Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok



Padang.Lintas Media.
Tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM),Kolaborasi Organisasi Masyarakat (Ormas) dan tokoh masyarakat se- Sumatera Barat (Sumbar) datangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.Selasa (6/9/2022).

Kedatangan puluhan masyarakat dengan kordinator Jel Fathullah diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib, di dampingi Kabag umum Riswandi
di ruangan khusus I  DPRD Sumbar.

Koordinator Kolaborasi Ormas se-Sumbar Jel Fathullah menyampaikan,pihaknya menuntut pemerintah mengembalikan harga BBM ke harga semula, karena bagi rakyat kecil belum mampu untuk membeli, masih berusaha membangun ekonominya.
 
Menurut Jel,Pemerintah tidak pantas mengaitkan BLT dengan menaikkan BBM, karena penyaluran tidak efektif dan justru melahirkan kasus korupsi. Kemudian, tidak mendidik mental positif rakyat.

“Kami menilai jika BLT dijadikan kompensasi BBM bisa berstatus riswah artinya suap menyuap, maka tidak efektif,” tutur Jel Fthullah.

Menurut Jel,pihaknya juga meminta Presiden RI Jokowi untuk memecat Ahok sebagai komisaris utama Pertamina, karena tidak memberikannya jabatan apapun karena dinilai merugikan BUMN khususnya Pertamina.

Bukan hanya itu, kami juga mendesak DPR RI harus menggunakan hak interpelasi untuk mengkaji kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.ujar Jel.

“Pemerintahan harus transparan dalam mengelola BUMN Pertamina untuk mencegah kasus korupsi dan permainan para mafia migas,” tegasnya lagi.

Menyikapi hearing dilakukan dengan membawa nama Kolaborasi Ormas dan Tokoh Masyarakat Sumatera Barat tersebut, wakil ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suwib mengatakan, segera melakukan pembicaraan dengan anggota DPRD Sumbar lainnya, serta melanjutkan permintaan masyarakat pada pemerintah pusat.

“Saya akan segera membicarakan hal ini dan melanjutkan ke pihak berkompeten yakni DPR-RI, Presiden dan Mentri, semua masukan akan kami akomodir,” tutur Suwirpen Suwib.(Sri)

Dharmasraya, Lintas Media News

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan bertindak selaku pembina Apel Gabungan Bulan September, di halaman kantor bupati setempat, Senin, (05/09/22). 

Apel dihadiri Sekda, Adlisman, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala OPD, Camat, Kepala Puskesmas, kepala Baznas dan ASN di lingkungan Pemkab Dharmasraya.

Dalam kesempatan itu Sutan Riska mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Sekda beserta jajaran dan panitia, karena telah sukses melaksanakan dua event besar pada bulan Agustus lalu. Yakni memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 serta Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi. “Semoga kerja keras dan kerja ikhlas dari bapak ibu diberikan balasan pahala yang setimpal oleh Allah,” kata Bupati.

Kata Bupati lagi, sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, produk UMK dan Koperasi  Mari sukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Melalui kampanye penggunaan produk dalam negeri serta mendukung strategi yang telah dikembangkan oleh LKPP dengan percepatan implementasi e-Katalog lokal. 

“Sewaktu rapat minggu lalu, saya menargetkan progress jumlah produk tayang atau etalase di situs e-katalog.lkpp.go.id minimal 500 produk. Termasuk juga peningkatan nilai transaksi di belanja OPD. Keadaan tanggal 2 September 2022 baru 74 produk yang ada di etalase LKPP. Untuk itu, saya minta seluruh OPD dan Camat agar proaktif untuk mencapai target ini. Produk lokal yang ditayangkan dan transaksinya,” beber Sutan Riska

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu juga menghimbau kepada seluruh OPD agar wajib mengalokasikan dan menggunakan produk dalam negeri, dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) paling sedikit 40 persen dari nilai anggaran dalam belanja barang atau jasa yang dikelola untuk penggunaan produk usaha kecil dan atau koperasi. 

Selain itu, Sutan Riska juga mengingatkan agar OPD melalukan monitoring terhadap capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dimana monitoring ini dilakukan melalui Aplikasi MCP atau Monitoring Center For Prevention. 

“Saya menghimbau kepada seluruh OPD yang belum menyerahkan dokumen MCP-nya dan yang belum lengkap agar segera diserahkan. Dan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, diperlukan terobosan baru yang dikembangkan melalui inovasi,” jelasnya.

Penghargaan penilaian inovasi di Indonesia baik yang dimotori oleh Kemenpan RB yakni kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) maupun oleh Kementerian Dalam Negeri yakni Innovative Government Award (IGA) yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya kerja yang professional dikalangan ASN. Sehingga bisa melayani masyarakat dengan lebih optimal. Kedua, penghargaan tersebut sangat mempengaruhi besar DID, semakin banyak inovasi yang mendapat juara akan semakin besar DID yang akan diterima. Tahun 2021, skor indeks inovasi daerah Kabupaten Dharmasraya adalah 48,07 dengan prediksi kabupaten inovatif.

“Targetkan kita kategori sangat inovatif dengan rentang skor 60,01 sampai dengan 100,00. Kepada seluruh OPD agar memiliki komitmen bersama dalam pemenuhan dokumen pendukung penilaian indicator inovasi daerah. Sehingga bisa menghasilkan inovasi yang berkualitas serta harus mendaftarkan atau mempunyai minimal 2 buah inovasi pada masing-masing OPD,” harap Sutan Riska.

Sedangkan Capaian Pendapatan Asli daerah (PAD) keadaan 31 Agustus 2022 terealisasi 67,77 persen. Dari 11 objek pajak semua terealisasi diatas 70 persen dan ada yang telah mencapai 105,7 persen. Yaitu pajak hotel kecuali pajak sarang burung walet, galian c, BPHTB dan PBB. 

Untuk itu, diharapkan seluruh kecamatan untuk mengingatkan kepada seluruh nagari terkait pembayaran PBB. Dari retribusi daerah capaian masih sangat kecil, bahkan masih ada OPD yang realisasi pendapatannya dibawah 20 persen.

Sedangkan realisasi anggaran belanja daerah keadaan 31 Agustus 2022 adalah  51,38 persen. Realisasi belanja daerah ini masih tergolong rendah. Padahal bulan September ini kita sudah memasuki akhir triwulan ketiga, dalam penyelenggaraan pemerintahan yang seharusnya target belanja daerah kita sudah lebih dari 60 persen. 

Kemudian capaian realisasi fisik posisi keadaan Juli 2022 baru 56,81 persen (deviasi minus 17,29 persen).

 “Saya menghimbau kepada seluruh OPD agar dapat memaksimalkan target PAD serta serapan anggarannya, sehingga realisasi keuangan dan realisasi fisik kita dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya,” pungkas Bupati.

Dalam kesempatan itu Sutan Riska menyerahkan SK Kenaikan pangkat kepada 124 PNS periode Oktober. Selain itu turut diserahkan Beasiswa Baznas kepada ratusan mahasiwa Dharmasraya yang sedang menempuh pendidikan dalam dan luar negeri, yang disaksikan ketua Baznas Dharmasraya Z Lubiz. Sutan Riska juga menyerahkan penghargaan kebersihan lingkungan kepada OPD dalam rangka semarak HUT RI ke 77. (elda)

PAYAKUMBUH,Lintas Media News.
Jumlah wartawan kompeten yang ada di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat bertambah 12 orang lagi. Tambahan sebanyak itu berasal dari Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan di Payakumbuh, Sabtu-Minggu (3-4/9).

UKW yang digagas PWI Cabang Payakumbuh-Limapuluh Kota itu dilangsungkan di Hotel Mangkuto Syariah Payakumbuh. Jumlah peserta seluruhnya 12 orang dan semuanya dinyatakan kompeten.

Ketua PWI Cabang Pakumbuh-Limapuluh Kota, Yusrizal mengatakan, terselenggaranya UKW ke-18 di Provinsi Sumatera Barat itu adalah berkat kerja sama dengan Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh.

Ketua Tim Penguji, Amril Jambak mengatakan, denganadabya tambahan 12 orang hasil UKW di Payakumbuh tersebut, maka jumlah wartawan PWI yang kompeten di Indonesia menjadi 15.547 orang. Sedangkan untuk Sumbar telah berjumlah  634 orang.

Pelaksana Tugas Ketua PWI Sumbar, Suprapto mengingatkan anggota PWI Sunbar yang telah dinyatakan kompeten jangan jumawa dan jangan pula ugal-ugalan. "Selamat bagi kawan-kawan yang telah dinyatakan kompeten, laksanakan tugas dengan baik dan jangan ugal-ugalan,"pinta dia.
Di kesempatan itu, Suprapto mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh yang telah memfasilitasi UKW kali ini. 
Sebelumnya pada pembukaan, Bupati Limapuluh Kota, Syafruddin Dt. Bandaro Rajo mengatakan, kompetensi bagi wartawan sangat dibutuhkan. Untuk itu, ia minta kepada peserta UKW mengikuti tahapan semua mata uji dengan baik. (sp)

Salah satu toko bangunan yang merupakan konsumen dari PT Zetka Niagatama yang merupakan distributor Semen Padang

PADANG,Lintas Media News.
 Sejumlah pelanggan produk PT Semen Padang mengaku puas dengan kualitas produk, promosi dan layanan yang diberikan produsen semen pertama di Asia Tenggara tersebut. Dengan alasan itu pulalah mereka tetap setia memasarkan  produk semen yang memakai taggline "Jaminan Mutu dan Kekuatan" itu.
 
Tanggapan pelanggan yang berasal dari distributor dan toko bangunan itu disampaikan secara terpisah ketika dimintai komentarnya bertepatan dengan Hari Pelanggan Nasional Tahun 2022 yang diperingati pada 4 September 2022.

 "Semen Padang tidak hanya mensuplai semen untuk kami, tapi juga membantu materi promosi secara full," kata Leader Sales & Operational PT Zetka Niagatama, Indra Saputra.  PT Zetka Niagatama yang merupakan salah satu distributor Semen Padang yang wilayah operasinya di Sumatera Barat.
Indra  mencontohkan beberapa materi promosi yang diberikan PT Semen Padang. Di antaranya, baju kaos, tumbler, payung dan lain sebagainya. "Tidak hanya itu saja, Semen Padang juga menurunkan tim dalam membantu distributor untuk promosi, mem-branding toko bangunan yang menjadi konsumen kami," ujarnya. 

Kemudian yang lebih menguntungkan lagi, lanjut Indra, adalah soal produk Semen Padang yang kualitasnya nomor wahid dibandingkan produk lain. "Jadi, jual semen dari PT Semen Padang itu tidak rumit, apalagi jualnya di Sumbar. Karena, semua konsumen di Sumbar lebih memilih Semen Padang dibandingkan semen merek lain," ujarnya. 

Dia pun juga membeberkan sejumlah pengakuan dari konsumennya. Kata dia, beberapa konsumen memilih Semen Padang, karena lebih laku dibandingkan semen merek lain. "Alasan konsumen, Semen Padang lebih kuat dibandingkan semen lain. Makanya, lebih mudah jual Semen Padang dibandingkan merek lain," tuturnya. 

Hal yang sama juga disampaikan Welsen Arisandi, pemilik Toko Bangunan Karya Baru di Simpang Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Dia menyebut, Semen Padang sudah melekat di hati masyarakat. Tidak hanya Kota Padang, mungkin Sumbar pada umumnya. 

"Memang dulu pernah datang distributor menawarkan untuk jual semen merek lain. Tapi saya tolak, karena konsumen saya sudah fanatik dengan Semen Padang. Makanya kalau jual semen merek lain, menurut saya mungkin susah lakunya, meski pun harganya lebih murah dari Semen Padang," katanya.(*)
 

 

Tanah Datar, Lintas Media News

Bagi M. Jinis Khatib Jalelo, menjadi pengusaha tidak harus dengan modal besar. Bahkan dengan modal nol rupiah, pria berusia 64 tahun itu berhasil membuktikan bahwa dirinya sukses menjadi pengusaha.

Pengusaha peti buah berpenampilan sederhana itu mampu memberdayakan sebanyak 19 orang masyarakat kurang mampu di sekitar tempat tinggalnya di Jorong Baduih, Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. 

"Alhamdulillah, sekarang ini jumlah pekerja saya 19 orang. Paling banyak itu perempuan. Dari belasan pekerja, ada juga usianya hampir mencapai 70 tahun. Bagi saya, tua pun tidak masalah, yang penting bisa membuat peti buah," kata M. Jinis saat dikunjungi media ini pekan lalu.

M. Jinis membeberkan bagaimana dia bisa meraih sukses menjadi pengusaha peti buah dengan modal nol rupiah. Sebelum menjadi pengusaha, dia hanya seorang petani ladang yang menggarap lahan keluarganya untuk menanam jagung, kacang dan cabe.

Saat kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2007, M. Jinis gagal memanen hasil ladangnya. "Bukan sekali saja saya gagal memanen hasil ladang, tapi berulang kali. Bahkan, saya sampai kehabisan modal untuk beli bibit dan pupuk," ujarnya.

Gagal memanen hasil ladang berulang kali, akhirnya membuat M. Jinis menyerah dan berusaha untuk menggeluti usaha lain. Namun kala itu, M. Jinis bingung usaha apa yang harus dijalaninya. Apalagi, modal untuk memulai usaha juga tidak ada.

M. Jinis mengajak keluarganya untuk berembuk terkait usaha apa yang akan dijalani di tengah kondisi ekonomi keluarga yang begitu terpuruk pasca hasil ladang gagal dipanen. "Setelah berembuk, muncul lah ide untuk membuat kayu piri piri," bebernya.

Meski ide sudah ada, kata M. Jinis, persoalan lain adalah modal. Beruntung, keponakannya yang tinggal di Kota Padang punya mesin potong kayu. Sehingga, mesin tersebut dimanfaatkannya untuk memulai membuat kerajinan kayu piri piri.

"Saya pinjamlah mesinnya dan saya bawa ke kampung. Sedangkan untuk kayu yang diolah menjadi piri piri, saya beli dengan cara dihutang. Harga satu truk kayu seharga Rp700 ribu ketika itu. Makanya, ketika memulai usaha modal saya nol rupiah," katanya.

Sayangnya, sebut M. Jinis, usaha kerajinan kayu piri piri tak begitu menjanjikan, karena hasil dari penjualan kayu piri piri hanya cukup untuk biaya makan sekeluarga. Meski begitu, M. Jinis tidak menyerah dan terus menjalani usaha kayu piri piri.

M. Jinis yang merupakan tokoh adat di Kecamatan Rambatan yang dikenal relegius, juga tak henti-hentinya untuk berdoa kepada Allah SWT agal dimudahkan usahanya. Doanya akhirnya diijabah Allah SWT.

Salah seorang pengusaha peti buah menawarinya untuk bekerja sama. Karena, pengusaha peti buah itu tertarik untuk membeli kayu pari pari yang dibuatnya. Namun ketika itu dibeli dengan harga murah. 

"Selain itu, pengusaha peti buah itu juga menawari saya untuk membuat bingkai peti buah dan dijual kepadanya. Tawari itu saya terima. Beberap bulan kemudia, juga ditawari buat dinding peti," ujarnya.

Di tahun 2010, lanjut M. Jinis, dia pun didatangi seorang pengusaha ekspor buah untuk bekerja sama membuat peti buah. Di awal kerja sama tersebut, dia pun hanya bisa membuat 50 peti buah sehari. Padahal, permintaan peti buah kala itu sangat banyak jumlahnya.

"Saya tidak ingat jumlahnya berapa, pokoknya cukup banyak. Tapi yang jelas, ini lah awalnya saya memproduksi peti buah. Kalau sebelumnya, hanya buat kayu piri piri yang dijadikan rangka dan dinding peti buah," ujarnya. 


Jadi Binaan CSR Semen Padang

Beberapa bulan setelah membuat peti buah, persoalan pun datang. Salah satunya, kayu yang diolahnya dinyatakan tidak ada izin oleh aparat kepolisian. Kemudian, dia pun meminta bantuan kepada Bupati Tanah Datar yang ketika itu dijabat oleh M. Shadiq Pasadigoe. 

Bupati bersama Dinas Kehutanan Tanah Datar, TNI/Polri kemudian meninjau usaha peti buah yang dibuatnya. Kemudian, Bupati menyebut bahwa kayu yang diolah menjadi peti buah ini kalau di Kabupaten Sijunjung dibakar orang.

Namun begitu, Shadiq tetap memerintahkan Dinas Kehutanan untuk mengurus izin pengolahan kayu miliknya. Setelah izin keluar, Betti Shadiq yang merupakan istri dari bupati menawarkan dirinya untuk menjadi mitra binaan CSR Semen Padang.

Dengan senang hati, M. Jinis menerima tawaran tersebut. Karena menurutnya, banyak kemudahan yang didapat ketika menjadi mitra binaan CSR semen Padang. "Selain dapat pinjaman modal usaha, saya juga diberikan pelatihan manajemen keuangan," katanya. 

Suami dari Yusmaniar ini juga menuturkan bahwa diawal menjadi mitra binaan CSR Semen Padang, dirinya mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp10 juta. Modal tersebut digunakannya untuk beli kayu dan kebutuhan lainnya seperti paku, termasuk menambah jumlah pekerja. 

"Dari sini lah awal kesuksesan saya. Karena, berkat pinjaman modal usaha dari CSR semen Padang, usahanya terus berkembang. Bahkan, permintaan terhadap peti buah pun terus berdatangan dari berbagai daerah seperti Payakumbuh, Bukittinggi, Medan dan Jakarta," ujarnya. 

Namun sayangnya, sebut M. Jinis, di tengah permintaan tinggi yang tidak seimbang dengan jumlah produksi, dirinya tidak bisa berbuat banyak. "Ketika itu dalam sehari saya bisa produksi sampai 150 peti. Sementara permintaan sampai 300 peti," bebernya. 

"Saya tidak bisa meningkatkan produksi karena keterbatasan modal, termasuk bahan baku seperti kayu, ditambah lagi jumlah jumlah pekerja hanya 5 orang, termasuk anak saya paling besar yang kini juga membuka usaha yang sama dengan saya. Lokasinya masih di Rambatan, Jorong Kinawai, Nagari Balimbiang," imbuh M. Jinis.

Barulah di tahun 2013, lanjut M Jinis, dirinya kembali mendapat pinjaman dari PT Semen Padang. Kali ini, jumlahnya Rp50 juta. Uang puluhan juta itu digunakannya untuk beli mesin potong kayu, menambah jumlah stok bahan baku, termasuk menambah jumlah pekerja.

"Alhamdulillah, sejak dapat pinjaman kedua dari CSR Semen Padang, rata-rata produksi peti buah mencapai 300 sehari. Untuk 1 peti buah dijual seharga Rp 13.000. Jadi, kalau dikalkulasikan, pendapatan sehari bisa mencapai Rp4 juta. itu masih pendapatan kotor," ujarnya.

M. Jinis mengaku bangga bisa menjadi bagian dari UMKM binaan CSR Semen Padang. Karena, berkat binaan yang dilakukan CSR semen Padang, usaha peti buahnya bisa berkembang pesat. "Bahkan selain membuat peti buah, saya pun juga membuat kayu reng dengan berbagai ukuran," pungkasnya. (*/b)

Padang, Lintas Media News

Kampanye Perang Melawan Stunting yang dilakukan PT Semen Padang dalam rangka mendukung program Generasi Emas 2045 terus digelar. Kali ini, kampanye tersebut dilakukan di Kecamatan Pauh, Kota Padang, dalam bentuk pemberian makanan tambahan untuk balita stunting. 

Sebelumnya, perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu, juga mengampanyekan Perang Melawan Stunting di Kecamatan Lubeg dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Kampanye tersebut, diawali dengan perjanjian Kerjasama antara PT Semen Padang dengan Kecamatan Lubeg tentang Program Cegah Stunting. 

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang mengatakan, kampanye Perang Melawan Stunting yang diwujudkan melalui pemberian paket makanan tambahan bergizi untuk balita stunting itu, merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

"Pemberian paket gizi tambahan ini dilakukan mulai September hingga Desember mendatang. Di Pauh, terdapat 18 balita stunting yang mendapatkan paket makanan tambahan bergizi yang terdiri dari beras 10 kg, gula 1 kg, susu 2 kotak, minyak goreng 2 liter, telur 1 pak dan kacang hijau 1 kg. Masing-masing balita stunting akan dapat 1 paket setiap bulannya, " kata Iskandar, Jumat (2/9/2022). 

Sebelumnya, Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin menyebut bahwa paket makanan tambahan bergizi untuk balita stunting itu diberikan dalam rangka percepatan penurunan dan meminimalisir angka stunting di Pauh, Lubeg dan Lubuk Kilangan dengan objek dari bayi stunting berusia di bawah 2 tahun (Baduta). 

"Baduta stunting menjadi perhatian, karena berkaitan dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai berusia 2 tahun. Di mana selama masa itu, bayi dari kandungan sampai dilahirkan dan berusia 2 tahun mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang," kata Rinold. 

Rinold menambahkan melalui bantuan makanan tambahan bergizi ini, maka diharpakan pada tahun 2045, baduta stunting ini tumbuh menjadi generasi unggul dan berkualitas. "Makanya, Perang Melawan Stunting yang kami kampanyekan sekarang ini diharapkan dapat menyukseskan program Genarasi Emas 2045," pungkas Rinold. (*/b)

Staf CSR Semen Padang Yaldi (kiri) menyerahkan makanan tambahan bergizi kepada Baduta Stunting di Lubuk Kilangan, Rabu (31/8/2022). (foto:hms.ptsp)


Padang, Lintas Media News

Kampanye Perang Melawan Stunting yang dilakukan PT Semen Padang dalam rangka mendukung program Generasi Emas 2045 terus digelar. Kali ini, kampanye tersebut dilakukan di Kecamatan Pauh, Kota Padang, dalam bentuk pemberian makanan tambahan untuk balita stunting. 

Sebelumnya, perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu, juga mengampanyekan Perang Melawan Stunting di Kecamatan Lubeg dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Kampanye tersebut, diawali dengan perjanjian Kerjasama antara PT Semen Padang dengan Kecamatan Lubeg tentang Program Cegah Stunting. 

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang mengatakan, kampanye Perang Melawan Stunting yang diwujudkan melalui pemberian paket makanan tambahan bergizi untuk balita stunting itu, merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

"Pemberian paket gizi tambahan ini dilakukan mulai September hingga Desember mendatang. Di Pauh, terdapat 14 balita stunting yang mendapatkan paket makanan tambahan bergizi yang terdiri dari beras 10 kg, gula 1 kg, susu 2 kotak, minyak goreng 2 liter, telur 1 pak dan kacang hijau 1 kg. Masing-masing balita stunting akan dapat 1 paket setiap bulannya, " kata Iskandar, Jumat (2/9/2022). 

Sebelumnya, Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin menyebut bahwa paket makanan tambahan bergizi untuk balita stunting itu diberikan dalam rangka percepatan penurunan dan meminimalisir angka stunting di Pauh, Lubeg dan Lubuk Kilangan dengan objek dari bayi stunting berusia di bawah 2 tahun (Baduta). 

"Baduta stunting menjadi perhatian, karena berkaitan dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai berusia 2 tahun. Di mana selama masa itu, bayi dari kandungan sampai dilahirkan dan berusia 2 tahun mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang," kata Rinold. 

Rinold menambahkan melalui bantuan makanan tambahan bergizi ini, maka diharpakan pada tahun 2045, baduta stunting ini tumbuh menjadi generasi unggul dan berkualitas. "Makanya, Perang Melawan Stunting yang kami kampanyekan sekarang ini diharapkan dapat menyukseskan program Genarasi Emas 2045," pungkas Rinold. (*/b)



Dharmasraya, Lintas Media News

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan melantik sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Dharmasraya. Pelantikan ini dilaksanakan di Aula Lantai 2 Kantor Bupati, pada hari Kamis, (01/09/22).

Sejumlah pejabat yang dilantik antara lain, Bobby Perdana Riza menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya. Sebelumnya Bobby menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Dharmasraya. Kedua, Ramilus dilantik menjadi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Dharmasraya.

Selain memutasi dua eselon II, Sutan Riska juga melantik sejumlah pejabat administrator dan pengawas, diantaranya,  Eka Zakiah sebagai Sekretaris pada Kantor Camat Sungai Rumbai, sebelumnya Kepala Bidang Perpustakaan Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dharmasraya.

Wellian Saputra, dilantik menjadi Kepala UPT Balai Latihan Kerja Sungai Dareh pada Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Dharmasraya. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala UPTD Balai Latihan Kerja pada Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Dharmasraya.

Yulia Puspa Dewi dilantik menjadi Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan Program dan Pelaporan pada Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.

Wira Oca Gusnela dilantik menjadi Kepala Sub Bagian Keuangan Program dan Pelaporan pada Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya. Sebelumnya menjabat sebagai Penyuluh Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya.

Bupati dalam sambutannya mengharapkan kepada seluruh pejabat yang dilantik agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, diantaranya melakukan inovasi-inovasi baru serta, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kabupaten Dharmasraya.

“Kepada seluruh pejabat yang sudah dilantik hari ini, agar dapat menjalankan tugas, fungsi dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Berikan yang terbaik untuk Pemkab Dharmasraya dan berikanlah pelayanan yang prima untuk masyarakat Kabupaten Dharmasraya. Tunjukkanlah secepatnya kepada saya inovasi inovasi apa yang akan dilakukan. Dan tingkatkanlah kinerjanya sehingga nyata hasilnya. Dan saya ingatkah, jangan banyak rapat yang tidak terlalu penting. Tapi lakukan langsung action, yang nyata hasilnya,” tegas Ketua APKASI itu. (elda)



PADANG,Lintas Media.
Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran Tahun 2022 telah ditetapkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat pada Rapat Paripurna Dewan di ruangan rapat utama DPRD Sumbar.Kamis (1/9/2022).

Ketua DPRD Sumbar Supardi,saat memimpin rapat paripurna di dampingi wakil ketua Irsyad Syafar, Suwirpen Suib, serta Sekretaris DewanRaflis,mengatakan.Pendapatan daerah provinsi mengalami kenaikan sebesar Rp150.444.267.973 atau 150,4 miliar, ada kenaikan sebesar 2,54 persen dalam Perubahan KUA PPAS 2022 yang telah disepakati Pemprov dan DPRD Sumbar.

"Target pendapatan daerah di APBD 2022 sebesar Rp5.924.281.123.951 atau Rp5,9 triliun dan di Perubahan KUA PPAS 2022 naik menjadi Rp6.074.725.391.924 atau Rp6,07 triliun,"
Pembahasan dan penetapan anggaran ini tertuang dalam pasal 161 Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2019, dijelaskan perubahan APBD dapat dilakukan apabila pelaksanaan APBD tidak sesuai asumsi KUA, baik terhadap belanja maupun pendapatan.Jelas Suardi.

Selain itu, pada pasal 162 dijelaskan pula tentang formulasi yang dilakukan kepala daerah untuk perkembangan tidak sesuai dengan asumsi KUA-PPAS perubahan berdasarkan perubahan RKPD.

Selain itu, sesuai dengan undang-undang nomor 13 tahun 2022 tentang perubahan atas undang-undang nomor 12 tahun 2011, sebelum dilakukan pembahasan, semua Ranperda dan Ranpergub dilakukan harmonisasi, pembulatan dan pemantapan konsepsi oleh Kementrian Hukum dan HAM.

Salah satu anggaran yang ditetapkan adalah rehab dan rekon pasca bencana Pasaman dan Pasaman Barat, sebesar Rp.34.250.000.000, untuk mempercepat pemulihan daerah bencana tersebut.

Pada rapat paripurna tersebut ketua DPRD Sumbar Supardi juga menyinggung tingginya inflasi Sumbar mencapai 802 tertinggi ke-2 nasional.

Menurut Supardi,penyebabnya adalah, karena tingginya harga cabe merah, bawang, tembakau dan air kemasan, sementara Sumbar memiliki program unggulan, namun tidak menampakkan hasil nyata.

“Kita memiliki program unggulan pertanian, yang anggarannya 10% dari APBD, namun tampak program unggulan tersebut tidak menunjukkan hasil yang diinginkan, oleh karena itu perlu dievaluasi kembali, baik kegiatannya maupun sasarannya,” tegas Supardi.

Selain masalah inflasi, sebelum menutup sidang paripurna, ketua DPRD Supardi juga menyinggung masalah guru honor SMA/SMK di Pesisir Selatan yang sudah 5 bulan belum menerima honor, padahal sudah dialokasikan pada APBD tahun 2022.

“Agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar, agar honor para guru tersebut segera dibayarkan,” tegas Supardi.

Paripurna juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Hansasri, menggantikan Gubernur, Forkompinda, OPD dan stakeholder lainnya, berjalan lancar sesuai dengan protap.(SRI)


Padang, Lintas Media News

Program Magang Mahasiswa Bersetifikat (PMMB) batch 2 tahun 2022  di PT Semen Padang yang diikuti oleh 48 mahasiswa dari empat perguruan tinggi di Kota Padang, resmi dibuka, Kamis (1/9/2022).

Bertempat di Club House Lapangan Golf PT Semen Padang, PMMB itu dibuka oleh Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri, dan turut dihadiri sejumlah pejabat eselon di lingkungan PT Semen Padang. 

Di antaranya, Kepala Departemen SDM & Umum R Trisandi Hendrawan, Kepala Unit Operasional SDM M Irwan Prasetyo, dan Kepala Unit Humas & Kesekretaritan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati.

Bahkan pembukaan PMMB batch 2 itu, juga diikuti oleh Firma Sembiring, karyawan PT Semen Padang yang diterima melalui program Rekrutmen Bersama BUMN untuk Disabilitas tahun 2022. 

Oktoweri dalam sambutannya mengatakan, PMMB ini merupakan program yang digagas oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI), yang merupakan forum komunikasi antar Direktur SDM perusahaan BUMN di Indonesia.

Program ini digelar bertujuan untuk mencari talenta terbaik sumber daya manusia bagi BUMN, dan program ini berlangsung selama 6 bulan. "Untuk tahun 2022 ini ada 2 batch atau kelompok, dan pembukaan sekarang ini untuk batch 2," kata Oktoweri.

Melalui program ini, kata Oktoweri melanjutkan, diharapkan dapat menjembatani link and match dunia pendidikan dengan kebutuhan industri, sehingga dapat tercipta SDM unggul yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya BUMN.

"PMMB ini juga bermaksud untuk menjawab tantangan SDM BUMN dimasa yang akan datang, menciptakan SDM unggul dengan kompetensi yang mumpuni melalui program magang di BUMN dan mencetak SDM yang berdaya saing global," ujarnya. 

Selain untuk mencetak SDM yang berdaya saing, Oktoweri juga membeberkan manfaat PMMB ini bagi mahasiswa, maupun bagi perguruan tinggi. Bagi mahasiswa, PMMB ini dapat meningkatkan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

"Sedangkan bagi perguruan tinggi, tentunya akan mendapat wawasan mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk menyiapkan lulusan mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja," tuturnya. 

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Departemen SDM & Umum PT Semen Padang R Trisandi Hendrawan. Kata dia, pembukaan PMMB ini tidak hanya diikuti oleh batch 2, tapi juga diikuti oleh batch 1, dan PMMB ini sudah digelar sejak 2019

"Dari tahun 2019 sampai sekarang sudah 236 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti PMMB ini di Semen Padang. Untuk tahun 2022 ini, diikuti sebanyak 96 mahasiswa yang dibagi dalam 2 batch atau kelompok," katanya. 

Masing-masing batch, sebut Trisandi, terdiri dari 48 mahasiswa. "Untuk batch pertama sudah digelar sejak 1 Maret sampai dengan 31 Agustus kemarin, dan batch kedua dimulai hari ini hingga berakhir pada 28 Februari 2023," imbuhnya.

Penerimaan PMMB di PT Semen Padang untuk batch kedua, kata Trisandi, berbeda dibandingkan batch pertama yang pendaftarannya digelar secara online dengan peserta tidak hanya dari perguruan tinggi di Sumbar, tapi juga dari luar Sumbar.

Sedangkan untuk batch kedua, penerimaannya dilakukan secara offline dengan sasarannya mahasiswa di Sumbar. Karena, peminat mahasiswa di Sumbar terhadap PMMB di PT Semen Padang sangat tinggi. 

"Kalau online, tentu yang mendaftar ada mahasiswa dari luar Sumbar, kan kasihan kita biayanya menjadi tinggi. Sementara di Sumbar, juga ada yang keluar untuk PMMB ini, kita juga kasihan. Makanya dibuka offline dengan sasaran mahasiswa di Sumbar," ujarnya.

Untuk seleksi PMMB batch 2 ini, jelas Trisandi, ada dua tahapan. Pertama, dilakukan oleh perguruan tinggi asal para peserta PMMB, yaitu Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta (UBH) dan UPI-YPTK. 

Kemudian tahapan kedua, oleh PT Semen Padang berupa wawancara oleh masing-masing Unit Kerja. Untuk batch 2 ini, mahasiswa yang ikut seleksi 238 orang dan yang diterima 48 orang. Program studi yang diterima disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja. 

"Para peserta PMMB di PT Semen Padang ini, selain mendapatkan sertifikat, mereka juga diberikan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta uang saku," bebernya.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati pada kesempatan itu, menjelaskan tentang profil perusahaan PT Semen Padang kepada semua peserta PMMB.

Anita pun berharap semua peserta PMMB batch 2 tahun 2022 ini bisa memberikan kontribusi kepada PT Semen Padang, dan juga dapat menyerap semua pengetahuan yang diberikan perusahaan kepada peserta.

"Implementasikan apa yang didapat di kampus, dan seraplah ilmu sebanyak-banyaknya selama mengikuti program magang di Semen Padang ini. Kemudian di samping itu, jaga nama baik perguruan tingginya," kata Anita.

Sementara itu, Firma Sembiring yang merupakan karyawan PT Semen Padang jalur rekrutmen disabilitas mengaku bersyukur dan bangga bisa bergabung dengan PT Semen Padang. Apalagi, PT Semen Padang merupakan perusahaan pertama bagi dirinya bekerja setalah lulus kuliah. 

"Ini hari pertama saya masuk dan dihari pertama ini, saya diberikan kesempatan untuk ikut pembukaan PMMB. Dan tentunya, banyak pengetahuan yang saya dapat dari kegiatan pembukaan PPMB ini, terutama tentang profil perusahaan," katanya. 

"Mudah-mudahan, di PT Semen Padang ini saya bisa mengimprove diri menjadi lebih baik dan juga dapat menambah wawasan," kata alumni Universitas Sumatera Utara asal Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara ini.

Terkait PMMB, peserta dari batch 1 bernama Muhammad Teguh Laduny Shaden mengaku banyak pengalaman yang telah didapat selama mengikuti program magang bersertifikat yang telah diikutinya sejak 1 Maret sampai 31 Agustus 2022.

Kata dia, selain pengalaman melalui best on text book and best on theory, pengalaman membangun relasi dan komunikasi juga dia dapatkan selama 6 bulan mengikuti program PMMB. Namun yang paling pentig baginya, mengetahui bagaimana dunia kerja itu sesungguhnya. 

"Selama mengikuti PMMB ini, saya menjadi tahu bagaimana bisnis Semen Padang dari hulu ke hilir. Dan ternyata, selama magang di Semen Padang ini, saya juga dapat pengetahuan yang tidak semuanya ada di kampus," kata mahasiswa Jurusan Akutansi UBH ini.

Peserta PMMB batch 2 bernama Kris Munanda mengaku bangga dan bersyukur bisa diterima maganmg melalui program PMMB di PT Semen Padang. Karena menurutnya, Semen Padang adalah perusahaan besar dan kebanggaan masyarakat Sumbar. 

"Bekerja di Semen Padang ini impian banyak orang. Bagi saya pribadi, magang di Semen Padang ini sudah senang sekali rasanya. Apalagi magangnya bersertifikat. Tentunya, sertifikat tersebut jadi nilai plus selain ijazah untuk modal mencari kerja setelah lulus kuliah," katanya. (*/b/hms)



Padang,Lintas Media.
Diskusi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Supardi,anggota komisi V Hidayat dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD)  Sumbar yang dipimpin oleh Sari Lenggogeni bersama ketua-ketua Asossiasi Pariwisata Sumbar lainnya di rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, Rabu (31/8/22) lahirkan Roadmap Pariwisata Sumbar dengan konsep dan segment pasar  yang jelas.

Pada kesempatan itu,Supardi berjanji akan  mengalihkan sisa dana  dari Program Unggulan (progul) yang direvisi sehingga Ia berharap diskusi ini bisa  merumuskan konsep pariwisata yang jelas dan tepat sasaran.

" Besok kita akan evaluasi program program yang menurut kita tidak efektif, sehingga sisa dana nya akan kita alihkan untuk Pariwisata Sumbar ini". Tegas Supardi.
Menanggapi  isu entry point Kuala Lumpur-Padang serta mahalnya tiket pesawat yang mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Sumbar,menurut Supardi bukanlah hal krusial,justru mendorong pariwisata Sumbar harus bisa menjual produk pariwisata yang berbeda dari daerah lain yaitu Budaya Sumbar.

" Jika hanya mengandalkan destinasi alam, daerah lain juga punya, tapi kalo Budaya dan Adat Istiadat Minangkabau yang kaya dan unik ini 'dijual, ' otomatis kunjungan wisata di Sumbar bakal tinggi tidak terpengaruh dengan harga tiket pesawat, karena memang tujuan untuk mereka ke Sumbar  mengekspos budaya kita yang tidak ada di daerah lain". Ungkap Supardi.

Sementara,anggota Komisi V Hidayat menegaskan. Untuk mewujudkan konsep wisata budaya tersebut, dapat dilakukan seperti Dewan Kebudayaan yang bersinergi dangan Pemerintah Daerah dan sektor UMKM yang meningkatkan perputaran uang di Sumbar sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat.

" BPPD bisa seperti Dewan Kebudayaan yang dibentuk dalam mewujudkan konsep pariwisata di Sumbar karena dari situlah akan terbentuk sinergisitas yang efektif antara masyarakat, pelaku wisata, asosiasi pariwisata hingga pemerintah daerah" ujar Hidayat.

BPPD Sumbar juga diminta untuk melakukan sinergi bersama asosiasi dan mendapatkan dukungan rancangan anggaran APBD  untuk program pariwisata Sumbar sebesar 1,5 M dari ketua DPRD Sumbar dan anggota Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat,SS. 

Diakhir diskusi tersebut,Zuhrizul Ketua  IATTA menyimpulkan, dari semua ide dan gagasan  di susun   Roadmap Pariwisata Sumbar sehingga jelas apa konsep program pariwisata Sumbar ,  siapa segment pasar pariwisata Sumbar dan mau di bawa kemana wisata sumbar  ini.

" Malam ini kongrit semuanya hasil diskusi ini akan akan menjadi Roadmap penting  Pariwisata Sumbar yang tepat sasaran, efektif dan sustainable , yang paling penting jalin selalu komunikasi hangat dengan pemerintah, DPRD  dan stakeholder terkait". tutur Zuhrizul.

Turut menyumbangkan ide pemikiran, ketua IHGMA Soedjoko, Elvis Kasmir Ketua ASATI, Yulviadi Ketua Sumbar Ekraf, Hanif dari ASPI, M.Tanjung  penyelam profesional, dan Firdaus 'mbol', ketua KPID Sumbar, Ketua Komisi Informasi Sumbar, PPHI dan asosiasi HPI. 

Anggota BPPD Sumbar dan para ketua Asosiasi pariwisata  sumbar ini mengaku sangat mengapresiasi pertemuan tersebut dimana telah 12 tahun mereka tidak pernah duduk bersama. Maka dari itu kesempatan emas ini digunakan untuk membahas segala permasalahan serta gagasan pengembangan pariwisata Sumbar. Antara lain tentang rencana berbagai program event nasional  PHRI Sumbar yang dibeberkan oleh Rina Pangeran,  pengembangan Insfrastruktur pariwisata sumbar oleh ketua Astindo , Nasirman Chan hingga bagaimana menyingkapi pengelolaan program pariwisata hingga  alokasi anggaran yang minim seperti yang dilontarkan ketua Asita Sumbar Darmawi.(rls/st)

PADANG,Lintas Media News.
Dalam rangka bersih administrasi dan kejelasan terhadap keanggotan partai politik, tidak ada keanggotaan ganda, KPU Provinsi Sumatera Barat melakukan rapat kerja (Raker) dengan KPU Kabupaten dan kota, di sebuah hotel, Kamis (1/9/2022).

Dalam rapat kerja masing-masing KPU se-Sumatera Barat memberikan keterangan, sesuai dengan data yang masuk, untuk dilakukan verifikasi administrasi (Vermin), sehingga bisa disampaikan pada parpol untuk diperbaiki, dimana sudah dilakukan perpanjangan sampai 6 September 2022 mendatang, sesuai keputusan KPU nomor 309/2022, sehingga bisa melakukan pemahaman sama dan tidak terjadi masalah dikemudian hari .

Hadir dalam raker Vermin tersebut Forkompinda, Kesbangpol, Komisioner kabupaten/kota serta kasubag yang membidangi, juga kepala bagian di lingkungan KPU Sumbar dan beberapa fungsional serta staf pada bidang tehnis, yang menangani data verifikasi.

Pada kesempatan tersebut ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani, di dampingi Gebril Daulai, Izwaryani, Yuzalmon dan sekretaris Firman, mengatakan, agar semua kabupaten dan kota bisa mengacu pada aturan berlaku, sehingga verifikasi berjalan baik dan tidak ada yang dirugikan.

"Kita mau dalam pemilu mendatang,melalui tahap verifikasi baik administrasi maupun faktual berjalan baik, maka semua harus mengacu pada aturan yang ada, sehingga kita memiliki pemahaman sama pula," tutur Yanuk, Kamis (1/9/2022).

Ditambahkannya, yang tadinya dalam melakukan Vermin mengacu pada keputusan KPU nomor 260 hanya sampai 29 Agustus 2022, dengan keluarnya keputusan nomor 309, maka waktunya diperpanjang sampai 6 September 2022 mendatang.

"KPU se-Sumatera Barat harus menjadi yang terbaik dalam melaksanakan semua tahapan, sehingga parpol dan stakeholder tidak ada yang dirugikan, dan agar bisa menjalin kerjasama dengan berbagai pihak guna mensukseskan pemilu 2024 mendatang," tambah Yanuk.

Salah seorang panitia raker yang juga fungsional (kasubag) pada bidang verifikasi Rahman Al Amin, mengatakan, rapat kerja ini sudah disiapkan jauh hari atas perintah ketua KPU Sumbar, guna menyatukan persepsi terhadap semua keputusan KPU dan aturan lainnya.

"Atas kordinasi antara ketua KPU dan komisioner lainnya pada Kabag untuk melakukan rapat kerja, maka saya dan teman-teman mempersipkan segala sesuatunya, sehingga semua berjalan baik sesuai dengan rencana," papar Rahman.

Rahman yang juga pernah bertugas di KPU Kepri menambahkan, keinginan Ketua KPU dan jajaran adalah menciptakan pemilu yang kondusif, aman dan sesuai aturan, sehingga menghasilkan yang terbaik untuk negri ini.

Raker KPU se-Sumbar membahas Vermin berjalan baik dan kondusif, meskipun semua menghadapinya dengan serius.(rls)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.