Pagar Alam, Lintas Media News
Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam menggelar Press Release Refleksi 4 Tahun Pembangunan Kota Pagar Alam, bersama awak media, di Rumah Dinas Walikota Pagar Alam, Senin (19/09/2022).
Walikota Pagar Alam, Alpian Maskoni menyebutkan, setiap Kepala Daerah memiliki dua kewajiban yang harus dijalankan sebagai Kepala Daerah, yang pertama rutinitas atau kegiatan wajib, kemudian yang kedua adalah program unggulan.
"Setiap kepala Daerah mempunyai program unggulan yang berbeda. Khususnya Kota Pagar Alam, Pemerintah Kota memiliki 5 program unggulan, bantuan Stek kopi/Sambung Pucuk Kopi, Subsidi KUR 0%, Umroh gratis bagi Ustadz/Ustadzah, Beasiswa bagi siswa-siswi berprestasi tetapi kurang mampu, dan yang terakhir Bonus bagi RT/RW," jelas Walikota.
Pada kesempatan tersebut, Walikota menjelaskan kelima program unggulan tersebut. Pertama Stek kopi/sambung pucuk dengan target 1 juta batang per tahun.
Ide ini muncul ketika Walikota melihat langsung kondisi di lapangan dimana kurang minatnya para petani untuk stek kopi karena butuh biaya yang cukup mahal ditengah semakin berkurangnya lahan pertanian di Kota Pagar Alam.
Melihat kondisi itu lanjut walikota, Pemkot Pagar Alam ingin mengambil peran melalui program stek kopi ini. Keuntungan dari stek kopi ini yaitu meningkatkan produksi kopi, dari perkebunan yang menghasilkan 1 ton/ha bisa meningkatkan hingga 3 ton/ha, itu arti peningkatan produksi kopi bisa mencapai 300% dari produksi biasanya.
Hingga Tahun 2022 ini Pemkot Pagar Alam telah merealisasikan Stek kopi sebanyak 3.297.113 batang Stek kopi kepada 4.195 petani penerima bantuan program. Dengan dukungan dana Bantuan Gubernur (Ban-Gub) berupa 1 rumah tani, 3 rumah produksi dan 35 Solar Dry serta fasilitas didalamnya dengan menggunakan APBD Kota Pagar Alam.
Kedua, Program subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga/0%, yang bekerjasama dengan Bank Sumsel Babel. Program kerja ini lahir dalam upaya membangun perekonomian keluarga di Kota Pagar Alam. Proses peminjaman KUR ini masih melalui perbankan, sehingga hanya pihak Bank yang menyatakan keluarga tersebut layak atau tidak untuk melakukan peminjaman.
Terhitung, hingga Agustus Tahun 2022 ini, jumlah penerima bantuan KUR 0% sebanyak 1.247 dengan realisasi pinjaman Rp.32.239.000.000.
Ketiga, Program umroh bagi Ustadz/Ustadzah. Program ini muncul sebagai bentuk apresiasi, karena para Ustadz/Ustadzah telah membimbing para generasi muda, khususnya generasi Kota Pagar Alam. Sebab generasi muda, generasi milenial ini merupakan generasi emas yang akan memimpin Indonesia pada di masa yang akan datang.
Keempat, Program Beasiswa yang diberikan kepada siswa-siswi berprestasi tetapi kurang mampu.
Dan yang terakhir, program pemberian bonus untuk seluruh RT/RW di Kota Pagar Alam. Program ini merupakan bentuk apresiasi kepada RT/RW yang merupakan ujung tombak Pemkot Pagar Alam.
Walikota menegaskan, kelima program unggulan tersebut telah dilaksanakan dan masih berjalan. Dengan begitu, walikota mengatakan tidak memiliki hutang, karena semua janji pada saat sebelum dilantik menjadi walikota, telah dilakukan dan berjalan hingga saat ini.
Selain kelima program prioritas tersebut, capaian pembangunan lain juga disampaikan Walikota, mulai dari perbaikan dan pembangunan infrastruktur, Sumber Daya Manusia, hingga Sumber Daya Alam.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, yang telah membantu dan terlibat dalam pembangunan di Kota Pagar Alam selama ini. memang masih ada beberapa PR yang belum kami selesaikan, untuk itulah kami meminta waktu lagi untuk menyelesaikannya," ungkap Walikota.
Turut hadir pada Press Release ini Sekretaris Daerah, Asisten dan Staf Ahli, Kepala OPD, Kabag, Camat dan Lurah di Lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam. (Noza/Ad)
Padang.Lintas Media.
Memperingati Hari Jadi Sumatera Barat (Sumbar) ke-77, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar gelar rapat paripurna istimewa di ruang sidang utama DPRD Sumbar .Sabtu (1/10222).
Ketua DPRD Sumbar Supardi yang didampingi wakilnya Irsyad Safar dan Suwirpin Suib mengatakan.Jadikan Peringatan Istimewa Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat ke-77 Tahun dengan tema “Bangkit Lebih Kuat Menuju Sumatera Barat yang Madani, Unggul dan Berkelanjutan sebagai momen untuk meningkatkan prvitasi dan kinerja.Kata Supardi saat memimpin rapat paripurna peringatan hari jadi Sumbar ke-77.
Rapat paripurna istimewa yang dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumbar Audy memang istimewa karena dihadiri oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Prof. Dr. Asvi Warman Adam, seorang profesor dibidang sejarah dan sosial politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta dihadiri juga oleh Forkopimda Sumbar dan tamu undangan lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2019 telah ditetapkan tanggal 1 Oktober 1945. Oleh sebab itu pada setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Barat.
“Tentunya kita berharap dengan semangat peringatan Hari Jadi Sumatera Barat, dapat dijadikan momentum evaluasi dari berbagai sudut pandang guna meningkatkan produktifitas, karya, kinerja dan cara bekerja dalam pengabdian guna kemajuan dan kesejahteraan Sumatera Barat yang lebih baik lagi dimasa-masa mendatang,” ujar Supardi.
Supardi mengungkapkan bahwa penetapan tanggal 1 Oktober 1945 tidak mengurangi makna dan eksistensi daerah Sumatera Barat yang telah ada jauh sebelum penetapan Hari Jadi ini.
“Perjalanan panjang sejarah provinsi Sumatera Barat baik sebelum maupun setelah penetapan Hari Jadi Sumatera Barat pada tanggal 1 Oktober 1945, telah mengalami pasang surut dari waktu ke waktu. Banyak kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam perkembangan peradaban kehidupan masyarakat Sumatera Barat, namun tidak pula dapat diingkari masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu kita benahi bersama” lanjut Supardi.
Menurut Suardi, Sumatera Barat di usia yang ke-77. “Masyarakat Sumatera Barat dikenal dengan karakter budaya, adat dan keagamaan serta jiwa kegotong-royongan serta raso badunsanak yang cukup kuat dalam kehidupan sehari-hari. Ada tigo tungku sajarangan, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai sebagai unsur kemimpinan yang terus menyesuaikan dengan tataran kondisi kekinian.
Supardi juga mengungkapkan bahwa Sumatera Barat dikenal sebagai masyarakat yang identik memiliki jiwa dagang tinggi dengan idealisme kemandirian tidak suka diatur atau dikekang, mereka berani memulai usaha dari nol dengan usaha sendiri.
“Motivasi orang minang berdagang karena ingin melawan dunia orang, suatu falsafah yang mengandung amanat untuk hidup bersaing terus menerus mencapai kemuliaan, kenamaan, kepintaran dan kekayaan. Sedangkan bagi orang minang, profesi sebagai pedagang merupakan salah satu diantara aktualisasi peran fungsional dalam mencari nafkah hidup,” ungkapnya.
Ditambahkan Supardi, Hari Jadi Sumatera Barat ke-77 Tahun ini banyak hal yang mesti kita kerjakan bersama untuk mewujudkan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD 2021-2024) Mewujudkan Sumatera Barat yang Madani, Unggul Berkelanjutan.
“Kita berharap Peringatan Hari Jadi Sumatera Barat Sumatera Barat ke-77 tahun 2022 ini, menjadi momentum kebangkitan Sumatera Barat untuk mengejar ketertinggalan dan kemajuan provinsi lainnya. Selanjutnya peringatan Hari Jadi Sumatera Barat kali ini hendaknya menjadi inspirasi, motivasi dan inovasi dalam memajukan pembangunan Sumatera Barat dengan mengedepankan semangat kebersamaan, gotong royong dan potensi lainnya yang merupakan ciri khas masyarakat Sumatera Barat,” pungkas Supardi.
Sekaitan dengan paripurna hari jadi tersebut, Gubernur Sumatera Barat optimis dalam menggapai kehidupan lebih baik pasca pandemi.
“Kita harus siap menghadapi dan merubah paradigma dalam menuju bangkit lebih cepat dan lebih kuat, sehingga ke depan Sumatera Barat jauh lebih maju dan bahagia,” tutur Mahyeldi.
Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dimana motivasi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat harus didukung bersama, berdasarkan dasar filosofis Ranah Minang.
Jusuf Kalla juga memberikan apresiasi besar pada Pimpinan dan anggota DPRD serta Pemprov Sumbar, yang sudah berbuat untuk kepentingan masyarakat.
“Saya memberikan apresiasi besar pada pimpinan dan anggota serta Pemprov Sumbar yang sudah berbuat dalam mengangkat kehidupan masyarakat, serta mempertahankan sejarah daerah ini, salah satunya dengan hari jadi Sumatera Barat, maka ini harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan,” tutur Jusuf Kalla, yang juga rang Sumando Ranah Minang. (St)