Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok





Padang.Lintas Media.

Terkait laporan masyarakat yang masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar tentang Klaim nasabah Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumi Putra yang belum dibayarkan.Komisi III DPRD Sumbar kemaren,Rabu (13/11) datangkan unsur pimpinan Bumi Putra dan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk minta keterangan soal polis bermasalah.

Ketua Komisi III DPRD Sumbar Afrizal saat memimpin rapat tersebut mengatakan.Harus ada solusi yang tepat untuk permasalahan ini dan jangan biarkan Bumiputera hancur karena segelintir oknum.Untuk itulah DPRD memanggilan Bumiputera dan OJK untuk mengetahui tindak lanjut dari keresahan masyarakat yang polisnya tidak kunjung cair.

“Harus ada solusi yang tepat untuk permasalahan ini dan jangan biarkan Bumiputera hancur karena segelintir oknum. Kita juga tidak rela dana masyarakat Sumbar tertahan dan tidak ada kepastian terkait pengembaliannya " kata Afrizal.

Menurut Afrizal, banyak surat masuk ke DPRD terkait klaim pembayaran polis asuransi Bumiputera ini.

"Mereka juga ingin ikut dalam rapat ini untuk meminta kepastian, namun kita larang dan mempercayakan kepada DPRD Sumbar mencari solusinya,” kata dia.

Sementara.Kepala OJK Sumbar Darwisman mengatakan.Dalam tahun 2019, 28 pengaduan perihal pemegang polis Bumiputera masuk ke OJK. OJK sebagai lembaga pengawas akan mendukung Bumiputera menyelesaikan permasalahan klaim yang belum terbayarkan ini.

Pemegang polis Bumiputera mencapai 7,5 juta orang di seluruh Indonesia dan beban klaim yang harus ditanggung perusahaan setiap tahunnya mencapai Rp2,5 triliun.Jelas Darwisman.

Menurut Darwisman,bumiputra sendiri memiliki banyak aset di berbagai kota besar di Indonesia dengan nilai yang cukup besar yakni Rp38 triliun.

Direksi AJB Bumiputra Syafrudin mengatakan. Pihaknya terus berupaya mencarikan solusi agar dana masyarakat yang diklaim dapat dibayarkan namun tentu secara bertahap. Ia merinci pencairan klaim nasabah dengan jumlah di atas Rp50 juta ditawarkan keuntungan 4,5 persen jika mereka mau menahan uang mereka di Bumiputra dan diberikan jaminan dari perusahaan

Selain itu, pihaknya juga memprioritaskan untuk mencairkan polis nasabah di bawah Rp50 juta yang terdiri dari pengusaha UMKM, guru, dan lainnya.

Kemudian berbagai pihak yang dalam keadaan membutuhkan keuangan, seperti untuk biaya berobat dan pendidikan. “Kita utamakan mereka yang telah lama memegang polis, namun jika ada urgensi tertentu akan didahulukan,” katanya.

Menurut Syafrudin, sejak Maret 2019 AJB Bumi Putra telah mencairkan polis nasabah sebesar Rp.9 miliar per bulan untuk Sumatera Bara.(Sri)






Padang.Lintas Media.

Untuk lebih mengetahui sejauh mana kontribusi PT.Jasa Raharja terhadap Pendapatan Asli Daera (PAD) Sumbar.Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar baru-baru ini melakukan hearing dengan PT.Jasa Raharja Cabang Sumbar di ruangan khusus II DPRD Sumbar.

Ketua Komisi III DPRD Sumbar Afrizal saat memimpin rapat mengatakan.mengingat anggaran 2020 tidak sesuai dengan harapan perencanaan yang masih kekurangan anggaran sebesar Rp.432 miliar. Maka Komisi III DPRD melakukan hearing dengan seluruh yang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya adalah Jasa Raharja.

"Menghadapi iven-iven besar di tahun 2020 yang akan menyerap anggaran cukup besar.Alhamdulillah Jasa Raharja telah menginformasikan bahwa ada Rp.2,4 miliar di tahun 2019 anggarannya masuk ke Kas Daerah, dan kita berharap pada tahun 2020 angka tersebut akan melebihi targetnya,” harap Afrizal.

Sebelumnya Komisi III DPRD Sumbar juga telah melakukan hearing dengan dealer kendaraan bermotor, pengelola hutan dan setelah ini kita akan coba lagi dengan mereka yang membayarkan pajak ke daerah.Sebut Afrizal.

Menurut Afrizal,dilakukan hearing ini adalah, untuk mengetahui sejauh mana kontribusi erusahaan-perusahaan ini terhadap PAD,sehingga nantinya ada penambahan pendapatan di Sumbar.Karena, di tahun 2020 tersebut, Sumbar memiliki beban anggaran cukup besar.

“Beban tersebut adalah,pertama, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang menghabiskan anggaran lebih kurang sebesar Rp200 miliar, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional, Pekan Nasional Tani Indonesia (PENAS TANI) ke-XVI, setelah itu akan ada iven nasional yang “share-nya” dengan pemerintah daerah cukup tinggi yaitu Tour de Singkarak (TdS) dan lain sebagainya",jelas Afrizal.

Ditambahkan Afrizal, apalagi surat penunjukan Pemprov sebagai tuan rumah iven yang berskala nasional itu sudah diterima. Ditambah lagi beban daerah adalah mengirim perwakilan daerah kita mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada 2020 tersebut.

Berdasarkan perhitungan perusahaan, angka Rp2,4 miliar itulah yang dikirim dan yang jelas, setiap tahunnya ada peningkatan dari 2,1 miliar, 2,2 miliar, 2,3 dan 2,4 miliar.Terang Afrizal.

“Kita berharap pada tahun 2020 angka Rp2,4 miliar terlampaui dan angka kecelakaan menurun,” tutupnya.

Hearing Komisi III DPRD Sumbar tersebut juga dihadiri anggota komisi III Reinaldi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dodi Delvi dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Kepala Jasa Raharja Cabang Sumbar Agung Tri G. dan bawahannya serta para awak media. (Sri)









Medan .Lintas Media News.
Sumatera Barat Expo (Sumbar Ekspo) bertujuan untuk mempromosikan potensi pembangunan daerah Sumatera Barat dapat ditampilkan secara menyeluruh mulai dari sektor ekonomi (pariwisata, investasi, produk unggulan, UKM), sektor pendidikan, komunikasi dan informatika, kebudayaan, sosial kemasyarakatan yang dapat mengangkatnya menjadi kekuatan kemajuan daerah.

Karena itu, Sumatera Barat Expo menjadi satu-satunya kegiatan pemprov Sumbat yang melibatkan seluruh elemen terkait di Sumatera Barat, tidak hanya OPD Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat saja, namun juga BUMN/ BUMD, Perguruan Tinggi, UMKM bahkan pada tahun ini juga diisi oleh peserta dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau dan Politeknik Penerbangan Medan, serta Peserta Undangan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada penutupan Sumbar Ekspo ke-8 di Medab Sumatera Utara, Minggu (18/11/2019).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wagub Sumut, Forkopimda Sumbar, Ketua DPRD dan Forkopimda Sumut,
Plt. Walikota Medan, Ketua DPRD dan Para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan,
Bupati/ Walikota se Sumatera Barat, beserta Ibu, Ketua DPRD Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat, Kepala OPD Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara, Pimpinan BUMN dan BUMD, Perbankan, Kadin, ASITA, PHRI dan Dunia Usaha, Ketua BM3 dan Ketua Gebu Minang Provinsi Sumatera Utara, Para Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh dan Masyarakat Sumatera Barat di Kota Medan dan Sekitarnya;

Lebih lanjut Wagub Sumbar sampaikan, Sumbar Expo merupakan agenda rutin Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan setiap tahun. Sumatera Barat Expo ke 8 Tahun 2019 di Kota Medan dilaksanakan dari tanggal 14 s/d 17 November 2019 dengan tema : Membangkitkan Sumatera Barat Untuk Indonesia Maju

" Selama 7 kali pelaksanaan sebelumnya, Sumatera Barat Expo dilaksanakan di beberapa provinsi di Indonesia sejak tahun 2011. Melalui event ini, diharapkan terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan antara seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara khususnya dengan Pemerintah Kota Medan, meningkatnya kunjungan wisatawan ke dua daerah, meningkatnya arus investasi, terjalinnya hubungan bisnis antara pelaku usaha, serta menguatnya persatuan melalui hubungan kebudayaan dan masyarakat kedua daerah yang pada akhirnya secara fundamental akan membawa dampak bagi kemajuan NKRI", ungkap Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga ungkapkan, dalam 4 hari pelaksanaan Sumatera Barat Expo setelah dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat pada taggal 14 November yang lalu, telah dilaksanakan berbagai kegiatan yakni , Pagelaran Seni Budaya tradisonal Sumatera Barat. yang dibawakan oleh duta-duta kesenian dari Kabupaten dan Kota yang ada di Sumatera Barat. Pameran produk dan program unggulan Sumatera Barat yang dibawa oleh seluruh Pemerintah Kabupaten/ Kota, OPD Provinsi, BUMD, serta UMKM yang ada di Sumatera Barat.

Pendataan dan Layanan Administrasi Kependudukan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Dukcapil Provinsi Sumatera Barat
Fashion Show dan kegiatan sosial donor darah oleh Gebu Minang.

" Demo dan Lomba Marandang oleh IKA BOGA Padang dan Gebu MInang
Gelar Potensi dan Temu Usaha (GPTU) oleh Dinas Penanaman Modal & PTSP Provinsi Sumatera Barat, yang mempresentasikan sektor unggulan oleh 4 (empat) Kepala Daerah di Kabupaten/Kota yaitu, Bupati Pasaman, Bupati Tanah Datar, Walikota Padang Panjang, Walikota Pariaman dan kegiatan Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Perantau di Bidang Sosial, Budaya dan Ekonomi oleh Biro Kerjasama, Pembangunan, dan Rantau," ujarnya

Wagub juga mengatakan juga dilakukan Kegiatan Temu Bisnis UKM Unggulan Sumatera Barat oleh Dinas Koperasi dan UKM, dalam rangka memperluas peluang pasar produk UKM unggulan Sumatera Barat.

" Dalam acara dialog Interaktif TV mengenai Potensi Unggulan Sumatera Barat dan Hubungan Antar Daerah oleh Badan Penghubung Provinsi Sumatera Barat dengan narasumber Gubernur Sumatera Barat Tokoh Perantau sekaligus Pengusaha  Bapak Indra Utama, serta Wakil Ketua KADIN Sumatera Utara, dengan tema “Sinergi Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Potensi Untuk Percepatan Pembangunan Daerah”, katanya

Wagub Sumbar Nasrul Abit juga sampaikan, atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartispiasi mengisi kegiatan Sumatera Barat Expo ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Medan, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan, serta kepada BM3 dan Gebu Minang Sumatera Utara yang telah membantu dan memfasilitasi terselenggaranya Sumatera Barat Expo ke 8 Tahun 2019 ini sehingga dapat berjalan dengan aman, lancar, dan sukses.

Kami menyadari, dengan keterbatasan waktu pelaksanaan yang hanya selama 4 hari ini, belum cukup untuk memenuhi kerinduan akan Sumatera Barat. Disamping itu, masih ada beberapa kerjasama potensial  baik pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan bisnis, ataupun bisnis dengan bisnis yang belum terakomodir dalam kegiatan ini.

" Kita berharap ke depannya kita semua masih perlu menjajaki kerjasama-kerjasama yang saling menguntungkan antara seluruh pihak, khususnya antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal perdagangan produk, pengembangan pariwisata (termasuk perluasan Tour de Singkarak dalam semangat connecting sumatera), pembangunan kawasan perbatasan, pembangunan infrastruktur jalan penghubung kedua daerah, dan lain sebagainya. Dengan segala upaya yang telah dan akan kita lakukan, kita harapkan akan mampu meningkatkan daya saing dan kapasitas pemerintahan daerah serta mempercepat pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah", pungkasnya

Dari panitia juga didapat informasi tambahan , adapun jumlah transaksi yg terjadi pada stand produk daerah sejumlah 1,5 M, pada stand kuliner sejumlah 400 jt. Stand yg ada berjumlah 88 (55 produk daerah, 33 kuliner) yang diisi oleh OPD Prov Sumbar, Kab/Kota se Sumbar, BUMD, Perguruan Tinggi dan Kab. Bengkalis, dan penyelenggaraan ini sangat sukses dengan kehadiran selama 13-17 nov lebih kurang 5000 orang.(rel)






Pessel.Kintas Media News.
 Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyaksikan pertandingan sepakbola antar Nagari "Wali Cup U-19" yang diselenggarakan di lapangan Nagari Murao Sakai Indrapuro Pesisir Selatan, Sabtu sore (16/11/2019).

Pertandingan sebagai salah satu ajang berkompetisi yang positif bagi pelajar antar Nagari - Nagari Pesisir Selatan. Wagub Sumbar Nasrul Abit berharap turnamen antar pelajar se-Nagari Pesisir Selatan ini mampu memupuk bibit atlet nasional dari Sumbar.

Dihadiri ribuan penonton yang memenuhi Stadion Mini Muaro Sakai membuat euforia begitu meriah, teriakan dari penonton memberikan semangat, mencuri perhatian Nasrul Abit yang merupakan Datuak dari kaum Panai yaitu Datuak Malintang Panai,  mengaku takjub dengan antusiasme para supporter.

"Saya begitu gembira melihat turnamen ini yang antusiasme penontonnya luar biasa, ada rasa kagum-kagum akan semangat membela antar nagari mulai dari pemuda-pemudi, anak-anak, bahkan orangtuapun ikut menyaksikan turnamen ini saling memberi suport kepada tim mereka masing-masing ," kata Nasrul Abit.

Menurutnya ini menjadi acuan untuk tumbuh bibit-bibit pemain sepakbola yang dinilai cukup bagus bermain dan tingkat sportifitasnya tinggi.

"Kita sangat mengapresiasi kegiatan olahraga ini, semoga dari kompetisi ini akan muncul bibit bibit pesepakbola handal dari negeri kita," harapnya.

Gemuruh suara supporter yang tiada henti memberikan semangat kepada Tim kesayangan mereka membuat pertandingan semakain seru. Sekali-kali terlihat Nasrul Abit bersorak memberi semangat para pemain dan para penontonpun makin bersemangat.

Perhatian masyarakat langsung tertuju kepada sosok Nasrul Abit yang terlihat ceria, bersahabat menyaksikan pertandingan ini dan kehadirannya menambah spirit bagi pemain dan masyarakat yang hadir dalam turnamen ini.(rel)








Padang,Lintas Media.
Wakil Gubernur Sumatera Barat meminta agar Pengurus Daerah Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sumbar, bisa mempersatukan seluruh pensiunan PNS dan pegawai BUMN di daerah tersebut.

Meski sudah memasuki masa pensiun, anggota organisasi diharapkan mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan khususnya di dunia birokrasi dan sosial kemasyarakatan Sumbar.

"Berakhirnya pengabdian sebagai PNS, abdi negara dan abdi masyarakat, bukan berarti sudah tidak dapat lagi memberikan dharma bhaktinya kepada bangsa dan negara. Peran organisasi ini sangat penting sebagai pendamping dan pemimpin informal sebagai tempat bertanya dan teladan bagi masyarakat," tutur Wagub.

Berbekal pengalaman dan latar belakang pendidikan yang dimiliki, Wagub yakin jika peran dan partisipasi aktif pengurus maupun anggota PWRI sangat dibutuhkan oleh pemerintah maupun masyarakat.

Persatuan PWRI adalah pemersatu dan kesatuan bagi pesiunan PNS yang memberikan kekompakan dalam pembangunan bangsa dan negara. PWRI adalah Rumah Idaman Kita, Tempat Bernaung dan beramal di hari tua.

"Oleh karena itu saya mendorong semua anggota PWRI tetap jadilah penyemangat dalam kehidupan bermasyarakat membangun daerah," kata Nasrul Abit.

Wagub Sumbar berharap, organisasi PWRI merupakan anggotanya pesiunan PNS yang bisa menghadirkan program kerja yang realistis, murah dan harus bermanfaat bagi anggotanya.

"Jangan sampai pengalaman sebagai aparatur tidak bermanfaat untuk pembangunan, jadikan pertemuan ini sebagai silaturahmi dan bisa bekerjasama dengan aparat pemerintah, untuk membangun Sumbar," ungkap Nasrul Abit.

Sementara itu, Rusdi Lubis Ketua PWRI Sumbar mengharapkan silaturahmi dan komunikasi antar pensiunan dan pemerintah diharapkan dapat terus terjalin di masa yang akan datang dan selalu berkontribusi buat negara dan bangsa.

Selain itu, Rusdi Lubis yang juga mantan Sekda Provinsi Sumbar menjelaskan jumlah anggota PWRI di Sumbar diperkirakan sebanyak 100 ribu, sementara Kota padang ada 35 ribu orang.

"Untuk yang hadir saat ini ada 350 orang sesuai dengan undangan yang kami kirim, kegiatan ini sudah berlangsung yang ke empat kalinya, namun kali ini yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumbar, untuk itu kami ucapkan terima kasih buat Nasrul Abit yang berkenan hadir saat ini," ucap Rusdi Lubis.

Mantan Sekda Sumbar itu mengatakan, organisasi kemasyarakatan tingkat nasional, memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah, selain itu organisasi ini   dapat menunda kepikunan, bahkan tetap menjaga otak bekerja dengan baik hingga usia 90 tahun ke atas.

"Ternyata organisasi, makin dibutuhkan untuk kita yang makin tua. Orang tua itu tidak boleh menyepi berdiam diri saja, otaknya akan mengecil, cepat pikun, untuk itu dengan berorganisasi ini otak kita akan bekerja terus dan bisa ditunda penyakit pikun, dengan cara berorganisasilah," sambut Rusdi Lubis.(rel)







Padang,Lintas Media.
Puluhan pedagang korban kebakaran Pasar Ateh Kota Bukittinggi mengadukan nasib mereka kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar kemaren yang diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar Indra Dt.Rajo Lelo di ruangan khusus I DPRD Sumbar.

Ketua Perhimpunan Korban Kebakaran Pasar Ateh Yulius Rustam mengatakan.Kedatangannya bersama puluhan pedagang ini,untuk menindaklanjuti laporan pihaknya ke DPRD Kota Bukittinggi yang belum menemukan solusi bagi pedagang dan pemerintah kota.Pemkot Bukittinggi yang diduga akan melakukan sistem sewa terhadap bangunan yang saat ini dibangun setelah terjadinya kebakaran.

 Ia mengatakan. Ada semacam kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Wali Kota Bukittingi melalui Dinas Koperasi dan UKM yang mengganti sistem kepemilikan toko yang saat ini dibangun pascakebakaran dengan menggunakan APBN.

Menurut Yulius,dulunya pedagang yang berjualan di toko tersebut diberikan kartu kuning sebagai tanda kepemilikan dan kartu itu dapat dialihkan kepada pihak lain dan dapat dianggunkan ke bank sebagai tambahan modal usaha.

“Jika pemerintah memberlakukan sistem sewa tentu kepemilikan hak ini akan hilang padahal kami dijanjikan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meresmikan akan mempermudah pedagang korban kebakaran mendapatkan toko dengan harga murah,” imbuhnya.

Dijelaskan yulis,bangunan Pasar Ateh yang terbakar itu saat ini dibangun dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp292 miliar. Dan dalam pasal 7 Perpres 64 2018 tentang pengucuran dana tersebut menyebutkan pedagang korban kebakaran akan dipermudah mendapatkan toko dengan harga terjangkau.

“Ada 763 tokodi Pasar Ateh dan kami mencoba meminta solusi dari persoalan ini agar pemda tidak mempersulit dan mengubah sistem yang sudah ada,” tukuknya.

Ia mengatakan tokonya di Pasar Ateh ini memiliki sejarah karena orang tuanya dulunya berjualan di lokasi tersebut sejak 1950 dan saat ini dirinya melanjutkan usaha tersebut.

Menurut dia sebelum kebakaran, pihaknya hanya membayarkan retribusi kepada Pemkot Bukittinggi sebesar Rp6.500 per meter persegi setiap bulannya.

“Saya memiliki satu petak toko yang diturunkan orang tua kepada saya dan tentunya kami berharap pemerintah mempermudah kami mendapatkan toko untuk kembali berusaha,” katanya.

Seluruh korban ini berharap dengan kedatangannya ke DPRD Sumbar akan mendatangkan solusi dan mempertemukan seluruh pihak yang berkepentingan mencari solusi terbaik.Ksta Yulius

“Kita berharap dapat duduk bersama dan memberikan solusi pedagang kembali berdagang di lokasi itu tentunya dengan harga terjangkau. Apalagi selama di penampungan usaha mereka tidak berjalan dengan baik,” tutupnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Sumbar Indra dt Rajo Lelo yang menerima kedatangan mereka  mengatakan. Pihaknya akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan akan mengundang seluruh pihak terkait duduk bersama mencarikan solusi terbaik tidak hanya kepada pedagang tapi juga pemkot.

“Kita dengarkan seluruh keluhan dan harapan mereka dan ini akan kita tindaklanjuti sesegera mungkin,” kata Indra. (Sri)







Sawahlunto,Lintas Media.

Agar konflik antara masyarakat dan pihak perusahaan tambang tidak berlarut-larut dan bisa segera diselesaikan, komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar kemaren,meninjau ke lapangan lokasih tambang batubara milik CV. Tahiti Coal di Dusun Bukik Sibanta, Desa Sikalang tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Muhammad Ikhbal mengatakan. Peninjauan ini dilakukan karena terjadinya konflik antara pihak perusahaan dan masyarakat setempat soal jarak lubang tambang dan pemukiman mereka.

"Konflik tambang ini harus ditindaklanjuti agar tidak berlarutlarut ," kata Ikhbal.

Dijelaskan Ikbal,Sebelumnya, terkait permasalahan ini, pada tanggal 30 Oktober lalu sudah ada audiensi antara DPRD Sumbar dengan masyarakat Desa Sikalang.

Setelah dilakukan pengecekan  ditemukan ada kerancuan data, dan hal ini harus dipastikan dan data-data lain harus dilengkapi juga agar tidak menyulut konflik yang lebih besar.Kata Ikbal.

Sementara, anggota Komisi IV lainnya Riko yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, setelah dilakukan pengecekan dan rapat dengan perangkat daerah, disepakati pengukuran ulang tapal batas tambang serta pembuatan berita acara dilakukan pada Kamis ini.

"Jika tidak selesai Kamis ini, kami dari DPRD Sumbar akan menyampaikan rekomendasi ke Dinas ESDM Sumbar untuk menutup sementara aktifitas tambang di Desa Sikalang ini," tegasnya.

Edi Rahmat, masyarakat setempat dalam pertemuan itu menyebutkan, ada beberapa efek yang dirasakan masyarakat yang diduga akibat aktifitas tambang, seperti rumah rusak, tanah amblas, sumber mata air tercemar hingga suara mesin tambang yang mengganggu.

Pada kesempatan yang sama,Komisaris CV. Tahiti Coal Ismet mengatakan.Kalau tuntutan masyarakat terkait aktifitas tambang perusahaannya, tidaklah benar. Ia mengaku bekerja sesuai aturan. Setelah dicek ke lapangan pun juga tidak terbukti.

"Tidak sekali ini masyarakat beraksi. Lingkungan Hidup Pusat pun sudah pernah mencek ke sini, dan tidak ada temuan pelanggaran," katanya.

Soal izin,  Ismet menjelaskan.Semuanya sudah dilengkapi, tinggal menunggu hasil untuk izin limbah B3.dan produksi batubara CV. Tahiti Coal setiap bulannya mencapai 6 ribu ton.

Direktur Walhi Sumbar, Uslaini yang juga hadir mewakili masyarakat setempat pada saat itu mengatakan,kalau pihaknya menerima laporan tentang adanya konflik tambang antara mereka dan pihak CV. Tahiti Coal.

"Laporan ini kami terima, bermula dari kerusakan rumah masyarakat Bukik Sibanta diduga karena aktifitas tambang bawah tanah CV. Tahiti Coal keluar dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang mengarah ke pemukiman masayarakat," tutupnya.(Sri)









Padang.Lintas Media News
Usai sudah penyelenggaraan iven sport tourism Tour de Singkarak (TdS) 2019. Iven yang memadukan konsep antara olah raga dengan pariwisata (tourism) tersebut, diharapkan mampu membawa dampak positif bagi pengembangan kepariwisataan dan ekonomi masyarakat di masa yang akan datang.

Tema Connecting Sumatera yang diangkat, lahir lantaran ada satu provinsi yakni Jambi ikut serta menjadi tuan rumah penyelenggaraan TdS selain Sumbar.

TdS tahun ini merupakan tahun kesebelas penyelenggaraan. Tercatat, sebanyak 98 berdasarkan etape I (catatan awal 108) pembalap ikut andil dalam balapan sepeda ini. Total panjangan lintasan yakni 1300 kilometer lebih yang dibagi dalam sembilan etape dengan total hadiah sebesar Rp 2.3 miliar.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumatera Barat, Hendri Agung Indrianto menilai, secara keseluruhan iven Tour de Singkarak 2019 yang dihelat pada 2 hingga 10 November, sukses dan berhasil dilaksanakan.

Keberhasilan itu, kata Agung, bisa dicapai berkat adanya kerja keras dari semua pihak yang terlibat seperti, Union Cycliste Internationale (UCI) yang tak lain adalah badan organisasi sepeda dunia, pihak kepolisian, Balai Jalan Nasional, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata baik di level provinsi maupun di level kabupaten dan kota, Event Organizer, tim teknis, marshall dan OPD terkait.

“Tour de Singkarak tahun ini sukses kita selenggarakan, berkat kerjasama solid dari semua pihak,” kata Hendri Agung Indrianto, Selasa (12/11/2019)

Menurut Agung, Tour de Singkatak 2019, adalah monumental karena untuk pertama kalinya melibatkan Provinsi diluar Sumatera Barat, yakni Jambi. Semoga kata Agung, ke depan bisa lebih banyak lagi Provinsi di Pulau Sumatera yang bergabung sesuai tema TDS yakni Connecting Sumatera.

Terpisah, Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Sumatera Barat merangkap sebagai Kepala Perencanaan dan Pengendalian iven Tour de Singkarak 2019, Kombes Pol Firly RS menyebutkan, dari segi keamanan dan kelancaran lalu lintas, secara umum berjalan sukses dan lancar.

Kondisi ini, bisa terwujud lantaran adanya kerjasama yang solid dari semua pihak, termasuk juga kerja sama dari seluruh anggota kepolisian.

“Sejak awal, kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya secara matang. Termasuk juga perihal kendaraan roda dua yang sesuai dengan standar untuk digunakan marshall. Juga sebelumnya, ada video conference dengan otoritas terkait di seluruh kabupaten dan kota yang rutenya dilalui peserta TdS. Sehingga kita tahu apa saja yang harus dipersiapkan,” kata Firly, Rabu (13/11/2019).

Menurut Firly, berkat kerjasama yang solid, dirinya dan jajarannya mendapatkan ganjaran predikat excellent dari wasit internasional. Namun yang lebih utama adalah, secara keseluruhan pelaksanaan TdS 2019 berjalan sukses sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

“Yang jelas, pelaksanaan TdS tahun ini sukses. Berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Meski ada beberapa catatan atau evaluasi seperti, harus bisa mengurangi jumlah pedagang yang berjualan di lintasan yang dilalui. Terutama saat di garis star dan finish,” tandas Firly.(rel)







Jakarta -  Pemerintah prihatin melihat kondisi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan emas liar dengan menggunakan merkuri yang berdampak langsung kepada kesehatan dan lingkungan. Ini terungkap dari kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Kabupaten Dhamasraya dan Sijunjung beberapa waktu lalu.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit seusai Rapat Koordinasi Kerusakan Ekosistem akibat Penambangan di Sungai Batanghari bersama Kepala BNPB bersama jajaran  di Jakarta, Selasa, 12 November 2019. 

Ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jambi beserta Bupati yang daerahnya dilewati oleh Sungai Batang hari.

Lebih lanjut Wagub Sumbar H. Nasrul Abit mengatakan kerusakan lingkungan akibat penambangan liar dan penggunaan merkuri yang sangat merusak lingkungan dan berdampak pada kesehatan pada masyarakat bukan hanya pada air tanah namun hingga ke sayur sayuran serta buah buahan yang terpapar oleh merkuri yang sangat berbahaya sekali, apabila msuk kedalam tubuh akan mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh kita.

" Kondisi Ini mesti menjadi perhatian kita bersama untuk berkomitmen untuk mengatasi pencemaran yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan oleh penambangan liar dan penggunaan merkuri. Dan kerusakan yang diakibatkan berefek jangka panjang jika keberlanjutan ekositem lingkungan akan sangat sulit dipulihkan, butuh kerjasama yang terpadu antar pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, aparat dan seluruh unsur masyarakat" ungkap Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga katakan, sungai Batanghari yang sejuk dan jernih seperti sepuluh tahun silam bukan tidak mungkin bakal kembali hadir di Dharmasraya dan delapan kabupaten dan kota yang dilintasinya. Pasalnya, pemerintahan pusat, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) merespon upaya Bupati Dharmasraya yang tengah giat mencari solusi kerusakan sungai terbesar di Kabupaten Dharmasraya dan meilntasi delapan kabupaten dan kota di Sumatera.

Saat ini Bupati Dhamasraya ingin memulihkan kembali aliran sungai Batanghari menjadi jernih, sejuk dan indah. Hal ini karena catatan sejarah sungai yang berhulu di Danau Diatas dan Danau Dibawah itu sejak abad 12 yang lalu, telah menjadi saksi sejarah emas Dharmasraya, yang kala itu menjadi ibukota Kerajaan Malayu Pura.

"Kala itu sungai Batanghari menjadi sarana transportasi, menjadi sarana lalulintas perdagangan, menjadi sumber protein hewani ikan, menjadi sarana perhubungan antar daerah, menjadi sumber kehidupan rakyat dan lain sebagainya", katanya

Wagub juga terangkan, kini sejak dasawarsa belakangan, sungai Batanghari justru menjadi ancaman kehidupan bagi rakyat Kabupaten Dharmasraya. Pasalnya menurut hasil penelitian para ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan hasil pengamanatan petugas teknis lingkungan hidup, sungai Batanghari mengandung cemaran logam berbahaya, yaitu air raksa atawa mercury atawa hygragyrum (Hg).

"Akibatnya, sungai Batanghari menjadi sangat berbahaya bagi anak anak dan manusia, karena bisa menjadi sumber malapetaka bagi kehidupannya. Dan sungai Batanghari tidak bisa lagi dijadikan sumber protein ikan, lantaran ikan yang ada di Sungai Batanghari mengandung air raksa. Jika ikan dikonsumsi manusia, maka residu  air raksa pada ikan akan berpindah ke manusia. “Ini bisa mengakibatkan stunting pada anak anak yang hidup di DAS Batanghari,” ungkap Nasrul Abit.

Terkait kerusakan sungai Batanghari yang kian parah, Wagub Nasrul Abit sampaikan karena itu Bupati Sutan Riska telah mengundang dua jenderal Presiden Jokowi, yaitu Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (Kepala Staf Kepresdenan) dan Letjen TNI Doni Monardo (Kepala BNPB) untuk menyaksikan langsung kondisi terakhir DAS Batanghari.

" Saat ini pemerintah kabupaten Dhamsraya tengah berusaha membangun kembali lingkungan hidup di aliran sungai Batanghari agar dapat kembali pulih.  Dan kedepan apapun kondisi akan melakukan tindak tegas bersama aparat hukum dan keamanan nantinya sesuai aturan perundangan yang berlaku", pungkas Nasru.(rel)


Ketua DPRD Sumbar, Wakil Ketua dan beberapa anggota dewan saat meninjau proyek pembangunan di Payakumbuh.


Padang,Lintas Media.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, Supardi, wakil ketua DPRD Sumbar, Irsyad Safar dan beberapa anggota dewan DPRD Sumbar lainnya yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) 5 melalukan peninjauan ke sejumlah proyek pembangunan di Payakunbuh.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pembangunan apa yang harus diturunkan untuk daerah ini,disamping memanfaatkan reses masa persidangan ketiga tahun 2019.Kata Supardi Kamis (7/11) lalu.
Menurut Supardi,Kunjungan ini sekaligus sebagai upaya jemput aspirasi masyarakat akan kebutuhan pembangunan di daerah pemilihannya.

"Beberapa proyek yang sudah ditinjau antara lain, pekerjaan pembuatan drainase, pekerjaan normalisasi sungai dan pembangunan embung," jelas Supardi.

Supardi menjelaskan,pembangunan drainase yang sempat dikunjungi antara lain di kawasan sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Parik Muko Aia. Sedangkan pekerjaan normalisasi sungai yang ditinjau adalah Batang Agam di Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapakrajo serta pembangunan embung di Kelurahan Limbukan.

Secara umum, pelaksanaan pekerjaan cukup baik. Namun Supardi mengingatkan kepada kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek tersebut untuk tetap memacu pekerjaan.Imbuhnya.

Mengingat sudah di penghujung tahun anggaran,Supardi berharap,semua pekerjaan proyek pembangunan hendaknya dapat dipercepat.
Khusus Payakumbuh, Supardi menilai,pembangunan infrastruktur yang ada sekarang sudah cukup bagus,yang perlu dijadikan fokus utamanya adalah, menuntaskan proyek-proyek pembangunan yang masih terbengkalai saja.
"Walikota dan Wakil walikota Payakumbuh tergolong kepala daerah yang mengutamakan pembangunan infrastruktur. Sehingga tak banyak kekurangan infrastruktur dan kerusakan. Namun masih ada yang terbengkalai karena masalah pendanaan. Sekarang hanya tinggal dituntaskan saja," ujar Supardi.
Kepada para rekanan,Supardi mengingatkan.Untuk segera kebut pekerjaan pembangunan yang menggunakan anggaran tahun anggran 2019 karena,waktu menjelang akhir tahun hanya tersisa satu setengah bulan lagi sementara,masih ada proyek pembangunan yang masih 25 persen belum selesai.
"DPRD tidak ingin proyek pembangunan ini tidak selesai di akhir tahun",kata Supardi.
Sementara, Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengatakan. Selama ini cukup banyak proyek pembangunan yang dilakukan di Payakumbuh dengan menggunakan bantuan dana dari pemerintah provinsi. Hal ini dikarenakan baiknya koordinasi antara pemerintahan Sumbar dengan pemerintahan Payakumbuh.
Erwin berharap Kunjungan  DPRD Sumbar ke Payakumbuh ini diharapkan semakin meningkatkan keefektifan koordinasi antara pemerintahan Sumbar dengan pemerintahan Payakumbuh. Belum lagi mengingat banyaknya anggota DPRD Sumbar periode Tahun 2019-2024 yang merupakan putra asli Payakumbuh.
Ikut dalam rombongan DPRD ini, beberapa pejabat Pemprov Sumatera Barat antara lain Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Rifda Suriani dan Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Dedi Rinaldi, juga didampingi oleh Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunas.(Sri)








Payakumbuh.Lintas Media.

Korem 032/ Wirabraja  menggelar latihan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi (UST Kompi) Yonif 131/Braja Sakti pagi tadi, Selasa (12/11).

Kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tingkat profesionalisme prajurit, baik dilihat dari kemampuan bertempur dalam hubungan Kompi maupun juga dari sisi kerjasama dan sinergitas para unsur Komandan dalam menyelesaikan permasalahan tempur yang di hadapi di lapangan,

Latihan Uji Siap Tempur Kompi Yonif 131/Braja Sakti yang akan dilaksanakan sampai dengan tanggal 15 November ini dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Korem 032/Wbr Kolonel Inf Sugiyono di Lapangan Yonif 131/Brajasakti, Kota Payakumbuh Sumatera Barat.

Dimana nantinya dalam latihan tersebut, personil Yonif 131/Braja Sakti akan mendapatkan berbagai materi latihan yang merupakan lanjutan dari latihan sebelumnya yang telah terprogram sesuai program latihan standarisasi satuan batalyon Infanteri.

Membacakan Amanat Danrem 032/Wirabraja, Kasiops Rem 032 Kolonel Inf Sugiyono menyampaikan, Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti yang merupakan salah satu Batalyon Tempur dibawah Korem 032/Wirabraja senantiasa dituntut untuk selalu siap digerakkan dalam setiap kontijensi yang terjadi di wilayah Sumatera Barat maupun di seluruh wilayah NKRI.

Guna mendukung keberhasilan tugas pokok tersebut, maka pelaksanaan UST ini kiranya menjadi bagian yang sangat penting untuk dilaksanakan.  Karena melalui UST ini pula kita dapat mengetahui sejauh mana kesiapan satuan ini dalam membekali diri melalui pelaksanaan latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut, yang selama ini telah dilaksanakan.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa sasaran yang ingin dicapai dalam Uji Siap Tempur kali ini  adalah mahir melaksanakan taktik dan tehnik bertempur, terukurnya pelaksanaan latihan dan sekaligus memperoleh data tentang kemampuan satuan guna penyempurnaan penyelenggaraan latihan yang akan datang.

Dalam amanat orang nomor satu di jajaran Korem 032/Wirabraja ini tak lupa juga menekankan agar melaksanakan latihan ini secara sungguh-sungguh baik oleh penyelenggara, pelaku dan pendukung sehingga tujuan dan sasaran dari latihan  dapat tercapai. Pahami dan hayati tugas dan peran masing masing bagian serta yang paling utama, jaga dan utamakan faktor keamanan,  keselamatan personel dan materiil selama pelaksanaan latihan, pungkasnya.

Setelah Upacara Pembukaan, seluruh peserta latihan melanjutkan kegiatan sesuai dengan jadwal latihan sambil menunggu waktu pemberian Perintah operasi (PO) Danyonif  131/Braja Sakti kepada Para Danki terkait tugas pokok yang akan dilaksanakan sesuai materi latihan yang akan diujikan.(rel)








Padang.Lintas Media.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengatakan.Generasi muda Sumbar harus bangga dengan adat dan budaya daerah terutama  minangkabau yang dikenal dengan sebutan Ranah Minang yang memiliki adat budaya yang unik , suku yang menganut sistem "Matrilineal" garis keturunan ibu, satu-satunya di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Wagub  Nasrul Abit Datuak Malintang Panai, saat membuka acara pemilihan "Duta Budaya 2019" di Rocky Hotel Padang, Minggu (10/11/2019) malam.

Dalam sambutannya Wagub Nasrul Abit menjelaskan, sistem kekerabatan matrilineal menjadikan ciri khas tersendiri bagi masyarakar Minangkabau yang membedakannya dengan suku lain di Indonesia, ini yang membuat menariknya dalam budaya Minangkabau.

"Budaya kita tidak akan tergusur kalau diwariskan kepada perempuan, karena perempuan terus tumbuh berkembang,  makanya kenapa setiap keturunan harus menganut suku ibu," ucap Nasrul Abit

Selanjutnya Wagub Nasrul Abit mengatakan, Pemprov Sumbar sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan duta budaya, karena merupakan bentuk kepedulian dalam melestarian budaya Minangkabau melalui pemilihan duta budaya dari generasi ke genrasi berikutnya agar tidak terkikis oleh zaman.

"Saya ingin duta budaya ini bisa sebagai kader yang kuat dalam menggali dan menjaga kelestarian budaya Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari ," ajak Wagub Sumbar.

Dewasa ini budaya Minangkabau seperti telah kehilangan eksistensinya. Banyak generasi muda sudah mulai meninggalkan budaya Minangkabau. Hari ini kita prihatin melihat dan rasakan para generasi muda kita cenderung bangga dengan kebudayaan asing  dari pada budayanya sendiri.

Kemajuan teknologi informasi dengan media internet, amat berpengaruh besar dikalangan generasi muda kita,  Media Sosial dan gaya hidup modern menjadi faktor utama yang mempengaruhi moral, etika, gaya, pergaulan dan cara berperilaku mereka.

" Kondisi inilah yang harus kita sikapi secara bijak dan semua itu perlu dukungan dari berbagai pihak, seperti pemangku adat, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Alim Ulama dan Cadiak Pandai menyiapkan bagaimana anak kemenakan kita itu betul-betul mampu menjaga budaya sendiri sebagai karakter diri anak minang yang berkerpibadian dan beretika," ungkapnya.

Nasrul berharap di dalam pemilihan duta budaya Sumatera Barat ini, peserta harus memahami sejarah adat dan budaya Minangkabau, menguasai Ilmu agama Islam, mengetahui tentang adat, proses adat, etika, sikap dan perilaku sesuatu aturan adat Minangkabau.

"Terakhir, yang paling penting para duta budaya bisa memperkenalkan budaya Minangkabau, dalam negeri maupun mancanegara," tutupnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menyampaikan, diadakannya pemilihan duta budaya bertujuan untuk para generasi muda bisa berpartisipasi dan berkontribusi aktif untuk daerah untuk menyampaikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat atas keberhasilan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan di Sumbar.

Selain itu, juga untuk memberikan ruang kepada para pemuda atau pemudi yang memiliki potensi, bakat, dan kompetensi, agar dapat secara bersama membangun dunia kepariwisataan di daerah atas dasar nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dimiliki.

"Ini bukan sekedar event biasa saja. Para peserta harus melalui tes dan pendidikan melalui mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau yang ada juga bakal kami lakukan, agar kegiatan ini tidak sekedar seremonial biasa saja," ujarnya

Meskipun ditengah kemajuan teknologi yang semakin pesat ini tidak membuat berbagai budaya daerah juga ikut tergilas keberadaannya.

"Karena kita ingin generasi milenial harus menjadi agen penerus dan pewarisnya dikemudian hari. Sebab, sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjaga budaya kita," tambah Gemala Ranti.

Pada acara tersebut hadir juga, Ketua BKOW Wartawati Nasrul Abit, Artis Minang kawakan Uni Elly Kasim, kepala OPD se Sumbar dan para undangan duta Budaya mulai dari 2017-2018 se Sumbar.(rel)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.