Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kayu tanam Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Minahasa utara Miranti Muara enim Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sicincin Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


Bandar Lampung.Lintas Media News.
Di masa wabah pandemi kegiatan usaha pertanian, peternakan, perikanan tidak terpengaruh sama sekali di Sumatera Barat ini juga terlhat dari kegiatan aktifitas ekonomi mampu mengkoreksi laju perekonomian minus lebih 2 persen di awal-awal penanganan covid 19, ada trend naik positif menjadi 1,19 persen. Dan saat ini ruang pasar eksport terhadap kegiatan ketiga sektor ini amat terbuka lebar. 

Hal ini di sampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah pada acara silaturrahmi dengan warga Lampung asal minang Sumbar di Emersia Hotel Bandar Lampung, Jum'at (11/6/2021). 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian Pemprov Lampung, Walikota Bandar Lampung Bunda Eva Dwiyana, Pimpinan Emersia Merry Warti, Staf Ahli Gubernur Bidang Keuangan, Kadis Perikanan, Kadis LH, Ka DPM PTSP, Ka Balitbang, Kadis PUPR, Kabiro Pembangunan, Biro Adpim pemprov Sumbar, tokoh-tokoh masyarakat Lampung asal Sumbar. 

Gubernur Sumbar juga sampaikan dalam masa seratus hari ini, kita melakukan pendekatan sinergritas pemerintah pusat. Ada 12 menteri dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin.

"Kunjungan menteri ini telah melakukan berbagai hal pengembangan pembangunan daerah, pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik, pembangunan teluk Tapang Pasaman Barat, pembangunan irigasi dalam mendukung produktif sektor pertanian dan termasuk pembangunan jalan Tol Padang - Pekanbaru yang telah berjalan 70 persen di Padang Pariaman", ungkap Mahyeldi. 

Mahyeldi juga katakan sektor juga berkaitan Pertanian yang kait dengan jagung kebutuhan pakan ternak  dan pengembangan produktifitas sektor pertanian lain kita akan buat Perda dan aturan-aturan lainnya,  gubernur dan bupati/ kota, pertanian, petenakan, kehutanan dan pengendalian udang pandame

" Saat ini kita melakukan gerakan untuk mengkonsumsi hasil pertanian organik, gerakan meminum madu  sebagai potensi lahan hutan sosial masyarakat. Di Sumbar ada 250 ribu hektar hutan sosial dengan manfaatkan hutan tanpa merusak hutan," ujarnya.

Mahyeldi juga sampaikan, kemampuan fiskal Sumbar sebesar 1,5 triliun dari 5 juta penduduk. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2,5 triliun. Ini belum sebaik daerah-daerah yang telah maju perekonomiannya. 

"Pada tahun 2020 hampir tidak ada pergerakan ekonomi di Sumbar terlihat tepuruk. Dimana tahun 2020 tidak bisa dapat melakukan kegiatan pembangunan dari 1 triliun. Penanganan fokus pada covid 19 kondisi berdampak terhadap perekonomian Sumbar," ungkapnya.

Mahyeldi juga katakan saat ini pemerintah daerah sedang mendorong Bank Nagari konfersi ke sistem bank nagari syariah. Sudah ada dukungan dari BPJS, PLN, serta BUMN mendukung Bank Nagari konfesi bank syariah, ada lampu hijau dari Qatar bank untuk peguatan tabungan.  

"Butuh dukungan doa dan ikhtiar kita bersama baik dunsanak yang ada di ranah dan perantauan. Provinsi Sumbar dengan 590 ribu UMKM menjadi harapan bergerak lebih dahulu, karena lebih saparoh masyarakat Sumbar hidup berpendapatan dari usaha  UMKM," katanya.

Ia juga katakan saat ini sedang berupaya keras menghidupkan kembali pasar-pasar dengan membangun dialog kepada beberapa negara melalui para perantau dikawasan Samudra Hindia, yakni negara Pakistan, India dan Timur Tengah, terhadap produk-produk Sumbar mendapat pasar yang baik.

Merry Warti pimpinan emersia hotel dalam kesempatan itu menyampaikan,  kunjungan kerja Gubernur Sumbar di Kota Bumi Dua Jurai  tentu guna menambah ilmu pengetahuan dan melihat dari dekat perkembangan usaha tambak udang yang saat ini menjanjikan dari pasar lokal, nasional dan internasional. 

"Kami amat berterima kasih kepada Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi telah menetapkan emersia hotel sebagai tempat berdiskusi dan bertemu hari. Ini sebuah kebanggaan bagi kami sebagai warga Lampung asal minang yang rindu kampung halaman dimasa-masa pandemi covid 19, dimana dilarang pulang kampung," ujarnya.

Merry juga menambahkan, warga Lampung asal Sumbar, selama 100 hari kerja gubernur Sumbar karena masih ada wabah covid 19, sudah setahun tak bisa pulang kampung.

"Pada saat tahu kegiatan 100 hari kerja Gubernur Sumbar kami ingin sekali melihat sejauh apa program dan kegiatan yang akan dilakukan. Gubernur Buya Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy dalam menggerakan semua potensi yang ada. Tapi kita yakin Sumbar lebih maju dari yang sudah-sudah," harapannya.

Sementara itu Bunda Hj Eva Duiyana Walikota Lampung yang urang awak juo dalam kesempatan itu mengatakan, kunjungan Gubernur Buya Mahyeldi telah memberikan kebahagian dari taragak pulang membangun kampung halaman. 

"Warga Lampung asal Sumbar merupakan orang-orang yang bekerja telah memberikan kontribusi secara mantap dari orang-orang mantap memajukan pembangunan daerah. Kota Bandar Lampung, semua gratis kesehatan  diurusan , sekolah gratis, perguruan pada tingkat SLTP dan SD. Itulah salah satu kebanggaan di Bumi Dua Jurai ini," ungkapnya.(rel)

PADANG.Lintas Media News.
 Ketua KONI Sumbar tampaknya tidak ambil pusing dengan isu dari sekelompok orang yang mengatakan hal negatif tentang dirinya dan pengurus lain, jika disikapi akan mengganggu kinerja peningkatan prestasi olahraga dan lupa dalam mengejar target.

Setelah beberapa hari silam mengunjungi cabor binaraga dan cabor lainnya, hari Sabtu (12/6/2021), kembali ketua KONI Sumbar Sambangi markas persiapan atlet silat dan karate, guna memastikan kesiapan atlet baik secara mental maupun phisic, dalam meraih prestasi puncak dan merebut medali emas pada PON Papua mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, ketua KONI Sumbar Agus Suardi atau kerap dipanggil Abien, memberikan motifasi dan spirit pada para atlet serta pelatih, guna focus pada target peraihan medali emas sebanyak mungkin, agar peringkat olahraga Sumbar menjadi salah satu terbaik dikancah nasional.
"Saya berterimakasih pada para pelatih dan atlet yang sangat focus dalam latihan, meskipun kondisi saat ini memang belum begitu kondusif, karena masih banyaknya beredar isu negatif, namun para atlet dan pelatih tidak termakan isu dan tetap semangat," ulas Abien.

Ditambahkannya, KONI akan selalu bergerak dan bekerja cermat serta cepat, demi nama baik Sumbar dimata pencinta olahraga, dengan memberikan yang terbaik bagi daerah ini, salah satunya menjalin keakraban pada para pelatih juga atlet.

"Kita juga meminta masukan pada para pelatih dan atlet agar bisa memberikan perhatian terbaik pada semuanya, salah satunya membangun silaturahmi dan komunikasi langsung, dengan demikian terbangun rasa kekeluargaan, kekompakan dan keinginan bersama meraih yang terbaik," tambah Abien lagi ketika berada ditengah-tengah Atlet.

Kunjungan Abien secara motorik kemasing-masing cabor tetap didampingi bidang pembinaan prestasi (Binpres), agar dapat mengakomodir semua masukan, sehingga prestasi selalu bisa ditingkatkan.

"Kita tidak pedulikan isu yang merusak prestasi atlet, tapi kita akan selalu berbuat dan bekerja untuk atlet, guna nama baik Sumatera Barat dalam berbagai event, khususnya PON Papua dalam tahun ini," tegas Abien lagi.

Saat ini, semua bidang di kepengurusan KONI Sumbar terus bergerak, semua bekerja sesuai porsi yang telah diberikan, meredam emosi dalam menyikapi semua isu, namun memacu semangat dalam bekerja untuk kejayaan Olahraga Sumatera Barat.(HUMAS)

Sidomulyo.Lintas Media News.
Provinsi Lampung mengimpor sapi dari Australia untuk digemukan dan dapat memenuhi kebutuhan kasumsi daging di Sumatera dan Jawa. Sistim dengan melakukan pemberdayaan masyarakat  telah teruji dengan sistim bagi hasil 30 dan 70 persen. Dan sapi yang dikerjasamakan pengemukan bersama masyarakat dan pengembangkan sapi bunting 

Hal ini diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah didampingi OPD Pemerintah Provinsi Lampung meninjau lapangan ke Lokasi Peternakan sapi PT. Juang Jaya Abdi Alam di Desa Koto Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, kunjungan tersebut disambut oleh General Maneger PT. Juang Jaya Abdi Alam, Wiliam E.L Bulo, Jum'at (11/6/2021).

Gubernur Sumbar katakan masyarakat yang bisa menerima sistim kerjasama memenuhi persayaratan diantaranya. Ketersediaan pakan hijau. Direkomendasikan oleh kelompok peternak dan telah dilatih selama 2 minggu.

"Pakan memanfaatkan limbah pertanian dan  daun jagung dan dibuatkan silasenya. Dan palan sapi ini juga dilatih kepada masyarakat. Dan kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang dan dibagikan ke masyarakat secara gratis meliputi lahan seluas 8000 ha," ujar Mahyeldi
Mahyeldi berharap nantinya investor mau mengembangkan usaha peternakan ini di daerah Pasaman dan Solok Selatan. Untuk pengimporan sapi dari Australia ini dapat di drop di Pelabuhan Teluk Bayur, 

"Kita punya Rumah Potong Hewan (RPH) Modern dan belum termanfaatkan secara maksimal, namun dengan adanya RPH modern yang berada di Payakumbuh ini dapat melakukan penyembelihan sapi dari lampung sehingga nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging dan kebutuhan rendang di wilayah Sumatera Barat “ tambahnya.
 
Selanjutnya, di hari kedua rencana Gubernur Sumbar dan kepala OPD Pemerintah Provinsi Sumbar akan berkunjung ke lokasi tambak udang modern di Kabupaten Tanggamus.

"Kita mengajak perusahaan untuk.mau berinfestasi di sumataera barat baik di oasaman dan solsel dan untuk pengimporan sapi sari australia kita akan doronf oelavuhan teluk bayur untuk oenyediaan sarana khusus impor sapi," ajaknya

Dalam pemaparan tersebut Wiliam menyampaikan bahwa peternakan sapi potong ini di Impor dari Australia dan di lokasi ini adalah proses penggemukan dan natinya akan memenuhi suplay daging di wilayah Sumatera dan Jawa.

"Dalam proses penggemukan perusahan melibatkan masyarakat dengan kerjasama bagi hasil 30% dan 70% dan masyarakat dapat menerima kerjasama itu dengan persyaratan pengadaan pakan hijau dari limbah pertanian dan dau jagung serta timbal baliknya kotoran sapi diolah menjadi pupuk kandang untuk dibagikan ke masyarakat yang berlahan pertanian seluas 8000 ha," ujarnya  semangya.(rel)


LAMPUNG SELATAN .Lintas Media News.
Salah satu alasannya mengunjungi Provinsi Lampung, adanya PT. Juang Jaya Abdi Alam, perusahaan penggemukan sapi di Lampung, dirinya harus memberi teladan etos kerja kepada para pekerjanya di lapangan. Hasilnya, bisnis berkembang pesat hingga kini JJAF memiliki kapasitas puluhan ribu ekor sapi saban tahun.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat melakukan kunjungan kerja studi kasus (benchmarking) di lokasi peternakan sapi PT. Juang Jaya Abdi Alam, Lampung Selatan, Jum'at (11/6/2021).

Gubernur Sumbar juga katakan mengingat kebutuhan daging yang cukup tinggi di Sumatera Barat, terlebih pada saat menjelang lebaran Idul Adha membutuhkan sekitar 50 ribu ekor. Kemudian, ditambah kebutuhan harian di Sumatera Barat, apalagi dengan kebutuhan rendang yang begitu banyak.

"Oleh karena itu, kita di Sumatera Barat, belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena usaha pengembukan sapi ini tentunya akan menjadi sesuatu peningkatan dalam produksi daging, untuk menjaga stabilitas harga daging di Sumbar," ujar Mahyeldi.

Mahyeldi juga katakan, Lampung sebagai salah satu lumbung ternak yang sering diungkapkan Gubernur Arinal Djunaidi terbukti berhasil. Selain memenuhi pasokan DKI Jakarta, kini Provinsi Sumatera Barat juga berminat melakukan kerjasama pemenuhan daging sapi dari Lampung untuk bahan baku rendang.

"Kerja sama tersebut akan ditindaklanjuti bersama Gubernur Arinal dan pihak terkait. Sehingga hal ini akan mampu menjawab pemenuhan kebutuhan di Sumatera Barat. Terlebih, dalam kenyataannya, setiap harinya banyak sapi yang dipotong di Sumatera Barat itu  berasal dari Lampung," ujarnya.

Gubernur Mahyeldi berharap untuk dapat terus bersinergi dengan Provinsi Lampung sekaligus menjalin kerjasama. 

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung sangat menyambut kunjungan dari Gubernur Sumatera Barat. 

"Dan diharapkan melalui kunjungan ini, akan ada tindaklanjut kerjasama antara Pemerintah Sumatera Barat dengan Pemerintah Provinsi Lampung," jelasnya. (Adpim  Sumbar - Lampung).(rel)

BANDARLAMPUNG.Lintas Media News.
Kita mau belajar dari Lampung yang sukses dalam perikanan. Saat ini Lampung juga sudah mensuplay udang untuk kebutuhan internasional. Sementara kita di Sumatera Barat baru memulai dan Lampung sudah lebih dahulu maju 15 tahun. Untuk itu tentu pengalaman-pengalaman dari Lampung ingin kita dapatkan, sehingga hal positif dari sini akan mengangkat perekonomian di Sumatera Barat. 

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah disela-sela pertemuan dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama rombongan  studi kasus (benchmarking) rencana pengembangan budidaya tambak udang, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Jumat (11/6/2021). 

Gubernur katakan, saat ini Lampung dnilai sukses dalam pengelolaan perikanan, yang dapat menjadi inspirasi pengembangan perikanan di Sumatera Barat. Kita bersama rencana studi tersebut diagendakan selama dua hari di dua Kabupaten yakni Lampung Selatan dan Tanggamus sejak tanggal 11 hingga 12 Juni 2021. 

" Kita menilai selain udang, di Lampung masih banyak komoditas yang juga sudah maju dan berkembang seperti singkong, sapi, pisang, jagung dan lainnya. Dengan banyak hal positif di Lampung dan sudah lama berkembang, kami memilih Lampung didalam mendapatkan berbagai pengalaman. Termasuk dengan udang kita baru mulai bahkan belum tertuang dalam RTRW tentang tambak udang," ungkap Mahyeldi

Ke depan, Mahyeldi berharap untuk dapat terus bersinergi dengan Provinsi Lampung sekaligus menjalin kerjasama yang baik memajukan pembangunan daerah.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diharapkan untuk segera menuangkan kerjasama dengan Provinsi Lampung sehingga kita bisa terus bersinergi," harapnya

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjadikan Provinsi Lampung sebagai tujuan benchmarking sangatlah tepat dan hal-hal lainnya karena Sumbar juga memiliki potensi tersebut.

Lampung merupakan penghasil komoditas unggulan ditingkat nasional bahkan dunia salah satunya komoditas udang. Bahkan disaat pandemi Covid-19, Lampung mampu mengendalikan perekonomian terutama ketersediaan pangan. 

"Ketika dalam posisi situasi sulit karena Covid-19 yang berdampak pada ekonomi, namun Lampung tetap dalam posisi aman. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan DKI Jakarta," ujar Gubernur Arinal. 

Terkait budidaya tambak udang, Arinal mengatakan bahwa ekspor produk perikanan Provinsi Lampung pada Tahun 2020 sebesar 17.487,8 ton atau senilai 2,305 triliun. Dimana 85,26% dari komoditas ekspor tersebut adalah udang. 

"Dengan volume ekspor udang sebesar 14.910,9 ton, dengan Negara tujuan Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa," katanya. 

Arinal menyebutkan berdasarkan perbandingan volume ekspor perikanan Provinsi Lampung triwulan 1 Tahun 2020 dengan Triwulan I Tahun 2021 mengalami peningkatan volume ekspor sebesar 4,7%. 

"Hal ini menjadi catatan bahwa komoditas perikanan menjadi kegiatan usaha yang menjanjikan dan cenderung stabil dalam situasi pandemi," ujarnya. 

Selain itu, pengembangan udang di Lampung juga dilirik oleh pemerintah pusat salah satunya Kementerian Koperasi dan UKM. 

Untuk diketahui, didalam kunjungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Provinsi Lampung, diagendakan dihari pertama rombongan akan mengunjungi lokasi peternakan sapi PT. Juang Jaya Abdi Alam dan tambak udang Desa Way Urang di Kabupaten Lampung Selatan. (rel)

 
Proyek modifikasi Electrostatic Precipitator  menjadi Bag House Filter Indarung IV  PT Semen Padang 
untuk menurunkan kadar emisi debu dari  pabrik.

PADANG.Lintas Media News.
 Sebagai wujud dari komitmen perusahaan untuk operasional yang ramah lingkungan, PT Semen Padang terus berupaya menekan kadar emisi debu yang dikeluarkan dari aktivitas operasional produksi di pabrik. Salah satunya, melalui proyek modifikasi Electrostatic Precipitator (EP) menjadi Bag House Filter (BHF) yang  dapat menurunkan kadar emisi debu dari cerobong pabrik hingga 50 persen. 
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, saat ini emisi debu PT Semen Padang masih memenuhi ambang batas yang dipersyaratkan undang-undang. “ Kami terus berupaya untuk menekan lebih rendah lagi sesuai  visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara," kata Nur Anita Rahmawati, Jumat (11/6/2021)
Proyek modifikasi EP menjadi BHF  di Pabrik Indarung IV, kata Anita,  pengerjaannya telah dimulai sejak 4 Juni 2021.  Estimasi pengerjaannya selesai pada 15 Juli 2021 mendatang.
Proyek tersebut, lanjutnya, sangat besar manfaatnya bagi operasional pabrik berbasis lingkungan, karena jika proyek tersebut selesai, maka emisi debu yang dihasilkan dari operasional pabrik Indarung IV akan turun menjadi 40 mg/Nm3 dari ambang batas yang dipersyaratkan undang-undang, yakni 75 mg/Nm3.
Kepala Departemen Pemeliharaan PT Semen Padang Muhamad Syafitri yang didampingi Wakil Kepala Departemen Pemeliharaan, Abdul Hakim Lubis, menambahkan dampak baik dari modifikasi EP menjadi BHF, juga dapat meningkatkan kebersihan dan kualitas udara lingkungan di sekitar pabrik. (*)

Sekretaris Umum UPZ Baznas Semen Padang Iskandar Samudra Taqwa (tiga dari kanan) menyerahkan bantuan kepada Koordinator KNRP Wilayah Sumbar Army Kurniawan, LC (empat dari kiri), Jumat (11/6/2021)


PADANG.Lintas Media News.
Kondisi rakyat Paletsina di Jalur Gaza yang terus saja digempur oleh zionis Israel, turut menjadi perhatian Unit Pengelola Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang, yang merupakan lembaga pengelola zakat karyawan/ti di lingkungan Semen Padang Group. 
Bahkan sebagai bentuk dari perhatian tersebut, UPZ Baznas Semen Padang pun menyalurkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp25 juta kepada rakyat Palestina, melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Wilayah Sumbar.
Bertempat di Kantor UPZ Baznas Semen Padang, bantuan yang berasal dari zakat karyawan/ti PT Semen Padang itu, diserahkan  Sekretaris Umum UPZ Baznas Semen Padang Iskandar Samudra Taqwa kepada ke KNRP wilayah Sumbar, Jumat (11/6/2021).
"Sebenarnya bukan kali ini saja kami menyalurkan bantuan untuk Palestina melalui KNRP ini, tapi sudah sejak lama, yaitu sejak zakat karyawan/ti PT Semen Padang masih dikelola oleh Lemabaga Amil Zakat (LAZ) Semen Padang," kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri di tempat terpisah. 
Oktoweri berharap, bantuan untuk rakyat Palestina ini dapat meringankan beban umat Islam di palestina yang hingga kini, masih terus digempur zionis Israel, sehingga menyebabkan kondisi sosial, ekonomi dan pendidikan di Palestina porak poranda. "Mudah-mudahan bantuan ini, dapat meringankan saudara-saudara seiman kita di Palestina," ujarnya. 
Sekretaris Umum UPZ Baznas Semen Padang Iskandar Samudra Taqwa menambahkan,  bantuan tersebut disalurkan ke Palestina, karena Palestina merupakan kiblat pertama Umat Islam dan sebagai kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah. 
"Bantuan dari dana zakat ini kami salurkan, juga sebagai bentuk rasa peduli dan rasa jihad kita sebagai umat Islam. Jihat tidak perlu harus ke Palestina, banyak cara yang bisa dilakukan dalam jihad membela Palestina. Salah satunya melalui penyaluran bantuan untuk saudara-saudara kita di Palestina," kata Iskandar didampingi Ketua Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif.
Koordinator KNRP Wilayah Sumbar Army Kurniawan, LC mengatakan, bantuan dari UPZ Baznas Semen Padang ini akan disalurkan untuk membantu pembiayaan klinik-klinik kesehatan, pendidikan dan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak akibat gempuran Israel di Jalur Gaza. 
"Namun yang jadi prioritas saat ini, adalah untuk biaya hidup anak yatim dan janda di Palestina, karena gempuran zionis Israel ke Palestina di jalur Gaza, membuat banyak anak-anak kehilangan orangtuanya dan para istri juga menjadi janda karena suaminya tewas akibat gempran zionis Israel tersebut," pungkasnya.(*)



Lampung, Lintas Media News

Kita mau belajar dari Lampung yang sukses dalam perikanan. Saat ini Lampung juga sudah mensuplay udang untuk kebutuhan internasional. Sementara kita di Sumatera Barat baru memulai dan Lampung sudah lebih dahulu maju 15 tahun. Untuk itu tentu pengalaman-pengalaman dari Lampung ingin kita dapatkan, sehingga hal positif dari sini akan mengangkat perekonomian di Sumatera Barat. 

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah disela-sela pertemuan dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama rombongan  studi kasus (benchmarking) rencana pengembangan budidaya tambak udang, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Jumat (11/6/2021). 

Gubernur katakan, saat ini Lampung dnilai sukses dalam pengelolaan perikanan, yang dapat menjadi inspirasi pengembangan perikanan di Sumatera Barat. Kita bersama rencana studi tersebut diagendakan selama dua hari di dua Kabupaten yakni Lampung Selatan dan Tanggamus sejak tanggal 11 hingga 12 Juni 2021. 

"Kita menilai selain udang, di Lampung masih banyak komoditas yang juga sudah maju dan berkembang seperti singkong, sapi, pisang, jagung dan lainnya. Dengan banyak hal positif di Lampung dan sudah lama berkembang, kami memilih Lampung didalam mendapatkan berbagai pengalaman. Termasuk dengan udang kita baru mulai bahkan belum tertuang dalam RTRW tentang tambak udang," ungkap Mahyeldi

Ke depan, Mahyeldi berharap untuk dapat terus bersinergi dengan Provinsi Lampung sekaligus menjalin kerjasama yang baik memajukan pembangunan daerah. "Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diharapkan untuk segera menuangkan kerjasama dengan Provinsi Lampung sehingga kita bisa terus bersinergi," harapnya

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjadikan Provinsi Lampung sebagai tujuan benchmarking sangatlah tepat dan hal-hal lainnya karena Sumbar juga memiliki potensi tersebut.

Lampung merupakan penghasil komoditas unggulan ditingkat nasional bahkan dunia salah satunya komoditas udang. Bahkan disaat pandemi Covid-19, Lampung mampu mengendalikan perekonomian terutama ketersediaan pangan. "Ketika dalam posisi situasi sulit karena Covid-19 yang berdampak pada ekonomi, namun Lampung tetap dalam posisi aman. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan DKI Jakarta," ujar Gubernur Arinal. 

Terkait budidaya tambak udang, Arinal mengatakan bahwa ekspor produk perikanan Provinsi Lampung pada Tahun 2020 sebesar 17.487,8 ton atau senilai 2,305 triliun. Dimana 85,26% dari komoditas ekspor tersebut adalah udang. "Dengan volume ekspor udang sebesar 14.910,9 ton, dengan Negara tujuan Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa," katanya. 

Arinal menyebutkan berdasarkan perbandingan volume ekspor perikanan Provinsi Lampung triwulan 1 Tahun 2020 dengan Triwulan I Tahun 2021 mengalami peningkatan volume ekspor sebesar 4,7%. "Hal ini menjadi catatan bahwa komoditas perikanan menjadi kegiatan usaha yang menjanjikan dan cenderung stabil dalam situasi pandemi," ujarnya. 

Selain itu, pengembangan udang di Lampung juga dilirik oleh pemerintah pusat salah satunya Kementerian Koperasi dan UKM. 

Untuk diketahui, didalam kunjungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Provinsi Lampung, diagendakan dihari pertama rombongan akan mengunjungi lokasi peternakan sapi PT. Juang Jaya Abdi Alam dan tambak udang Desa Way Urang di Kabupaten Lampung Selatan. (*/b/hms)




Proyek modifikasi Electrostatic Precipitator  menjadi Bag House Filter Indarung IV 
PT Semen Padang,untuk menurunkan kadar emisi debu dari  pabrik. (foto:hms)

Padang, Lintas Media News

Sebagai wujud dari komitmen perusahaan untuk operasional yang ramah lingkungan, PT Semen Padang terus berupaya menekan kadar emisi debu yang dikeluarkan dari aktivitas operasional produksi di pabrik. Salah satunya, melalui proyek modifikasi Electrostatic Precipitator (EP) menjadi Bag House Filter (BHF) yang  dapat menurunkan kadar emisi debu dari cerobong pabrik hingga 50 persen. 

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, saat ini emisi debu PT Semen Padang masih memenuhi ambang batas yang dipersyaratkan undang-undang. “ Kami terus berupaya untuk menekan lebih rendah lagi sesuai  visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara," kata Nur Anita Rahmawati, Jumat (11/6/2021)

Proyek modifikasi EP menjadi BHF  di Pabrik Indarung IV, kata Anita,  pengerjaannya telah dimulai sejak 4 Juni 2021.  Estimasi pengerjaannya selesai pada 15 Juli 2021 mendatang.

Proyek tersebut, lanjutnya, sangat besar manfaatnya bagi operasional pabrik berbasis lingkungan, karena jika proyek tersebut selesai, maka emisi debu yang dihasilkan dari operasional pabrik Indarung IV akan turun menjadi 40 mg/Nm3 dari ambang batas yang dipersyaratkan undang-undang, yakni 75 mg/Nm3.

Kepala Departemen Pemeliharaan PT Semen Padang Muhamad Syafitri yang didampingi Wakil Kepala Departemen Pemeliharaan, Abdul Hakim Lubis, menambahkan dampak baik dari modifikasi EP menjadi BHF, juga dapat meningkatkan kebersihan dan kualitas udara lingkungan di sekitar pabrik. (*/b)

Sekretaris Umum UPZ Baznas Semen Padang Iskandar Samudra Taqwa (tiga dari kanan) menyerahkan bantuan kepada Koordinator KNRP Wilayah Sumbar Army Kurniawan, LC (empat dari kiri), Jumat (11/6/2021). (foto:hms.ptsp)


Padang, Lintas Media News

Kondisi rakyat Paletsina di Jalur Gaza yang terus saja digempur oleh zionis Israel, turut menjadi perhatian Unit Pengelola Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang, yang merupakan lembaga pengelola zakat karyawan/ti di lingkungan Semen Padang Group. 

Bahkan sebagai bentuk dari perhatian tersebut, UPZ Baznas Semen Padang pun menyalurkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp25 juta kepada rakyat Palestina, melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Wilayah Sumbar.

Bertempat di Kantor UPZ Baznas Semen Padang, bantuan yang berasal dari zakat karyawan/ti PT Semen Padang itu, diserahkan  Sekretaris Umum UPZ Baznas Semen Padang Iskandar Samudra Taqwa kepada ke KNRP wilayah Sumbar, Jumat (11/6/2021).

"Sebenarnya bukan kali ini saja kami menyalurkan bantuan untuk Palestina melalui KNRP ini, tapi sudah sejak lama, yaitu sejak zakat karyawan/ti PT Semen Padang masih dikelola oleh Lemabaga Amil Zakat (LAZ) Semen Padang," kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri di tempat terpisah. 

Oktoweri berharap, bantuan untuk rakyat Palestina ini dapat meringankan beban umat Islam di palestina yang hingga kini, masih terus digempur zionis Israel, sehingga menyebabkan kondisi sosial, ekonomi dan pendidikan di Palestina porak poranda. "Mudah-mudahan bantuan ini, dapat meringankan saudara-saudara seiman kita di Palestina," ujarnya. 

Sekretaris Umum UPZ Baznas Semen Padang Iskandar Samudra Taqwa menambahkan,  bantuan tersebut disalurkan ke Palestina, karena Palestina merupakan kiblat pertama Umat Islam dan sebagai kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah. 

"Bantuan dari dana zakat ini kami salurkan, juga sebagai bentuk rasa peduli dan rasa jihad kita sebagai umat Islam. Jihat tidak perlu harus ke Palestina, banyak cara yang bisa dilakukan dalam jihad membela Palestina. Salah satunya melalui penyaluran bantuan untuk saudara-saudara kita di Palestina," kata Iskandar didampingi Ketua Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif.

Koordinator KNRP Wilayah Sumbar Army Kurniawan, LC mengatakan, bantuan dari UPZ Baznas Semen Padang ini akan disalurkan untuk membantu pembiayaan klinik-klinik kesehatan, pendidikan dan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak akibat gempuran Israel di Jalur Gaza. 

"Namun yang jadi prioritas saat ini, adalah untuk biaya hidup anak yatim dan janda di Palestina, karena gempuran zionis Israel ke Palestina di jalur Gaza, membuat banyak anak-anak kehilangan orangtuanya dan para istri juga menjadi janda karena suaminya tewas akibat gempran zionis Israel tersebut," pungkasnya. (*/b)



Lampung, Lintas Media News

Salah satu alasannya mengunjungi Provinsi Lampung, adanya PT. Juang Jaya Abdi Alam, perusahaan penggemukan sapi di Lampung, dirinya harus memberi teladan etos kerja kepada para pekerjanya di lapangan. Hasilnya, bisnis berkembang pesat hingga kini JJAF memiliki kapasitas puluhan ribu ekor sapi saban tahun.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat melakukan kunjungan kerja studi kasus (benchmarking) di lokasi peternakan sapi PT. Juang Jaya Abdi Alam, Lampung Selatan, Jum'at (11/6/2021).

Gubernur Sumbar juga katakan mengingat kebutuhan daging yang cukup tinggi di Sumatera Barat, terlebih pada saat menjelang lebaran Idul Adha membutuhkan sekitar 50 ribu ekor. Kemudian, ditambah kebutuhan harian di Sumatera Barat, apalagi dengan kebutuhan rendang yang begitu banyak.

"Oleh karena itu, kita di Sumatera Barat, belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena usaha pengembukan sapi ini tentunya akan menjadi sesuatu peningkatan dalam produksi daging, untuk menjaga stabilitas harga daging di Sumbar," ujar Mahyeldi.

Mahyeldi juga katakan, Lampung sebagai salah satu lumbung ternak yang sering diungkapkan Gubernur Arinal Djunaidi terbukti berhasil. Selain memenuhi pasokan DKI Jakarta, kini Provinsi Sumatera Barat juga berminat melakukan kerjasama pemenuhan daging sapi dari Lampung untuk bahan baku rendang.

"Kerja sama tersebut akan ditindaklanjuti bersama Gubernur Arinal dan pihak terkait. Sehingga hal ini akan mampu menjawab pemenuhan kebutuhan di Sumatera Barat. Terlebih, dalam kenyataannya, setiap harinya banyak sapi yang dipotong di Sumatera Barat itu  berasal dari Lampung," ujarnya.

Gubernur Mahyeldi berharap untuk dapat terus bersinergi dengan Provinsi Lampung sekaligus menjalin kerjasama. 

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung sangat menyambut kunjungan dari Gubernur Sumatera Barat. "Dan diharapkan melalui kunjungan ini, akan ada tindaklanjut kerjasama antara Pemerintah Sumatera Barat dengan Pemerintah Provinsi Lampung," jelasnya. (*/b/hms)

Padang.Lintas Media News.
Pemeringkatan QS World University Tahun 2022 yang dirilis akun instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menempatkan Universitas Andalas pada peringkat 13 dari 16 universitas atau perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam daftar pemeringkatan universitas dunia tersebut dan peringkat 1201+ dunia

QS World University Rankings menggunakan 6 indikator untuk melakukan pemeringkatan perguruan tinggi terbaik di seluruh dunia, meliputi Academic Reputation, Employer Reputation, Citations per Faculty, Faculty Student Ratio, International Faculty, International Students.

Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri sangat mengapresiasi pencapaian terbaik yang diraih oleh Universitas Andalas. Yuliandri mengatakan yang paling fundamental dari pencapaian ini adalah bahwa Universitas Andalas harus selalu tumbuh dan berkembang menjadi universitas yang selalu melakukan inovasi dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi secara berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan Universitas Andalas yang unggul, kompetitif, berdaya saing, berkarakter, bermartabat, dan berbudaya.

Rektor Prof. Yuliandri menyampaikan terimakasih kepada semua pemangku kepentingan Universitas Andalas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, organisasi mitra, dan insan pers yang telah memberikan kontribusi dan sumbangsih terhadap pencapaian Universitas Andalas tersebut.(rel)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.