Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok






50.Kota.Lintas Media News. Adanya pemakaman tokoh pahlawan nasional Ibrahim Tan Malaka di Limapuluhkota tentunya memperkuat keberadaan sejarah tokoh-tokoh Sumbat berkontri besar dalam perjuangan Indonesia Merdeka. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di sela-sela kunjungan Rumah Pahlawan Nasional Tan Malaka di Kenagarian Pandam Gadang, Kecamatan Suliki Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (1/9/2020).

"Saat ini kita berada Rumah Pahlawan Nasional Tan Malaka yang dikenal dengan nama Ibrahim Datuk Tan Malaka Raja Adat Kelarasan Bunga Setangkai, berdasakan Keppres no 53 tahun 1963," ungkap Nasrul Abit.

Pahlawan Nasional Tan Malaka lahir di Pandam Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat tahun 1894. Wafat di Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949. Dipindahkan kembali ke tempat asalnya oleh Dr. H. Fadli Zon, S.S, M.Sc pada tanggal 1 Maret 2017.

"Atas nama pemerintah dan masyarakat Sumbar, mengapresiasi dan sampaikan rasa  terima kasih pada Bapak Fadli Zon  yang meresmikan dan Wabup Ferizal Ridwan yang sudah membawa Tan Malaka dari Kediri ke Sumbar pada tahun 2017 yang lalu," ucapnya.

Kemudian Nasrul Abit mengajak kesemua yang hadir untuk mendo'akan Ibrahim Datuk Tan Malaka, agar dimasukan ke dalam Surga atas perjuangannya kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya Nasrul Abit bersama istrinya Wartawati mengelilingi kediaman Tan Malaka yang terbuat dari kayu berbentuk rumah gadang tiga ruangan. Dalam rumah berukuran sekitar 8 x 16 meter itu, terpampang 14 foto diri Tan Malaka, termasuk juga foto ayah dan ibunya, serta sebuah lukisan wajah Tan Malaka hasil karya A. Munaf.

"Dalam rumah terdapat buku-buku yang berkaitan dengan Tan Malaka, mereka ada yang membaca, atau bertanya kepada saya. Ada juga di antara mereka yang meninggalkan buku di rumah itu sebagai penambah bahan bacaan," jelasnya.

Selain itu Indra salah satu cucu Tan Malaka menjelaskan, rumah gadang itu adalah rumah yang ditempati Tan Malaka disaat muda, sebelum pergi sekolah ke Belanda. Terlihat ada satu foto Tan Malaka bersama teman-temannya di Belanda.

Rumah gadang Tan Malaka memang terlihat beberapa bagian rumah kayu ini sudah mulai melapuk dan membutuhkan pembenahan.

"Selama ini biaya perawatan rumah ini hanya dari pihak keluarga saja, mudah - mudahan dengan hadirnya Bapak Wagub Sumbar ini bisa membantu untuk kelangsungan bangunan ini," harap Indra. 

Apalagi tahun lalu, sebelum Covid-19, Indra mengatakan, semenjak dipindahkannya makam Tan Malaka kesini, banyak pengunjung. Sejak adanya Covid-19 sudah jarang dikunjungi.

"Kami tidak membatasi pengunjung, silahkan datang, pengunjung bebas bertanya tentang Tan Malaka, sepanjang diketahui," tukas Indra.

Menurut Indra, para pengunjungan bisanya membaca, melihat-lihat, dan bertanya seputar Tan Malaka. Rumah Tan Malaka terdapat sejumlah buku milik Tan Malaka (Gerpolek, Dari Penjara ke Penjara, Madilog), serta buku lain tentang Tan Malaka hasil penelitian Harry A Poeze, Pacar Merah Indonesia milik Matu Mona, dan lain-lain.(rel)




Padang.Lintas Media News.
Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra, MSc. menjadi Narasumber rapat terbatas melalui Video Conference (Vidcon) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Se Sumatera Barat dalam rangka antisipasi penularan Covid-19 dilingkup tenaga medis, di ruang kerja wagub kantor gubernur,kemaren.

Menurut dr Andani di Sumatera Barat saat ini adalah fase puncak bertambah terkonfirmasi kasus Covid-19, dimana ini akan cendrung naik begitu cepat, maka sangat perlu diakukan testing, dan melakukan isolasi, maka hasilnya akan berbeda.

Dalam konsep pandemi Covid-19 ini, kita melakukan dua cara yaitu yang pertama bagaimana orang itu tidak bisa menginfeksi orang lain, teknik tersebut dapat digunakan dengan cara melakukan testing, tracing, treatmen dan isolasi.

Selanjutnya cara kedua bagaimana seseorang itu tidak terinfeksi, caranya adalah tentu dengan menggunakan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, serta menjaga jarak. 

"Karena ini adalah masalah kita bersama protokol kesehatan paling utama, Karena tidak semua orang patuh melakukannya", terang dr Andani 

Selanjutnya dr Andani katakan masyarakat patuhi akan disiplin protokol kesehatan itu sangat bagus sekali hasilnya. Namun sangat sulit dilaksanakan, sementara tracing dan testing bisa dikembangkan, salah satu upaya adalah mendorong tracing dan testing kedepan.

Kemudian melakukan upaya-upaya, melakukan pembatasan-pembatasan, namun tidak melakukan PSBB karena belum ada restu dari pemerintah. 

"Selain beban biayanya besar juga sangat berat ditanggung oleh pemprov juga efek ekonomi sosialnya juga sangat berat", ujarnya.

dr Andani juga menyebutkan bahwa kita sepakat melakukan pembatasan ditingkat provinsi, kemudian dengan melakukan pemeriksaan secara masif untuk beberapa titik.

"Dan beberapa kegiatan yang mengumpulkan orang ramai seperti pesta dan lainnya yang menyebabkan pertemuan banyak orang. Mungkin hal yang seperti itu perlu batasi, agar tidak terjadi penularan kepada banyak orang", sebut dr Andani.

Selain itu mengenai angka infeksi terhadap kesehatan masalah utama kita adalah ketika angka positif naik, maka tenaga kesehatan akan banyak terinfeksi.

Begitu naik lagi melebihi 10-15 persen maka angka kematian tenaga kesehatan akan muncul. Oleh sebab itu tenaga kesehatan adalah orang yang paling banyak berkontak dengan orang-orang sakit. kita tidak tau siapa yang positif, siapa pula yang negatif di daerah ini.

Kita satu-satunya provinsi positif covidnya masih kecil, masih dibawah 5 persen menurut data dibandingkan provinsi lain.

"Sejauh ini kita semua masih bekerja keras untuk mengendalikan, dalam mengontrol pandemi covid di Sumatera barat, tapi apakah bertahan selamanya? Saya jawab tidak kalau kita tidak serius," ungkap dr Andani

Karena untuk menyelesaikan pandemi ini tidak cukup hanya di laboratorium saja dan tidak cukup hanya dinas kesehatan saja maupun tempat karantina saja tetapi semua pihak harus berpartisipasi bersama-sama untuk mengendalikan pandemi ini.(rel)







50.Kota Lintas Media News.
Kabupaten Limapuluh Kota memiliki kampung SARUGO, Kampung Wisata Adat yang terletak di Jorong Sungai Dadok, Nagari Koto Tinggi, Sumatera Barat. Ini adalah destinasi wisata baru, namun kali ini wisata yang ditampilkan adalah sebuah kampung Wisata Adat Saribu Gonjong atau dikenal dengan SARUGO.

Wakil Gubernur Sumatera Barat H. Nasrul Abit Datuak Malintang Panai bersama istrinya Hj. Wartawati saat mengunjungi kampung Sarugo, terlihat sangat menikmati keindahan alam yang dikelilingi perbukitan. Ditambah ditengah-tengahnya ada perkampungan wisata Adat Seribu Bagonjong (Sarugo).

Dalam kunjungan tersebut Wagub Sumbar disambut dengan tari gelombang dan ratusan masyarakat Jorong Sungai Dadok, Nagari Koto Tinggi dengan menggunakan pakaian adat Minangkabau.

"Sarugo ini lokasi wisata luar biasa, tinggal akses yang perlu dibenahi. Saya yakin potensinya tidak kalah dengan destinasi wisata yang lain," ungkap Nasrul Abit.

Selain pemandangan yang indah, pengunjung dimanjakan dengan fasilitas petik mandiri jeruk yang dikenal dengan jeruk Gunung Omeh. 

Nasrul Abit berharap, kawasan wisata itu dilakukan untuk melestarikan budaya daerah khususnya Minangkabau, sekaligus tempat wisata ini dapat menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah.

"Karena ini merupakan wisata adat, masyarakat disini harus mengerti dengan adat istiadat, mulai dari penyambutan sampai dengan prilaku kita menjamu para wisatawan yang berkunjung," kata Nasrul Abit.
Mempersiapkan adat budaya yang dapat meningkatkan desa agrowisata, serta membentuk karakter masyarakat sadar wisata. Baru setelah itu mempersiapkan tempat-tempat yang nyaman untuk para pengunjung.

"Selamat atas dibukanya lokasi wisata baru dan semoga bermanfaat bagi seluruh masyarakat sekitar," ujarnya.

Selanjutnya, ia berpesan di masa pandemi ini, tolong saling menjaga. Pengunjung harus ikuti protokol kesehatan dan wajib menggunakan masker, sebab Covid-19 tak mengenal tempat dan siapa saja bisa terpapar virus corona.

Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Deni Asra mengatakan wisata Kampung Saribu Gonjong ‘Sarugo’ menjawab keinginan masyarakat selama ini yang ingin menjadikan daerah tersebut sebagai wisata adat di Limapuluh Kota.

"Dengan begitu, masyarakat akan mendapat penghasilan lebih yang mampu mendukung kesejahteraan," sebutnya.

Ia mengatakan Jorong Sungai Dadok masih terjaga kelestariannya budayanya. Dengan begitu banyak keinginan masyarakatnya untuk menjadikan kampungnya sebagai daerah wisata adat.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Riki Saputra menjelaskan selama ini pihaknya telah menurunkan ratusan mahasiswa UMSB melaksanakan KKN di Kenagarian Koto Tinggi, termasuk di Jorong Sungai Dadok. 

Ia menambahkan bahwa melalui mahasiswa KKN ini nantinya dapat melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar untuk sadar akan wisata, karena Kampung Wisata Adat Saribu Gonjong ini diharapkan menjadi destinasi wisata baru di Limapuluh Kota.

"Saya optimistis wisata Sarugo ini menjadi destinasi wisata terkenal, karena memiliki keindahan yang eksotis," tukasnya.

"Dengan dukungan pemerimtah, kami berharap ke depannya kawasan wisata ini disukai masyarakat, sehingga menjadi salah satu tujuan masyarakat untuk berwisata," tambahnya.(b/rel)

Penyerahan bantuan peralatan Pengelolaan Sampah oleh Staf CSR Semen Padang Jayus Karnedi di Jorong Sentosa Nagari Panti Kab. Pasaman, yang dihadiri ketua PKK Kab. Pasaman dan Bupati Pasaman Senin, 31 Agustus 2020. (foto:hms)


Pasaman, Lintas Media News

PT. Semen Padang melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, memberikan bantuan sebanyak 20 unit alat pengolahan sampah kepada Dasawisma Kemiri 8 Jorong Sentosa, Nagari Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman.

Bertempat di halaman Kantor Camat Panti, bantuan untuk program Wanita Peduli Sampah bagi kalangan Ibu rumah tangga itu diserahkan oleh Staf CSR Semen Padang, Jayus Karnedi yang didampingi Staf Unit Safety Health Environtment (SHE) kepada Ketua Dasawisma Kemiri 8, Irawati, Senin (31/8/2020). 


Hadir pada acara itu Bupati Pasaman, H. Yusuf Lubis, Ketua TP PKK Kabupaten Pasaman, Ny Suryani Yusuf Lubis, Perwakilan  Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar dan Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasaman,  Camat Panti, Ketua TP-PKK Kecamatan Panti beserta Anggota, Wali Nagari Panti dan Ketua TP-PKK Nagari Panti beserta Anggota dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pasaman, serta sejumlah tokoh masyarakat Panti.

Staf CSR PT Semen Padang Jayus Karnedi  mengatakan, bantuan alat pengolahan sampah ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT Semen Padang terhadap lingkungan guna menunjang program Wanita Peduli Sampah di Pasaman.

Alat pengolahan sampah ini, sebutnya, diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama bagi ibu rumah tangga di Dasa Wisma Kemiri 8. "Manfaatkanlah alat pengolahan sampah ini dengan baik, serta jaga dan rawatlah dengan sebaik mungkin," kata Staf CSR PT Semen Padang, Jayus Karnedi usai penyerahan bantuan. 

Ketua TP PKK Kabupaten Pasaman, Ny Suryani Yusuf Lubis menyampaikan berterimakasih kepada PT Semen Padang yang telah menyerahkan bantuan alat pengolahan sampah. "Terimakasih Semen Padang atas bantuannya. Dan bantuan ini, sangat bermanfaat untuk program wanita peduli sampah," katanya.

Program wanita peduli sampah di Provinsi Sumatera Barat ini telah dimulai sejak tahun 2018 dan program ini digulirkan oleh Pemerintah, karena sampah cukup dekat dengan kaum ibu-ibu. "Kaum ibu adalah sosok utama yang menjaga kebersihan dan keindahan rumah tangga dan lingkungan disekitarnya," ujar Ny. Suryani. 

Dasawisma Kemiri 8 ditunjuk sebagai penerima bantuan peralatan pengelolaan sampah tersebut, lanjutnya, karena dari hasil verifikasi bersama antara Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasaman dan TP-PKK Kabupaten Pasaman, Dasa Wisma Kemiri 8 termasuk Dasa Wisma yang berprestasi. 

"Dasa Wisma Kemiri 8 ini juga merupakan Juara 1 dasa wisma berprestasi tingkat Kecamatan Panti, Juara Harapan II Dasa Wisma berprestasi tingkat Kabupaten Pasaman, dan Juara 1 Lomba Nagan Bersih dan Hijau tingkat kecamatan Panti Tahun 2020," bebernya.

Bupati Pasaman, H. Yusuf Lubis juga mengucapkan terimakasih kepada PT. Semen Padang atas bantuan alat pengolahan sampah tersebut. "Mudah-mudahan dengan adanya alat pengolahan sampah dari PT Semen Padang ini, maka para Ibu rumah tangga di Panti ini dapat maksimal dalam memanfaatkan sampah an-organik menjadi barang-barang daur ulang yang bernilai ekonomis," katanya.(*/b/hms)







Padang.Lintas Media News.
Menyikapi kondisi saat ini ada penambahan positif covid yang cukup banyak beberapa hari terakhir,membuat tanggapan berbagai kalangan. Namun tentang adanya keinginan pelaksanaan kembali Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) kita tidak memungkin dapat izin lagi karena kebijakan pusat lebih tertuju pada pertumbuhan ekonomi. Dan kondisi ini mesti kita hadapi dengan satu kata kunci pentingnya disiplin protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada acara webinar bersama Dinas Kesehatan dan RSUD se Sumatera Barat, di kantor gubernur, Selasa (1/9/2020).

Gubernur katakan, dari banyak data dan informasi yang ada rata-rata yang terkena positif karena mereka lalai tidak jalan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan ada yang mengatakan tidak percaya covid dan setelah mereka terkena baru sadar.

"Hingga saat ini saya tetap aktif dan bertemu banyak orang setiap hari, Insya Allah dengan disiplin protokol covid sampai hari ini dengan lebih 16 kali lakukan swab hasil negatif. Ini dapat menjadi referensi bahwa dengan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan yang benar, kita bisa selamat dari penyebaran virus covid 19," ujar Irwan Prayitno. 

Irwan Prayitno mengatakan, kemaren kami telah telepon Bupati Agam terhadap penambahan masyarakat terkonfirmasi positif, karena ada pesta perkawinan yang kurang menerapkan protokol kesehatan.

"Dan saat Bupati Agam telah menerbitan surat edaran pelarangan melakukan alek pernikahan dan untuk akat nikah hanya dibolehkan maksimal kehadiran 20 orang di Kabupaten Agam. Ini sebuah tindak prefentif yang baik agar masyarakat tegas mengikuti disiplin protokol kesehatan dengan baik dan benar," katanya.

Gubernur juga mengatakan pemerintah provinsi Sumbar akan selalu berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para medis dan kebutuhan labor FK Unand dan tidak ada kekurangan seperti pada awal-awal penangan.

"Kita mengapresiasi pengabdian para medis yang berjibaku dilapangan dalam penanganan covid. Insya Allah, tidak mendahuli Tuhan jika para medis kita disiplin protokol kesehatan tidak akan terpapar covid. Begitu kita mesti menyesuaikan diri dengan adaptasi baru ini aman covid," ujar Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno juga mengatakan dalam rangka melakukan penegakan penerapan disiplin protokol kesehatan bagi setiap orang masyarakat sebagai kebiasan untuk antisipasi penyebaran covid.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini prmerintah provinsi bersama DPRD akan menuntaskan pembuatan Peraturan Daerah (Perda). Dimana dengan perda kita dapat dengan tegas penerapan disiplin protokol kesehatan, bisa didenda dan kurungan tahanan. Dengan aturan ini diharapkan penerapan disiplin kesehatan dapat berjalan baik," ungkapnya.  

Dr. Andani Eka Putra dalam kesempatan itu juga menyebutkan ada 2 metode penanganan yang dilakukan, pertama bagaimana orang  pada tindakkan terkonfirnasi dengan 3 (tiga) T, testing, tracking, treatment dan isolasi.

Kedua langkah bagaimana orang tidak terkonfirmasi adalah dengan menerapkan  pola hidup baru disiplin protokol kesehatan, terutama pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Saat ini jumlah sampel yang masuk sudah melebih 4000 sampel dan saat ini kita sudah kerja dari pagi ke pagi hampir sudah dirasa siang hari saja. Hasil hari ini maksimal baru 3500 sampel perhari.

"Kita sudah mengirim surat ke kementeriam kesehatan dan BNPB untuk menambah peralatan dan perlengkapan untuk meningkat produktif labor FK Unand agar mampu melayani 4000 -5000 sampel perhari," harapnya. (Rel)





SIJUNJUNG.Lintas Media News
Bantuan bibit tanaman produksi ini, dibagikan bagaimana motivasinya masyarakat bisa kembali memanfaatkan lahan kosong untuk ditanam kembali. Apalagi disaat pandemi Covid-19, masyarakat untuk tetap produktif dan membangun kemandirian dan ketahanan pangan keluarga.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kunjugan kerja (Kunker) ke Kabupaten Sijunjung, dengan memberikan bantuan bibit tanaman produksi sebanyak 300 batang, seperti tanaman jengkol, durian, mangga dan petai pada masyarakat Nagari Padang Laweh Selatan, Kabupaten Sijunjung, Senin (31/8/2020). 

Selain itu, ditengah pandemi saat ini,  Wagub Sumbar juga menyerahkan bantuan berupa Alat Perlindung Diri (APD) 150 baju hazmat premium untuk RSUD Sijunjung kepada Dirut RSUD Sijunjung dr. Diana Oktavia, Sp PD. Sementara untuk Satgas Covid-19 di wilayah setempat diserahkan 10 baju hazmat, 250 pcs masker, serta 10 pcs sepatu bot.

Ini salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, maka Wakil Gubernur Sumbar menyerahkan bantuan bibit tanaman produksi dan menyerahkan APD kepada RSUD Sijunjung dan pada Satgas Covid-19 setempat. Bantuan tersebut diharapkan juga bisa membantu dikehidupan masyarakat.

Pemberian bibit tanaman kepada masyarakat juga diyakini Nasrul Abit, agar masyarakat tak hanya menjadi lebih produktif, tetapi juga baik untuk kesehatan selama masa Pandemi Covid-19.
"Kita harus bisa beradaptasi atau mulai menyesuaikan pola hidup baru di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap beraktivitas. Namun kita tetap mengikuti protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak aman satu sama lain," kata Nasrul Abit.

Menurut Nasrul Abit, kondisi saat ini tidak dapat dipastikan kapan Covid-19 akan selesai dan kapan vaksin Covid-19 ditemukan. Maka masyarakat tidak bisa hanya berdiam diri, masyarakat harus tetap produktif dan dapat menyesuaikan diri dengan pola hidup yang baru.

"Kita tidak bisa terus berdiam diri, kita harus kembali produktif namun kita harus tetap aman. Ini pokok tujuan kita bersama, Covid-19 harus diatasi bersama," harapnya.

Sementara, Kepala Pelaksanan BPBD Sumbar Erman Rahman menyampaikan, BPBD Sumbar terus berupaya keras dalam pencegahan dan penanganan virus corona jenis baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menjadi pandemi di Indonesia. 

"BPBD selalu berkomitmen untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di sumbar," tegas Erman Rahman.

Dikatakan, berbagai langkah pencegahan sudah dilakukan, termasuk membagikan ribuan APD bagi yang membutuhkan.

"Diharapkan dengan bantuan APD ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memiliki persediaan yang cukup untuk mendukung operasi," tukas Erman.

Kembali Erman Rahman mengimbau semua pihak tetap disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, patuhi protokol kesehatan, penerapan physical distancing, perilaku hidup bersih dan sehat, karena tingkat keterpaparan masyarakat terhadap Covid-19 masih tinggi.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sumbar Syafrizal (Jejeng) menyebutkan untuk meningkatkan produktivitas usaha tani khususnya di bidang perkebunan, para petani harus pemanfaatan pekarangan dan lahan  (P2L).

Selanjutnya Jejeng mengajak masyarakat manfaatkan lahan terlantar demi memperkuat ketahanan pangan di daerah. Karena sektor pertanian dan perkebunan terbukti tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Program pemanfaatan pekarangan dan lahan (P2L) sangat penting di tengah pandemi Covid-19 dalam hal ketahanan pangan," ucap Jejeng.

Memanfaatkan lahan tidur akan menghasilkan komoditas yang menjadi kebutuhan konsumsi masyarakat. Tambah dia, kepedulian Pemprov Sumbar terhadap pertanian sangatlah positif dan sangatlah dirasakan di tengah kehidupan masyarakat.

Sementara itu Kepala RSUD Sijunjung dr. Diana Oktavia (dr. Vivi) mengucapkan terimakasih kepada pemprov Sumbar yang telah memberikan bantuan APD ini. Saat ini RSUD Sijunjung telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 sangat membutuhkan APD untuk para tenaga medisnya.

"Bantuan ini sangat berarti, kebutuhannya tinggi akan APD dikebutuhkan disini. Karena disposable atau sekali pakai, ngak bisa dipakai dua kali jadi ini utilisasinya sangat tinggi," tutur dr. Vivi.

Penyerahan APD turut didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung Zefnihan dan Kepala Pelaksanan BPBD Sumbar Erman Rahman

dr. Vivi mengatakan, kesiapan rumah sakit akan menjadi salah satu aspek yang sangat menentukan dalam penanganan kesembuhan pasien Covid-19.(b/rel)

DIRESMIKAN: Peresmian Asrama Putri Mentawai yang pembangunannya dibantu PT Semen Padang melalui Yayasan Aksi Peduli Bangsa di Wisma Indarung Semen Padang, Senin 21 Agustus 2020. Tampak hadir Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar (dua dari kanan),  Ketua Yayasan Aksi Peduli Bangsa Arifin Jayadinigrat (dua dari kiri). (foto:hms)

Padang, Lintas Media News

Asrama Putri Mentawai di Desa Munte, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat yang dibangun oleh Yayasan Aksi Peduli Bangsa melalui dukungan PT Semen Padang dan sinergi sejumlah BUMN lainnya, diresmikan, Senin (31/8/2020).

Bertempat di Wisma Indarung PT Semen Padang, peresmian Asrama Putri Mentawai berlantai dua itu ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh perwakilan pelajar dari Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya.

Peresmian asrama itu dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Aksi Peduli Bangsa Arifin Jayadinigrat beserta Bendahara YAPB Eka Ristiani dan sejumlah perwakilan BUMN. Di antaranya, PT Semen Padang, Bank Mandiri, Jasindo dan Patrajasa. Dari PT Semen Padang, diwakili oleh Kepala Unit CSR Muhamad Ikrar. 

Ketua Yayasan Aksi Peduli Bangsa Arifin Jayadinigrat mengatakan, peresmian asrama putri itu rencananya akan dilakukan di lokasi asrama. Karena dampak pandemi dan rencana pemberlakukan PSBB di Kota Padang, makanya peresmian asrama senilai Rp1,4 miliar itu dialihkan ke Wisma Indarung PT Semen Padang.

"Ini diluar prediksi kita semua, jadi itulah kenapa peresmian asrama dialihkan ke PT Semen Padang, karena PT Semen Padang merupakan BUMN yang ikut mendorong pembangunan asrama dengan memberikan bantuan semen untuk pembangunan asrama. Jadi, 100 persen semen pembangunan asrama dari Semen Padang," kata Arifin, Senin (31/8/2020).

Alumni Universitas Al Azhari, Kairo itu menuturkan bahwa bantuan semen dari PT Semen Padang ini, termasuk bantuan lain dari Bank Mandiri, Jasindo dan Patrajasa untuk pembangunan Asrama Putri Mentawai sangat besar manfaatnya, karena bantuan dari sinergi BUMN ini sejalan dengan Visi dan Misi Aksi Peduli Bangsa. 

Aksi Peduli Bangsa, lanjutnya, mempunyai visi 'membangun jiwa raga bangsa Indonesia dengan menebar Rahmat ke seluruh Tanah Air'. Sedangkan Misinya, 'membangun jiwa dan Raga Bangsa Indonesia agar berakhlak mulia, meningkatkan kualitas Indonesia secara komprhensif dan bersinergi bersama pihak manapun yang sejiwa dengan satu tujuan.  

"Tentunya, Visi dan Misi Aksi Peduli Bangsa ini sejalan dengan program-program CSR dari Semen Padang dan BUMN lainnya seperti bank mandiri, Jasindo dan Patrajasa. Jadi, kami dari Aksi Peduli Bangsa, sangat berterimakasih atas bantuan sinergi dari beberapa BUMN yang telah membantu pembangunan asrama putri di Desa Munte," ujarnya. 

Asrama Putri Mentawai dibangun, sebut Arifin, karena di asrama itu pihaknya akan mendidik kader-kader bangsa, dengan memberikan edukasi dan menggembleng mental mereka, khususnya putri, karena dari rahim putri itulah akan keluar tunas-tunas bangsa yang akan membangun bangsa ini. 

"Jadi untuk saat ini kita prioritaskan asrama putri. Ke depan, kita juga membangun asrama putra, karena di pedalaman Mentawai sekolah hanya sampai SMP, sementara untuk SMA hanya ada di muara Mentawai, seperti di Desa Munte yang berada di pantai timur Kepulauan Mentawai," bebernya. 

Saat ini, asrama putri dengan kapasitas sekitar 25 orang itu sudah dihuni oleh sekitar 15 orang pelajar dari pedalaman Mentawai. 

Ia berharap dengan adanya asarama tersebut, maka ke depannya tidak ada lagi anak-anak pedalaman Mentawai yang sekolah hanya sampai setingkat SMP, begitu juga dengan alasan finansial, karena selain menyediakan asrama, Aksi Peduli Bangsa juga memberikan beasiswa kepada pelajar pedalaman Mentawai.

"Saat ini, ada sebanyak 179 anak Mentawai yang sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi yang diberikan beasiswa. Bahkan dari mereka, juga ada yang kami sekolahkan di Pesantren Gontor. Kemudian di samping itu, kami juga memberikan pendidikan swadaya masyarakat dengan membangun TK di daerah Buttui, Salapak dan Munte," tuturnya.

Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan bahwa PT Semen Padang ikut mendukung Aksi Peduli Bangsa, karena Mentawai merupakan daerah 3T dan Aksi Peduli Bangsa itu hadir di Kepulauan Mentawai untuk meningkatkan peradaban di pedalaman Mentawai. 

"Aksi Peduli Bangsa itu memiliki basis program pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berupa pertanian dan peternakan. Dan program tersebut sejalan dengan CSR Semen Padang. Jadi, kami bersinergi dengan Aksi Peduli Bangsa untuk membangun asrama bagi pelajar pedalaman Mentawai," katanya. 

Selain mendukung Aksi Peduli Bangsa, Ikrar menambahkan bahwa PT Semen Padang melalui UPZ Baznas Semen Padang juga konsen memperhatikan Kepulauan Mentawai melalui berbagai program yang ada di UPZ Baznas Semen Padang. Salah satunya, program Bidang Dakwah dan Advokasi.

"Program Bidang Dakwah dan Advokasi ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan untuk memaksimalkan program tersebut, UPZ Baznas Semen Padang telah mengirim puluhan da'i binaan dan mereka telah disebar ke pelbagai pelosok Mentawai untuk mensyiarkan ajaran Agama Islam," ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Semen Padang memberikan bantuan semen sebanyak 3500 sak kepada Yayasan Aksi Peduli Bangsa untuk membantu pembangunan asrama putri bagi pelajar yang tinggal di pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bantuan diserahkan Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Oktoweri,  pada 24 Oktober 2019. (*/b/hms)







SIJUNJUNG.Lintas Media Newsa.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sijunjung, menebar 10 ribu bibit ikan Nila di kolam masyarakat Jorong Gantiang Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Senin (31/8/2020). Hal ini sekaligus untuk membudidayakan ikan air tawar di daerah itu.

Nasrul Abit Datuak Malintang Panai menginginkan masyarakat mengembangkan ikan air tawar, karena ikan tawar memiliki nilai 
perekonomian, salah satunya ikan nila. Penebaran bibit ikan tersebut, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mengkomsumsi ikan. 

"Penebaran bibit ikan di sini ini nantinya akan membuat masyarakat menjadi sehat dengan gizi yang tinggi dan tidak menyebabkan stunting pada generasi mendatang," ungkap Nasrul Abit.

Wagub Sumbar mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan jaga kesehatan dengan kondisi pandemi Covid-19, masyarakat harus terus disiplin protokol kesehatan. 

Stunting adalah sebuah kondisi di mana pertumbuhan tinggi badan seseorang terganggu karena kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak sehat. Karena lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan stunting pada generasi mendatang. 
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung Zefnihan mengatakan, penebaran bibit ikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjaga lingkungan hingga terawat. 

"Ikan ini disebar agar nanti bisa dinikmati. Saya yakin masyarakat disini bisa menjaga kelestarian ikan nila ini disini," pesan Zefnihan.

Setelah menebar bibit ikan Nasrul Abit mengunjungi pengelolaan pakan ikan yang tidak jauh dari kolam masyarakat tersebut. Pengelolaan pakan ikan itu merupakan inovasi dari masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri menyampaikan, bahwa tehnologi komposisi pakan ikan ini merupakan inovasi berbasis daya lokal yang perlu diberikan apresiasi kepada masyarakat setempat.

Kelompok Pakan Ikan mandiri dari Nagari Sijunjung berhasil memproduksi pakan mandiri untuk ikan air tawar dengan memanfaatkan 100 persen bahan baku lokal yaitu tepung ikan rucah, dedak halus,  bungkil kopra, tepung jagung, ampas kecap, tepung biskuit dan probiotik herbal yang diracik sendiri.

"Dengan begitu ketersediaan pakan ikan bisa teratasi disini. Mudah-mudahan dengan inovasi ini masyarakat tidak kekurangan bahan pakan ikan," harap Yosmeri.(b/rel)






PADANG.Lintas Media News.
Mantan Kombatan (veteran perang) di Suriah dan juga napi tindak pidana terorisme, Yahya, mengajak masyarakat dan generasi muda di Sumbar, agar jangan terpengaruh doktrin di media sosial (medsos) atau mana pun, untuk menjadi jihadis berangkat ke Suriah.

“Saya berpesan kepada adek-adek, teman-teman atau yang lebih tua dari saya. Kepada antum yang ada girah berjuang ke Suriah. Berpikirlah dulu, sebelum berangkat. Jangan terpengaruh doktrin di medsos atau mana pun untuk berangkat ke sana,” tegas pria asal Kabupaten Pasaman itu.

Yahya mengungkapkan, dirinya sudah menyaksikan langsung kondisi di Suriah dan menilai, perang yang terjadi di negara itu, bukan konflik untuk membela Islam. Tetapi hanyalah kepentingan dari elit politik yang ingin berkuasa. “Bukan Islam yang dibela di sana. Tapi yang ada hanya kepentingan elit politik,” tegas Veteran Jihadis Jabhah An-Nusrah, afiliasi Al Qaeda itu.  

Saat diwawancarai melalui channel youtube Sofyan tsauri channel, Yahya mengungkapkan pengalamannya di Suriah. Yahya mengungkapkan, dirinya masuk ke Suriah pada bulan Mei 2014 dan 2016 kembali pulang ke Indonesia. Saat dirinya pulang, sempat ditangkap di Negara Malaysia dan dideportasi ke Indonesia, kemudian ditahan selama lima tahun.

Keinginannya pergi ke Negara Suriah, motivasi awalnya karena melihat kaum Muslimin Suni di sana ditindas rezim Presiden Bashar Al-Assad. “Inilah yang membangkitkan girah saya untuk menolong saudara Muslimin di Suriah. Saya mulai mempelajari keutamaan jihad dan mati syahid, sehingga membangkitkan semangat dan keberanian untuk berangkat,” ujarnya. 
Ketika sampai di Suriah, dirinya dan lima orang dari Sumbar dipecah jadi dua kelompok. Ada yang bergabung ke kelompok ISIS dan ada yang gabung ke kelompok Jabhah An-Nusrah. 

“Dari Sumbar yang pergi ke sana lima orang. Yang kembali hanya saya sendiri.  Namun yang gabung ke ISIS banyak dari Sumbar. Saya masuk kelompok  Jabhah An-Nusrah, afiliasi Al Qaeda, di bawah pimpinan  Abu Muhammad Al-Jaulani Al Fatih,” ujar Yahya. 

Selama di Suriah, Yahya mengaku dirinya ikut perperang selama 2,5 tahun. Tugas yang diberikan kepadanya lebih banyak melakukan pembebasan wilayah. Selama di Suriah, Yahya bahkan pernah belajar dengan Syeikh Abu Firas Al As Suri, juru bicara Jabhah An-Nusrah, mantan tentara nasional Suriah yang berangkat ke Afganistan jadi jihadis.

Yang terjadi di Suriah menurut Yahya, adanya kelompok takfiri (kelompok yang mudah memberikan vonis kafir) yang masuk Suriah. Masuknya kelompok ini awalnya hanya melakukan dakwah. Namun, lama-kelamaan kelompok ini membawa militer masuk ke dalam Suriah.

Mereka mulai memunculkan fitnah dan memaksa semua kelompok untuk berbaiat dengan klaim munculnya khilafah. Padahal, sebelum masuknya kelompok ini, pihak oposisi pemerintah dan mujahidin sudah 70 persen menguasai Suriah. Namun munculnya kelompok ini dan kelompok ISIS dari Irak, berhasil membuat konsentrasi oposisi dan mujahidin terpecah. 

“Oposisi dan mujahidin tidak hanya fokus gulingkan pemerintah, tetapi juga harus menghadapi serangan dari kelompok takfiri ini dan ISIS dari belakang. ISIS sendiri jarang menyerang pemerintah,” ungkapnya.

ISIS bahkan menfatwakan semua warga yang berada di tempat mujahidin itu kafir. Sampai mereka menembakan gas beracun untuk daerah di luar mereka, yang disebut dengan darul kufur. 

Dengan kondisi tersebut, Yahya menilai, konflik yang terjadi di Suriah hanyalah hanyalah kepentingan politik di sana. Yahya mengingatkan, bagi generasi muda yang masih sekolah, kalau berjuang itu harus belajar yang rajin, sehingga dapat melahirkan prestasi yang membanggakan orang tua. Serta ilmu yang diraih dapat dimanfaatkan untuk berbakti kepada bangsa dan negara.(**)





SIJUNJUNG .Lintas Media News.
Sebelum melakukan kunjungan kerja di berbagai tempat Kabupaten Sijunjung. Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit sengaja mampir tempat Kuliner Logas Muaro Sijunjung di RTH M. Yamin di dampingi oleh Bupati Sijunjung Yuswir Arifin beserta rombongan kepala OPD Pemprov Sumbar dan Sijunjung.

Tempat pertama yang ia tuju adalah kuliner makan khas Minangkabau kue talam, ketan durian dan makan kecil lainnya. Senin pagi, (31/8/2020). Wagub Sumbar langsung pesan makanan tersebut dan diikuti juga bersama rombongan OPD Sumbar, sembari duduk dimeja yang telah disediakan oleh para pedagang.

"Alhamdulillah pagi ini kita bisa melihat suasana masyarakat Kabupaten Sijunjung. Saya melihat masyarakat disini sangat disiplin mengikuti protokol kesehatan, memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan. Ini yang perlu kita apresiasi," ucap Nasrul Abit.

Pusat kuliner Logas Muaro Sijunjung dikelolah oleh Dinas Koperasi Kabupaten Sijunjung, ada sekitar 12 pedagang mengambil tempat disana. Sijunjung dikenal dengan daerah "Langsek Manis" sangat berpotensi dalam bidang perkebunan.
Di pusat kuliner itu sangat stategis ditengah-tengah keramaian dan dekat diperkantoran pemerintah Kabupaten Sijunjung. "Karena sudah sampai kesini, saya pesan kopi pahit, yang katanya kopinya enak," kata Nasrul Abit.

Terkait, dengan makanan kuliner di Sijunjung, Wagub Sumbar memuji makanan enak-enak. "Makanan Tradisional disini sangat Familiar. Ini sangat luar biasa dan ini akan terkenal. Saya kira ini jenis usaha baru seperti ini perlu didata dan dibina, kalau perlu nantinya diberikan bantuan modal,"ujarnya

Terlepas dari itu semua, Nasrul Abit berharap agar Kabupaten Sijunjung terus maju dan jangan mau kalah dengan Kabupaten lain di Sumbar. 

"Saya berharap agar Kabupaten Sijunjung terus berkembang seperti daerah lain. Kalau perlu bisa lebih baik dari daerah kainnya ,"ujarnya.

Sementara, salah satu pemilik usaha kuliner makanan tradisional Sijunjung, mengatakan sangat kaget dengan kunjungan Wagub Sumbar. 

"Saya kaget, begitu turun dari mobil bapak Wagub Sumbar langsung menuju tempat saya. Beliau membeli semua dagangan saya. Alhamdulillah, pagi ini dagangan saya laris manis," ucap Meri (pedagang kuliner).

Pada kesempatan itu, para pedagang itu pun minta berfoto bersama Wakil Gubernur Sumbar.

"Mudah-mudahan Bapak Wagub diberikan kesehatan dan rezki yang berlimpah," ucapnya lagi.(b/rel)




 
PADANG.Lintas Media News. Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sumatera Barat menutup Kejuaraan Daerah (Kejurda) Catur di GOR Agus Salim. Tujuan ajang ini untuk mencari pecatur yang disiapkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX di Papua tahun 2021, mempertandingkan beberapa nomor Kategori Umur (KU) yaitu, kategori yunior putra, senior putra dan putri yang diselenggarakan mulai tanggal 28-30 Agustus 2020.

Kejurda Percasi yang ditutup oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat yang mengatakan olahraga catur juga merupakan cabang olahraga kebanggaan Sumbar yang perlu terus dilakukan peningkatan dalam berbagai iven, di GOR Agus Salim, Minggu (30/8/2020).

Iven ini digelar untuk kembali mengairahkan kejuaraan catur, karena cabor Catur jarang dilakukan iven-iven seperti ini. Untuk Nasrul Abit menyarankan agar cabang olahraga catur ini terus dilakukan pembinaan.

"Catur ini adalah olahraga orang yang cerdas sangat disayangkan olahraga ini minim iven, makanya, saya minta terus gali dan cari bibit-bibit yang berbakat disini," ulasnya.

Catur salah satu stimulan untuk berfungsinya syaraf yang merangsang otak. Wajar para pecatur memiliki kualitas pola pikir yang baik.
"Walau dalam keadaan pandemi Covid-19, tidak perlu berhenti, terus lakukan pembinaan terhadap atlit-atlit kita. Karena cabor catur juga kebanggaan Sumbar," kata Nasrul Abit.

Selanjutnya Wagub Sumbar Nasrul Abit Wakil mengucapkan selamat kepada peserta yang telah berhasil menjadi juara pada Kejuaraan Catur ini. Dan kepada Panitia ia berikan apresisasi panitia pelaksana Percasi Sumbar atas telah sukses dan terselenggaranya kejuaraan catur yang bertema "menjunjung tinggi sportifitas" dalam pertandingan.

"Semoga dalam kejuaraan catur ini, dapat menemukan atlit-atlit yang berbakat yang nantinya bisa dikembangkan menjadi atlit berprestasi kebanggaan di Sumbar," ucap Nasrul Abit.

Wagub Sumbar menjelaskan, bahwa tahun ini dipastikan tidak ada penyelenggaraan PON tahun 2020 di Papua, dikarenakan kondisi Indonesia dalam keadaan bencana Nasional yaitu bencana virus corona (Covid-19). Ia berharap pada tahun 2021 akan dilaksanakan PON di Papua.(b/rel)





Padang.Lintas Media News.
Pilkada di tengah pandemi masih menjadi penting untuk dibahas. Banyak persoalan yang muncul dalam pelaksanaan tahapan dengan puncaknya 9 Desember Mendatang. Peneliti Regrit, Ferry Rizki Kurniansyah, menyebut kepercayaan publik menurun, secara hukum akan memunculkan sengketa-sengketa dan sengketa etik, secara sosial akan memunculkan kegaduhan sosial, polarisasi sisa-sisa Pilpres, secara ekonomi akan menjadikan pilkada menjadi mahal, dan secara pemerintahan akan berimplikasi pada keputusan atau kebijakan pemerintah.

"Tantangan pilkada masa pandemi. Kesuksesan pilkada tidak hanya bergantung pada penyelenggara, penyelenggaraan, peserta namun juga pemilih," kata Ferry yang juga mantan Komisioner KPU RI ini.

Hal tersebut disampaikannya dalam webinar yang digelar Jurusan Ilmu Politik Unand kemaren.Tema diskusi itu "Menakar Partisipasi Politik di Pilkada Masa New Normal”. Seminar online ini dimoderatori oleh dosen Ilmu Politik, Dewi Anggaraini. Dengan Narasumber peneliti Rigrit Ferry Kurnia Rizkiansyah, Ketua Jurusan Ilmu Politik, Indah Adi Putri dan akademisi USU, Warjito. Diskusi ini dibuka oleh Dekan Fisip Unand Dr Azwar.

Dalam diskusi tersebut DR Indah Adi Putri menyinggung soal kualitas pilkada di tengah pandemi. Indah menilai Pilkada ini jangan hanya menjadi prosedural dan pandemi tidak dapat ditaklukkan untuk tetap dapat menciptakan perubahan, dan masyarakat  harus tetap aware atau sadar kalau proses politik ini masih berlangsung. 
"Kepada para kandidat harus mampu memberikan kampanye persuasif kepada masyarakat terkait penanggulangan pandemi covid-19 ini tentunya akan memancing simpati dan perhatian publik, karena ini memang betul-betul fokus kita semua sekarang," paparnya.

Sementara itu, narasumber lain, Warjito membandingkan Pelaksanaan Pemilu Indonesia dengan Korea Selatan. Catatannya adalah pandemi telah sukses mengantarkan petahana seperti Presiden Moon dan partainya memenangkan pemilu.

"Kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah, atas alasan melawan Covid-19 menyimpulkan bahwa kekuasaan dan kewenangan bisa disalahgunakan untuk kepentingan segelitir elit untuk partai, kelompok dan keluarganya. Politik dinasti dikembangkan. Hasil penelitian lembaga demokrasi, sebagaimana dijelaskan dalam buku ini telah mengakibatkan kemunduran demokrasi," jelasnya.

Webinar yang diikuti oleh mahasiswa, dosen ilmu politik, dan masyarakat umum ini menyimpulkan Proses Pemilihan kepala daerah merupakan proses politik untuk menuju perubahan. Pilkada harus dilaksanakan dalam konteks pembangunan politik. Tantangan masa new normal kepada para penyelenggara dan pelaksana harus mampu ditaklukan dengan menyiapkan regulasi yang matang dan detail, agar mampu menimbulkan kepercayaan masyarakat bahwa proses yang dilaksanakan aman dan terkendali.

 Untuk itu perlu kerjasama yang kuat antara institusi penyelenggara Pemilu dan institusi yang menangani masalah pandemi covid-19, agar proses politik didukung oleh kondisi kesehatan masyarakat yang terjamin. Masyarakat berhak mendapat informasi yang banyak terhadap setiap tahap pelaksanaan Pilkada. Sehingga keterbukaan penyelenggara Pilkada menjadi faktor penting untuk peningkatan partisipasi menuju kesuksesan Pilkada.(rel)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.