Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


PADANG.Lintas Media News.
Dalam pekan ini Gubernur Irwan Prayitno akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Pemerintah Provinsi menargetkan, minggu depan sudah dapat diterapkan di Sumbar.

Ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi sebelum mengajukan usulan penerapan PSBB ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Syarat- syarat tersebut di antaranya, total jumlah pasien positif Covid-19, jumlah pasien positif yang meninggal dunia, serta pola transmisi yang sudah bersifat epidemi dan eksponensial.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Irwan Prayitno pada Rapat Terbatas (Ratas) bersama Bupati Walikota se Sumbar melalui video conference (vidcon) yang dihadiri Kapolda Sumbar  Irjen Pol Toni Harmanto, Kasrem 032/Wirabraja, Kolonel Inf Edi Nurhabad, Kejati Sumbar Amran, Kabinda Sumbar Nur Djatmiko dan Akademisi Universitas Andalas (Unand) Padang, di ruang kerja gubernur, Rabu (15/4/2020).

"Sebetulnya syarat-syarat tersebut seluruhnya telah terpenuhi. Semua pertimbangan dan kajian epidemiologis kemarin yang telah dilaksanakan oleh Balitbang Provinsi dan Akademisi Unand (Fakultas Kesmas dan FISIP), kita memang efektif untuk pengusulan PSBB tingkat Provinsi kepada Kementerian Kesehatan," ucap gubernur.

Gubernur Irwan Prayitno menjelaskan, terkait PSBB tersebut pihaknya telah membuat surat usulan. Setelah rapat tersebut seluruh bupati dan Walikota se Sumbar mendukung penuh provinsi lakukan PSBB.

"Rencananya, surat usulan itu besok akan kami kirimkan. Insya Allah, dalam tiga hari kedepan hasilnya akan kami terima. Terkait apakah diterima atau tidak, sudah bisa diketahui. Mudah- mudahan kalau disetujui, dalam minggu depan kita akan sosialisasi dan melaksanakan PSBB," kata Irwan Prayitno.

Terkait dengan teknis pelaksanaan PSBB di Lapangan, Pemprov Sumbar akan melaksanakan rapat teknis setiap sektor pembatasan sosial (Dishub bersama Organda,  Dinas Pariwisata, disperindag Sumbar serta OPD lainnya yang terkait) terkait kebijakan pembatasan tehnis PSBB dan termasuk teknis sosialisasi penerapan PSBB Provinsi Sumbar.

"Dari hasil rapat-rapat tersebut, akan kita himpun dan kompilasi seluruhnya menjadi satu paket konsep teknis pelaksanaan PSBB dengan disetujui oleh masing-masing Bupati Walikota, sembari menunggu keputusan Kementerian Kesehatan yang diperkirakan keluar pada hari senin minggu depan," jelasnya.

Dapat dilihat perbandingannya dengan Provinsi Riau yang telah disetujui PSBBnya, padahal Provinsi Sumatera Barat lebih tinggi jumlah kasus positif dan kasus kematiannya ditambah dengan unsur yang mereka tidak miliki, yaitu banyaknya perantau yang pulang kampung (mudik) ke Sumatera Barat. Sampai sekarang (15 April 2020-red) pemudik yang masuk ke Provinsi Sumatera Barat terhitung 31 Maret 2020 sudah mencapai 79.000 orang lebih dan diperkirakan akan terus bertambah.

"InsyaAllah, semoga usulan PSBB Provinsi Sumbar ini dapat disetujui oleh Kementerian Kesehatan," harap Irwan.

Intinya, PSBB adalah membatasi pergerakan orang dengan tujuan memangkas penularan. Dan hal tersebut secara teknis 80% telah dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat, diantaranya pelarangan untuk sekolah, bekerja dari rumah, pelarangan beribadah di tempat ibadah, pelarangan berwisata, pelarangan kerumunan seperti pesta pernikahan, pembatasan penumpang di airport, pembatasan masuknya orang yang ada di sembilan perbatasan, dan lainnya.

Terkait dengan anggaran penanganan Provinsi Sumatera Barat direncanakan mencapai 600 Milyar Rupiah. Sekarang telah disisihkan lebih kurang 400 Milyar yang terdiri dari berbagai anggaran kegiatan.

"Sisanya akan kita carikan lagi dari belanja pegawai, gaji, pemeliharaan gedung dan ujung-ujungnya nanti kalau memungkinkan dari tunjangan serta gaji ke-13," beber Irwan Prayitno.

Dari anggaran penanganan yang telah disiapkan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota termasuk bantuan dari pemerintah pusat.

"Mudah-mudahan dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat di Provinsi Sumatera Barat," tuturnya.

Sementara itu Wagub Sumbar Nasrul Abit mengatakan, PSBB di Sumbar sudah mencakup semua ide untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini. Termasuk, usulan mengenai pembatasan gerakan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Kita diberi keleluasaan untuk bergerak di dalam kebijakan itu, tetapi tetap dengan seirama dengan pemerintah pusat. Oleh sebab itu, diimbau seluruh kepala daerah agar terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Semua ada didalam satu komando, sehingga tidak perlu ada pertentangan antara pusat dan daerah," ungkap Nasrul Abit.

Selain itu, Nasrul Abit juga meminta para Kepala Daerah bersama Dinkes, Satpol PP, TNI dan Polri atau gugus tugas bisa lebih tegas terhadap orang yang berkunjung ke Sumbar termasuk para pemudik.

"Setiap mereka wajib ikut test covid, mengisi formulir data dan paling penting mereka yang masuk harus lakukan isolasi mandiri selama 14 hari," ujarnya.

Untuk kendaraan truck yang membawa bahan pokok ataupun obat-obatan akan diberi label oleh pemerintah. Selanjutnya bagi setiap orang yang mudik setatusnya sudah masuk sebagai ODP.

"Kita berharap bisa bekerjasama dengan daerah melalui RW/RT, apabila ada warganya yang tidak mau diislosasi atau dikarantina, maka pihak Kepolisian bisa mengambil tindakan bagi mereka yang tidak menghiraukannya, boleh mengambil tindakan hukum dengan pasal potensi bahaya bagi masyarakat," sebutnya.

Selanjutnya Dekan Fakultas Kesmas Unand dr. Firman mengatakan secara kajian memberikan rekomendasi kepada gubernur untuk melanjutkan, untuk menetapkan PSBB ini.

"Kita bisa lihat dari berapa jumlah kasus kematian, peningkatan secara signifikan, kemudian ada penetapan kelengkapan data, dengan mengajukan berdasarkan waktu, bagaimana penyebarannya berdasarkan waktu terjadinya tradisi lokal, supaya dapat diprediksikan terjadinya penularan tersebut," ucap Firman.

Sedangkan menurut wakil dekan fisik Aidini mengatakan terkait dengan kajian PSBB perlu dibangun, dikembangkan dengan membetuk tangga darurat dari setiap titik.

"Untuk itu perlu direkomendasikan oleh pemerintah daerah terutama kabupaten kota, RT/RW untuk segera menindak lanjuti PSBB, agar dapat membentuk tim tangga darurat, dari multi stakeholder yang ada ditingkat jorong, melalui Ninik mamak, alim ulama cadiak pandai, Bundo kanduang, ikut mengantisipasi faktor fisiologis pergerakan pembatasan sosial berskala besar," tutur Aidini. (rel)


PADANG .Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyatakan. Rencana pengusulan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Kota Padang dan Kota Bukittinggi perlu dikaji lebih lanjut. Hal ini didasari berbagai aspek administratif dan berbagai aspek lainnya sesuai aturan.

Hal itu disampaikan Gubernur usai rapat  dengan Walikota Padang dan pemerintah kota Bukittinggi di aula kantor Gubernur sumbar siang tadi, Selasa 14 April 2020.

Hal ini didasari pertimbangan dan kajian epidemiologis dari perkembangan covid-19, salah satunya terkait dengan penularan virus Corona (Covid-19) memperlihatkan peningkatan di Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat.

Menurut gubernur Irwan Prayitno, hal ini juga didasari pertimbangan dan masukan dari pemerintah kota Padang dan kota Bukittinggi, bahwa jika pelaksanaan PSBB hanya di kota Padang saja akan menyulitkan teknis pelaksanaannya di lapangan.

"Banyak faktor tehnis lapangan yang disampaikan oleh Walikota Padang tadi yang tidak memungkinkan PSBB hanya disatu kota saja. Kota Padang sangat tergantung dengan daerah hinterlandnya. Sayur mayur, pangan dan lain- lain sangat tergantung dari daerah lain" ungkap Gubernur.

Irwan melanjutkan "Untuk itu kita mencoba mengusulkan PSBB di tingkat provinsi saja. Kalau tidak disetujui, kita telah menyiapkan rencana kedua yaitu pembatasan pergerakan orang yang sesuai dengan pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.   Insyaa Allah besok kita bahas dengan rakor bersama Bupati dan Walikota se  sumbar melakui video conferense".

"Kita akan lakukan pembatasan pergerakan orang, dan pembatasan pergerakan orang ini akan dilaksanakan secara mandiri demi meminimalisir dan meningkatkan pembatasan gerak orang yang ada di Provinsi Sumatera Barat," katanya.

Selanjutnya Irwan Prayitno juga menyampaikan,  bahwa dalam rangka percepatan pemeriksaan ODP yang ada di Provinsi Sumatera Barat, telah dipersiapkan laboratorium tambahan di Baso Kabupaten Agam.

"Laboratorium itu ada di Baso Kabupaten Agam, saat ini sedang proses perbaikan tempat, persiapan teknis alur masuk dan alur keluarnya pasien. Dan juga proses meminta persetujuan ke Kementerian Kesehatan untuk legalitasnya sebagai tempat diagnosa Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat. Jadi prosesnya sekali jalan dan semua peralatan penunjang pemeriksaan dan SDM nya sudah lengkap," ungkap gubernur.

Dengan demikian pemerintah Provinsi Sumbar sudah mempunyai 2 (dua) tempat diagnosa virus Covid-19 serta penambahan alat penunjang (GeneXpert) di beberapa Rumah Sakit yang ada. Jika selesai ditargetkan bisa sampai 400 pemeriksaan per harinya.

"Mudah-mudahan semua ini terlaksana cepat. Dengan adanya dua laboratorium ini, kita bisa mempercepat mengatasi Covid-19 ini," imbuhnya.(rel)


Pasbar.Lintas Media News.
Ditengah maraknya wabah virus corona (Covid -19) yang melanda, Personil TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0305 Pasaman, menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 4,2 kilometer melalui  kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Jorong Paraman Sawah, Kecamatan Ranah Batahan dan Rura Patontang Kabupaten Pasaman Barat.

Terkait virus corona, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit memberikan apresiasi yang tinggi terhadap personil Kodim 0305 Pasaman bekerja dengan tetap memperhatikan SOP kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Kita sangat bangga dengan keberhasilan Kodim 0305 Pasaman menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 4,2 kilometer. Yang dulunya jalan tersebut sempat putus. Sekarang masyarakat bisa menikmatinya. Selain itu para TNI juga melakukan sosialisasi pencegahan virus corona kepada warga disini," sambut Nasrul Abit pada penutupan TMMD di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat, Selasa (14/4/2020).

Kolaborasi TNI dengan pemerintah daerah serta elemen masyarakat dalam pelaksanaan TMMD ke-107 ini adalah sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan pelaksanaan program pemerintah dan pemerintah daerah dalam pembangunan di desa. Serta guna memantapkan wawasan kebangsaan dalam bermasyarakat.

"Wabah penyebaran virus Corona ini menjadi perhatian sangat serius bagi pemerintah. Selain kita melindungi masyarakat, juga harus melindungi diri kita sendiri terlebih dahulu," tuturnya.

Selanjutnya Wagub Sumbar berharap petugas yang ada diperbatas untuk bisa lebih tegas dalam pengawasan orang yang masuk ke wilayah Sumbar. Pasalnya hampir tiap hari pasien positif bertambah. Untuk itu Wagub minta setiap orang masuk harus di data.

Nasrul Abit menjelaskan, angka kendatangan orang yang masuk ke Sumatera Barat terus meningkat, terutama daerah daerah pandemik Covid-19 atau zona merah. Membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berupaya menghadapi kemungkinan terburuk lonjakan Covid-19.

"Kita berharap setiap pendatang yang berkunjung ke Sumbar. Wajib lakukan karantina selama 14 hari, baik mandiri ataupun karantina yang telah disiapkan. Semua ini butuh kesadaran dari pengujung sendiri," jelasnya.

Saat ini orang masuk ke sumbar telah mencapai 62.534 orang dari 10 pintu masuk, 9 pintu masuk darat dan 1 pintu masuk melalui udara. Untuk semua itu Pemprov Sumbar telah menyediakan 465 kamar untuk karantina pendatang, dengan dilakukannya pengkarantinaan masyarakat yang baru datang, akan memperkecil kemungkinan penyebaran covid-19 di Sumbar.

"Lebih baik kita mencegah dari pada mengobati sebelum virus Covid-19 ini menyebar di daerah kita. Marilah kita bersama-sama menjaga serta memutus jaringan virus Covid-19 ini," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Yulianto mengatakan pembangunan infrastruktur melalui TMMD memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. Selain mendatangkan kesejahteraan, tentu dengan gotong-royong ini akan memupuk kebersamaan antar masyarakat di desa.

"Semangat kebersamaan, kegotong-royongan serta persatuan dan kesatuan antara masyarakat Jorong Paraman Sawah perlu diapresiasi di tengah wabah corona yang mulai merebak di sejumlah daerah, TNI masih bisa menyelesaikan semua programnya," kata Yulianto.

Ia berharap selesainya pembangunan berupa peningkatan jalan itu diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka memperlancar akses transportasi warga

"Dengan adanya akses jalan sepanjang 4,2 kilometer, tentu akan memperlancar perputaran roda ekonomi masyarakat  sehingga berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Dandim 0305 Pasaman, Letkol Inf. Ahmad Aziz menyebutkan kegiatan TMMD sudah dimulai sejak 16 Maret 2020 dalam bentuk peningkatan jalan sepanjang 4,2 kilometer dengan lebar jalan lebih empat meter.

Ia menambahkan peningkatan jalan itu dilakukan untuk membuka akses jalan yang saat ini sangat sempit dan tidak layak untuk ditempuh.

"Dasar jalan itu sudah ada namun sudah sempit dan terputus. Jalan itulan yang kita gotong royongkan bersama masyarakat," katanya.

Namun, selama pelaksanaan TMMD, tidak diperkenankan melibatkan banyak warga dan anggota TNI.

"TNI hadir untuk masyarakat dan membangun bersama-sama untuk kepentingan masyarakat," tambahnya. (rel)



Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membenarkan.Update data hari ini,jumlah warga Sumbar yang positif terjangkit virus corona disease(Covid-19) kembali bertambah 3 orang. Terhitung Selasa, 14 april 2020 terdapat 48 warga yang positif terjangkit Covid-19.

Warga yang positif Covid-19 merupakan hasil pemeriksaan spesimen yang dilakukan Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang.Jelas Gubernur.

“Nambah 3 orang, 2 dari Padang dan 1 dari Pariaman,” ujar Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Satgas Covid-19 Sumbar.
Penambahan data warga positif ini juga telah ditayangkan di laman resmi https://corona.sumbarprov.go.id/, dalam situs itu juga disebutkan ada warga Sumbar yang dinyatakan sembuh berjumlah 7 orang.

Hari ini berdasarkan data yang diperoleh Pemprov Sumbar, ODP mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. ODP yang terdata sebanyak 5.571 orang dan 70 pasien dalam pengawasan (PDP).

Dengan penambahan 3 pasien tersebut, maka hari ini total yang terkonfirmasi berjumlah 48 orang positif Covid-19 dengan rincian 16 orang masih dirawat di beberapa rumah sakit rujukan, 21 orang melakukan isolasi mandiri, 4 orang meninggal dan 7 orang sembuh.(st)

 Padang.Lintas Media News.
Kita berterima kasih atas bantuan yang telah diserahkan PT Inkasi Raya berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan lain-lain ikut serta peduli dalam penanganan covid 19 di Sumatera Barat.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela Acara Menerima bantuan APD dari PT Incasi Raya di Kantor Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar, Senin (13/4/2020).

Hadir dalam kesempatan tersebut. Kalaksa BPBD Prov Sumbar, Direktur Incasi Raya Husdi Gunawan beserta jajaran.

 Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan , kita juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang juga telah memberikan bantuan dalam antisipasi penanganan covid 19 di Sumatera Barat.

"Kita juga telah menerima bantuan dari Wardah, BUMN, BUMN dan juga perorangan yang peduli akan penanganan covid 19 di Sumatera Barat", ujarnya.

Nasrul Abit juga katakan, saat ini kita perlu mendukung bersama-sama kerja para tenaga medis kita yang menangani pasien covid 19.
" Mendukung perjuangan tenaga medis kita dengan menjaga hidup bersih, cuci tangan pakai sabun, menahan diri dirumah dan tidak pulang kampung untuk sementara waktu. Mudah-mudahan para tenaga medis kita diberi kekuatan dan kesehatan yang baik dari Allah SWT, sehingga dapat menjalan tugas dengan baik serta terhindar hal yang buruk", seru doanya.

Nasrul Abit juga sampaikan, soal membagi kebutuhan di lapangan kita berikan dinas kesehatan yang menentukan agar kebutuhan itu dapat terbagi dengan baik di lapangan.

Direktur Incasi Raya Husdi Gunawan juga menyampaikan, bantuan ini sebagai sikap peduli kami bagaimana penyakit corona ini cepat berlalu di Sumatera Barat.

" Hari ini kami menyerahkan bantuan baju APD 500 pic, Nurse Cap 200 pic, Face Shield 200 pic dan Safe Glove 4 Box. Ini merupakan bantuan dalam bentuk Coporate Sosial Responsibility (CSR) PT Inkasi Raya", ungkapnya.(rel)


PADANG.Lintas Media News.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mengusulkan ke pusat dua kota sebagai daerah Penerapan hukum Pembatasan Sosial Skala Berskala Besar (PSBB), yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

Pertimbangan bagi Pemprov Sumbar untuk melaksanakan kebijakan PSBB pada Kota Padang dan Bukittinggi dikarenakan banyaknya jumlah pasien yang terkena virus Corona atau Covid-19.

Hal ini diungkapkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat rapat percepatan pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 masuk wilayah Sumbar di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Senin (13/4/2020).

"Dari hasil kajian kita untuk PSBB, Padang dan Bukittinggi yang mungkin memenuhi syarat. Sementara untuk 17 kabupaten dan kota lainnya dianggap belum memenuhi syarat," ucap Irwan Prayitno.

Menurutnya untuk mengusulkan PSBB ke Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Syarat itu saat ini sedang dikaji oleh berbagai pihak termasuk dari Akademisi dan Badan Litbang Sumbar.

Irwan Prayitno mengatakan, banyak kategori yang harus dikaji, di antara syaratnya adalah jumlah peningkatan pasien positif Covid-19, dimana hingga kemaren menurut data ada 44 pasien positif Covid-19 di Sumbar dan yang paling banyak adalah Padang dan Bukittinggi.

"Kalaupun ada kabupaten kota lainnya ingin status daerahnya PSBB, agar segera menyiapkan draftnya, kajiannya. Namun untuk kedua daerah tersebut, Pemprov akan memfasilitasi ke Menteri Kesehatan RI," ungkapnya.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi daerah di antaranya jumlah dan kasus kematian, serta adanya epidemiologi di tempat lain yang berkoneksi dengan daerah yang akan mengajukan PSBB. Selain itu juga harus menyiapkan data-data pendukung di antaranya mengenai peningkatan kasus dan waktu kurva epidemiologi termasuk peta penyebaran menurut kurva waktu.

"Yang terpenting pemerintah menyediakan kebutuhan hidup dasar bagi masyarakat karena PSBB membatasi masyarakat untuk ke luar rumah. Perlu adanya jaringan pengaman sosial selama PSBB dilakukan," jelas Irwan Prayitno.

"Insya Allah besok kita rapat lagi. Mudah- mudahan hari ini, Kota Padang dan Bukittinggi siap dan sudah ada persiapan yang matang sehingga besok kita putuskan untuk diusulkan," ujar Irwan Prayitno.

Dilain pihak, pemprov Sumbar telah menyediakan tempat isolasi ODP atau PDP, totalnya ada 465 tempat tidur dari beberapa gedung di Sumbar. Pihaknya juga telah meninjau tempat isolasi tersebut bersama dinas kesehatan.

Menurut gubernur, perkiraan puncak penyebaran virus corona di Sumbar diprediksi terjadi pada bulan Mei 2020. Kemudian mulai menurun pada Agustus. (rel)


PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melakukan kunjungan ke rumah sakit Universitas Andalas (Unand) Padang, Minggu (12/4/2020) dalam rangka menghadapi kemungkinan terburuk lonjakan Covid-19.

Kehadiran Gubernur Sumatera Barat diterima oleh Satgas Covid-19 Unand, antara lain Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Hj. Merry Yuliesday, Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH, Dirut Rumah Sakit Unand Dr. dr. Yevri Zulfikar, Sp.B, Sp.U,  Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Unand Dr Andani Eka Putra, serta beberapa anggota Tim Satgas Covid-19 Unand Padang.

Pada kesempatan itu, Irwan Prayitno mengunjungi ruang laboratorium, ruang isolasi, ruang pasien dan sekaligus mendengarkan penjelasan dari Tim Satgas Covid-19 Unand terkait langkah-langkah yang telah diambil dalam menghadapi pasien Covid-19.

"Kedatangan saya kesini memastikan kesiapan rumah sakit Unand sebagai rujukan pasien Covid-19. Semua kelengkapannya berfungsi dengan baik. Jadi kita pastikan rumah sakit ini bisa bekerja dengan optimal," ungkap Irwan Prayitno.

Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Sumbar akan memanfaatkan rumah sakit yang ada, termasuk rumah sakit di daerah maupun swasta untuk mem-backup menghadapi penyebaran virus corona.

"Untuk rumah sakit Unand ini, InsyaAllah besok Senin (13/4) sudah bisa dioperasikan menerima pasien positif Covid-19," ucapnya.

Gubernur Irwan Prayitno menjelaskan, RS Unand juga telah memiliki para dokter ahli, perawat dan alat pendukung dalam penanganan pasien Covid-19. Upaya ini tentu memberikan kabar gembira bagi masyarakat Sumbar.

"Jadi masyarakat tidak perlu cemas, tim medis sudah ketemu saya, mereka bilang semua sudah siap. besok kita sudah bisa menerima pasien," ucap Irwan.

Selain itu, gubernur mengingatkan masyarakat tidak lagi mengeluarkan kalimat-kalimat berita bohong (hoax). Karena persebaran informasi yang salah akan membuat situasi lebih buruk dan semakin membuat panik. Lebih baik, masyarakat turut melakukan kampanye pola hidup sehat.

"Bahkan saya pun diberitakan terkena Covid-19. Kalau saya kena, tidak mungkin saya hadir disini. Untuk itu marilah kita bersatu hilangkan hoax, hilangkan nyinyir. Kita butuh kekuatan melawan Covid-19," katanya.

Sementara kepala RS Unand Yevri Zulfikar menyebutkan, bahwa jika dalam keadaan darurat. Apabila ada lonjakan terjangkit secara bersamaan RS. Unand tetap akan berupaya untuk menambah ruangan.

"Kita berharap Tim Satgas Covid-19 bisa bersinergi dengan Tim medis kami, terutama dalam hal Alat Pelindung Diri (APD). Salah satu syarat utama dalam penanganan pasien Covid-19, sehingga perawatannya bisa lebih maksimal," imbuhnya.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Akibat coronavirus Disease 2019 (Covid-19).Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengusulkan untuk menunda Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXVIII tahun 2020 yang semula telah dijadwalkan pada 22 Agustus 2020 ini.

Usulan tersebut disampaikan   Irwan Prayitno saat memimpin rapat perencenaan pelaksanaan MTQ Nasional ke XXVIII Provinsi Sumatera Barat, di Aula Kantor Gubernur, Sabtu, (11/4/2020).

Gubernur menyarankan, agar pembukaan MTQ XXVIII Tahun 2020 Sumbar digelar pada November 2020. Atas usulan itu, minta Kakanwil Kemenag Sumbar bisa menyampaikan usulan ini kepada Kementerian Agama nantinya.

Kemungkinan besar MTQ Nasional ke XXVIII tahun 2020 dibulan Agustus tidak terlaksana, bukan berarti terjadi pembatalan akan tetapi diundur pada bulan November. Karena pemerintah fokus dalam pencegahan dan penanggulangan Penyebaran Covid-19 masuk dalam wilayah Sumbar.

"Semua ini tergantung pusat apabila disetujui, kita akan persiapkan semua, mudah-mudahan wabah Covid-19 segera habis dan kita bisa melaksanakan event ini," harap Irwan Prayitno.

Dalam rapat tersebut gubernur sampaikan, terkait anggaran MTQ Nasional, pemprov Sumbar akan mengajukan kembali anggaran perubahan atau atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2020. Sebab anggaran sebelumnya telah diperggunakan untuk antisipasi pencegahan Covid-19.

"Kalau tetap diadakan di tahun 2021 akan terjadi masalah anggaran, seolah-olah Sumbar tidak siap dalam pelaksanaan MTQ ini. Tapi kalau sekiranya seluruh Indonesia belum siap untuk menganggarkan, kita tunggu biar Menteri yang memutuskan," jelasnya.

"Semua ini kita serahkan Kemenag RI, apapun keputusan Menteri Agama pemprov Sumbar akan terima," imbuhnya. (rel)


PADANG.Lintas Media News
PT Semen Padang menyerahkan satu unit fasilitas pencuci tangan berupa tandon air bersih, kran dan tempat sabun pencuci tangan guna mencegah penularan wabah Covid-19 di lingkungan Kantor Balai Kota Padang, kemaren.

Bantuan fasilitas cuci tangan itu diserahkan oleh Kepala Bidang Rumah Tangga PT Semen Padang, Jon Reflus, dan diterima petugas security kantor Balaikota Padang.

Asisten Pemerintahan Setdako Padang, Edi Hasmi mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menyerahkan bantuan tempat pencuci tangan yang dilengkapi dengan tandon air bersih, kran dan tempat sabun pencuci tangan untuk Balaikota Padang.

"Alhamdulillah, bantuan ini bermanfaat dalam mencegah penularan wabah Covid 19. Terimakasih Semen Padang yang telah ikut memperhatikan kantor balaikota dan mendukung program pemerintah dalam melawan Covid 19," kata Edi Hasmi.



Selain Balai Kota Padang, PT Semen Padang juga menyerahkan bantuan yang sama untuk Pasar Nanggalo, Kecamatan Siteba, Kota Padang. Bantuan tersebut diberikan, agar penularan Covid 19 di Pasar Naggalo dapat dicegah.

"Sebelumnya, perusahaan juga menyerahkan bantuan tandon air bersih yang dilengkapi kran dan tempat pencuci tangan untuk Pasar Bandar Buat, Pasar Indarung, Pasar Raya Padang dan Pasar Lubuk Buaya," kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati.



Berbagai upaya telah dilakukan PT Semen Padang dalam melawan penyebaran Covid-19, di antaranya, menyerahkan bantuan bilik sterilisasi sebanyak 15 unit untuk rumah sakit-rumah sakit di Sumbar.

Kemudian, juga memasang bilik sterilisasi di lingkungan Semen Padang Group, termasuk di Semen Padang Hospital, melakukan penyemprotan disinfektan di 145 titik fasilitas umum yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.



Pemberian vaksin influenza gratis untuk karyawan/wati Semen Padang Group, pemberian hand sanitizer, seminar tentang Covid-19, dan melakukan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan membiasakan mencuci tangan dengan sabun.

Kemudian, mengimbau agar masyarakat menggunakan masker dan menjaga jarak 1, 5 meter dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, serta di rumah saja. Imbauan tersebut, disampaikan melalui spanduk yang dipajang di beberapa lokasi di Kota Padang. (rel)





PADANG.Lintas Media News.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selalu berusaha memastikan masyarakat yang terdampak langsung akibat penyebaran Coronavirus 2019 (Covid-19) dibeberapa Panti Asuhan.

Salah satunya Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Kecamatan Kuranji, Padang. Gubernur Sumbar bersama Forkopimda hadir di tengah-tengah masyarakat terutama dalam kondisi tanggap bencana saat pandemi Coronavirus 2019 (Covid-19). Untuk menyerahkan bantuan berupa paket sembako pada 14 Panti Asuhan berada di Kota Padang dan diserahkan langsung di Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang

Untuk itu gubernur Sumbar bersama Forkopimda menyerahkan secara simbolis bantuan berupa paket sembako pada 14 Panti Asuhan yang berada di Kota Padang di Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Sabtu (11/4/2020).

Hadir juga dalam penyerahan tersebut Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo,  Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Amran SH MH, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, Kabinda Sumbar Nur Djatmiko dan instansi lainnya.

"Pemberian bantuan ini di luar skema bantuan pemerintah, karena terkadang kita lupa masih ada Panti Asuhan kurang mampu akibat dampak yang ditimbulkan Bencana Nasional Covid-19," ucap Irwan Prayitno pada kegiatan penyerahan bantuan Kebutuhan Pokok.

Penyaluran bantuan makanan dilakukan guna mencegah terjadinya kekurangan bahan makanan yang mengakibatkan kelaparan pada anak-anak yang tinggal di asrama dan panti asuhan menyusul adanya imbauan tetap berada di rumah akibat wabah virus corona.

Gubernur Sumbar mengimbau pemerintah kabupaten kota agar segera memberikan perhatian kepada anak-anak dan orang tua yang hidup di Panti. Bagaimana pun mereka juga ikut terdampak akibat wabah virus corona ini.

"Saya berharap, hal ini ada perhatian secara riil dari pemerintah kabupaten kota. Secara intens pihaknya juga meminta kepada setiap Kepala Dinas ikut memperhatikan panti asuhan," harapnya.

Selanjutnya gubernur menyampaikan, atas bantuan yang diberikan oleh semua Forkopimda merupakan dukungan yang sangat berarti bagi pemerintah karena yang paling utama sekarang adalah kerja sama dan sinergitas seluruh pihak. Bantuan yang diberikan dapat berdampak baik dan jadi pelipur di tengah kondisi bencana nasional yang sedang dihadapi Indonesia.

Semoga dengan bantuan ini, orang tua dan anak-anak di panti asuhan tetap dapat menjalankan rutinitasnya dengan aman dan tenang. Semoga selalu muncul inisiatif dari masyarakat dan lembaga yang mampu untuk ikut serta memberi kontribusi meringankan beban masyarakat yang terdampak.

Sementara perwakilan dari pengurus Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Ermaniar mengucapkan sangat berterima kasih atas bantuan. 

"Sumbangan ini sangat berarti bagi kami karena akan sangat membantu kebutuhan logistik harian warga panti yang didominasi perempuan," ucap Ermaniar.

"Kami juga sudah dan akan selalu mentaati himbauan pemerintah yang disampaikan oleh Bapak gubernur terkait protokol kesehatan agar memutus mata rantai penyebaran virus corona," tambahnya. (rel)


Pessel.Lintas Media News.
Kembali Pasien Covid-19 Sumatera Barat sembuh, kali ini Pasien 01 positif Covid-19 berasal dari Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat berhasil sembuh setelah menjalani perawatan 14 hari sejak 26 Maret 2020 lalu di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

Pasien 01 positif Covid-19 yang sembuh bernama Welly langsung dikunjungi oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi oleh Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dan Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra, Jum'at (10/4/2020).

Diketahui pasien 01 dengan nama panggilan buk Welly adalah Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Pesisir Selatan yang juga merupakan adik kandung dari Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra, bertugas di Dinas Kesehatan Pessel  akhirnya membuktikan bisa melawan Covid-19 secara baik.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, memberikan selamat pada Welly dan berharap bisa memberikan tips dan motivasi kepada pasien lain yang sedang dirawat di rumah sakit.

"Welly sudah diperiksa tes swab hidung dan tenggorokan yang hasilnya negatif Covid-19. Alhamdulillah, sembuh," ujar Irwan Prayitno.

Meski pasien itu dinyatakan sudah bebas dari corona, Irwan Prayitno mengingatkan bahwa perjuangan untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini belum berakhir.

Untuk itu, dia berharap bupati, wali kota, dan semua masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, serta tetap melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di lingkungannya masing-masing.

“Perjuangan kita melawan Covid-19 belum selesai. Saya minta kita semua untuk tetap berikhtiar, tetap jaga jarak, dan ikutilah aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, serta tetap berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Irwan Prayitno.

Selanjutnya Welly menjelaskan, bagaimana cara bisa bebas dari Covid-19, dimulai dari
melakukan pelatihan kesehatan di salah satu hotel di Padang sebagai narasumber kesehatan.

"Saat pelatihan itu, saya se kamar dengan peserta asal Malaysia yang positif Covid-19. Usai pelatihan saya mengalami demam, sesak nafas dan batuk. Kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Ternyata saya positif Covid-19," jelasnya.

Kemudian Welly dirawat diruang isolasi RSUP M Djamil Padang selama 14 hari dan dinyatakan sembuh.

"Diruang isolasi saya merasa shok dan stress, rasanya jiwa ini mati karena terkurung diruang 2x3 m. Saya tidak ingin berlarut seperti ini, maka saya bertekad dan bersemangat ingin sembuh," ungkapnya.

Untuk mengisi waktu agar tidak suntuk dan termotivasi ingin cepat sejat, berbagai aktivitas  dia lakukan. Antara lain senam dan olahraga ringan diiringi makanan sehat, mengelola stres dengan baik dan berdoa kepada Allah SWT.

Diawal cerita Wely sempat shock, galau, sehingga kesehatannya down ketika pertama kali mengetahui positif terinfeksi Covid-19, bahkan ia sempat beredar isu bahwa dirinya meninggal dunia.

Kegalauan jiwanya berakhir, sebut Wely, ketika anaknya menangis menelpon dirinya. Anaknya mengatakan mereka tidak mau mamanya meninggal.

"Mendengar kabar tersebut, membuat saya sadar dan bertekad untuk sembuh. Saya rajin makan, giat berolahraga dan selalu berzikir serta berdoa kepada Allah," tutur Wely.

Menurutnya, kabar tentang dirinya meninggal dunia, mungkin merupakan skenario Allah guna memacu semangatnya untuk bangkit dari keguncangan jiwa.

"Kunci sukses bagi penderita Covid-19 untuk sehat adalah semangat untuk bangkit. Semangat optimistis itu bisa diraih dengan perkuat iman dengan berdoa dan berzikir," tuturnya.

Jika pikiran hantui dengan kecemasan dan galau, membuat selera makan akan berkurang dan perasaan mual akan muncul. Pada gilirannya membuat pisik semakin lemah. Itulah yang dialami Wely tiga hari pertama.

Welly berbicara banyak tentang kesembuhannya. Dia hanya berpesan agar pasien-pasien positif covid-19 yang masih menjalani perawatan, untuk disiplin dan mengikuti semua arahan tim medis dengan benar.

"Berkat doa dan dedikasi semua tim medis di rumah sakit yang memberikan pelayanan terbaik bagi pasien corona, alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, saya bisa sembuh. Artinya, saya ingin menyampaikan bahwa kita bisa sembuh jika kita yakin dan berdisiplin, " ungkap Willy dengan bersemangat.

Ia juga berharap dengan sembuhnya itu diharapkan masyarakat termotivasi agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19.  (rel)

 Padang.Lintas Media News.
Bantuan 2000 Alat Pelindung Diri (APD) dan 2000 pic masker tahap ke 2 dari pemerintah pusat melalui gugus tugas covid 19 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) datang dengan pesawat Hercules TNI di Bandara Tabing Padang.

Hal ini disampaikan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat Erman Rahman di Bandara Tabing Padang, Sabtu (10/4/2020).

Erman Rahman menyampaikan, bantuan ada berupa APD pakaian dan marker untuk para medis yang akan dibagikan kepada rumah sakit-rumah sakit rujukan penanganan covid 19 di Sumbar.

" Untuk labor Unand 400 buah,  Rumah Sakit Ahmad Muchtar 400 buah, Rs Pariaman 150 buah, Rs Rasidin 100 buah, Rs Yos Sudarso 50 buah, SPH 100 buah, Rs Unand 200 buah,  Rs Ibnu Sina Padang 100 buah,  Ibnu Sina Padang Panjang 30 buah,  Ibnu Sina Bukittinggi 50 buah,  Ibnu Sina Pasamab 20 buah", ungkapnya.

Kalaksa BPBD Sumbar juga sampaikan APD ada juga untuk Dinkes Padang 100 buah dan Dinkes Bukittinggi 100 buah, serta Dinkes Sumbar 500 pic masker. Sementara 200 APD dan 1500 masker sebagai cadangan kebutuhan sesuai kondisi nantinya.

"Ini merupakan bantuan tahap 2 yang amat dibutuhkan kawan-kawan tenaga medis dalam penanganan pasien covid 19 di Sumbar. Mudahan-mudahan coba wabah covid 19 ini dapat kita lewati dengan mengikuti arahan pimpinan dan ajak MUI", ajak Erman.(rel)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.