Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Padang,Lintas Media News
Meningkatkan Pertanian dan Kedaulatan Pangan: Kemeriahan Pekan Nasional KTNA XVI di Padang Resmi ditutup oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.Kamis (15/06/23).

Dalam pidatonya, Dedi Nursyamsi mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan harapan bahwa Pekan Nasional KTNA XVI dapat menjadi komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan pertanian, serta mendukung program-program dan kebijakan daerah dalam menghadapi krisis pangan global dan menjaga kedaulatan pangan.

Rangkaian kegiatan Pekan Nasional KTNA XVI menampilkan berbagai pameran pengembangan, inovasi teknologi modern, dan contoh pengembangan agribisnis dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dedi Nursyamsi berharap bahwa berbagai inovasi dan teknologi yang dipresentasikan dalam Pekan Nasional KTNA XVI akan didiseminasi dan diimplementasikan di wilayah asal para petani dan nelayan.

"Kami mengajak nelayan dan petani untuk merencanakan tindak lanjut dalam mengembangkan usaha agribisnis dan perikanan guna meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, kemandirian, dan daya saing mereka," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan kehadiran petani serta nelayan dari seluruh Indonesia selama penyelenggaraan Pekan Nasional KTNA XVI.

"Kita berharap bahwa semua kegiatan dalam agenda ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pertanian Indonesia, demi persiapan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045," ungkap Mahyeldi.

Sebagai tuan rumah acara, ia juga menyampaikan bahwa Pekan Nasional KTNA XVI telah memberikan banyak manfaat bagi Provinsi Sumatera Barat. Perputaran ekonomi semakin meningkat dengan perkiraan jumlah perputaran uang selama acara mencapai lebih dari Rp. 250 miliar.

"Masyarakat, terutama di Kota Padang, merasakan manfaat yang besar. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi lebih aktif, hotel-hotel penuh, toko-toko oleh-oleh ramai dikunjungi, bahkan tempat-tempat wisata juga mengalami efek positif," katanya.

Pekan Nasional KTNA XVI telah menciptakan suasana yang dinamis dan bermanfaat bagi petani, nelayan, dan semua peserta yang terlibat. Keberhasilan acara ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pertanian dan perikanan serta meningkatkan kedaulatan pangan. Semoga langkah-langkah yang diambil dalam Pekan Nasional KTNA XVI akan membawa dampak positif jangka panjang bagi pertanian Indonesia.

(Dinas Kominfotik Prov. Sumbar)


Jakarta,Lintas Media News -: Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengucap syukur ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas putusan  Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan uji materi pasal dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur tentang sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional terbuka. Dengan tebitnya putusan MK tersebut, maka Pemilu 2024 tetap memakai sistem proporsional terbuka. 

“Alhamdulillah, hari ini Mahkamah Konstitusi menetapkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka pada Pemilu 2024,” ungkap AHY, Kamis (15/6).

Menurut AHY, putusan MK tersebut merupakan wujud dari keadilan yang berpihak pada kedewasaan demokrasi. Bahwa hukum di Indonesia telah berpihak pada hak rakyat sesuai amanat reformasi.

AHY kemudian menitipkan pesan kepada rakyat Indonesia dan kader Partai Demokrat khususnya, untuk terus mengawal Pemilu 2024 agar berlangsung demokratis, jujur, dan adil.

“Mari kita terus kawal Pemilu 2024 yang demokratis, jujur & adil. Menuju Perubahan & Perbaikan,” tutup AHY.

Sejak awal Partai Demokrat keras dan tegas menolak usulan sistem Pemilu Tertutup. Bagi AHY, Sistem Proporsional Terbuka merupakan sistem pemilihan terbaik dan relevan dalam demokrasi yang majemuk dan dinamis di Indonesia.(rel)


Padang,Lintas Media News 
 Komisi Pemilihan Umum (KPU), merupakan lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota adalah Penyelenggara Pemilu di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Walaupun bersifat mandiri, KPU membutuhkan andil masyarakat dalam membangun pemilihan yang adil, sebagaimana yang disampaikan oleh Surya Efitrimen yang merupakan salah satu Komisioner KPU Sumbar pada saat pertemuanya dengan MOI Sumbar pada Rabu (14/6/2023), mengatakan bahwasanya KPU bukan apa apa tanpa masyarakat.


 Diskusi yang dilaksanakan berjalan dengan hikmat, MOI Sumbar juga memberi beberapa masukan untuk bahan evaluasi dari yang terjadi pada saat pemilihan sebelumnya.

Sosok yang meneremima masukan dan tidak anti kritik diperlihatkan oleh Komisioner KPU yang dulunya juga menjabat sebagai Komisioner Bawaslu ini yang menerima masukan yang di berikan oleh MOI Sumbar.

“Semua kritik dan saran itu akan kami diskusikan kembali bersama ketua-ketua yang lainya” Ujar Surya. Kebijakan yang akan dijalankan seperti pemilu Proposional terbuka atau tertutup merupakan keputusan dari Mahkamah Konstitusi, dan KPU tidak memiliki andil untuk ikut campur.

Dengan pengalaman sebagai Komisioner Bawaslu, Surya Efitrimen yakin akan memberikan yang terbaik di KPU. ” Di Bawaslu saya mengawasi KPU, dan sekarang di KPU saya tahu apa saja yang harus saya lakukan dan saya hindari, jadi tidak mungkin saya melakukan kesalahan karna saya tau hukumanya” Ucap Surya.

Susunan Keanggotaan KPU sekarang masih terbilang baru, namun Surya Efitrimen yakin hal itu bukan menjadi alasan bagi KPU untuk tidak memberikan yang terbaik untuk pemilihan yang akan datang.

KPU juga mengajak Rekan-rekan MOI Sumbar untuk bekerja sama mencapai pemilu yang adil, dengan menyiarkan hal-hal yang dibutuhkan sehingga nantinya pemilih dapat lebih cerdas, dan tidak gampang di manipulasi. (RD)





Padang,Lintas Media News
 Perjuangan para seniman menolak rencana alihfungsi pembangunan kompleks Taman Budaya, yang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, terus berlangsung. Bahkan gerakan yang telah berjalan sejak bulan Februari 2023 lalu, melalui pelbagai aktifitas, dialog, diskusi kian menderas.

Terakhir, Minggu 11 Juni 2023 diwakili seniman berjumlah 35 orang, mereka diterima dengan terbuka dan penuh keramahan oleh Anggota DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt.Bandaro Basa, S.IP, MH. Hadir didampingi aktifis senior H. Syaharman Zanhar.

Dalam pertemuan yang penuh kekeluargaan di Rumah Makan Sambalado Hj. Zainab Ulak Karang, para seniman dan budayawan itu mengungkapkan alihfungsi bangunan Taman Budaya membuat mereka melakukan berbagai aktifitas seperti dialog, diskusi hingga panggung ekspresi. 

Kepada Leonardy, para seniman dan budayawan  itu tegas mengatakan Kompleks Taman Budaya Sumbar yang terletak di kawasan jalan Diponegoro, sejak tahun 1974 dikenal sebagai pusat aktifitas dan kreatifitas dari para seniman, pekerja seni, sastrawan maupun budayawan dan lainnya dari seluruh Sumatera Barat. Namun baru-baru ini, pemerintah provinsi Sumatera Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melakukan FGD yang menjelaskan tentang rencana perubahan fungsi gedung zona C. 

Mereka mengungkapkan dari semula sebagai kantor untuk aktifitas kegiatan perkantoran Dinas Kebudayaan dan UPTD Taman Budaya, dialihkan sebagai bangunan hotel bintang lima. Sementara pembangunan zona B, yang semula direncanakan untuk aktifitas seniman, yang nantinya memuat bangunan teater utama, bioskop, gallery, labor musik, tari, perpustakaan, dan lain-lain tidak berlanjut pembangunannya. 

Syarifuddin Arifin, seniman yang dikenal sebagai penyair lintas negara mengatakan alangkah baiknya pembangunan kompleks zona B ini diselesaikan dahulu, agar para seniman bisa kembali beraktifitas normal kembali. Baru kemudian rancangan zona C ini diteruskan.

Ery Mefri koreografer yang diketahui telah malang melintang di panggung-panggung Internasional, melengkapi. “Pada hakekatnya kami para seniman, tidaklah anti pembangunan.” 

Ery mengatakan jika pembangunan Zona B selesai, maka para seniman pun dapat kembali bisa beraktifitas seperti semula. Sementara pemerintah maunya merubah rencana menjadi hotel, para seniman tidak akan menghalangi

“Sekarang ini, seolah-olah kami ini para seniman diperlakukan malah jauh lebih buruk daripada sampah. Dibuang tanpa tahu tempatnya. Padahal, sampah saja jika dibuang, ada tempatnya, begitu kira-kira analoginya,” tambah Ery Mefry.

Sementara Khairul Jasmi, tokoh pers Sumatera Barat menyarankan ada baiknya diadakan kembali pertemuan terbuka antara tiga pihak agar bisa diketahui lebih jelas lagi soal rancangan detail bangunan yang akan dilakukan pihak pemerintah Prov. Sumbar. Terutama pertemuan antara pihak PU, Bappeda dan seniman. Penting kemudian, dibuat kesepakatan yang lebih tegas sebagai bentuk hasil dari pertemuan itu.

Syaharman Zanhar, aktifis yang dikenal juga pernah ikut mendirikan Sanggar Seni Paris di Padang Pariaman era 1980an, berharap agar gerakan-gerakan para seniman dan pertemuan dengan senator ini hendaknya dapat menggugah kepedulian pemerintah terhadap iklim kesenian maupun kebudayaan di Sumatera Barat.

“Karena tanpa kehadiran seniman maupun budayawan yang terus berkarya, bagaimana bisa pembangunan dilaksanakan secara humanis dan penuh nilai?” ujar Syaharman.

Setelah mendengarkan keluhan serta usulan dari para seniman dan budayawan, Senator H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH mengajak seniman dan budayawan itu untuk memahami arti penting budaya, seni, budayawan, seniman dan Taman Budaya bagi masyarakat Sumatera Barat.

Leonardy menjelaskan, budayawan adalah orang yang memiliki ilmu dan pengetahuan tentang budaya atau berkecimpung dalam bidang budaya yang mengandung nilai-nilai luhur. 

Sementara seniman adalah kumpulan dari orang-orang yang kreatif dan inovatif yang mahir dalam bidang seni. Sementara Taman Budaya merupakan tempat berkumpulnya para seniman dan budayawan, tempat berdiskusi dan tempat berlatih.

Kata Leonardy, Ketua Badan Kehormatan DPD RI, kita Sumatera Barat yang dikenal dengan budaya. Budayanya yang penuh dengan simbol-simbol yang universal. Sumatera Barat juga terkenal dengan seninya. Bahkan seninya ini telah mengharumkan nama negara dan nama daerah. Jangan sampai seni dan budaya Sumatera Barat tercerabut oleh perkembangan zaman.

“Untuk itu kita harus mengawal para budayawan, mengawal para seniman agar pemikiran-pemikiran tentang seni dan budaya Sumatera Barat ini tetap terjaga. Kita dalam hal ini tidak hanya masyarakat, khususnya pemerintah daerah. Kita harapkan kehadiran pemerintah daerah dalam hal mengawal budayawan dan seniman. Salah satunya dengan memfasilitasi tempat mereka berkreasi, tempat mereka berinovasi, tempat mereka berdiskusi. Selama ini ya di Taman Budaya, yang ada di Jalan Diponegoro,” ungkapnya. 

Jadi perlu perhatian bersama agar Taman Budaya yang sedang dibangun tetap memikirkan fungsi-fungsi yang selama ini telah ada. Ada teater utama, bioskop, gallery, labor musik, tari, perpustakaan. Serta tempat rapat dan diskusi tetap ada di Jalan Diponegoro tersebut. "Aneh rasanya jika Sumatera Barat tidak punya Taman Budaya,” pungkasnya.

Hadir pada pertemuan yang didahului makan siang itu wartawan dan sastrawan senior Khairul Jasmi, penyair Yeyen Kiram yang dikenal sebagai aktifis Cagar Budaya, koreografer tari Internasional Ery Mefri, Angga Djamar, penyair Syarifuddin Arifin, Andrea C Tamsin, Nasrul Azwar, Trikora Irianto, Jeffnil St Pandeka, koreografer Deslenda, Filhamzah, Dadang Leona, Hermawan An, teaterwan Rizal Tanjung, Muslim Noer, Fauzul elNurca, Kamal Guci, dan masih banyak lainnya. (*)

PADANG Lintas Media News
PT Semen Padang terus gencar melakukan penanaman kaliandra merah sebagai sumber energi baru terbarukan yang dapat mensubstitusi bahan bakar batubara. Selain di kawasan perhutanan sosial di Sumatera Barat, PT Semen Padang juga melakukan penanaman kaliandra merah di emplasemen perusahaan.

Rabu (14/6/2023), sebanyak 700 batang bibit kaliandra merah ditanam oleh PT Semen Padang di area sebelah timur storage limestone Pabrik Indarung V. Rencananya, tanaman dengan nama latin Calliandra calothyrsus yang berasal dari Meksiko itu, juga akan ditanam dibeberapa area yang ada di PT Semen Padang.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan bahwa PT Semen Padang sudah menyiapkan lahan sekitar 19 Ha yang ada di kawasan emplasemen perusahaan untuk ditanami kaliandra merah. "Untuk tahap pertama ini, kaliandra merah kami tanam di storage limestone Pabrik Indarung V," kata Anita.
Kemudian untuk tahap selanjutnya, sebut Anita, penanaman kaliandra merah akan dilakukan di sebelah selatan Diklat, sebelah utara clay Indarung VI, sebelah timur Gardu Induk, sebelah barat silo VIII, dan di area bekas Tambang Clay (IUP 88) PT Semen Padang. "Jumlah bibit kaliandra yang akan ditanam di area emplasemen perusahaan sekitar 193 ribu batang," ujarnya.

Selain di kawasan emplasemen perusahaan, sebelumnya PT Semen Padang juga telah menanam sekitar 4000 kaliandra merah di bekas reklamasi tambang batu kapur PT Semen Padang. Bahkan, kaliandra merah di bekas reklamasi tambang itu sudah mulai dipanen.

"Panen perdana kaliandra merah di bekas reklamasi tambang batu kapur itu dilakukan Selasa kemarin. Rencananya pada bulan Juli mendatang atau dalam rangka HUT ke-65 Pengambilalihan Pabrik dari Tangan Belanda, kaliandra merah yang dipanen itu akan dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara untuk proses produksi semen," bebernya.

Sebelumnya, Kepala UPT Perbaikan dan Pemeliharaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP), Auzia Asman, menyebut bahwa kaliandra merah merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi, baik bagi masyarakat dan industri, serta sangat baik untuk konservasi lingkungan (tanah dan air).

Kayu kaliandra, sebutnya, merupakan bahan biofuel yang bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara. Sebab, kaliandra merupakan sumber energi bisa diperbaharui, sedangkan batubara adalah energi fosil yang semakin hari jumlahnya semakin menipis.

Bagi industri seperti PT Semen Padang yang memproduksi semen, kebutuhan kayu kaliandra merah sebagai energi baru terbarukan tentunya sangat besar jumlahnya. Apalagi, pemanfaatan kaliandra merah ini juga berkaitan dengan carbon trading. Karena, dengan memanfaatkan kayu kaliandra merah, PT Semen Padang bisa menyimpan, mengatur dan mengelola pelepasan karbon ke udara.

“Artinya, pemanfaatan kayu kaliandra merah untuk mensubstitusi bahan bakar batubara dalam proses produksi semen oleh Semen Padang, dapat memperlambat pemanasan global. Karena, dengan memanfaatkan kayu kaliandra merah sebagai bahan bakar alternatif, akan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah,” katanya.

Di samping sebagai energi terbarukan dan cadangan karbon, menanam kaliandra merah juga bisa memproduktifkan lahan-lahan marginal (lahan yang tidak produktif). Sebab, kaliandra merah merupakan tanaman remidiasi atau tanaman yang mampu meningkatkan mutu dari kondisi tanah, sehingga lahan-lahan yang ditanami kaliandra merah secara bertahap dapat meningkat kesuburan tanahnya.

Kemudian, bunga kaliandra merah juga bermanfaat untuk beternak madu galo-galo. Karena, bunganya bisa dijadikan sebagai konsumsi lebah madu. Sedangkan daunnya, dapat dijadikan pakan ternak dan bahan baku membuat kompos. “Jadi, kita dapat memanfaatkan kaliandra merah untuk kebun madu galo-galo serta untuk pakan ternak sapi maupun kambing, maka potensi pemanfaatan kaliandra secara finansial akan semakin besar," ujarnya. 

Potensi lainnya, sebut Auzia, adalah ranting kaliandra merah yang bisa dijadikan sebagai wood pellet yang merupakan komoditas ekspor ke negara empat musim. Karena, wood pellet ini merupakan kebutuhan rumah tangga yang kegunaanya sebagai sumber energi penghangat tubuh bagi masyarakat yang berada di negara empat musim tersebut.

“Kalau pemanfaatannya sampai ke ranting, bunga dan daun, maka tidak akan ada lagi bagian dari kaliandra yang tidak bisa dimanfaatkan. Untuk kayunya, bisa dijual ke Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif yang dapat mensubstitusi bahan bakar batubara, bunganya untuk konsumsi madu, daunnya sebagai pakan ternak, dan rantingnya untuk dijadikan wood pellet,” pungkas Auzia.(*)


PADANG, Lintas Media News
 PT Semen Padang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang kembali menggelar donor darah di Club House Bukit Atas, Indarung, Padang, Rabu (14/06/2023). Kegiatan yang digelar dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB berhasil mengumpulkan sebanyak 284 kantong darah.

Turut hadir menyumbangkan darah, Kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) & Umum, R Trisandi Hendrawan, Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku, Sumarsono, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan, Nur Anita Rahmawati, Kepala Unit Operasional SDM, Irwan Prasetyo, Dokter Perusahaan, Andy Riva Dana dan sejumlah staf Semen Padang lainnya. 

Dalam pembukaan kegiatan donor darah ini, secara simbolis juga dilakukan penyerahan kantong darah dari Kepala Departemen SDM & Umum, R Trisandi Hendrawan kepada Kepala Bagian Teknis Labor Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Padang, dr. Diana Ayu Irsanti.
Direktur Utama PT Semen Padang, diwakili Kepala Departemen SDM & Umum, R Trisandi Hendrawan pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada PMI Kota Padang yang telah memberikan kesempatan kepada PT Semen Padang untuk rutin menggelar donor darah, karena kegiatan ini juga sebagai bagian amal bakti kemanusiaan dan bagian dari kepedulian perusahaan kepada sesama.

"Kegiatan donor darah ini merupakan salah satu wujud kepedulian perusahaan, terutama bagi sesama, yakni masyarakat yang membutuhkan darah. Sedangkan bagi karyawan Semen Padang Grup selaku pendonor, juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah dan lain sebagainya," kata Trisandi 

Donor darah ini, kata Trisandi, merupakan agenda sosial PT Semen Padang yang rutin digelar setiap 2 bulan sekali. Untuk itu, mewakili manajemen PT Semen Padang, Trisandi mengucapkan terima kasih kepada karyawan Semen Padang Group dan keluarga yang senantiasa mendonorkan darahnya melalui kegiatan donor darah yang digelar perusahaan.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati pada kesempatan yang sama, mengatakan donor darah kali ini diikuti oleh insan Semen Padang Group, keluarga karyawan, pensiunan dan masyarakat sekitar perusahaan.

"Target kita dalam setahun melaksanakan kegiatan donor darah adalah enam kali. Untuk donor darah hari ini telah yang ketiga kalinya dalam tahun 2023 ini, sebelumnya kita juga sudah melaksanakan donor darah sebanyak dua kali, yakni bulan Januari, bertepatan dengan Bulan K3 Nasional PT Semen Padang dan juga pada Maret, bertepatan dengan HUT 113 PT Semen Padang," katanya.

Anita menyampaikan, pada donor darah hari ini, sebanyak 284 kantong darah berhasil dikumpulkan dari 300 lebih peserta yang mendaftar dan selanjutnya darah tersebut diserahkan ke UTD PMI Kota Padang dan kegiatan ini dilatarbelakangi ketersediaan stok darah di PMI Kota Padang yang sering kurang.

"Kita sering mendengar dan mendapatkan informasi permintaan-permintaan darah dari keluarga pasien karena PMI tidak dapat memenuhi kebutuhan darah karena kehabisan stok, kegiatan donor sekarang ini sebanyak 284 kantong berhasil kita kumpulkan, semoga dengan kegiatan yang rutin kita gelar ini, defisit stok darah dapat teratasi" tambah anita.

Kepala Bagian Teknis Labor UTD PMI Kota Padang, dr. Diana Ayu Irsanti pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada PT Semen Padang yang konsisten menggelar donor darah secara rutin, sekali dalam dua bulan dan ini sangat membantu kebutuhan stok darah di UTD PMI Kota Padang. 

“Donor darah adalah aksi sosial yang nyata. Sebagai sesama manusia, tentunya donor darah ini kegiatan sosial yang dibutuhkan sekali untuk orang yang membutuhkan transfusi darah. Apalagi, stok darah yang ada di PMI Kota Padang kondisinya selalu paceklik atau tidak sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Salah seorang pendonor, Pensiunan PT Semen Padang, Masykur Rauf, mengaku rutin mengikuti donor darah yang digelar PT Semen Padang selama ini. Selain bisa membantu sesama, terutama bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah, bagi dirinya pribadi mendonorkan darah secara rutin itu juga bermanfaat untuk kesehatan, membuat badan lebih segar dan merasa lebih baik.

"Donor darah secara rutin itu membuat kita lebih merasa sehat, jantung senantiasa sehat dan bisa menurunkan risiko kanker dan stroke, selain itu darah kita ini tentunya begitu bermanfaat bagi sesama kita yang membutuhkan. Mudah-mudahan, darah yang kita sumbangkan ini dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan darah untuk melawan penyakitnya" katanya. (*)



Padang,,Lintas Media News
 Polda Sumbar lewat Subdit I Direktorat Intelkam kini punya Rumah Kebangsaan Sumatra Barat (Sumbar). 

"Arti penting Rumah Kebangsaan Polda Sunbar dan sangat mencerahkan untuk pola langkah sukseskan Pemilu," ujar Panit Dirintelkam Polda Sumbar, Aldi, Kamis, 15/6-2023.

Rumah Kebangsaan Sumatra Barat digagas Subdit I Dir Intelkam Polda Sumbar seperti Kanit I Subdit I AKP Harmon, dan AKP Andri serta beberapa perwira antara lain Iptu Rizki Saktiko, Iptu Kiki, Ipda Aldi Putraberada di Jalan Gajah Mada atau pas seberang SD Negeri Alai, Padang Utara Kota Padang. 

Wartawan aliran keras Sumbar Nofrianto menganggap penting rumah kebangsaan ini untuk melahirkan narasi baik, benar dan terpercaya, berangkat dari data dan fakta untuk Sumbar dan Indobesia kondusif bebas dari hoaks dan SARA. 

"Saya apresiasi Rumah Kebangsaan Polda Sumbar, kedepan tentu dapat memperkaya khasanah tekad bersama kita lawan hoaks dan narasi SARA," ujar Nofrianto.

Diskusi Rumah Kebangsaan hari ini lebih mengkerucut kepada penggiringan opini politik nasionalis dan agamais. 

"Harus ada keberanian menetrakisir narasi yang mengndung konten perpecahan seperti agamais dan nasionalis yang dibenturkan itu, termasuk politik identitas. Jangan terjadi pembiaran terhadap narasi yang tidak pas dalam bingkai keterbukaan, harus cepat untuk menteralisirnya. Ingat sesuatu yang dibiarkan lalu viral itu sulit untuk meng-counternya," ujar Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi pada diskusi Rumah Kebangsaan Polda Sumbar. 

Toaik biasa komisioner KI Sumbar dua periode ini disapa banyak kalangan, berharap personil di Polda yang menggagas Rumah Kebangsaan punya maphing resiko dari narasi yang tersebar di media sosial. 

"Harus ada personil yang mengamati narasi mempertentangkan agamais dan nasionalisme dan identitas dalam agenda politik, lalu langsung menetralisir narasi yang tidak benar itu. Rumah Kebangsaan ini ada karena harapan Presiden Joko Widodo dan didukung kelompok aktifis dikenal kelompok Cipayung,"ujar Toaik. 

Rumah Kebangsaan kedepan lebih mempergencar interaksi dan sharing dengan berbagai kelompok di lapisan masyarakat. 

Dan tentu, semua produk informasi positif dari Rumah Kebangsaan ini kata Almudazir, JPS siap mensiarkan ke seluruh publik Sumbar khususnya di Sumbar. (***)

Padang,Lintas Media News
Ada yang unik di pagelaran Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI, Padang Sumatera Barat. Memasuki Gelar Teknologi Alat Mesin Pertanian (Alsintan), peserta Penas Tani diberikan kesempatan untuk mengikuti lomba balap menggunakan mesin traktor. 

Tidak hanya peserta masyarakat umum pun juga nampak antusias mengikuti perlombaan dengan menggunakan mesin traktor bermerk John Deree JD 6045 ini. 

Salah seorang pengunjung yang mengikuti lomba mesin traktor mengaku sangat senang dapat mengendarai mesin traktor. Ia mengaku baru kali ini menjajal mesin traktor. Meskipun lelah, namun asyik karena banyak penonton. 

"Baru kali ini ada lomba ini. Saya setiap hari melihat mesin traktor seperti ini di Televisi, tapi sekarang saya lihat yang asli dan mengendarainya," ujar Putri (26 tahun) pengunjung asal Pasaman, saat dijumpai di lokasi Stand Alsintan, Rabu (14/6/2023). 
Perlombaan yang dilakukan selama satu hari ini diminati oleh peserta dari berbagai kalangan usia, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Jangan khawatir, untuk mengoperasikan mesin traktor tersebut tetap didampingi oleh ahlinya. 

"Tujuan diadakan lomba ini, selain untuk menyemarakkan acara Penas Tani, juga untuk mengenalkan kepada masyarakat umum bagaimana menggunakan mesin pertanian," ujar Bu Ica, salah seorang panitia dari Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. 

Selain perlombaan terdapat juga arena latihan untuk mengoperasikan alat pertanian, khususnya mesin traktor roda empat. Arena pelatihan ini di khususkan bagi pengunjung yang ingin mahir menggunakan mesin pertanian. Pendaftarannya pun mudah dan tidak dipungut biaya, peserta dapat datang langsung ke stand alsintan dan mengisi formulir pendaftaran. 

Dari pantauan tampak para pengunjung berbondong-bondong menuju stand alsintan, Pak Alwi selaku Pemandu Acara mengaku sampai sore hari peserta yang mengikuti lomba mencapai 100 orang. 

"Alhamdulillah pengunjung sangat antusias sekali, semoga dengan adanya perlombaan ini dapat memeriahkan gelar teknologi di penghujung penutupan Penas Tani ini," ungkapnya. 

Dirinya pun berharap petani-petani di seluruh Indonesia sudah familiar dengan penggunaan atau pengoperasian teknologi mesin pertanian untuk menyongsong pembangunan nasional agar Indonesia dapat menuju swasembada pangan di tahun 2045.

(Diskominfotik Sumbar)


Solok Lintasmedianews.com - Tampak Hadir ,Menteri Pertanian RI : Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH, Rombongan Kementerian Pertanian RI, Gubernur Sumatera Barat : Mahyeldi Ansharullah, SP, Bupati Solok : Capt. H. Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo, M.Mar, Sekretaris Daerah Kab. Solok : Medison, S.Sos, M.Si, Asisten II Kab. Solok : Deni Prihatni, ST, MT, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Pertanian Kab. Solok : Kennedy Hamzah, Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Solok Rabu, 14 Juni 2023
di Kecamatan Lembah Gumanti

Bupati Solok sambut langsung kedatangan Menteri Pertanian RI di Bandara Internasional Minangkabau, selanjutnya beliau mengajak Menteri Pertanian bersama seluruh rombongan untuk datang ke Kawasan Wisata Bukit Cambai Kecamatan Lembah Gumanti, di Kawasan ini Bupati Solok memperlihatkan Hamparan Lahan Pertanian Holtikultura yang ada di Kabupaten Solok.
 Bupati Solok (Capt. H. Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo, M.Mar) dalam sambutan nya ,
Luas Lahan di Kabupaten Solok Kurang Lebih sebesar 374.000 ha, dengan hutan lindung sebesar 145.000 ha sedangkan lahan yang dapat digarap oleh masyarakat sebesar 74.000 ha yang terdiri dari 39.000 ha sawah dan  28.000 ha pertanian holtikultura serta selebihnya masih banyak lahan yang belum digarap 

Solok memiliki Dua Daerah dengan iklim berbeda yakni di bagian utara kita memiliki iklim yang panas cocok sebagai perkebunan Durian dan Manggis, saat ini Ekspor manggis kita di Kabupaten Solok telah sampai ke beberapa negara Asia seperti Jepang dan Cina, di bagian selatan memiliki iklim yang dingin dan berada di dataran tinggi sehingga cocok untuk tanaman holtikultura seperti bawang merah, cabe dan kentang 

 Insyaallah kita yakin dengan adanya bantuan dari Kementerian Pertanian maka Kabupaten Solok dapat menjadi penunjang dari kebutuhan Pangan di Indonesia, karena di Kabupaten Solok kami memiliki Beras yang berkualitas dan Hasil sayuran yang melimpah,
Untuk itu di Kabupaten Solok kita masih membutuhkan bantuan dan bimbingan dari menteri pertanian dalam membina dan mengarahkan kami serta membantu kita mengembangkan teknologi informasi di sektor pertanian. 

 Menteri Pertanian (Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH) Mengatakan Yang menentukan kemajuan suatu Daerah itu tidak terlepas dari peran Pemimpin dan Pemerintahnya baik dalam melihat harapan dari rakyat yang dipimpinnya, dan apabila ingin memajukan suatu daerah itu yang paling utama resource nya ialah pada sektor pertanian.

Saya kagum langkah yang ada di Solok, Sumatera Barat, yang begitu cepat karena dalam dua tahun bisa mengimbangi petani-petani di daerah lain
 Kawasan ini memiliki potensi Pertanian yang sangat tinggi, maka dari itu melalui momentum ini mari kita rancang dengan gagasan yang bagus untuk mengembangkan dan membenahi sektor Pertanian di Kabupaten Solok ini.

Selanjutnya Bupati Solok mengajak Menteri Pertanian bersama rombongan melakukan kunjungan lapangan ke kawasan pertanian Bawang Merah yang terletak di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti, dalam kegiatan tersebut Mentan SYL gembira dan menyambut baik tanam dan panen raya bawang merah di Kabupaten Solok ini sebagai perwujudan keberhasilan petani. Saya kagum dengan langkah agresif Bupati Solok yang telah  mendorong petani untuk optimalisasi lahan dan  langkah yang begitu cepat dalam dua tahun bisa mengimbangi petani di Daerah Jawa.

Ia menegaskan panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan dan kecukupan bawang merah Indonesia yang pada saat-saat hari besar terjadi kelangkaan. Selain itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun dan memperkuat sentra baru di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat segera berproduksi memenuhi kebutuhan nasional.

Kami berharap hadirnya konsep integrated farming, yakni macam-macam jenis pertanian yang didorong dalam satu kawasan konsepsi yang tertata. Ini sangat dibutuh tidak hanya Sumatera Barat, tapi untuk negara menghadapi climate change, El Nino tak usah ragu, air tak pernah surut, tegasnya.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa untuk menghasilkan pengembangan bawang merah yang baik, perlu didukung dengan ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup, waktu yang tepat dan mutu yang baik. Maka dari itu, penangkar dan produsen benih harus mempersiapkan kebutuhan benihnya. Upaya perlindungan tanaman melalui gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan secara ramah lingkungan menjadi peran penting dari awal penanaman untuk meningkatkan produktivitas dan upaya usaha tani yang aman konsumsi dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto menambahkan pendampingan budidaya bawang merah telah dilakukan pada lahan seluas 12.000 hektar di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Luas tanam bawang merah Solok bertambah pesat dari semula 5.000 hektar di tahun 2016 kini mencapai 12.000 hektar.

Prihasto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dimana tanahnya subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.

“Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektar rutin panen bawang merah di Solok ini” ucapnya.(Karta)


Solok ,Lintas Media News
Ditengah semaraknya ajang Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XVI tahun 2023 di Kota Padang, Prov. Sumatera Barat (Sumbar), Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo puji perkembangan pertanian holtikultura di Sumbar, dalam 2 tahun berhasil saingi jumlah produksi Petani Pulau Jawa.


"Saya kagum dengan langkah agresif Pak Gubernur dan Bupati dalam mendorong petani mengoptimalisasi lahan. Langkah itu begitu cepat, dalam 2 tahun Sumbar bisa mengimbangi jumlah produksi petani di Jawa," ungkap Mentan RI.

Ia menyebut, hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian untuk membangun dan memperkuat sentra baru di luar Pulau Jawa guna memenuhi kebutuhan nasional.

"Oleh karena itu, saya bersama Pak Gubernur dan Bupati hadirkan konsepsi integrated farming. Jadi macam-macam jenis komodoti pertanian kita dorong ada dalam satu kawasan konsepsi yang tertata. Ini sangat dibutuhkan, tidak hanya Sumatera Barat, tapi juga untuk negara dalam rangka menghadapi climate change, El Nino," tegas Syahrul Yasin Limpo.

Hal tersebut disampaikan Mentan RI saat Ia bersama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah dan Bupati Solok, Epyardi Asda meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok, sekaligus melakukan panen bawang bersama di Nagari/Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Rabu (14/6/2023).

Menurut Mentan, kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan budidaya bawang merah di Indonesia, dalam rangka memastikan ketersediaan dalam negeri. Sehingga kebutuhan bawang merah di tengah ancaman El Nino atau perubahan iklim global menjadi tetap aman.

Ia menegaskan, panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan bawang merah Indonesia yang biasanya selalu terjadi kelangkaan pada saat-saat menjelang hari besar keagamaan.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebut pihaknya sangat serius dalam mengembangkan sektor pertanian, itu dibuktikan dengan dukungan 10 persen APBD pada setiap tahunnya. Menurutnya, Kabupaten Solok menjadi salah satu kawasan Pengembangan pertanian holtikultura di Sumbar, untuk menyokong kebutuhan lokal dan regional.

"Kami sangat serius dalam pengembangan produk holtikultura di Sumbar, Kabupaten Solok menjadi salah satu daerah yang menjanjikan untuk itu, bahkan hasil dari daerah ini telah mampu memenuhi kebutuhan provinsi tetangga seperti Aceh, Sumut, Riau, Jambi hingga Bengkulu," ungkap Gubernur Mahyeldi.

Ke depan, ia mengatakan Pemprov Sumbar mendorong para petani untuk mulai mengembangkan pertanian organik di beberapa daerah termasuk Kabupaten Solok. Menurutnya, hal itu akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi para petani untuk memperluas pasar, tidak lagi hanya domestik tapi ekspor.

"Selama ini kendala produk pertanian kita tidak bisa menembus pasar internasional karena masih menggunakan pestisida, sehingga tidak bisa diekspor. Akibatnya produk hasil pertanian itu hanya bisa dipasarkan di tingkat lokal dan regional saja, itulah alasan kenapa kita mendorong pengembangan pertanian organik," katanya. 

Sementara itu, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto menambahkan pendampingan budidaya bawang merah telah dilakukan pada lahan seluas 12.000 hektar di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Luas tanam bawang merah di Solok dalam kirum waktu 7 tahun terakhir telah berkembang dengan pesat, semula hanya 5.000 hektar di tahun 2016, tapi kini sudah mencapai 12.000 hektar. 

"Pertanian Holtikultura di Kab. Solok menunjukkam perkembangan pesat, tahun 2022 lalu produksinya telah mencapai 188.563 ton, berhasil menembus ranking 3 Nasional setelah Brebes dan Nganjuk. Sekitar 1.000 hektar bawang merah rutin dipanen setiap bulan. Dalam 2 minggu lagi akan ada panen juga, untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha," sebutnya.

Prihasto menuturkan, lahan bawang merah di Kab. Solok memiliki keunggulan dibandingkan dengan daerah lain. Karakteristik lahan disini, rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dimana tanahnya subur, ketersediaan air cukup dan intensitas panas mataharinya juga cukup, sangat cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.

Ia menjelaskan, saat ini Kab. Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian, bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi.

Lebih lanjut Prihasto menyebutkan Kementan hampir setiap tahun mengalokasikan bantuan untuk mendukung pengembangan hortikultura di Kabupaten Solok. Alokasi bantuan kawasan bawang merah tahun 2023 ini seluas 83 hektar dan bawang putih 20 hektar. 

"Selain itu adapula bantuan sarana pascapanen, sarana pengolahan, prasarana pascapanen serta sarana produksi pengembangan florikultura dan durian. Tahun lalu juga kita fasilitasi bantuan kentang," ungkapnya. (St)

Solok,Lintas Media News
Nagari Sirukam Kabupaten Solok dan Nagari Tabek, Kabupaten Tanah Datar menjadi tujuan fieldtrip ASEAN Farmer dalam ajang Asean Dialogue Partner's Exchange Farmers Visit yang menjadi bagian dari kegiatan Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XVI di Padang, Sumatera Barat, Senin (12/6/2023). 

Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya berupa dialog beberapa isu penting dunia pertanian saat ini, khususnya ancaman krisis pangan akibat El Nino, hingga potensi petani muda atau young agripreneur. 

Peternakan modern terpadu Sirukam Dairy Farm, Kabupaten Solok menjadi tujuan pertama dalam fieldtrip dengan tajuk Discusion On Integrated Animal Husbandry, Agriculture and Plantation in Rural Areas, itu. 

Sebanyak 26 peserta ASEAN Farmers dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang sebagai negara mitra, berkesempatan melihat langsung peternakan sapi perah modern terpadu terbesar di Sumatera Barat tersebut. Peserta bahkan disambut Bupati Solok Epyardi Asda dan mendapat penjelasan lengkap dari CEO PT. Sirukam Lumbung Nagari, Budi Bundar. 

"Konsep utama kita disini adalah empowering local community. 90 persen karyawan adalah masyarakat lokal. Dari awal kita berkomitmen dengan masyarakat sekitar farm untuk bekerjasama dan maju bersama," ujar Budi. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Kementan RI Muhammad Amin memgatakan, kegiatan fieldtrip dilaksanakan dalam rangka bertukar pengalaman dan informasi pertanian antar petani dari negara ASEAN. 

Sekaligus untuk menunjukan keberagaman Indonesia yang sebagian rakyatnya bergerak di sektor pertanian. 

"Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan di Sirukam. Semoga ini bisa menjadi pusat dairy dan bisa menjadi pusat kunjungan Agro Wisata di Sumatera Barat. 

Di Dairy ini para peserta selain melihat langsung proses peternakan sapi hingga pengolahan susu, juga bisa menikmati susu segar aneka rasa. 

"Wah saya suka sekali, fresh dan enak. Oishi," kata Peserta asal Jepang, Takao Otaki, yang menghabiskan dua botol susu segar. 

Beranjak ke Tanah Datar, para peserta diajak melihat dan belajar mengenai tanam padi Salibu di Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan. Kelebihan sistem ini adalah, tanam hanya sekali tapi bisa panen hingga berkali-kali. 

"Padi Salibu adalah tanaman padi yang tumbuh kembali setelah batang sisa panen dipangkas. Teknologi ini berawal dari inovasi dan kreativitas petani di Nagari Tabek. Sekali tanam, bisa sampai enam kali panen. Hemat benih, hemat air," ujar Ir Erdiman, salah seorang peneliti dari BPTP Sumbar. 

Para peserta bahkan juga diajarkan melalui simulasi langsung tanam padi sistem Salibu dari awal panen hingga tumbuh kembali oleh petugas penyuluh. 

Para peserta sangat antusias dan bergantian mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal. Mulai dari pengairannya, pupuknya hingga hasil produksinya. 

"Padi Salibu akan tumbuh lebih banyak setiap setelah proses panennya, 40 hingga 100 batang setiap rumpunnya, sehingga produksi terus meningkat. Pengolahan tanah juga tidak perlu lagi," jelas Erdiman. 

Panitia bahkan sampai membatasi waktu karena panjangnya pembahasan. Akhirnya para peserta pun menyimpan nomor kontak narasumber dan berjanji akan melanjutkan pembahasan lebih mendalam. 

Sebelumnya, peserta juga dijamu makan oleh pemerintahan nagari. Hadir Sekda Kabupaten Tanah Datar, Iqbal Ramadi Payana. 

Dalam sambutannya Sekda Iqbal menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumbar yang telah memilih Tanah Datar menjadi tujuan field trip ASEAN Farmers. 

"Welcome to Tanah Datar. Nagari Tabek ini menjadi nagari pertama yang mengembangkan padi Salibu, dengan keunggulan, hemat waktu, biaya dan index produksi padi juga meningkat," kata Iqbal. 

Di Tanah Datar, para peserta juga berkesempatan mengunjungi Desa Terindah di Nagari Pariangan dan Istana Pagaruyung.(doa/Diskominfotik Sumbar)

Padang,Lintas Media News
Produk inovasi makanan Nasi Padang Instan, hasil temuan peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, menjadi salah satu primadona pengunjung Pameran Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di ajang Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI, Padang, Sumatera Barat.

Nasi Padang instan, yang terdiri dari nasi, rendang, dan sayur yang sudah dikeringkan dan disterilisasi sehingga dapat dipanaskan kembali, menarik pengunjug karena beberapa keunggulannya, yakni dapat tahan hingga satu tahun di suhu ruang, dan tidak perlu air panas sebab kemasan Nasi Padang Instan itu sudah dilengkapi kapsul pemanas (Self Heating Food).

"Kreatif sekali produknya. Jadi penasaran ingin nyoba, tapi sayang belum ada yang untuk dijual. Karena unik, nasi padang lengkap dengan rendang atau dendeng dan sayurnya tinggal diberi air biasa saja, tunggu beberapa menit, tinggal santap," ujar Fitri, pengunjung asal Bandung, saat dijumpai di lokasi pameran, di Lanud St. Sjahrir, Padang, Rabu (14/6/2023).

Dari pantauan tampak petugas stand sibuk melayani pertanyaan dari pengunjung yang penasaran tentang Nasi Padang Instan yang telah mendapat sertifikat Paten dari Kemenkumham tersebut.

Salah seorang penemu Nasi Padang Instan, sekaligus Ketua Tim Dr. Ir. Feri Arlius Dt. Sipado, M.Sc, dihubungi terpisah menyampaikan kehadiran Nasi Padang Instan berawal dari keresahannya pada saat terjadi bencana alam, dimana pengungsi hampir setiap hari hanya menyantap mie instan.

"Alhamdulillah dari hasil penelitian dengan tim berhasil membuat Nasi Padang Instan ini dengan lauk rendang atau dendeng, dilengkapi nasi putih dan sayur serta dilengkapi alat pemanas instan. Hanya perlu ditambah air, dalam waktu 10 menit bisa memasak nasi dan sayur mayur tanpa memerlukan bahan pemasak lainnya seperti kompor atau gas,"ujar Feri.

Nasi Padang Instan lanjut Feri dibuat melalui proses sterilisasi dan kemudian dibungkus plastik vakum kedap udara sehingga tidak terkontaminasi bakteri. Keuntungannya, kemasan ini bisa tahan hingga 1 tahun di suhu ruang atau tanpa lemari pendingin.

Bahkan, produk ini lanjutnya sudah mendapat apresiasi dari Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi sebagai inovasi dan karya nyata untuk keilmuan dan masyarakat karena inovasi ini dapat menjadi solusi ketika ada bencana, bisa untuk logistik TNI dan konsumsi jemaah haji.

"Untuk produksi saat ini masih terbatas di labor saja. Karena kampus corenya bukan bisnis, jadi kami hanya alih teknologi silahkan dimanfaatkan. Dan, dari beberapa diskusi sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk memproduksi secara massal dan saat ini sedang melakukan kalkulasi bisnis.(doa/Diskominfotik Sumbar)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.