Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Dharmasraya.Lintas Media News.com, - Sikabau, (Kominfo) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pimpinan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, akan melaksanakan operasi pasar minyak goreng selama dua hari dalam upaya membantu masyarakat ditengah kenaikan harga komoditas tersebut. 

"Benar, atas arahan Pak Bupati, kami akan melaksanakan Operasi Pasar minyak goreng", tutur Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan N. Roni Puska

Roni Puska mengatakan, minyak goreng yang disediakan dalam operasi pasar tersebut yaitu minyak goreng kemasan. 

"Minyak goreng ini dijual seharga Rp14 ribu/liter, satu orang pembeli dapat membeli paling banyak dua liter. Syaratnya warga Dharmasraya dibuktikan dengan menunjukkan KTP,"  kata Roni, Rabu (9/2/2022)

Ia menyebut lokasi operasi pasar murah itu terebar di dua titik, dimulai Kamis (10/2) di Kantor Walinagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, dan pada Jumat (11/2) di Kantor Kecamatan Sungai Rumbai. 

Dalam operasi pasar minyak goreng pemerintah bekerjasama dengan PT. Padang Raya Cakrawala menyediakan total minyak goreng kemasan sebanyak 10.000 liter. 

Pemerintah menyampaikan hal itu dilakukan Pemda untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan minyak goreng di tengah kenaikan harga. 

"Meskipun pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) namum itu bulum semua dapat diberlakukan para pengencer dengan berbagai pertimbangan. Maka, sebagai salah satu solusi yakni melalui operasi pasar murah ini," sebut dia. 

Dengan telah ditetapkan HET minyak goreng oleh pemerintah, pihak pemerintah Dharmasraya menemukan belum seluruh pengencer di tingkat bawah menjual minyak goreng sesuai batas HET. 

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat dilapangan kendala yang hadapi pengecer sehingga masih menjual minyak goreng di atas HET karena sulit mendapatkan stok dari suplayer yang menerima subsidi dari pemerintah. 

"Jadi minyak goreng dari suplayer yang menerima subsidi dari pemerintah agak sulit didapat pengecer, belum lagi stok yang dipunya pengencer saat dibeli dengan harga tinggi masih tersedi. Jadi, ini beberapa kendala sehingga pengencer belum bisa menjual sesuai HET. Tapi, juga sudah ada pengecer yang memberlakukan penjualan minyak goreng sesuai HET.  Kebijakan pemerintah ini akan terus kita pantau ke depannya," tutup dia. (elda)

 Dharmasraya.Lintas Media News.com,  - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan,  selaku Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), hadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) APKASI Sumbar, yang dilaksanakan di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Rabu (16/03).

Rakorwil tersebut turut dihadiri Bupati Tanah Datar yang juga Koordinator Wilayah APKASI Sumbar, Eka Putra, Bupati Solok Epyardi Asda, Bupati Pasaman Benny Utama, Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Bupati Solok Selatan Khairunnas dan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur. 

Selain itu, tampak hadir Walikota Bukittinggi Erman Syafar, Walikota Pariaman Genius Umar, dan Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra.
Rakorwil APKASI ini dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi antar kepala daerah dalam memasuki bulan Ramadhan 1443 H. 

“Saya bersama sembilan kepala daerah lain, berkumpul di sini untuk bersilaturahim menjelang memasuki bulan puasa. Kami semua saling berma’afan-ma’afan dan saling mendo’akan agar dimudahkan Allah SWT dalam menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini” ucap Sutan Riska 

Dalam kesempatan itu para kepala daerah sepakat untuk menguatkan kembali kegiatan pada bulan Ramadhan, dengan menyemarakkan kegiatan-kegiatan keagamaan di wilayah masing-masing.

“Dua tahun belakangan, karena Covid-19, barangkali kita agak dibatasi untuk melakukan banyak hal, namun seiring keberhasilan vaksinasi, maka kita semua sepakat untuk kembali menyemarakkan kegiatan dan ibadah Ramadhan tahun ini”, lanjut Sutan Riska  

Selain itu, dalam Rakorwil ini APKASI juga merasa perlu menyikapi persoalan kebencanaan yang melanda Sumbar akhir-akhir ini. Para kepala daerah sepakat membuat kerjasama antar daerah, untuk saling mendukung apabila terjadi musibah atau bencana.

“Untuk persoalan kebencanaan ini saya kira sangat urgen dan perlu disikapi segera, mengingat sebagian besar wilayah Sumatera Barat mempunyai resiko bencana.”, ujar Sutan Riska.

Sutan Riska berharap, dengan adanya kerjasama antar daerah, setiap wilayah dapat saling bahu-membahu menanggulagi  dampak bencana atau musibah yang tumbul kepada masyarakat.

“Pada dasarnya kita tidak menginginkan terjadi bencana, akan tetapi apabila itu datang, kita secara bersama mempunyai ikhtiar untuk saling membantu dan saling menguatkan”, tutup Sutan Riska(elda)

Lampung Timur - Lintas Media News.Bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) tahap pertama diserahkan kepada sejumlah warga di enam desa di Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur.

Bantuan untuk warga terdampak pandemi Covid-19, itu secara simbolis diserahkan Bupati Lamtim M Dawam Rahardjo, Rabu (6-4-2022).

"BLT dana desa ini diberikan sesuai aturan pemerintah minimal 40 persen dari (total) dana desa," ujar Dawam didampingi Kadis PMD Yudi Irawan dan Camat Pekalongan Slamet Haryanto.

Dawam mengimbau masyarakat yang menerima BLT ini agar dimanfaatkan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. "Untuk penerima BLT Dana Desa satu orang mendapatkan Rp300 ribu, diberikan selama tiga bulan, jadi masyarakat menerima Rp900 ribu per KPM," katanya.

Yudi Irawan mengatakan mekanisme penyaluran BLT DD masih seperti kemarin dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saya berharap bapak ibu tetap menjaga jarak dan patuhi protokol kesehatan agar covid-19 tetap terkendali," kata Yudi

Sementara itu Camat Pekalongan Slamet Haryanto mengatakan dari enam desa tersebut ada 663 jiwa penerima manfaat. Rinciannya: Wonosari 92 jiwa, Kalibening 120 jiwa, Gantimulyo 113 jiwa, Gantiwarno 129 jiwa, Pekalongan 86 jiwa dan Desa Jojog 123 jiwa.

"Alhamdulillah enam Desa hari ini selesai dan masih ada 694 jiwa penerima manfaat di enam Desa lagi yaitu Desa Tulusrejo, Siraman, Gondangrejo, Adijaya, Sidodadi dan Adirejo akan kami laksanakan besok," kata Slamet. ( YUDI )

Lampung Timur - Lintas Media News. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) harus mampu mengelola keuangan dan aset dengan baik dan benar, sesuia aturan yang berlaku, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian disampaikan Bupati Lampung Timur (Lamtim) Muhammad Dawam Rahardjo saat membuka Sosialisasi Transformasi Unit Pengelola Kegiatan Eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan menjadi Badan Usaha Milik Desa.

Kegiatan yang dihadiri para camat, pengelola UPK, BKAD dan ketua Forum Kepala Desa se-Kabupaten Lamtim itu   berlangsung di Balai Desa Sribhawono, Humat (1-4-2022).

"Pasca berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, terdapat aset program yang masih terus dikelola oleh Unit pengelola kegiatan pada masing-masing kecamatan," kata bupati.

Aset tersebut, lanjut dia,  berupa dana bergulir masyarakat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan dana Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP).

"Bumdes harus mampung mengelola dan mengembangkan aset SPP itu guna meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat," pintanya.

Untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan pengelolaan dana dan aset tersebut diperlukan pembinaan dan pendampingan terhadap kinerja Bumdes.

"Dibutuhkan kerjasama antar semua pihak, mulai dari pemerintah kecamatan, kabupaten, provinsi hingga pusatg serta lembaga lain yang memiliki pengaruh dan kontribusi, terhadap kelancaran pelaksanaan program Bumdes," terangnya. 

Dia berharap, kelak seluruh Bumdes di Kabupaten Lamtim dapat berkembang sebagai lembaga perkonomian desa yang sehat, mandiri dan berkonsrtibusi untuk kesejahteraan masyarkat," harapnya. ( YUDI )


Lampung Timur - Lintas Media News. Kebakaran di Pasar Sukadana, Lampung Timur (Lamtim), mengakibatkan delapan ruko rusak, empat di antaranya rusak parah.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis (17-3-2022) menjelang subuh. Pemadaman api berlangsung hingga sekitar pukul 09.00 WIB. Kini, api sudah padam.

Hingga kini, di lokasi pasar yang terletak di daerah kampung tua Sukadana, masih terlihat puluhan personel Polri, TNI, Satpol PP dan petugas Damkar melakukan pemadaman.

Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi  usai meninjau lokasi kejadian tersebut menjelaskan bahwa pemda akan melakukan rapat dengan pihak terkait untuk menentukan langkah apa yang akan diambil terkait kejadian tersebut.


"Karena ini musibah jadi kita akan rapat dengan pihak terkait termasuk Dinas Perindag," kata Azwar didampingi Camat Sukadana Miftahuddin, Sekretaris BPBD Titin Wahyuni, Danramil Sukadana Kapten Jumali dan Kapolsek Sukadana Tarmansyah.

Azwar menambahkan, penyebab kejadian tersebut dugaan sementara diakibatkan karena korsleting listrik. "Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan kerugian belum dapat dipastikan, saat ini masih di hitung," katanya.

Sementara itu menurut Ilyas, warga setempat mengatakan api mulai menjalar sekitar pukul 3.00 Wib. "Kurang lebih pukul 3.00 WIB pak, karena saya lihat jam 3.00 lewat api sudah mulai membesar," kata Ilyas. ( YUDI )


Lampung Timur.Linyas Media News.
Wakil Bupati (Wabup) Lampung Timur Azwar Hadi, mengatakan pihaknya akan segera melakukan operasi pasar hingga sidak ke retail modern guna mengatas kelangkaan minyak goreng.

 

“Segera akan kita adakan operasi pasar,” kata Azwar Hadi, usai Musrenbang di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur, Senin (14/2/2022).

Azwar Hari mengaku sebelumnya sudah menyampaikan soal keluhan kelangkaan minyak goreng dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat dirinya bertemu di Bandar Lampung.


Selain operasi pasar, Azwar juga menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di berbagai retail modern hingga pasar tradisional terkait kelangkaan minyak goreng tersebut.

 

“Pemkab akan segera lakukan sidak. Kita juga minta dinas perdagangan untuk melakukan pengawasan harga,” kata Azwar.

Perlu Di ketahui, stok minyak goreng pada sejumlah minimarket seperti Indomaret dan Alfamart di wilayah Lampung Timur, kosong.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kekosongan stok minyak goreng terjadi di sejumlah minimarket di wilayah Kecamatan Way Jepara, Mataram Baru, dan Bandar Sribhawono.

Sementara itu, seperti pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keripik Singkong di Lampung Timur (Lamtim) juga mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng sesuai standar harga yang ditetapkan Pemerintah.

 

Imbasnya, pelaku UMKM di wilayah Lampung Timur ini harus membeli minyak goreng dengan harga yang masih mahal.

Pelaku UMKM Keripik Singkong di Desa Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Mukhoiri bahkan mengaku terkadang pernah tidak mendapatkan minyak goreng sama sekali hingga terpaksa harus menghentikan sementara produksinya.

Wakil Bupati berharap minyak goreng setabil harga dan pasokan nya pungkas wakil Bupati H.Aswar Hadi ( YUDI )


Lampung Timur - Lintas Media News..
Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi menghadiri acara Donor Darah dalam rangka OPS Keselamatan Krakatau 2022 di Aula Tribata Tunggal Panaluan Polres Lampung Timur, Kamis (10/3/2022).

Hadir mendampingi Azwar Hadi, Kapolres Lampung Timur, AKBP Zaky Alkazar Nasution serta Direktur Rumah Sakit Sukadana, Wayan Widyana.

Melalui statmennya Azwar Hadi meyampaikan bahwa Pemerintah Daerah mengapresiasi kegiatan tersebut dalam OPS Keselamatan Krakatau 2022.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur kami sangat mengapresiasi kegiatan donor darah dalam rangka OPS Keselamatan Krakatau 2022, mudah – mudahan kegiatan donor darah ini dapat membantu stock darah PMI Lampung Timur dalam memenuhi kesediaan masyarakat yang membutuhkan”.

Selanjutnya Azwar Hadi menyampaikan manfaat donor darah bagi tubuh kita serta berharap masyarakat Lampung Timur dapat ikut serta mermaikan legiatan donor darah tersebut.

“Perlu saya sampaikan bahwa donor darah ini sangat besar manfaatnya untuk menjaga kondisi tubuh kita diantaranya adalah untuk menjaga selalu sel-sel darah merah yang lama dan tergantikan dengan sel-sel darah baru secara berkala, jadi saya juga berharap masyarakat Lampung Timur paham akan pentingnya donor darah sehingga dapat ikut serta mendukung dan meramaikan serta ikut kegiatan donor darah”.

Untuk diketahui usai acara tersebut Aswar Hadi beserta rombongan melanjutkan agenda ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana dalam rangkaeninjau penyemprotan desinfektan. ( YUDI )

Dharmasraya.Lintas Media News.com, - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mengajak Nahdlatul Ulama (NU) berkolaborasi membangun Dharmasraya maju, mandiri dan berbudaya. Ajakan tersebut disampaikan Sutan Riska saat menghadiri pengajian umum dalam rangka memperingati Hari Lahir NU ke 96 dan pengukuhan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Dharmasraya, di Pondok Pesantren Al Barokah,  Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, Ahad (20/02/2022).

Menurut Bupati, NU yang merupakan Ormas Islam yang menganut jalan tengah dan lurus, sejalan dengan semangat pemerintah daerah untuk menciptakan pemerintahan yang moderat dan mengayomi semua pihak, tanpa mempersoalkan latar belakang Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA)

“NU menghormati perbedaan dan kemajemukan yang menjamin uhwah wathoniyah dan benar-benar menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin, hal ini tentu sedikit banyak sama dengan Dharmasraya yang datang dari latar belakang yang beragam ”, ucap bupati.
Lebih lanjut dikatakan Bupati, di usia yang ke 96 tahun NU semakin menunjukkan eksistensi serta peran besarnya dalam perjalanan bangsa Indonesia.

"Satu abad hampir, NU telah menunjukkan sumbangsihnya bagi pembangunan bangsa dan negara dalam berbagai aktivitas, terutama keagamaan, pendidikan, kesehatan dan tentu saja menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia" sambung Bupati.

Dalam kegiatan yang di hadiri Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa ini, Bupati tak lupa mendoakan agar Nahdlatul Ulama untuk semakin jaya kedepan, karena menurutnya NU sebagai ormas Islam sudah dikenal bangsa Indonesia, bahkan oleh dunia sebagai organisasi yang memiliki prinsip dasar, nilai dan jati diri yang kokoh.

Tidak lupa Bupati juga mengucapkan selamat kepada Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Dharmasraya yang baru dikukuhkan. “Semoga diberi kemudahan dalam mengemban amanah yang diberikan”, tutup bupati.(elda)

Dharmasraya.Lintas Media News.com,  – Rapat Pembentukan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kabupaten Dharmasraya dibuka secara resmi oleh Sekda Dharmasraya, Adlisman di ruang rapat kantor Bupati Dharmasraya, Kamis, (10/02/22).

Tujuan diadakannya Pembentukan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia di Kabupaten Dharmasraya adalah wadah sinergi dan percepatan upaya perlindungan anak, terutama untuk memastikan peran serta sektor swasta perusahaan di Kabupaten Dharmasraya. Diharapkan APSAI akan didukung oleh perusahaan yang nantinya akan berkolaborasi dan dipimpin oleh perwakilan perusahaan yang hadir pada hari ini. 

Sekda juga berharap pemenuhan dan kepedulian terhadap anak semakin baik, sebab anak merupakan generasi dimasa depan yang perlu dibina dengan baik. “Atas nama Pemerintah Daerah sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan yang hadir, oleh sebab itu kami berharap kepada pihak perusahaan agar mau saling bersinergi untuk bekerja sama dan menciptakan kepedulian terhadap anak,” tegasnya.

Tujuan dibentuknya APSAI adalah untuk mengajak semua dunia usaha, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil bersama sama melindungi, memenuhi kebutuhan dan hak anak. Sebagaimana disebutkan bahwa APSAI merupakan lembaga independen yang dapat menentukan kelayakan sebuah perusahaan terhadap pemenuhan hak- hak anak dan mengukur kelayakan sebuah perusahaan yang layak bagi anak.

“APSAI berfungsi sebagai wadah utama komunikasi bagi perusahaan yang perduli kepada anak- anak di Kabupaten Dharmasraya, untuk bersama memecahkan masalah yang dihadapi,” bebernya lagi.

Sekda berharap dengan dibentuknya APSAI di Kabupaten Dharmasraya dapat membantu pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dan hak anak, sehingga Kabupaten Dharmasraya benar-benar bisa menjadi kabupaten yang layak bagi anak. 

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak perlu di gawangi 4 pilar, yaitu pemerintah daerah, kalangan usaha, lembaga masyarakat dan media massa (elda)

Dharmasraya.Lintas Media News.com, – Raja Pulau Punjung, Abdul Haris Tuanku Sati telah menobatkan atau batagak gala lima orang Datuk dan Pangulu (penghulu) Suku, Datuak Nan Duo Baleh Pulau Punjung di Rumah Gadang Patopang Dt. Tambajo. 

Lima orang yang dinobatkan oleh Raja Pulau Punjung antara lain, Pasdisata Dt Kabilangan Labieh (Patapang Darek),  Elmen Deloys Dt. Padoko Sindo (Caniago Rumah Tabek), Supardi Dt.Rajo Lelo (Patapang Rumah Bukiu),  ZE Dt. Gindo Samajo (Chaniago Rumah Tanggah Padang), M. Jamil Dt.Tambajo (Patapang Tapi Air), acara ini digelar Sabtu, (05/02/2).

Orang nomor satu di Kabupaten Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan turut serta menghadiri acara penobatan Panghulu Suku Dt. 12 Pulau Punjung, di Rumah Godang Patopang Dt. Tambajo. Dan dihadiri juga oleh Wabup Dharmasraya, Dasril Panin Dt. Labuan, Ketua DPRD, Pariyanto, Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah, Raja Pulau Punjung, Abdul Haris Tuanku Sati, Raja Padang Laweh, Sutan Alif, Raja Siguntur, Sutan Hendri, Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan undangan lainnya. 
Atas nama Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sutan Riska  menyampaikan apresiasi telah dilaksanakannya dan disumpah Datuk dan Penghulu sebanyak lima orang, yang dinobatkan oleh Raja Pulau Punjung. Dan acara tersebut telah terlaksana dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan masyarakat semua. 

Kepada seluruh Datuk dan Penghulu yang telah dinobatkan, seluruh masyarakat percaya kepada Datuk dan Penghulu yang dilantik akan menjalankan amanat dan seluruh ketentuan yang telah diucapkan saat dinobatkan tadi. Sebab para Ninik Mamak di tengah keponakan dan masyarakat yang ditinggihkan saranting, didahulukan selangkah sangat penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. 

Pembangunan adat dan budaya di Minangkabau adalah salah satu prioritas kita dan untuk diperkuat, baik dalam pemerintah ataupun dalam kehidupan kita di alam Minangkabau ini. 

“Alhamdulillah kita bisa hadir dalam kesempatan ini dalam rangka batagak gala Datuk 12 Empat Koto Pulau Punjung. Insya Allah acara ini diridoi oleh Allah. Dalam kesempatan ini saya mengingatkan kepada kita bersama, bahwasannya yang kita lakukan saat ini adalah tugas mulia yang harus kita perlihatkan kepada anak cucu dan keponakan kita. Karena ini akan diturunkan tujuh turunan nantinya, dan menjadikan kekuatan bagi kita khususnya adat alam Minangkabau,” terang Bupati saat memberi sambutan.

Kata Bupati lagi, seorang Penghulu adalah merupakan pemimpin bagi anak kemenakan. Dalam melaksanakan kepemimpinannya harus penuh dengan kesabaran, kesadaran, kejujuran, dan penuh tanggung-jawab. Tugas seorang Penghulu mencangkup segala bidang seperti memperhatikan ekonomi anak keponakan, pendidikan, kesehatan, perumahan, agama anak keponakan serta menyelesaikan suatu masalah ketika terjadinya perselisihan. Dalam lingkungan anak keponakan dan masyarakat nagari. 

Selanjutnya, dalam adat nagari Minangkabau penghulu mempunyai tugas pokok yang perlu menjadi bahan evaluasi bagi kita semua dalam melakukan setiap pengayoman terhadap anak keponakan kita. 

Sekedar mengingatkan, ada beberapa tugas pokok untuk seorang Penghulu antara lain Pertama, manuruik alua nan luruih artinya seorang Penghulu harus melaksanakan seluruh tugas kepenghuluanya menurut ketentuan ketentuan adat lamo pusako usang. Yakni meletakkan sesuatu pada tempatnya, yang dilandaskan pada empat macam ketentuan. Melaksanakan kato pusako, melaksanakan kata mufakat, kata dahulu batapati kato kudian ndak dicari. 

Kedua, manampuah jalan nan pasa artinya seorang Penghulu harus melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah berlaku baik secara berumah-tangga, bakorong, bakampung, banagari  jangan dirubah dan jangan dilanggar jalan menuju dunia dan jalan menuju akherat. 

Ketiga, mamaliharo harto pusako seorang Penghulu memiliki kewajiban memelihara harta pusaka kaumnya dan anak kemenakannya jangan sampai terjual atau berpindah ke orang lain ataupun mengadainya yang tidak sesuai dengan yang diperbolehkan adat Minangkabau. 

Keempat, memeliharo anak kamanakan. Tugas ini adalah yang paling berat dan sangat suci. 

“Saya hanya ingin mengingatkan saja, karena nagari kita orangnya sudah banyak dan orangnya sudah ramai. Jangan sampai adat diganti-ganti, makannya saat ini kita disaksikan oleh orang banyak dan disaksikan oleh Allah. Maka dari itu tugas seorang Penghulu sebagai tuanku adalah tugas mulia, untuk itu kita harus bersama-sama memperkuat kedudukan ini. Untuk mempererat hubungan silaturahim kita dan menguatkan kita dalam adat untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik lagi. Dan saya ingatkan kepada Bundo Kandung, marilah kita hargai bersama-sama Penghulu kita yang baru dilantik ataupun yang sudah dilantik. Khususnya Raja Pulau Punjung, karena beliau adalah raja kita. Dan saya yakin nagari kita ini akan berkembang dan akan maju nantinya,” pungkas Bupati. (elda)

Dharmasraya.Lintas Media News.com, - Utusan Tiga Luhak Tanjung Tanah, Negeri Sakti Alam Kerinci menyambangi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bupati Dharmasraya yang juga adalah Raja Koto Besar, Sabtu, 5 Februari 2022 kemarin.

“Kami ini diutus, permintaan dari anak jantan anak betino Tiga Luhak Tanjung Tanah. Luhak Depati Talam, Luhak Depati Bumi, Luhak Depati Sekumbang. Mengundang kehadiran Tuanku Kerajaan di acara Kenduri Sko Tanjung Tanah, pertengahan Mei 2022 ini,” kata Zakaria Abdullah al-Kurinci, selaku juru bicara. Zakaria, datang dari Kerinci, Jambi ke Dharmasraya, Sumatra Barat bersama Sulaiman Jalil dan Afrizal Marbawi.

Utusan sekaligus panitia Kenduri Sko Tanjung Tanah disambut Sutan Riska Tuanku Kerajaan di Rumah Dinas Bupati Dharmasraya. Pertemuan tadi malam itu laksana kekasih yang sudah lama tak jumpa. Jalinan persaudaraan tua antara Kerinci dan Dharmasraya tersua dalam Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah, yang digadang-gadang sebagai naskah Melayu tertua di dunia.

Sakian ta bunyinya atnya titah maharaja daremmaseraya. Yatna-yatna sidang mahatmya saisi bumi kurinci, silunju[r] kurinci. Samasta likitang kuja ali dipati, di wasèban di bumi palimbang, di hadapan paduka seri maharaja daremmaseraya.

Bari salah sili[h]nya, suasta ulih sidang mahatmya samapta. Persembahan kepada Sang Raja…  Pranemya diwang sirsa [a]maléswarang.

Aum. Pranemya serisa diwam, terilukyadipati stutim, nana-seteru deretang wak[eti] nitri satra-samuksayam.

Pranemya nama, tunduk manyambah, siresa na[ma] kapala, diwa nama diwata, teri nama surega madya paretala, dipati nama labih deri peda sakelian, nana nama banyak, deretang nama yang dikatakan, satra nama yang satra, samuksayam nama sarba sakelian. Ini saluka dipati.

Dua kali kata Dharmasraya tercatat dalam naskah beraksara kawi yang sejatinya bernama Niti Sastra Samukcaya itu. Dan keduanya diawali kata “maharaja”. Inilah bukti tertulis bahwa Dharmasraya bukanlah kerajaan. Lebih dari itu, ia kemaharajaan.

Membentang yang Terlipat

Orang pertama yang punya teori bahwa Dharmasraya berada di huluan Batang Hari, bernama Dr. Rouffaer, pada awal abad 20. Sebelumnya nama Dharmasraya hanyalah kisah di atas prasasti, tak pasti di mana rimbanya.

Mengulang-ulang kaji, lebih kurang begini senarai kisahnya…

Pada 1894, ketika tentara Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL) merebut Lombok, mereka mendapati lontar-lontar naskah lama di perpustakaan Istana Cakranegara.

Naskah-naskah dari Pulau Lombok itu kemudian menjadi koleksi perpustakaan Leiden, Belanda dengan kode L Or 5.023. Pada kolofon terbitannya, J.L.A. Brandes,  memberi tajuk Iti Nagarakretagama Samapta. Itulah lontar Kakawin Negarakretagama karya Empu Prapanca, yang 1973 dikembalikan Ratu Juliana kepada pemerintah Republik Indonesia. Sekarang lontar itu disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode NB 9.

Terdiri dari 98 pupuh, pada pupuh 13 Nagarakretagama tersua kata “dharmasraya”.

“lwir nin nusa pranusa pramukha sakahawat ksoni ri malayu nan jambi mwan palemban karitan i teba len darmmacraya tumut kandis kahwas manankabwa ri siyak i rkan Kampar mwan i pane kampe harw athawe mandahilin i tumihan parllak mwan i barat hi lwas lawan samudra mwan i lamuri batan lampun mwan i barus yekadinyan watek bhumi malayu satanah kapwamateh anut Len tekan nusa tanjun nagara ri kapuhas lawan ri katinan sampit mwan kutalinga mwan I kutawaringin sambas mwan i lawai”

Nama “dharmasraya” muncul dalam catatan lawas. Tapi, saat itu tak diketahui di mana negerinya.

Pada 1905, giliran wilayah huluan Batang Hari, pedalaman Pulau Sumatera yang jatuh ke pangkuan Belanda. “Waktu itu Belanda menyodorkan surat perjanjian untuk ditandatangani para raja,” tulis Rusli Amran dalam buku Sumatra Barat hingga Plakat Panjang, terbitan Sinar Harapan, 1981.

Isinya pendek saja, dan sama untuk semua daerah, yang waktu itu masih merdeka. Yakni, mengakui bahwa: 1. Daerah mereka adalah bagian dari Hindia Belanda dan dengan demikian di bawah kekuasaan Belanda; 2. Akan setia pada Raja Belanda dan Gubernur Jenderal sebagai wakilnya; 3. Akan menaati segala peraturan dan seterusnya.

Yang meneken; Datuk Khatib Besar atas nama V Kota dan Padang Tarab. Sultan Sri Maharaja Diraja untuk Koto Besar, Tuanku Bagindo Majolelo untuk Padang Laweh, Tuanku Bagindo Ratu untuk Siguntur dan beberapa raja lainnya.

Di huluan Batang Hari, para ilmuwan Belanda langsung saja menyilau batu bersurat yang sekian abad tergolek di daerah Padang Roco, Sungai Lansek, tepian Batang Hari, yang setelah dibaca berbunyi…

Swasti sakawarsatita 1208 bhadrawada masa tithi pratipada suklapksa mawulu wage wrhaspati wara madangkungan grahacara nairitistha waisaka naksasatra cakra (dewata ma)ndala subha yoga kuwera parbesa kinstughna muhurtta kanyarasi i nan tatkala paduka bharala aryyamoghapasa lokeswara caturdasatmika saptaratnasahita diantuk dari bhumi jawa ka swarnnabhumi diprasatistha di dharmmasraya akan punya sri wiswarupa kumara prakaranang dititah paduka sri maharajadhiraja sri krtanagara wikrama dharmmotunggadewa mangiringkan paduka bharala rakryan mahamantri dyah adwayabhahma rakryan sri kan dyah sugutabrahma muan samgat payangan hang dipangkaradasa rakryan damung pu wira kunang punyeni yogja dianumodananjaleh saka praja di bhumi malayu Brahmana ksatrya waisya sudra aryyammadhyat sri maharaja sri mat tribhuwanaraja mauliwarmma dewa pramukha[1].

Artinya:

Bahagia! Pada tahun Saka 1208, bulan Badrawada, hari pertama bulan naik, hari Mawulu wage, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya…Tatkala itulah arca paduka Amoghapasa lokeswara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata di bawa dari Bhumi Jawa ke Swarnnabhumi, supaya ditegakkan di Dharmmasraya. Sebagai hadiah Sri Wiswarupa Kumara. Untuk tujuan tersebut paduka Sri Maharajadhiraja Krtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa memerintahkan rakryan maha-mantri Dyah Adwayabrahma, rakryan sirikan Dyah Sugatabrahma dan samagat payanan han Dipankaradasa, rakryan damun Pu Wira untuk menghantarkan pāduka Amoghapasa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di Bhumi Malayu, termasuk brahmaṇa, ksatrya, waisa, sudra dan terutama pusat segenap para aryya, Sri Maharaja Srimat Tribhuwanarāja Mauliwarmmadewa.

Demi membaca itu, Dr. Rouffaer (dikenal sebagai pendiri KITLV), yang sedang berada di atas kapal dalam pelayaran dari Belanda menuju Hindia Belanda, langsung mengangkat penanya, “Inilah daerah Buddhis yang makmur pada tahun 1350 itu. Di bagian hulu Batang Hari, disebut Dharmasraya,” tulis Dr. Rouffaer.

Baca Juga: Festival Pamalayu Diluncurkan di Museum Nasional, Sejarah Dharmasraya Dibentangkan

Angka tahun 1350 yang diketengahkan Rouffaer, lantaran pada masa itu para ilmuwan kolonial baru saja ternganga-nganga dengan penemuan naskah Negarakretagama dari perpustakaan Istana Cakra Negara, Lombok. Dalam naskah yang belakangan diajukan sebagai bukti untuk menggadang-gadang Majapahit tersebut, tersua diksi Dharmasraya.

Menurut Rouffaer, Dharmasraya harusnya berada di daerah pusat agama Buddha, atau paling tidak di daerah yang ajaran Buddha berkembang pesat.

Dan sejak para ilmuwan kolonial mulai menemukan satu demi satu reruntuhan negeri tua di Sungai Lansek, Rambahan, Pulau Punjung, Siguntur, maka bagi Rouffaer letak Kerajaan Dharmasraya bukan misteri lagi. Menyusul terbacanya aksara di lapik Baralo Amoghapasa yang ditemukan di Sungai Lansek, dia semakin yakin bahwa Dharmasraya pasti di daerah hulu Batang Hari.

Pada 19 Juli 1909, teori Rauffaer dirundingkan oleh para ilmuwan di kantor Bataviaasch Genooschap, yang kini jadi Museum Nasional, Jakarta. Hasilnya, confirm! Tak satu pun ilmuwan membantah, bahwa Dharmasraya berada di Sungai Lansek, Rambahan, Pulau Punjung, Siguntur dan sekitarnya.

Berpedoman pada kisah inilah, pada 7 Januari 2004 nama Dharmasraya dihidupkan lagi jadi nama kabupaten baru—pemekaran Sawahlunto Sijunjung—di Propinsi Sumatera Barat.

“Mambalia’an siriah ka gagangnyo, pinang ka tampuaknyo. Kok lai bungo ka jadi putiak, putiak ka jadi buah. Buah untuak ka basamo,” kata Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Mengumpulkan yang Terserak

Pertemuan dan perundingan tadi malam, antara utusan Tigo Luhak Tanjung Tanah, Sakti Alam Kerinci dengan Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di rumah dinas Bupati Dharmasraya adalah peristiwa kebudayaan. Peristiwa bersejarah yang dalam bahasa adat disebut “membentang yang terlipat mengumpulkan yang terserak”.

Juru bicara Tiga Luhak Tanjung Tanah, Zakaria Abdullah al-Kurinci mengatakan bahwa kunjungannya ke Dharmasraya kali ini adalah menjalin kembali silaturahim. Menjalin kembali persaudaraan tua yang berabad-abad terlupakan. Itulah kenapa mereka datang dan mengundang sanak saudara di Dharmasraya ke perhelatan Kenduri Sko Tigo Luhak Tanjung Tanah, Kerinci.

Menurut Zakaria, sejak dahulu kala Kenduri Sko Tanjung Tanah dihelat lima tahun sekali. Kemudian pada masa-masa imperialisme, sempat jadi tak menentu. Pernah sampai 40 tahun sekali. Bahkan pernah 40 tahun lebih. Pun demikian, sistem Kedapatian tetap berjalan.

Selain pengukuhan kembali depati ninik mamak serta pugawe (punggawa), satu di antara hal yang paling sakral saat Kenduri Sko adalah menurunkan dan penyucian sko (pusaka), termasuk yang baru-baru ini oleh para ilmuwan dinamai Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah–Naskah Melayu Tertua.

Naskah ini pun punya kisah menarik…

Pada 9 April 1941, Petrus Voorhoeve seorang pejabat taalambtenaar t.b.v.d Gouveneu van Sumatra, semacam pegawai Kantor Bahasa untuk wilayah Sumatra, zaman kolonial Hindia Belanda, ke Kerinci, daratan tertinggi di Pulau Sumatra–sisi lain huluan Batang Hari–yang jatuh ke pangkuan Belanda setelah Perang Kerinci 1903.

Ditemani dan diatur oleh Controleur van Kerintji–Indarapoera H. Veldkamp, dua kali Voorhoeve bolak-balik Kerinci pada 1941. Pertama, 7 hingga 11 April. Kedua, tanggal 2 hingga 17 Juli.

“Karena tuan itu sudah mufakat lebih dahulu dengan Depati-Depati yang menyimpan pusaka itu, di dalam waktu yang singkat itu dapatlah kami memperbuat daftar segala pusaka itu,” kenang Voorhoeve, dalam laporan panjang berjudul Kerintji Documents, termuat dalam jurnal ilmiah terkenal Bijdragen Koninklijk Instituut—akrab disingkat BKI—yang diterbitkan Lembaga Ilmu Bahasa, Negara dan Antropologi Kerajaan Belanda, edisi 1970.

Di halaman 384 hingga 389, Voorhoeve mengulas keberadaan Niti Saramuscaya, yang disebutnya, “naskah daluang, kertas yang diperbuat daripada beberapa lapis daun yang dipukul menjadi satu, pusako Tanjung Tanah, Mendapo Seleman dari zaman pra-Islam. Berupa buku kecil yang dijilid dengan benang. Versi Melayu dari buku undang-undang Sarasamucchaya…Saya ingat dengan pasti bahwa nama Dharmasraya disebut dalam teks,” tulisnya.

Dalam tulisannya itu, Voorhoeve juga mengenang, detik-detik saat dia berjumpa dengan pusako Tigo Luhak Tanjung Tanah itu. “Keadaan di Tanjung Tanah, di atas jembatan beratap dikelilingi kerumunan orang enak dipandang, tetapi kurang sesuai untuk mengambil foto.”

Cerita ini dihidupkan lagi oleh Uli Kozok, lelaki kelahiran Hildesheim, Jerman, 26 Mei 1959–seorang peneliti Bahasa yang banyak melakukan riset di Sumatra. Menurut ceritanya, dia pertama kali melihat naskah itu dengan mata kepala sendiri pada 2002. Atas izin dari pemuka adat, naskah dipotret untuk diteliti.

Uli Kozok membawa sepotong kecil naskah itu untuk diteliti. Ini pun atas seizin pemuka adat di Tanjung Tanah, Kemendapoan Seleman, Bumi Sakti Alam Kerinci. Setelah terbit hasil uji karbon dari Rafter Radiocarbon Laboratory, Wellington, New Zealand, pada 18 November 2003,  pusako lamo yang idak lapuk dimakan paneh idak lekang dimakan hujan itu dinyatakan sebagai naskah Melayu tertua di dunia.

“…menjadi nyata bahwa naskah sederhana yang disimpan sebagai pusaka oleh penduduk Tanjung Tanah merupakan naskah Melayu yang tertua di dunia,” tulis Kozok, guru besar dari University Hawaii.

Naskah itu pun dialihaksarakan oleh Hassan Djafar, Ninie Susanti Y, Waruno Mahdi. Dan alih bahasa dikerjakan bersama-sama Achadiati Ikram, I Kuntara Wiryamartana, Karl Anderbeck, Thomas Hunter, Uli Kozok serta Waruno Mahdi.

Kerja-kerja tim yang dipandu Uli Kozok tersebut berbuah buku Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu yang Tertua. Diterbitkan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006. Penerbitan buku itu dibantu Yayasan Naskah Nusantara & The Ambassador’s Fund for Cultural Preservation.

Semenjak itu pesona Niti Saramuscaya kian menarik pukau. Laksana seri balik ke muka, darah balik ke badan. Kini, ia menjadi satu di antara naskah yang cukup banyak diperbincangkan kalangan ilmuwan.

Naskah ini, menurut cerita Zakaria tadi malam, pernah dibawa ke Batavia, lalu dibalikkan  setelah diminta lagi oleh Depati Mangkubumi Manggetar Alam, kepala dusun di Tigo Luhak Tanjung Tanah pada zaman Belanda.

Kenduri Sko di Tanjung Tanah, bila tak ada aral melintang, akan digelar pertengahan Mei 2022 mendatang. Dan kali ini, akan dihadiri raja dan sanak saudara dari Dharmasraya (elda)

Dharmasraya.Lintas Media News.
Pemkab Dharmasraya, Sumatera Barat telah menyiapkan ruang isolasi dan perawatan di rumah sakit untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron yang saat ini sedang diwaspadai penyebarannya.

"Benar, kita menyiapkan ruang isolasi dan perawatan di RSUD Sungai Dareh 20 kamar dan RSUD Sungai Rumbai 10 kamar," Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya Harry Pom Satria, Kamis (10/2/2022).

Langkah antisipasi dilakukan setelah adanya instruksi dari pimpinan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, pemerintah melalui dinas kesehatan lansung bergerak cepat dengan menggelar rapat koordinasi bersama pihak manajemen RSUD sekitarguna menentukan langkah ke depan. 

Antisipasi tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menghadapi apabila terjadi lonjakan kasus. Selain ruang isolasi pemerintah juga menjamin ketersediaan oksigen, obat-obatan, tenaga kesehatan, dan pendukung lainnya. 

"Sebenarnya kita tidak berharap terjadi penyebaran yang signifikan, numun apabila terjadi obat, oksigen, dan nakes kita sudah siap menghadapi lonjakan COVID-19," tegas kadis yang juga pernah menjadi Ketua IDI Sumbar. 

Ia menjelaskan ketersediaan ruangan tersebut diperuntukkan bagi pasien COVID-19 denga kondisi berat serta memiliki penyakit penyerta. Sementara dengan gejala ringan dibolehkan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan tenaga kesehatan. 

Selain itu, langkah antisipasi penyeberan Pemkab juga telah memulai pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga atau booster mulai Senin (7/2/2022). Hal itu dilakukan sebagai penguat imunitas masyarakat untuk mengantisipasi ancaman penularan omicron.

Orang pertama yang disuntik vaksin booster tersebut adalah Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan diikuti jajaran Forkopimda, pejabat, dan tenaga kesehatan. 

"Bai masyarakat yang sudah vaksin dosis kedua, diimbau segera vaksinasi ketiga. Dengan mengikuti vaksinasi sehingga diharapkan akan terbentuk kekebalan kelompok di tengah masyarakat, ini adalah ikhtiar bersama kita dalam memutus penyebaran COVID-19," imbuhnya. 

Kemudian pemerintah juga mengingatkan warga untuk melakukan aktivitas sesuai dengan standar operasi prosedur COVID-19 dengan cara memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan lainnya.

Berdasarkan data data terbaru kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Dharmasraya dalam kurun waktu kurang lebih 11 hari sudah mencapai 11 kasus. Jumlah lonjakan kasus  COVID terjadi cukup naik pada (3/2) dengan enam kasus. Sedangkan penambahan terakhir  terjadi pada Selasa (8/2) sebanyak satu kasus. 

Sedangkan capain vaksinasi di daerah itu per 9 Februari 2022 sudah mencapi 154.133 atau 85,9 persen untuk dosis kesatu. Dosis ke dua 99.082 atau 55,3 persen dari total sasaran 179.257 jiwa. 

Untuk dosis ketiga atau booster sebanyak 1.479 tenaga kesehatan sudah menerima vaksin tersebut, petugas publik 183 , dan masyarakat umum 22. Total yang sudah mengikuti vaksin tahap tiga sudah mencapai 1.705 sasaran. (elda)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.