Sangir, Lintas Media News
Sumatera Barat memiliki potensi aneka ragam buah durian dan setiap daerah memiliki khas enaknya juga berfariasi. Begitu juga di Kabupaten Solok Selatan ragam enaknya buah durian sayang hingga kini belum ada varitas durian kualitas baik dari Solsel yang ternama seperti Durian Tambago dari Tanah Datar.
Hal ini sampaikan Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar Nasir Ahmad dalam sambutannya pada acara Pencangan Festival Durian di Kabupaten Solok Selatan di objek wisata Pulau Mutiara, Sangir Solsel, Senin (7/6/2021).
Asisten Administrasi Umum katakan, dari sekitar 5.198 batang durian di Solok Selatan mesti menemukan dan menentukan nama khas durian terbaiknya. "Dari sekian banyak buah yang turun berbuah itu tentunya akan ada satu atau dua varitas durian yang sangat enak dan dapat menjadi rasa khas Solsel. Jika ini ada tentunya setiap musim panen durian akan menjadi daya tarik orang datang merasakan enaknya durian khas Solsel ini " ajaknya.
Nasir Ahmad atas nama pemprov Sumbar juga menyampaikan apresiasi dan bangga akan kreatifitas pemkab Solsel mengelar acara Festival Durian sebagai upaya memberdayakan potensi daerah dan menggerakan kreatifitas masyarakat Soloj Selatan.
"Ada pencanangan festival durian, lomba durian unggul, pameran makanan olahan durian, pesta makan durian bersama masyarakat dan event - event budaya lainnnya. Hal ini tentunya jika teragenda setiap tahun akan mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan Solok Selatan", ungkapnya.
Nasir Ahmad sampaikan, berdasarkan data Dinas Pertanian Sumbar, jenis durian unggulan lokal segera didaftarkan untuk diberi nama varietas sehingga semakin mudah dikenal agar bisa di komersialkan.
"Pada tahun 2020 tercatat luas pertanaman durian di Sumbar 643.054 pohon (6.430 ha) dengan produksi 131.430 ton . Produksi durian terbesar terdapat di kabupaten Agam, kab Padang Pariaman, kab Pesisir Selatan dan Kota Padang. Khusus untuk kab Solsel terjadi peningkatan luas tanaman tadi tahun 2019 sebanyak 1.678 pohon menjadi 5.198 pohon," ungkapnya.
Ia juga tambahkan, Provinsi Sumatera Barat melalui surat keputusan gunbernur nomor 521.849.2019 tanggal 13 November 2019 telah menetapkan kawasan durian pada 9 (sembilan) kabupaten /kota di Sumbar, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Dhamasraya, Kab Solok, Solok Selatan, Pasaman dan Kota Solok.
"Di kabupaten Solsel khusus penghasil durian di Lubuak Gadang Utara dan Jorong Koto Rambatan. Berdasarkan data sementara terdapat lebih 2000 batang durian dengan 32 jenis buah durian. Khas jenis durian Solsel Tepi Lubang, Durian Bulek, Durian Kunyit. Pastikan salah satu varietas durian yang memang dapat membawa Solsel menjadi daya tarik ekowisata yang dikunjungi banyak orang," harap Nasir Ahmad.
Bupati Solok Selatn Khairunas juga katakan penganekaragaman buah-buahan saat ini menjadi hal yang sangat penting. Dari sisi ketersediaan upaya tersebut dapat menyediakan pilihan buah-buahan yang lebih beragam dengan pengembangan sumber daya lokal, sehingga dapat mengembangkan kekayaan alam dengan bijak.
"Secara umum, Indonesia khususnya Sumatera Barat merupakan Negara yang memiliki plasma nutfah durian terlengkap didunia. Bahkan Menteri Pertanian sendiri telah melepas 71 varietas durian unggulan yang terbukti keandalannya seperti halnya durian sahalai sarawa, durian hijau, durian putiah, durian kunyik, dan lain sebagainya," ujarnya.
Khairunas katakan, potensi buah durian sebetulnya sudah menjadi salah satu buah lokal unggulan Solok Selatan sejak dahulu kala yang memiliki citarasa berbeda dibandingkan durian lokal daerah lainnya. Dan festival hari ini sebagai bentuk penghargaan hasil panen para petani durian, rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa hormat kepada orang tua serta leluhur yang telah menanam durian hingga dapat kita nikmati hari ini.
"Tanaman durian di Solok Selatan dengan puluhan varian citarasa tersebut, bahkan ada durian yang usia pohonnya mencapai 80 sampai 90 tahun, mulai dari daerah Tanjung Durian, Abai, Buluh Kasok, Koto Rambah, Bariang, Sungai Durian, Durian Capang Tigo dan Kenagarian lainnya, maka kita adakan kontes ini dengan tujuan memperkenalkan kepada masyarakat akan kekayaan potensi durian lokal agar tetap dapat kita wariskan kepada generasi anak cucu kita," katanya.
Bupati juga ungkapkan, festival durian yang pertama kali ini, kami bersama OPD terkait dan panitia juga melibatkan peneliti dari Balai Penelitian Buah, pemerhati serta tenaga kesehatan terkait untuk mempertahankan kualitas tanaman durian hingga layak rilis untuk dikonsumsi.
"Karena yang kita makan nantinya tidak hanya dalam bentuk durian mentah saja, tetapi juga beraneka ragam olahan seperti halnya es krim durian, dodol durian, asam durian dan juga campuran durian dengan malamang yang sudah menjadi tradisi warga Solok Selatan dari tahun ke tahun," pungkas Khairunas.
Rangkaian kegiatan festival durian ini, juga ada atraksi anak nagari seperti tradisi menangkap ikan di Batang Sangir hanya menggunakan tangan, kegiatan mahunian durian, sepeda santai, lomba foto bertemakan festival durian dan tentu pantia sudah menyiapkan beragam hadiah menarik untuk para pengunjung maupun peserta lomba. (b/hms)
Palupuah, Lintas Media News
Kabupaten Agam kembali berduka salah satu tokoh terbaik di Kecamatan Palupuah itu, Yul Arnis Dt Maleka Nan Tinggi berpulang kerahmatullah, Senin (7/6) dini hari.
Yul Arnis Dt. Maleka Nan Tinggi, yang menjabat Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Agam itu, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi sekitar pukul 03.45 WIB.
Informasi yang dihimpun lintasmedianews, Ketua Umum LKAAM Agam periode 2017-2022 ini sebelumnya tengah jalani perawatan di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi sejak 30 Mei 2021.
Almarhum direncanakan akan dimakamkan di pandam pakuburan kaum di Alang Laweh, Jorong Batang Palupuah, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah.
Basa barampek nagari Bawan,imwarizal s.pd. mm, dt tanmajolelo kepala seksi sejarah dan tradisi Bidang kebudayaan Disdikbud kabupaten Agam,juga hadir di rumah duka, sampaikan duka mendalam atas berpulangnya tokoh yang panutan di daerah itu.
“Kita merasa kehilangan sosok tokoh yang sangat peduli dengan perkembangan adat Minangkabau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat umumnya,” ujarnya.
Menurutnya, kemajuan Kabupaten Agam hingga kini tidak terlepas dari pemikiran almarhum yang diberikan semasa hidupnya untuk daerah ini.
“Namun, beliau sekarang telah menghadap Sang Pencipta dan meninggalkan kita untuk selama-lamanya,” sebut Imwarizal s.pd.mm.dt tanmajolelo.
Basa barampek Nagari Bawan mendo’akan almarhum meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.
“Kita juga berharap keluarga yang ditinggalkan agar sabar dan ikhlas atas kepergian almarhum,” harapnya. (fahmi/jr)
Padang, Lintas Media News
Sudah cukup lama COVID-19 ada di Indonesia dan kini bukan hal yang langka dilakukannya pemeriksaan swab guna mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus tersebut. Namun apa itu sebenarnya swab dan bagaimana prosedur hingga nanti orang yang melakukannya ternyata mendapat hasil positif?
Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau dikenal dengan swab merupakan kegiatan pengambilan spesimen dari mukosa saluran napas bagian belakang hidung dan tenggorokan untuk memeriksa orang yang diduga terinfeksi virus maupun bakteri. Pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan. Dua area tersebut dipilih karena menjadi tempat virus menggandakan dirinya. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat, sebab virus corona.
![]() |
dr. Widya Pratiwi Radam Kepala Bagian Pelayanan Medis Semen Padang Hospital |
Kepala Bagian Pelayanan Medis Semen Padang Hospital, dr. Widya Pratiwi Radam mengungkapkan, ada beberapa prosedur yang perlu diketahui mengenai swab, setelah swab dan apa yang harus dilakukan jika hasilnya terkonfirmasi positif Covid 19.
Dalam melakukan prosedur pemeriksaan swab test dengan metode PCR, tenaga kesehatan akan memasukkan alat Swab yang berbentuk seperti cotton bud yang dilakukan untuk menyapukan alat tersebut ke area belakang hidung untuk mendapatkan jaringan yang terdapat di area tersebut.
Setelah itu, alat swab akan dimasukkan ke tabung khusus dan ditutup. Spesimen ini selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.
"Tes swab dilakukan kalau misalnya ada masyarakat yang merasa menjalin kontak dengan pasien terkonfirmasi positif atau memiliki keluhan seperti batuk, pilek, atau flu. Jadi orang dengan gejala seperti itu disarankan untuk segera mungkin melakukan pemeriksaan Swab. Tidak harus ke rumah sakit, masyarakat juga dapat melakukan pemeriksaan tersebut ke puskesmas terdekat," ujar nakes yang kerap disapa Tiwi ini.
Setelah dilakukannya swab, hasil tes tersebut akan dikirimkan ke laboratorium. Di Sumbar sendiri, untuk hasil tersebut dikirimkan ke laboratorium FK Universitas Andalas. Petugas labor nantinya akan menginfokan hasil dari tes tersebut kepada puskesmas atau rumah sakit tempat dilakukannya tes swab.
Untuk hasil tes tersebut lanjutnya, paling cepat keluar dalam waktu 1x24 jam. Namun jika ada permasalahan atau penumpukan hasil tes swab dari seluruh instansi kesehatan, hasilnya bisa menjadi sedikit lebih lama.
Di SPH, pemeriksaan tes swab dapat dilakukan pada Senin-Sabtu dari pukul 8 pagi hingga 11 malam. Namun jika rasanya terlalu jauh, masyarakat juga dapat melakukannya di puskesmas yang ada di sekitar rumahnya.
Sementara itu, bagaimana jika hasil swab dari tes positif? Tiwi menjawab, jika hasil tesnya positif, maka Laboratorium Unand akan meneruskan info itu ke dinas kesehatan kota/kabupaten setempat. Kemudian info tersebut juga disampaikan ke puskesmas masing-masing. Jadi ketika mendaftar untuk tes, saat mendaftar mereka akan menggunakan alamat sesuai yang tertera pada KTP.
"Di SPH pun jika ada hasilnya yang positif, maka akan ada tim yang akan menginfokan kepada yang bersangkutan guna memberikan arahan selanjutnya," jelasnya.
Dalam penanganan terkait hasil yang positif, ada tindakan yang berbeda jika pasien tersebut memiliki gejala ringan, sedang atau berat. Tiwi menjelaskan, untuk gejala ringan atau tanpa gejala, pasien akan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri ditempat yang telah disediakan pemerintah. Namun jika gejalanya sedang atau berat, maka pasien akan mendapat perawatan di rumah sakit untuk menghindari terjadinya kasus kematian akibat COVID-19.
"Saya mengimbau untuk masyarakat sekitar, jangan takut memeriksakan diri jika ada keluhan dan rasa tidak nyaman di tubuh, Silahkan ke SPH. Dokter akan siap menangani, jika perlu swab, maka bisa dilakukan. Ayo saling melindungi agar terhindar dari COVID-19," katanya.
Di sisi lain, ia juga mengungkapkan, untuk dilakukannya tes swab, masyarakat yang merasa tertular bisa melakukannya di puskesmas atau rumah sakit tanpa dipungut biaya. Hal ini karena untuk pemeriksaan dengan kondisi tersebut biayanya ditanggung oleh pemerintah kota Padang. Sementara untuk urusan kepentingan pribadi seperti administrasi perusahaan, maka ada biaya tersendiri yang harus dibayar oleh mereka yang melakukan swab. (*/hms)
![]() |
Direktur Operasi PT Semen Padang Asri Mukhtar (paling kiri) ketika menerima kunjungan Presiden Direktur Krakatau Global Trading M. Noor Sudrajat (tiga dari kiri), Jumat (4/6/2021) di Workshop PT Semen Padang. |