Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


Agam .Lintas Media News.
Penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah dimulai, menyikapi hal tersebut Bupati Agam, Dr. H. Indra Catri langsung meninjau ketersediaan bantuan beras di Kecamatan Lubuk Basung, Kamis (02/04/2020).

Peninjauan ini dilakukan ke setiap nagari yang ada di kecamatan itu. Dalam hal ini, Indra Catri didampingi Asisten I Setdakab Agam, Rahman, Kepala Dinas Sosial Agam, Rahmi Artati serta pimpinan OPD lainnya dan Camat Lubuk Basung, Harmezi.

Indra Catri menyebutkan, kabupaten menyediakan bantuan beras untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Kecamatan Lubuk Basung sebanyak 64 ton lebih. Setiap penerima ditambah bantuan garam.

Dari jumlah itu, untuk Nagari Lubuk Basung stok bantuan beras 25 ton lebih, Geragahan 11 ton lebih, Kampuang Pinang 3 ton lebih, Kampuang Tangah 6 ton dan Manggopoh 17 ton lebih.

“Selain bantuan dari Kabupaten, Nagari juga menyediakan bantuan seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan protein yang dibeli langsung dari petani lokal,” terangnya.

Dijelaskannya, penyaluran bantuan diserahkan kepada wali nagari masing-masing, karena mereka yang tahu warganya. Bantuan diantar ke rumah warga, bisa langsung wali nagari dan jorong atau melalui tim khusus dan ojek.

“Hal ini supaya masyarakat tidak beramai-ramai ke kantor wali nagari atau jorong, karena kita tengah menerapkan social dan physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jangan curang, karena proses pembagiannya sudah jelas,” sebutnya.

Penerima bantuan ini bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat Covid-19. Kemudian terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di luar penerima program PKH.

“Kita berupaya mencari solusi bagi masyarakat luar DTKS. Melalui wali nagari kita juga berharap agar dapat menggaet pihak ketiga dalam menambah stok bantuan untuk masyarakat di luar DTKS itu,” pungkasnya. (Ril)


Padang .Lintas Media News.
Covid 19 merupakan wabah virus yang tidak perlu terlalu ditakuti dan merasa malu untuk memeriksakan diri. Akan tetapi lebih baik cepat diketahui agar bisa ditangani oleh tim dokter karena setiap kita punya kekuatan imun tubuh untuk sembuh melawan virus covid 19 ini.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kesibukan diruang kerjanya, Kamis (2/4/2020).

Wagub Sumbar katakan setuju dengan pendapat dr. Rizanda Dosen Kedokteran Unand yang menyatakan terkena virus corona 80 persen sembuh karena ada imun tubuh setiap orang. Tinggal bagaimana menekan angka 20 persen terhindar dari kematian.

"Kita perlu terbuka dan mencari sebanyak-banyak kasus dalam penanganan covid 19 ini agar cepat memeta lokasi dan segera dapat penanganannya. Tinggal kita bagaimana mempersiapkan sarana dan prasarana dalam perawatan sembuhnya", ungkap Nasrul Abit.

Nasrul Abit ajak bagaimana masyarakat yang ODP isolasi di rumah itu disiplin agar tidak menjadi penyebar wabah covid 19 ini. 

"Sakit terkena virus covid 19 semakin cepat diketahui akan memudahkan upaya penanganannya. Kita sadar sakitnya penyebaran covid ini serentak sehingga jumlah jadi berlipat dan kekawatiran fasilitas pelayanan kurang. Butuh perhatian Bupati dan Walikota menyediakan layanan pada satu titik agar tidak menyebar kepada yang lain", ungkap NasruL Abit.

Nasrul Abit juga katakan,  akan lebih bagus jika ada masyarakat merasa gejala covid 19 melaporkan diri dan menjalani pemeriksaan memastikan.

"Jadi masyarakat dalam pemeriksaan tidak perlu berbohong. Kejujuran dan sportif dan disiplin menjalani proses isolasi diri hingga perawatan jika positif akan cepat dapat tangani proses penyembuhan", ajaknya.

Nasrul Abit juga tekankan agar masyarakat untuk sementara tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul dalam jumlah banyak sosial kemasyarakatan.

"Karena makin banyak berdekatan dengan banyak orang sangat besar kemungkinan terkena covid 19. Lebih dirumah isolasi mandiri untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19", katanya mengingatkan.

Nasrul Abit juga menyampaikan, bagi para tenaga kesehatan yang bertugas agar selalu berhati-hati dalam memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan dalam melakukan pemeriksaan pasien. Termasuk dalam menjaga kebersihan tempat pada saat ke toilet seperti yang diutarakan dr. Rizanda pada Video Confrence bersama Gubernur Sumbar.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengapresiasi  dan penghargaan yang tinggi kepada Radio Republik Indonesia (RRI) Padang, sebagai lembaga penyiaran publik  telah mengambil langkah bijak membantu masyarakat dengan menyuguhkan Siaran Ibu Pertiwi Memanggil “Belajar Dari Rumah”.

Apa yang telah dilaksanakan oleh seluruh RRI di daerah, termasuk Padang,menurut Irwan
 sangat membantu kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah covid-19.
 
“Kalau seperti ini, siswa tetap belajar. Orang tua tinggal putar radio atau nonton youtube RRI mendampingi siswanya belajar. Apalagi bisa interaktif untuk tanya jawab. Selain itu, orang tua akan lebih fokus ke pendidikan anaknya, daripada cemas terus-terusan ngikutin berita wabah ini,” ucap Irwan

“Dalam kondisi ini, sudah seharusnya kita bersama-sama mengambil peran agar seluruh sektor tetap berjalan", ujar  Kepala Stasiun RRI Padang, Lahar Rudiyarso, Kamis (2/4/2020).

RRI menyikapi hal ini melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Padang dan Sumatera Barat, Universitas Negeri Padang, dan sejumlah perguruan tinggi lainnya.

Metodanya, Guru-guru didatangkan untuk mengajar melalui siaran RRI Padang. Sekaligus ditayangkan melalui kanal youtube RRI Padang,sebut Lahar Rudiyarso.
Lahar menjelaskan, siaran belajar dari rumah dilaksanakan Senin-Jumat. Tiga kali dalam satu hari, untuk SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
“Bergiliran. Untuk SMP dan SMA, pukul 10.00-11.00 WIB. Perguruan Tinggi pukul 11.30 – 12.30, lalu SD pukul 15.00-16.00,” bebernya.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri sangat setuju dengan langkah yang diambil RRI. Mahasiswa pun tetap bisa mendapat arahan dari dosen melalui radio dan kanal youtube.
“UNP sudah berikan akses gratis internet ke seluruh mahasiswa melalui wifi.id. Gunakan ini untuk belajar dengan mengakses kanal RRI di youtube,” harapnya.
Kegiatan siaran belajar dari rumah di RRI Padang telah dilaksanakan sejak akhir bulan Maret lalu. Selain siaran belajar, dalam menyikapi wabah corona ini, RRI Padang juga mengambil sikap untuk menyuguhkan informasi dan tips menjaga kesehatan, serta langkah-langkah lain guna memperkecil dampak corona.
Begitu juga menyiarkan gerakan-gerakan masyarakat dalam mengambil peran untuk penanggulangan corona. Tujuannya agar publik tidak melulu cemas dengan berita tentang angka-angka, namun cerdas menyikapi bencana non alam ini.(*)


MENTAWAI.Lintas Media News.
 Di tengah situasi dan kondisi tanggap darurat mengantisipasi sebaran coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di kawasan teritorialnya, Komandan Kodim 0319/Mentawai Letkol Czi. Bagus Mardyanto masih menyempatkan diri untuk berbagi referensi, motivasi dan inspirasi lewat buku berjudul "Quantum Ikhlas" kepada empat jurnalis Forum Eksekutif Media (FEM) di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Selepas penyerahan buku inspiratif setebal 224 halaman tersebut kepada empat jurnalis FEM, Rabu (1/4/2020) pagi, Dandim Bagus Mardyanto menceritakan sekilas bahwa buku "Quantum Ikhlas" merupakan sumber ilmu dan pengantar bagi dirinya hingga sampai lalu bertugas di Kepulauan Mentawai. Berbagai referensi dan motivasi yang tertuang dalam buku itu menjadi ukuran dari berbagai pengalaman yang telah ia lalui. 

“Perjalanan yang sangat panjang, ketika belajar adalah proses untuk mempercepat semua semua cita-cita," demikian pesan moral yang ia petik dari buku tersebut.

Menurut Bagus lagi, mungkin tanpa buku "Quantum Ikhlas" ini perjalanan waktu akan terasa lama. Namun sebaliknya, dengan memetik pelajaran demi pelajaran dari buku tersebut, Insya Allah keyakinan dan kepercayaan diri bertambah, apa yang kita inginkan akan terasa cepat. "Tentunya kita tak boleh lupa bahwa segala sesuatunya dalam hidup dan kehidupan kita kembali kepada skenario Tuhan Yang Maha Kuasa," imbuhnya. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa secara ilmiah maupun spritual, filosofi yang terangkum dalam buku "Quantum Ikhlas" rata-rata bersifat ilmiah, bukan hal-hal magic dan sebagainya. Muatan dalam buku ini adalah ilmu yang didasari dengan keilmiahan sehingga dapat dipertanggungkan secara akademik.

Empat jurnalis FEM "Bumi Sikerei" yang menerima buku "Quantum Ikhlas" dari Dandim 0319/Mentawai yakni Erik Virmando/ Figurnews, Sutirman/ Minangkabaunews, Hendrik L Raja/ Nusantaranews dan Harianto Sihombing/ KupasOnline.

“Buku ini sangat menarik untuk dibaca, apalagi dalam situasi cegah Covid-19 saat ini kita bisa lebih banyak menghabiskan waktu membaca di rumah disamping tentunya tetap menunaikan tugas jurnalis menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas," ungkap Sutirman.

Dijelaskan Tirman, demikian jurnalis FEM ini akrab disapa, buku "Quantum Ikhlas" dengan anak judul "Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati" bertujuan untuk mengukur dan mengelola potensi jiwa secara digital untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.

“Jadi buku ini dapat menjadi kekuatan berpikir positif kita untuk mengakses daya kekuatan terbesar kita, seberapa jauh perasaan kita tergugah melalui hati yang ikhlas,” tambahnya.

Sebelum menerima pemberian buku "Quantum Ikhlas" dari Dandim Letkol Czi Bagus Mardyanto, Tirman beserta tiga rekan jurnalis FEM lainnya juga ikut berjemur bersama Forkopimda di lapangan Kodim 0319 Mentawai. (rel)


PADANG.Lintas Media News.
Pemerintah Kota Padang menunjuk Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Rasyidin sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19  di Kota Padang.

Wali Kota Padang Mahyeldi melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Padang Amrizal Rengganis mengatakan, penunjukan RSUD dr Rasyidin dilakukan oleh Wali Kota Padang melalui Surat Wali Kota Padang nomor: 400-163/BPBD-PDG/III/2020 dan ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Barat pada rapat koordinasi kepala daerah, beberapa waktu lalu.

"Ada dua RSUD yang ditetapkan Gubernur Sumbar untuk penanganan Covid-19, yaitu RSUD dr Rasyidin dan RSUD Pariaman," ungkap Amrizal Rengganis kepada wartawan di ruangan kerjanya, Rabu, 1 April 2020.

Untuk itu, kata Amrizal Rengganis lagi, terhitung sejak tanggal 1 April 2020, maka RSUD dr Rasyidin tidak lagi menerima pasien umum. Hanya menerima ODP (Orang Dalam Pantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19.

"Pasien umum yang ada saat ini di RSUD dr Rasyidin kita pindahkan ke rumah sakit lain yang ada program BPJS-nya, sesuai arahan Wali Kota Padang kepada manajemen RSUD dr Rasyidin," ungkapnya.

Meski demikian, kata Amrizal Rengganis, secara teknis Pemko Padang masih menunggu SK Gubernur Sumbar terkait penetapan RSUD dr Rasyidin sebagai rumah sakit yang khusus menangani Covid-19.

Agar effektifnya penunjukkan tersebut, kata Amrizal Rengganis lagi, pihaknya melakukan sosialisasi melalui media massa dan spanduk agar masyarakat mengetahuinya.

"Kita sudah pasang spanduk pemberitahuan di RSUD dr Rasyidin. Kita juga akan sosialisasikan melalui media cetak, online, televisi dan radio," cakap putra Kuranji ini.(*)


Sawahlunto,Lintas Media News.
Antisipasi penyebaran virus Corona (covit-19),Dewan Perwakilan Daerah (DPD),Partai Golkar Sawahlunto melaunching aksi gerakan Golkar Peduli Lawan Covid-19 dengan aksi pembagian masker kepada masyarakat.

Ketua DPD Partai Golkar Sawahlunto Ali Yusuf mengatakan. Pembagian  masker berjumlah 1000 buah. Kegiatan tersebut merupakan amanat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yaitu  penyaluran bantuan alat medis melalui ormas pendiri dan yang didirikan oleh Partai Golkar serta DPD Partai Golkar tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

"Ini adalah bentuk kepedulian Partai Golkar pada masyarakat Kota Sawahlunto untuk menanggulangi penyebaran virus corona ini, bahkan sebelumnya kader-kader Partai Golkar lainnya di pusat dan daerah juga sudah ada yang melakukan gerakan ini," ujar Ali Yusuf,didampingi Elfia Rita Dewi Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto Fraksi PAN-Golkar dan PDIP di sela-sela pembagian masker kepada tukang ojek dan masyarakat, Rabu (1/4), di Depan Kantor DPD Partai Golkar Kota Sawahlunto.

"Dalam kesempatan ini saya mengajak masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan melaksanakan social distancing (jaga jarak) dan stay at home (tetap tinggal dirumah) serta juga membiasakan cuci tangan pakai sabun sehingga kita bisa memutuskan mata rantai penyebaran virus CONVID-19".

Menurut Ali Yusuf, masker yang dibagikan merupakan hasil produksi Konveksi Situhuak Clothing samping Ananta. "Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan kepada pengusaha UMKM lokal yang sedang tertekan karena tingginya persaingan dibidang usaha konveksi di Kota Sawahlunto,” pungkas Ali Yusuf Walikota Sawahlunto periode 2013-2018.(rel)


PADANG.Lintas Media News.
Sebagai bentuk penghormatan dan dukungan kepada pemerintah dalam menangani wabah pandemik corona virus disease (Covid-19).
Masyarakat keturunan Tionghoa di Sumatera Barat meniadakan tradisi Cheng Beng dalam tahun ini.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumbar yang juga Tokoh masyarakat keturunan Tionghoa, Albert Hendra Lukman mengatakan.Cheng Beng adalah tradisi mengunjungi makam leluhur dan bersembahyang untuk menghormati arwah para leluhur. Sebelum berdoa, didahului dengan membersihkan makam.

"Kira - kira seperti ziarah yang biasa dilakukan umat Muslim. Cheng Beng ini tradisi mengunjungi makam para leluhur untuk bersembahyang dan menghormati para leluhur sesuai tradisi masyarakat Tionghoa," katanya, Rabu (1/4/2020).

Albert menambahkan, tradisi ini dilakukan dengan melibatkan seluruh keluarga besar. Masyarakat keturunan Tionghoa, akan berkunjung ke makam leluhurnya masing - masing sehingga pada saat pelaksanaan tradisi Cheng Beng akan sangat ramai.

" Makanya, sesuai dengan kondisi sedang wabah pandemik Covid-19 kita sepakat untuk ditiadakan. Ditambah lagi ada imbauan dari Pemko Padang," kata Albert.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat ini menambahkan, menghadapi wabah pandemik Corona Virus Disease (Covid-19) harus dilakukan dengan kerja sama yang baik seluruh unsur, terutama masyarakat.

Upaya pemerintah tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada dukungan dari masyarakat.

"Upaya pemerintah menangani pandemi ini harus kita dukung.  Presiden sudah mengumumkan social distance kemudian ditambah phsycal distance," sebut politisi PDIP ini.

Albert memaklumi, mengingat situasi yang tidak memungkinkan, perayaan tidak masalah jika tidak bisa dilaksanakan. Pelaksanaan tradisi Cheng Beng bisa ditunda pelaksanaannya pada tahun depan.

Albert menegaskan, komunitas etnis Tionghoa di kota Padang tentu harus berperan aktif di dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19.

Demikian juga halnya dengan penutupan Tempat Pemakaman Umun (TPU), Albert menyatakan, pihaknya merespon positif kebijakan tersebut.

"Kita dukung. Ini juga sebagai bentuk dukungan dan peran aktif dimaksud," ujar Ketua Operasional Himpunan Tjinta Teman (HTT) Kota Padang ini.

Tradisi Cheng Beng, tahun 2020 ini akan jatuh pada tanggal 4 April 2020. Menurut Albert, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini, tidak memungkinkan untuk  perayaan tersebut karena akan melibatkan banyak orang. (rel)

Padang, Lintas Media News.
Antisipasi penyebaran virus Corona (covit-19) sesuai dengan Maklumat Kapolri yang salah satu poin nya untuk tidak mengadakan keramaian dan pertemuan serta menjaga jarak duduk, Kelurahan Pampangan Nan XX mengadakan rapat koordinasi dengan Pengurus RT dan RW  di halaman Kantor Lurah kemaren.

Mengingat kondisi sekarang, sejak Kota Padang ditetapkan sebagai KLB atau Kejadian Luar Biasa dalam kasus Virus Covid - 19. Hal ini disampaikan oleh Zainir, Lurah Pampangan Nan XX kepada wartawan selepas kegiatan rapat koordinasi tersebut.

Adapun agenda rapat tersebut adalah membahas kesiapan seluruh komponen masyarakat dari tingkat RT dan RW dalam melaksanakan penyemprotan desinfektan kepada rumah rumah masyarakat serta pembahasan masalah bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak dari Virus Corona ini seperti Tukang Ojek, Sopir serta  buruh harian lepas. Seperti yang disampaikannya bahwa di Kelurahan Pampangan Nan XX mayoritas masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai buruh pabrik, sopir dan tukang ojek.

"Apalagi sejak Kota Padang ditetapkan sebagai KLB, kehidupan masyarakat kami sangat terdampak. Dan dikhawatirkan untuk seminggu atau dua minggu kedepan, kemungkinan masyarakat kami banyak yang tidak makan ditambah dengan banyaknya pengurangan tenaga diperusahaan perusahaan yang ada" ujar Zainir.

Senada dengan itu, Wilman Muchtar Camat Lubuk Bagaluang menyampaikan kepada seluruh pengurus RT dan RW agar segera melakukan pendataan dan segera laporkan kepada pihak kelurahaan untuk disampaikan kepada Kecamatan dan Kota.

"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Walikota, jangan ada masyarakat kita yang menangis karena tidak makan. Maka kami menghimbau kepada seluruh Pengurus RT dan RW yang hadir untuk segera bersama sama melakukan pendataan ini.

Karena kita tahu bahwasanya dengan adanya wabah Virus Covid di wilayah kita ini, sangat berdampak terhadap perkenomian masyarakat. Disamping itu, saya minta perhatian serius dari kita semua agar tidak saling menyalahkan, bekerja secara ikhlas dan secara bersama pula kita berantas virus ini", ulas Wilman.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Kanit Binmas Polsek Lubuk Bagaluang, Iptu Syafril. Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan berita bohong atau hoax, karena dengan adanya kejadian ini banyak oknum yang tidak bertanggung jawab membonceng untuk memperkeruh suasana ditengah masyarakat.
Seperti beberapa hari yang lalu ada yang mengirim informasi melalui Whatsapp bahwa ada disalah satu RT didatangi oleh perantau dari Malaysia dan tidak mau melapor ke pihak RT dan RW dan yang punya rumah terkesan menyembunyikan. Hal tersebut membuat resah masyarakat sekitar.

 "Setelah kami datang ke lokasi seperti yang disampaikan di WA tersebut, ternyata informasi tersebut tidak benar dibuktikan dengan video call kepada orang yang disangkakan telah pulang kampung tersebut melalui orangtuanya. Dan memang anaknya ternyata masih berada di Selangor Malaysia.Maka dari pengalaman tersebut, kami atas nama Petugas Polsek Lubuk Bagaluang menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk cek dan richek ke lapangan sebelum dilaporkan kepada pihak berwajib" tukas Iptu Syafril mengakhiri. (Ade)

 Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit melakukan monitoring dan pemantauan dihari pertama pelaksanaan pemberlakukan pelaksanaan Pembatasan Selektif bagi orang masuk ke Sumatera Barat dalam upaya antisipasi penanganan penyebaran covid 19.

Daerah posko yang dikunjungi Nasrul Abit adalah,perbatasan Sijunjung - Riau di daerah Kiliran Jao dan Dharmasraya - Jambi di daerah Sungai Rumbai.

Menurut Nasrul Abit,hari pertama penerapan pelaksanaan pembatasan selektif ini, banyak kendala dan tantangan yang dihadapi.Untuk itu,diharap Bupati masing-masing daerah memiliki inovasi dalam menerapkan pelaksanaan prosedur dilapangan oleh petugas sehingga semua ini dapat berjalan dengan baik.

Wagub Nasrul Abit juga sampaikan, untuk kendaraan penumpang agar semua penumpang turun dan diperiksa suhu badan, selanjutnya setiap penumpang mengisi blanko yg telah disediakan petugas.

" Jika tujuan penumpang tersebut ke Kota A atau Kab B, maka koordinator lapangan segera menginfokan kepada gugus tugas Kab/Kota yang akan dituju penumpang agar bisa dilakukan pemantauan di daerah masing-masing”, ujar Wagub Nasrul Abit di sela-sela kegiatan kunjungan lapangan memantau pelaksanaan Pembatasan Selektif di Sungai Rumbai Dhamasraya, Selasa (31/3/2020).

Dikatakan Nasrul Abit,untuk kendaraan barang, petugas hanya memeriksa suhu badan sopir saja. Dan bagi penumpang yang mempunyai gejala, agar tenaga kesehatan setempat segera melakukan tindakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

“ Untuk di setiap posko, segera disiapkan meja, alat tulis dan lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas. Termasuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD). Saat ini peralatan APD masih sangat terbatas, karena kita juga telah menggerakan UMK kita untuk membuat APD dalam memenuhi kebutuhan petugas”, ujarnya.(rel)





PADANG.Lintas Media News.
Komitmen PT Semen Padang dalam melawan penyebaran wabah Virus Corona terus dilakukan. Kali ini, perlawanan terhadap virus yang disebut Covid-19 itu diwujudkan dalam bentuk penyaluran bantuan sebanyak chamber (bilik) disinfektan untuk Semen Padang Hospital.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, bantuan bilik disinfektan itu diberikan agar penyebaran virus Covid-19 di lingkungan SPH dapat diantisipasi, apalagi SPH yang merupakan rumah sakit rujukan untuk Pasien Dalam Pengawasan Covid-19, juga bagian dari Semen Padang Group.

"Selain di SPH, kami juga memasang bilik disinfektan di beberapa lokasi di lingkungan perusahaan, seperti di pintu masuk areal pabrik dan klinik Semen Padang dan di beberapa tempat lainnya. Jumlahnya ada 15 chamber disinfektan yang dipasang," kata Nur Anita Rahmawati, Senin (30/3/2020).

Anita menyebut bahwa perusahaan, juga akan menyalurkan bantuan 15 chamber disinfektan untuk rumah sakit besar yang ada di Sumbar. Tentunya, dengan bantuan tersebut, penyebaran virus Covid-19 di Sumbar dapat diantisipasi.

Menurut Anita, virus Covid-19 harus di lawan. Semen Padang telah melakukan berbagai upaya untuk melawan Covid-19. Di antaranya, melakukan penyemprotan disinfektan di 145 fasilitas umum yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan, termasuk di Pasar Bandar Buat dan Indarung.

"Selain itu, sebelumnya juga telah digelar seminar tentang Covid 19 dan pemberian vaksin influenza untuk karyawan/wati Semen Padang Group dan pemberian hand sanitizer kepada lingkungan sekolah yang berada di bawah Yayasan Igasar Semen Padang," ujarnya.

Direktur SPH Kolonel CKM (Purn) dr. Farhaan Abdullah, SP.THT-KL mengapresiasi PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan bilik disinfektan untuk SPH. Kata dia, ada 4 bilik disinfektan yang diberikan, yang akan dipasang di pintuk masuk lobi, pintu keluar perawat, IGD dan pintu masuk sebelah kanan.

"Terimakasih Semen Padang. Bantuan ini bermanfaat bagi kami di SPH, karena sejak 25 Maret, SPH telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan bagi PDP Covid 19 kategori ringan. Kalau ada PDP kategori berat, kami di SPH merujuk PDP tetsebut ke RSUP M Djamil Padang dan RS Achmat Muchtar Bukittinggi," katanya.

Disebutkannya, dengan adanya bilik disinfektan ini, tentunya SPH akan mewajibkan setiap pasien maupun keluarga pasien untuk menggunakan bilik disinfektan sebelum memasuki areal SPH. "Tidak hanya pasien dan keluarga pasien, semua karyawan SPH juga wajib memanfaatkan bilik disinfektan tersebut," pungkasnya.(*)


Padang .Lintas Media News.
Sembilan titik masuk ke Sumatera Barat yang akan dilakukan  pembatasan secara selektif.Kedelapan titik tersebut adalah, Dhamaraya - Jambi,  Sijunjung - Riau,  Limapuluh Kota - Riau,  Pesisie Selatan - Bengkulu,  Pesisir Selatan - Jambi,  Solok Selatan - Jambi,  Pasaman - Riau,  Pasaman - Sumatera Utara,  Pasaman Barat - Sumatera Utara.

Hal ini disampaikan Wakjl Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit pada usai pembahasan dengan OPD terkait dalam pelaksanaan Rapat Terbatas Persiapan Posko Perbatasan Wilayah Sumbar, di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Senin (30/3/2020).

Hadir dalam rapat tersebut,  Asisten Bid Adm Umum dan Kesra, Kadis Perhubungan, Kasat Pol PP, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes, Kabid Kedaruratan dan Logistik.

Wagub Nasrul Abit juga menyerukan,  agar setiap masyarakat menjalani pemeriksaan ini dengan baik sesuai prosedur tetap yang dilakukan ketugas dilapangan.

"Kepada pemerintah kabupaten dan kota hendak terus melakukan pemantau setiap hari kepada setiap orang baru yang masuk. Bisa dilakukan oleh lurah,  nagari, kepala desa, kepala jorong,  RT dan RW ditempat  daerah masing-masing", himbaunya.

Nasrul Abit juga, antisipasi penyebaran covid 19 merupakan tanggungjawab dan tugas bersama, agar Sumbar segera terbebas dari penyebaran covid 19.

Wagub Nasrul Abit juga ternangkan, petugas dilapangan kita mintakan kepada Pemkab masing-masing seperti,  dari Satpol PP , Dishub, BPBD, Dinkes itu adalah pihak provinsi yang ditugaskan untuk monitoring posko di perbatasan.Sementara yg bertanggung jawab untuk memdirikan posko dan melaksanakan dilapangan adalah Kabupaten / Kota setempat.

" Provinsi hanya monitoring dan suplay kelengkapan dalam pelaksanaan pembatasan selektif bagi para perantau yang masuk, dilakukan oleh petugas di daerah", ujar Nasrul Abit.

Wagub juga terangkan, untuk 1x24 jam ada 3 shift.  Satu personil untuk 1 shift kerja selama 8 jam kerja.

" Petugas Dinkes 5 orang. Pol PP 3 orang,  Dishub 3 orang,  BPBD 3 orang,  TNI 2 orang, Polri 2 orang jumlah 18 orang pershift.  Sehingga pertugas sehari berjumlah 54 orang per satu titik disetiap perbatasan pintu masuk", kata Nasrul Abit.

Petugas dari Pemprov selain melakukan monitoring nantinya juga akan membagikan kelengkapan.  Thermo gun 2 bh / perposko,  kecuali Dhamasraya dan Limapuluh Kota 4 bh/posko.

Ada masker,  hand sanitaizer. Hand spoon,  baju asmat,  sepatu bot dan lembaran kesediaan karantika bagi pendatang sesuai pedoman covid 19 Kemenkes.(rel)


Padang,Lintas Media News.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar tidak sejalan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam mengambil langkah penanggulangan penanganan wabah virus corona COVID-19.dengan Memberlakukan Pembatasan Selektif di Perbatasan Sumatera barat (Sumbar).

"Pemprov tidak memilih lockdown (mengunci) wilayah, sebagai langkah penanganan wabah virus corona COVID-19.Tetapi,Memberlakukan Pembatasan Selektif di Perbatasan",Kata Ketua DPRD Sumbar Supardi saat dikonfirmasi terkait hasil rapat DPRD bersama Gubernur Sumbar.Minggu (29/3).

Keputusan tersebut menurut Supardi tidak didukung oleh DPRD Sumbar. Karena, DPRD menilai untuk teknisnya sangat rentan terhadap keselamatan nyawa masyarakat.

Dalam hal ini,Supardi menilai.Pemprov tidak serius.Padahal,dari awal rencana keputusan yang akan diambil sesuai poin-poin rapat bersama hari Sabtu (28/03/2020). Meskipun bukan lockdowntotal, secara umum poin tersebut mengarah pada karantina wilayah, dengan penghentian eksodus orang masuk dan keluar ke Sumbar, dan hanya membolehkan lalu lintas barang serta hal-hal yang diperlukan.

Supardi menjelaskan.Dalam keputusan Pembatasan Selektif itupun masih rentan, karena Pemprov hanya memilih opsi karantina mandiri (di rumah masing-masing) terhadap Orang Dalam Pemantauan (OPD) yang baru masuk ke Sumbar.

“Percuma saja kalau begini, siapa yang bisa memastikan ODP ini tidak keluar rumah. Harusnya mereka yang masuk ini dikarantina total 14 hari dalam satu tempat,” tegas Supardi.

Supardi memperkirakan,kalau tidak dilakukan langkah ekstrem, ini akan jadi bom waktu di masyarakat. Salah satu cara untuk menghentikan ancaman virus ini adalah dengan isolasi daerah.

“Makanya saya kecewa, kok seperti itu, siapa yang biasa mengawasi, ini teori tidak masuk akal,” tutup Supardi dengan nada kecewa.(Sri)



Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.