Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


Padang.Lintas Media News.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat menerima kunjungan kerja DPRD Provinsi Riau, kedatangan rombongan diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Syuib di ruang rapat DPRD Sumbar, Padang, Selasa (23/6/2020).

Selaku pimpinan rombongan, Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto mengatakan kedatangannya bertujuan untuk saling bertukar pikiran, konsultasi, berbagi pengalaman khususnya menyangkut eksistensi Komisi Informasi Provinsi (KIP) Riau yang masa jabatannya akan segera berakhir.

“Untuk KPID kita sudah sepakat dengan Gubernur untuk memperpanjang masa jabatan hingga proses seleksi dilakukan, untuk KIP kita belum menentukan sikap seperti apa,
untuk itu kami ingin menggali informasi tentang apa yang mungkin bisa kami adopsi,” tuturnya.

Sementara Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat melalui Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik, Indra Sukma menuturkan proses seleksi komisioner KIP dilakukan dengan mempedomani Peraturan Komisi Informasi Pusat Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Seleksi dan Penetapan Anggota Komisi Informasi.

Menurutnya, enam bulan sebelum masa jabatan KIP berakhir, Pemprov Sumbar melalui Diskominfo membentuk tim seleksi yang terdiri dari beberapa unsur.

“Yang pertama akademisi, kami minta ke Unand dan UNP, kemudian tokoh masyarakat serta unsur dari Pemprov Sumbar sendiri,” ungkapnya.

Setelah melalui proses seleksi, selanjutnya timsel akan menyerahkan nama-nama calon komisioner untuk dilakukan fit and proper test di Komisi I DPRD Sumbar.

“Terakhir setelah adanya rekomendasi DPRD, ditetapkan sebagai anggota KIP melalui keputusan Gubernur,” sebut Indra. (rel/st)

 PADANG.Lintas Media News.
Dampak wabah pandemi corona (Covid-19) yang dialami sektor pendidikan di Sumatera Barat mengalami kesulitan dalam memberikan pembelajaran pada anak didik. Ditambah dengan kemampuan pemahaman tenaga pendidik dan keterbatasan fasilitas.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno Psi. M.Sc. pada rapat terbatas secara virtual bersama Akademisi perguruan tinggi negeri di Padang, selain itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri di ruang kerja gubernur Sumbar, Senin (22/6/2020).

"Sejak kasus pertama Covid-19 di Sumbar tanggal 26 Maret 2020 yang lalu, kita sudah mulai meliburkan sekolah. Namun kita belum siap menghadapinya. Apalagi sebentar lagi akan masuk ajaran baru pada bulan Juli," ucap Irwan Prayitno.

Menurut pengamatannya masih adanya guru yang belum menguasai Ilmu Teknologi (IT), seperti menggunakan komputer atau mengajar melalui daring (internet). Tentu perlu memberikan pembekalan terhadap SDM dalam penggunaan IT, agar lebih siap untuk bekal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Untuk peserta didik dapat belajar jarak jauh namun harus memiliki fasilitas dan menguasai penggunaan produk teknologi yang digunakan. Produk teknologi yang dapat digunakan oleh peserta didik antaranya komputer, laptop, netbook dan handphone seluler," kata Irwan Prayitno.

Selain itu kapasitas komputer tidak disiapkan untuk bisa mengoperasikan IT, kemudian tambah lagi insfrastruktur IT, seperti komputer lama tidak bisa menginstall aplikasi zoom, ada lagi yang lain tidak bisa befungsi baik, sudah ada komputer terbaru tetapi tidak bisa menjalankan jadi persoalan yang agak teknis tetapi itu kenyataan.

Akibat kurangnya pemahaman terhadap IT, terpaksa guru hanya memberi buku untuk dibaca, beri tugas untuk dikerjakan yang penting anak-anak tetap belajar di rumah dan tidak menganggur, gubernur Irwan Prayitno menilai guru hanya mengajar sesuai pemahaman masing-masing.

Gubernur melihat orang tua pun terbiasa mengandalkan pihak eksternal, mulai dari sekolah hingga bimbingan belajar dalam mendidik anak. Akhirnya terjadi kebingungan ketika proses belajar dilakukan di rumah. Karena pendidikan jarak jauh ini merupakan lembaga pendidikan formal berbasis lembaga dimana peserta didik dan instruktur berada di lokasi terpisah.

"Sebaiknya Kemendikbud bisa memberi panduan pada guru dan orang tua dengan petunjuk teknis yang jelas untuk membimbing anak belajar di rumah," ucapnya.

Irwan katakan, sementara itu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai hari ini belum ada arahan petunjuk bagaimana untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, yang ada dari SE Mendikbud untuk pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama adalah protokol kesehatan, di era Normal Baru dalam rangka tatap muka itu yang dikeluarkan protokol kesehatan. Misalnya berangkat dari rumah pakai masker bawa makanan, sendiri, ada wastafel cuci tangan, kelasnya dibagi dua, tidak boleh penuh seperti dulu seperti ini yang ada dari SE pada saat ini.

"Sekolah bisa lakukan dua shift dengan jumlah murid 50 persen dari biasanya. Jam pelajaran di persingkat dan tidak ada keluar main. Jam pulang sekolah tidak dibenarkan bermain dan langsung pulang dan wali murid wajib mengawasi anaknya," jelasnya.

Bagi yang berjarak jauh bagaimana supaya capaian ada namanya Kriteria kelulusan Minimal (KKM) belum ada arahan Indikator petunjuk dari pusat.

"Ada dua alternatif yang kita jalani yaitu, tatap muka dengan gaya era normal baru dan jarak jauh era normal baru," tukas gubernur.

Senada dengan Gubernur Sumbar, ditempat terpisah Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D. menekankan aspek pembelajaran jarak jauh tatap muka tidak mungkin 100 persen dan akan diiringi dengan pendekatan jarak jauh dari rumah karena tidak dimaksimalkan anak-anak di sekolah ini cara yang sedang kita cari jalan keluarnya untuk sekolah di Sumatera Barat.

Ia menilai Kemendikbud harus membuat program belajar dari rumah dengan teknis yang jelas terkait dengan kondisi ekonomi dan budaya masyarakat.

Dari sisi ekonomi ia menilai pembelajaran daring tidak bisa dilakukan merata, karena masih banyak siswa yang tak memiliki akses terhadap teknologi, atau tak mampu membayar biaya belajar daring. Sedangkan dari sisi budaya, Kemendikbud mesti memperhatikan budaya siswa yang belum bisa belajar mandiri.

"Sejak wabah corona merebak, sebagian besar daerah melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah. Namun implementasinya tak berjalan mulus.(rel/st)


Padang,Lintas Media News.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal mengatakan.Penularan Virus Corona (Covid-19) belum sepenuhnya berakhir. Meski grafiknya mulai menurun, namun Sumbar belum bisa dipastikan bebas Covid-19.

Demikian dikatakan Jasman yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar.Senin (22/6/2020) di ruangan kerjanya.

Menurut Jasman,sejumlah otoritas terkait, baik Kementerian Kesehatan maupun organisasi kesehatan dunia (WHO) sampai hari ini masih belum menemukan vaksin pengobatan Covid-19.

Berbagai upaya strategis telah dan akan terus dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 khususnya di Provinsi Sumatera Barat.

“Banyak hal yang telah dilakukan, penguatan sistem kesehatan, upaya tracing secara masif serta penambahan alokasi anggaran penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Namun demikian,Jasman mengakui, tanpa kesadaran kolektif seluruh komponen masyarakat, langkah-langkah tersebut tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.

“Jangan menganggap pada masa normal baru seakan virusnya telah tak ada lagi. Justru harusnya lebih diperketat lagi proteksi diri dengan berpedoman protokol covid-19. Karena dengan tatatanan normal baru, aktivitas telah seperti biasa. Silahkanlah beraktivitas normal, namun jangan lupakan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan lain sebagainya,” jelas Jasman.

Jasman juga meyakini seluruh pihak tentu sepakat tidak menginginkan adanya istilah gelombang kedua setelah penerapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC).

Dicontohkannya, masih ditemui pelaku usaha yang tidak mengindahkan penerapan protokol kesehatan Covid-19, khususnya pada usaha kuliner.

“Kepada pengusaha kuliner, terutama rumah makan, gunakanlah masker, kita tentu tidak ingin droplet yang bertebaran hinggap pada makanan yang akan disantap banyak orang,” imbau mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar ini.

Tidak hanya itu, kepada masyarakat Jasman juga berharap agar mempertimbangkan manfaat dan mudharat jika tetap berbelanja pada tempat-tempat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, terutama berbelanja kuliner yang makanannya terbuka.

"Kalau ada pelayan rumah makan yang saat mengambil makanannya berbicara dan tidak pakai masker, sebaiknya ditegur. Bayangkan droplet yang keluar saat bicara didepan makanan dan tidak pakai masker. Kan berbahaya untuk orang lain jika droplet (air ludah) itu muncrat di depan makanan. Makanya pakailah masker dan jangan berbicara saat mengambil makanan. Kalau ada seperti itu, tegur saja dan ingatkan agar patuhi protokol covid-19, kalau perlu jika kita ada masker, berikan yang bersangkutan masker. Biar sama-sama aman" ujar Jasman

“Tujuan kami hanya satu, putus rantai penularan Covid-19 di Sumbar, ayo wujudkan Gerakan Patuh Protokol Kesehatan Covid-19,” tutupnya. (rel/st)


Kayu Agung.Lintas Media News.
Burniat Lurah Jua-Jua , Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diduga tidak bisa bekerja maksimal sehingga tidak bisa melayani warganya dengan baik. Hal tersebut diungkapkan, Ketua Bidang Investigasi PPWI OKI, Muhammad Ludfi, yang merasa aneh dengan sikap Lurah Burniat.

Yang dari awalnya memberikan rekomendasi dan menandatangi Surat Keterangan Usaha (SKU Kelurahan. Lalu kini berubah. Malah yang lebih parahnya lagi Lurah Burniat, tidak mengakui kalau dirinya tidak mendatangi SKU diatas matrai tersebut yang kini telah ditariknya.

Melihat kejadian tersebut, Ludfi menduga kalau, Lurah Burniat selain tidak melayani keinginan warganya dengan baik, juga ada main antara oknum perangkat Kelurahan Jua-Jua kepada pihak e-Warong berinisial F.

Beralaskan kejadian tersebut, Ludfi meminta kepada Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H. Iskandar SE, untuk segera menganti, Lurah Burniat, atas dugaan tidak melayani warganya dengan baik dan dugaan ada permainan dengan pihak e-Warong

Ditempat berbeda, Burniat Lurah Jua-Jua saat dikonfirmasi kepada Pewarta ini di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa warga yang ingin menjadi e-Warong tidak ada warung. singkatnya. Senin Sore, 12 Juni 2020.

Mendengar penjelasan dari Lurah Burniat, Pewarta ini mendatangi rumah dari warga yang ingin membuat e-Warong, katanya kami ada warung. Bagaimana bisa Lurah Burniat, berkata demikian, sedangkan mendatangi warganya saja jarang.

Selanjutnya ditambahkan, NM warga Kelurahan Jua-Jua kepada Pewarta ini, juga menjelaskan bahwa e-Warong berinisial F sendiri juga tidak ada warung. Yang ada hanya warung dari orang tuanya saja. (Tim)


PADANG.Lintas Media News.
Tatanan kehidupan Normal Baru (new normal) merupakan suatu kehidupan dengan kebiasaan baru, aktifitas baru, dimana masyarakat diminta berdamai dan beradaptasi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno Psi. M.Sc. mengikuti webinar (seminar online) bersama Universitas Bosowa Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus menjadi Narasumber dengan tema “Strategi Kepala Daerah di Indonesia dalam Penanganan Covid  dan Pemulihan Ekonomi di New Normal Life” di ruang kerja, Senin (22/6/2020).

"Tidak mungkin masyarakat terus-terusan berdiam diri terus di rumah. Apalagi masyarakat sudah mulai jenuh. Banyak yang mengeluh akibat PSBB perekonomian masyarakat terhambat," kata Irwan Prayitno dalam paparannya.

Gubernur Sumbar menerangkan di Sumbar dalam penanganan Virus Corona (Covid-19) cukup berhasil di Indonesia. Dengan dibuktikan jumlah kasus Covid-19 mengalami penurunan secara signifikan.

Irwan Prayitno mengatakan sangat mendukung konsep kehidupan normal baru diantaranya melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

"Sembari menunggu Vaksin Covid-19 ditemukan. Kami melakukan sejumlah persiapan, secara bertahap fasilitas umum kita aktifkan kembali. Objek wisata, perhotelan, pasar dan direncanakan dunia pendidikan juga akan diaktifkan. Namun, kedispilinan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilaksanakan," ucapnya.

Selain itu Gubernur Irwan Prayitno dalam paparannya, menekankan bagaimana cara memutus rantai penularannya di setiap wilayah Sumatera Barat dengan melakukan empat hal penerapan di daerah, yaitu testing, tracking, isolation dan treatment yang dilakukan secara masif.

"Kami sangat berutung memiliki Laboratorium Biomedik dari Fakultas Kedokteran UNAND yang bisa memeriksa sampai dengan 1.800 lebih spesimen Swab per hari. Ini prestasi luar biasa yang dilakukan lab UNAND," jelasnya.

Gubernur Sumbar juga menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya terus melakukan pembatasan di setiap perbatasan Provinsi, baik darat, laut dan udara dipantau secara ketat.

Kendaraan bisa ke luar dan masuk Sumbar tanpa dibatasi. Hanya saja tetap harus mengikuti protokol kesehatan terkait Covid-19. Untuk memasuki jalur darat pemprov Sumbar, setiap orang yang masuk diwajibkan melengkapi surat kesehatan dan melakukan rapid tes dan menggunakan masker hingga batasan jumlah penumpang.

Sementara untuk jalur udara para penumpang juga mengikuti protokol kesehatan dengan melakukan swab tes dan harus dikarantina sampai hasilnya keluar dari laboratorium.

"Hal ini terus berlaku hingga vaksin COVID-19 ditemukan dan wabah benar-benar bisa dikendalikan," tutupnya.(rel/st)


PADANG.Lintas Media News.
Kebahagian sejati sesungguhnya ada pada keluarga karena hidup kita lebih banyak berada dalam keluarga. Kebahagian itu tidak kekal pada uang, jabatan karena uang dan jabatan hanya sebentar pada saat ada dan masih menjabat.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno Psi. MSc. menjadi Narasumber dalam webinar (seminar online) terkait Hari Keluarga Nasional yang bertema "Keluarga Tangguh di Era Covid-19" di ruang kerja, Senin (22/6/2020).

Gubernur Sumbar juga katakan, dalam Islam ada istilah “keluarga sakinah” yang memiliki arti sebagai pengertian keluarga yang tenang, tentram, bahagia dan sejahtera lahir batin. Munculnya istilah keluarga sakinah sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Ar-Rum (30) : 21.

"Dari ayat tersebut dapat kita tarik sebuah tujuan berumah tangga atau berkeluarga adalah untuk mencari ketenangan dan ketentraman atas dasar mawaddah wa rahmah, saling mencintai, dan penuh rasa kasih sayang antara suami istri.
Keluarga merupakan tempat dimana kita dapat merasakan ketentraman lahir maupun batin," ungkap Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno juga menyampaikan guna kebaikan hidup jadikan sesuatu dalam pikiran positif, karena dengan berpikiran postif itu kita akan bisa merasakan sesuatu lebih nikmat termasuk terhadap wabah pendemi covid 19 saat ini.

"Pada pandemi covid dirumah saja bisa kita nikmati dekat dengan keluarga dan lebih hati-hati menjaga kesehatan, jika berpikiran positif tentu akan pandemi ini dapat jalani dengan perasaan lebih sejuk tampa ketakutan ataupun kerisauan. Contoh jika hari panas, kita merasakan kepanasan akan tetapi jika kita bersyukur akan haŕi panas tersebut pastinya tidak akan membuat kita gelisah," ungkapnya.

Gubernur juga menambahkan, dimasa pendemi wabah virus corona perlu kita untuk menguatkan ketahanan keluarganya saat tantangan yang besar muncul yaitu pandemi Covid-19 yang semakin berat, walapun di Sumbar saat ini sudah melandai.

" Dimasa pandemi ini kita berharap, setiap keluarga bisa meningkatkan komunikasi dan interaksi dalam keluarga, mendorong ekspresi saling peduli, menjaga, dan melindungi keluarga agar tidak terpapar corona. Meningkatkan keterampilan hidup dalam sistem keluarga, khususnya kepada anak dan generasi muda dengan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh, dan tetap produktif di masa Work From Home (WFH) dan isolasi mandiri," harapnya.

Gubernur juga apresiasi Tahapan Harganas pelayanan keluarga berencana BKKBN juga serentak akan dilaksanakan Harganas tanggal 29 Juni karena ini merupakan contoh kita tetap produktif dengan melakukan kegiatan diwabah covid-19. Momen penting bagi pembangunan manusia Indonesia.

"Walaupun nanti kita sebagai tuan rumah rangkaiannya tetap jalan dengan melakukan melalui virtual," ucap Irwan Prayitno.

Mudah-muhan target harapan di acara Harganas dengan sosialisasi edukasi kepada publik tetap jalan.

Sebetulnya pesan dari BKKBN dalam bentuk konsep dan juga slogan-slogan itu sudah pas dan betul, artinya BKKBN sebagai lembaga pemerintah diamanahkan sebagai negara untuk melakukan sosialisasi tentang bagaimana berencana keluarga yang tangguh menjadikan generasi kedepan yang berkualitas juga bisa menjadi pemimpin baik untuk kini maupun masa depan.

Dari keluarga tangguh berkualitas BKKBN sudah memiliki banyak konsep tentang bagaimana fungsi keluarga yang harus menjadi tumpuan utama bersama untuk ditingkatkan secara bersama sehingga dengan demikian harapan dari BKKBN bisa terpenuhi.

"Misalnya BKKBN mengeluarkan Fungsi keluarga ada delapan ini juga sesuatu sudah menjadi nilai norma panduan pedoman rujukan buat kita dalam bekeluaraga sedua dengan arahan BKKBN," jelasnya.

Orang tua memiliki peran penting dalam berpartisipasi secara aktif dalam upaya pemutusan penyebaran corona, dan atau berkontribusi materi untuk membantu keluarga rentan dan pihak-pihak lain yang membutuhkan bantuan.

"Harus ada kesepatan dengan keluarga yang menjadi aset perlindungan keluarga (protective factor) dengan mencari dukungan materi dan sosial (dari keluarga luas, teman, tetangga)," ungkapnya.

Selain itu Kepala BKKBN Indonesia dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan penyebaran wabah virus corona berdampak iven nasional Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digabung dengan Hari Anak batal dilaksanakan di Sumbar. Selain pembatalan iven Harganas, karena adanya relokasi anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Relokasi dilakukan guna fokus anggaran dalam penanganan dampak Covid-19.

Hasto Wardoyo mengungkapkan, di dalam pandemi Covid-19 ini keluarga bisa berinteraksi di rumah lebih banyak berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas.

"Tentunya keluarga mampu memanfaatkan kondisi wabah covid ini, untuk lebih dekat dengan keluarga," ucapnya.

"Saya mengajak masyarakat, khususnya di Sumbar untuk memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dengan menerapkan keluarga yang mengerti protokol kesehatan secara optimal,” imbuhnya.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Ir. Hj. Etna Estelita, MSi berpesan kepada masyarakat untuk tidak putus pakai pemakaian KB selama masa pandemi, karena sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bayi maupun sang ibu. Jadi, gerakan pakai KB merupakan salah satu solusi terbaik untuk menjaga kualitas sumber daya manusia saat pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhirnya.

"Kami tetap melakukan pelayanan KB, tentu harus dilakukan agar target BKKBN 2020 tetap tercapai," ujarnya.(rel/St)

 Padang.Lintas Media News.
Dalam memasuki masa pemilihan kepala daerah (Pilkada), KPU Sumbar lakukan sosialisasi peraturan  no.5/2020, melalui vertual.

Diskusi zoom meeting atau vertual tersebut dibuka langsung ketua KPU Sumbar Amnasmen dengan mordirator Kabag hukum, humasa dan partisipasi masyarakat Aan Wuryanto.

Sosialisasi yang diikuti partai politik, akademisi, praktisi dan wartawan, dipimpin  langsung ketua divisi sosialisasi,pendidikan pemilih,partisipasi masyarakat dan SDM Gebril Daulai, S.Pt, M.I.Kom, serta ketua divisi Tekhnis penyelenggaraan pemilu Izwaryani, Senin (22/6) pukul 10.00 wib.

Dalam sosialisasi virtual tersebut terungkap, ada beberapa tahapan yang waktunya terpotong, diantaranya, verifikasi faktual dari 30 hari menjadi 14 hari, PPDP menjadi 14 hari dan kampanye tatap muka atau pengerahan masa ditiadakan dan diganti dengan virtual.

Dalam diskusi dan sosialisasi virtual tersebut Gebril Daulai mengatakan, semua tahapan yang diselenggarakan KPU dan peserta pemilu wajib mengikuti protokoler kesehatan covid-19.

"Kita semua wajib mengikuti protokoler kesehatan covid-19, dalam penyelenggaraan pilkada mendatang, baik dari mulai tahapan sampai hari H 9 Desember 2020 mendatang," tegas Gebril.

Ditambahkannya, memang terjadi beberapa perubahan dalam sistem dan tahapan pilkada, namun rasanya tidak begitu sulit untuk menyesuaikan, tergantung dari tekad dan keinginan bersama, baik penyelenggara maupun peserta pilkada.

Sementara itu, dari segi pendidikan, untuk petugas PPK dan PPS saat ini mayoritas sudah berpendidikan S1 sampai S2, sehingga bisa dilihat kalau penyelenggara memang sudah diisi orang-orang cerdas dari segi pendidikan.


Hal tersebut dipertegas Izwaryani, dimana proses pilkada saat ini memang agak sedikit bergeser, karena pandemi tidak bisa ditebak kapan berakhirnya, dan pilkada tetap harus dilaksanakan, dari tahapan yang tertunda sampai dengan penetapan nantinya.

Sebagai penanggung jawab Tekhnis penyelenggaraan, Iwaryani atau kerap dipanggil Adiak, meminta semua pihak bisa berlapang dada menerima perubahan tata cara berkampanye dan memilih, karena ini menyangkut kesehatan semua orang.

"Kita berharap semua pihak bisa menerima perubahan ini, karena menyangkut kesehatan kita secara pribadi maupun orang lain disekitar kita, pilkada sukses, kesehatan terjaga," tutur Adiak.

Adiak menambahkan, khususnya untuk verifikasi faktual, KPU bisa juga melakukan VC, pada konstituen yang tidak bisa ditemui pada hari tersebut.

'Kita juga meminta untuk team calon perseorangan agar bisa menghubungi para pendukung, agar saat verifikasi mereka bisa dijumpai dan tidak ada kendala berikutnya," tambah Izwaryani.

Diskusi dan sosialisasi berlangsung cukup hangat, dan beberapa partai pengurus parpol juga memberikan beberapa pertanyaan, diantaranya mengenai jumlah TPS  jumlah maksimal pemilih disetiap TPS.

Semua diterangkan secara lugas, baik oleh Gebril Daulai maupun Izwaryani, dan KPU juga mengirimkan semua aturan pada parpol dan stakeholder.(St/rel)


Padang.Lintas Media News.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH memimpin upacara serah terima jabatan Dirbinmas dan Dirpolairud Polda Sumbar di ruang Jenderal Hoegeng, Senin (22/6) di Mapolda Sumbar.

Jabatan dua pejabat utama di Polda Sumbar  diserahterimakan karena,kedua jabatan tersebut adalah Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) dan Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud).

Jabatan Dirbinmas dari Kombes Pol Nasrun Fahmi, SH diserahkan kepada Kombes Pol Drs. Johni Soeroto yang sebelumnya menjabat sebagai Dirbinmas Polda Lampung. 

Untuk Kombes Pol Nasrun selanjutnya akan mengisi jabatan Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Korbinmas Baharkam Polri.

Jabatan Dirpolairud Polda Sumbar dari Kombes Pol Soelistijono, S.Ik. MH kepada AKBP Sahat M. Hasibuan, S.Ik. MH yang sebelumnya menjabat Wakapusdik Polair Lemdiklat Polri. Kombes Pol Soelistijono kemudian akan menjabat sebagai Dirpolairud Polda Aceh.

Kegiatan diawali dengan pengambilan sumpah jabatan, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara sertijab, sumpah jabatan dan pakta integritas.

Dalam sertijab tersebut, dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar.
(bidhumas Polda Sumbar)


Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan, jika pandemik Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19, berdampak secara ekonomi terhadap keberlangsungan koperasi dan UMKM. Meski saat ini terpuruk, namun Pemerintah Provinsi optimis semua bisa dilalui dan kembali bangkit, beraktifitas dan berinovasi dalam tatanan normal baru.

Di Sumatera Kata Nasrul, Usaha Besar terdata ada sebanyak 419 unit atau 0,07 persen. Sementara usaha menengah ada sebanyak 7.900 unit atau 1,33 persen dengan omzet rata-rata pertahun sebesar Rp 2,5 hingga 50 miliar, usaha kecil sebanyak 53.431 unit atau 9,01 persen dengan pendapatan pertahun sebesar Rp 300 juta sampai denagn Rp 2,5 miliar dan usaha mikro tercatat sebanyak 531.350 unit atau 89.59 persen.

“Pandemik COVID-19 ini, sangat berdampak terhadap sektor koperasi dan UMKM. Disamping juga sektor-sektor lain. Tentu saja, kita tidak bisa terus larut dalam kondisi ini. Kita harus bangkit dalam tatanan baru. Kita akan perbaiki semua lini yang terdampak. Namun yang lebih penting juga, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. Waktu terus berjalan, kita mesti tidak larut dalam kondisi ini, butuh bangkit dan berbuat sesuatu dan kemballi bekarya,”kata Nasrul Abit, pada Webinar Series UNIDHA "OKE OCE" Sabtu, 20 Juni 2020.

Dijelaskan Nasrul, untuk mengatasi persoalan penjualan produk UMKM yang sejak Tiga bulan terakhir terdampak COVID-19 beberapa diantaranya yakni, membuka peluang untuk kunjungan wisatawan. Namun, dengan mensyarakatkan surat keterangan bebas COVID-19 dan mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan standar kesehatan lainnya.

“Dengan dibukanya kembali kunjungan wisata, maka akan memberikan harapan kepada UMKM bahwa produknya akan terjual. Pasar modern dan tradisional, juga dibuka dengan aturan protokol kesehatan,”ujar Nasrul Abit.

Selain itu kata Nasrul Abit, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong UMKM melakukan pemasaran secara online. Baik, melalui berbagai macam marketplace hingga memanfaatkan media sosial yang ada. Cara ini, juga menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka penjualan. Disisi peningkatan kebutuhan permodalan, Pemerintah Provinsi juga sudah menyiapkan paket kebijakan subsidi bunga.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ujar Nasrul, memberikan intensif kepada debitur untuk melindungi, mempertahankan dan, meningkatklan ekonomi debitur. Dengan, pemberian subsidi bunga dimulai 1 mei 2020 hingga Enam bulan. Serta, mendorong lembaga keuangan Bank dan non Bank untuk mensosialisasikan program SKIM.  Yang jelas, kita akan berupaya semaksimal mungkin agar perekonomian kembali bangkit.

“Semasa COVID-19 ini, produksi menjadi terhambat. Karena, keterbatasan pergerakan pelaku usaha, akses pengiriman bahan baku terbatas dan biaya mahal, akses bekerja dan tenaga kerja terhalang, sarana dan prasarana berproduksi terbatas. Kedepan, Pemerintah akan mendorong agar proses produksi bisa maksimal,”kata Nasrul Abit.

Lebih lanjut Nasrul Abit, program prioritas Pemerintah Provinsi Sumbar untuk membangkitkan sektor koperasi dan UMKM ini, beberapa diantaranya adalah, menyatukan semangat bersama melalui gerakan bela beli produk UMKM kita. Baik itu di wilayah Sumbar, maupun ke perantau Minang sesuai dengan himbauan Gubernur. Serta, mengupayakan untuk peningkatan kemitraan dengan seluruh stakeholder dan peningkatan aksi pembiayaan.

Kita juga kata Nasrul, akan mengupayakan untuk pemberdayaan atau pendampingan dan memfasilitasi UMKM dengan, menetapkan kawasan sentra UMKM pasca COVID-19. Mendorong terbentuknya klaster UMKM hulu dan hilir, menjadikan cikal bakal koperasi dengan instansi terkait. Serta, sinkronisasi dan koordinasi tim percepatan akses keuangan daerah.

“Butuh bangkit dan berbuat sesuatu, kembali bekarya tentunya. Beraktifitas dalam budaya baru bersahabat dengan COVID-19. Penarapan standar protokol kesehatan sangatlah penting. Tidak ada yang tidak mungkin. Jika, semua kita disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita optimis, perekonomian kita akan bangkit kembali,”tutup Nasrul Abit.(rel/st)


PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno usai sholat gerhana, menyempatkan diri menyaksikan secara langsung Gerhana Matahari Cincin (GMC) di Masjid Raya Sumbar, Minggu (21/6/2020).

Setelah puas melihat gerhana matahari melalui teleskop, Irwan Prayitno langsung bergabung bersama warga dan mengajak untuk bersama-sama menyaksikan fenomena alam tersebut.

Kepada masyarakat, ia juga menyampaikan untuk tidak melihat langsung Gerhana Matahari dengan mata telanjang, tetapi agar menggunakan kaca mata khusus untuk melihat gerhana.

"Walaupun kita melihat sinarnya tertutup awan, namun kita tetap menggunakan teleskop khusus pakai filter," katanya.

Menurutnya Gerhana Matahari Cincin kali ini dapat disaksikan di 431 kota dan kabupaten yang ada di 31 provinsi di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, fenomena tersebut juga dapat dilihat di sebagian wilayah Eropa Selatan, Australia Utara, Afrika, Pasifik, dan Samudera Hindia.

"Setidaknya, kita bisa menyaksikannya, walaupun sebentar," ucap gubernur.

Dalam menyaksikan fenomenal Gerhana Matahari Cincin ini, Gubernur Sumbar mengatakan, sebagai manusia kita sangatlah kecil, jangan sombong. Ambil hikmahnya dari GMC ini.

"Kuatkan iman kepada Allah, jauhi semua laranganNya. Dengan melaksanakan semua ajaran dari Rasullullah Muhammad SAW. Termasuk tadi kita telah menjalani sholat gerhana," imbuhnya.

Ikut hadir mendampingi Gubernur Sumbar dalam menyaksikan GMC di Masjid Raya yaitu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumbar H. Hendri dan Ketua Pimpinan Wilayah (DPW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Barat Prof Duski Samad.(rel/st)


PADANG.Lintas Media News. Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno ikut melaksanakan ibadah Shalat Gerhana Matahari, yang dilaksanakan di Masjid Raya Sumbar, Minggu 21 Juni 2020.

Irwan Prayitno mengatakan, gerhana matahari adalah tanda kebesaran dari Allah Subhanahu Wata’ala. Jelas kata dalam hadist riwayat Al Bukhori disampaikan, jika kalian melihat gerhana tersebut (Matahari dan Bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.

Irwan Prayitno mengimbau masyarakat Sumatera Barat untuk melaksanakan shalat gerhana ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar sudah menginisiasi masjid-masjid di seluruh Sumatera Barat untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin melaksanakan shalat gerhana bulan secara berjamaah dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Menurutnya, Rasulullah SAW menganjurkan sholat Gerhana pada saat fenomena alam tersebut muncul. Selain juga memperbanyak berdoa, beristighfar, bersedekah dan bertakbir.

Tampak ratusan warga berbusana muslim serba putih memenuhi Masjid Raya Sumbar. Kedatangan warga untuk sholat gerhana ini untuk mensyukuri tanda dari kekuasaan Allah yang ditujukkan pada seluruh umat manusia.

"Sholat gerhana menjadi bagian dari spiritualitas yang harus terus kita seimbangkan dengan berbagai ikhtiar-ikhtiar duniawi yang menjadi profesi dan tugas fungsi kita masing-masing," tegasnya.

Selain itu, Gubernur Sumbar mengajak jemaah sholat gerhana, untuk bisa menyaksikan bersama-sama gerhana matahari ini.

Rangkaian salat gerhana di Masjid Raya diawali dengan istighosah dan diakhiri dengan khutbah oleh Ketua Pimpinan Wilayah (DPW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Barat Prof Duski Samad.

Duski Samad menyebut fenomena gerhana matahari cincin ini menjadi bagian dari kekuasaan Allah SWT, agar manusia selalu ingat bahwa ada kekuatan Allah yang mengatur seluruh alam semesta.

"Kita bersama-sama melakukan sholat gerhana matahari dan kemudian melakukan takbir dan beristighfar. Karena itulah yang dianjurkan oleh Alquran jika melihat gerhana baik matahari maupun gerhana bulan, maka bertakbirlah, bersholatlah kemudian beristighfarlah," kata Duski Samad dalam khutbahnya.

Lebih lanjut, menurutnya sholat gerhana disunahkan bagi setiap muslim, baik bagi laki-laki, perempuan, sedang di kediaman maupun sedang bepergian (musafir), secara berjemaah maupun secara sendiri.

"Sholat gerhana sangat dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah di tanah lapang, masjid, dan tempat lainnya. Namun karena saat ini di tengah pandemi Covid-19 maka dibolehkan sholat di rumah," terang dia.

Melaksanakan salat gerhana matahari memiliki hukum sunah muakadah atau sunah yang sangat dianjurkan. Waktu melaksanakan salat gerhana matahari dapat dilakukan dimulai dari saat gerhana muncul hingga berakhir ketika matahari kembali normal.

Hadir pada kesempatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumbar H. Hendri, Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Sumbar, H. Syaifullah, Kasatpol PP Sumbar Dedi Diantaulani dan pejabat lainnya.(rel/st)


Padang.Lintas Media News.
Lima Provinsi yang tergabung dalam kepengurusan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ikut membahas Siberindo.co bersama pengurus pusat SMSI pada rapat virtual melalui Zoom Meeting.Sabtu malam,(20/6/2020).

Kelima provinsi yang ikut tersebut adalah,Provinsi Maluku, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara,dan masing-masing provinsi diwakili 5 orang pengurus daerah.

Dari Provinsi Sumatera Barat, pengurus yang ikut rapat virtual tersebut adalah Zulnadi (Ketua), Gusfen Khairul (Sekretaris), Syafruddin Al, Sawir Pribadi, dan Zamri Yahya.

Ketum SMSI pusat Firdaus pada  pembukaan rapat virtual tersebut mengatakan.Siberindo.co merupakan news room bagi anggota SMSI se Indonesia.

"Siberindo.co adalah milik kita bersama, maka untuk itu, semua perusahaan pers yang tergabung di SMSI boleh mengambil berita dari Siberindo.co secara gratis," ungkapnya.

Menurut Firdaus, pendirian Siberindo.co yang merupakan ide dan gagasan Zakmi dari Kepulauan Riau sangat kita hargai.Karena,didirikannya perusahaan ini adalah,untuk kita bersama dan seluruh anggota SMSI akan dapat memiliki sahamnya.

Sementara,Zakmi menjelaskan.Siberindo.co didirikan untuk kebersamaan anggota SMSI se Indonesia. Maka, saham Siberindo.co bisa dimiliki oleh seluruh anggota SMSI.

"Tentu teknisnya nanti kita atur dan bicarakan. Nanti ada form yang akan diisi oleh pemilik perusahaan media online yang tergabung di SMSI," jelas Zakmi.

Menurut Zakmi,masing-masing perusahaan yang bergabung di Siberindo.co,  akan diberikan username dan pasword tersendiri, sehingga mereka bisa mengirim berita ke Siberindo.co.

"Semakin banyak berita yang dikirim, maka akan semakin menguntungkan bagi perusahaan media yang bersangkutan, karena pendapatannya akan semakin besar," terangnya.(**)


Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.