Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

 Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengharapkan. Semua penumpang yang masuk ke Sumbar  dapat di deteksi dan dapat di tracking, serta mereka patuh dengan aturan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  ini.

Hal ini disampaikan Wagub dalam Rapat Bersama Otban berserta Airnav, Kapolsek, KKP,Kasatpol PP, Kadishub dan Perwakilan Maskapai terkait kesiapan penerapan PSBB di Sumatera Barat,  Bandara Internasional Minangkabau (BIM) , Selasa (21/4/2020).

Wagub Nasrul Abit lebih jauh juga sampaikan,  terkait Penyelenggaraan PSSB Presiden telah mengeluarkan Perpres terkait Pelarangan Mudik. Ini merupakan suatu hal yang dapat memperlambat penyebaran dan bahkan menghentikan penyebaran.

"Sumbar merupakan satu-satunya provinsi diluar DKI yang dapat izin Kemenkes RI untuk melaksanakan PSBB, karena kita didukung juga oleh kajian Akademisi dari UNAND dan meloloskan PSBB di Sumbar. Mari kita maksimal untuk memutus mata rantai virus corona ini", ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga katakan,  agar PSBB berjalan efektif semua yang masuk ke Sumbar diisolasi dirumah Selama 14 hari, dan ini harus dilaksanakan secara tegas. Semua penumpang harus di cek satu persatu dan harus di tracking riwayat perjalanannya.

" Mengisolasi mandiri dirumah masing-masing", jadi diharapkan petugas di kab kota masing-masing agar melakukan pengecekan berkala oleh petugas kesehatan dan pemerintah terendah harus mengawasi orang yang masuk dari luar sumbar tersebut", ujarnya.

Wagub juga sampaikan,  penumpang nanti akan dilakukan pembersihan seperti mandi dan wudhu atau bisa ganti baju sesampainya di bandara.

" Pak Gubernur juga sudah menyurati sampai kebawah terkait edaran edaran penanganan covid, tapi kita rata-rata masih belum mengindahkan himbauan dan sosialisasi kita. Makanya perlu ketegasan agar PSBB maksimal dilaksanakan", tegasnya.

Wagub Sumbar ini juga tegaskan makanya semua prosedur dilakukan diperketat dan lebih tegas terhadap masyarakat yang tidak disiplin terhadap penerapan aturan PSBB ini.

"InsyaAllah  kita akan tinjau batas kota apakah sampai data mereka ke RT/ RW Diperkotaan atau Jorong dan Kampung di Kabupaten.  Hari Kamis kita akan lakukan pepantauan tersebut ", ungkapnya.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga menyampaikan, seharusnya orang dari Jakarta itu sudah bisa ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) dan nanti kita wajibkan isolasi mandiri dan kita akan umumkan di bandara.

" Sesuai aturan Baru hasil rapat bersama dirjen terkait penerapan PSBB, pertama untuk penumpang yang diterapkan PSBB nanti akan dikanal TBA (akan di usulkan aturan baru), kedua untuk penerbangan nanti akan dikurangi jadi 1 penerbangan per maskapai. Dan untuk moda darat nanti kita akan sosialisasikan terkait jumlah penumpang yang boleh dalam kendaraan", ujarnya.

Kepala Dishub Sumbar juga tegaskan,
lebih baik fokus ke intinya dari batas luar terdahulu di tegaskan dan lebih diperketat  kembali karena merupakan jalur utama masuk Sumbar.(rel/s)


Sawahlunto. Lintas Media News.  Walikota Sawahlunto Deri Asta segera membagikan bantuan  beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) kepada Kelurahan dan Desa yang telah menyerahkan data. Desa/Kelurahan yang belum menyerahkan diharapkan segera menyerahkan data penerima bantuan.

"Pendistribusian bantuan beras akan dimulai besok walaupun masih ada  6 Kepala Desa yang belum menyampaikan data,” ujar Deri Asta dalam Acara Jumpa Pers  Gugus Tugas Percepatan  Penanganan  COVID-19, Selasa (21/4), di Balaikota Sawahlunto.

 “Saya minta supaya 6 Kepala Desa mempercepat penyerahan data warga terdampak COVID-19, agar bantuan segara disalurkan
Menurut Walikota, bantuan beras CBP sebanyak 100 ton untuk 5000 rumah tangga segera didistribusikan, karena PSBB sudah harus diberlakukan mulai tanggal 22 April  sampai tanggal 5 Mei 2020. "Kita harus gerak cepat sehingga tidak menimbulkan masalah lain. Kita tidak ingin ada warga yang tidak makan karena PSBB ini. Pendistribusian beras tersebut disalurkan melalui Desa dan Kelurahan masing-masing,” kata Deri.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto, Dedi Syahendri menjelaskan, jenis bantuan untuk masyarakat yang disediakan pemerintah antara lain, bantuan PKH untuk masyarakat yang sudah terdata dalam sensus ekonomi. Bantuan ini didanai dari APBN  kepada keluarga-keluarga miskin yang sudah ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.

Selain PKH, Kementerian Sosial juga mempunyai program BLT (Bantuan Langsung Tunai) Rp 600 ribu per keluarga per bulan selama 3 bulan. Bantuan tersebut diberikan kepada keluarga yang tidak mendapat PKH, sembako dan bansos khusus lainnya. Untuk bantuan BLT dari Kemensos Kota Sawahlunto sebanyak 2.272 KK. BLT dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp 600.000 perbulan selama 3 bulan, Sawahlunto mendapat kuota sebanyak 665 KK.

Walikota juga menginstruksikan Pemerintah Desa menganggarkan dana penanganan Covid 19 , berupa BLT Desa yang dianggarkan melalui dana desa sebesar Rp 600.000 perbulan. Namun hingga saat ini data dari Desa belum lengkap.
Selain itu juga ada bantuan lainnya seperti, bansos  Rp 600.000/KK melalui Kartu Prakerja dan bansos Program Keselamatan Tahun 2020 yang diluncurkan Presiden Jokowi sebagai bantuan bagi para pengemudi yang terdampak wabah Covid-19, yang disalurkan melalui Polri. (Nova)


Padang,Lintas media News.
Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar sangat menyayangkan,Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Sumbar tidak mengakomodir wartawan dalam bantuan covid-19.

Terhitung mulai Rabu, 22 April 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumbar mulai diberlakukan. Mirisnya, gelontoran bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 belum juga terealisasi.

Kondisi ini membuat HM Nurnas kesal. Apalagi dengan adanya diskriminasi terhadap masyarakat penerima bantuan dari pejabat terendah (RT).

“Jangan pikir wartawan tidak masyarakat, mereka masyarakat terdampak juga, lebih mulia lagi, wartawan itu adalah pejuang garda terdepan di tengah Covid-19 ini, mestinya harus mendapatkan bantuan juga. Pemprov dalam hal ini Dinas Sosial Sumbar jangan diskriminatif,” tegas HM Nurnas Selasa (21/4) di Padang.

Jangan bicara bagaimana cara mendata wartawan, lanjut HM Nurnas, itu bukan alasan.

“Petugas pendataan di Dinas Sosial tinggal meminta data ke ketua organisasi pers di sini. Minta ketua organisasi wartawan mendata anggotanya, siapa wartawan yang harus diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan ini,” ujar HM Nurnas dari Fraksi Partai Demokrat.

Padahal lanjut Nurnas, Dewan Pers maupun PWI Sumbar dan IWO Sumbar, mengatakan wartawan sebagai garda terdepan penyebar informasi benar dan tidak menyesatkan di tengah wabah coronavirus ini harus dibantu oleh pemerintah.

“Saya melihat, ini kebijakan diskriminasi dari Pemprov Sumbar yang abai terhadap kawan-kawan media, selagi masih ada peluang saya harap bantuan dampak penanganan dan pencegahan Covid-19 untuk wartawan diakomodir,” kata HM Nurnas.

Melihat perlakukan tidak adil itu, mengusik kepedulian Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumbar Jefri Masrul (JM ) memberikan bekal memasuki ramadhan kepada beberapa jurnalis peliput politik di DPRD dan KPU Sumbar.

“Bung Jefri Masrul berikan bekal menjelang ramadhan kepada pers peliput politik, juga untuk membeli masker standar dalam tugas meliput di saat wabah Covid-19 ini,” ungkap Koordinator FWP Sumbar Novrianto Ucok.

Jefri Masrul juga berharap wartawan untuk tetap menjaga kesehatan dalam meliput berita.

“Saya berharap kawan media mematuhi prosedur peliputan di tengah Covid-19 ini, tetap jaga jarak, hindari kerumunan, gunakan perangkat informasi teknologi untuk mencari berita,” ujar Jefri Masrul. (rel/st)



PADANG.Lintas Media News.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat H. M. Nurnas sangat menyayangkan terjadinya tragedi pengeroyokan berujung maut di Bukittinggi.

Menurutnya, pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan menjaga jarak itu, garda terdepannya berada di tangan masyarakat. Setiap masyarakat berhak dan wajib saling mengingatkan.

"Adanya kasus ini tentu sangat kita sayangkan. Harusnya sudah tertanam pemahaman kepada setiap anggota masyarakat bahwa saling mengingatkan dalam situasi wabah seperti ini adalah hak dan kewajiban," kata Nurnas, Selasa (21/4/2020).

Seperti diberitakan, Ridwan (32) warga Aua Tajungkang meregang nyawa setelah dikeroyok sekelompok pemuda pada Selasa dinihari. Ridwan dikeroyok karena para pelaku tidak terima ditegur korban dan beberapa orang saksi agar tidak berkumpul - kumpul pada masa wabah pandemi corona.

Menurut Nurnas, tim pengawas pelaksanaan protokol kesehatan menjaga jarak tersebut harus terbentuk sampai ke tingkat kelompok masyarakat paling rendah. Tim menjadi bagian dari gugus tugas penanganan Covid-19 sampai ke basis masyarakat di jorong, RT/ RW.

"Seluruh masyarakat, harusnya saling memahami. Jadi ketika ditegur tidak terjadi insiden keributan, bahkan sampai ada yang meninggal dunia akibat keributan, tidak terima ditegur," ujarnya.

Nurnas mengungkap, sebelumnya juga terjadi pengeroyokan kepala kampung di daerah Pesisir Selatan. Mestinya ini tidak terjadi, jika, menurut Nurnas, seluruh masyarakat saling memahami.

"Apa lagi besok mulai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jangan sampai insiden seperti itu terjadi lagi," imbaunya.

Dia mengapresiasi pihak kepolisian yang langsung bertindak dan menangkap para pelaku. Untuk persoalan hukum, Nurnas menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum.

"Namun yang penting, dapat menjadi efek jera sehingga yang lain tidak lagi melakukan tindak anarkis seperti itu," ujarnya.

Ridwan, seorang buruh bangunan tewas setelah dikeroyok sejumlah pemuda di dekat Balai Pemuda Tangah Sawah, Selas dinihari. Diduga, para pelaku tidak terima ditegur korban dan para saksi supaya tidak berkumpul atau bergerombol dulu pada masa pandemi corona.

Awalnya, beberapa orang pemuda yang ditegur sudah membubarkan diri dan meminta maaf. Namun, sebagian lainnya yang menjadi pelaku pengeroyokan berteriak dan berkata kotor serta menyerang korban dan para saksi yang sudah kembali ke dalam balai pemuda.

Akibat diserang dengan batu dan kayu, korban akhirnya tergeletak berlumuran darah di tengah jalan. Saksi lalu melarikan korban ke RS Ahmad Mukhtar namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Kapolres Kota Bukittinggi AKBP Imam Pribadi Santoso mengungkapkan, korban tewas karena mengalami luka parah pada bagian kepala. Saat ini tiga orang diantara pelaku sudah diamankan bersama barang bukti. Kasus itu sudah dalam penanganan Polres Bukittinggi untuk pengembangan lebih lanjut. (rls)


Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul abit menerima bantuan dari 35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam satgas Bencana Nasional BUMN di Sumbar yang diserahkan secara simbolis dari tim Satgas Bencana Nasional BUMN Sumatera Barat di Kantor Gubernur Sumbar Selasa (21/4).

Bantuan yang diterima Wagub diantaranya, alat kesehatan (alkes) untuk penanganan Covid-19 dengan total nilai Rp 8.015.148.770. untuk tahap awal bantuan diserahkan sebanyak Rp. 1.432.000.000

Wagub Sumbar sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Satgas Bencana BUMN Sumatera Barat. Hal ini sangat membantu pemerintah dalam memerangi wabah Covid-19 di provinsi Sumatera Barat.

Ada kesempatan itu,Wagub berharap, dalam pelaksanaannya dapat dikoordinasikan dengan baik sehingga penyaluran bantuan tepat sasaran dan hasilnya maksimal.

 Nasrul Abit menegaskan, kepada setiap pihak yang memberikan bantuan dapat didistribusikan melalui gugus tugas Prov Sumbar yang memiliki data yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

Sementara, Kepala PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, Insan Kesuma sekaligus Ketua Satgas Bencana Nasional BUMN Sumatera Barat mengatakan. Total bantuan yang diberikan secara simbolis kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk penanggulangan wabah Covid-19 ini senilai Rp 8.015.148.779,- (Delapan miliar lima belas juta seratus empat puluh delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh sembilan rupiah) dengan rincian.

Rp. 5.583.148.779,-  (telah disalurkan oleh beberapa BUMN di provinsi Sumatera Barat sebelum terbentuknya tim Satgas Bencana BUMN Sumbar)
 Rp. 1.432.000.000,- (Sekarang)
 Rp. 1.000.000.000,- (Selanjutnya)
Bantuan akan disalurkan kepada rumah sakit  rujukan dan Masyarakat di Provinsi Sumatera Barat berupa  alat APD lengkap, baju hazmat, masker, ventilator, westafel portable, thermogun, sembako, dan bentuk bantuan lainnya

 Satgas Bencana Nasional BUMN terbentuk ditingkat provinsi berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor : SK-77/MBU/03/2020 tentang Pembentukan Satuan Tugas Bencana Nasional Badan Usaha Milik Negara. Satgas Bencana Nasional BUMN Sumatera Barat ini berpusat di kantor PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat mengingat PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat ini ditunjuk sebagai PIC kegiatan di Provinsi Sumatera Barat.

Menurut ketua Satgas BUMN Insan Kusuma Satgas Bencana Nasional BUMN wilayah Sumatera Barat, beranggotakan sebanyak 48 BUMN yang berada di wilayah Sumatera Barat serta dibentuk pula koordinator tiap-tiap Kabupaten/ Kota guna mempermudah koordinasi dengan BPBD setempat dalam penyaluran bantuan bencana khususnya alat kesehatan dan bantuan lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana wabah Covid-19 saat ini dan tidak menutup kemungkinan untuk bencana alam lainnya.

Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday, Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman dan pada BUMN Sumbar.(rel/s)


Sawahlunto.Lintas Media News.
Dampak ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai daerah Tanggap Darurat akibat penyebaran COVID-19 sudah terasa oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Umumnya masyarakat yang bergerak dibidang jasa, UMKM dan pekerja serabutan tidak punya penghasilan lagi, intinya membutuhkan bantuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ali Yusuf Tokoh Masyarakat Sawahlunto mengatakan, sejak terjadinya penyebaran virus CONVID-19 di Indonesia dan ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai daerah Tanggap Darurat maka mata pencaharian masyarakat terganggu bahkan bisa dikatakan berhenti karena adanya aturan social distancing (jarak sosial) akhirnya masyarakat diharapkan untuk stay at home (tetap dirumah).

Menurut Ali, Pemerintah Kota Sawahlunto sangat tanggap dengan melakukan upaya mendapatkan bantuan dari segala sumber seperti, bantuan Pemerintah Pusat, BAZNAS Propinsi Sumatera Barat, BAZ Kota Sawahlunto, Ormas dan Partai Politik.
“Dalam kondisi darurat seperti sekarang Pemerintah Kota Sawahlunto harus mendata masyarakat yang terdampak secara baik, valid serta dikoordinir secara baik sehingga bantuan tidak tumpang tindih. Saya harap Pemerintah Kota Sawahlunto berpedoman kepada Peraturan Kepala BNPB Nomor 24 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pedoman Bantuan Logistik,” ujar Ali Yusuf Walikota Sawahlunto periode 2013-2018 melalui telepon selulernya, Selasa (21/4).

“Saya berharap Pemerintah Kota Sawahlunto menjadi sumber data masyarakat yang terdampak sehingga terjadi pemerataan bantuan karena semua orang terdampak kecuali ASN, Pengawai BUMN/Swasta yang mapan, TNI/Polri dan Pensiunan. Semoga Pemerintah dapat dapat mengatasi masalah tragedi kemanusiaan ini karena kondisi akan semakin sulit,” harap Ketua DPD Partai Golkar Kota Sawahlunto. “Mari kita berdoa kepada Allah supaya COVID-19 segera berakhir”.

Yesi (42 th) Pedagang Kecil berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah karena sejak akhir bulan Pebruari 2020 tidak dapat berdagang lagi karena sepi pembeli. “Saya tidak tahu kemana akan meminta bantuan karena sampai saat ini belum mendapat bantuan. Ada teman saya tukang ojek sudah mendapat paket sembako dari BAZNAS Kota Sawahlunto semoga saya juga diperhatikan,” ujarnya memelas penuh harap.(rel)


Painan.Lintas Media News.
Wabah Covid 19 benar-benar merubah segalanya. Balimau Paga, tradisi yang telah berusia ratusan tahun, sebagai acara adat menyambut Ramadhan, pada tahun 1441 H ini tidak dilaksanakan di Nagari Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Painan Drs. H. Syafrizal, MM Datuak Nan Batuah hari Selasa (21/4) mengatakan, ditiadakannya Balimau Paga adalah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona Covid-19 dan sekaligus mematuhi Maklumat Kapolri yang melarang berkumpul dan kerumunan. Lagi pula Provinsi Sumbar sudah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mulai berlaku 22 April 2020.

Menurut Syafrizal Datuak Nan Batuah, Balimau Paga ini biasanya dilaksanakan di sungai Batang Painan sehari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. Seluruh ninik mamak dari semua suku hadir lengkap. Disiapkan pula air yang sudah bercampur limau (jeruk nipis) dan bunga rampai.

Selain mencuci muka dengan air limau sebagai makna membersihkan diri, kesempatan tradisi Balimau Paga ini adalah ajang silaturahmi mamak dengan seluruh anak kemenakan dari semua suku yang ada. Akibatnya, acara Balimau Paga biasanya sangat ramai, bahkan bisa dihadiri oleh ribuan orang termasuk yang pulang dari rantau.

"Karena Maklumat Kapolri adalah melarang berkumpul dan kerumunan untuk mengantisipasi wabah Covid-19 serta Protokol Kesehatan menjaga jarak atau physical distancing, maka KAN Painan memutuskan untuk tidak mengadakan tradisi Balimau Paga pada tahun 2020 ini," kata Syafrizal Datuak Nan Batuah, yang sehari hari adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbar.

Keputusan untuk meniadakan tradisi Balimau Paga ini disepakati KAN Painan dalam pertemuan terbatas pengurus. Hadir dalam pertemuan itu Ketua KAN Syafrizal Datuak Nan Batuah, Sekretaris KAN Asril Zakaria Rajo Mudo, Ketua I KAN Harwal Nurdin Datuk Rajo Johan,  Ketua II KAN Yusrizal Datuk Kando Marajo dan Penasehat KAN Sutarto, SH Rangkayo Mulie.

Selain tidak menyelenggarakan Balimau Paga, KAN Painan juga tidak menyelenggarakan Ziarah Bersama untuk membersihkan pandam kuburan atau makam nagari. Jika ingin berziarah diserahkan pada masing-masing keluarga dengan mengindahkan Protokol Kesehatan yaitu menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Ketua KAN Painan ,Drs. H. Syafrizal, MM Datuak Nan Batuah mengharapkan kepada dunsanak yang berada di rantau untuk menahan diri, sebaiknya tidak pulang kampung dalam upaya memutus penyebaran Virus Corona Covid-19 dan sama-sama menjaga supaya semua sehat terbebas dari Covid -19. (rel)


Padang Lintas Media News.
Terkait Penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Wilayah Sumatera Barat (Sumbar).Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Bupati dan Wali Kotanya telah melakukan Rapat Terbatas (Ratas) melalui video conference (vidcon). Senin (20/4/2020).

Ada pun poin-poin yang telah disepakati itu adalah: PSBB di mulai pada Rabu (22/4/2020) pukul 00:00 WIB selama 14 hari ke depan. Dan Gubernur Irwan Prayitno meminta semua pihak melakukan sosialisasi secara gencar   dari seluruh saluran media.

PSBB akan dilaksanakan secara tegas yang akan di bantu oleh kepolisian dan TNI yang mengacu kepada Permenkes nomor 9 tahun 2020 dan peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2020.

Contohnya, diperbatasan dengan provinsi lain, akan ada pembatasan moda transportasi sebanyak 50%. Apabila melebihi kapasitas tersebut,  penumpang yang lain diturunkan dan pemprov serta kabupaten terkait sudah menyiapkan tenda sembari menunggu moda transportasi lainnya seperti angkot-angkot dan jasa travel yang menawarkan.

Bupati Walikota diberikan kewenangan untuk berimprovisasi sesuai kondisi daerah, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan umum PSBB dan selama pemberlakuan PSBB, sekolah diliburkan, masyarakat dilarang melakukan kegiatan lebih dari lima orang di tempat, termasuk beribadah di mesjid dan mushalla, dan lain yang telah di tuangkan dalam keputusan Gubernur Sumbar.

Kecuali untuk kegiatan memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari, seperti pasar rakyat, toko swalayan, minimarket, supermarket, hypermarket dan toko khusus yang berdiri sendiri maupun berada di pusat perbelanjaan, toko warung kelontong. Jasa binatu masih boleh beroperasi, sepanjang mentaati protokol kesehatan.

Irwan Prayitno minta masyarakat memaklumi, pada dasarnya PSBB itu tidak melarang orang keluar rumah. Hanya saja tetap meminta masyarakat bertahan di rumah. Alasannya, untuk memutus mata rantai penularan virus Corona.(rel/s)


Padang.Lintas Media News.
Ketua Dekranas Hj.Nevi Irwan Prayitno, menyerahkan bantuan berupa sembako kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi covid-19 besama Ketua Bhayangkari Sumbar Ny.Yesika Toni, di Istana Gubernur. Senen, (20/4/2020).

Sebagai bentuk kepedulian Nevi Irwan Prayitno, kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19, pembagian sembako ini didampingi oleh Yesika Toni.

Menjalin sinergi Bantuan kemanusiaan bersama lawan covid-19, direalisasi dengan menyalurkan bantuan sembako berupa beras 5 kg, gula 1 kg, tepung taregu 1 kg, 2 botol sirup, kopi sachet 1 renceng, minyak 1 liter, kering kentang 1 toples, kecap pouch dan berupa kue kering lainya.

Penyerahan bantuan tersebut diserah langsung oleh Hj. Nevi Irwan Prayitno sebagai ketua Dekranasda Provinsi Sumbar.

Bantuan yang diserahkan sebagai salah satu bentuk komitmen, dan kepedulian terhadap pelaku usaha UMKM yang terdampak covid-19.

Pada hari ini yang mendapat bantuan Viona pelaku UMKM Kota Padang, "Mudah-mudahan bermanfaat untuk Viona, dengan adanya bantuan ini mungkin tidak seberapa, namun dengan harapan dapat membantu meringankan beban, imbas dari Corona ini,"Ucap Nevi Irwan

Dengan kondisi sekarang ini, kita tahu bahwa semua masyarakat bahkan pelaku UMKM pun ikut terdampak, sehingga pada hari ini Dewan Kerajinan Nasional (dekranas) berbagi, dipimpin oleh  ketua umum Pusat, Wury Ma'ruf Amin.

Terimakasih kepada Wury Ma'ruf Amin ketua umum dekranas atas bantuan kemanusiaan ini, "semoga kita semua sehat selalu dan semangat untuk berada dalam wabah yang melanda di negri kita."Ucap Nevi Irwan.

Sanjut Nevi Irwan memhimbau kepada masyarakat mari kita jauhi kerumunan, berdiam diri dirumah saja, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, jaga kebersihan dan berolah raga.(rel)



          Heranof Firdaus
          Ketua PWI Sumbar

Dengan keyakinan penuh bahwa bumi, langit dan semua isinya milik Allah, maka corona virus itu juga milik Dia. Sama dengan nyamuk, lalat dan semua makhluk lainnya yg sama2 bernyawa.

Bedanya covid-19 ini sangat kecil, seperti sebutir debu, tidak bisa dilihat dg mata telanjang dan istimewanya mampu membelah diri 10x lipat dalam waktu singkat.

Dalam waktu singkat, makhluk ini telah merubah wajah dunia dan perilaku manusia bahkan menghancurkan sejumlah sendi2 kehidupan.

Maka kembali kepada iman, maknai ini sebagai peringatan dari Allah.

Bahwa menghadapi makhluk yg super kecil saja, manusia penghuni bumi ini sudah kalang kabut, ekonomi negara-negara ebat berantakan, senjata2 super canggih tak berguna, gedung pencakar langit kosong melompong bahkan semua negara menutup pintu masuk terhadap pendatang. Manusia amat takut pada makhluk super mini ini.

Tampaknya, Allah sedang menghinakan manusia2 yg selama ini mengagung-agungkan kemewahan dan menuhankan kemajuan hidup sampai melupakan keagungan Sang Maha Pencipta dan pemilik langit, bumi dan semua isinya.

Renungannya adalah, tak ada yg perlu dipuja-puja kecuali Allah. Tidak usah maopok-opok sampai lupa padaNya. Semua yg kita kejar itu hanya fatamorgana, bayang2 indah yg menghabiskan usia dan melelahkan. Mari kita kembali kepadaNya, memperbanyak doa dan merendahkan diri dg sungguh2.

Sesungguhnya semua urusan kembali keoada Allah. Dia yg memutar kesenangan dan kesusahan. Setelah itu semua manusia pasti kembali kepadaNya.

Barakallahu fikum..


PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Irwan Prayitno mengapresiasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang turut berperan aktif dalam percepatan penanganan Pandemi Virus Corona (Covid-19), salah satunya dengan membuat masker-masker berbahan kain.

Sebanyak 14 SMK dan 2 (dua) SMA menyerahkan bantuan masker yang diproduksi sendiri sebanyak 128.500 masker. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Provinsi Sumbar Irwan Paryitno di Aula Kantor Gubernur, Senin (20/4/2020)

Hadiri dalam penyerahan bantuan tersebut Wakil gubernur Sumbar Nasrul Abit, Kadis Pendidikan Adib Alfikri dan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur serta masing-masing kepala sekolah.

"Apresiasi kita berikan kepada para pelajar SMK dan SMA yang memproduksi masker, apalagi kita saat ini sangat membutuhkan masker dalam jumlah banyak," ungkap gubernur Sumbar.

Selain untuk masyarakat, menurut Irwan Prayitno, rencananya bantuan masker ini akan disalurkan pada setiap posko-posko di perbatasan. Termasuk bagi para pendatang yang ingin masuk ke wilayah Sumbar yang tidak menggunakan masker.

"Mudah-mudahan dengan adanya inovasi ini, tidak ada lagi istilahnya kosongnya masker di Sumbar. Saya bangga, para pelajar bisa bantu pemerintah sebagai ikut berpartisipasi mencegah dari virus Covid-19," ucap gubernur.

Selain itu gubernur Irwan Prayitno, juga meminta agar kualitas kain tetap dijaga agar hasil yang didapat semakin maksimal dan layak untuk digunakan dan bagi kesehatan penggunanya.

"Kita akan sediakan bahannya, nanti para pelajarlah yang akan produksi maskernya. Sepanjang kemampuan dari SMK dan SMA, kita tidak akan membatasi," katanya.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit juga mengucapkan terima kasih pada para pelajar dan guru-guru SMK dan SMA yang begitu tinggi kepeduliannya atas wabah virus corona.

"Karya anak-anak kita ternyata sangat luar biasa, dengan produksi masker sudah sama membantu pemerintah dalam menghadapi kelangkaan masker," ucap Wagub Sumbar.

Ini secepatnya akan langsung bagikan kepada setiap posko-posko perbatasan. Apalagi masker yang dibuat di SMK dan SMA ini punya kelebihan bisa dipakai berulang setelah dicuci dan bahannya bebas bahan kimia.

"Karena bahannya terbuat dari kain, maka bisa dipakai berulang kali setelah masker dicuci," tuturnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Adib Alfikri mengumpulkan semua SMK dan SMA di Sumbar untuk bisa ikut berkontribusi pada pemerintah dengan memproduksi masker.

Adapun SMK dan SMA yang menyerahkan bantuan masker adalah SMKN 6 Padang 10.000, SMKN 8 Padang 10.000, SMKN 1 Payakumbuh 10.000, SMKN 3 Payakumbuh 10.000, SMKN Ampek Angkek 10.000, SMKN Luhak 2.500, SMKN 2 Bukittinggi 5.000, SMKN 1 Sijunjung, SMKN 1 Lubuk Sikaping 6.000, SMKN 1 Sawahlunto 4.000, SMKN 1 Lembah Gumanti 2.000, SMKN 1 Ranah Pesisir 27.000, SMKN 3 Solok 2.000, SMKN 1 Lintau Buo 5.000, SMAN 2 Lintau Buo 10.000, SMAN 5 Payakumbuh + SLB Tanah Datar 10.000. (rel)


Padang.Lintas Media News.
Forum Wartawan Parlemen Symatera Barat (FWP-SB), bekerja sama dengan sekretaris komisi 1 DPRD Sumbar dari fraksi Demokrat HM. Nurnas, membagikan masker kain untuk wartawan peliput, pegawai humas, cleaning service dan securiti yang bertugas di DPRD Sumbar.

Selain wartawan peliput DPRD, masker juga dibagikan buat peliput di KPU dan Bawaslu serta pramu saji yang ada didua lembaga tersebut.

HM. Nurnas mengatakan, kepedulian untuk bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19, salah satunya dengan mempergunakan masker, sehingga bekerja lebih nyaman.

Menurutnya, pemindaha virus melalui percikan lendir atau liur bisa tidak terjadi, bila masing-masing orang mempergunakan masker dalam berkomunikasi langsung.

"Menurut team medik, kita harus menutup muluf dan rongga hidung dalam berbicara dengan orang lain, agar percikan dari kita dan dari lawan bicara tidak masuk pada rongga-rongga tersebut, sehingga bisa meminimalisir bahkan menghentika penyebaran pademi ini," terang Nurnas.

Sebelumnya Nurnas juga sudah membagikan hand  sanitizer pada wartawan dan melakukan penyemprotan dirumah-rumah penduduk.

Sekaitan dengan hal tersebut, ketua yang sekaligus salah seorang pendiri FWP-SB Novrianto, SP, mengatakan, apa yang dilakukan Nurnas merupaka bukti nyata kemitraan.

"Apa yang dilakukan cak Nurnas merupakan bukti nyata kemitraan antara anggota DPRD dengan Wartawan serta lainnya, karena bukan hanya hand sanitizer dan masker saja yang beliau bagikan, tapi sebelumnya juga sudah memberikan bantuan lain, meskipun beliau mengaggap tidak seberapa tapi bagi orang lain nilainya cukup besar," terang Novrianto.

Ditambahkannya, diwaktu tenang sebelum pademi ini ada, HM. Nurnas juga sering membackup kegiatan wartawan, diantaranya dengan memperjuangkan berbagai anggaran untuk peningkatan kapasitas peliput.

"Kami wartawan tidak heran kalau Cak Nurnas peduli dengan peliput dan masyarakat bawah, karena itu sudah merupakan kebiasaan beliau dalam berbagi dan berjuang untuk orang banyak," tambah Novrianto lagi.

Bahkan dalam merespon berbagai masalah, HM Nurnas tidak pernah setengah hati, baginya duduk diwarung kecil tempat berkumpul masyarakat atau wartawan, merupakan hal biasa dan rutin ia lakukan.

"Terus terang, Cak Nurnas itu sangat dibanggakan kawan-kawan lain, karena sangat peduli, banyak orang yang kenal dengannya dan dekat bahkan tidak pernah melihat ia lari jika ingin ditemui," tukuk Novrianto. (rel/fwp-sb/st)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.