat untuk pengembangan sektor pertanian di Sumbar, " ujar Ketua DPRD sumbar Supardi. 

Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sumbar mengunjungi beberapa stand pengelolan hasil alam, seperti teknologi pengelolaan sawit, smart green house untuk pengelolaan sayuran hingga pengembangan sistem peternakan Closed-loop. 
Sawit merupakan komoditas perkebunan rakyat yang banyak di Sumbar, Kedepan dengan memanfaatkan teknologi petani sawit bisa mengelola sendiri hasil perkebunanan dari hulu ke hilir sehingga tidak bergantung lagi dengan pengusaha besar.

"Diharapkan petani sawit Sumbar bisa mandiri dimasa yang akan datang, tentunya harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi," katanya.

Supardi juga tertarik dengan pengembangan sistem peternakan Closed-loop pada unggas, Closed-loop adalah suatu pendekatan pola peternakan terpadu untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan, sehingga bisa meningkatkan skala ekonomi dan pendapatan petani, serta mampu meningkatkan produktivitas ternak.

" Jadi unggas dan ternak sapi hingga domba dengan sistem  Closed-loop mesti dikembangkan di Sumbar pada masa yang akan datang," katanya.

Dia berharap Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk bisa melakukan pembinaan untuk pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Sumbar. Diharapkan Pemprov bisa untuk terus membagikan informasi-informasi untuk kemajuan petani dan peternak Sumbar.

" Semoga pemerintah kabupaten/kota yang ada bisa merangkul petani-petani yang datang ke Penas KTNA Ke-XVI tidak hanya untuk melihat, saja namun juga menambahkan wawasan dan relasi untuk kemajuan usaha pertanian, " katanya.


Sementara itu, Rofi dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, pola Closed Loop merupakan salah satu langkah dalam adaptasi dan mitigasi risiko terhadap perubahan iklim dan antisipasi krisis pangan global.

Ciri dari Closed Loop yang pertama adalah penerapan pengembangan peternakan dari Hulu hingga Hilir, kemudian ciri kedua adalah berskala usaha dan yang ketiga adalah harus efisien,” jelas Rofi 

Dia menjelaskan, kambing dan domba, serta itik sebagai salah satu komoditas ekspor. Ia pun mengungkapkan, kebutuhan ternak domba/kambing hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan qurban semakin meningkat, dan disisi lain potensi ekspor domba/kambing juga sangat tinggi.

Saat ini kita telah ekspor produk olahan unggas ke beberapa negara, dan kita juga telah bisa menembus ekspor daging ayam karkas, serta telur ayam konsumsi ke Singapura dan saat ini sedang proses audit untuk ekspor ke Uni Emirat Arab”, kata Nasrullah menjelaskan. “Hal ini tentunya perlu dicontoh oleh Peternak lainnya agar lebih sukses lagi”, imbuhnya.(***)


Painan, lintasmedianews,com
Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat menargetkan untuk peningkatan kwalitas pendidikan salah satunya dengan pembangunan mobiler yang kebetulan tahun ini terhadap 71 SMP di Pessel tahun 2023 ini diharapkan dapat berjalan sukses lancar serta berkwalitas
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel Salim Muhamin, S.Pd, M.Si  melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Sudirman, S.Pd, M.Pd
“Tahun ini kita kita akan membanguan mobiler untuk 71 SMP di Pessel dan kita targetkan sukses dan berkwalitas katanya kepada awak media
Dikatakan ini sesuai dengan visi dan misi Bupati Pessel yakni peningkatkan kwalitas pendidikan dengan sapras yang berkwalitas, tegasnya
Disamping itu kata Sudirman peningkatan SDM juga dibarengi sehingga sejalan dengan sapras yang berkwalitas di Pessel, iini merupakan implementasi dari pendidikan yang berkwalitas termasuk di Pessel jelas Plt Sekretaris Disdikbud Pessel itu
Untuk siswa kita dorong berprestasi disegala mata pelajaran salah satunya lewat lomba O2SN yang sedang berlangsung saat ini
“ Tahun lalu ada siswa SMP kita yang tembus ketingkat Nasional lomba O2SN dan ini akan kita pertahankan dan kita tigkatkan,”tegasnya
Dan juga mendorong peningkatan nilai siswa secara Nasional salah satunya dengan mengikuti lomba seperti lomba O2SN diatas serta  penerpana kurikulum merdeka, terangnya.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.