Pemko Padang Panjang Usulkan ke Kemenhub SKA Jadi Destinasi Wisata
Paparan Walikota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko
Malano perihal potensi wisata Stasiun Kereta Api (SKA) Kota Padang Panjang
mampu meyakinkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Alhasil, Kemenhub melalui
Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan menindaklanjuti keinginan Pemko itu
dengan melakukan tinjauan ke lapangan dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke Padang
Panjang untuk melihat potensi ini," ungkap Sekretaris Ditjen
Perkeretaapian Kemenhub, Zulmafendi.
Dalam eksposnya di aula Kemenhub, Kamis (14/1), Fadly menyampaikan, Pemko telah
melakukan kajian terhadap potensi destinasi wisata SKA yang dibangun pada masa
kolonial Belanda tahun 1889 itu.
"Pada stasiun ini dapat dibangun objek wisata
berupa museum dan taman teknologi kereta
api bergigi, diorama dan multimedia sejarah kereta api, gerbong KA konter aneka
kuliner, gerbong KA konter cenderamata, gerbong KA konter informasi pariwisata,
premium guest house, premium
café/restaurant, galeri songket sulaman Minangkabau, gedung pertemuan/pameran
(aset TNI-AD), dan taman monumen makam, " ungkapnya.
Fadly turut
mendukung rencana aktivasi kereta api dari Sawahlunto ke Padang Panjang.
"Kami mendukung rencana pemerintah pusat untuk mengaktifkan kembali jalur
Padang Panjang-Sawahlunto. Hal ini akan meningkatkan kunjungan ke Padang
Panjang," tuturnya yang turut dihadiri dan didengar Walikota Sawahlunto,
Deri Asta.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Maiharman
yang hadir waktu itu bersama Kadishub, I Putu Venda kepada Kominfo, Sabtu
(16/1) menjelaskan, berdasarkan hasil kajian pengembangan destinasi wisata,
stasiun kereta api ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat. "Sekaligus perlindungan berkelanjutan terhadap warisan
dunia kereta api di Stasiun KA Padang Panjang," jelasnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, kata Venda, Direktur
Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian, Danto Restyawan, Kepala Balai
Perkeretaapiaan Sumatera Barat, Suranto Ato, Sekjen Masyarakat Peduli Kereta
Api Sumbar, Yulnofrins, dan Kadivre PT KAI Sumbar, Insan Kesuma. (B/hms)