Supardi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pasar seni ini merupakan upaya untuk mengenalkan makanan tradisional Minang khususnya di luhak nan tigo untuk lebih dikenal hingga mancanegara, diharapkan kuliner tradisional yang ditampilkan bisa dinikmati minimal oleh turis negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei hingga Singapura.
"Hingga saat ini, masih banyak makanan tradisional kita yang belum terekpos bahkan ada sebagian makanan tradisional yang ditampilkan pada pameran ini, menjadi persyaratan wajib dalam pernikahan Minang," katanya.
Dia menjelaskan makanan tradisional kita jauh lebih bergizi dari makan cepat saji yang dihadirkan oleh restoran luar negeri, dengan banyaknya masyarakat Sumbar melirik makanan tradisional akan mempengaruhi konsep ketahanan pangan yang menjadi isu utama dari pasar seni ini.
Acara yang dipusatkan di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, Kota Payakumbuh itu,diharapkan tidak hanya makanan tradisional saja yang maju ke mancanegara, namun juga tarian-tarian tradisi luhak nan tigo bisa keliling Eropa untuk mengemban misi kebudayaan.Harap Supardi
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Hendri Fauzan, Pasar Seni Payakumbuh diadakan guna mempromosikan kekayaan kuliner tradisional Minangkabau dengan segala potensinya, terutama yang berhubungan dengan ketahanan pangan.
"Acara ini difasilitasi oleh UPTD Tambud Sumbar untuk lebih mengenalkan lagi kekayaan kuliner kita. Tujuannya juga untuk edukasi soal nilai-nilai ketahanan pangan yang ada pada kuliner-kuliner tersebut," jelasnya.
Ketahahan pangan merupakan salah satu isu penting yang tengah mendapat perhatian di nasional mau pun internasional. Terutama di masa-masa pandemi, ketahan pangan mendapat perhatian lebih. Beberapa pihak, kemudian mencoba menggali lebih jauh konsep-konsep ketahanan pangan yang dimiliki oleh kebudayaan lokal, termasuk Minangkabau. (St)
Bukittinggi, Lintas Media News
Rapat Koordinasi (Rakor) Bahan Bakar Minyak ( BBM) dan LPG 3 Kg bersubsidi ini dilaksanakan menyamakan persepsi seluruh pihak agar pelaksanaan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis JBT Solar, JBKP Pertalite, BBM Pertashop dan LPG 3 Kg bersubsidi di Provinsi Sumatera Barat agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,
Hal ini disampaikan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumbar, Ria Wijayanti, dalam laporannya dalam Rakor BBM dan LPG 3 Kg Bersubsidi di Triarga Bukittinggi, Kamis (16/6/2023).
Ria Wijayanti tambahkan, sehingga diperoleh rumusan kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh Pemda Provinsi maupun Pemda Kabupaten/Kota, sehingga Migas terdistribusi secara tepat sasaran dan menghindari terjadinya lonjakan harga serta kelangkaan terhadap kebutuhan masyarakat untuk komoditas Migas.
"Pemakaian JBT Solar untuk Provinsi Sumatera Barat sudah over kuota sebesar 107% dari penetapan kuota sejak bulan Januari - Juni 2022. Begitupun untuk kuota JBKP Pertalite juga sudah over kuota sebesar 132%. Dengan adanya kondisi over kuota tersebut, tentu perlu adanya pengawasan yang optimal dari semua pihak termasuk oleh Pemda dan seluruh stakeholder terkait lainnya:, ungkapnya.
Ia juga sampaikan, Adapun maksud dan tujuan dilakukannya rapat koordinasi adalah kesamaan persepsi seluruh pihak,baik Pemda Provinsi maupun Pemda Kabupaten/Kota terhadap regulasi terkait pendistribusian BBM jenis JBT Solar, JBKP Pertalite, dan LPG 3 Kg bersubsidi di Provinsi Sumatera Barat.
"Memperoleh rumusan kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh Pemda Provinsi maupun Pemda Kabupaten/Kota, sehingga Migas terdistribusi secara tepat sasaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," kata Ria Wijayanti.
Rapat Koordinasi ini menghadirkan 6 (enam) orang Narasumber, yakni dari 3 (tiga) orang narasumber dari Pusat yaitu BPH Migas, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Koordinator Barang Penting Kementerian Perdagangan. Dan narasumber dalam provinsi yaitu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat, dan Sales Area Manager Pertamina Sumatera Barat. (*/b/hms)
Pdg. Pariaman, Lintas Media News
Sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Padang Pariaman agar lebih baik kedepannya harapannya agar semua OPD dapat terus melakukan Inovasi termasuk Dinas Pendidikan.
Pendidikan diharapkan bukan hanya sekedar menjadikan siswa/i menjadi pintar tapi tentu perlu pembinaan mental yang baik sesuai dengan falsafah yang kita yaitu ABS-BSK.
Vebi Deswanto SPd. M.M sebagai Kabid /pembina SMP di Dinas Kabupaten Padang Pariaman ketika ditemui diruangannya Selasa (14/6/2022) lalu menyampaikan saya disini masih baru pak yaitu sejak dilantik 13 Januari 2022 lalu jadi saya bersama staf dalam menjalankan tugas terus berpikir dan bekerja keras bersama agar Semua SMP dapat menjalan Administrasi sekolah yang mengacu mengacu kepada 8 standar pendidikan.
Pertama memperhatikan kepada Kedisiplinan Kepala Sekolah dan Guru dalam menjalankan tupoksi pendidikan. Dalam hak ini kita berharap kedispilinan di sekolah itu harus dimulai dari Kepala Sekolah dan Gurunya dan dapat menjadi contoh serta dapat diteladani oleh para siswa/i di lingkungannya.
Kedua kepada Kepala Sekolah dan Guru agar dapat menjalankan Pengajar praktek dan sekolah penggerak. Dalam hal ini pihak sekolah diharapkan terus dapat berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan perbaikan sekolah.
Kemudian, dapat menggiatkan sekolah dalam rangka melaksanakan program sekolah dalam rangka Rahmah anak. Melakukan pendataan guru dan tenaga pendidik ( TU ), serta terus mendorong sekolah agar dapat melaksanakan UKS.
Lebih lanjut Vebi mengakui saat ini guru penggerak kita baru lulus satu orang dari 27 yang ikut yaitu dari SMP 3 Batang Anai.
Kita terus menjalin komunikasi yang baik dengan semua Kepala Sekolah dan guru dan cepat menanggapi jika ada masaalah disekolah tersebut. Kami bersama staf saat ini sedang menyusun program Sekolah Merdeka, tutur Vebi mengakhiri. (ND)
Padang, Lintas Media News
Populasi Rusa Totol asal Istana Bogor di penangkaran Taman Kelestarian Hayati (Kehati) PT semen Padang terus bertambah. Pada Mei 2022, tiga ekor Rusa Totol melahirkan masing-masing satu anak rusa sehingga kini jumlah spesies rusa yang dipelihara PT Semen Padang sebanyak 15 ekor.
"Alhamdulillah, Mei kemarin lahir lagi 3 ekor. Mudah-mudahan 3 ekor anak rusa yang baru lahir ini bisa beradaptasi cepat dengan lingkungan," kata Kepala unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, Selasa (14/6/2022).
Saat ini, kata Anita, 3 ekor anak rusa itu belum diketahui jenis kelaminya, mengingat anak rusa tersebut tidak mudah untuk didekati. Karena jika dipaksakan, maka anak rusa ini akan stres dan bisa menyebabkan kematian.
"Untuk sementara ini, petugas yang mengawasi perkembangan rusa di Taman Kehati itu masih melakukan observasi terhadap 3 anak rusa yang baru lahir itu. Informasinya, setelah usia 6 bulan akan ketahuan jenis kelaminnya apa," ujarnya.
Rusa Totol asal Istana Bogor ini sudah dipelihara oleh PT Semen Padang sejak 2016 dan itu diawali dengan 6 ekor rusa. Izin pemeliharaan Rusa Totol ini tidak mudah. Bahkan, sebelum dipelihara di Taman Kehati, berbagai prosedur harus dipenuhi oleh PT Semen Padang.
Salah satunya, adalah izin dari BKSDA. Kemudian sebelum izin didapat, pihak Istana Bogor juga turun ke Taman Kehati PT Semen Padang untuk melihat kondisi suhu dan lingkungan tempat Rusa Totol dipelihara.
"Pemeliharaan Rusa Totol ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap satwa. Tidak hanya Rusa Totol yang dipelihara, ikan bilih yang merupakan ikan endemik Danau Singakarak yang terancam punah juga turut dikonservasi di kawasan Taman Kehati," ungkap Anita.
Voting Pemberian Nama
Terkait 3 anak Rusa totol yang baru lahir, Anita menyampaikan bahwa PT Semen Padang tengah membuat voting untuk pemberian 1 dari 3 anak rusa yang baru lahir. Voting tersebut diadakan di instagram resmi PT Semen Padang, yaitu @semenpadang.
Voting ini dimulai sejak 5-7 Juni 2022, dan dilihat oleh 3.785 orang. Voting ini juga diikuti oleh 915 voter. Voting ini diawali dengan pemberian nama anak rusa. Dari hasil voting, terdapat 210 orang yang berpartisipasi dalam pemberian nama anak rusa tersebut.
Dari jumlah tersebut, tim media sosial PT Semen Padang memilih 3 nama anak rusa berdasarkan voting tertinggi, yaitu Ruslam (Rusa Alam) sebanyak 376 voting, Binar (cahaya/sinar) 333 voting, dan Rimba (hutan lebat) sebanyak 206 voting.
"Dari 3 nama anak rusa yang dipilih tim media sosial PT Semen Padang, dipilihlah 1 nama berdasarkan voting tertinggi, yaitu Ruslam. Jadi, netizen yang memberikan nama Ruslam untuk anak rusa ini, akan kami jadikan sebagai bapak asuh untuk 1 dari 3 anak rusa yang baru lahir," kata Anita. (b/hms)
Meranti, Lintas Media News
Taman Kanak Kanak Al-Quran ( TKQ) dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Kelurahan Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar Perpisahan bersama Santriawan dan Santriwati tahun ajaran 2021- 2022, pada Kamis (16/6/2022)
Perpisahan kali ini mengambil tempat di halaman Sekolah TKQ/ TPQ Tahsinul Athfal yang terletak di jalan Rambutan Kelurahan Teluk Belitung, acara tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan. Diawali dengan membaca Ayat suci, oleh Rusdi Maulana, dan doa oleh Ustadz Khairuddin MT.
Hadir pada acara perpisahan tersebut, selain dihadiri Kepala Sekolah Tahsinul Athfal Nur Hamidah, S.IP didampingi seluruh majlis guru nya, juga hadir Ketua Yayasan Al- Wathoniyah Teluk Belitung Ustadz Khairuddin MT, Ketua Komite Sekolah TKQ/ TPQ, Tahsinul Athfal, Ikram, S.Sosi, para orang tua santri alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan komponen lainnya.
Menariknya, disela acara tersebut turut dipersembahkan tarian sekapur sirih, juga berbagai persembahan dari para santri juga ikut memeriahkan swasana dalam acara tersebut. Tidak kalah pentingnya, perpisahan tersebut para santri awan dan santriwati turut di wisudakan oleh pihak sekolah tersebut.
Kepala Sekolah Tahsinul Athfal Nur Hamidah S.IP dalam sambutannya mengatakan, alhamdulillah kita tahun ini dapat melaksanakan acara sebagai yang kita sepakati sebelumnya, ucapnya.
Diakuinya, dua tahun yang lalu kita tidak bisa berbuat seperti ini, karenakan Covid 19, mudah mudahan walaupun acara tidak sebegitu besar namun ini semua adalah berkat dukungan dari para orang tua santri awan dan santriwati, tutur perempuan yang ber sosok pemakain jilbab itu.
Tidak lupa dirinya mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh orang tua wali yang telah mendukung program sekolah, sehingga kami bisa berbuat sebagai mana yang kita harapkan bersama, pungkas Nur Hamidah.
Untuk diketahui, TKQ/ TPQ Tahsinul Athfal ini dibawah naungan yayasan AL - Wathoniyah Kelurahan Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti. (Ali Sanip/ Nina)
Bukittinggi, Lintas Media News
Kuota bahan bakar Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) solar untuk Sumatera Barat mengalami penurunan pada tahun 2022, sebesar 3 % apabila dibandingkan pada tahun lalu. Pada tahun 2021 kuota JBT 414.606 Kiloliter dan untuk tahun 2022, 411.029 KL, terjadi penurunan 3.577 KL.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar yang diwakili Asisten Pembangunan dan Perekonomian Wadarusmen,SE.MM dalam Acara Rapat Koordinasi BBM dan LPG tabung 3 Kg bersubsidi di Provinsi Sumatera Barat di Triarga Bukittinggi, Kamis (16/6/2022).
Gubernur lebih lanjut katakan dari awalnya pemprov Sumbar telah mengusulkan kuota solar bersubsidi untuk Sumatera Barat ke BPH Migas untuk 2022 sebesar 150 persen dari kuota yang didapatkan pada 2021, namun BPH Migas menetapkan jatah untuk Sumatera Barat turun pada tahun ini. Namun BPH Migas menetapkan kuota JBT solar dilakukan secara kondisional tergantung dengan keuangan negara, ada kalanya naik dan ada kalanya turun seperti saat kondisi sekarang.
"Dampaknya jalanan di Kota Padang dan beberapa Kabupaten/Kota di Sumbar rasanya kian sempit bukan karena berkurangnya lebar badan jalan, namun karena truk berukuran besar berjejer di jalan raya, sampai ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang menyediakan solar bersubsidi untuk masyarakat. Pemandangan antrean panjang ini, hampir jamak terjadi di SPBU di Sumbar," ungkapnya.
Wadarusmen jelaskan, fenomena ini yang terjadi beberapa waktu terakhir dan banyak warga yang mengeluh karena antrean panjang ini tak hanya membuat kemacetan, namun berdampak bagi pelaku usaha yang tokonya tertutup kendaraan pada saat mengantre.
"Dengan kuota 411.029 kiloliter untuk tahun 2022, maka dalam sehari hanya 1.100 kiloliter yang disebar ke seluruh SPBU di Sumbar. Tentu dengan adanya penurunan untuk kuota JBT solar, maka perlu pengawasan agar kuota yang ada dapat terdistribusi secara tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Perpres 191 Tahun 2014. Tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak," mintanya.
Wadarusmen juga sampaikan, untuk kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite pada tahun 2021 sebanyak 484.236 Kiloliter, sedangkan untuk tahun 2022 adalah 242.118, namun kuota ini sudah dilakukan revisi kembali ke kuota awal sebesar 484.236 kiloliter.
"Pemakaian JBT Solar untuk Provinsi Sumatera Barat sudah over kuota sebesar 107 % dari penetapan kuota sejak bulan Januari - Juni 2022. Begitupun untuk kuota JBKP Pertalite juga sudah over kuota sebesar 132%. Dengan adanya kondisi over kuota tersebut, tentu perlu adanya pengawasan yang optimal dari pihak Pemda dan seluruh stakeholder terkait," katanya.
Ia juga sampaikan, pemprov Sumbar telah menerbitkan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 540-376-2022 tanggal 27 April 2022 tentang Pembentukan Satuan Tugas Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan dan LPG 3 Kg di Sumbar.
"Sampai saat ini belum ada Kabupaten/Kota yang mengalokasikan anggaran terkait pengawasan terhadap pendistribusian BBM. Oleh karena itu dipandang penting agar kebijakan pembentukan Satgas BBM dan LPG 3 Kg, dapat dijadikan landasan bagi Kabupaten/Kota untuk membentuk Satgas yang sama di daerahnya masing-masing. Apalagi untuk daerah-daerah yang rentan penyelewengan pendistribusian BBM, maka pembentukan Satgas BBM menjadi suatu keharusan," katanya.
Selain itu, Wadarusmen juga jelaskan upaya memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna LPG tabung 3 Kg di Provinsi Sumatera Barat, telah menerbitkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 95 Tahun 2014 Tentang Harga Eceran tertinggi LPG Tabung 3 Kg ditingkat Pangkalan.
Selanjutnya berhubung LPG tabung 3 Kg merupakan kategori barang bersubsidi, maka terdapat tantangan dalam pelaksanaan subsidi bagi LPG 3 Kg di Sumatera Barat diantaranya;
1. Penerima program subsidi sulit diidentifikasi.
2. Distribusi belum tepat sasaran (rawan diselewengkan) dan disinyalir juga dimanfaatkan oleh kelompok konsumen yang tidak berhak menggunakannya seperti restoran besar, hotel, usaha peternakan dan usaha pertanian.
3. Jumlah penggunaan tabung tidak dapat dibatasi.
4. Rawan terjadinya pengoplosan dan penimbunan akibat disparitas harga antara LPG bersubsidi dengan LPG tidak bersubsidi.
Ia juga katakan terkait permasalahan BBM pada saat ini sebetulnya bukan lagi menjadi isu lokal saja, namun sudah menjadi permasalahan secara global. Harga minyak dunia yang terus melonjak dan besarnya dana subsidi yang harus ditanggung oleh pemerintah, menjadikan isu ini menjadi hal yang penting untuk disikapi segera.
"Kita berharap ada kebijakan baru dari pemerintah untuk menyikapinya karena tuntutan masyarakat terhadap pemerintah daerah juga semakin besar.
Dengan kehadiran pejabat yang berwenang dari pemerintah pusat, semoga dapat memberikan gambaran tentang rencana kebijakan pemerintah kedepan dalam rangka mengantisipasi permasalahan terkait dengan pendistribusian BBM dan Gas dan arahan terkait dengan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah," ujar Wadarusmen mengakhiri.
Hadir dalam acara, Ketua DPRD, Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumbar, Asisten yang membidangi Perekonomian se Sumatera Barat, Asisten yang membidangi Perekonomian, Kepala Dinas yang membidangi perdagangan Kab/Kota, Dinas yang membidangi pertanian Kab/Kota dan Dinas yang membidangi koperasi dan UMKM Kab/Kota serta Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.
Narasumber kita dari BPH Migas, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Koordinator Barang Penting Kementerian Perdagangan. BPH Migas. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat, dan Sales Area Manager Pertamina. (b/hms)