Pdg. Panjang, Lintas Media News
Para Ibu dari berbagai organisasi wanita se-Kota Padang Panjang tampil anggun mengenakan baju khas Minangkabau, saat mengikuti parade dan lomba baju adat pada acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke-93, Rabu (22/12) di Auditorium Mifan Waterpark.
Terlihat Penasehat Gerakan Organisasi Wanita (GOW), dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP mengenakan baju adat berwarna toska dengan sulaman indah dan suntiang keemasan nan elegan saat turut serta pada parade ini.
Diiringi Ketua GOW, Nova Era Yanthy Asrul yang memakai baju kuruang basiba bersama Ketua Dharma Wanita, Sri Hidayani Sonny Budaya, Ketua Persatuan Istri Anggota Dewan, Misnovia Mardiansyah, serta Ketua Bhayangkari Polres Padang Panjang, Oly Novianto.
Adapun Oly Novianto turut berpartisipasi hadir sebagai peserta Lomba Baju Adat Kategori Ketua Organisasi dan meraih juara 1. Sementara itu kategori perwakilan organisasi wanita diraih perwakilan organisasi Bundo Kanduang Nagari Gunuang, Rova Anggelina.
Dokter Dian mengatakan, menjaga dan melestarikan budaya adalah tugas bersama. "Lebih dari 100 pakaian adat yang kita miliki. Ini harus kita pelihara, serta diperkenalkan kepada generasi muda," sebutnya. (maison pisano)
Bengkulu, Lintas Media News
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu sepakat menjalin kerjasama tentang pelayanan jamaah haji melalui embarkasi dan debarkasi di Padang.
Kesepakatan itu disetujui usai penandatanganan MoU Kerjasama antara Pemprov Sumbar dan Pemprov Bengkulu serta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Jemaah Haji Provinsi Bengkulu Melalui Embarkasi dan Debarkasi Haji Padang - Sumbar di Bengkulu, Rabu (22/12) malam.
Dengan perjanjian tersebut maka jamaah haji asal Bengkulu akan diberangkatkan dan dipulangkan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM). "Pemprov Sumbar berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap jemaah haji Bengkulu yang berangkat dan kembali melalui embarkasi Padang," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi usai penandatanganan.
Apalagi, katanya dari jamaah haji Bengkulu itu, sebagian adalah keturunan perantau Minang yang secara historis memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan Sumbar karena itu melayani jamaah Bengkulu sudah sama dengan melayani masyarakat Sumbar sendiri.
Selain perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani tersebut, Pemprov Sumbar juga menawarkan draft kerjasama dalam lima bidang kepada Pemprov Bengkulu. Draft kerjasama yang diserahkan langsung Gubernur Mahyeldi dan diterima Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah itu terkait bidang pangan, pertanian dan perkebunan, bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat di wilayah perbatasan, pariwisata dan kebencanaan.
Mahyeldi mengatakan perkembangan dengan segala perubahan dan dinamika yang demikian cepat harus direspon oleh pemerintah daerah dengan cepat dan tepat. Salah satunya dengan membangun kolaborasi, inovasi dan networking. Paradigma lama sudah tidak bisa dipakai lagi. Saat ini pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian dengan semua perangkat daerahnya, perlu dukungan dari daerah lain yang berdekatan.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebut perjanjian kerjasama itu harus mengedepankan semangat inovasi dengan senantiasa mencari solusi-solusi yang lebih efektif dan efisien dalam hal pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji Bengkulu.
"Kami sepakat jemaah haji bengkulu masuk embarkasi dan debarkasi Padang. Namun harus dicarikan formula yang lebih efektif dan efisien agar jemaah tidak terlalu lama di perjalanan atau menunggu jadwal pemberangkatan," ujarnya.
Ia menyebut jumlah jemaah haji Bengkulu setiap tahun sekitar 1000-1500 orang yang jika dikelompokkan hanya terdiri dari tiga kloter. Sementara untuk mendirikan embarkasi sendiri, minimal 8 kloter, karena itu harus masuk embarkasi dan debarkasi Padang.
Ke depan ia berharap dengan perpanjangan landasan pacu Bandara Fatmawati sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar, jemaah haji Bengkulu yang landing di BIM tidak perlu turun dari pesawat dan menunggu lama, tetapi diterbangkan kembali ke Bandara Fatmawati.
Sementara, terkait draft usulan yang lain ia memandang sangat penting untuk dikaji lebih jauh dan diwujudkan dalam bentuk perjanjian kerjasama. (*/b/hms)
Untuk
dapat menjalankan peran guru tersebut, guru harus memiliki wawasan dan ilmu
yang memadai. Selain itu guru harus mempunyai akhlak yang baik, memiliki iman,
kompetensi yang mumpuni sehingga dia memiliki modal baik sebagai model,
teladan, inspirator, motivator maupun pengarah dan pembimbing bagi siswi-siswinya. Apalagi dewasa ini kehadiran
guru sebagai pendidik semakin nyata menggantikan sebagian besar peran orang tua
yang notabene adalah pengemban utama amanah Tuhan Yang Maha Esa yang
dikaruniakan kepadanya. Dengan berbagai sebab dan alasan, orang tua telah
menyerahkan sepenuhnya tugas dan tanggung jawabnya kepada guru di sekolah
dengan berbagai keterbatasannya.
Guru
bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya. Sikap dan perilaku
seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan
kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru memiliki tanggung
jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter. Apalagi melihat
kejadian akhir-akhir ini di Indonesia, kebanyakan generasi muda mencerminkan
karakter yang kurang baik dan ini sangat mengkhawatirkan. Untuk membentengi generasi muda khususnya
pelajar/siswa agar tidak terlindas oleh arus globalisasi maka diperlukan
pembangunan karakter yang kuat. Membangun karakter tidaklah segampang
membalikkan telapak tangan, meskipun tidak mudah tetapi membangun karakter
sangat penting, apalagi bagi generasi muda yang merupakan komponen bangsa
Indonesia yang paling rentan dalam menghadapi terpaan arus globalisasi. Karena
bagaimanapun juga generasi muda kita adalah cerminan karakter bangsa
Indonesia.
Guru
harus mampu menjadi panutan atau teladan bagi siswanya. Kita tidak akan mampu
membuat siswa rajin, tepat waktu, bertanggung jawab dan lain sebagainya, jika
guru tidak duluan mempraktikkannya. Negeri ini tidak hanya membutuhkan
pendidikan karakter, tapi negeri ini sangat membutuhkan teladan dari pendidik
karakter dan teladan dari semua komponen bangsa. Dengan demikian keinginan
untuk membentuk generasi Indonesia yang santun, sadar sebagai makhluk ciptaan
Tuhan, dan memiliki kepenasaranan intelektual sebagai modal dalam membangun
kreatifitas dan daya inovasi dapat terwujud sesuai harapan.
Berikut beberapa cara agar guru bisa menjadi tauladan para siswa sehingga terbentuklah karakter siswa yang baik.
Lakukan yang terbaik yang kita bisa, jangan sibuk mencari kesalahan orang lain. Tetapi mari kita mulai dari diri kita, orang terdekat kita dan tugas di bawah tanggung jawab kita. Dan guru adalah salah satu pilar penentu keberhasilan pendidikan karakter.
(Ditulis oleh Lisa Puspita, S.Pd, Guru SMP Negeri 4 Bukittinggi)
Peringatan Hari Ibu tahun ke-93 tahun 2021, telah banyak perempuan pengusaha tangguh yang mampu berbicara dalam pentas global. Perempuan Pengusaha tidak saja berada pada usaha skala besar, namun banyak pula yang berkecimpung pada usaha kecil dan menengah. Para perempuan dengan semangat kemandiriannya memerlukan dukungan dari keluarga dan lingkungannya
"Dengan kreatifitas dan inovasi para perempuan pengusaha dapat menjadi pengusaha yang tidak kalah dalam persaingan bisnis. Banyak perempuan pengusaha yang awalnya hanya membantu kepala keluarga atau suami tetapi dapat ikut berperan dalam menopang usaha keluarga. Di lain sisi kemajuan teknologi mendorong peran perempuan di industri dan membuka kesempatan bagi perempuan untuk mendapat kesempatan membuka usaha sendiri, termasuk di masa pandemi covid-19 ini," hal ini disampaikam Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat Hj. Harneli Mahyeldi dalam Upacara Peringatan Hari Ibu Tingkat Provinsi Sumbar di Sawahlunto, Senin (20/12/2021).
Inspektur Upacara Walikota Sawahlunto, yang dihadiri Wakil Walikota beserta Istri, Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Anggota DPRD Perempuan Kota Sawahlunto, Sekda Kota Sawahlunto beserta Istri, Kepala Bappeda Sumbar, Kepala DP3AP2KB Sumbar, Kepala OPD menangani urusan PP dan PA Kab/Kota,
Ketua BKOW Sumbar, Ketua Dharma Wanita Sumbar, Kepala Desa beserta Ibu “Pilot Project”, Ketua Forkomwil Prov. Sumatera Barat, Secara Ofline : Kepala OPD se Kota Sawahlunto, Semua Lurah dan Organisasi Perempuan se Kota Sawahlunto, Para wisuda SILO, Para Peserta, Panitia, Wartawan, Media Cetak dan elekronik
Harneli katakan, peringatan Hari Ibu ke-93 Tahun 2021 Tingkat Provinsi Sumatera Barat dapat dijadikan sarana memberikan penghargaan dan apresiasi kepada sosok perempuan yang telah berjasa dan atas pengorbanan seorang ibu dalam mengurus dan merawat keluarganya yang telah banyak kemajuan dirasakan oleh perempuan.
"Namun, kesetaraan ideal belum sepenuhnya tercapai. Budaya patriarki telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat. Perempuan masih menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidupnya. Kondisi ini diperparah dengan pandemi COVID-19, yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidaksetaraan gender, serta mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," ungkapnya.
Ia pujikan, para srikandi-srikandi kuat, mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka. Masa yang sulit ini, perempuan-perempuan turut hadir di garda terdepan. Di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan, rintangan, dan hambatan, ada satu hal yang tidak berubah, yakni perempuan tetaplah tangguh, kuat, dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya.
"Pada kesempatan ini, saya selaku Ketua Tim Penggerak PKK dan secara pribadi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Kota Sawahlunto, adanya Inovasi Daerah pada masa Pandemic Covid-19 ini telah melaksanakan Wisuda SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) sebanyak 155 peserta dari 8 Desa di Kota Sawahlunto. Kepada istri atau ibu yang hari ini diwisuda, kami berharap untuk menjadi istri/ibu teladan ditengah-tengah keluarga dan lingkungan masyarakat, sehingga persoalan terhadap perempuan dan anak bisa diminimalkan dengan baik seperti tidak adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak, pengasuhan anak dalam keluarga yang lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar yang diwakili Kadis P3AP2KB katakan, jika perlindungan anak dimulai dari keluarga, saya yakin dan percaya bahwa keluarga sakinah mawadah wa rahmah bisa terwujud. Oleh sebab itu, maka kumpulan dari sakinah nantinya terwujud masyarakat madani.
"Inovasi SILO ini, merupakan program unggulan dan terus dilanjutkan di tahun berikutnya serta menjadi contoh bagi Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat sebagai strategi dalam peningkatan kualitas keluarga," ajaknya.
Gubernur juga sampaikan, peringatan Hari Ibu bukan saja peringatan untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu, bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
"Melaului rangkaian PHI ini, juga kegiatan Wisuda SILO, merupakan Inovasi Daerah. Wisuda SILO dilakukan, bukan hanya sekedar Wisuda tetapi menjadi /menghasilkan jiwa para wisudawan untuk mewujudkan Ketahanan Keluarga, sehingga menjadi keluarga yang kuat dan kokoh di tengah masyarakat. Dan merupakan langkah strategis untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak," jelasnya.
Program SILO menjadi Program Unggulan Kota Sawahlunto.SILO adalah inisiasi program sangat baik dalam menguatkan institusi keluarga, memberikan edukasi kepada para istri/ibu menjadi keluarga yang kuat dan kokoh ditengah masyarakat.
"Pemprov Sumbar mengapresiasi Pemerintah Kota Sawahlunto telah berinovasi menghadirkan Program SILO. Dimana kegiatan pembelajaran bagi perempuan yang sudah menikah dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baik dalam peran asasi dalam keluarga maupun dalam peran social masyarakat," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumbar juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung peringatan Hari Ibu ke-93 Tahun 2021. Selamat Hari Ibu, perempuan-perempuan Indonesia. “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. (*/b/hms)