Padang,Lintas Media News.

Energi Hijau merupakan energi kearifan lokal dalam pengembangan energi nagari di Sumatera Barat (Sumbar),Karena energi hijau tersebut banyak terdapat di Sumbar,maka Sumbar disebut dengan Lumbung Energi Hijau.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan hal itu pada kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Kamis (24/1/2019), menghadirkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dengan tema "Kearifan Lokal Dalam Pengembangan Energi Nagari".

Menurut Irwan,energi hijau tersebut mudah didapatkan dan paling sederhana, sekaligus ramah lingkungan dan mencakup semua sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air), dibandingkan dengan bahan bakar fosil (batubara, minyak, dan gas alam).

"Energi hijau energi terbarukan merupakan energi yang berkelanjutan, mencakup teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi," kata Irwan Prayitno.

"Di daerah kita banyak yang bisa kita kelola sebagai energi kearifan lokal, seperti kita mempunyai banyak sungai mengalir, danau yang luas, dan ada panas bumi di Solok Selatan, yang tidak akan habis dan bisa diperbaharui terus - menerus, tidak sama dengan energi bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak akan habis bila diambil terus - menerus" ujarnya.

Gubernur mengajak kepada mahasiswa Bung Hatta untuk dapat berinovasi dalam teknologi memfaatkan apa yang kita miliki sebagai kearifan lokal dan berguna bagi masyarakat banyak.

Dalam kuliah umum tersebut Wamen ESDM Arcandra Tahar memaparkan pengelolaan dan pemanfaatan geotermal atau energi panas bumi tidak merusak lingkungan, geotermal adalah energi yang ramah lingkungan, jika pun ada risiko amat kecil dibandingkan yang sudah berhasil dikelola di dunia ini.

Kemudian Arcandra mengatakan jika memang geotermal merusak lingkungan dipastikan lembaga-lembaga dunia sudah ribut mempersoalkan. Sebaliknya, lanjut dia pemanfaatan geotermal memiliki banyak keuntungan yang diperoleh.

"Pada saat ini di Indonesia memiliki hampir 2.000 MW tersebar di 300 titik dan merupakan yang terbesar kedua di dunia, ini butuh investasi dibidang energi, ini juga termasuk kearifan lokal, dengan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, " kata Arcandra.

Kuliah umum ini dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wali Kota Padang Mahyeldi dan undangan lainnya, serta mahasiswa Bung Hatta yang jumlahnya diperkirakan 200 orang di aula Universitas Bung Hatta.(st/rel)
 
Top