Pdg. Panjang, Lintas Media News

Video viral yang disebarkan belakangan ini, dimana Walikota Padang Buya Mahyeldi Dt Marajo, yang nota bene Walikota Padang, sedang melakukan olahraga di pantai, lalu beliau bersama ajudannya menemukan ada pedagang yang berjualan di atas trotoar dan memakan badan jalan. 

Selaku,  kepala daerah, wajar menegurnya, karena tidak boleh berjualan ditempat terlarang, akan tetapi  reaksi yang berlebihan dari pedagang tersebut, mengeluarkan kata kata kotor, bercarut dan memaki memaki Walikota Padang. Mirisnya, yang lain sengaja memvideokan dan lalu menyebarkan ke ruang publik.

Melihat, video yang sengaja direkam oleh oknum yang tidak punya rasa malu itu. Selaku, kader PKS kita sangat merasa malu orang yang kita segani selama ini, diperlakukan oleh warganya dengan semena mena. Apalagi, beliau seororang Buya, Walikota Padang dan seorang Niniak Mamak. Selaku, kader PKS yang menjunjung tinggi nilai budaya dan agama merasa dilecehkan oleh kejadian yang mencoreng nama baik beliau selaku walikota dan calon Gubernur Sumatera Barat, ujar Buya Nasrulah Nukman menjawab, lintasmedianews.com dikediamanya(9/82020)

Buya Nasrulah Nukman

Perlu kita cermati dan dari video tersebut ada beberapa hal, pertama, hilang nya kesantunan dan etika dari pihak yang terkait, dengan mengeluarkan kata kata kotor, carut, cacian dan makian, apalagi yang dicaci dan dimakinya adalah pemimpin kota Padang yang notabene juga seorang Buya/ustadz dan Datuak/penghulu di tangah nagari. Yang berniat untuk menegur atas kesalahan yg dilakukan dimana tidak boleh berjualan di trotoar yang mengganggu ketertiban umum. Sedangkan, tempat berdagang sudah disediakan pemerintah kota Padang.

Kedua, sikap sabar dan tenang yang luar biasa ditunjukkan oleh Walikota Padang Buya Mahyeldi terhadap reaksi berlebihan dari pedagang tersebut, beliau sama sekali tidak membalas cacian dan makian itu, beliau bahkan berusaha menenangkan, tetapi karena si Ibuk pedagang tadi sudah terburu nafsu, sama sekali tidak ada niatnya untuk menghentikan cacian dan makian yang dilontarkan tadi sehingga terus saja dilakukannya. 

Mirisnya,  bahkan yang merekam dengan video juga ikut melontarkan kata kata yang menyudutkan bapak Walikota Padang. Namun, Walikota Mahyeldi tetap diam dan akhirnya memilih utk meninggalkan tempat tersebut," ujar Nasrulah. 

Dari kejadian ini kita perlu prihatin, di tengah kondisi seperti ini sebagian masyarakat telah kehilangan nurani dan akal sehatnya. Karena alasan ekonomi, tidak peduli dengan aturan dan ketertiban. bahkan melakukan tindakan yang tidak sepantas diucapkan seorang Ibu. 

Perlu, ada pendidikan dan pencerahan pada masyrakat apalagi ditengah kondisi ranah Minang yang menggunakan prinsip adat basandi Syara', syara basandi Kitabullah. Berkata kotor dan marah marah di depan umum, aplagi jika ada anak-anak yang mendengarnya jelas ini bertentangan dengan agama dan adat. 

Perlu, ada pembelajaran kedepannya, agar kejadian yang sama dan membuat malu atau risih mendengar kata kata carut ini tidak terjadi lagi. Artinya pembenahan ekonomi harus dibarengi dengan pembenahan akidah dan akhlak. Selaku,  kita hidup diranah minang,  yang kental akan adat dan budaya, dengan kejadian yang mencoreng nama baik bundo kanduang, menjadi renungan bagi kita semua.  Kenapa, hal itu bisa terjadi, tukuk Buya Nasrulah. 

Kemudian, kita perlu merasa salut dan acung jempol terhadap sikap tenang dan sabar yang luar biasa dari Pemimpin seperti Buya Mahyeldi dalam menghadapi respon masyarakat yang negatif ini. Tidak semua pemimpin bisa mengendalikan emosi ditengah situasi seperti ini. Dimana beliau coba dipermalukan di depan umum, dicaci maki dan sebagainya. 

Tetapi, beliau tetap sabar dan tenang, tidak membalas, bahkan memilih untuk pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan tetap tenang. Meski, secara batin remmuk perasaan beliau selaku walikota, seorang buya dan niniak mamak bagi kaumnya. Tidak, kemana rasa malu itu akan disuruakan. 

Semoga, kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Kedepannya kita berharap aparat terkait misalkan Satpol-PP yang memiliki kewenangan untuk menindak pelanggar Perda atau pelanggar aturan lebih giat dalam bersikap sehingga ke depannya tidak perlu Pak Walikota yang terjun langsung dalam menertibkan masyarakat. Karena banyak masyarakat pyang miris, iba dan prihatin melihat pemimpin kotanya, Buya dan Datuak nya dicaci maki seperti itu.

Semoga, kesabaran dalam memimpin warga yang bermacam gayanya, menjadi pahala bagi beliau dan pelajaran bagi  kita semua. Kita yakin, bahwa setiap kebaikan pasti keburukan yang dilakukan akan kembali pada pelakunya. Wallahu alam bishshawab, Pungkas Pentolan PKS ini. (maison pisano)

 
Top