Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok







SOLOK.Lintas Media News.
Untuk memajukan Nagari Garabakdata salah satu nagari tertinggal di Kabulaten Solok pembangunan infrastruktur jalan menjadi hal yang utama membuka ruang akses transportasi dan akses ekonomi lainnya. Ini menjadi perhatian Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit bagaimana memajukan daerah terpencil dan daerah - daerah tertinggal. Kemudian bagaimana pelayanan dasar maksimal dilakukan, pendidikan, kesehatan akses pengembangan ekonomi masyarakat.

Hal ini diungkapkan dalam kunjungan kerja pemprov Sumbar bersama Nasrul Abit, Kepala Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau, Drs. Luhur Budianda SY, M.Si, Kepala Biro Pemerintahan Sumbar Drs. Iqbal Ramadi Payana M.Si beserta rombongan mengunjungi daerah terisolir di Sumatera Barat (Sumbar), Senin (10/8/2020).

Dam kali ini Nasrul Abit dan rombongan menjadikan target kunjungan Nagari Garabak Data Kabupaten Solok. Namun sebelum menuju ke lokasi Wagub Sumbar bersama rombongan sengaja mampir di Puskesmas Kecamatan Hiliran Gumanti.

Di Lembah Gumanti  Wagub Sumbar Nasrul Abit tidak hanya sekadar berdialog dengan warga melainkan juga memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) berupa, 10 pasang sepatu boot, 40 pakaian azmat, 13 kotak sarung tangan latex, 10 pcs masker N95, 15 kotak masker bedah (isi 50 pcs),15 buah google mask, 5 buah face shield, 40 botol handsanitizer, 7 buah thermogun dan 20 karung beras 5 kg.

"Pemberian bantuan ini adalah bagian dari kepedulian untuk masyarakat. Saya harap bantuan, bisa meringankan kebutuhan Puskesmas, terkait adanya wabah virus Corona (Covid-19)," ucap Nasrul Abit. 

Wagub Sumbar mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif mengikuti seruan Pemerintah dalam memitigasi penyebaran COVID-19, baik melalui social/physical distancing.

Selain itu Wagub Sumbar mengatakan, akan mengunjungi daerah terpencil Nagari Garabak Data yang dikelilingi oleh perbukitan. Jalan yang dipenuhi lubang dalam dan bergelombang serta tanjakan panjang dan penurunan curam harus ditempuh oleh rombongan tersebut dengan menempuh perjalanan lebih kurang tiga jam.  
Sangat jelas sekali, perjalanan menggunakan kendaraan khusus (4x4) sangat sulit ditempuh. Bahkan kendaraan rombongan sering kandas dikubangan lumpur.

"Ini jangan dilihat dengan kesulitan jalannya, tapi bagaimana kita harus pikirkan mewujudkan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sejahtera. Berkunjung ke Garabak Data dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di sana," kata Nasrul Abit.

Selanjutnya Camat Hiliran Gumanti, Romi Hendrawan, S.Sos, M.Si mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan Kerja di wilayahnya.

"Atas nama masyarakat Hiliran Gumanti, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga terkhusus kepada Bapak Wagub Sumbar dan seluruh jajaran pemerintah provinsi yang telah  berkunjung," ungkapnya.

Camat Romi Hendrawan berharap dalam kunjungan itu, pemprov Sumbar bisa memberikan solusi terhadap pembangunan infrastuktur jalan menuju daerah Garabak Data.

"Karena daerah itu rusak parah dan sangat dinanti oleh masyarakat perbaikannya. Banyak keluarga kami terjebak disana. Jalan tersebut sangat strategis dilalui masyarakat antar kecamatan, untuk mengangkut hasil tani dan akses ekonomi lainnya," harapnya.

Usai mendengarkan aspirasi masyarakat Garabakdata, Wagub Sumbar berjanji akan membicarakan pihak-pihak terkait, termasuk ditingkat pusat.(rel)



Padang.Lintas Media News.
Direktorat Reserse Narkoba  (Ditresnarkoba) Polda Sumbar amankan seorang tersangka berinisial YS umur 41 Tahun,pekerjaan pengemudi,tinggal di Desa Manasah Timu Kec.Pesangan Kab.Bireuen PROV Aceh, diamankan di SPBU Jorong Parit Rantang Nagari Kubangan Parit Rantang Kec.Kamang Baru Kab.Sijunjuang,dengan barang bukti 1 paket yang diduga narkotika jenis sabu dengan berat bersih 998,69 gram dan 2 unit HP.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes. Pol. Stefanus Satake Bayu  didampingi Diresnarkoba Polda Sumbat Kombes. Pol. Wahyu Sri Bintoro dan stafnya saat menggelar koferensi pers di lantai IV Polda Sumbar.Selasa (11/8/2020).

Menurut Wahyu Sri Bintoro, tersangka YS (41) diamankan petugas pada Jumat (24/7/2020) sekitar pukul 16.50 Wib setelah mendapat informasi dari masyarakat,adanya pendistribusian diduga narkotika jenis sabu oleh seorang pria dari Aceh menuju Jambi melalui Pekanbaru menggunakan mobil travel.
Maka,tim langsung melakukan penyelidikan, pada saat patroli ke Teluk Kuantan batas Sumatera Barat Riau termonitor bahwa terget menumpang mobil travel Rimbo Bujang Jaya merek inova warna silver no pol 1891 VZ,” jelas Wahyu.

Kemudian tim melakukan penggeledahan dan ditemukan barang bukti berupa satu paket besar diduga narkoba jenis sabu dikemas plastik teh warna kuning merek Guanyinwang dibungkus plastik kresek hitam terletak dibawah tempat duduk bagian tengah mobil.Tambah Wahyu.

Pasal yang disangkakan kepada pelaku YS adalah pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 undang – undang No 35 Tahun 2009,” sebut Wahyu Sri Bintoro mengakhiri.(ST)













Padang.Lintas Media News.
Sidang Musyawarah terbuka sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada), antara pemohon  Pasangan Fakhrizal-Genius dengan Termohon KPU , memasuki tahap kedua, Selasa (11/8), setelah sebelumnya gagal dalam mediasi tertutup.

Pada sidang musyawarah terbuka kedua ini, saksi pemohon yang juga merupakan LO daerah kabupaten Padang Pariaman Ely, tidak diperkenankan untuk memberi keterangan, karena tidak bisa menunjukkan KTP Elektronik dan hanya bisa menunjukkan KTP Manual serta pasport yang sudah habis masa pemakaiannya.

Ketua Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen yang memimpin musyawarah tersebut menegaskan, sesuai dengan aturan mengenai pemilu, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk memberi keterangan, karena dalam pemilu wajib menggunakan identitas elektronik.

Apriza Benzani sebagai PH pemohon, menerima keputusan pimpinan musyawarah untuk tidak menerima kesaksian dari Lo tersebut, berhubung tidak memiliki KTP-e dan tidak bisa menunjukkan identitas lain, seperti SIM dan lainnya.

Saksi pemohon yang tidak diperkenankan masuk Ely, ketika ditanyakan hal tersebut mengatakan, KTP-e miliknya hilang, dan ketika akan mengurus blanko tidak ada.

"KTP saya hilang, dan yang ada cuma KTP Manual, dan pasport yang memang sudah mati, karena ketika saya akan mengurus kata pihak kecamatan blanko habis," ungkap Ely.

Pada sidang musyawarah terbuka kedua ini, KPU Sumbar juga menghadirkan saksi berasal dari KPU Padang Pariaman dan PPS dari kota Padang.

Kordiv Hukum KPU Sumbar, Yanuk Sri Mulyani didampingi Kabag Hukum, Tekhnis dan Hupmas Aan Wuryanto dan kasubag Tekhnis dan Hupmas Jumiati mengatakan, siap untuk mengikuti persidangan musyawarah.

Selain itu, KPU juga sudah menyiapkan beberapa saksi untuk memberi keterangan, sesuai dengan permintaan Bawaslu sebagai penyelenggara musyawarah penyelesaian sengketa pilkada.

"Kami siap untuk mengikuti persidangan musyawarah ini, selain itu kami juga siap menghadirkan saksi-saksi untuk memberi keterangan sekaitan dengan sengketa," ujar Yanuk.

Dikatakannya juga, KPU siap untuk menjalankan dan menerima keputusan dari persidangan musyawarah, karena itu sudah merupakan aturan yang ada.(mckpu/st)

Pdg, Panjang, lintas media.News.
Satu minggu, usai memberikan presentasi di Kementrian Pendidikan,tentang pengembangan
 perangkat remote area community hotspot for education and learning (RACHEL). Edukasi, yang dikembambangakan SMPN 6, untuk kemudahan belajar tanpa paket internet bagi para siswa dimasa pandemi.

Kemaren siang, Sekolah yang berlokasi di ujung Timur Kota Padang Panjang itu, di Kunjungi oleh Tim Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Melihat secara langsung, aplikasi Rachel yang sedang dikembambangkan SMP 6, untuk mempermudah siswa dalam mengakses mata pelajaran yang dilakukan secara daring.

Rombongan dipimpin,
Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah, R. Wijaya Kusumawardhana, didampingi
Kabid Keterampilan Bekerja Ibu Ratna Sofiana Lestari.
Kasubbid Penguatan Kegiatan, Dwi Haryono, serta Alifa Tauziah Hardiani

Sebelum meninjau, SMP Negeri 6 Tim  Kementrian Pendidikan Nasional, tersebut dijamu Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Ali Tabrani diruang kerjanya, didampingi, Elfan, Kepsek SMP 6 Mujisirwanto, guru guru pengelola Rachel SMP 6.

Aplikasi Rachel, yang dirancang oleh SMP Negeri 6 atau yang dikeal Remote Area Community Hotspot for Education and learning (RACHEL) untuk kemudahan belajar tanpa paket internet bagi para siswa, ujar Muji Sirwan saat bincang dengan Lintasmedia.com disela sela peninjauan lapangan saat mendampingi tim Kementrian Pendidikan di SMP Negeri 6.

 Perangkat Rachel, sudah dikembangkan bersama tim teknologi informasi sekolah setempat sejak tahun lalu.
Pola kerjanya, perangkat dipasang di suatu titik, selanjutnya dalam radius 150 meter dapat memanfaatkan dengan mengaktifkan wifi pada gawai lalu memilih jaringan dengan kode RPI, ujar Muji Sirwanto

Kemudian, menggunakan mesin pencari, siswa mengakses 10.10.10.10 lalu siswa dapat mengunduh semua bahan pembelajaran yang sudah diunggah para guru, pada masing masing bidang mata pelajaran. Siswa, tinggal mengunduh saja juga bahan belajar berupa video dan tugas. Satu kali seminggu siswa mengunduh bahan dan tugas, minggu berikutnya mengunggah tugas yang sudah selesai dikerjakan," jelasnya.

Untuk penggunaan RACHEL, pihak sekolah sudah memasang masing-masing di tiga titik, di Kecamatan Padang Panjang Timur dan Padang Panjang Barat.

Perangkat tersebut, dipasang di rumah siswa yang letaknya ditempat strategis kemudian siswa lain dapat mendekati titik pemasangan hingga radius 150 meter, untuk dapat mengunduh bahan belajar tanpa paket internet.

"Sekarang, pihak sekolah sedang memetakan dimana tempat tinggal siswa. Dimana yang paling banyak dan strategis, di situ akan dipasang," 
RACHEL, sudah diujicoba penggunaannya tahun lalu dan tahun ajaran baru kali ini, sekolah menyosialisasikan penggunaan perangkat tersebut agar orang tua terbantu dan tidak perlu membeli paket internet.

Ia mengatakan RACHEL kini sudah dilirik oleh sekolah lain di Sumbar seperti dari Pesisir Selatan yang meminta dibantu memasang alat tersebut untuk mendukung pembelajaran daring di daerah tersebut, tutur Muji Sirwanto. 

Sementara, Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah, R. Wijaya Kusumawardhana, mengatakan, usai mempresentasikan Aplikasi Rachel SMP Negeri 6 dikementrian Pendidikan minggu lalu, pihak kami tertarik dan pingin melihat secara langsung Aplikasi Rachel yang sedang dikembangkan selolah ini. 

Artinya, meski baru Aplikasi ini sudah mendekati sempurna.Tinggal menambah,  pitur pitur baru guna menunjang kinerja alat ini. Bila, sewaktu diakses banyak murid tudak terjadi kendala dalam pengoperasian. Untuk,  menopang kinerja aplikasi ini, perlu dilengkapi dengan tambahan alat yang bisa mendukung kinerja aplikasi ini, ujar Wijaya, menambahkan. ( maison pisano)



Jambi.Lintas Media News.
Sungai Batang Hari, muaranya ada di Jambi dan hulu di Sumbar, kondiisi kekinian sangat tercemar oleh bahan berbaha mercuri.

“Menjaga kelestarian dan sehatnya Sungai Batanghari tidak bisa dibiacarakan saja, tapi harus ada kerjasama tertulis berdasarkan Permendagri 22 dan dua provinsi, Sumbar dan Jambi harus all out menjaga keasrian lingkungannya,”ujar Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas saat bertemu Pimpinan DPRD Jambi, Selasa 11/8 di Jambi.

Batanghari kata HM Nurnas tidak sekedar sungai, banyak sumber penghidupan masyarakat di dua provinsi ini tergantung dengan asri dan tidak tercemarnya Batanghari itu.

“Ada irigasi untuk mengaliri ratusan ribu hektar persawahan di sana. Ada spot destinasi yang luar biasa di sepanjang aliran Batanghari. Juga tak kalah pentingnya ada balutan budaya satu nafas di daerah yang dilewati aliran Sungai Batanghari,”ujarnya.

Bahkan Festival Pamalayu digelar Kabupaten Dharmasraya dengan Bupatinya Sutan Riska telah membuka mata Indonesia bahwa Sungai Batanghari itu dulunya merupakan urat nadi kehidupan  dan budaya mulai di Muaro Bungo sampai di Solok Selatan.
Persoalan Lahan Harus Diinventarisir

Sedangkan Anggota Komisi I DPRD Sumbar Bakri Bakar, SH kepada Wakil Ketua DPRD Jambi menyatakan ada kerawanan yang siap menimbulkan konflik kalau tidak cepat diantisipasi antara batas Kerinci dan Solok Selatan.

”Orang Kerinci punya lahan di Solok Selatan begitu juga sebaliknya, ini bisa memantik  sumbu kerawanan jika tidak dinbentarisir oleh dua pemerintahan di Sumbar dan di Jambi,”ujar Bakri Bakar SH.

Bakri Bakar berharap ada rangsangan Pemprov Jambi dan Sumbar untuk menginventarisir dan merapikan administrasi terhadap kepemilikan lahan di Kerinci dan Solok Selatan itu.

Wakil Ketua DPRD Jambi Burhanurdin mengaku masukan sangat berarti dari DPRD Sumbar harini.

”Kami mengapresiasi masukan dari DPRD Sumbar, Insya Allah kami akn bicarakan dengan eksekutif di sini,”ujarnya.

Ketua Komisi Informasi Sumbar Nofal Wiska mengatakan soal perbatasan dan kerjasama adalah sesuatu menarik, apalagi dibicarakan oleh dua provinsi yang berjiran.

”Tentuny semua pembahasan dan kesepakatan dibuat bisa menjadi konsumsi publik dengan memberi ruang akses masyarakat dua provinsi untuk menetahuinya,”ujar Nofal yang ikut mendampingi Komisi I DPRD Sumbar bersama Adrian Tuswandi dan Arif Yumardi. (rilis: ppud-kisb)





Suasana pertemuan bicarakan kerjasama antara Sumbar-Jambi Selasa 11/8 di DPRD Jambi. (foto: dok)




Jambi.Lintas Media News.
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Syamsul Bahri menegaskan, kondisi pandemi yang menganga jurang resesi saat ini, harus ada inovasi dan improvisasi, termasuk penguatan kerjasama dua provinsi berjiran, Sumbar-Jambi.

“Saya melihat ada banyak hal yang bisa membuat ekonomi di tengah krisis pandemi ini bergeliat lagi,”ujar Syamsul
Bahri saat bertemu DPRD Jambi, Selasa 11/8 di Ruang Pertemuan Khusus DPRD Jambi.

Menurut data Biro Kerjasama Rantau,ternyata sebelum pandemi kerjasama antara Jambi dan Sumbar sudah terjalin aduhai mulai dari ekonomi, budaya dan pemberdayaan masyarakat di batas Sumbar-Jambi dan pariwisata seperti Tour de Singkarak.
Wakil Ketua DPRD Jambi H.Burhanurdin mengatakan.
Secara informal, soal kerjasama ekonomi sudah terjalin lama,bahkan sudah seperti kakak dan adek, sayur dan beras solok saja dari Sumbar.

Kadiskominfo Jasman mengatakan. Sumbar dan Jambi itu satu yang dipisahkan hanya soal administrasi pemerintahan saja.

“Kalau interaksi soal perdaganganan dan ekonomi sudah tercipta sejak dulu,” ujar Jasman.

Terkait masa pandemi atas intensnya kerjasama Sumbar dan Jambi, Jasman yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumbar menawarkan kerjasama pemeriksaan swab ke Jambi.

“Sumbar siap periksa swab dari Jambi karena kekuatan laboratorium pemeriksa swab di Sumbar on the trackt dan kedepan bisa saja dua laboratorium di Sumbar kekurangan spesimen swab,”ujar Jasman. (rilis: ppid-kisb)

KIPRAH SEMEN PADANG dalam memajukan perekonomian daerah telah dirasakan masyarakat. Gambar di atas, kegiatan proyek normalisasi intake Baringin untuk kebutuhan pengairan 120 Hektare sawah masyarakat di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, awal Juli 2020 lalu. (foto:hms)

Padang, Lintas Media News

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi PT Semen Padang telah menunjukkan kotmitmennya  memajukan ekonomi masyarakat Sumbar, khususnya Padang. Bahkan menurutnya, perputaran roda ekonomi Padang saat ini, salah satunya juga dari peranan PT Semen Padang.

"Tidak hanya melalui penyerapan tenaga kerja, perputaran roda ekonomi di daerah juga tidak terlepas dari dukungan alokasi dana CSR PT Semen Padang melalui berbagai program," kata Mahyeldi Ansharullah, Senin (10/7/2020)

Mahyeldi menyebut, kontribusi PT Semen Padang dalam mendukung pelaku UMKM tidak hanya melalui pinjaman bergulir yang direalisasikan melalui Program Kemitraan, tapi pembinaan yang diberikan telah membuat banyak pelaku UMKM sukses, mandiri, dan secara tidak langsung juga menyerap banyak tenaga kerja.

Kemudian program lainnya, berupa bantuan fisik untuk berbagai insfrastruktur, juga mampu menopang pembangunan , khususnya Kota Padang. "Terakhir, Semen Padang telah membantu menormalisasikan intake Baringin dengan anggaran lebih dari Rp1 miliar," ujar Mahyeldi.

Selain itu, program lainnya berupa pemberdayaan masyarakat melalui program Basinergi Mambangun Nagari (BMN) oleh CSR Semen Padang melalui Forum Nagari di lingkungan perusahaan, juga dinilai dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan.

Tentunya, sebut Mahyeldi, berbagai program tersebut kini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumateta Barat, tidak terlepas dari perkembangan PT Semen Padang yang bangkit kembali sejak Gubernur Sumbar dijabat oleh Harun Zein. 

"Semen Padang dulu nyaris jadi besi tua. Tapi berkat dukungan Pak Harun Zein ketika itu, Semen Padang bangkit dan berkembang menjadi industri kebanggaan masyarakat Sumbar. Ini perlu dipertahankan oleh Semen Padang ke depan. Kami di Pemko Padang juga mendukung kinerja Semen Padang untuk lebih baik lagi, karena keberadaan Semen Padang juga betdampak kepada peningkatan pendapatan asli daerah," ujarnya.

Kepada manajemen perusahaan itu, termasuk kepada masyarakat Sumbar, khususnya Kota Padang, Mahyeldi  berpesan untuk tetap menjaga eksistensi PT Semen Padang yang merupakan perusahaan kebanggaan masyarakat Ranah Minang.

"Di Semen Padang ini banyak terdapat putra-putri terbaik Sumbar dan mereka lulusan Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia. Sebagai Walikota Padang, tentunya saya bangga dengan Semen Padang. Semoga di tangan-tangan orang hebat itu, Semen Padang semakin maju dan berkembang," bebernya.

"Jika Semen Padang maju dan semakin berkembang, tentu kontribusinya dalam memajukan ekonomi masyarakat juga semakin besar pula. Begitu juga sebaliknya. Jadi, mari bersama-sama kita jaga keberadaan Semen Padang ini," imbuhnya. 

Hal yang sama juga disampaikan pakar ekonomi dari Unand Prof. Dr.Edy R Rasyid, Ak. Guru besar Unand itu menilai di tahun 2020 ini, PT Semen Padang genap berusia 110 tahun. Di usia lebih dari satu abad ini, perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumbar itu semakin matang.

"Kita semua tahu bahwa Semen Padang merupakan satu-satunya Industri yang dimiliki masyarakat Ranah Minang. Keberadaan Semen Padang itu telah memicu roda perekonomian di Sumbar. Dan itu dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja oleh PT Semen Padang," katanya. 

Selain dapat menyerap tenaga kerja, Edy juga mengapresiasi Corporare Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang. Kata Edy, CSR perusahaan semen di Kota Padang itu sejauh ini selalu konsisten dalam memberdayakan masyarakat lingkungan Sumbar melalui berbagai program.

Seperti Program Kemitraan yang dinilai memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi. "Bahkan, banyak pelaku UMKM sukses dan mandiri berkat Program Kemitraan dari CSR Semen Padang tersebut," ujar Edy R Rasyid. 

Tokoh masyarakat Lubuk Kilangan Darmansyah Siroen juga menuturkan bahwa keberadaan Semen Padang di Kecamatan Lubuk Kilangan, diakui sangat dirasakan manfaatnya dalam memajukan ekonomi, khususnya di Lubuk Kilangan. Bahkan bisa dikatakan roda ekonomi di Lubuk Kilangan terus berputar, itu karena PT Semen Padang.

"Sebagian besar karyawan Semen Padang itu tinggal di Lubuk Kilangan. Dan tentunya, putaran uang di Lubuk Kilangan ini berasal dari PT Semen Padang.  Yang jelas keberadaan Semen Padang di Lubuk Kilangan sangat dirasakan manfaatnya," kata Darmansyah Siroen. 

Geliat roda ekonomi Lubuk Kilangan ini juga tidak terlepas dari kerjasama PT Semen Padang dengan vendor lokal yang merupakan putra-putri Lubuk Kilangan. "Keberadaan vendor ini, juga menyerap banyak tenaga kerja. Bahkan mencapai ribuan orang," tukasnya.

Selain itu juga melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat dari CSR Semen Padang yang direalisasikan melalui Forum Nagari. Bahkan dalam setahun, alokasi dana untuk Forum Nagari di Lubuk Kilangan mencapai Rp2,1 miliar.

"Ada 7 Forum Nagari di Lubuk Kilangan dan itu tersebar di masing-masing kelurahan di Lubuk Kilangan. Alokasi anggaran yang diterima oleh masing-masing Forum Nagari di kelurahan itu rata-rata sebesar Rp300 juta pertahun. Ini baru Lubuk Kilangan, belum lagi Kecamatan Pauh dan Kelurahan Pampangan Nan XX," ujarnya.

Melalui Forum Nagari tersebut, tambahnya, tentu berbagai program pemberdayaan masyarakat dapat digerakkan dengan maksimal. Seperti tahun 2019 kemarin misalnya. Melalui bantuan dari CSR Semen Padang, Forum Nagari Indarung bisa menggelar kegiatan pelatihan buat cake. 

"Pelatihan ini bernilai ekonomis bagi peserta pelatihan, karena mereka bisa membuat cake untuk dijual. Program-program pelatihan seperti ini ke depan akan terus kami kembangkan," bebernya.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sebut Darmansyah, Semen Padang bekerjasama dengan Forum Nagari, juga hadir membantu ekonomi masyarakat melalui bantuan sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19. "Bantuan sembako itu disalurkan dua tahap, yaitu periode Mei dan Juli kemarin," ujarnya. (b/hms)



Painan.Lintas Media News.
Negara di rugikan sebesar. Rp.32,135 Miliyar, proyek telokasi RSUD M Zein Painan di Bukit Kabun Taranak bakal terhenti alias tidak akan dilanjutkan karena banyaknya penyimpangan.

"Hasil Audit Investigasi BPKP Terhadap Proyek Relokasi RSUD M Zein Painan,banyak penyimpangan, dan merugikan keuangan negara Rp.32,135 Miliar",kata Bupati Pesisir Selatan (Pessel),Hendrajoni (HJ),saat menyampaikan hasil audit investigasi BPKP Perwakilan Sumbar terhadap Proyek Relokasi RSUD M Zein Painan di Bukit Kabun Taranak pada acara rapat paripurna dewan,dalam rangka penyampaian
kesepakatan Nota KUA dan PPAS RAPBD Tahun Anggaran 2021. Senin (10/8-2020),

Hendrajoni menjelaskan.Adapun hasil audit BPKP Perwakikan Sumbar nomor: LAINV-316/PW03/5/2019 tanggal 3 September 2019 tersebut adalah:1. Pembangunan relokasi RSUD M Zein Painan tidak memenuhi persyaratan lokasi sesuai Permenkes nomor: 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, dan pembangunannya tidak didukung dengan dokumen Amdal.

2. Pemilihan jenis pondasi berdasarkan rekomendasi PT Pandu Persada selaku konsultan perencana kurang memperhitungkan kesesuaian kondisi tanah, dan pematangan lahan tidak dilakukan sesuai prosedur dalam laporan studi kelayakan dan dokumen UKL UPL.

Hasil pemeriksaan ahli dari Universitas Narotama Surabaya yang diketuai Dr. Ir. Koespiadi, MT tanggal 29 Agustus 2018, menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembangunan gedung relokasi RSUD M Zein Painan tidak sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, yaitu SNI 8470 (2017), ICE MoGE Vol. 2 (2012), ACI 318-14, SNI 2847-2013, yaitu serviceability pondasi bangunan sudah tidak terpenuhi.

Mengingat pondasi konstruksi sarang laba-laba (KSLL) tidak mampu memikul beban bangunan, ahli tidak merekomendasikan untuk dilakukan perbaikan terhadap bangunan gedung. Dan, bangunan gedung menyimpan tegangan potensial akibat terjadinya penurunan fondasi secara terus menerus. Lagi pula, penggunaan konstruksi fondasi KSLL sudah dibekukan oleh Kemenkum-HAM, karena ada sengketa.

3. Proses pelaksanaan pengadaan (lelang) tidak sesuai Perpres Nomor: 54 Tahun 2010 yang sudah diubah dengan Perpres Nomor: 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Yaitu, dokumen yang diunggah PT Waskita Karya (Persero) pada http://lpse.pesisirselatankan.go.id, ditemukan dokumen yang menggunakan materai asli dengan nomor berbeda dengan nomor yang di-upload, dan terdapat perubahan materai pada jaminan Fire Supression.

Selanjutnya, berdasarkan pemeriksaan terhadap proses lelang yang dilaksanakan melalui proses e-procurement oleh ULP Kabupaten Pessel, terindikasi ada persekongkolan di antara peserta lelang yang memasukan penawaran, dengan temuan sebagai berikutTerdapat kesamaan dokumen dukungan,seluruh penawaran mendekati HPS,pengunaan IP Address (identitas setiap perangkat komputasi) yang sama pada seluruh penawar.

Sebelumnya, Bupati HJ juga menyampaikan, bahwa hasil pemeriksaan BPK Perwakilan Sumbar terhadap LKPD Tahun Anggaran 2016 Nomor: 35.C/LHP/XVIII.PDG/05/2017 tanggal 29 Mei 2017, mengeluarkan rekomendasi kepada Bupati (Bupati HJ) agar meminta pertanggungjawaban Bupati Periode 2010-2015 (Nasrul Abit), karena pelaksanaan proyek relokasi RSUD M Zein Painan tersebut melanggar Pasal 54A Ayat (6) Permendagri Nomor: 21 Tahun 2011 yang berbunyi, "jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak, tidak melampaui akhir masa jabatan kepala daerah", karena masa kontrak proyek tersebut berakhir pada bulan Juni 2016, sementara masa jabatan Bupati periode 2010-2015 berakhir pada bulan Oktorber 2015, sesuai dengan Surat Mendagri Nomor: 131.13-5680 Tahun 2015 tanggal 19 Oktober 2015 tentang Pemberhentian Dengan Hormat Bupati Pesisir Selatan, yang pada saat ditetapkan sebagai Calon Wakil Gubernur Sumbar.

Selain itu, juga ditemukan kejanggalan, bahwa pekerjaan dimulai tanggal 18 Mei 2015, bersamaan dengan keluarnya IMB, dan IMB yang dikeluarkan ada dua buah dengan nomor dan tanggal yang sama, tapi luasnya berbeda, yang satu luasnya 9.998 meter persegi, dan satu lagi 11.919 meter persegi.

Proyek relokasi RSUD M Zein Painan ini dibangun menggunakan dana pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang kini berubah nama jadi PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berdasar Perda Nomor: 3 Tahun 2014 tanggal 21 Agustus 2014 tentang Pinjaman Pemkab Pessel kepada PIP. Besar pinjaman Rp99 miliar, dengan rincian Rp96 miliar untuk konstruksi dan Rp3 miliar untuk Alkes, dan jangka waktu pinjaman selama lima tahun.

Di kesempatan itu, Bupati HJ juga menyampaikan, bahwa persoalan proyek tersebut sudah diusut Polda Sumbar, dan beberapa pejabat terkait sudah diperiksa. Dan sebelumnya, dalam keterangan LKPD Tahun Anggaran 2019 yang sudah diaudit BPK, disebutkan, bahwa hasil audit investigasi BPKP tersebut sudah diserahkan Bupati HJ kepada KPK pada tanggal 2 Juni 2020, dengan surat nomor 700/1581/Insp-PS/VI/2020.(St)






Padang.Lintas Media News.
Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Arief Gajah Mada didampingi Forkopimda Provinsi  menyambut kedatangan Panglima Kodam I/BB (Pangdam I/BB) yang didampingi Ibu Ketua Persit Kartika Candra Kirana Daerah I/Bukit Barisan dan  rombongan tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada jam 15.30 Senin, (10/08/2020). 

Kedatangan Pangdam I/BB merupakan kunjungan kerja perdana di Ranah Minang,  guna maninjau secara langsung kondisi satuan dan wilayah yang ada di Provinsi Sumatera Barat yang juga merupakan wilayah tugas KodamI/BB. 

Tari pesambahan dari SMA Kartika 1-5 Padang sebagai wujud penghormatan dan penghargaan terhadap tamu   turut menyambut kehadiran Jenderal bintang dua ini di ranah minang, "Selamat Datang Mayor Jenderal  TNI Irwansyah dan Ny Neneng Irwansyah di ranah Minang", demikian bunyi spanduk yang terpampang di samping gerbang VIP Room BIM Padang Pariaman.

Rangkaian penyambutan yang dilaksanakan dengan tetap menegakkan disiplin protokol penanganan  kesehatan ini berjalan dengan lancar.
Selanjutnya setibanya Pangdam yang didampingi Danrem 032,  Gubernur Sumbar,  Kapolda, Kajati dan undangan lainnya ini langsung mengadakan silaturrahim  bersama di ruang VIP room Bandara Internasional Minangkabau.

Kunjungan Pangdam di Wilayah Korem 032/Wbr ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari dan diagendakan  akan melaksanakan serangakaian kegiatan diantaranya kunjungan kerja ke Makorem 032/Wbr, kunjungan  Silaturrahim ke Polda Sumbar peninjauan pembangunan Kodim 0312/Pdg, kunjungan ke Yonif 131/Brs di Payakumbuh. 

Turut serta menyambut kedatangan Pangdam dan rombongan,  Gubernur Sumbar,  Kapolda, Danrem 032/Wbr, Kajati, Danlantamal II Padang, Ketua PA,  Kasrem, para Kasi Korem Dandim 0308/Prm, Kapolres Padang Pariaman,  para Kabalak Korem dan tamu undangan lainnya.  (Penrem/st)







Kab.Solok.Lintas Media News.
Nama Nagari Jawi Jawi Guguk, Kec. Gunung Talang, Kab. Solok, sudah lama dikenal sebagai nagari yang berinovasi dengan wisata budaya. Sebelum Covid-19 banyak wisatawan mancanegara yang datang berkunjung dan menginap di rumah adat yang ada di nagari ini.

"Kunjungan wisatawan telah menambah pendapatan masyarakat, mulai dari sewa rumah adat, kuliner makan  bajamba dan atraksi kesenian," kata Sekretaris Nagari Jawi Jawi Guguk Lasperman, kemaren saat menerima Kunjungan Kerja Komisi 1 DPRD Sumbar.

Menurut Lasperman, daya tarik Nagari Jawi Jawi Guguk selain menginap di rumah adat dan makan bersama baselo dengan kuliner tradisional, juga atraksi kesenian indang perempuan, serta destinasi persawahan, arung jeram dan rumah pohon.

Komisi 1 DPRD Sumbar langsung memberikan dorongan dan apreasiasi kepada Jawi Jawi Guguk sebagai nagari wisata budaya ini. Seperti disampaikan oleh Sekretaris Komisi 1 DPRD Sumbar H. Muhammad Nurnas, agar pemerintah nagari memberdayakan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) untuk mengelola destinasi wisata yang ada. Sehingga pengelolaan bisa lebih profesional dan harapannya bisa menghasilkan Pendapatan Asli Nagari (PAN).

Dukungan nagari wisata budaya juga dingkapkan Ketua Komisi 1 DPRD Sumbar Syamsul Bahri. Diingatkan oleh politisi PDIP ini karena masih masa new normal, diharapkan wisatawan yang datang berkunjung ke Jawi Jawi Guguk, tetap dengan protokol kesehatan.

Tim Komisi 1 DPRD Sumbar yang berkunjung ke Jawi Jawi Guguk adalah Ketua Komisi Syamsul Bahri (PDIP), Sekretaris Komisi HM. Nurnas (Demokrat), Zarfi Deson (Golkar), Muhammad Ridwan (PKS), Drs. Bakri Bakar (Nasdem) dan Rio (Staf Komisi).

Selain mendengarkan program inovasi nagari, Tim Komisi 1 dan Dinas PMD Sumbar yang mendampingi mendengarkan penanganan Covid-19 di nagari dan pencairan BLT Dana Desa 2020. Dengan Dana Desa Rp978 juta, maka Jawi Jawi Guguk membayarkan BLT sebesar Rp293 juta untuk 163 Kepala Keluarga.

Sementara Kadis PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM yang mendampingi Komisi 1 menyampaikan, bahwa kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama pemerintah mengucurkan Dana Desa sejak tahun 2015. Karena itu, selain kegiatan fisik, maka kegiatan yang harus mendapat perhatian adalah pemberdayaan masyarakat.

Dalam pandemi Covid-19, pemerintah mengucurkan BLT dari Dana Desa. Setelah dicairkan BLT Fase I untuk bulan April, Mei dan Juni, maka sekarang dilanjutkan dengan BLT Fase II untuk bulan Juli, Agustus dan September. Bahkan nanti diteruskan sampai Desember 2020.

Menurut Syafrizal Ucok, pembayaran BLT Dana Desa ini sifatnya wajib, terutama untuk masyarakat yang sakit kronis dan menahun. "Jika BLT tidak dibayarkan maka pencairan Dana Desa tahap selanjutnya tidak dilakukan," kata Syafrizal Ucok yang didampingi oleh Sekretaris Dinas PMD Drs. Armen dan Korprov Pendamping Dana Desa Ir. Feri Irawan, M.Si. (*)

Gubernur Sumbar H. Irwan Prayitno 

Padang, Lintas Media News
Rendang sangat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Minang, dan bagi pelaku UMKM kuliner dan lainnya baik di dalam dan luar Indonesia.  Dan untuk diketahui bahwa rendang sudah mendunia dengan versi CNN sudah dua kali dalam waktu yang berbeda pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) diversi CNN International.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat menjadi Narasumber dalam rangka Konferensi Nasional (National Conference) “Dunia Rendang Yang Mendunia” Menjadikan Percontohan Nasional dan Mensejahterakan Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk masyarakat Minang secara umum di Indonesia, di Rumah Dinas Gubernuran Minggu, (9/8/2020).

Gubernur Sumbar juga katakan pada tahun 2018, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia. di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina dan Thailand. 

"Di Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu rendang berbeda-berda menurut daerah. Jadi rendang suatu anugrah yang merupakan keberuntungan bagi masyarakat Minang karena masakan nenek moyangnya diterima oleh rasa di dunia yang sudah CNN, bahkan dikenal sebagai masakan yang terlezat", ujar Irwan Prayitno.

Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan ini merupakan anugerah Tuhan kepada masyarakat Minang telah diberikan suatu makanan turun-temurun dari nenek moyang yang luar biasa. Meskipun dibuat ramai-ramai seperti, festival makanan enak khas Minang, maka akan susah mencarinya, susah membuatnya dan susah mendapatinya.

"Karena ini adalah langsung sebagai turunan dari masyarakat Minang mendapatkannya. Oleh karena itu perlu dijaga, dipelihara dan mempromosikan agar dapat meningkatkan peran rendang bernilai sosial, adat budaya, dan juga menjadikan bisnis ekonomi bagi pelaku UMKM untuk kepentingan kedepan. Sehingga Rendang sebagai objek bisnis ekonomi yang diperjual belikan decara pasar sudah mulai, jadi perlu betul-betul dikelola secara profesional dan baik," ungkapnya

Irwan Prayitno juga sampaikan dengan bisnis yang menguntungkan untuk para pelaku usaha yang jelas dampak ekonomi cukup tinggi, kalau bicara adat budaya tidak perlu dirisaukan itu sudah menjadi turun temurun bagi masyarakat di Sumatera Barat. "Selain enak rendang juga mempunyai asupan gizi yang banyak dan manfaatnya dapat mensejahterakan ekonomi masyarakat juga mengurangi kemiskinan tentu UMKM sangat terbantu", tukas Irwan. (b/hms)

Pdg. Panjang, Lintas Media News

Video viral yang disebarkan belakangan ini, dimana Walikota Padang Buya Mahyeldi Dt Marajo, yang nota bene Walikota Padang, sedang melakukan olahraga di pantai, lalu beliau bersama ajudannya menemukan ada pedagang yang berjualan di atas trotoar dan memakan badan jalan. 

Selaku,  kepala daerah, wajar menegurnya, karena tidak boleh berjualan ditempat terlarang, akan tetapi  reaksi yang berlebihan dari pedagang tersebut, mengeluarkan kata kata kotor, bercarut dan memaki memaki Walikota Padang. Mirisnya, yang lain sengaja memvideokan dan lalu menyebarkan ke ruang publik.

Melihat, video yang sengaja direkam oleh oknum yang tidak punya rasa malu itu. Selaku, kader PKS kita sangat merasa malu orang yang kita segani selama ini, diperlakukan oleh warganya dengan semena mena. Apalagi, beliau seororang Buya, Walikota Padang dan seorang Niniak Mamak. Selaku, kader PKS yang menjunjung tinggi nilai budaya dan agama merasa dilecehkan oleh kejadian yang mencoreng nama baik beliau selaku walikota dan calon Gubernur Sumatera Barat, ujar Buya Nasrulah Nukman menjawab, lintasmedianews.com dikediamanya(9/82020)

Buya Nasrulah Nukman

Perlu kita cermati dan dari video tersebut ada beberapa hal, pertama, hilang nya kesantunan dan etika dari pihak yang terkait, dengan mengeluarkan kata kata kotor, carut, cacian dan makian, apalagi yang dicaci dan dimakinya adalah pemimpin kota Padang yang notabene juga seorang Buya/ustadz dan Datuak/penghulu di tangah nagari. Yang berniat untuk menegur atas kesalahan yg dilakukan dimana tidak boleh berjualan di trotoar yang mengganggu ketertiban umum. Sedangkan, tempat berdagang sudah disediakan pemerintah kota Padang.

Kedua, sikap sabar dan tenang yang luar biasa ditunjukkan oleh Walikota Padang Buya Mahyeldi terhadap reaksi berlebihan dari pedagang tersebut, beliau sama sekali tidak membalas cacian dan makian itu, beliau bahkan berusaha menenangkan, tetapi karena si Ibuk pedagang tadi sudah terburu nafsu, sama sekali tidak ada niatnya untuk menghentikan cacian dan makian yang dilontarkan tadi sehingga terus saja dilakukannya. 

Mirisnya,  bahkan yang merekam dengan video juga ikut melontarkan kata kata yang menyudutkan bapak Walikota Padang. Namun, Walikota Mahyeldi tetap diam dan akhirnya memilih utk meninggalkan tempat tersebut," ujar Nasrulah. 

Dari kejadian ini kita perlu prihatin, di tengah kondisi seperti ini sebagian masyarakat telah kehilangan nurani dan akal sehatnya. Karena alasan ekonomi, tidak peduli dengan aturan dan ketertiban. bahkan melakukan tindakan yang tidak sepantas diucapkan seorang Ibu. 

Perlu, ada pendidikan dan pencerahan pada masyrakat apalagi ditengah kondisi ranah Minang yang menggunakan prinsip adat basandi Syara', syara basandi Kitabullah. Berkata kotor dan marah marah di depan umum, aplagi jika ada anak-anak yang mendengarnya jelas ini bertentangan dengan agama dan adat. 

Perlu, ada pembelajaran kedepannya, agar kejadian yang sama dan membuat malu atau risih mendengar kata kata carut ini tidak terjadi lagi. Artinya pembenahan ekonomi harus dibarengi dengan pembenahan akidah dan akhlak. Selaku,  kita hidup diranah minang,  yang kental akan adat dan budaya, dengan kejadian yang mencoreng nama baik bundo kanduang, menjadi renungan bagi kita semua.  Kenapa, hal itu bisa terjadi, tukuk Buya Nasrulah. 

Kemudian, kita perlu merasa salut dan acung jempol terhadap sikap tenang dan sabar yang luar biasa dari Pemimpin seperti Buya Mahyeldi dalam menghadapi respon masyarakat yang negatif ini. Tidak semua pemimpin bisa mengendalikan emosi ditengah situasi seperti ini. Dimana beliau coba dipermalukan di depan umum, dicaci maki dan sebagainya. 

Tetapi, beliau tetap sabar dan tenang, tidak membalas, bahkan memilih untuk pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan tetap tenang. Meski, secara batin remmuk perasaan beliau selaku walikota, seorang buya dan niniak mamak bagi kaumnya. Tidak, kemana rasa malu itu akan disuruakan. 

Semoga, kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Kedepannya kita berharap aparat terkait misalkan Satpol-PP yang memiliki kewenangan untuk menindak pelanggar Perda atau pelanggar aturan lebih giat dalam bersikap sehingga ke depannya tidak perlu Pak Walikota yang terjun langsung dalam menertibkan masyarakat. Karena banyak masyarakat pyang miris, iba dan prihatin melihat pemimpin kotanya, Buya dan Datuak nya dicaci maki seperti itu.

Semoga, kesabaran dalam memimpin warga yang bermacam gayanya, menjadi pahala bagi beliau dan pelajaran bagi  kita semua. Kita yakin, bahwa setiap kebaikan pasti keburukan yang dilakukan akan kembali pada pelakunya. Wallahu alam bishshawab, Pungkas Pentolan PKS ini. (maison pisano)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.