Padang, Lintas Media News
PT Semen Padang kembali menunjukkan kepeduliannya untuk membantu para korban bencana tak hanya di Sumatera Barat, tapi juga di luar Sumbar. Kepedulian kali ini ditunjukan dengan mengirimkan sebanyak 200 kg rendang untuk para korban erupsi Gunung Semeru.
Makanan khas Sumbar dan juga menjadi makanan terlezat dunia ini, dikirimkan PT Semen Padang melalui BPBD Sumatera Barat. Penyerahan dilakukan oleh Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin yang didampingi Kasi Bina Lingkungan, Masykur Rauf dan Staff Adm & Keu, Meli Agustini, Sabtu (11/12) siang.
"Bantuan rendang ini merupakan bentuk kepedulian PT Semen Padang terhadap saudara-saudara yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru, yakni yang bermukim di kawasan Lumajang, Malang dan sekitarnya. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang jadi korban," kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri.
Ia berharap bantuan yang disalurkan PT Semen Padang melalui BPBD Sumatera Barat ini, dapat bermanfaat dan dikonsumsi langsung oleh warga yang terkena dampak erupsi semeru.
"Kita doakan juga semoga para korban erupsi Gunung Semeru segera kembali menjalani hidup normal dan dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari, sehingga kehidupannya kembali pulih," kata Oktoweri.
Kepala Unit CSR Semen Padang, Rinold Thamrin menambahkan, bentuk kepedulian PT Semen Padang terhadap kebencanaan di Indonesia, tidak hanya dilakukan pada saat ini saja.
"Bantuan rendang juga pernah dilakukan pada saat terjadi bencana di NTT pada bulan April lalu. Bahkan tak cuma bantuan berupa makanan dan kebutuhan pokok saja, PT Semen Padang juga beberapa kali mengirimkan relawan melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi bencana yang terjadi di Indonesia, seperti bencana di Palu, Aceh dan beberapa daerah lainnya," kata Rinold. (*/b/hms)
![]() |
Yayasan Semen Padang menyumbangkan sebanyak 865 paket beras dalam rangka Sumdarsin di Kota Padang. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Operasional SPH, dr Adisty Taufik. (foto:hms.ptsp) |
Dharmasraya, Lintas Media News
penemuan kerangka manusia dewasa di kebun sawit milik warga Padang Bintungan III Nagari Sialang Gaung, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, pada Rabu (8/12/2021) sekira pukul 11.00 WIB kemaren oleh salah satu warga Sialang gaung.
Diungkapkan bahwa dari bentuk kerangka yang ditemui oleh saksi bernama Wakimin (40) dan Sri Utami (39). Didapati kerangka manusia tersebut seorang dewasa yang sudah tidak utuh lagi dan berupa tulang dan tengkorak kepala manusia.
Dan dilanjutkan penelusuran oleh Kapolsek Koto Baru, Iptu Iin Cendri. SH. MM, beserta Personil mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang membuahkan hasil.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Anggun Cahyono mengungkapkan,"Kronologis penemuannya, saat itu berlokasi di kebun sawit milik Wakimin sekitar pukul 11.00 WIB".
"Saksi yang sedang membuang pelepah dari pohon sawit, tidak jauh dari tempat bekerja wakimin melihat seperti kerangka manusia berupa tulang tengkorak kepala. Merasa penasaran lalu saksi melihat dengan dekat setelah yakin bahwa Kerangka tersebut adalah tengkorak manusia"lanjutnya.
Bedasarkan penelusuran kerangka ditemukan dengan barang bukti berupa baju warna merah maron dan celana panjang warna cream serta BH warna cream. Yang diyakini milik Herawati merupakan warga Nagari Koto Salak, Kemacatan Koto Salak yang dilaporkan hilang sejak September 2021 lalu.
"Dari keterangan pihak keluarga, baju, celana, dan pakaian dalam yang ditemukan di TKP merupakan pakaian terakhir yang dikenakan korban pergi meninggalkan rumah," kata Kasat Reskrim Polres Dharmasraya Iptu Dwi Angga, di Pulau Punjung, Kamis.
Ia mengatakan, atas permintaan keluarga korban untuk tidak dilakukan autopsi dan telah membuat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi mayat.
Sementara itu, sekitar pukul 16.15 WIB atas keluarga almarhumah Herawati yakni paman Almarhumah yang bernama Ali, mengungkapkan kerangka tubuh dari Korban akan dibawa kerumah duka di Nagari Koto Salak untuk disemayamkan. “Mayat korban telah dibawa ke rumah keluarganya untuk di tempatkan diperistirahatannya yang terakhir, sesuai permintaan keluarga korban,” tutur Kapolsek Koto Baru, Iin Cendri. (elda)
Sejumlah pekerja memasang panel surya Solar Cell di atas atap Pabrik Kantong PT Semen Padang di Bukit Putus, Kelurahan Pampangan Nan XX, Kecamatan Lubeg, Kota Padang. |
Padang, Lintas Media News
Guna mendorong program efisiensi energi dan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, PT Semen Padang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 kWp (kilowatt peak) di Pabrik Kantong Bukit Putus. Pembangunan PLTS itu ditargetkan selesai pada pertengahan Desember ini.
"PT Semen Padang terus melakukan terobosan-terobosan baru dalam rangka penghematan energi dan juga untuk mendukung program pemerintah
untuk percepatan peningkatan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan," kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, Jumat (10/12/2021).
Nur Anita menjelaskan pengerjaan proyek PLTS sekitar 2 minggu dan dimulai sejak 4 Desember 2021. "Saat ini pengerjaannya sudah selesai 70 persen," katanya.
Kepala Unit Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) & Utilitas PT Semen Padang Erick Reza Alandri menambahkan, pembangunan PLTS tersebut dilakukan oleh PT Sobat Bangun yang merupakan anak usaha dari PT Sistem Informatika Semen Indonesia (PT.SISI)
PLTS atau solar cell yang dibangun adalah sistem On Grid yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini merupakan paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan.
"Rata-rata kebutuhan energi listrik di Pabrik Kantong dalam sebulan mencapai 61000 kilowatt hour (kWh). Jika PLTS ini selesai dan mulai dioperasikan, maka efisiensi energi untuk Pabrik Kantong dalam sebulan bisa mencapai rata-rata 1200 kWh," katanya.
Angka efisiensi sekitar 1200 kWh ini, sebut Erick, dihitung berdasarkan kondisi cuaca, karena dalam sebulan cuaca tidak selalu panas. "Kadang mendung dan kadang-kadang ada hujan," ujarnya.
Untuk jumlah panel solar cell yang dipasang, katanya melanjutkan, berjumlah 28 panel dan pemasangannya dilakukan pada bagian atap Pabrik Kantong dengan tujuan, supaya panel solar cell menerima panas matahari secara optimal.
Kemudian, panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelah itu, barulah disinkronkan dengan arus listrik dari PLN.
"Jadi, PLTS sistem On Grid ini tidak pakai baterai. Energi dari PLTS ini langsung terhubung ke PLN, supaya pemanfaatan energi dari energi terbarukan ini dapat maskimal untuk efesiensi listrik di Pabrik Kantong," katanya. (*/b)