Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

BENGKALIS,lintas Media Nesw.
Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis H. Syahrial Abdi didampingi Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Muhammad Fadhli melaksanakan silaturahmi dan kunjungan kerja di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis, Rabu (30/9/2020)

Kehadiran Syahrial Abdi langsung disambut Ketua KPU Fadhillah Al Mausuly dan Sekretaris KPU Puji Hartono. Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan paparan dan kesiapan dari KPU dalam melaksanakan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

“Kami berharap pelaksanaan Pilkada pada tahun ini akan berjalan dengan kondusif dan sehat”, ucap Syahrial.

Lebih lanjut Syahrial mengajak Ketua KPU Bengkalis, besok (Kamis, 1/10/2020) untuk hadir bersama melaksanakan pertemuan dengan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Bengkalis dan diharapkan untuk menyampaikan aturan-aturan yang harus dilaksanakan Kades pada pilkada ini diantaranya yang paling utama menjaga netralitas.

Selanjutnya Ketua KPU Fadhillah Al Mausuly mengatakan pada tahun ini jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 1.285 dan besok (1/10/2020) KPU Bengkalis mengumumkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang berjumlah 11.565 orang ”(In)






Padang.Lintas Media News.
Tidak pakai masker dan ada dikerumunan banyak orang di Sumbar saat ini bisa disanksi baik administrasi, denda atau penjara.

Ini terjadi setelah Perda tercepat dalam kondisi tepat saat pademi terus meruyak banyak orang, catatan Gugus Tugas Covid-19 sudah mendekti 6500 orang Sumbar terpapar covid-19. Perda ektif berlaku hari ini itu adalah Perda nomor 6 tahun 2020 tentang  Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19 berkekuatan hukum efektif berlaku.

"Allhamdulillah kerja serius Pemprov dan DPRD Sumbar dalam waktu sesingkat-singkatnya Perda AKB Covid-19!telah efektif berkekuatan hukum untuk diterapkan di seluruh Sumbar,"ujar politisi senior Partai Demokrat Sumbar HM Nurnas,
Kamis 1/10 di Padang.

Untuk itu Perda AKB Covid-19 sah mengikat semua orang itu menjadi Hadiah Hari Jadi Provinsi Sumbar ke 75 pada 1 Oktober 2020 ini.

"Berlaku efektifnya Perda AKB Covid-19 in tidak ada alasan siapa saja di Sumbar tidak mematuhinya Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk taat pada Perda AKB ini,"ujar Nurnas.

Bahkan sebut Nurnas  semua elemen mulai dari Gubernur, Pimpinan DPRD serta seluruh perangkat berkonitmen menegakanya demi memutus mata rantai virus korona ini.

"Karena sifatnya, siapa saja maka sanksinya pun tidak mengenal kata tebang pilih dan permisive, tegakkan aturan ini agar mata rantai viru korona putus dan hilang dari tanah Minangkabau sama kita cintai ini,"ujar Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar ini.

Selain itu Perda AKB-Covid-19 meski baru tidak ada waktu untuk membiarkan menjadi dokumen kertas putih saja.

"Gubernur harus menyiapkan tim sosialisais dan edukasi untuk memasifkan Perda ini, sehingga Perda efektif itu kanhn menjadi macam kertas saat penerapannya, siapa saja tidak pakai kasker sanksi saja,"ujar Nurnas. (rls/St)

PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengikuti peringatan Kesaktian Pancasila bersama Pemerintah pusat secara virtual di ruang kerja gubernur, Kamis 1 Oktober 2020, pukul 08.00 WIB.

Upacara dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dan diikuti oleh Gubernur Irwan Prayitno, Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) provinsi Sumbar, Sekretaris Daerah Drs. Alwis, para asisten dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Sumbar dengan penuh hikmat, namun tetap dengan protokol kesehatan, seperti jaga jarak serta mengenakan masker.

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober tahun 2020 dengan tema "Indonesia Maju Berlandaskan Pancasila" tidak dilakukan seperti tahun sebelumnya, kali ini dilakukan secara virtual serentak diseluruh Indonesia, dikarenakan saat ini masih dalam pandemi Covid-19.

Peserta upacara menyaksikan pembacaan Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945 secara virtual yang dilaksanakan di istana negara Republik Indonesia (RI).

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sambutannya mengatakan sadar sejak proklamasi, telah terjadi rongrongan baik dari dalam negeri, maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kurang waspada bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara," kata Puan.

Namun, puan juga mengatakan dengan semangat kebersamaan yang dilandasi dengan nilai luhur ideologi Pancasila, Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bangsa Indonesia telah membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran, dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam upacara tersebut sekitar pukul 08.15 WIB, prosesi upacara selesai, dengan ditandai Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden meninggal lapangan upacara. (b/HMS)






PADANG.Lintas Media News.
Komisi Pemilihan Umu (KPU) sebagai penyelenggara pesta demokrasi lokal atau pemilihan kepala daerah (Pilkada), memang amat rentan dengan kondisi pandemi saat ini, karena berhubungan dengan banyak orang dari berbagai status atau kelompok.

Untuk memastikan semua penyelenggara pemilihan terbebas dari pandemi covid-19, KPU Sumbar melakukan tes Swab untuk semua komisioner, pegawai dan tenaga pendukung, Kamis (1/10/2020), dilapangan parkir belakang gedung tersebut.

Selain lingkungan KPU, bagi masyarakat sekitar termasuk wartawan dan salah seorang anggota DPRD Sumbar Nurfitman Wansyah  juga  melakukan tes Swab pada saat itu.

Sekaitan dengan tes Swab tersebut, Ketua KPU Sumbar Amnasmen mengatakan, wajib bagi lembaga ini untuk melakukannya sesuai dengan aturan pilkada, agar tidak ada cluster baru, dengan nama cluster pilkada.
"Kita wajib melakukan hal ini karena akan berhadapan dengan banyak orang dalam penyelenggaran pilkada, dari semua tahapan sampai hari-H dan pasca pemilihan, sehingga dipastikan semua yang terkait dinyatakan bebas dari pandemi dan tidak akan timbul cluster baru," tegas Amnasmen.

Ia juga menambahkan, penyelenggara yang sehat akan menghasilkan pilkada sehat, sesuai ketentuan berlaku, baik undang-undang, Peraturan KPU dan aturan lain, sekaitan pesta demokrasi, mengacu pada protokol kesehatan.

Pernyataan ketua KPU Amnasmen ditambahkan kasubag Tehnis dan Hupmas Jumiati, dimana mereka memberikan bukti pada publik kalau lembaga ini patuh pada aturan berlaku, sehingga tidak ada keraguan masyarakat terhadap penyelenggara.

"Kita menunjukkan pada publik atau masyarakat banyak, kalau kita mengikuti aturan dan sebuah kewajiban melaksanakannya, berupa mengikuti protokol kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan, agar dipastikan penyelenggara dan yang terlibat dalam keadaan sehat, jika dengan tes ini terbukti ada yang positif maka harus mengikuti tata cara penyembuhan pandemi, setelah itu baru boleh melakukan aktifitas seperti sedia kala," urai Jumiati yang kerap dipanggil amak.

Dikatakannya, Swab itu tidak sakit, juga tidak memakan waktu lama, maka bagi masyarakat jangan pernah takut untuk melakukan tes, karena hasilnya lebih akurat dibandingkan pemeriksaan lain.

Tes Swab berjalan baik, semua merasa terpanggil untuk melakukannya, karena mereka sadar harus masuk dalam bagian orang-orang pemutus mata rantai pandemi, untuk kepentingan orang banyak dan negri ini.(St/mckpu)

PADANG.Lintas Media News.
Perhelatan Pilkada Serentak sebentar lagi akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020. Pilkada tahun ini berbeda dengan Pilkada sebelumnya karena harus menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19.

Untuk memastikan pelaksanaan Pilkada ini berjalan lancar, Gubernur Sumatera Barat mengikuti Rapat Koordinasi Analisa Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara Virtual diruang kerjanya, Rabu (30/9/2020).

Menurut Mendagri Tito Karnavian dalam pelaksanaan Pilkada yang lancar dan aman, yaitu yang paling penting bisa menjaga dan mengamankan Pilkada. Pilkada yang sukses dalam arti lepas dari gangguan keamanan aksi anarkis maupun penyebaran Covid-19. 

Menteri Dalam Negeri mengimbau agar pada saat kampanye bakal pasangan calon (bapaslon) kepala daerah untuk Pilkada 2020 cukup menggunakan cara virtual melalui aplikasi Zoom. Akan tetapi, ternyata masih banyak yang membawa massa pendukung dalam jumlah besar.

Hal ini sangat disayangkan oleh Tito adanya kerumunan pada saat berkampanye Pilkada Serentak 2020. Padahal, peraturannya sudah jelas bahwa pelanggar protokol kesehatan harus mendapat sanksi sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

"Peraturannya sudah jelas, jadi bagi yang melanggar protokol kesehatan harus mendapatkan sanksi. Apalagi di daerah sudah ada yang membuat Perda Covid-19," tegasnya.

Melakukan kampanye dengan kerumunan masih ada dilakukan dibeberapa daerah. Kenapa, karena dalam berkampanye di Pilkada dan Pemilu sebelumnya Pasangan calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas nya berusaha mengumpulkan massa.

"Ini lah tantangan bagi kita agar tidak terjadi pengumpulan massa. Semua sudah diatur oleh peraturan PKPU dan Bawaslu, kalau ada terjadi yang melakukan pelanggaran harus ditindak oleh Bawaslu yang dilakukan oleh pihak berwenang yaitu melalui sebagai ujung tombak utamanya lah Satpol PP dibantu oleh Polri dan TNI," ujarnya.

Selain itu Memdagri Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada empat kepala daerah yang mematuhi protokol kesehatan, pada pelaksanaan tahapan Pilkada 2020.

Mereka adalah Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Wakil Wali Kota Ternate Abdullah Tahir. Para kepala daerah ini menjadi peserta Pilkada 2020.

Tito menuturkan langkah yang mereka lakukan sejalan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku dan membantu upaya pemerintah memutus rantai penularan Covid-19.

Sebanyak 270 daerah melakukan Pilkada, dalam setiap Pasangan calon menggunakan alat peraga untuk melawan Covid-19 dengan memanfaatkan kampanye berbetuk baliho dan spanduk mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Para setiap pasangan calon, saya berharap perlu terobosan-terobosan dan gagasan-gagasan bagaimana untuk mengatasi warga masyarakat agar tetap patuhi protokol kesehatan," tukasnya.

Pada kesempatan itu, Mendagri juga mengimbau para setiap kepala daerah ataupun pjs kepala daerah untuk menjaga netralisme dan memegang posisi Netral posisi, jika yang tidak Netral akan menjadi potensi konflik.

"Yang jelas dalam penunjukkan Pjs kepala daerah semata-mata untuk menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan di daerah," tuturnya.

Pjs kepala daerah juga bertugas untuk mewujudkan tertib administrasi, kepastian hukum serta menjaga stabilitas pemerintahan daerah pada masa pelaksanaan kampanye Pilkada 2020.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengajak seluruh masyarakat peduli untuk mengikuti protokol kesehatan Covid-19 dengan saling melakukan dan mengawasi, demi menciptakan peluang event politik Pilkada.

Irwan Prayitno mendukung sepenuhnya sikap tegas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menghentikan segala bentuk kerumunan massa, apabila itu terjadi di Sumbar.

"Karena dalam PKPU Nomor. 6 Tahun 2020 sudah diatur ketentuan bakal pasangan calon harus memperhatikan protokol kesehatan," kata gubernur.(b/HMS)


PADANG .Lintas Media News.
Guna meningkatkan kesadaran pentingnya keselamatan berkendara dan menekan angka kecelakaan lalu lintas, Dinas Perhubungan Sumatera Barat menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2020 di Grand Inna Muara Padang, Rabu (30/9/2020).

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Forkopimda menghadiri menyelenggarakan acara puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 dengan tema "Sayangi Nyawa Suarakan Keselamatan Jalan" yang fokus pada managemen keselamatan jalan dan mendorong masyarakat untuk peduli akan keselamatan di jalan.

Dalam sambutan Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan harapannya yang besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ketika berlalu lintas di jalan raya. Sudah selayaknya semua stakeholder menunjukan kepedulian terhadap keselamatan lalu lintas jalan Indonesia.

"Keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali dari kita sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat," ucap Gubernur Sumbar.
Dalam situasi pandemic Covid 19 seperti saat ini, trend bersepeda di kalangan masyarakat makin meningkat. Trend ini terjadi tidak hanya di kota besar, tapi juga di berbagai wilayah lain di seluruh Indonesia. Bersepeda seolah kini menjadi tren gaya hidup masyarakat untuk tetap hidup sehat yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas.

Pemerintah berupaya untuk menjaga keselamatan masyarakat bersepeda dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 59 tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda Dijalan Serta Transportasi di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.

"Silahkan bersepeda, tapi harus selalu menggunakan perlengkapan keselamatan saat mengendarai sepeda," kata Irwan Prayitno.
Saya berharap kepada masyarakat untuk selalu menggunakan perlengkapan keselamatan saat mengendarai sepeda seperti yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan no 59 tahun 2020. Selain itu wajib mematuhi rambu lalu lintas dan protokol kesehatan.

Selain itu gubernur juga menyampaikan protokol kesehatan yang ketat menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat ditengah pandemi Covid-19, dimana masyarakat masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Pada kesempatan ini saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui BPTD wilayah III Sumbar yang telah melaksanakan kegiatan ini, sebagai bentuk nyata kepedulian serta tanggungjawab yang tinggi terhadap keselamatan di jalan," tutupnya.(b/HMS)





“Kegagalan adalah keberhasilan tertunda”. Pribahasa itulah yang pas disematkan kepada Anasrizal, pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) yang mendapat pinjaman modal usaha melalui Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang yang sukses melakoni usaha konveksi tas di Kota Padang.

Meski berulang kali gagal memajukan usaha konveksinya, namun pria asal Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat itu tak kenal kata menyerah. Kini, pemilik usaha konveksi dengan nama Tas Baceno itu, telah memiliki aset hingga mencapai miliaran rupiah yang terdiri dari sejumlah bidang tanah dan bangunan, termasuk sejumlah tempat usaha.

“Semua aset saya itu merupakan buah dari kerja keras saya selama 32 tahun. Tak mudah untuk mendapatkannya, berbagai cobaan saya lalui. Jatuh bangun saya memulai usaha konveksi tas ini," kata Anasrizal ketika ditemui di tempat usaha konveksinya, Jalan Ir. H. Juanda No. 51 Padang, Rabu (30/9/2020
).

Sebelum menjadi pengusaha yang terbilang cukup sukses di bidang konveksi, suami dari Yusni Mardalena (57) itu sempat bekerja dengan kakak kandungnya yang juga pengusaha konveksi di kawasan Ulak Karang selama 10 tahun, yaitu sejak 1978-1988. 

Waktu satu dekade bekerja menjadi anak buah dari saudaranya sendiri, kemampuan Anasrizal membuat tas kian terasah, hingga akhirnya di penghujung 1987, timbulah keinginan untuk merintis usaha konveksi sendiri. “Keinginan itu juga didorong oleh sang kakak yang menjadi inspirasi bagi dirinya untuk maju dan mandiri, termasuk istri,” ujarnya. 

Selain dorongan dari sang kakak dan istri, keinginan untuk mandiri juga tak lepas dari semakin tingginya kebutuhan ekonomi, apalagi ketika itu dirinya sudah berkeluarga dan punya tiga orang anak. Tentunya, Ia pun membutuhkan pendapatan yang lebih.

Untuk itu, ia pun mulai menyisihkan pendapatannya sedikit demi sedikit hingga akhirnya di pertengahan 1998, tabungannya pun mencapai Rp175 ribu. Uang sebesar itu, kata Anasrizal, nilainya cukup besar ketika dan cukup untuk memulai usaha konveksi dengan skala kecil. 

Dia pun kemudian menyewa sepetak rumah di Jalan Bahari, Kampuang Tangah, Ulak Karang, yang dijadikan sebagai tempat tinggal sekaligus tempat usaha konveksi. Selain uang tersebut digunakan untuk menyewa rumah kontrakan, sebagian uang itu juga dipergunakan untuk membeli bahan baku pembuatan tas seperti terpal. 

“Untuk mesin jahit ketika itu saya sudah punya. Saya beli ketika masih bekerja di tempat konveksi kakak saya. Untuk tipe mesinnya masih “dangdut”, yaitu digerakkan dengan menggoyangkan kaki,” ungkapnya.

Meski sudah memproduksi tas sendiri, ternyata tak mudah untuk memasarkannya. Bahkan ketika dijual ke Pasar Raya Padang, tak satu pun ada toko tas yang berminat. Berbagai alasan secara halus, diungkapkan pemilik toko untuk menolak tas yang diproduksinya. “Pemilik toko gak mau beli tas saya. Katanya sudah punya langganan konveksi,” ungkap Anasrizal. 

Kendati semua toko tas menolak, Anasrizal tak langsung menyerah. Saban hari Ia pun terus mendatangi satu persatu toko tas yang ada di kawasan Pasar Raya Padang. Namun sayangnya, hasilnya di luar dugaan. Semua toko menolak membeli tas yang Ia produksi, termasuk beberapa toko langganan kakaknya. 

Ke esokan harinya, Anasrizal pun kembali mendatangi beberapa toko tas di Pasar Raya Padang. Salah satunya, toko tas di Pasar Fase VII yang berada di kompleks pertokoan Padang Teater. Kedatangannya kala itu, katanya mengenang, penuh dengan harapan, 
apalagi saat itu Ia butuh uang untuk biaya makan keluarga.

 

“Karena butuh biaya untuk makan, saya tawarkan dengan harga murah, satu lusin itu Rp50 ribu dan ada lima lusin yang saya punya. Pemilik toko berminat. Dari Rp50 ribu per lusin itu, saya dapat Rp2000 untuk satu tas. Itu hanya upah dan bukan untung," kata bapak tujuh orang anak itu mengenang. 

Setelah semua tas habis dijual, dia pun pulang ke rumah dengan langkah penuh lunglai. Sepanjang perjalanan dari pasar ke rumah, Ia pun terus merenung nasib yang tak kunjung berubah, meskipun sudah memulai usaha konveksi sendiri. 

Setiba di rumah, Ia pun mengatakan kepada istrinya untuk kembali bekerja di tempat usaha konveksi kakaknya, karena merintis usaha sendiri itu sagat susah dan butuh perjuangan yang begitu sulit dilalui. Namun istrinya menolak dan meminta dirinya untuk terus lebih berusaha lagi. 

Tak hanya itu, bahkan istrinya juga marah mendengar adanya keinginan untuk kembali menjadi anak buah di temat onveksi, meskioun konveksi tersebut miik  kakaknya. “Mendengar saya ingin kembali jadi anak buah kakak saya, Istri saya marah dan bilang “Bapak harus semangat, karena anak-anak sudah mulai besar. Kita harus bangkit Pak. Biaya kebutuhan besar dan kita harus maju Pak” 

Mendengar apa yang disampaikan istri saya, saya pun kembali bangkit, apalagi ketika itu istri saya juga ikut membantu mencarikan langganan tas di Pasar Raya Padang,” bebernya. Usaha istri mencari langganan pun membuahkan hasil. Usaha konveksinya pun perlahan-lahan mulai bangkit. 

Meski tak berkembang, tapi sebagian dari hasil usaha tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun di pertengahan 1989, usaha yang baru mulai bangkit itu kembali diterpa persoalan pendapatan yang tak sesuai dengan kebutuhan, hingga akhirnya Anasrizal pun terpaksa menjadi pelaku usaha konveksi musiman. 

“Maksudnya, saya buat tas hanya ketika tahun ajaran baru sekolah. Di luar itu, saya kembali bekerja dengan kakak saya. Maklum, ketika itu saya masih gamang untuk mandiri, meskipun istri sudah memotivasi dan juga ikut membantu saya untuk mencari toko tas langganan yang menampung tas yang saya produksi. Istri pun ketika itu juga mengerti kenapa saya kembali bekerja dengan kakak saya,” ucap Anasrizal.

Sebelum usaha konveksinya besar seperti sekarang ini, Anasrizal pun mengatakan bahwa dia sudah empat kali jatuh bangun. Penyebabnya, selain tidak punya modal yang cukup besar, persaingan pasar ketika itu juga sulit. Bahkan tak mudah untuk meraih simpati pemilik toko yang mau menampung tas yang diproduksi. 

“Saya rasa tak hanya saya yang megalami hal seperti itu, pelaku usaha lainnya juga demikian. Namun saya terus sabar dan tak mau menyerah,” katanya. Merasa tak ada kemajuan, akhir 1997 ia pun pindah ke Jalan Veteran. Aura usaha pun mulai bersinar di tempat yang baru. Bahkan, satu persatu pelanggan pun didapat. 

Kendati begitu, keuntungan yang didapat hanya cukup untuk biaya kebutuhan sehari-hari, dan belum bisa digunakan untuk menambah modal usaha. Tak sampai satu tahun lamanya di tempat yang baru, tawaran dari sebuah distributor tas di Pasar Raya Padang pun datang dan mereka siap mendukung semua kebutuhan bahan baku untuk membuat tas, asalkan semua tas yang diproduksi harus dijual kepada distributor tersebut. 

Tawaran tersebut dengan senang hati langsung diterima Anasrizal. “Tapi untungnya kecil, karena semua kebutuhan seperti bahan baku untuk tas itu harganya naik 5 persen untuk 1 bulan. Meski begitu, saya gak pikir panjang menerima tawaran tersebut. Namanya merintis harus seperti itu,” bebernya. 

Jadi Mitra Binaan CSR Semen Padang

Usaha Anasrizal untuk merintis konveksi tas terus menampakkan hasil. Bahkan, Ia pun terus intens mencari pinjaman modal usaha kepada berbagai bank. Namun karena prosesnya cukup rumit, keinginan untuk mendapatkan pinjaman dari bank gagal, hingga akhirnya di tahun 2003, dirinya mendapat informasi adanya pinjaman lunak dari Semen Padang. 

Namun ketika itu, Ia pun tidak tahu bagaimana carannya, dan gak tahu kemana dan kepada siapa bertanya tentang pinjaman lunak dari Semen Padang tersebut. Bahkan beberapa pelaku usaha yang mengaku mendapat pinjaman modal dari Semen Padang, juga enggan menunjukkan bagaimana proses peminjamannya. “Begitulah sulitnya, minta tunjuk ajar pun orang tak mau ketika itu,” kenangnya. 

Meski tak ada yang mau memberitahu, yang namanya rezeki sudah ada yang mengatur. Di awal tahun 2004, Anasrizal bertemu denan seorang karyawan PT Semen Padang yang sudah pensiun beberapa tahun lalu. Namanya Syafrizal, dan dia merupakan teman sekolah adiknya.

“Saya bertemu Syafrizal saat dia hendak makan siang di rumah makan samping tempat usaha saya ini. Kemudian saya disapanya dan diajak makan. Saya menolak ketika itu. Setelah usai makan, didatangi saya dan ngobrol-ngobrol. Awalnya saya lupa dengan Safrizal, tapi setelah disebut dia teman adik saya Aziz, saya jadi ingat,” ujarnya. 

Anasrizal kemudian menanyakan kepada Syafrizal kerjanya di mana. Kemudian dia jawab di Semen Padang, sehingga dirinya langsung menanyakan soal program pinjaman lunak di Semen Padang. Gayung pun bersambut, ternyata Syafrizal merupakan orang yang tepat di saat dirinya sedang membutuhkan bantuan pinjaman lunak untuk memodali usahanya. 

“Pinjaman lunak di Semen Padang itu ternyata bagian dari pekerjaan Syafrizal. Dengan senang hati, Syafrizal langsung membantu saya, termasuk membantu membuatkan surat permohonan pinjaman modal usaha ke Semen Padang,” katanya. 

Sejak 2004 hingga sekarang, sudah lima kali Anasrizal mendapatkan pinjaman modal usaha dari CSR Semen Padang. Pada pinjaman pertama tahun 2004, yaitu sebesar Rp7 juta dengan lama cicilannya 2 tahun. Semua pinjaman itu dimanfaatkannya untuk beli bahan tas. 

Begitu modal usaha sudah ada, hubungan Anasrizal dengan distributor tas di Pasar Raya pun juga berakhir. Namun di balik itu, pesanan pembuatan tas untuk seminar dari berbagai instansi pun mulai meningkat dan sejalan dengan pendapatannya, sehingga tak butuh waktu 2 tahun bagi Anasrizal untuk melunasi pinjaman ke CSR Semen Padang. 

“Hanya dalam waktu 19 bulan saya bisa melunasinya. Begitu lunas, saya pun kembali mengajukan pinjaman untuk periode kedua dengan besar modal yang dipinjaman CSR Semen Padang lebih dari dua kali lipat dengan pinjaman pertama, yaitu sebesar Rp15 juta. Kata pihak CSR Semen Padang ketika itu, saya bisa dapat pinjaman modal Rp15 juta, karena grafik usaha saya cukup bagus. Saya pun senang ketika itu,” bebernya.   

Seriring pendapatan meningkat dan bertamabahnya jumlah pinjaman, usahanya kian berkembang dan pesanan dari berbagai intansi dan toko tas pun juga meningkat. Bahkan, ketika itu Ia pun sudah bisa mempekerjakan tiga orang karyawan dengan keuntungan bersih Rp3 juta sebulan. Padahal sebelum dapat pinjaman dari CSR semen Padang, rata-rata keuntungan hanya cukup untuk makan, yaitu di kisaran Rp1,5 juta per bulan.

Tak puas dengan perkembangan usahanya yang terus menanjak, Anasrizal kemudian kembali mengajukan pinjaman ke CSR Semen Padang untuk ketiga kalinya. Bahkan pada pinjaman ke tiga tersebut, jumlahnya mencapai Rp30 juta. Setelah lunas, ia pun kembali mengajukan pinjaman sebesar Rp40 jut, dan Rp50 juta untuk tahap kelima. 

Uang dari pinjaman itu kemudian dibelikannya ke mesin jahit sebanyak tiga unit dengan merek Brader dan Tipical yang merupakan mesin jahit kualitas bagus. Sedangkan sisanya, digunakan untuk membeli bahan tas. “Semua pinjaman saya gunakan untuk mengembangkan usaha. Bahkan tak ada satu persen pun yang digunakan untuk biaya makan,” bebernya. 

Sering bertambahnya pinjaman, jumlah pekerja pun juga ikut bertambah. Bahkan saat ini jumlah tenaga kerja di konveski milik Anasrizal itu berjumlah 10 orang. Semua pekerjanya merupakan orang kampungnya di Sungai Limau. Untuk pendapatan bersih dari usaha konveksi ini, rata-rata Rp10 juta per bulan. “Alhamdulillah, berkat usaha konveksi ini saya pun juga bisa memberikan pendidikan yang tinggi untuk anak-anak saya,” bebernya. 

Ekspansi ke Kuliner

Tinggal dan berusaha di Jalan Veteran yang merupakan jalur lintas yang cukup padat, ternyata menjadi peluang bagi Anasrizal dan keluarganya untuk terus maju dan berkembang. Bahkan seiring perkembangnya usaha konveksi Tas Baceno, Ia pun perlahan-lahan namun pasti, juga melakukan ekspansi ke usaha lainnya, yaitu kuliner. 

Bahkan, saat ini Anasrizal sudah punya rumah makan Mak Yuih yang lokasinya berada di samping kiri tempat usaha konveksi Tas Baceno. “Rumah makan itu dikelola oleh istri dan anak saya. Semua karyawan di Rumah Makan Mak Yuih juga orang kampung saya," ungkap Anasrizal. 

Bertahan di tengan pandemi

Di tengah pandemi saat ini, usaha konveksi Tas baceno, Anasrizal memang tak begitu mulus, namun untuk bisa tetap survive, Ia pun terpaksa merumahkan beberapa orang karyawannya. Namun begitu pandemi ini berakhi, Ia pun akan kembali mempekerjakan karyawan yang telah dirumahkan tersebut.

"Selama ini, konveksi Tas Baceno hanya melayani pesanan instansi, seperti tas untuk seminar, pertemuan dan lainnya. jadi karena pandemi, hampir semua intansi tidak ada lagi mengadakan seminar, dan tentunya berdampak kepada usaha saya. Makanya untuk sementara, karyawan saya rumah kan dulu," katanya.

Namun begitu, Ia masih bersyukur, karena masih ada usaha rumah makan yang bisa menopang kebutuhannya sekeluarga. "Rumah Makan Mak Yuih ini siag hingga sore saya manfaatkan untuk jualan nasi, malamnya saya manfaatkan untuk jual lontong malam. Ini dilakukan, agar ekonomi saya tetap survive di tebngah pandemi saat ini," ujarnya.


Sementara itu, istri Anasrizal bernama Yusni Mardalena, menyebut selain rumah makan, Ia pun juga mempunyai sejumlah aset berupa satu unit rumah di Muaro Kasang, dan satu bidang tanah di Jalan Bypass Pariaman dan di Ketaping. Untuk luas bidang tanah tersebut, masing-masing 300 meter persegi. 

“Apa yang ada saat ini merupakan buah dari kerja keras suami saya yang selama tiga dekade, terus berusaha untuk maju dan berkembang. Dan tentu semuanya itu juga dibarengi dengan doa kepada Allah SWT. Alhamdulillah, doa yang kami panjatkan kepada Yang maha Kuasa itu dijabahNya. Alhamdulillah,” kata Yusni.(*)






PADANG.Lintas Media News.
Kordinator Divisi Pengawas Badan Pemgawaa Pemilu (Bawaslu) Sumbar Vifner, dengan tegas menyatakan. Jika ada paslon atau parpol bahkan simpatisan yang melanggar aturan kampanye dan lainnya, sanksi terberat adalah pencoretan Paslon dari ajang pilkada, artinya tidak boleh ikut sebagai peserta.

Hal itu disampaikan Vitner saat mengadakan pertemuan dan memberikan ketegasan dan kesamaan persepsi pada Parpol dan LO pasangan calon kepala daerah kemaren di kantor Bawaslu Sumbar,agar mengikuti aturan kampanye dan lainnya.

"Kita sengaja mengundang Paslon melalui LO, Parpol, wartawan dan stakeholder lainnya, agar bisa mengikuti aturan pilkada yang berlaku, karena ada sanksi politik seperti membatalkan Paslon sebagai peserta jika berkaitan dengan money politik, dan sanksi hukum yang akan diproses Kepolisian atau gakumdu  jika memang ditemukan pelanggaran, setelah mengikuti tahap sanksi yang ada," jelas Vifner.

Ditambahkan Vifner, tata cara atau aturan menyangkut kampanye pilkada sudah diatur dalam PKPU 04/2017, dengan peeubahan no. 11/2020, PKPU no 06/2020 dengan perubahan pertama PKPU no.10/2020 dan perubahan kedua no.13/2020, juga berdasarkan keputusan KPU tentang pedoman Tekhnis pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah No.465/PL.02.4-Kpt/06/KPU/IX/2020.

"Pada panduan Tekhnis tersebut jelas dan nyata diatur semuanya, baik tanggal maupun bulan, serta apa saja yang diperbolehkan, termasuk pemasangan iklan melalui media massa, medi sosial dan daring, jadi mari kita patuhi bersama agar tidak ada permasalah dikemudian hari," tegas Vifner lagi.

Vifner juga mengatakan, setiap pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye semnajak ditetapkan, sampai masuk masa dioerbolehkannya memasang atribut akan diberi sanksi sesuai tingkatan, dan wajib menurutkan dalam waktu 1X24 jam.

Pertemuan penegakan aturan atau hal Tekhnis dihadiri juga KPU Sumbar yang diwakili Sekretaris Firman dan kasubag Tekhnis dan Hupmas Jumiati, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Damkar, Inforkom, Kepolisian serta wartawan peliput.(rel/St))


Padang, Lintas Media News

Wabah COVID-19 yang melanda berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, membuat pelaku UMKM dituntut untuk melakukan berbagai inovasi agar terus bertahan di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

Salah satu pelaku UMKM yang telah berinovasi agar tetap survive di tengah pandemi COVID-19  ini adalah Rosmawarty.  Pemilik Dapur Yonica yang beralamat di Perumahan Cendana Mata Air Tahap 4, Blok D, No 1, Kota Padang itu, baru-baru ini meluncurkan produk terbarunya dengan nama Rice Bowl. 

"Produk Rice Bowl itu sudah mulai saya pasarkan sejak Selasa (22/9/2020)  melalui medsos dan gofood. Alhamdulillah sudah mulai laku. Dalam sehari, bisa terjual lebih dari 20 bowl. Hasil jualan Rice Bowl ini bisa menambah pendapatan keluarga di tengah pandemi saat ini," kata Rosmawarty, Selasa (29/9/2020).

Rice Bowl buatan Dapur Yonica yang merupakan UMKM binaan Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang itu, memiliki lima varian dengan bahan dasar nasi dan ikan tuna. Kelima varian itu adalah Tuna Rendang, Tuna Katsi Teriyaki, Tuna Katsu Rica, Tuna Katsu Sambal Matah dan Tuna Lado Hijau. Untuk satu bowl dijual dengan harga Rp13 ribu.

Rosmawarty menyebut bahwa dirinya terpikir untuk memproduksi Rice Bowl, karena selama ini keluarganya sering membeli Rice Bowl, dan Rice Bowl sendiri menurutnya, merupakan kebutuhan pokok dan pada pandemi saat ini, masyarakat tentu lebih mengutamakan kebutuhan pokok dibandingkan kebutuhan yang lain. 

"Saat ini Rice Bowl sudah menjadi makanan kekinian masyarakat perkotaan dan rasanya begitu menggugah selera. Makanya dalam kondisi pandemi saat ini, saya pun memproduksi Rice Bowl sebagai produk andalan Dapur Yonica, terutama dalam kondisi pandemi ini. Rice Bowl yang saya produksi dengan ikan tuna sebagai lauknya," ujar Rosmawarty.

Sebelum memproduksi Rice Bowl, Rosmawarty mengaku bahwa dirinya sempat mengalami kesulitan dalam mempertahankan Dapur Yonica, terutama sejak wabah COVID-19 mulai menular di Kota Padang. Bahkan, sejumlah aneka rendang yang menjadi produk andalan Dapur Yonica, sudah tidak laku lagi di pasaran.

"Selama ini, rendang Dapur Yonica saya jual ke beberapa gerai oleh-oleh di Kota Padang dan pada umumnya rendang itu dibeli oleh wisatawan yang datang ke Kota Padang. Tapi karena dampak pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan, sehingga penjualan rendang menurun. Bahkan mencapai 75 persen," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi agar Dapur Yonica tidak bangkrut, berbagai upaya dilakukan okeh Rosmawarty. Pada bulan Ramadan lalu, Ia pun memproduksi Pempek Palembang dengan nama Pempek Cik Unik untuk dijual sebagai menu berbuka puasa. Untuk pemasarannya, Ia pun bekerjasama dengan manajemen salah satu hotel berbintang di Padang.

"Alhamdulillah, dalam sehari bisa jual beli dari Rp750 ribu sampai Rp1,2 juta. Pempek Cik Unik saya jual di depan salah satu hotel di Padang dan saya pun bekerjasama dengan pihak hotel. Jualan Pempek Cik Unik itu hanya musiman. Setelah bulan Ramadan gak jual Pempek lagi," tuturnya.

Setelah Ramadan hingga kini, kata Rosmawarty melanjutkan, Dapur Yonica di samping memproduksi Rice Bowl Ikan Tuna, juga tetap memproduksi aneka jenis rendang, namun rendang yang diproduksi hanya sesuai pesanan. "Kalau ada pesanan, baru kita produksi. Kalau untuk mengisi gerai oleh-oleh, untuk sementara dihentikan dulu," katanya.

Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang, sebutnya, juga telah berupaya membangkitkan pelaku UMKM di tengah pandemi saat ini melalui berbagai bantuan. Baru-baru ini bantuan yang Ia dapat, adalah daging sapi seberat 36 Kg. 

Di suatu sisi, sebagai UMKM yang bergerak di usaha masakan rendang, bantuan daging sapi itu tentu sangat membantu sekali. Namun persoalannya, adalah pemasaran rendang. "Awal dapat bantuan daging, saya sempat bingung mau diapain daging ini, sementara saya kesulitan untuk menjual rendang," ujarnya. 

Kemudian, sambung Rosmawarty, ia pun mencoba untuk membuat promo berupa free ongkir untuk pemesanan melalui online,promo tersebut Ia promosikan ke medsos. "Rupanya, banyak yang pesan rendang dan pada umumnya pesanan itu dari Jakarta. Alhamdulillah, daging bantuan pemerintah itu akhirnya bisa saya olah menjadi rendang untuk dijual," imbuhnya.

Binaan CSR Semen Padang
Rosmawarty berterimakasih kepada CSR PT Semen Padang yang selama ini telah ikut mendukung kemajuan usahanya melalui pemberian bantuan pinjaman modal usaha, termasuk pembinaan berupa pelatihan manajemen usaha, dan diikut sertakan ke berbagai pameran di berbagai kota. Di antaranya, Batam dan Jakarta.

"Saya jadi binaan CSR PT Semen Padang sejak 2016 dan melalui pembinaan dan promosi ke berbagai acara pameran tersebut, randang Dapur Yonica mulai memasuki pasar nasional, terutama di Jakarta dan Batam. Alhamdulillah, pelanggan di luar Sumbar sampai saat ini masih setia dengan rendang Dapur Yonica," pungkasnya. (*/b/hms)





PADANG.Lintas Media News.
Gerakan Muda Bersatu Nasional (Garda Barnas) Provinsi Sumatera Barat, siap mendukung Mentri BUMN Erick Thohir untuk melakukan perbaikan perekonomian nasional, melalui unit usaha negara, yang berada dibawah tanggung jawabnya.

Hal tersebut disampaikan  Apriyatana,SE, ketua Garda Barnas Provinsi Sumatera Barat, pada wartawan ketika menerima amanah sebagai perpanjangan tangan organisasi tersebut.

Banyak statemen yang amat tendesius ditujukan pada  Menteri BUMN Erick Thohir, diantaranya tudingan pengembangan vaksin Corona, sehingga bisa membuat gaduh dan mengacaukan program negara melalui BUMN, untuk segera mengentaskan pandemi ini.

Gerakan Muda Bersatu Nasional Sumbar menginginkan pandemi cepat teratasi, sehingga perekonomian masyarakat dan perekonomian nasional kembali pulih, serta kebutuhan masyarakat secara keseluruhan dapat kembali diatasi.

Apriyatna juga meminta pada semua kalangan agar tidak mudah terhasut, dengan agenda elit-elit politik nasional, dimana saat ini ekonomi di Sumbar sedang anjlok,  karena salah satu ekonomi bergantung dengan pariwisata, 

Sumbar merupakan salah satu daerah wisata, baik pantai maupun religi,  mengalami hal yang sama selama pandemi, sehingga tatanan ekonomi kerakyatan, khususnya UMKM mengalami kesulitan.

"Kita hanya bisa berdoa dan melakukan hal yang telah dianjurkan oleh WHO dan pemerintah. bukan malah terus gaduh dengan isu-isu yang tidak benar, dan mari kita dukung Mentri BUMN Erick Thohir mengembangkan vaksin Anti covid-19 ini, agar perekonomian nasional yang berimbas pada perekonomian rakyat kembali pulih," tutur Apriyatna.

Ditambahkannya, tidak ada satu-pun lapisan mayarakat yang suka  menghadapi situasi sulit ini, yang juga merupakan bencana dunia.

"Tidak hanya kita Indonesia yang mengalami hal ini, seluruh negara lain di dunia juga terjadi hal yang serupa dengan kita, harusnya kita lebih produktif dalam menyampaikan ke masyarakat, bukan malah menyerukan hal yang tidak berguna, semua masyarakat di Sumbar ingin ini cepat selesai, agar bisa kembali pada situasi lebih baik, untuk itu berikanlah kesempatan pemerintah bekerja, mari kita dukung bersama," pinta Apriyatna tegas. 

Dijelaskannya lagi,  bahwa secara objektif memang kurva paparan virus Covid-19 di Indonesia sedang meningkat,dari banyak kajian internal pemerintah maupun independen, sementara berkesimpulan klaster baru terjadi karena adanya pelonggaran PSBB disertai dengan ketidakpatuhan sebagian masyarakat pada protokol kesehatan, peningkatan paparan covid-19 di Indonesia juga sejalan dengan lonjakan drastis secara akumulasi dunia sejak 15 September lalu.

Angka-angka itu tidak statis, melainkan dinamis, dengan artian lebih penting bagi semua pihak menyerukan kepada keluarga dan masyarakat luas untuk tertib protokol kesehatan, agar kurva penyebaran bisa melandai. 

Selain itu, Kementerian BUMN, melalui Biofarma sedang bekerja keras dalam membuat vaksin untuk rakyat Indonesia, sudah sepatutnya, narasi optimisme terus  dibangun, dalam rangka meningkatkan fungsi imun tubuh,ketimbang terus menyebar ketakutan dan pesimisme ditengah masyarakat.

“Mari kita berfikir lebih jernih, dengan data ASEAN Policy Brief yang dirilis bulan April 2020 lalu merangkum dari semua statemen ekonomi di negara anggota ASEAN, dimana pada 1 April Menteri Sri Mulyani merilis, ekonomi Indonesia akan mengalami  pertumbuhan -0.4% s/d 2.3%. Sedangkan, Bank Negara Malaysia pada 3 April merilis pertumbuhan ekonominya terjadi kontraksi pertumbuhan -2% s/d 0.5%. Negara Singapura pada 26 Maret merilis revisi pertumbuhan ekonominya pada -4% s/d -1%. Revisi dari prediksi ini terjadi akibat terpaan pandemi covid-19. Meski begitu terlihat jelas optimisme pertumbuhan positif ekonomi Indonesia masih cukup kuat, untuk itu mari kita dukung Erick Thohir membenahi perekonomian negri ini melalui BUMN yang produktif," pungkasnya. Apriyatna.(rls/st)



Semen Padang Hospital. (foto:hms)


Padang, Lintas Media News

Sebagai rumah sakit rujukan Corona Virus Desease (Covid-19), Semen Padang Hospital (SPH) yang merupakan rumah sakit milik PT Semen Padang, terus meningkatkan kapasitas layanan untuk pasien Covid-19 di tengah pandemi saat ini.

Salah satu dari peningkatan layanan dari rumah sakit yang berada di bawah naungan Yayasan Semen Padang itu, adalah penambahan 23 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang rencananya, akan dioperasionalkan pada Kamis (01/10/2020). 

"Sebanyak 23 tempat tidur itu berada di wing barat lantai 5 dengan rincian, 20 tempat tidur untuk rawatan dan 3 tempat tidur untuk ICU. Insya Allah, tempat tidur untuk pasien Covid-19 itu, kami komersilkan hari kamis," kata Sekretaris Yayasan Semen Padang Eko Bagus Priyuantoro, Senin (28/9/2020) siang.

Seiring dengan penambahan tersebut, kata Eko, maka SPH akan memiliki 95 tempat tidur untuk menangani COvid-19 dengan rincian, 85 tempat tidur untuk rawatan dan 10 untuk ICU. Semua tempat tidur itu berada di kamar perawatan lantai 4 dan 5 SPH. 

Penambahan 23 tempat tidur untuk pasien Covid-19 itu dilakukan, sebut Eko, karena jumlah pasien positif Covid-19 di Sumbar, khususnya Kota Padang, terus mengalami peningkatan, sementara kapasitas SPH yang ada saat ini yakni 65 tempat tidur untuk rawatan dan 7 untuk tempat tidur ICU untuk pasien positif Covid-19 sudah terutilitasi maksimal semenjak peningkatan kasus beberapa waktu yang lalu. Hal ini juga sejalan dengan maksud dan tujuan pendirian Yayasan untuk selalu berkontribusi dalam hal kesehatan terutama dalam menghadapi pandemi seperti saat ini. “Jadi, karena keterbatasan itulah kenapa kami di SPH menambah 23 tempat tidur lagi untuk pasien Covid-19," ujarnya.

Eko juga menuturkan bahwa SPH merupakan salah satu rumah sakit di Kota Padang yang ditunjuk oleh Gubernur Sumbar sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Seiring dari penunjukan itu, SPH kemudian menyulap ruang perawatan di lantai 4 dan 5 untuk menampung pasien positif Covid-19.

Ruang perawatan itu juga dilengkapi dengan Exhaust Fan Hepafilter yang kegunaannya, untuk mensirkulasikan dan memfilter udara dari dalam ruangan sebelum dibuang ke luar. SPH juga menerapkan protokol kesehatan untuk setiap pasien berbagai penyakit maupun pengunjung rumah sakit.

Untuk keluarga pasien, protokol kesehatannya berupa skrining, memakai hand sanitizer, cek suhu, dan diberikan stiker skrining. Kemudian bagi pasien setelah diskrining dan ditemukan adanya gejala penyakit, maka diarahkan ke UGD untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Bagi tim medis, khususnya yang menangani pasien Covid-19, protokol kesehatannya lebih ketat lagi dan protokol tersebut dibagi tiga zona. Untuk zona 1 yang merupakan zona hijau, tim medis, termasuk petugas kebersihan SPH, bisa bebas tanpa menggunakan APD lengkap, namun wajib pakai masker. 

"Zona 1 ini adalah tempat untuk memakai APD lengkap, berupa masker N95, Handscoen, sepatu boot (karet) dan kaca mata google," katanya. Kemudian zona 2 adalah ruangan anteroom (ruang antara). Perawat atau dokter, maupun petugas kebersihan yang masuk ke zona 2 ini, wajib menggunakan APD lengkap. 

Sedangkan zona 3, adalah tempat pasien Covid-19 di rawat. Setelah dari zona 3, tim medis maupun petugas kebersihan yang keluar dari zona 3, harus melalui ruangan chamber desinfektan dan melepas APD. "Ruangan ini adalah tempat untuk melepas APD," ujarnya. 

Petugas sebelum melepaskan APD membersihkan diri dengan cairan desinfektan didalam bilik, kemudian melepas APD dan ditaruh pada tempat yang sudah disediakan. Selanjutnya, tim medis maupun petugas kebersihan wajib untuk mandi di kamar mandi di zona 2 yang telah disediakan. "Sebelum meninggalkan rumah sakit, petugas yang sebelumnya masuk ke zona 3, juga wajib kembali mandi di kamar mandi di zona hijau," bebernya.


Ketua tim Satgas COVID-19 PT Semen Padang yang juga Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Oktoweri mengatakan, peningkatan kapasitas layanan Semen Padang Hospital  melalui penambahan tempat tidur tersebut merupakan bentuk dukungan Semen Padang Group dalam penanggulangan COVID-19.

“Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan partisipasi aktif Semen Padang Group dalam penanggulangan COVID. Banyak kegiatan lain yang sudah kita laksanakan, seperti pemberian berbagai bantuan kepada masyarakat, instansi pemerintah, dan fasilitas umum,” kata Oktoweri.

Alur Penerimaan Pasien

Kepala Bagian Layanan Medis SPH, dr Selfi Farisha membeberkan alur penerimaan pasien Covid-19 di SPH. Kata dia, SPH hanya menerima pasien Covid-19 rujukan dari puskesmas maupun rumah sakit lainnya. Penerimaan pasien dari rumah sakit lainnya, dilakukan melalui aplikasi Sistem Rujukan Terpadu (sisrute) dari Kemenkes. Sedangkan dari puskesmas, alurnya melalui PIC SPH. 

"Kalau untuk SPH, saya sendiri PIC nya. Kalau rumah sakit kita penuh, maka kita informasikan ke puskesmas dan puskesmas kemudian berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya. Kalau semua rumah sakit penuh, barulah pasien diminta untuk isolasi mandiri di rumah dan tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah," katanya. 

Saat ini di SPH, tambah dr Selfi, ada 64 pasien Covid-19 yang dirawat. Perawatan pasien Covid-19 sampai sembuh di SPH bervariatif. Menurut data average lenght of stay (ALOS) pada Agustus kemarin, rata-rata pasien yang dirawat di SPH sampai sembuh selama 19 hari.

"Ada juga pasien positif Covid-1 yang dirawat selama 3 hari, bahkan sampai 70 hari, tergantung berat ringannya keluhan dan ada atau tidaknya penyakit penyerta di tubuh pasien. Selain penyakit penyerta, usia juga mempengaruhi berat ringannya keluhan penyakit yang diderita pasien," ujarnya. (*/b/hms)

PADANG.Lintas Media News.
 Direktur Jendral Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik bersama Staf Khusus Presiden Jokowi, Billy Gracia Yoshapat Mambrasar mengunjungi silahturahmi dengan mahasiswa yang berasal dari Papua dan Papua Barat di Universitas Negeri Padang (UNP) dan Politeknik Negeri Padang, di ruang rapat PNP Unand, Minggu (27/9/2020).

Pada kesempatan itu Dirjen Otda Kemendari Akmal Malik menyampaikan, bahwa kunjungan ini merupakan silahturahmi dengan para mahasiswa yang berasal dari Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dari program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) di Provinsi Sumatera Barat.

"Program ini sangat bagus, tentunya kami akan mengali, seandainya terjadi persoalannya dalam menempuh pendidikan di Sumatera Barat," kata Akmal Malik.

Kehadiran Dirjen Otda Kemendagri dan staf khusus kepresiden ini akan mencarikan solusi untuk seandainya terjadi kendala, agar program ADik bisa berjalan sesuai harapan.

"Karena mereka inilah generasi masa depan bagi Papua dan Papua Barat. Harapan Papua tertumpu pada mereka ke depan. Sejauh ini persoalan yang mereka hadapi tipis sekali, boleh dikatakan tidak ada," ucapnya.
Dirjen Otda Kemendagri ini berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus memberikan dukungan kepada mahasiswa Papua dan memberikan informasi program ADik pada Kabupaten Kota se Sumbar keberadaan mereka.

"Kepada adik-adik kita tetap jalin komunikasi dengan pihak kampus, agar persoalan teknik yang disampaikan bisa diselesaikan secara cepat dan efektif," tuturnya.

Selain itu Akmal Malik telah menghubungi beberapa Bupati dan Walikota dan sepakat untuk membantu persoalan-persoalan yang dihadapi para mahasiswa Papua dan Papua Barat.

"Seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak disikapi oleh para Bupati dan Walikota dimana adik-adik kuliah, nanti kita akan berikan teguran," ujarnya.

Selanjutnya Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik juga mengucapkan terima kasih pada Gubernur Sumatera Barat berserta jajaranya, termasuk Bupati Walikota yang telah memperhatikan para mahasiswa Papua dan Papua Barat.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar memberi semangat pada para mahasiswa Papua dan Papua Barat agar bisa menyelesaikan pendidikannya. Dan kembali ke daerah asalnya untuk membangun Indonesia, khususnya Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Saya terus memberi semangat kepada adik-adik ini, semoga sukses dalam menyelesaikan pendidikan disini dan bisa membangun Indonesia, terkhusus buat Tanah Papua, menuju kesejahteraan dan lebih maju lagi," tambah Billy.(rls)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.