Sawahlunto.Lintas Media News.
Kota Sawahlunto dicanangkan menjadi Sentra Madu Lebah Propinsi Sumatera Barat. Asisten II Gubernur Sumatera Barat Bidang Perekonomian dan Pembangunan Warda Rusmen, SE, ME, didampingi para Kadis dari Provinsi Sumbar, Walikota Sawahlunto Deri Asta, Kadis DKP3 Heni Purwaningsih dan Forkopimda memukul gong sebagai penanda diresmikannya Sawahlunto menjadi Sentra Madu Lebah Jenis Galo-galo.

Warda Rusmen mengatakan Kota Sawahlunto sangat cocok untuk memproduksi madu galo-galo. Madu galo-galo merupakan diservikasi pangan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi untuk menghindarkan stunting. Sebab madu galo-galo sangat bergizi, selain itu galo-galo mempunyai propolis yang kaya mengandung sumber obat-obatan bagi kesehatan manusia. Selain itu budidaya madu galo-galo ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat diproduksi dalam kurun waktu yang lama. 

“Madu juga memiliki cita rasa yang lezat dan memberi berbagai manfaat bagi tubuh manusia.  Khasiat madu tertulis dalam kitab suci Alquran, mengandung obat bagi manusia. Saat ini tingkat konsumsi madu dimasyarakat masih rendah. Maka mulailah menyuarakan untuk mengkonsumsi madu ini kepada masyarakat,” ujar Warda Rusmen saat memberikan sambutan pada  Perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 42 tahun 2022 di Lapangan Segitiga depan kantor PTBA Sawahlunto, Rabu (2/11).

Deri Asta Walikota Sawahlunto mengatakan, dalam HPS  kita wujudkan kemandirian dalam menghadapi stunting dan pengendalian inflansi. Sektor-sektor pertanian ini menjadi sektor kuat pendukung untuk mengatasi stunting dan bisa mengatasi inflansi.  Sawahlunto saat ini, 70 persen lahan digunakan  sebagai lahan pertanian. 

“Kita berharap para peternak lebah tanpa sengat yang lebih dikenal dengan galo-galo supaya giat lagi mengembangkan usahanya. Begitu juga masyarakat supaya meningkatkan konsumsi madu setiap harinya sehingga tingkat kesehatan dan keterpenuhan nutrisi masyarakat dapat lebih terjamin,” harap Deri asta di depan para peternak madu yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Heni Purwaningsih mengatakan  peringatan HPS ke 42 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian terkait pentingnya masalah pangan, menginformasikan kepada masyarakat tentang ketahanan pangan dan faktor-faktor pendukung ketersediaan pangan. 

Defitri Kepala Resort Sawahlunto UPTD KPHL Bukit Barisan, Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat mengatakan, dengan dicanangkannya Sawahlunto sebagai Sentra Madu Lebah maka kita mempersiapkan segala hal yang menunjang suksesnya program tersebut. 

“Langkah awal kita mendata para peternak galo-galo yang sudah ada antara lain, Kelompok Tani Hutan (KTH) Kayu Gadang, KTH Andeska Desa Balai Batu Sandaran, Peternak mandiri Heri Setiawan (Madu Galo-galo Cupiang) Kelok Macan, HKM Lurah Basuang Talawi. Selanjutnya kita akan mendata seluruh peternak yang masih usaha perorangan maupun kelompok,” ujar Defitri melalui telepon selulernya, Senen (7/11). 

“Kita juga sudah membentuk asosiasi peternak madu untuk mengakomodir kepentingan masyarakat peternak galo-galo tersebut. Walikota Sawahlunto juga telah membentuk Pokja yang terdiri dari Kepala Dinas. Intinya, seluruhnya bekerja untuk suksesnya Sawahlunto menjadi Sentra Madu Lebah Propinsi Sumatera Barat,” tutur Defitri. “Jenis galo-galo torasika merupakan jenis galo-galo yang menjadi unggulan para peternak di Kota Sawahlunto.”

Heri Setiawan Peternak Galo-galo Cupiang mengatakan, prospek usaha lebah madu galo-galo torasika sangat menjanjikan. “Sejak saya mengeluti usaha usaha lebah madu tidak ada kendala yang berarti. Pemasaran madu sangat bagus, permintaan banyak namun produksi yang masih kurang,” ujar Heri Setiawan salah satu peternak galo-galo yang mendapatkan bantuan dari PT BA-UPO. (Nova)
 
Top