Pdg, Panjang, Lintas MediaNews.
Perayaan Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada pada 31 Juli 2020, sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pandemi virus corona masih menerpa kota tercinta ini. Meski, kegamangan itu tidak begitu dirasakan lagi masyarakat
Umat Islam merayakan Idul Adha dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal tersebut, diungkapkan Ketua DPD PKS Kota Padang Panjang, H.  Nasrulah Nukman, SH,  saat menjawab LintasMedia.News.Com dikediamanya, Jumat 31/7/2020. 

Idul Adha di tengah pandemi virus corona akan semakin mempererat ikatan keluarga. Dimana, selama masa pandemi tali silaturahmi kita antar sesama terputus.  Sehingga, membuat kearifan lokal terganggu. Kebiasaan, turun temurun dilakukan selama ini, harus terhenti gara gara pandemi yang mewabah dikota ini. 

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia. Misalnya, kata dia, berkaitan dengan kedekatan bersama keluarga dan menjaga kebersihan.

"Mungkin dulu, kita tidak menyadari kebersihan, sekarang lebih bersih. Dulu jarang pulang ke rumah, sekaran lebih banyak di rumah, ini semuanya diambil hikmahnya sehingga wabah menjadi rahmat bagi kita," ucapnya.
Lebih lanjut, Nasrulah menjelaskan, esensi Idul Adha dan ibadah kurban bukan perkara kemeriahannya, seperti takbir keliling maupun bergotong-royong menyembelih hewan kurban. Menurut dia, hal itu bagian dari syiar.

Dengan keterbatasan, karena penyebaran virus corona ini, Buya mengajak umat Islam Bumi Serambi Mekah untuk mengembalikan makna Idul Adha pada ketakwaan terhadap Sang Pencipta.

"Di sinilah, kita diajarkan kemeriahan adalah bagian dari syiar, tapi yang lebih esensi adalah takwanya. Bahwa bukan daging yang diberikan, bukan ramai-ramai saat nyembelih, tetapi ketakwaan itu yang menjadi tolok ukur berkorban untuk kurban," jelas Pentolan PKS.

Semoga,  Idul Adha 1441 H tahun ini, kehidupan keagamaan dan sosial tumbuh berkembang seiring berjalanya waktu. Untuk hijrah itu,  memang banyak cobaanya. Betapa risaunya, kita diberi sedikit cobaan dari yang maha kuasa. Sehingga,  membuat lumpuh segalanya, agama, ekonomi, buyada,sosial, berhenti bergerak. Kebiasaan yang tidak biasa harus kita lakukan untuk menjadi satu kebiasaan.

Dimonen, Idul Adha ini mari sama sama kita berdoa semoga kota ini terhindar dari wabah ini. Artinya, Idul Adha tahun ini, awal dibukanya kebiasaan yang selama ini kita lakukan.

Dengan, melaksanakan Shalad Idul Adha secera bersama sama. Meski, pelaksanaanya masih dilakukan di masjidn dan mushala, belum lagi dilaksankan dilapangangan, pungkas Nasrulah Nukman.(maison pisano)
 
Top