Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Painan Pariaman Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang PWI PWI Sumbar Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


Padang.Lintas Media News.
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu mendapat sokongan dalam menghadapi masa krisis pandemi Covid-19. Dukungan ini diperlukan karena kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional mencapai 75 persen.

Sekrtaris Komisi 1 DPRD, Sumbar HM. Nurnas, mengatakan, sejauh ini UMKM memiliki peran sentral dalam perputaran roda ekonomi di daerah kabupaten dan kota seluruh Indonesia.

Dalam masa reses sidang kedua, Rabu (1/7/2020), HM Nurnas mengunjungi Nagari Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman langsung berdialog dengan masyarakat pelaku UMKM, seperti kelompok nelayan, pedagang, usaha kerajinan masyarakat daerah sekitar untuk menampung aspirasi dari masyarakat.

Dalam pertemuan dengan pelaku usaha mikro tersebut dapat dirasakan, betapa tangguhnya mereka untuk bertahan dalam kondisi pandemi saat ini.

Nurnas juga mengatakan, UMKM sudah beberapa kali diuji dengan kondisi yang sangat rumit, seperti pada masa 1998 dan saat ini, namun tetap juga bertahan, meskipun memang agak terseok namun tidak kolap.

"Kita lihat saat ini, betapa tangguhnya UMKM, meskipun diuji dengan kondisi pandemi tetap juga bertahan, ini harus menjadi perhatian khusus agar mereka bisa dibantu permodalan, sehingga roda ekonomi masyarakat tetap berputar dan kembali stabil, meskipun tidak bisa sesempurna sebelumnya," tutur Nurnas.

Ditambahkannya, untuk memberikan bantuan permodalan, diharapkan pihak pemerintah tidak memberikan persyaratan yang begitu rumit kepada pelaku usaha kecil dan menengah, agar usaha mereka tetap lancar.

"Kalau kita semua sejalan untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah, maka mari kita sepakati agar jangan ada prosedur yang sulit bagi pelaku usaha untuk memberikan pinjaman modal, sehingga perputaran ekonomi pada kalangan masyarakat tetap berjalan optimal," tegas Nurnas.

Pernyataan Nurnas tersebut langsung disambut sumringah Rismanto warga kecamatan Batang Anai, salah satu pedagang makanan dan minuman, yang merupakan pelaku usaha kecil.

Rismanto mengatakan, selama ini ia dan teman-teman pelaku usaha kecil dihadapkan pada prosedur berbeli-belit dan jika ada bantuan bunga pengembalian dirasa cukup tinggi, sehingga mereka merasa pemerintah kurang memperhatikan.

"Kami sangat mendukung ide pak Nurnas, dimana selama ini kami memang terkendala dengan permodalan dan berbagai prosedur," ungkap Rismanto.

Ia juga mengatakan, kunjungan HM. Nurnas diwarung mereka merupakan kejutan, karena sangat jarang pejabat apa lagi wakil rakyat yang mau duduk dan berkunjung kewarung-warung kecil, seperti kedai milik nya.

"Kaki semua berharap, semoga pak Nurnas tetap bisa berjuang untuk kita-kita yang ada disini khususnya, dan pelaku UMKM lainnya," tambah nya lagi.

Merespon keinginan masyarakat tersebut HM. Nurnas mengatakan, siap untuk membawanya pada pembahasan di DPRD Sumbar nantinya,(fwp-sb/St))

 Padang.Lintas Media News.
Ikan Puyu (papuyu) sangat diminati oleh masyarakat Kota Padang sebagai khas kuliner gurih dan enak. Selain identik dengan duri yang tajam, namun rasanya enak dan garing kalau digoreng.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyerahkan bantuan restocking bibit ikan puyu, Nila, Nilem dan Tawes sebanyak 12.000 ekor dan menebarkannya untuk pelestarian sumbar daya ikan dan memenuhi kebutuhan ikan bagi masyarakat di perairan Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji, Padang, Selasa (30/6/2020).

Nasrul Abit mengatakan, saat ini keberadaan ikan puyu sangat sedikit, dulu dimasa lalu tahun 1970 sangat banyak disetiap kali dan rawa pasti ada ikan puyu. Untuk menjaga kelestarian ikan puyu ini Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar telah melakukan pembenihan agar ikan ini tetap memenuhi selera kuliner masakan Padang yang saat cukup populer di Kota Padang.

"Untuk itu, marilah kita jaga kelestarian ikan puyu ini. Dengan menjaga kebersihan sungai, kali selokan dari sampah. Dan ini dapat menjadi salah satu ketahanan pangan masyarakat kita dimasa pandemi covid 19," ucap Nasrul Abit.

Menurut Nasrul Abit, mengonsumsi ikan bagi masyarakat ini sangat penting. protein ikan mengandung gizi tinggi untuk mencegah gizi buruk dan kekerdilan pada anak (stunting).

"Saya memang suka makan ikan, apa lagi ikan puyu. Dari kecil saya sudah makan ikan puyu, makanya saya bisa jadi Wakil Gubernur saat ini," ungkapnya.

"Kalau ingin jadi pemimpin, harus banyak makan ikan. Untuk itu saya imbau masyarakat untuk gemar makan ikan," imbuhnya.

Dia meminta agar masyarakat memahami bahwa sumber protein tidak hanya pada daging, namun justru ikan merupakan sumber protein yang menjadi kekayaan yang melimpah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Ir. Yosmeri juga melakukan restocking atau penebaran bibit ikan di irigasi Bandar Kuranji. Yosmeri mengatakan bantuan bibit ikan ini diharapkan dapat menambah populasi ikan di Kuranji, sekaligus upaya kita melestarikan jenis ikan puyu ini.

"Hal ini merupakan bentuk kepedulian pemprov Sumbar dan upaya untuk memenuhi konsumsi ikan masyarakat Kuranji. Silahkan masyarakat ambil ikannya, tapi jangan menggunakan racun ataupun disentrum,"ujar Yosmeri.

Selain itu, Ketua LPM kelurahan kalumbuk Anwar, yang merupakan pensiunan Kolonel Angkatan Laut sangat apresiasi kegiatan pemprov Sumbar. Pasalnya setiap panen ikan hasilnya selalu untuk pembangunan masjid.

"Panjangnya aliran irigasi ini ada sekitar 700 meter di daerah kami, setiap panen hasilnya kami sumbangkan ke Masjid untuk pembangunannya," ujarnya.

"Semoga dalam bantuan ini bisa menjadi manfaat bagi warga kami disini. Terima kasih Wagub Nasrul Abit dan Yosmeri atas pedulinya terhadap warga Kuranji," tambahnya.(rel)

Waterboom Muarokalaban

Sawahlunto, Lintas Media News
Kondisi keuangan PT. Wahana Wisata Sawahlunto (WWS) dalam keadaan tidak sehat. Keadaaan tersebut diperparah oleh adanya pandemi covid-19 yang telah mematikan sendi-sendi perekonomian terlebih lagi disektor kepariwisataan di Kota Sawahlunto.

Deri Asta Walikota Sawahlunto mengatakan, sejak ditetapkannya kondisi pandemi covid-19 sudah menjadi new normal maka seharus sektor pariwisata sudah dapat dibuka kembali seperti sediakala namun harus tetap melaksanakan protokol standar covid-19. “Waterboom Muarokalaban yang dikelola oleh PT WWS sampai saat ini belum bisa dibuka karena terkendala tidak adanya dana perusahaan untuk operasional,” ujar Deri Asta ketika Jumpa Pers dihadapan para awak media, Senen (29/6), di Balaikota Sawahlunto.

Menurut Deri Asta, untuk dapat beroperasi kembali Pemerintah Kota segera mencarikan solusi terbaik sehingga perekonomian dibidang pariwisata segera pulih. “Kita berharap pandemi covid-19 segera berakhir dan ekonomi masyarakat Kota Sawahlunto dapat bergerak kembali,” ujar Deri.

Epi Kusnadi Direktur PT. WWS membenarkan bahwa saldo perusahaan dalam kondisi kosong. Perusahaan sudah merumahkan karyawan sejak bulan Maret 2020 sampai saat sekarang. “Status karyawan tidak ada yang di PHK namun konsekuensinya karyawan tidak menerima gaji lagi,” ujar Epi Kusnadi saat ditemui di kediamannya, Selasa (30/6). “Kita merencanakan kembali membuka Waterboom Muarokalaban pada hari Sabtu tanggal 4 Juli 2020 tapi tetap melaksanakan protokol standar covid-19 bagi para pengunjung,” tutur Epi.

Menurut Epi, sejak karyawan dirumahkan perusahaan pernah memberikan gaji kepada karyawan sebulan gaji untuk tunjangan hari raya Idul Fitri 1441 H sekitar bulan Mei 2020 kemaren. Adapun sumber dana untuk membayar gaji tersebut berasal dari hasil penjualan aset perusahaan. “Pelelangan aset perusahaan sudah disetujui oleh pemilik saham melalui rapat RUPS,” pungkas Epi. (LM/hms)


Padang Pariaman.Lintas Media News.
Kondisi SMK negri 1 Sungai Limau  Padang Pariaman sangat  memprihatinkan, karena Dinas Pendidikan Sumatera Barat sepertinya tidak memberi perhatian optimal.

Hal tersebut dibuktikan dengan sarana dan prasarana yang tidak bisa sepenuhnya dilengkapi, dan mebuat miris, padahal kelulusanya siap kerja.

Kondisi memiriskan tersebut ditemui anggota DPRD Sumbar HM. Nurnas, ketika melakukan kunjungan ke sekolah tersebut dalam rangka masa reses sidang kedua, Senin (29/6/2029).

HM Nurnas mengatakan, sejak 2016 pemprov alpa memperhatikan sekolah untuk tunas bangsa ini, kursi belajar masih register 2015 APBN, selain itu,jalan penuh ilalang, dan sarana air bersih hanya sumur, banyak lagi kekurangan terhadap SMK favorite tersebut.

 Kondisi memiriskan itu tidak melemahkan  semangat belajar siswa, dan dengan semangat yang sama dengan siswa,
Kepala sekolah melakuakn upaya untuk mendapatkan dana APBN,  namun birokrasi Diknas amat berbelit.

HM Nurnas menyaksikan kondisi miris itu amat gusar, meminta Pemprov Sumbar agar membuka mata untuk sekolah kejuruan yang memang diinginkan menjadi primadona pendidikan Indoensia kedepan.

"Ayo Diknas buka mata dan hati lihat dong smk ini, jangan terlalu banyak birokrasi, ini untuk masa depan negri ini, bukan untuk popularitas semata,"ujar Nurnas.

Ditegaskannya, SMK Sungai limau ini memiliki  kejuruan yang lengkap, diantaranya mesin alat berat, perangkat lunak dan beberapa lainnya, dimana jurusan tersebut amat dibutuhkan dalam persaingan tekhnologi kedepan.

Dalam membangun pendidikan anak, jangan bebankan kelengkapan infrastruktur pada komite atau orang tua siswa, tapi kewajiban pemerintah untuk bisa melengkapinya.

"Sudahlah infrastruktur tak lengkap, bahan untuk praktek juga tidak me cukupi, padahal tamatan SMK ini semestinya siap pakai, Diknas harus fikirkan hal itu, jangan lagi bebankan semua pada siswa dan orang tua," tegas Nurnas berang.

Pada saat kunjungan, Nurnas diterima langsung kepala SMK Akmal, camat setempat dan staf serta guru disekolah unggulan tersebut

Akmal meminta dengan sangat, agar HM. Nurnas bisa membawa permasalahan yang mereka alami saat ini pada pembahasan penganggaran di DPRD Sumbar, sehingga kondisi SMK Sungai Limau tidak lagi menjadi miris.

"Kami berharap agar pak Nurnas bisa membantu  memasukkan anggaran serta lainnya dalam pembahasan di DPRD Sumbar, hal ini amat berguna untuk peserta didik," pinta Akmal.

Dia juga berharap, agar Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat tidak mempersulit mereka dalam administrasi maupun lainnya, sebaliknya agar memberi perhatian.

Nurnas juga berjanji, akan berusaha memperjuangkan anggaran untuk SMK Sungai Limau ini, sehingga peserta didik tidak lagi gelisah.(fwp-sb/St)


Pariaman.Lintas Media News.
Sekretaris komisi1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Sumbar yang juga sekretaris Fraksi Demokrat HM. Nurnas minta.Masyarakat terutama yang berada di Daerah  Pemilihannya (Dapil) Pariaman dan Kota Pariaman,Sumatera Barat (Sumbar), pada umumnya agar tidak salah memilih pemimpin.

Hal itu disampaikan HM.Nurnas pada pertemuannya dengan anak nagari Katapiang Kabupaten Padang Pariaman dalam memanfaatkan reses masa sidang ke-dua dengan memberikan pembelajaran politik pada konstituennya.Selasa (30/6/2020).

Dalam hal ini, HM. Nurnas meminta,agar jangan salah dalam memilih pemimpin Sumbar dan memilih Bupati pada pilkada mendatang.

Jika salah memilih pemimpin, maka negri ini tidak akan berkembang dan tetap berjalan ditempat, sehingga perekonomian masyarakat juga tidak akan maju.Imbuh Nurnas.

Menurut Nurnas, selama ini kepala daerah baru fokus pada PAD yang bersumber dari pajak kenderaan, padahal banyak peluang untuk bisa menambah PAD diluar pajak kenderaan.

"Pemerintah harus membuat tim terpadu untuk meningkatkan PAD,  sehingga tidak hanya terfokus pada pajak kenderaan, seiring dengan hal tersebut usaha perekonomian masyarakat juga akan berkembang, secara otomatis taraf hidup masyarakat akan meningkat," ulas Nurnas.

Ditambahkannya, tim terpadu bisa melibatkan berbagai OPD, sehingga tidak ada lagi kendala dilapangan, dimana pendapatan daerah tersebut akan berguna untuk pembangunan daerah.

"Lihat visi dan misi calon kepala daerah yang akan dipilih, jangan terpedaya dengan bujuk rayu, apa lagi janji-janji palsu, dengan iming-iming memberikan uang, itu sangat bahaya dan saat ini sudah dapat dirasakan, kedepan jangan terulang lagi," tegas Nurnas,

Dalam masa reses sidang kedua tersebut, Nurnas juga menampung aspirasi masyarakat, khususnya dalam sektor peningkatan perekonomian mereka, seperti nelayan dan pelaku UMKM.

Nurnas juga bangga terhadap masyarakat Padang Pariaman, khususnya nagari Ketaping yang tidak mengeluh karena imbas covid-19, karena guliran perekonomian dari usaha  mereka masih bisa berjalan, meskipun tidak sama dengan sebelum pandemi mepanda.

"Saya bangga dengan saudara-saudara saya semua, karena tidak mengeluh dengan kondisi yang ada, padahal daerah lain selalu mengeluh dengan kondisi saat ini," ucap Nurnas lagi.

Dalam melaksanakan  reses sidang kedua, selain melakukan pertemuan formal dengan unsur pemerintah nagari, jorong dan perangkat lain, Nurnas juga mengunjungi warung-warung kecil atau pelaku UMKM, untuk berdialog pada pedagang dan pengunjung, sehingga bisa menerima masukan untuk diperjuangkan di Provinsi.

Ketika akan meninggalkan lokasi, Nurnas menegaskan agar masyarakat jangan ragu intuk melaporkan ketimpangan yang terjadi, khususnya dalam memantau bantuan langsung tunai (BLT), pasca PSBB.

"Tolong monitor terus perkembangan daerah kita, jika ada ketimpangan segera laporkan, khususnya BLT kemarin," tukuk Nurnas.(fwp-sb/St)

 PASBAR.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit melakukan tanam padi perdana di lahan sawah kelompok tani Mulya Munggu Cangkeh Jorong Patomuan Nagari Talu Kecamatan Talamau, Senin (29/6/2020) dalam acara "Tanam Perdana Dua Kali Setahun dan Mina Padi Nagari Talu".

Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPD RI Emma Yohana, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Yosmeri dan Bupati Pasaman Barat (Pasbar) diwakili oleh Sekretaris daerah Yudesri dan sejumlah pejabat Pasbar.

Dalam sambutan Wagub Sumbar mengatakan sangat bersyukur Nagari Talu yang selama ini hanya melaksanakan penanaman satu kali satu tahun. Namun untuk tahun ini mulai pengembangan baru dengan melaksanakan dua kali tanam padi dalam satu tahun.

“Untuk Provinsi Sumatera Barat bagaimana kita mempertahankan kondisi pangan yang saat ini mencapai 2,8 Juta ton, khusus di Nagari Talu luas lahan pertanian sekitar 700 hektare,” kata Nasrul Abit.

Sebagaimana diketahui Sumbar didominasi sektor pertanian dengan sumbangan terhadap PDRB sebesar 23,91 persen. Dimana dukungan usaha pertanian tanaman pangan hortikultura cukup besar dan berkembang baik, sehingga langsung menyentuh masyarakat di pedesaan.

 "Alhamdulillah, dengan terobosan yang positif Nagari Talu bisa dua kali tanam dalam satu tahun," kata Wagub Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit menjelaskan, bahwa Sumbar merupakan salah satu dari 17 Provinsi penyangga produksi pada Nasional, untuk mendukung swasembada pangan yang berkelanjutan.

"Untuk tahun ini saja, kita memiliki 588,042 hektar sawah dengan luas sawah baku yang kita punya 230,176 hektar. Kita menargetkan produksi beras lebih kurang 3 juta ton tiap tahunnya," ucap Nasrul Abit.

Khusus di Kabupaten Pasaman Barat di Kecamatan Talamau minat petani cukup tinggi, tetapi terkendala dengan hama tikus yang terus menerus menyerang, karena penanaman belum serentak.

Lanjut Nasrul Abit menyampaikan, dari data yang ada masih banyak lahan-lahan potensial di Sumbar yang masih belum optimal pemanfaatannya (lahan tidur).

"Untuk itu kami mengimbau pada masyarakat, satukan langkah  dan komitmen bersama untuk bisa memanfaatkan lahan tidur, guna mencapai swasembada pangan," ujarnya.

Selanjutnya Wakil Gubernur Sumbar menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa satu unit hidrotiller, handsprayer tiga unit, mesin potong rumput dua unit, Tiran 58 PS sebanyak 10 dus dan petrokum sebanyak tiga dus (60 kilo) kepada kelompok tani Mulya Munggu Cangkeh.

"Mudah-mudahan dengan bantuan ini, dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan menghasilkan padi berkualitas tinggi," harapnya.

Pada kesempatan lainnya, anggota DPD RI Emma Yohana mengatakan, sangat berharap tanam padi dua kali setahun berhasil dan lebih produktif dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

Terkait hama tikus yang selama ini menjadi momok bagi petani nanti bisa diatasi dengan sekolah lapangan dan kegiatan berupa berburu tikus.

“Saya kira kita bisa bersama-sama memberantas hama ini. Terpenting bagaimana meningkatkan produksi padi ke depannya,” sebutnya.(rel)


Wagub Sumbar Nasrul Abit foto bersama usai Panen Raya 'Tapaso' dengan Sistem Jarwo

Kota Solok, Lintas Media News
Menggunakan Arit Wakil Gubernur provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit melalukan panen raya membabat padi sawah Solok Tapaso Jarwo dalam kegiatan Field Day Panen Padi, Senin (29/6/2020), di daerah Sinapa Piliang Kota Solok.

Kegiatan panen raya Tanaman Padi Solok (Tapaso) dengan sistim Jajar Legowo (Jarwo) merupakan sebuah sistem penanaman padi yang dilakukan dengan pengaturan jarak, dan sistem ini telah terbukti menuai hasil yang meningkat dibanding cara tanam dengan sistem tradisional.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Nasrul Abit menunjukkan rasa bangganya karena meski kondisi pandemi Covid-19, kota Solok mampu mampu menghasilkan 6,2 ton padi per hektar. "Field day Panen Padi Sawah Solok sebenarnya salah satu rangkaian gelar Penas Tadi XVI yang rencana pada tanggal 20-25 Juni 2020, namun karena pandemi Covid-19, Penas Tani tidak jadi kita laksanakan," ungkap Nasrul Abit.

Walaupun ditengah pandemi Covid-19, namun kebutuhan masyarakat akan pangan tetap terpenuhi. Pemerintah daerah bersama masyarakat khususnya kelompok tani terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi yang optimal. "Untuk meningkatkan hasil panen padi Sawah Solok yang luasnya lebih kurang seluas 800 hektar, dengan variates tanaman padi anak daro, dan keunggulan rasa yang dimiliki telah mendapatkan sertifikasi dari Kemenkumham RI. Terbaik di Indonesia," ucapnya.

Dengan luas lebih 100 hektar yang sedang panen itu, Nasrul Abit berharap sawah yang ada ini, jangan lagi dijadikan perumahan dan gedung, karena Solok sangat terkenal dengan berasnya. "Beras Solok sangat terkenal di Indonesia, sayang kalau lahannya dijadikan bangunan. Saya minta pemko Solok bisa menjaganya, agar Solok tetap Kota beras," tukasnya.

Wakil Gubernur Sumbar mengatakan, pemerintah Kota Solok harus mampu mempertahankan hamparan persawahan yang telah ada, selain sebuah aset, persawahan tersebut merupakan icon Kota Solok yang telah diakui secara nasional.

Tanaman pangan menjadi kegiatan perioritas yang digerakkan oleh pemerintah provinsi dengan volume kegiatan ssebesar 52,6%, dan hal tersebut lebih banyak terfokus pada tanaman makanan pokok penduduk Indonesia.

Panen Raya Padi Sawah Solok itu, disaksikan oleh Walikota Solok yang pada saat itu diwakili oleh Ir. Alkaf, Dandim 0309 Solok Letkol ARM Reno Triambodo, kepala OPD terkait, serta jajaran kelompok Tani Panca Usaha sebagai pemilik lokasi panen raya.

Wagub Nasrul Abit Panen Raya 'Tapaso' dengan Sistem Jarwo


Panen raya padi di Sawah Solok yang diawali secara simbolis pemotongan padi dengan arit oleh Wakil Gubernur Sumbar itu, Nasrul Abit juga menggunakan traktor giling padi. Kegiatan itu merupakan kegiatan lanjutan pasca dilaksanakannya penanaman padi secara bersama pada 09 Maret 2020 lalu di lokasi yang sama.

Lebih jauh Ir. Alkaf menyampaikan, setelah memakai sistem Jajar Legowo tersebut, secara global hasil panen masyarakat petani meningkat hingga 5 (lima) sampai 15 ton per sekali panennya.

Terkait dengan upaya dalam mempertahankan icon Kota Solok tersebut agar tidak tergores oleh pesatnya pembangunan yang ada, Staf Ahli itu mengatakan, untuk mengatur hal tersebut Walikota Solok telah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) dan sangat mengikat, ungkapnya mengakhiri.

Kemudian, Staf Ahli Walikota Solok tersebut, Ir. Alkaf menyebutkan selain untuk meningkatkan ketahanan pangan, hamparan persawahan tersebut juga telah menjadi agro wisata sawah Solok. (LM/hms)

 Jakarta.Lintas Media News.
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang belum lama ini dikukuhkan sebagai konstituen Dewan Pers,  dibawah kepemimpinan Firdaus,kini telah mengembangkan sayapnya dengan menggagas program ciamik

Untuk memperkuat perusahaan anggota dan news room, kali ini SMSI menggandeng Tonjoo dan ProPS (Google Channel Partner) menggelar Virtual Workshop bertajuk “Wordpress Website Improvement” dengan mengusung tema "Pentingnya Peforma Website Untuk Meningkatkan Trafik dan Pendapatan.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini,  Ketua Umum SMSI, Firdaus, Junaidi Ketua SMSI Banten, Ilona Juwita CEO Of ProPS, serta Todi Adiyatmo CEO Of Tonjo.

Ketua Umum SMSI Firdaus, ketika dihubungi mengatakan, program kerjasama yang digagas SMSI ini, akan melibatkan semua perwakilan SMSI di daerah dan akan menggelar virtual worksop perdana pada 9 Juli mendatang.

"Di tahap awal, kerjasama ini akan kita ujicobakan selama lima bulan kedepan bergilir disetiap Kota dan Kabupaten dan Banten akan menjadi pilot projek, baru menyusul daerah lainya," ujar Firdaus Senin (29/6).

Firdaus menjelaskan, sebagai publisher, performa website sangatlah penting. Mulai dari page load time yang cepat, Layout yang bersahabat, hingga distribusi konten sehingga mudah dicari di mesin pencarian Google.

Dengan demikian, lanjut Firdaus, performa website yang baik akan berdampak pada peningkatan trafik dan juga pendapatan.

Ilona, dari ProPS (google chanel Partner) mencontohkan,  krjogja.co.id. Setelah optimalisasi website dan penggunaan AMP, terjadi kenaikan trafik hampir 2 kali lipat dan pendapatan iklan baru sebesar 20%.

Menambahkan keterangan Ilona tersebut, HM. Nasir sebagai ketua bidang Pendidikan dan pelatihan mengatakan
"Untuk itulah worksop ini digagas. Anggota SMSI harus terus meningkatkan kualitas. Karena kedepan dunia digital akan terus berkembang dan hal tersebut adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu kita juga harus terus berbenah," urai H.M. Nasir. (**)


Payakumbuh.Lintas Media News.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Sumbar Supardi menerima aspirasi dari 30 orang penyuluh pertanian Kota Payakumbuh,terkait ketidak seimbanganya jumlah penyuluh dengan jumlah kelompok tani.

Hal itu diterima Supardi saat bertatap muka langsung dengan  penyuluh pertanian dan kelompok-kelompok tani di aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Payakumbuh.Senin (29/6),

Pertemuan yang dihadiri Sekretaris Dinas Pertanian Sumbar serta Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh terdebut,fokus membahas lebih dalam tentang  masalah pertanian dan memperkuat penyuluh melalui regulagi untuk meningkatkan hasil tani pada masyarakat. Dan juga sebagai sinergi program antar pertanian di Sumbar dengan daerah.

Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra pada kesempatan itu mengatakan.Di Kota Payakumbuh terdapat 94 orang penyuluh pertanian, terdiri dari 30 berstatus ASN, 19 Tenaga Harian Lepas dan sisanya merupakan penyuluh swadaya,  dengan  kelompok tani sebanyak 289.

“Satu penyuluh, rata-rata mengkoordinatori 10 sampai 15 kelompok tani., Jumlah penyuluh ini dengan jumlah kelompok tani sebenarnya tidak imbang. Ini salah satu permasalahan yang kita hadapi,”tambahnya lagi.

Selain kepala Dinas pertanian setempat,  satu persatu penyuluh pertanian menyampaikan aspirasi pada ketua DPRD Sumbar Supardi.

Keluhan mereka diantaranya, honor bagi THL dan jauh dari UMR, serta berharap adanya dana talangan dari Pemprov Sumbar untuk membantu petani penghasil komoditi unggulan yang rugi panen.

Terkait keluhan tersebut, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, akan berupaya mencari solusi terhadap keluhan penyuluh pertanian di lapangan tersebut, dengan memoerjuangkan adanya tambahan honor  THL dari pemerintah  propinsi.

“Tanggung jawab penyuluh yang THL ini memang berat, mereka juga sebagai ujung tombak dalam meningkatkan hasil pertanian, tetapi honor yang mereka terima memang jauh dari UMR Karena itu ,perlu kita perhatikan secara serius,” tegas Supardi.

Supardi juga mengatakan, sudah ada  dana talangan, yaitu dengan membentuk pinjaman lunak  tanpa bunga  dan tanpa administrasi yang berbelit.

“Program pinjaman lunak bagi petani ini, sudah kita bicarakan dengan BI serta OJK, ada sekitar 5600 petani yang bisa dipinjamkan melalui program ini, tetapi harus ada juga komitmen  dari kota kabupaten dalam membantu petani. Selain  itu  kita masih menunggu regulasi yang pas untuk pinjaman lunak Pemprov ini,” papar Supardi lagi.

Supardi juga mengakui, banyak program-program pertanian di Sumbar yang tidak terealisasi, disebabkan banyaknya anggaran tersedor untuk penanggulangan Covid-19.

“Sebenarnya, tahun ini pertanian adalah prioritas utama kita di DPRD. Sudah ada anggaran yang disediakan. Tetapi, karena pandemik Covid, anggaran banyak tersedot kesana,” ulas nya.

Ia juga menerangkan, Sumbar saat ini sedang dalam keseriusan memikirkan pasca pandemik, terutama fokus ke new normal termasuk masalah pertanian.

“Pertanian telah menyelamatkan masyarakat dan tidak terlalu tergerus oleh pandemi Covid, Karena itu pertanian perlu diperkuat," tegas nya.

Diakhir pertemuan dengan para penyuluh pertanian tersebut, Supardi berjanji akan membawanya dalam berbagai pertemuan di DPRD Sumbar, sehingga keseriusan PHL dalam memberikan masukan terhadap petani semakin semangat.(St/rel)

Syafni 'Juragan' Rakik

Padang, Lintas Media News
Getirnya kehidupan sebagai penanam padi, membuat Syafni harus berpikir keras untuk merubah nasib, apalagi pekerjaan sebagai penanam padi merupakan pekerjaan musiman dan upahnya juga tidak cukup untuk biaya kebutuhan rumah tangga.

"Upah menanam padi sehari Rp. 60 ribu, dan itu hanya kerja musiman. Kalau dihitung-hitung, uang sebanyak itu hanya cukup untuk biaya makan sekeluarga, tidak bisa ditabung," kata Syafni saat ditremui di rumahnya, Senin, 29 Juni 2020 siang.

Jauh sebelum menjadi juragan rakik, tepatnya di medio 2010, juragan rakik dengan merek Syafni itu menyebut bahwa dia sempat jualan lontong di teras depan rumahnya. Jualan lontong itu dilakoninya, karena dorongan dari kakak sepupunya bernama Basri Dt Rajo Usali yang kini menjadi Ketua KAN Lubuk Kilangan.

"Uda Basri yang kasih saya uang Rp. 500 ribu untuk modal jualan lontong. Beliau mau memberikan uang, karena beliau kasihan melihat kondisi ekonomi saya yang selama ini bekerja sebagai penanam padi di sawah, apalagi suami saya hanya bekerja sebagai tukang bongkar muat batubara di kawasan Indarung," ujarnya.

Dengan uang Rp500 ribu itu, lanjutnya, Ia pun kemudian mencoba jualan lontong. Enam bulan lamanya jualan lontong, rupanya tidak membuat perubahan sama sekali, apalagi suaminya bernama Syamsubir mengalami sakit stroke. Sebagai seorang Istri, tentu Syafni tidak tinggal diam melihat kondisi sang suami.

Wanita berusia 54 tahun itu kemudian mengajukan permohonan bantuan modal usaha ke Lembaga Amil Zakat Semen Padang (sekarang Unit Pengumpul Zakat Baznas Semen Padang). Gayung bersambut, permohonannya dipenuhui dan Ia pun mendapat bantuan modal usaha sebesar Rp1,5 juta. 

Bantuan berupa uang tunai itu kemudian digunakan untuk membeli beras, minyak goreng, gula dan berbagai kebutuhan lainnya untuk dijualnya. "Jadi, di samping jualan lontong, saya juga jual kebutuhan dapur seperti beras, minyak goreng dan lain sebagainya. Namun sayangnya, keuntungannya juga tidak cukup untuk kebutuhan keluarga," bebernya.

Meski nasib belum juga berubah, Syafni tak mau menyerah. Berberkal sedikit kepandaiannya membuat rakik dan aktif dikegiatan Posyandu Kartini I Batu Gadang sebagai kader, rupanya menjadi titik balik bagi Syafni. Dan itu berawal ketika adanya pesanan dari pegawai di Puskesmas Lubuk Kilangan.

Salah seorang petugas Puskesmas yang berkunjung ke rumahnya, mencoba mencicipi rakik maco yang Ia buat. Ternyata, petugas tersebut ketagiahan dan dia mau memesan rakik yang ia buat. Singkat cerita, beberapa petugas Puskesmas Lubuk Kilangan juga ikut memmesan rakik kepadanya. 

Melihat ada potensi yang cukup menjanjikan, tahun 2015 Syafni kemudian mengajukan proposal ke Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang untuk menjadi mitra binaan. Pihak CSR kemudian menyetujui dan Syafni pun mendapat kucuran dana bergulir sebesar Rp7,5 juta untuk modal usaha.  

"Dana pinjaman dari Program Kemitraan CSR Semen Padang itu saya kembangkan dengan membuat berbagai jenis rakik, seperti rakik kacang, maco dan lain sebagainya. Alhamdulillah, usaha rakik saya berkembang pesat. Bahkan dalam sebulan, omset saya mencapai Rp10 juta," tuturnya.

  

Bukan kali itu saja Syafni mendapat pinjaman modal usaha dari CSR semen Padang. Pada tahun 2017, ia pun kembali mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp15 juta. "Sekarang dana pinjaman itu sudah saya lunasi. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari mitra binaan CSR Semen Padang," ungkapnya.

Ibu satu anak itu menyebut bahwa banyak manfaat yang didapat menjadi mitra binaan CSR Semen Padang. Selain mendapat pinjaman modal usaha dengan bunga rendah, manfaat lainnya yaitu mendapat pelatihan manajemen pengelolaan keuangan usaha. "Kalau dulu, uang masuk dan uang keluar gak pernah dicatat, jadi gak tahu keuntungannya berapa. Kalau sekarang sudah ada pembukuannya, semuanya tercatat dengan rapi," kata Syafni.

Selain itu, katanya menambahkan, fasilitas lainnya yang didapat dari CSR Semen Padang adalah berupa promosi, seperti pameran di berbagai daerah di Sumbar. "Selama jadi mitra binaan, saya juga pernah difasilitasi untuk ikut pameran di Padang Fair tahun 2018. Alhamdulillah, penjualan saya di Padang Fair mencapai Rp5juta," tuturnya.

Di samping mendapat fasilitas berupa prmosi dari CSR Semen Padang, Syafni juga menuturkan bahwa Ia juga aktif door to door ke mini market dan berbagai toko ritel lainnya di Kota Padang untuk mempromosikan rakik yang diproduksinya. Usahanya ternyata berbuah manis. 

Sekitar 70 persen rakik yang diproduksinya, habis terjual di toko ritel, termasuk di Gallery Balanjo yang didirikan oleh CSR Semen Padang. "Selain toko ritel, saya juga memasok ripik ke pasar-pasar, seperti Pasar Bandar Buat dan Pasar Simpang Haru," bebernya.

Tidak itu saja, Syafni juga menuturkan bahwa rakik yang diproduksinya juga dikirim ke luar Sumatera, seperti Jakarta. Bahkan, ada juga yang dipesan oleh konsumennya untuk dibawa ke Singapura, Malaysia dan Jepang sebagai oleh-oleh. "Kalau di Jakarta, itu untuk dijual di sana. Dalam sebulan, saya rutin mengirim sekitar 150 bungkus ke Jakarta. Tapi sejak 6 bulan terakhir, penjualan di Jakarta untuk sementara dihentikan, karena yang jualan sudah meninggal," ujarnya.

Terkait wabah COVID-19 yang membuat pemerintah mengambil kebijakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai solusi untuk mengendalikan wabah COVID-19, Syafni menyebut bahwa kebijakan itu tentu berdampak kepada usahanya. 

Namun begitu, baginya itu tidak masalah dan dia menganggap bahwa kebijakan tersebut menjadi tantangan untuk tetap survive di tengah pandemi wabah COVID-19. "Kalau omset menurun itu jelas, karena semuanya berdampak, termasuk toko ritel, karena toko ritel mitra terbesar saya dalam penjualan rakik," katanya.

Di era new normal sekarang ini, Syafni menuturkan bahwa usaha rakiknya mulai bangkit. Berbagai konsumen telah mulai memesan rakik yang diproduksinya. "Setiap hari selalu ada yang memesan. Meskipun tidak banyak, alhamdulillah hasilnya cukup untuk kebutuhan keluarga," tuturnya. (LM/hms)

 Padang.Lintas Media News.
Untuk memeriahkan peringatan Hari Keluarga Nasional ( Harganas) yang seyogyanya dipusatkan di Sumatera Barat karena situasi pandemi covid kegiatannya dilakukan secara menyeluruh se Indonesia. Target 17.388 orang Akseptor Keluarga Berencana (KB) di Sumbar diharapkan akan melebihi karena minat ber KB didaerah ini cukup tinggi.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat disela-sela kunjungan ke Rumah Sakit Reksoediryo (RS Tantara) di Taradam Padang, Senin (29/6/2020).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Sumbar, Korem 032 Wirabraja, Polda Sumbar, Kadis Dukcapil Irwan,S.Sos.MM, Dinas Kesehatan, Kepala RS Reksoediryo, Plt.Kabiro Humas, Ketua IDI Sumbar.

Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, dalam peringatan Harganas ini BKKBN mentargetkan 1 juta Akseptor KB dan Sumbar mendapat bagian target 17.388 orang.


" Dari data yang ada ada semangat program Bangga Kencana yaitu pembangunan keluarga berencana agar Indonesia dan Sumbar mampu mencapai target tesebut untuk mewujudkan generasi masyarakat yang berkualitas. Kelihatannya minat masyarakat cukup antisias, apakah itu implan, suntik KB, pil KB, IUD/spiral dan kondom yang semua itu dilayani oleh rumah sakit, pukesmas bersama kader Pos KB di provinsi dan kabupaten dan kota se Sumatera Barat," ungkap Irwan.

Irwan Prayitno, juga mengatakan BanggaKencana merupakan tagline baru muncul belum lama ini. Dulu KKBPK, sekarang BanggaKencana.

“Pembangunan keluarga dan pembentukan KB tidak semata-mata kelahiran dengan jumlah. Tapi dengan BanggaKencana memberikan penekanan bahwa BKKBN memfokuskan kepada pembangunan keluarga. Termasuk di dalamnya keluarga berkualitas, utuh, tahan, harmonis. Cukup dua atau mungkin lebih dengan rencana. Ini harus dipahami bahwa orientasi BKKBN adalah pembangunan keluarga berencana," ungkapnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Ir. Hj. Etna Estelita, Msi juga menyampaikan, berbagai program dan kegiatan yang telah pada peringatan Harganas Tahun 2020.

"Karena kondisi pandemi kita melakukan peringatan Harganas dilakukan secara menyeluruh diseluruh Indonesia, ada kegiatan seminar melalui webinar, nara sumbernya Gubernur Irwan Prayitno. Kotbah Jum'at yang berisikan materi sosialisasi keluarga berencana, keluarga berkualitas serta kegiatan lainnya," katanya.

Etna Estelita juga menyatakan, target 17.388 orang akseptor KB bagi Sumatera Barat akan mampu dicapai bahkan diprediksi akan melebihi capai tersebut.

"Ada 300 pukesmas, Posko Pelayanan KB dan para Kader kita yang berada di setiap kabupatèn dan Kota. Rumah Sakit dan pukesmas akan melayani Implan, Suntik dan IUD, sementara pos KB akan menjalankan pemberian pil kb, kondom kepada masyarakat sibawah pengawasan bidan," ujarnya.

Etna juga sebutkan bahwa kegiatan ini selain didukung dan dibantu oleh pemerintah daerah juga dibantu oleh pihak TNI, Babinsa, Polri Babinkhantibmas.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Masa reses merupakan kewajiban bagi seluruh anggota DPRD, ini merupakan wadah bagi anggota dewan untuk menyerap,  mendengar dan menghimpun aspirasi dari masyarakat,yang nantinya akan di kaji secara kelembagaan.

Hal itu disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Sumbar Hidayat saat berkunjung ke Sekretariat Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumbar, di kompleks GOR H. Agus Salim Padang, kecamatan  Padang Barat,  kota Padang,dalam rangka menjemput dan menyerap aspirasi masyarakat dalam masa sidang ke II Tahun 2020.Seni (28/6/2020),

Menurut Hidayat, selain menyerap aspirasi, kegiatan ini juga menjalankan salah satu fungsi pengawasan , begitu banyak aspirasi yang kami tampung, salah satu nya terkait Bantuan Lansung Tunai (BLT) serta pola peningkatan perekonomian kota yang saat ini tengah terpuruk karena persoalan - persoalan lain terkait  covid-19.

Insya Allah untuk membantu ekonomi masyarakat yang lumpuh karena vandemi covid 19, kami di provinsi akan mencoba mencari solusinya, salah satunya memberikan pinjaman lunak kepada masyarakat melalui APBD dan kami akan coba membahasnya di APBD perubahan nanti serta yang lebih penting mencari bagaiman teknisnya," ulas Hidayat.

Ditambahkannya, saat ini ia sedang memonitor PPDB, dimana masyarakat banyak mengeluh, karena sistem penerimaan sangat tidak efesien dan situs tidak juga terbuka.

"Saya tegaskan kembali, Pemprov jangan bermain-main dengan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan, dimana penerimaannya mellalui online, tapi programnya tidak juga lancar," tegas Hidayat lagi.

Pernyataan Hidayat tersebut mendapat sambutan positif dari yang hadir, dan akan mendukung semua kegiatan positif dari kunjungan masa reses anggota DPRD tersebut.

Erwandi. TH, sekretaris IWO Sumbar mengatakan, siap mendukung program positif Hidayat dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Kita akan mendukung semua kegiatan pak Hidayat dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya dalam memperjuangkan pendidikan dan perekonomian masyarakat," tambah Erwandi.

Pernyataan tersebut juga dipertegas akademisi Ilham Adelino Azre, dimana aspirasi masyarakat memang amat perlu diperjuangkan, agar tidak terjadi gejolak sosial ditengah-tengah masyarakat.

"Apa yang dilakukan bang Hidayat untuk memanfaatkan reses masa sidang kedua dalam menghimpun aspirasi masyarakat sangat perlu diapresiasi, karena ini merupakan sebuah kewajiban untuk diperjuangkan dalam hal penganggaran maupun aturan lain," ulas Azre.

Ditambahkannya, dengan turun dan bertemu berbagai pihak, Hidayat akan tau kalau saat ini kota Padang juga sedang bermasalah doam BLT, karena salah perhitungan.

"Kalau Hidayat bisa memperjuangkan BLT Provinsi, maka ia juga berkewajiban mendorong agar kota Padang juga melakukan hal yang sama," tambah Azre lagi.

Pertemuan yang berlangsung sangat harmonis dan hangat tersebut, berakhir ketika azan Ashar berkumandang.

Mamfaatkan Masa reses ini, Hidayat yang juga Ketua Fraks Gerindra DPRD Sumbar menjemput aspirasi masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil)nya Kota Padang didampingi stafnya  langsung dipandu sekretari IWO Sumbar,  dan dihadiri puluhan wartawan serta kelompok masyarakat, sekitar pertemuan.(fwp-sb/st)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.