Pd, Panjang, Lintas Media, News.
Pilkada serentak, bakal digelar akhir tahun ini tinggal hitungan bulan. Namun,gaungnya masih dingin dan biasa biasa saja. Pada hal, untuk menjaring tokoh yang memiliki nilai jual dan punya segala galanya, tidak semudah membalik telapak tangan.
Khusus, untuk pemilihan calon Bupati Tanah Datar dan Wakil untuk saat ini,nyaris belum ada pasangan calon yang sudah pasti dapat dukungan dari partai politik. Meski, satu atau dua orang calon pasangan sudah ada yang mendapatkan kapal untuk maju pada bursa pemilihan kepala daerah Kabupaten Tanah Datar, untuk lima tahun kedepan.
Yang serius, dan berani terang terangan mengatakan maju bertarung menjadi orang nomor satu maupun orang nomor dua, Adalah Edytiawarman. Dt. Mudo. Mantan walinagari Tambangan, ASN kota Padang Panjang, jabatan terakhir sebagai Sekretaris KPU Padang Panjang, dimasa walikota Padang Panjang dijabat Hendri Arnis- Mawari.
Bagi, Edytiawarman maju sebagai orang nomor dua, atau katakanlah sebagai wakil Bupati, menjadi catatan sendiri bagi beliau secara pribadi, serta menjadi pemikiran bagi banyak orang,
terutama masyarakat Batipuah X Koto, Batipuah Selatan. Apakah,akan dibiarkan beliau berjuang sendiri atau bersama sama mengantarkan mimpi beliau unyuk menjadi orang nomor dua di Luhak Nan Tuo isuak.
Pasalnya, nyaris sebulan pertemuan di Rumah Makan Aie Badarun yang digagas putra putra daerah, yang melibatkan Niniak Mamak, tokoh masyarakat, Cadiak Pandai, Alim Ulama. Hingga saat ini, belum melahirkan kesepakatan dari apa yang direncanakan untuk menjaring saru orangTOKOH terbaik Kecamatan X Koto,Batipuah,Batipuah Selatan untuk diusung menjadi calon Bupati Tanah Datar lima tahun kedepan.
Berbalik, pada sosok Adytiawarman yang sudah terang terangan menyatakan niat bulatnya maju berdua bersama Betty Shodiq Pasadigoe sebagai wakil Bupati. Bagi, masyarakat kecamatan X koto, Batipuah, Batipuah Selatan. Hal ini, jangan anggap enteng. Pasalnya, niat itu sudah bulat dan telah didengar banyak orang." bagalanggang mato urang banyak." keinginan itu sudah ada sebelum pertemuan digagas yang melibatkan niniak mamak.
Dengan, lambatnya melahirkan kesepakatan untuk memilih salah seorang tokoh yang berpeluang memenanglan alek Pilkada Luhak Nan Tuo, melahirkan banyak tanda tanya yang sukar untuk dijawab. Jika dilihat, dari keseriusan tokoh penggagas acara patut kita berikan apresiasi yang tinggi akan kepedulianya terhadap daerahnya.
Namun, semangat tinggi saja tentu tidak akan menyelesaikan persoalan. Pasalnya, hingga hari ini, siapa yang akan diusung untuk maju sebagai calon orang nomor satu di Luhak Nan Tuo kelak, belum ada tanda tandanya. Dari empat orang calon, yang sudah memperkenalkan diri. Hingga sekarang, belum mengerucut dan bocoran dari ke empat calon siapa yang bakal diusung,juga belum ada sampai kini.
Susahnya, dari ke empat calon Bupati Tanah Datar, yang digadang gadang akan maju menjadi kepala daerah. Kndaraan, sebagai partai pendukungnya belum ada yang menyatakan pasti, sudah ada, atau belum partai pendukung. Dengan, parpol apa mereka mereka memberanikan diri untuk maju.
Waktu makin kasip, yang wajib belum terpenuhi. Takutnya, kita kehilangan kesempatan untuk menggiring tokoh X Koto, Batipuah, Batipuah Selatan menjadi penguasa di Luhak Nan Tuo. Bila, kondisi seperti ini tidak cepat cepat dicari jalan keluar yang baik. Jujur, tidak gampang mencari sosok yang punya nilai jual tinggi, untuk digiring menjadi orang nomor wahid memimpin Tanah Datar. Salah, dalam memilih. Tentu, akan berakibat buruk untuk kita semua.
" Bak kecek Urang tuo tuo wak tadahulu, muluik tadoroang ameh tadahannyo. Kok kaki nan alah tasoroang, tantu babaliak suruik indak mungkin. Untuk, menebus niat tersebut dari sekarang galang kembali niat itu. Bila masih memungkinkan. Jika tidak, langkah apa yang harus diambil sebagai alternatif kedua. Maju bersama, atau mendukung sepenuhnya pencalonan Ady Tiawarman menjadi orang nomor dua di Tanah Datar.
Jika, alternatif kedua kita tempuh. Tentu, niniak mamak, tokoh masyarakat, cadiak pandai, harus membuat komitmen dengan kedua calon pasangan. Artinya, bila kita mendukung penuh mereka berdua, harus ada komitmet diatas kertas terhadap kemajuan daerah disegala bidang.
Jika, alternatif itu tidak jalan. Tentu, kesepakatan awal untuk memajukan Putra daerah X Koto, Batipuah, Batipuah Selatan dari sekarang harus berani kita lahirkan. Bila tidak, harapan untuk melahirkan calon pemimpin dari daerah kita akan sukar diujudkan. Mengingat, sampai hari ini kita masih berkutat dengan angan, bukan berlari mencari satu dari sekian yang banyak calon yang ada.
Tahapan, pilkada makin dekat. Disisi lain, kita belum punya calon dan keberanian untuk melahirkan atau memilih calon yang ada. Kesanya, kita tidak punya keberanian dalam menentukan pilihan. Patut, juga kita belajar pada sosok Ady Tiawarman yang punya keberanian mempertaruhkan segalanya untuk menggapai impiannya. Pada hal, beliau bekerja sendiri dan berpikir sendiri. Kenapa, mereka sanggup. Atau, kita kubur dulu mimpi itu dan mendukung penuh Aditiawarman sebagai calon wakil Bupati. (maison pisano)