Solok.Lintas Media News
“Penilaian smart city kita tahun 2022 meningkat cukup tinggi, dan hal ini harus kita tingkatkan lagi, maka itu, seluruh OPD harus terus melakukan inovasi,” ujar Kepala Dinas Kominfo, Teta Midra saat memimpin apel pagi Pemkab Solok, Senin (9/1).

Tahun 2022, nilai smart city di Kabupaten Solok meningkat 0,89 dengan nilai 2,88 berpredikat baik. Ke depannya diharapkan smart city di Kabupaten Solok dapat meningkat dengan adanya kerja sama dan inovasi pada masing-masing OPD.

Menurutnya, ada tantangan besar dalam memaksimalkan teknologi dalam pemerintahan. Sebab sebagian besar pegawai justru sudah nyaman dengan cara lama. Menyikapi itu, pihaknya ingin melanjutkan program pelatihan penggunaan website dan aplikasi secara berkelanjutan.

Pembangunan dan pengembangan aplikasi umum ditujukan untuk memberikan layanan SPBE. Ini mendukung kegiatan pemerintahan dibidang perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa pemerintah, akuntabilitas kinerja, pemantauan dan evaluasi, kearsipan, kepegawaian dan pengaduan pelayanan publik.


“Keberlanjutan program smart city ini perlu diprioritaskan agar tidak hanya menjadi formalitas semata. Apalagi sayang sekali rasanya jika kita terlambat dalam penerapan teknologi dalam pemerintahan,” jelasnya.

Tahun 2023 dinas Kominfo memiliki agenda besar yaitu pembangunan menara telekomunikasi bagi blank spot yang ada di Kabupaten Solok. Untuk itu mohon dukungan dan kerjasama dari masing-masing dinas agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar.

Kebutuhan jaringan telekomunikasi semakin tinggi. Dari berbagai sektor, baik itu untuk kebutuhan pendidikan, UMKM, pariwisata dan kebutuhan lainnya, tentu hal ini sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat.

Sebagai kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat, dengan kondisi wilayah yang dikelilingi hutan dan perbukitan, hingga saat ini jaringan telekomunikasi belum merata di Kabupaten Solok.

Dengan status blank spot tersebut saat ini secara perlahan Pemkab Solok mengebut untuk mengatasi persoalan yang sudah lama dirasakan masyarakat dibeberapa nagari tersebut.

Tak hanya itu pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam memberikan kepuasan kepada masyarakat, tentu perlu di optimalkan dalam mewujudkan reformasi organisasi pemerintah, dengan memodernisasi birokrasi dalam pelayanan public untuk kepuasan masyarakat.

Kemudian, ditargetkan tahun 2023 ini ada 79 persen masyarakat Kabupaten Solok terpapar informasi prioritas pembangunan yang ada di Kabupaten Solok. Tentunya dengan langkah memperbaharui DIP dan DIK pada PPID, meng-update Website dan media sosial OPD dan membuka kanal pengaduan masyarakat melalui SP4N Lapor.

Serta peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan  membangun aplikasi Supper App. Dimana seluruh pelayanan publik terintegrasi dalam satu aplikasi dan pembangunan aplikasi dasboard eksekutif untuk pimpinan. “Sehingga pimpinan mengetahui seluruh data pembangunan fisik dan nonfisik di Kabupaten Solok,” tutupnya. (Karta)
 
Top