Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


PADANG.Lintas Media News.
Untuk memastikan kesiapan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Sumatera Barat,Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meninjau gudang Dinas Kesehatan Provinsi. Sabtu (2/5/2020).

Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD) telah diterima oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar berjumlah 2.200 berupa pakaian APD, yang akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk disalurkan ke Rumah Sakit yang menangani Covid-19 di Sumbar, ini salah satu solusi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam mengantisipasi kebutuhan bagi tenaga medis.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumbar menyampaikan apresiasinya pada BNPB dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak juga membantu Dinas Kesehatan dalam mengatasi kekurangan APD di rumah sakit.

"Dengan ketersediaan APD ini, semoga dapat memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan saat bertugas. Kami harap ketersediaan APD membantu mereka bekerja dengan tenang dalam memberikan pelayanan bagi warga yang terkena Covid-19," ungkap Irwan Prayitno.

Kedepannya Gubernur berharap menyingkapi situasi sekarang ini seluruh kompenen masyarakat agar terus berhati-hati dengan penyebaran Covid-19, selalu jaga kesehatan dan tetap dirumah.

Pada kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Merry Yuliesday menjelaskan, bantuan yang diterima berupa pakaian alat pelindung diri untuk tenaga medis dan sarung tangan medis, masing-masing 2.200 pcs.

"Alhamdulillah, bantuan ini akan segera kami salurkan pada rumah sakit yang membutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19," ucap Merry.

Dikatakannya, saat ini rumah sakit yang khusus menangani Pasien Covid-19 sangat membutuhkan masker N95, karena gudang Dinas Kesehatan Sumbar kekurangan Masker N95.(rel)


PADANG.Lintas Media News.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengatakan, masyarakat Indonesia diharapkan, tungku tigo sajarangan (TTS) yang terdiri dari unsur panghulu, alim ulama dan cadiek pandai bentuk kepemimpinan yang ideal di Minangkabau dalam mengatasi percepatan Virus Corona (Covid-19) di Sumbar.

Ketiga unsur ini memiliki peran penting dan punya tugas masing-masing di Minangkabau . Panghulu merupakan pemimpin tertinggi dalam kaum, alim ulama pemimpin syarak dan cadiek pandai tempat bertanya dalam kampung.

Peran TTS sangat penting dalam menangani penyebaran virus Corona Covid-19 supaya tidak semakin meluas dan memutus rantai penyebaran Covid-19 ini, baik kordinasi dan pengawasan harus selalu di lakukan sehingga Covid-19 bisa segera berakhir di negeri Sumbar ini, kordinasi perlu di lakukan yaitu dengan melakukan komunikasi ke kecamatan dan kelurahan secara efektif.

Selain itu dukungan pemerintah daerah dalam mempersempit dan memutuskan rantai penyebaran Covid-19 dengan menyediakan sarana cuci tangan umum untuk masyarakat sehingga selalu bersih, melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala baik di lingkungan yang sudah positif maupun yang sudah ada kasus yang memiliki gejala yang mengarah pada Covid-19, baik di lingkungan umum, sekolah sekolah, pasar dan tempat ibadah dan tempat umum lain nya.

"Peran masyarakat sangat membantu dengan bantuan TTS adalah sebagai benteng utama untuk menghindari penyebaran Covid-19," ungkap Letnan Jenderal TNI Doni Monardo pada Vidcon bersama Gubernur se Sumatera, Sabtu (2/5/2020).

Menurutnya, semua lini tersebut harus dilibatkan dan diaktifkan dalam menangani penyebaran COVID-19. Hal itu sesuai dengan jalannya suatu kebijakan yang bersifat dari atas ke bawah.

"Apalagi jika kasus COVID-19 terus meningkat drastis dan menyebabkan daya tampung rumah sakit dan kemampuan tenaga medis tidak lagi memadai, tentunya tidak luput dari pentingnya peran serta masyarakat," katanya.

Agar ada kesadaran masyarakat dan mereka mengerti bahaya COVID-19, kata dia, perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus di seluruh daerah. Kemudian juga edukasi publik agar membudayakan pola hidup bersih.

"Kunci keberhasilan kita dalam memerangi Covid-19 ini dengan melakukan hidup bersih, physical distancing, dan disiplin warga dalam menghadapi virus corona ini," tuturnya.

Ia juga mengatakan diharapkan pada bulan Juni Indonesia dapat menurunkan kasus covid-19 dan "pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali."

"Presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada April dan Mei. Ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," kata Doni Monardo

Selanjutnya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno diberi kesempatan untuk melaporkan terkait kegiatan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar.

Gubernur Sumbar melaporkan dalam penanganan Covid-19 dalam pelaksanaan PSBB di Sumbar. Pemprov telah Sumbar mempersiapkan RSUD di daerah sebagai rumah sakit khusus menangani Covid-19 yaitu RSUD Pariaman dan RSUD. Dr. Rasyidin di Padang dan RS rujukan sebanyak enam rumah sakit di Sumbar.

"Selanjutnya ada RS khusus COVID-19 yaitu RSUD Pariaman kapasitas 160 orang dan RSUD. Dr. Rasyidin untuk 112 orang. Selanjutnya untuk RS Rujukan Provinsi yaitu
RSUP M Djamil Padang dengan kapasitas 40 orang dan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi berkapasitas 24 orang, RS Rujukan Provinsi yaitu Semen Padang Hospital untuk 54 orang, RS. Unand untuk 12 orang, RSUD Solok untuk 20 orang dan RST. Dr. Reksodiwiryo," terangnya gubernur Sumbar.

Gubernur juga menyebut pihaknya secara tegas telah melarang masyarakat untuk pulang mudik sesuai imbauan Presiden dan Permenhub 25 tahin 2020, namun bagi yang sudah tiba di kampung halaman harus melakukan karantina mandiri di rumah atau di tempat yang sudah disediakan.

Pemprov Sumbar sudah menyediakan 465 tempat tidur untuk karantina bagi Orang Dalam Pantauan (ODP) virus corona Covid-19, termasuk mereka yang baru kembali ke kampung halaman yang mayoritas dari daerah terjangkit.

Irwan mengungkapkan, kalau Permenhub No 25 Tahun 2020 ini efektif, maka Pemprov Sumbar tidak perlu lagi memikirkan atraktif lain, karena perantau dan orang dari luar Sumbar tidak bisa masuk lagi ke provinsi ini. “Karena selama ini, perantau yang masuk ke Sumbar mencapai 10 ribu satu hari. Jika 10 hingga 20 orang positif, berat juga tugas kita melayani. Sekarang tidak ada lagi yang masuk Sumbar dengan dilaksanakannya Permenhub No 25 Tahun 2020 ini,” ujar Irwan Prayitno

Dengan adanya Permenhub No 25 Tahun 2020 ini, maka tugas Pemprov Sumbar hanya mengurusi penyebaran Covid-19 yang di dalam provinsi saja. Pemerintah Sumbar bekerja keras mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat, maka penanganan virus corona ini bisa cepat menghadapi virus mematikan ini.

Selain itu peran masyarakat ikut serta membantu kampanye Physical distencing,  memverifikasi bantuan tunai Jaring Pengamanan Sosial (JPS) yang diberikan oleh Pemprov Sumbar kepada masyarakat terdampak Covid-19, mereka mendapat bantuan uang 500 Ribu dari Pemprov dan dapat dibantu juga oleh APBD Sumbar

Kemudian gubernur Sumbar juga menyampaikan Bantuan Jaring Pengamanan Sosial (JPS) Pemprov Sumbar untuk masyarakat terdampak COVID-19 sudah mulai disalurkan kemaren oleh PT Pos Indonesia dengan mengirimkan langsung ke alamat penerima di tiga daerah kabupaten Kota.

"Tiga daerah yang paling awal melengkapi data dan persyaratannya yaitu Padang Panjang, Sawahlunto dan Agam sudah disalurkan, walaupun ada beberapa daerah yang belum penyesuaian data. Namun beberapa hari ke depan semua akan tuntas," tutup Irwan Prayirno.(re)


PADANG.Lintas Media News.
Untuk mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19 di lingkungan Pasar Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan (Luki), Kota Padang, PT Semen Padang membagikan masker sebanyak 500 pcs kepada pedagang, Sabtu (2/5/2020) siang.

Bantuan itu awalnya  diserahkan secara simbolis oleh Staf CSR PT Semen Padang Haria Putra kepada Camat Lubuk Kilangan Yalmasril, dan disaksikan Kepala Puskesmas Luki Linda Hasymi dan Kapolsek Luki Kompol Zulkafde.

Setelah itu,  ratusan masker itu langsung dibagikan oleh Camat beserta Kepala Puskesmas dan Kapolsek Luki kepada pedagang Pasar Bandar Buat.

 "Alhamdulillah, masker ini bermanfaat bagi kami dalam mencegah penularan Covid-19," kata Harmen, salah seorang pedagang ikan di Pasar Bandar Buat.

Selain Harmen, pedagang Pasar Bandar Buat lainnya bernama Iwan, juga menyebut bahwa penggunaan masker sudah menjadi keharusan bagi para pedagang, maupun pengunjung pasar, apalagi di Pasar Bandar Buat ini sudah ada pedagang yang positif terinfeksi Covid-19.

"Jujur, Covid-19 ini semakin dekat dengan kami. Untuk itu, kami sebagai pedagang berterima kasih kepada PT Semen Padang yang telah menyalurkan bantuan masker. Selain masker, sebelumnya kami juga dibantu oleh PT Semen Padang fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan tandon air bersi," ujarnya.

Kepala Puskesmas Luki Linda Hasymi mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menyalurkan bantuan ratusan masker kepada pedagang Pasar Bandar Buat.  Ia pun berharap agar bantuan dari Semen Padang itu dapat meningkatkan kesadaran pedagang untuk selalu menggunakan masker.

"Saya pun juga meminta agar para pedagang rajin cuci tangan dan lakukan social distancing dengan pembeli, maupun dengan sesama pedagang, supaya mata rantai penularan Covid-19 dapat diputus," kata Linda Hasymi di sela-sela penyerahan masker kepada pedagang Pasar Bandar Buat.

Hal yang sama juga disampaikan Camat Luki Yalmasril. Kata dia, sebagai wakil Pemerintah Kota Padang di tingkat Kecamatan Luki,  ia berterimakasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan ratusan masker kepada pedagang Pasar Bandar Buat.

"Saya bangga dengan apa yang telah dilakukan PT Semen Padang untuk masyarakat Luki, khususnya Pedagang Pasar Bandar Buat. Mudah-mudahan, bantuan masker dari PT Semen Padang ini dapat mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pedagang Pasar Bandar Buat maupun Kecamatan Luki pada umumnya," katanya.

Yalmasril juga menyebut bahwa PT Semen Padang melalui Tim Reaksi Cepat (TRC), juga rutin melakukan penyemprotan cairan disenfektan di seluruh area Pasar Bandar Buat dan Pasar Indarung dua kali dalam seminggu.Penyemprotan itu rutin dilakukan dua kali seminggu.

 Mudah-mudahan, berbagai upaya yang telah dilakukan PT Semen Padang itu dapat mencegah penularan wabah Covid-19 di Luki. Saya  berharap adanya kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19 dengan mematuhi imbauan Pemerintah," ujarnya.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, bantuan masker yang diberikan kepada pedagang Pasar Bandar Buat itu diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Pasar Bandar Buat.

Apalagi sebelumnya, salah seorang pedagang di pasar tersebut, sudah ada yang positif terinfeksi Covid-19.
Bantuan ratusan masker itu merupakan sebagai wujud dukungan PT Semen Padang kepada Pemerintah dalam melawan penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia yang semakin menghawatirkan. "Wabah Covid-19 harus dilawan. PT Semen Padang, akan terus mendukung Pemerintah melawan wabah tersebut," katanya.

Anita juga memaparkan berbagai bantuan yang telah diserahkan PT Semen Padang dalam melawan penularan wabah Covid-19. Diantaranya, bantuan fasilitas cuci tangan untuk tiga Puskesmas di Kota Padang, yaitu Puskesmas Lubuk Kilangan, Puskesmas Pauh dan Puskesmas Lubuk Begalung.

"Selain puskesmas, bantuan yang sama juga disalurkan oleh PT Semen Padang untuk Mako Satpol PP Padang, Balai Kota Padang, Pasar Bandar Buat, Pasar Indarung, Pasar Raya Padang, Pasar Lubuk Buaya dan Pasar Nanggalo Siteba, serta Pos PSBB yang ada di perbatan Kota Padang," ujar Anita.

Kemudian bantuan lainnya, lanjut Anita, yaitu berupa bilik sterilisasi untuk rumah sakit-rumah sakit di Sumbar, melakukan penyemprotan disinfektan di 145 titik fasilitas umum yang ada di Luki, pemberian vaksin influenza gratis untuk karyawan/wati Semen Padang Group.

Pemberian bantuan hand sanitizer, menggelar seminar tentang Covid-19, melakukan imbauan kepada masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker dan jaga jarak 1, 5 meter serta di rumah saja. "Imbauan itu disampaikan melalui spanduk yang dipajang di beberapa lokasi di Kota Padang," bebernya.(*)

Teks foto:
Ketua FKPT Sumbar Dr. Zaim Rais menyerahkan bantuan kepada pengurus Rumah Asuh Khairul Ummah Al Islamiyah, Nurbaiti.

Padang.Lintas Media News.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Dr. Zaim Rais ingatkan.Masyarakat tidak boleh lengah,tidak tertutup kemungkinan,ditengah Pandemi covid-19 ada penyusup terorisme.

Meskipun secara global, dunia sedang terancam wabah Covid-19 dan semua daya upaya dihimpun untuk melawan meluasnya wabah ini, namun kewaspadaaan terhadap aksi-aksi teror harus tidak boleh dilepaskan dari perhatian.

“Cikal bakal terorisme itu dari radikalisme. Dan paham itu tidak bisa lenyap begitu saja oleh wabah Covid-19 ini. Karena itu kewaspadaan terhadap ‘serangan’ ajaran radikal tetap harus diutamakan,” kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Dr. Zaim Rais, ketika menyerahkan bantuan sembako untuk empat panti asuhan di Padang, Sabtu (2/5/2020).

Zaim mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, program FKPT di seluruh Indonesia masih dalam bentuk sosialisasi tentang bahasa radikalisme dan terorisme untuk lima bidang yang ada di FKPT.

Namun, kata Zaim yang didampingi Sekretarisnya Arsland, karena bersamaan dengan permulaan tahun ini juga terjadi wabah pandemi Covid-19 maka sesuai arahan Kepala BNPT (Badan Nasional Pananggulangan Terorisme) semua kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya terpaksa ditunda sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

“Maka dalam jeda dan masa PSBB ini, FKPT di seluruh Indonesia diminta ikut serta melakukan kegiatan sosial membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Kita lakukan fundraising untuk mengumpulkan dana buat sembako dan kita bagikan ke panti asuhan,” kata Zaim.

Pengurus Rumah Asuh Khairul Ummah Al Islamiyah di Gunung Pangilun, Nurbaiti menyampaikan terimakasih atas bantuan dari FKPT Sumbar tersebut.

“Ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan anak-anak di panti ini, aak kami ada 18 orang. Beberapa panti memulangkan anak, tetapi kami adalah rumah asuh yatim piatu, praktis mereka tidak bisa pulang ke rumah mereka karena tak ada orang tuanya lagi. Dalam situasi seperti ini agak sulit bagi bagi untuk bergerak mencari donasi,” kata Nurbaiti.

Tadinya rumah asuh itu mengontrak rumah, tapi kemudian ketika bertemu dengan mantan Mendagri Gamawan Fauzi, akhirnya oleh keluarga Gamawan rumah itu dibeli dan sejak itu anak-anak itu mulai tenteram tidak cemas lagi akan pindah karena harus bayar sewa lagi.

“Alhamdulillah pak Gamawan menyerahkan semua uang pensiunnya untuk rumah asuh ini. Tapi meski demikian kami harus terus berusaha mencari donasi untuk mencukupinya,” kata Nurbaiti.

Kabid Media FKPT Sumbar, Heranof Firdaus dalam siaran persnya menyebutkan, bahwa dengan segala keterbatasannya FKPT Sumbar hanya bisa menyerahkan bantuan untuk empat panti asuhan saja di Padang.

“Masing-masing Panti Asuhan Muhammadiyah Anduriang, Panti Asuhan Aisyiah Ampang, Rumah Asuh Khairul Ummah Al Islamiyah Gunung Pangilun dan Panti Asuhan Aisyiah Simpang Pasir Jambak Padang,” kata Heranof Firdaus.

Bantuan itu terdiri dari beras, susu, gula, minyak goreng, telur dan mi instan. Masing-masing diterima oleh para pengurus panti yang didatangi oleh tim FKPT Sumbar, Sabtu pagi.(*)



Padang.Lintas Media News.
Mengikuti Rapat Koordinasi Operasi Percepatan Penanganan Covid-19.Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diberi kesempatan pertama untuk melaporkan kondisi masyarakat Sumbar dalam menghadapi Virus Corona atau Covid-19.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal TNI Doni Monardo GTPP Covid-19 Nasional,dihadiri Wagub Sumbar Nasrul Abit, Asisten III Setda Sumbar Nasril Ahmad, Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman dan Kepala Dinas Kesehatan Merry Yuliesday.

Pada Rapat Koordinasi Operasi  menggunakan Video Conference (VidCon) di ruangan kerjanya,Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan.Di Provinsi Sumatera Barat sampai saat ini, tercatat Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.137 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sejumlah 416 orang, sementara untuk Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Provinsi Sumbar sejumlah 172 orang, untuk yang meninggal 15 orang dan 30 orang yang sudah sembuh terhitung per Jum'at (1/5/2020).

Gubernur  mengucapkan terima kasih pada pemerintah pusat yang selalu mendukung dalam penanganan Virus Corono atau Covid-19 di Sumbar. Terutama berlakunya Permenhub No 25 Tahun 2020 tentang Larangan Mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Penjagaan wilayah perbatasan Provinsi Sumbar dengan provinsi tetangga diambil alih oleh TNI dan Polri.

Upaya memperketat 9 pintu masuk jalur darat sudah dilakukan. Dengan memberhentikan setiap kendaraan masuk ke Sumbar dan disuruh putar balik.

"Bagi pengendara yang nekat tetap masuk atau keluar Sumbar akan disuruh putar balik sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19"
Sebelumnya masyarakat Sumbar yang sudah mudik ke kampung halaman kita lakukan isolasi mandiri dan mereka diawasi langsung puskesmas terdekat.

Dari hasil data dan laporan sejauh ini arus kedatangan orang masuk ke Sumbar lewat jalur darat di perbatasan sudah mulai sepi. Hanya dilalui oleh kendaraan truck membawa kebutuhan pokok dan material lainnya. Termasuk jalur Udara di Bandara Internasional Minangkabau. Sudah tidak ada lagi penerbangan domestik yang ke Sumbar.

Semua berjalan dengan baik. Sampai hari ini, semua penerbangan tidak ada. Semuanya telah mematuhi Permenhub No 25 Tahun 2020.

Selanjutnya Gubernur Sumbar melaporkan pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada masyarakat terdampak Covid-19 sudah diserahkan ke masyarakat via PT. Pos Indonesia dengan mengantarkan langsung ke alamat masing-masing penerima.

Dana dari Pemprov ini besarannya adalah Rp600.000 per KK selama 3 bulan ( April, Mei dan Juni), untuk pencairan pertama ini langsung diberikan untuk dua bulan April dan Mei sebesar Rp1.200.000 / KK. Setelah menerima bantuan rumahnya akan ditempel stiker penerima JPS dari dana Provinsi Sumbar. Hal ini bertujuan untuk transparansi dan agar jangan terjadi pemberian ganda.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bantuan tersebut sudah bisa diterima oleh masyarakat Sumbar",kata Gubernur.

Selanjutnya untuk permasalahan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumbar masih belum berjalan maksimal, kemungkinan akan diperpanjang, pernyataan ini hampir di seluruh wilayah kabupaten dan kota yang ada di Sumbar.

Imbauan dan instruksi yang disampaikan oleh pemerintah masih banyak yang dilanggar oleh masyarakat misalnya terkait penggunaan masker dan aturan berkumpul. Selain itu tidak sanksi tegas bagi mereka yang melanggar aturan.

Sesuai dengan aturan untuk melakukan ibadah di masjid seperti sholat Jum'at ditiadakan sementara, dan diganti dengan salat dzuhur di rumah masing-masing. Upaya ini adalah bentuk kepedulian kita dalam menekan penyebaran virus corona.

Sekarang timbul pertanyaannya, Apakah umat Islam tidak rindu beribadah dimasjid? Apakah mereka tidak rindu melantunkan ayat-ayat alquran di rumah Allah atau tadarus di bulan Ramadhan ini.
Ulama tentunya melakukan analisa secara mendalam, terutama dari petunjuk-petunjuk yang telah dilakukan, dalil-dalil yang telah dipahami dengan cara yang lakukan oleh rosulullah.

Terkait imbauan MUI tersebut bukan berarti menutup masjid untuk selamanya, bukan menutup masjid menyebut nama-nama allah dalamnya, tapi menutup masjid untuk kemaslahatan umat, untuk umat ini tetap sehat dan terhindar dari wabah virus Corona.

Kemudian gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit rujukan Sumbar masih kekurangan masker standar kesehatan yaitu N95.

Mendengar hal itu, Kepala BNPB Dony Manardo akan menindaklanjuti permintaan gubernur. Dony mengucapkan terima kasih atas kerjasama gubernur dan jajarannya, sehingga jumlah ODP dan PDP yang begitu banyak di Sumbar bisa tertangani segera. Kesiapsiagaan Sumbar dalam mengatasi Bencana Kesehatan ini memang luar biasa.

Dony menambahkan, permintaan pemprov Sumbar terkait APD masker N95 akan ditindaklanjuti. Sementara untuk penutupan perbatasan, pihaknya akan meneruskan kepada Kementerian Perhubungan.

Terkahir untuk PSBB Sumbar untuk sementara kita akan dorong lagi, dan apa yang dilakukan pak gubernur bisa memutus mata rantai covid-19 di Sumbar.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Bantuan Jaring Pengamanan Sosial (JPS) Pemprov Sumbar untuk masyarakat terdampak COVID-19 sudah mulai disalurkan kemaren oleh PT Pos Indonesia dengan mengirimkan langsung ke alamat penerima di tiga daerah kabupaten Kota.

“Tiga daerah yang paling awal melengkapi data dan persyaratannya yaitu Padang Panjang, Sawahlunto dan Agam sudah mulai disalurkan hari ini,”ujar Irwan Prayirno.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat melepas petugas POS dalam rangka penyaluran JPS Pemprov Sumbar terhadap masyarakat terdampak Covid-19 di kantor Gubernur, Sabtu (2/4/2020).

Gubernur mengatakan ada beberapa daerah lagi yang juga telah menyerahkan data adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang, Pariaman, Solok, dan Kota Payakumbuh.

Sementara untuk yang belum memyampaikan datanya ada tujuh Kabupaten, yaitu Mentawai, Solok, Sijunjung, Padang Pariaman, Solok Selatan, Bukittinggi dan Kabupaten Limapuluh Kota.

"Semua daerah yang memasukkan data harus melalui proses verifikasi oleh tim, agar tidak ada kekeliruan dalam pemberian bantuan," ucap gubernur.

Gubernur Sumbar tegas mengatakan tidak ada sedikitpun keinganan Pemprov untuk menahan-nahan bantuan langsung tunai dari APBD Sumbar. Bantuan ini jelas untuk masyarakat yang tekena dampak Covid-19.

Pada tahap pertama ini bantuan diserahkan untuk jatah dua bulan yaitu April dan Mei 2020 masing-masing Rp600 per Kepala Keluarga (KK) per bulan, total Rp1,2 juta.

Dan bagi rumah penerima JPS dari Sumbar itu ditempeli sticker yang bertujuan agar tidak terjadi bantuan ganda kepada masyarakat.(rel)


Padang, Lintas Media News.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar Drs Jasman Rizal, MM menyampaikan.Sampai Jum’at 1 Mei 2020 pukul 16.00 WIB telah terjadi penambahan 24 orang lagi warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19.sehinga menjadi 172 orang warga Sumbar yang positif.

Jasman Rizal menyampaikan hal itu pada wartawan usai mendapat laporan dari Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebagai penanggungjawab pemeriksaan swab test di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand yang dari kemaren telah memeriksa ratusan sample spesimen, warga yang dinyatakan positif terinfeksi covid-19. Jumat (30/4) sore.

Menurut Jasman,dari 24 yang positif tersebut, Kota Padang 8 orang
1. Wanita 37 tahun, Pagambiran Kota Padang. Ibu rumah tangga. Terinfeksi dari kontak positif. Isolasi mandiri di rumah.

2. Wanita 11 th. Pagambiran Kota Padang. Pelajar. Terinfeksi karena pernah kontak dengan warga yang telah positif sebelumnya. Isolasi di rumah.

3. Pria 54 tahun, Padang Barat, Dagang. Isolasi mandiri di rumah.

4. Pria 26 tahun, Sawahan Kota Padang, isolasi mandiri di rumah.

5. Wanita 40 th, Sawahan Kota Padang, Pedagang Pasar Raya, Isolasi Mandiri di rumah.

6. Pria 58 th, Tarandam kota Padang Isolasi di rumah.

7. Wanita 57 th, alamat Gaduik Kota Padang, berdagang di Banda Buek, Isolasi di rumah.

Pria 57 tahun, Koto Tangah, dirawat di M Jamil Padang.

Kota Payakumbuh 3 (tiga) orang

1. Pria 68 th, kota Payokumbuah, tukang ojek, isolasi di rumah.

2. Wanita 52 th, Payokumbuah Barat, Ibu rumah tangga, terpapar karena anak dan suami sering ke Bukittinggi, Isolasi di rumah.

3. Pria 60 th, Payokumbuah Barat, sopir angkot, isolasi di rumah

Kota Padang Panjang 13 (tiga belas) orang

Terbanyak yang dinyatakan positif terinfeksi covid-19 hari ini adalah dari kota Padang Panjang, yaitu 13 orang. Mereka adalah tenaga kesehatan di RSUD Kota Padang Panjang mulai dari dokter, bidan dan bperawat sebanyak 11 orang. Anggota satpol PP 1 orang dan sekuriti 1 orang. Rincian jenis kelaminnya adalah, 8 orang wanita dan 5 orang pria.

Disamping itu, kita patut bersyukur, karena terdapat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 5 (lima) orang, 4 orang pasien RSUP M Jamil dan 1 orang dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand.

Mereka berasal dari Pasie Nan Tigo, Sawahan, Kuranji, Korong Gadang dan Anduriang.

Dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Provinsi Sumatera Barat sampai hari ini Jumat 01 Mei 2020 adalah 172 orang, dengan rincian 64 orang dirawat di berbagai rumah sakit, isolasi mandiri di rumah 36 orang, karantina di Bapelkes Gunuang Pangilun 16 orang dan BPSDM 11 orang, meninggal dunia 15 orang dan sembuh 30 orang.

Berikut perkembangan Covid-19 di Sumbar yang datanya kami himpun dari berbagai rumah sakit dan gugus tugas kabupaten kota se Sumatera Barat, Jumat, 1 Mei 2020, pukul 16.00 WIB.

Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.137 orang. Proses pemantauan 379 orang.
Selesai Pemantauan 7.758 orang.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 416 orang. Dari 416 PDP tersebut, 45 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil laboratorium. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat dari infeksi covid-19 sebanyak 361 orang dan isolasi diri di rumah 10 orang. (St/rel)







 Padang.Lintas Media News.
Bantuan Jaring Pengamanan Sosial (JPS) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk masyarakat terdampak COVID-19 sudah mulai disalurkan oleh PT Pos Indonesia dengan mengirimkan langsung ke alamat penerima.

"Tiga daerah yang paling awal melengkapi data dan persyaratannya yaitu Padang Panjang, Sawahlunto dan Agam sudah mulai disalurkan hari ini," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Jumat (1/5/2020).

Sementara,untuk beberapa daerah lagi yang juga telah menyerahkan data juga akan segera dikirimkan ke rumah penerima melalui jasa PT Pos Indonesia.

Daerah itu masing-masing Kota Padang, Pariaman, Solok, Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Pasaman, Pasaman Barat, dan Kabupaten Tanah Datar.

Beberapa daerah lagi memasukkan data pada Kamis (30/4) malam dan sedang proses verifikasi oleh tim.

Irwan mengatakan. Pemprov Sumbar tidak pernah menahan bantuan untuk masyarakat selagi data valid berdasarkan nama dan alamat sudah diserahkan oleh daerah. Buktinya, tiga daerah yang menyerahkan pertama, bantuan sudah mulai disalurkan hari ini atau sehari setelah data masuk.

Bantuan itu untuk jatah dua bulan yaitu April dan Mei 2020 masing-masing Rp.600 per Kepala Keluarga (KK) per bulan, total Rp1,2 juta.

Rumah penerima JPS dari Sumbar itu akan ditempeli sticker yang bertujuan agar  tidak terjadi bantuan ganda kepada masyarakat.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Sumatera Barat kemungkinan akan diperpanjang. Tapi itu perlu kajian lebih mendalam. Kemungkinan PSBB akan menerapkan sanksi lebih tegas. Nanti kita tunggu saja keputusan pada tanggal 5 Mei mendatang.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat mengelar rapat terbatas menggunakan Video Conference (VidCon) dengan Bupati dan Walikota se Sumbar di ruang kerjanya, Jum'at (1/5/2020).

Pada kesempatan itu Gubernur minta pada semua Bupati dan Walikota se Sumbar untuk mengevaluasi penyelenggaraan SPBB.

Kalau PSBB diperpanjang,tentu penekanannya lebih kepada penindakan hukum yang humanis dan membuat efek jera bagi masyarakat yang melanggar. Karena sebelumnya kita lebih kepada edukasi, sosialiasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat.

Selain itu, perlu peningkatan pengawasan dan pengamanan di setiap perbatasan 9 (sembilan) jalur darat sembilan dan 1 (satu) jalur udara Bandara Internasional Minangkabau.

Untuk PSBB sesi kedua ini diharapkan lebih ketat lagi dan membuat masyarakat lebih disiplin lagi dalam penerapan PSBB.

PSBB belum berjalan maksimal karena sebagain masyarakat belum memiliki pemahaman krisis yang baik. Bagi orang yang punya kesadaran tinggi dia akan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti tidak keluar rumah, menjaga jarak, menggunakan masker dan hindari perkumpulan warga,  juga memberi andil tidak pengaruhnya PSBB untuk memutus mata rantai Covid-19.

Sepanjang masih ada yang melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, tidak pakai masker, mengabaikan physical distancing, maka PSBB tidak efektif.

Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, masyarakat banyak yang masih belum paham akan peraturan PSBB karena banyak sekali masyarakat yang melanggar.

Saya mengimbau kepada petugas PSBB untuk lebih tegas lagi, dan melakukan patroli untuk menyisir warga yang masih membandel. Sekaligus memberikan pemahaman kembali tentang PSBB.

Harus ada sanksi yang membuat efek jera bagi pelanggar, sehingga PSBB ini berjalan dengan lancar, agar kita benar-benar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 di Sumbar.

Selain itu gubernur Sumbar menyampaikan permasalahan perbatasan, kembali gubernur tegaskan, tidak ada lagi kendaraan yang keluar masuk di wilayah Sumbar.

Kalau ada yang ingin masuk disuruh kembali, begitu juga yang ingin keluar Sumbar tetap tidak boleh dan akan di suruh masuk kembali.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Hermanto menyampaikan, ada tiga point yang menjadi bahan evaluasi pelaksanaan PSBB. Pertama bila penerapan PSBB tahap dua harus diperkuat petugas dan dilakukan penambahan chek point di beberapa titik.

Kedua menutup setiap jalan-jalan di perbatasan termasuk jalan alternatif (jalur tikus). Untuk itu perlu tingkatkan pemberdayaan gugus tugas tingkat RW/RT untuk kampanyekan penanganan Covid-19 dari rumah ke rumah. Ini sangat membantu pencegahan.

Saya tetap optimis dengan melibatkan masyarakat bergotong royong pelaksanaan PSBB akan berhasil pencegahan Covid-19. Karena masyarakat adalah tameng terakhir dalam pemberantasan Covid-19 ini.

Selanjutnya untuk yang ketiga perilaku masyarakat juga harus jadi perhatikan. Masih banyaknya masyarakat yang melanggar PSBB

Kapolda Sumbar berharap pelaksanaan PSBB di wilayahnya diikuti tegas bagi pelanggar. Hal ini semata mengintervensi angka penularan covid-19.

Kalau ada sanksi tegas, mungkin akan lebih optimal. Tapi kita juga lihat sekarang masyarakat sudah mulai tertib pakai masker.

Hadir pada kesempatan itu,Wagub Sumbar Nasrul Abit, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Hermanto, Danrem 032/Wirabraja Kolonel Inf. Arief Gajah Mada, Kejati Sumbar Amran, Kabinda Sumbar Nur Djatmiko, Asisten III Setda Sumbar Nasril Ahmad, dan Kepala Dinas Kesehatan Merry Yuliesday.(rel)

 Pariaman.Lintas Media News.
Kota Pariaman terbilang daerah hebat, yang merupakan daerah pertama di Sumatera Barat (Sumbar), menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu bagi masyarakat terdampak Covid-19 bersumber dari dana Desa.

Pencairan Dana secara simbolis diberikan lansung oleh Wali kota Pariaman Genius Umar didampingi Kepala DPMD Provinsi Sumbar Syafrizal  Ucok yang ditandai dengan pemasangan stiker (sticker) ke rumah warga dan penempelan daftar nama penerima di Kantor Desa Kurai Taji. Kamis (30/4/2020).
 
“Alhamdulilah Pemko Pariaman telah menyalurkan BLT yang bersumber dari Dana Desa melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) kepada warga Kota Pariaman, diberikan sebanyak Rp 600 ribu setiap bulan per keluarga selama tiga bulan,” ucap Genius.

Lanjut Genius, BLT dari alokasi dana desa ini uangnya telah berada di Bank BNI dan sudah dibuatkan buku tabungan BNI secara kolektif berdasarkan nama penerima BLT yang telah ditetapkan.

“Dana BLT itu saat ini sudah berada di Bank, mereka penerima langsung diberikan buku tabungan dan ATM, sudah itu bisa langsung diambil penerima. Bantuan itu juga bebas biaya administrasi,” katanya.

Dengan adanya stiker tersebut maka dapat diketahui jenis BLT yang diterima keluarga ter“Jadi warga dapat melihat daftarnya apakah dirinya mendapat bantuan atau tidak. Sedangkan pendaftaran rekening bank gratis dan tanpa biaya administrasi,” Tegas Wako.

 “Kami sudah melakukan pengecekan data ditingkat bawah sehingga kemungkinan dua kali penerimaan bantuan pada orang yang sama itu tidak akan ditemui. Besaran bantuan sosial yang akan diterima untuk tahap awal 3 (tiga) bulan dengan nominal Rp 600 rb/bulannya. Bagi rumahnya yang sudah diberi sticker sebagai tanda bantuan, sudah bisa mengambil bantuan tersebut di tempat yang ditunjuk dan semua proses pengambilan bantuan tidak dikenakan biaya apapun dan setiap KK hanya dapat satu jenis bantuan, jelas Genius.

Genius menghimbau  masyarakat Kota Pariaman untuk tidak terpancing isu, ayo lihat data penerima bantuan sosial yang telah ditempel di kantor desa masing – masing. Dan apabila ada yang belum terdata namun layak mendapat bantuan agar segera laporkan kekantor desanya untuk didata kembali dan akan diberi bantuan.

Sementara,Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sumatera Barat, Syafrizal mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Pariama yang cepat dan tanggap dalam menyelesaikan data warganya sehingga bantuan sosial bisa dicairkan.

Syafrizal berharap dengan telah dicairkannya bantuan sosial ini oleh Kota Pariaman, juga dapat diikuti oleh daerah lainnya dan segra dapat melengkapi datanya agar bantuan sosial lekas bisa cair dan dapat dimanfaatkan secepatnya oleh masyarakat.

Pihaknya mengingatkan apabila ada yang belum terdata namun layak mendapat bantuan agar segera laporkan kekantor desanya untuk didata kembali dan akan diberi bantuan.

Penerima bantuan secara simbolis mengungkapkan terima kasih kami ucapkan kepada Walikota Pariaman Genius Umar yang cepat menyelesaikan data warga di Kota Pariaman sehingga telah bisa mencairkan bantuan sosial tersebut agar semuanya diberikan berkah dari Allah Swt amin dengan wajah terlihat gembira. ( Nurdin Tanjung)


Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi Wakil gubernur Nasrul Abit mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021, melalui Virtual Meeting dengan video conference (VidCon), Kamis (30/4/2020) di ruang kerja gubernur.

 Dalam rapat tersebut, Pemerintah pusat menetapkan empat skala prioritas pembangunan, sesuai dengan perubahan RKP tahun 2021 akibat dampak Covid-19, yaitu, Percepatan Penurunan Kemiskinan, Pembangunan kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia.

 Pemulihan Ekonomi yang Inklusif didukung oleh Kualitas Infrastruktur, UMKM, Investasi, Industri, Kebudayaan dan Pariwisata.Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Ketahanan Bencana,Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Stabilitas Keamanan dan Kehidupan Beragama.

Menyadari perkembangan pandemik Covid-19 di Indonesia saat ini dimungkinkan melakukan pemerintah daerah menyesuaikan tema RKP Nasional Tahun 2021 yaitu "Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial.

Agar ada keselarasan tema pembangunan antara Pusat dan Daerah,diharapkan target pembangunan baik nasional maupun daerah dapat sinergis tercapai.

Berdasarkan hal tersebut pula menurutnya,  RKPD Tahun 2021 akan mengalami dampak dan membutuhkan penyesuaian. Seperti, penentuan usulan kegiatan harus yang benar-benar mendukung prioritas nasional dan prioritas Provinsi Tahun 2021 dan mempunyai daya ungkit bagi pemulihan perekonomian daerah dan mendorong transformasi ekonomi.

Presiden Joko Widodo meyakini Indonesia akan pulih dan bangkit dari krisis virus corona yang menyebabkan wabah Covid-19 pada 2021. Presiden mencanangkan Tahun 2021 adalah tahun recover (pemulihan) dan tahun rebound.

Jokowi menuturkan, negara yang akan menjadi pemenang bukan hanya negara yang berhasil mengatasi pandemi covid-19 dengan cepat melainkan negara yang cepat melakukan pemulihan.

Beberapa negara maju yang awalnya bilang sudah pulih justru mengalami gelombang yang kedua. Untuk itu pemerintah menyiapkan diri dengan berbagai skenario, skenario yang paling ringan, sedang, dan skenario yang paling berat.

Dalam masa pandemi ini pemerintah harus lihat seberapa kuat ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, ketahanan pangan. Perlu dihitung lagi berbagai potensi dalam negeri yang belum terkelola dengan maksimal dapat dimanfaatkan secara baik.

Untuk itu, ia meminta gubernur, bupati dan walikota serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengidentifikasi secara cermat sektor apa yang terkena dampak paling parah wabah corona, sektor apa yang kena dampak sedang dan sektor apa yang bertahan. Dengan demikian, daerah bisa mengambil peluang.

Jokowi sebelumnya telah meyakini pandemi covid-19 bakal selesai pada akhir 2020. Ia juga optimis sektor pariwisata akan kembali booming pada 2021.

Hadir pada kesempatan itu.Sekda Sumbar Alwis, anggota DPRD Sumbar, Forkompinda, Bappeda, Bakeuda, dan kepala OPD lainnya.(rel)


JAKARTA.Lintas Media News.
lewat program PT. ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI (EMTEK)
Peduli Corona,Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) terus berusaha mengumpulkan bantuan dari pemirsa SCTV,INDOSIAR, pengguna Bukalapak dan Liputan6.com.

Dari hasil donasi tersebut,tercatat hingga hari Kamis, 30 April 2020, telah terhimpun uang senilai Rp 11,404,213,898.Yang akan digunakan untuk pemerataan penyebaran bantuan vovid-19.

Untuk itu,mulai kemaren YPP sudah mendistribusikan 200 Hazmat, 160 masker N95, dan 1,000 masker bedah bagi tenaga medis yang tersebar di sejumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) dan puskesmas di Jawa Tengah antara lain RSUD Bendan Pekalongan dan RSUD Bagas Waras. Sementara di hari yang sama, bantuan berupa cairan disinfektan serta sprayer juga telah disalurkan ke wilayah Bogor, yakni Ciawi dan Tajur Halang.

Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas Penerima APD dari Emtek Peduli Corona Kian Bertambah Hingga Pelosok Tanah Air dan penyaluran bantuan alat kesehatan terus berlanjut,dengan jumlah bantuan yang diberikan,sebanyak 400 Hazmat, 280 Masker N95, dan 2,200 masker bedah telah diterima langsung oleh para pejuang medis di beberapa Puskesmas di wilayah Banten antara lain Pulo Ampel, Pajagan dan Citangkil, termasuk di Rumah Sakit Panti Rapih-Yogyakarta dan Komunitas Dhuha Umat Jumat Berbagi untuk kemudian disebar ke sasaran lain yang membutuhkan di sekitaran Purworejo.

Direncanakan pada hari Senin 4 Mei 2020, EMTEK Peduli Corona akan kembali menyerahkan 400 Hazmat, 300 Masker N95 dan 3,400 masker bedah kepada Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Jatiwarna-Bekasi, Puskesmas Ketapang-Tangerang, RS Harapan Keluarga-Cikarang, dan Puskesmas Bumi Emas-Lampung. Diharapkan ragam APD dapat langsung dimanfaatkan untuk melindungi tim kesehatan dari bahaya penyebaran COVID-19.

Mari wujudkan kepedulian kita untuk para pahlawan medis yang berjuang di garda terdepan serta saudara-saudara kita akibat pandemik yang masih berlangsung, melalui beberapa pilihan nomor rekening antara lain BCA (500.557.2000) – SCTV, BCA (162.633.8888), BRI (0376.01.001220.30.7), Mandiri (122.00.5578.2000) – INDOSIAR atas nama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih, serta Serbu Seru Bukalapak.(st/rel)


Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.