PAYAKUMBUH,Lintas Media News
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat ( Sumbar) Suparadi mengatakan. Payakumbuh harus hadirkan konsep wisata budaya, karena ‘keunikan’ dan ‘kekhasan’ budaya Payakumbuh tidak akan ditemui di kawasan-kawasan wisata lain. 

Kalau soal pemandangan alam, hampir semua kawasan wisata punya pemandangan alam yang sama indahnya dengan pemandangan di Harau, jelas Supardi saat menghadiri penutupan  Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh yang berlangsung dari 11-14 Oktober 2023 di Novotel Bukittinggi. 

“Apa yang membedakan kita, yang menjadi daya tarik wisata kita, adalah budaya kita sendiri, yang belum tentu ditemukan di tempat lain,” jelas Supardi.

Meski begitu,menurut Supardi, beberapa agenda sudah menanti menuju SMK Expo,agenda yang dimaksud, diantaranya akan diadakan reuni dimana,pertemuan ini menjadi evaluasi, implementasi dan digitalisasi dari dua tahap Bimtek. 

“Setiap sekolah akan mempresentasikan inovasi yang akan ditampilkan di SMK Expo. Benar-benar baru,” ujar Supardi.
Agenda yang lain adalah studi banding. Kegiatan ini ditujukan untuk melihat SMK di Pulau Jawa, agar SMK kita bisa mendapat bandingan mengenai perkembangan SMK yang ada. 
“Studi ini penting agar SMK kita tidak seperti katak dalam gelas kaca. Ini bisa juga untuk merancang produk inovatif yang akan dihasilkan,” lanjut Supardi.

Menurut Supardi,Bintek ini telah dimulai sejak November 2022 lalu melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang didanai oleh pokir Ketua DPRD Sumbar.

Rangkaian bimtek dengan tema besar Creative Learning in Digital Age ini, telah diikuti oleh ratusan guru SMK se-Kota Payakumbuh. 
Secara khusus, Bimtek tersebut diselengggarakan demi menciptakan tenaga pendidik di SMK-SMK yang cakap digital dan memahami dunia digital itu sendiri. Dengan pembelajaran berbasis digital, siswa maupun tamatan SMK bisa menjadi enterpreneur yang handal digital, inovatif, dan mandiri. Jelas Supardi.
Secara khusus, Bimtek tersebut diselengggarakan demi menciptakan tenaga pendidik di SMK-SMK yang cakap digital dan memahami dunia digital itu sendiri. Dengan pembelajaran berbasis digital, siswa maupun tamatan SMK bisa menjadi enterpreneur yang handal digital, inovatif, dan mandiri. Imbuh Supardi.

Supardi menjelaskan,Sumber daya manusia melek digital seperti itulah yang akan menjadi bagian penting pembangunan pariwisata berbasis budaya. Para siswa tamatan SMK bisa mengisi pos-pos dalam ekosistem pariwisata seperti pemasaran digital, aplikasi pemandu wisatawan, hingga produksi konten-konten media sosial untuk kepentingan promosi pariwisata, tepatnya pariwisata budaya. 

Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh Tahap II resmi ditutup. Angkatan 17 dan 18 menjadi peserta terakhir dalam bimtek ini.“Alhamdulillah, akhirnya selesai dengan lancar,” ujar Dra Anita, MM, koordinator kurikulum bidang pembinaan SMK.(ms/St)

  
 
Top