Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


PADANG.Lintas Media News.
Ada kabar baik di Sumatera Barat (Sumbar), pasien yang semula terkonfirmasi positif telah sembuh dengan hasil terkonversi negatif. Hasil ini terus bertambah, membuat Gubernur Sumbar merasa senang dan bangga dengan hasil kerja tim medis Sumbar.

Berdasarkan data hingga hari ini pukul 11.30 WIB, pasien sembuh di Sumbar sudah mencapai 6 orang atau bertambah dua orang dibandingkan sehari sebelumnya yang berjumlah 4 orang.

Salah satunya pasien positif Covid-19 adalah tim gugus terdepan dari Dinas Kesehatan Sumbar  dr. Lila Yanwar yang pergi ke Jakarta untuk mengurus pengadaan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk daerah Sumbar.

Mendengar kabar itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, menyapa langsung warganya yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 melalui video coference di Ruang Kerjanya, Jum'at  (10/4/2020). Walaupun tertutup masker, terlihat wajah gubernur senang. Pasalnya ASN yang sembuh  itu juga seorang dokter yang ikut bertugas dalam penanganan Covid-19 di Sumbar.

Gubernur berharap pasien Covid-19 ini nantinya dapat membagi tips sembuhnya kepada masyarakat yang lain, sekaligus memberikan semangat pada pasien lain yang dinyatakan positif.

Dalam video coference tersebut dr. Lila Yanwar menceritakan bagaimana awal virus Corona menyerangnya.

Saat mengetahui positif Covid-19 dr. Lila mengakui sempat down. Namun dia mencoba untuk tegar, sebab sebagai dokter umum dia mengetahui penurunan mental bisa berpengaruh kepada ketahanan tubuh.

"Sejak itu saya mengambil keputusan untuk langsung isolasi mandiri di rumah. Saya memisahkan diri dengan tinggal salah satu ruang (paviliun) depan rumah. Minum vitamin, makanan sehat, buah-buahan dan sayuran yang bisa menambah daya tahan tubuh," ungkapnya.

Kasus dr. Lila Yanwar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan Sumbar ini termasuk pasien positif Covid-19 kategori ringan. Makanya dr. Lila memiliki isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Namun tetap dipantau oleh tim dokter.

Setelah ada hasil negatif dari swap dua kali tes laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), dr. Lila dinyatakan sembuh. Tapi tetap dalam pengawasan dokter dalam sepekan ini.

"Yang terpenting kita, biasakan dengan hidup sehat, makan makanan yang bergizi, olahraga untuk perkuat imun dan berjemur setiap pagi, mulai dari pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Itu yang saya lakukan setiap hari," jelasnya.

dr. Lila berpesan kepada pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat maupun yang isolasi mandiri tetap semangat menjalani pengobatan dan isolasi. Ikuti semua saran dokter dalam masa perawatan.

"Walaupun sampai saat ini virus corona belum ada obatnya, tapi virus tersebut bisa mati, jika jika sistem ketahanan tubuh meningkat," ucapnya.

Ia juga menyampaikan, agar orang terpapar Covid-19, jangan takut untuk mengakuinya. Karena Covid-19 bukan penyakit yang memalukan. Jangan takut diisolasi, apapun itu. Mau itu isolasi rumah sakit atau isolasi diri di rumah, karena melakukan self care, sama dengan peduli lingkungan. (rel)


PADANG.Lintas Media News. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno  didampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit dan sejumlah kepala OPD, mengikuti kegiatan video conference bersama dengan Menteri Salam Negeri, Menkopolhukam, Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Menteri Desa PDT, terkait implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di ruang kerja Gubernur lantai II Kantor gubernur, Kamis (9/4/2020). Rapat tersebut juga diikuti oleh Bupati Walikota se-Sumbar.

Mendagri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian dalam arahannya meminta kepada para kepala daerah untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mendagri juga menegaskan kepala daerah untuk menjaga daerah masing-masing dari penyebaran dan penularan Virus Covid-19.

Mendagri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah daerah harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait program percepatan penanganan Covid-19, seperti kesiapan penanganan, kesiapan tenaga medis, kesiapan Alat Pelindung Diri (APD), ketersediaan bahan pangan, serta antisipasi dini dalam mengatasi kemungkinan adanya krisis global.

"Ini bencana dunia, kita dalam status darurat bencana, jadi harus bisa senantiasa berkordinasi untuk melakukan kebijakan dalam penanganan Covid-19," ujar Mendagri.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki peran yang sama dan saling mendukung dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini. Tentunya tanpa ketaatan dan kedisiplinan masyarakat, beragam upaya pemerintah juga akan sia-sia. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian masyarakat yakni mengikuti apa yang menjadi arahan pemerintah.

Penanganan Covid-19 untuk mendorong upaya implementasi PSBB diperlukan ratusan triliun. Mendagri minta penggunaannya harus pada porsinya. Masyarakat diminta untuk ikut awasi bersama dan memantaunya, sehingga tidak terjadi manipulasi data, sehingga dana tersebut bisa tepat sasaran

Mendagri juga mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten kota, agar secara sungguh- sungguh melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6 Tahun 2020.

Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Pemerintah daerah harus melakukan realokasi terhadap APBD dalam upaya penanganan Covid-19.

"Ekonomi kita saat ini menurun. Saya minta kepala daerah bijak mengelolah keuangan dan mengalihkan anggaran yang tidak begitu penting untuk dimaksimalkan," ujarnya.

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan saat ini pemerintah pusat telah menganggarkan Rp119 triliun untuk perlindungan sosial, Rp159 triliun untuk pembiayaan program pemulihan nasional, Rp75 triliun untuk belanja negara bidang kesehatan dan Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui, saat ini pemerintah pusat mengalami kesulitan mendapatkan alat rapid test untuk mendeteksi virus Corona.

Untuk itu, Doni meminta agar rapid test Covid-19 diproritaskan untuk orang-orang yang memiliki risiko penularan tertinggi yakni, para dokter, tenaga medis yang menangani pasien Corona beserta keluarganya.

"Yang pertama adalah dokter, para perawat dan keluarga mereka. Serta masyarakat yang terdampak langsung atau berpotensi terdampak dari Covid-19 ini," jelas Doni.

Penggunakan metode rapid test berbeda dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi virus Corona di Indonesia. Rapid test bisa digunakan secara massal ini dengan menggunakan darah dan hasilnya dapat diketahui paling lama 10 menit.

Selanjutnya, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan paket bantuan khusus pertama disiapkan untuk masyarakat yang terdampak PSBB untuk menanggulangi wabah COVID-19.

Bantuan sosial tersebut berupa bantuan bahan pangan pokok senilai Rp600.000 per bulan setiap keluarga yang disalurkan selama tiga bulan. Jika berjalan lancar, maka nanti per 20 April, pemerintah akan menyalurkan bantuan tersebut.

Menteri Sosial, menambahkan, pemerintah mengucurkan bantuan itu karena penerapan pembatasan sosial berskala besar akan mengganggu penghasilan warga dalam kelompok rentan.

Ia menjelaskan, sasaran program bantuan pangan pokok selama wabah adalah keluarga miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), guru kontrak kerja, guru honorer, penghuni rumah susun (rusun), dan pekerja harian.

Pemerintah berharap pemberian bantuan pangan pokok bisa membantu pemenuhan kebutuhan warga dalam kelompok rentan selama masa darurat dan mencegah mereka mudik.

"Bantuan ini diberikan dalam bentuk uang senilai Rp600.000 per keluarga per bulan melalui PT Pos Indonesia," kata Menteri Sosial.

Sedangkan para menteri lainnya menyampaikan komitmennya, untuk mengeluarkan kebijakan yang akan dijalankan oleh daerah sebaik mungkin, dalam rangka percepatan penanganan Virus Covid-19 di Indonesia, serta penanggulangan dampak lain dari akibat Virus Covid-19 ini, diantaranya ekonomi, ketersediaan pangan, dan lainnya.

Untuk itu pemerintah daerah dapat mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dan tidak menjalankan kebijakan sendiri sebelum ada ijin dari pemerintah pusat. (rel)


PADANG.Lintas Media News.
Wabah virus corona (Covid-19) terus bertambah, membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya untuk pencegahan dan penanggulangan Penyebaran Covid-19 masuk dalam wilayah Sumbar.

Membahas hal itu,Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno melakukan Video Conference bersama Bupati Walikota Se Sumbar terkait Penanganan Covid 19, di Ruang Gubernur Lantai 2 Gedung Bagonjong.Kamis (9/4/2020).

Irwan Prayitno menyampaikan. Penyebaran virus Covid-19 terus bertambah di Sumbar yang saat ini sudah ada 27 kasus positif, 13 orang di rawat, 8 orang isolasi diri dirumah, 2 orang meninggal dunia dan 4 orang sembuh. Sehingga pemerintah harus melakukan langkah langkah strategis untuk menangani penyebaran Covid -19.

Untuk itu, Pemprov  menyiapkan bantuan sosial berupa program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) untuk masyarakat yang secara ekonomi terdampak Covid-19 yang besarannya akan disesuaikan dengan aturan.

Menurut Irwan, yang menjadi perhatian pemerintah kini yaitu kebijakan "Lockdown". Lockdown tidak diberlakukan hanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Provinsi Sumbar sudah mengajukan ke pemerintah pusat.

"Kalau disetujui, maka kita akan persiapkan segala sesuatunya sesuai aturan dan akan kita lakukan sesegera mungkin," ujarnya.

Gubernur memprediksi,potensi puncak penyebaran virus corona di Sumbar terjadi pada Mei dan Juni 2020,dan menurun di bulan Agustus. Karena,pada bulan tersebut Sumbar akan dibanjiri para perantau yang pulang ke daerah asalnya. Perlu diantisipasi agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Sumbar.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Irwan Prayitno meminta seluruh pihak untuk semakin meningkatkan kewaspadaan. Khususnya dalam hal pengawasan terhadap para pendatang yang masuk ke Sumbar. Peran aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, petugas kesehatan, BPBD, Satpol PP setempat, termasuk masyarakat.

Kepada Bupati/Wali Kota,Irwan berharap, Orang Dalam Pantauan (ODP) punya gejala, sesuai dengan Protap dari Kemenkes harus isolasi mandiri 14 hari dirumah.Persiapan karantina di kabupaten kota salah satu upaya untuk mempercepat penanganan Covid-19, disetiap daerah sudah dibuat tempat karantina, termasuk di Sawahlunto, Sijunjung, Pasaman Barat, Padang, Payakumbuh, Padang pariman dan kabupaten kota lainya yang ada di Sumatera Barat.

Menurut Irwan.Karantina ini ada dua, karantina ODP untuk memastikan hasil negatif, karantina Covid ringan yang dianggap positif ringan dengan gejala klinis ringan, kalau ringan langsung dikarantina minimal selama dua minggu.

"Saat dikarantina mereka akan disediakan makanan yang enak-enak, karena Covid ringan ini tidak ada obat, dengan makan enak bergizi, vitamin cukup istrahat tenang tidak stres, sehingga meningkatnya imunitas, tubuh kita akan kebal sehingga virus bisa dikalahkan," imbuhnya.

Gubernur juga berharap kepada Bupati /walikota untuk melakukan penyesuaian anggaran sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing kegiatan realokasi anggaran, serta pengadaan Barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.(rel/s)


Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan, pemerintah pusat akan  memberikan bantuan untuk pekerja harian yang terdampak wabah Coronavirus Disiase 2019 atau COVID-19. Bantuan  senilai Rp600 ribu itu, akan diberikan per Kepala Keluarga.

“Jadi, tadi kita teleconference dengan sejumlah Menteri. Bahwa ada tiga prioritas utama yang akan diambil menyusul merebaknya wabah Corona ini. Yang pertama adalah kesehatan, lalu  kemanusiaan dan yang ketiga masalah kebijakan di daerah,” kata Nasrul Abit, Kamis 9 April 2020.

Dijelaskan Nasrul Abit, sekaitan dengan masalah kesehatan itu, menyangkut tentang pengadaan alat-alat kesehatan, dan tenaga kesehatan yang akan bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Sehingga, bisa menyelesaikan seluruh masalah yang menyangkut dengan kesehatan.

“Nah, soal kesehatan ini, tadi Pak Doni Monardo menyampaikan, beliau mengharapkan kesadaran dari masyarakat. Karena, ini juga menyangkut masalah sosial kemasyarakatan. Bukan lagi soal kesehatan,” ujar Nasrul.

Ditambahkan Nasrul Abit, dari Kementrian Sosial tadi juga menyampaikan kalau akan ada bantuan untuk warga yang terdampak, sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo. Bantuan itu akan diberikan Rp600 ribu per kepala keluarga. Teknis bantuan akan diatur selanjutnya oleh kementerian.

Tapi, kata Nasrul, yang sangat penting dari semua ini adalah ketepatan sasaran bantuan.  Data yang dibuat harus benar betul. Jangan sampai ada data yang duplikasi. Sehingga penerima bantuan sesuai dengan sasaran dan lebih luas cakupannya.

“Jadi, data itu yang perlu nanti. Harus benar dikawal dengan baik. By name by address,” tutup Nasrul Abit. (*)


Jakarta.Lintas Media News.
Perangi Wabah covid -19 yang telah menjadi pandemik global yang menghantui seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia,Ketua Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB) yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat SMSI Pusat Taufiequrachman Ruki atau biasa disapa Ki Empik , Kamis (9/4/2020), mengerahkan bantuan berupa baju Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 1000 pcs, sanitaizer ukuran 5 liter sebanyak 8 drum drigen dan sanitaizer ukuran 100ml sebanyak 200 botol kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.

Banten dengan jumlah penduduk mencapai 12,4 pada tahun 2017 (survei BPS), sebagai daerah penyangga Ibu Kota yang kini menjadi epicentrum, memiliki peranan penting dan  erat dalam penyediaan pelayanan publik hingga perdagangan dalam rangka menjaga ketahanan Ibu Kota Negara.

Peran penting Provinsi Banten ini juga yang membuat banyak pihak bergerak berjuang bahu membahu membantu memerangi covid 9  di Banten. Hal tersebut tidak terlepas dari posisi Banten dan Jawa Barat sebagai kantung buruh migran.

Dari data yang dirilis Diskominfo Banten per tanggal 8 April 2020 kemarin, perkembangan masyarakat terdampak virus corona di Banten, mencapai 3686 orang dalam status (ODP), 520 orang dalam status (PDP) dan 152 orang dalam status positif terjangkit covid 19.

Untuk menangani wabah corona di Banten, Pemprov Banten sendiri telah  menyiapkan desain anggaran dimana  skema anggaran yang dilakukan  melalui social safety net atau jaring pengaman sosial. Dana yang disiapkan hampir 30 persennya dari APBD Provinsi Banten  atau sekitar Rp 2,4 triliun.

Pada kesempatan tersebut hadir Laksmana TNI, Ir, Eden Gunawan, M.M, selaku Sekjen PUB yang juga Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Banten, Tb. Sukatma WKU PUB, Firdaus Ketua Umum SMSI, KH. AM Romly Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, Lesman Bangun Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Banten, dr Reni, Nana Sujana, Nyi Syifa.

Rombongan diterima oleh Dr. dr. Hj Ati Pramudji Hastuti, MARS Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Amanat Taufiequrachman Ruki, yang disampaikan Eden selaku Sekretaris Jenderal PUB, bantuan yang diberikan, merupakan bentuk kepedulian perkumpulan Urang Banten terhadap mewabahnya covid 19 di Banten, sertamerupakan hasil swadaya.

Taufiequrachman Ruki yang diwakili Eden Gunawan juga berharap, partisipasi yang dilakukan PUB, dapat bermanfaat dan menggugah semangat semua pihak untuk berjuang bersama dalam memerangi wabah corona di Banten.

KH. Romly selaku Ketua MUI Banten, pada kesempatan tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi covid 19 dengan mengikuti ketentuan pemerintah dan selalu optimis serta tawakal kepada Allah.

Sementara itu, Ketua Umum SMSI,  Firdaus yang juga menjabat Waketum PUB Bidang Media berharap, insan pers dapat ikut berperan aktif dalam mendukung program penanganan covid 19 yang dilakuan oleh pemerintah daerah.

"Media dengan fungsinya, harus ikut mendukung dan mengawal langkah yang diambil pemerintah dalam menangani wabah corona ini dengan menyajikan informasi yang jernih, dan mendorong optimisme ditengah masyarakat" ungkap Firdaus, seraya berpesan agar para awak media dalam bertugas tetap berhati-hati dan berpegang pada protokol standar peliputan covid 19.

Tb. Sukatma, mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, untuk tidak ikut serta menyebarkan hoax, karena dampaknya akan membuat pesimisme dan silang sengketa ditengah masyarakat juga dapat terkena delik.

Dr. dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS.  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengatakan, dirinya  mewakili Bapak Gubernur, mengucapkan terimakasih kepada PUB atas bantuannya untuk memerangi Covid.19 di Banten.

Dokter yang dikenal ramah, cerdas dan cekatan ini juga mengatakan, perhatian PUB, SMSI dan seluruh rombongan merupakan stimulus untuk kita terus bersama menggerakkan masyarakat memberantas covid.

"Sesungguhnya seluruh lapisan masyarakat dapat membantu kami, bantuan itu tidak harus dengan memberi bantuan APD, Hand Sanitizer dan perlengkapan lainnya, tetapi dengan tetap berdiam dirumah dan mengikuti anjuran pemerintah, sesungguhnya telah sangat membantu kami," pungkas Ati lirih. (***)


Padang,Lintas Media News
Oknum pekerja CV Rendi Bersaudara dilaporkan wartawan ke kantor Polisi Sektor (Polsek) Nanggalo Padang, karena menghina wartawan dan media, sebagai upaya menghalangi tugas jurnalistik, Rabu (8/4/2020).

Hal ini diungkapkan oleh wartawan jurnalandalas.com dan disaksikan Khairul wartawan Mitrarakyat.com seusai dari kantor Polsek Nanggalo, bahwa pengaduan ini didasari adanya penyerangan dan penghinaan terhadap dirinya oleh oknum pekerja, ketika melakukan tugas jurnalis di lokasi pembangunan saluran drainase di kelurahan Kurao Kecamatan Nanggalo Padang pada hari Sabtu (4/4/2020).

Ironisnya, kepala tukang tersebut bukan menghina saja namun mengancam dengan menghubungi salah seorang Polisi Militer (POM) TNI." jelasnya.

Pembangunan proyek saluran drainase menggunakan APBD melalui dinas PUPR bidang SDA Padang, di jalan Lubuk Bayu kelurahan Kurao kecamatan Nanggalo yang sedang dikerjakan, terindikasi tidak sesuai spek dan metoda kontrak yang telah disepakati.

Dari dugaan tersebut, wartawan jurnalandalas.com dan mitrarakyat.com ke lokasi pengerjaan yang sedang berlangsung dalam pemasangan mortir batu drainase, dan sebagian sudah ditutupi dengan blockcover, namun terlihat lantai kerjanya hanya dengan tumpukan batu dengan lumpur dan sedikit semen.

Tidak tampak di lokasi proyek CV Rendi Bersaudara adanya pengawas kualitas dan kepastian kualitas atau quality control dan quality assurance (QA-QC) nya, begitu juga pengawas dari dinas PU Bidang SDA Padang.

Hal ini di konfirmasikan, hanya kepala tukang yang menjelaskan dengan bahasa penghinaan media dan menyerang mengajak pengeroyokan terhadap wartawan jurnalandalas.com.

Ketua kelompok masyarakat yang ikut andil dalam pengawasan proyek tersebut, mengakui proyek ini aspirasi dari anggota DPRD padang Faisal Nasir dan memang adanya pemasangan yang tidak sesuai dengan spek yang telah di tentukan, seperti besi blockcover dicampur dengan ukuran lain." katanya.Sabtu (4/4/2020).

Atas laporan pengaduan STTP nomor: 13/IV/2020 tersebut, Kepala Polisi Sektor Nanggalo, Sosmedya mengatakan, adanya pengaduan ini akan kami selidiki dan tindak lanjuti untuk memanggil terlapor secepatnya." tegas Kapolsek di ruang kerjanya.(*)


PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan.Pandemi virus Corona (Covid-19) tidak bisa disepelekan, karena menyangkut kehidupan orang banyak. Segenap komponen harus bersatu dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan menjadikannya sebagai bentuk tanggung jawab kolektif.

Hal itu disampaikan Gubernur saat
memimpin Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Sumbar yang dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur, Rabu (8/4/2020).

"Kita harus kompak dalam melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Corona di Sumbar dan menjadikannya sebagai bentuk rasa tanggung jawab bersama dalam melaksanakannya. Jangan ada yang bertindak sendiri-sendiri," himbau Irwan.

Terkait dengan adanya pasien Covid-19 yang sudah sembuh yakni empat orang, gubernur berikan apresiasi kepada dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang telah berjuang untuk mengatasi covid-19 di Sumbar. Tenaga kesehatan menjadi garda paling depan dalam menangani kasus Covid-19.

"Mereka telah berjuang demi kesembuhan para pasien positif covid-19. Selain sempat sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil,dan bagi pasien yang sudah sembuh, selanjutnya akan isolasi diri di rumah. Namun tetap pantau dan diawasi oleh dinas kesehatan",tuturnya.

Selanjutnya gubernur juga menyampaikan, bahwa Pemprov Sumbar sebagai pengaman sosial untuk masyarakat yang ekonominya terdampak akibat Covid-19. Dana tersebut bersumber dari realokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Irwan Prayitno mengatakan dana itu akan dibagikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp200 ribu setiap orang selama 3 (tiga) bulan, sesuai dengan nama-nama yang diserahkan oleh Kabupaten Kota. Paket itu akan diberikan kepada 359 ribu lebih masyarakat yang terdampak corona di Sumbar.

"Untuk sementara baru tujuh Kabupaten Kota yang menyerahkan daftar nama-nama tersebut. Insya Allah besok lusa sudah bisa kita bagikan," ungkapnya.

Gubernur menjelaskan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19 di Sumbar, ada ratusan lebih ruangan isolasi dengan 407 tempat tidur disiapkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19 di Sumbar.

Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Provinsi Sumbar telah mengajukan ke pemerintah pusat, sedang dikaji apakah sudah mendesak diterapkan PSBB atau belum.Ungkap Irwan.

"Di Sumbar telah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19 yang signifikan. Sekarang saja sudah 26 orang yang positif Covid-19. Saya perlu menetapkan PSBB untuk Sumbar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19," ucap gubernur.

Menurut gubernur potensi puncak penyebaran virus corona di Sumbar diprediksi terjadi di bulan Mei 2020. Kemudian mulai menurun di bulan Agustus ini. Sumbar akan dibanjiri para perantau yang pulang ke daerah asalnya. Perlu diantisipasi agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Sumbar.

"Kita tidak boleh lengah, tidak terawasi, perlu disiplin dalam bekerja. Termasuk masyarakat harus bisa bekerjasama dengan semua pihak, agar semua pergerakan Covid-19 bisa terpantau," tutupnya.

Hadir dalam rapat Wakil Gubernur Sumbar Drs. H. Nasrul Abit, Asisten III Setda Sumbar Drs. Nasir Ahmad, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Hj Merry Yuliesday, Mars, Ketua IDI Sumbar Dr. Pom Harry Satria, Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra dan kepala rumah sakit daerah lainnya.(rel/s)


Silungkang.Lintas Media News.
Pengrajin songket Silungkang sangat terpukul akibat dampak COVID-19, karena para pengepul hasil tenun tidak membeli kain tenunan pengrajin.

Aak, Pengusaha Songket “Vivi Songket”  mengatakan, sejak akhir bulan Pebruari 2020 ketika penyebaran virus CONVID-19 sudah masuk ke Indonesia para pedagang songket dari luar daerah menghentikan pembelian sehingga hasil tenun tidak bisa terjual. Menurut Aak, selama ini tempat penjualan terbesar songketnya ke Kota Medan, namun sekarang tidak lagi membeli sehingga barang menumpuk.

“Saya sangat prihatin melihat kondisi para pengrajin yang menjadikan songket sebagai satu-satunya sumber penghasilan mereka. Jika kondisi ini tidak ada perubahan maka saya khawatir mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tutur Aak melalui telepon selulernya, Rabu (8/4).

Helen Songket juga membenarkan bahwa pasar songket sangat terpukul akibat dampak virus CONVID-19. Menurut Helen,sudah  satu bulan  hasil tenun dari 50 pengrajin songket yang menjadi pemasok kain songketnya selama ini dihentikan pembelian akibatnya pengrajin songket tidak punya penghasilan lagi.

“Jujur saya tidak tega melihat kondisi para pengrajin karena selama ini songket merupakan mata pencaharian mereka. Para pengrajin tidak punya usaha lain, secepatnya Pemerintah Kota Sawahlunto segera mencarikan solusinya. Saya sendiri tidak tahu kepada siapa akan mengadukan persoalan yang dihadapi oleh seluruh pengrajin songket. Jika ada bantuan tanggap darurat COVID-1, pemerintah harus memberi bantuan kepada mereka yang terdampak tersebut,” kata Helen.

Eka pengrajin songket asal Desa Silungkang Tigo merasakan sekali dampak virus COVID-19 ini. “Saya tidak dapat menjual kain hasil tenun seperti biasa karena para pengepul songket tidak lagi membeli,” ujar Eka.

“Saya sangat terbantu adanya bantuan perantau Silungkang yang sudah menyalurkan sembako beberapa waktu lalu. Saya bersyukur sekali karena kondisi sekarang terasa sangat sulit untuk mendapatkan uang untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Jika ada bantuan dari pemerintah sebaiknya berikan secara merata karena sebagian besar masyarakat Silungkang hidup dari hasil tenun songket. Satu liter beras sangat berharga dalam kondisi sekarang”,tutunya.(*)




Padang.Lintas Media News.
Ditreskrimsus Polda Sumbar kembali amankan penambang tanpa Surat Izin Usaha Pertambangan di Jrg. Seroja Nag. Lubuk Jantan Kec. Lintau Buo  Utara Kab. Tanah Datar
Dgn pelaku Asad dkk pada hari Senin tgl 6 April 2020.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes. Pol. Satake Bayu, S.I.K di dampingi Kasubbid IV Ditreskrimsus Polda Sumbar Kompol. Bendot Prasetyo dan Kasubbid Gakkum Ditlantas Polda Sumbar AKBP. Nugraha pada Konferensi pers. Rabu (8/4) di Lobby Lantai 1 Mapolda Sumbar mengatakan.Dugaan Tindak Pidana melakukan usaha Penambangan Tanpa Izin Usaha Pertambangan (IUP) ini terungkap dari Operasi Kepolisian Ditlantas Polda Sumbar.

Menurut Satake Bayu Barang Bukti (bb) yang diamankan dari pelaku diantaranya, 1 unit eskavator dan terhadap pelaku dilakukan penahanan.

Pada kesempatan itu,Kabid Humas Polda Sumbar Kombes. Pol. Satake Bayu, S.I.K juga menyampaikan, saat ini sdg dilaksanakannya Ops Aman Nusa II yg kegiatannya pencegahan virus (Covid -19) dgn himbauan.

"Dilarang mudik, jangan mengumpulkan banyak  orang ,tetap di rumah ,cuci tangan pakai sabun ,jaga jarak ,pakai masker dan penyemprotan disinfektan",ujarnya .

Pada press release tersebut,juga disampaikan bahwa, tingkat kriminalitas di Wilayah Sumbar menurun dari bulan januari s/d maret 2020 dengan rincian januari 1158 perkara, pebruari 1135 perkara dan maret 958 perkara.Jelasnya.

Pada kesempatan itu,Direktorat Lalulintas juga menyampaaikan tentang kegiatan Ops Keselamatan Singalang 2020 yaitu tentang himbauan pencegahan Covid-19 yaitu berupa preemtif dan preventif , dan tidak ada penindakan kegiatan dilaksanakan diwilkum Polda Sumbar selama 14 hari terhitung dari tanggal 06 April S/D 20 April 2020.(sri)






Tanahdatar.Lintas Media News. Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengunjungi salah seorang pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi yang positif Covid-19 dinyatakan sembuh.Kemaren.

Pasien berinisial ITD (40), berjenis kelamin perempuan, asal Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, menjadi pasien pertama yang dinyatakan sembuh di Sumbar. Sesuai dengan  hasil Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang.

Meski pasien itu dinyatakan sudah bebas dari corona, Nasrul Abit mengingatkan bahwa perjuangan untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini belum berakhir.

"Bersyukur rumah sakit Achmad Mochtar bisa terkonfirmasi negatif dan saya mengimbau agar masyarakat tidak perlu resah," ucapnya.

Ternyata Covid-19 bisa dikendalikan. Agar masyarakat tidak tertular. Untuk itu, dia berharap Bupati, Walikota, dan semua masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, serta tetap melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di lingkungannya masing-masing.

"Kita terus berjuang melawan Covid-19. Saya minta kita semua untuk tetap berikhtiar dan tetap berdoa kepada Allah SWT, agar badai ini cepat berlalu. Penyakit Covid-19 tidak ada lagi di muka bumi ini," ujarnya.

Nasrul Abit berharap, adanya pasien Corona yang berhasil sembuh ini menjadi pemicu buat pasien lain agar termotivasi dan optimistis sembuh. Dia juga berharap, para pasien positif Corona yang masih dirawat segera menyusul sembuh.

"Saya berikan semangat buat yang masih dirawat. Jangan pesimistis. Ini kan sudah ada contohnya yang berhasil sembuh," katanya.

Covid 19 merupakan wabah virus yang tidak perlu terlalu ditakuti dan merasa malu untuk memeriksakan diri. Akan tetapi lebih baik cepat diketahui agar bisa ditangani tim dokter karena setiap orang punya kekuatan imun tubuh untuk sembuh melawan Virus Covid 19 ini.

Selain itu Nasrul Abit juga mengatakan, saat ini bantuan dari Gugus Tugas Pusat berupa Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 7000 set dan 35.000 masker, sudah sampai di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir Padang dengan menggunakan Pesawat Hercules TNI  A.1317 dikirimkan langsung dari Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta.

"Kita terus melakukan berupaya memenuhi kebutuhan APD untuk kebutuhan para tenaga medis kita. Seandainya masih kurang, kita pesan lagi. APD digunakan khusus untuk para pertugas medis. Keselamat para medis juga menjadi perhatian utama kita," tuturnya.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama, ITD pasien Covid-19 yang berhasil sembuh berpesan, agar pasien positif Corona yang masih dirawat disiplin mengikuti arahan dari tim medis yang menangani.

"Berkat do'a dan dedikasi semua tim medis di RSAM memberikan pelayanan terbaik bagi pasien COVID-19. Alhamdulillah, saya sembuh dan bisa kembali bersama keluarga. Terima kasih buat semua pihak yang telah berjuang untuk kesembuhan saya," ucapnya haru.(rel/s)


PADANG.Lintas Media News.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 7.000 set dan masker sebanyak 35.000 buah dari BNPB Pusat. Bantuan langsung diterima Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit kemare, yang rencananya akan disalurkan ke rumah sakit rujukan.

Bantuan dari Gugus Tugas Pusat, dikirimkan langsung dari Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta menggunakan Pesawat Hercules TNI  dan pukul 14.00 WIB tiba di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir Padang.

"Hari ini bantuan APD kita terima, segera kita distribusikan secara proporsional untuk rumah sakit daerah di 19 kabupaten kota termasuk rumah sakit rujukan yang ada di provinsi Sumbar sesuai kebutuhan," kata Nasrul Abit.

Menurut Nasrul Abit, dengan adanya kelengkapan APD ini diharapkan bisa membantu petugas kesehatan yang berada di garda terdepan dalam penanganan virus Corona.

"InsyaAllah bisa membantu petugas-petugas kita yang saat ini berada di garda terdepan. Karena mereka lah yang bertugas agar Covid-19 tidak tertular lebih banyak lagi kemasyarakat. Salah satu tantangannya adalah petugas yang memastikan mereka tidak terpapar atau tidak," sebutnya.

Dijelaskan Wagub Sumbar, APD tersebut sangat penting. Digunakan khusus terutama untuk tenaga kesehatan yang melakukan perawatan serta pelayanan di rumah sakit.

"Alhamdulillah sudah dibantu oleh pemerintah pusat. APD nya belum kita buka, semoga ini   bermanfaat bagi kita semua," ujarnya. (rel/s)


PADANG.Lintas Media News.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) mengapresiasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Sumbar dalam pembuatan masker.

Apresiasi tersebut disampaikan Wagub bersama Sekretaris Daerah Alwis,dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Adib Alfikri dan kepala sekolah masing-masing SMK.saat menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker hasil karya pelajar SMK Sumbar di kantor Gubernur.Kemaren.

Dikatakan Nasrul Abit.Berbagai macam cara dukungan masyarakat dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar). Di tengah kelangkaan Alat Perlindungan Diri (APD), partisipasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumbar dalam memproduksi masker sangat bermanfaat untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Nasrul Abit mengucapkan terima kasih atas tingkat kepedulian siswa-siswa SMK yang begitu tinggi. Termasuk bagi SMK terlebih memberikan inovasi untuk menyediakan dan memproduksi masker sendiri di tengah kelangkaan yang terjadi di Indonesia.

"Saya merasa bangga dengan adanya kreativitas pelajar SMK bisa memproduksi masker yang hasil memuaskan," ucap Nasrul Abit.

Selain itu Nasrul Abit berharap hasil produksi bisa lebih banyak sehingga dapat membantu kebutuhan masyarakat Sumbar. Apalagi masker terbuat dari kain yang bisa dicuci setelah dipakai. Rencananya produksi masker yang dihasilkan SMK ini akan dibagikan ke setiap rumah sakit dan Posko COVID-19 di tiap kabupaten kota di Sumbar atau masyarakat yang membutuhkan.

Sementara itu Sekda Provinsi Sumbar Alwis, memberikan apresiasi kepada siswa SMK yang berada di Sumbar, baik negeri maupun swasta yang sangat peduli terhadap antisipasi penyebaran Covid -19.

"Ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dalam berpartisipasi mencegah atau menjaga dari virus Covid-19," kata Alwis.

Ada delapan SMK yang memberikan bantuan tersebut yaitu, SMKN 8 Padang 4500 buah, SMKN 6 padang 500 buah, SMK 1 Lubuak Sikaping 400 buah, SMKN 1 Sawahlunto 1000 buah, SMKN 3 Payakumbuh 500 buah, SMKN 2 Bukittinggi 500 buah, SMKN 1 Sijunjung 550 Buah dan SMKN 1 Ampek Angkek, Agam 1000 buah.

"Kalau kita kumpulkan semua SMK bisa menghasilkan masker, Insya Allah semua kebutuhan masker di Sumbar akan terpenuhi," sebutnya.

Sebetulnya, siswa SMK sanggup mengerjakan pembuatan masker dalam jumlah lebih banyak lagi kalau semua siswa SMK diberdayakan untuk produksi masker.Sudah dipastikan Sumbar tidak kekurangan masker. (rel/s)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.