Galery Balanjo, pusat oleh-oleh khas Sumatera Barat. (foto:ist)

Padang, Lintas Media News
Gallery Balanjo yang merupakan salah satu toko suvenir dan pusat oleh-oleh khas Sumatera Barat yang didirikan oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang, dinilai cukup mumpuni dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya.

Selain sebagai salah satu pusat souvenir dan toko oleh-oleh terbesar di Kota Padang, keberadaan Gallery Balanjo di Jalan Pemuda atau depan Plaza Andalas, tentunya menjadi keuntungan bagi UMKM binaan CSR Semen Padang untuk bisa memasok hasil produknya untuk dijual di Gallery Balanjo.

"Sebagai pelaku UMKM binaan CSR Semen Padang, kami bersyukur produk kami bisa di pasarkan di Gallery Balanjo, apalagi gallery Balanjo merupakan salah satu toko suvenir dan oleh-oleh terbesar di Kota Padang," kata Syafni, salah seorang pelaku UMKM binaan CSR Semen Padang, Rabu (24/6/2020). 

Pengusaha oleh-oleh Sumatera Barat berupa Rakik itu juga mengatakan bahwa sejak memasok oleh-oleh di Gallery Balanjo, produksinya semakin meningkat, karena kebutuhan Rakik di Gallery Balanjo cukup besar. Bahkan, sekitar 20 persen Rakik yang diporduksinya di jual di Gallery Balanjo.

"Saya memasok Rakik sejak Gallery Balanjo didirikan, yaitu di medio September 2017. Saya lupa tanggalnya. Alhamdulillah, sejak adanya Gallery Balanjo, pendapatan saya bertambah karena adanya permintaan Rakik di Gallery Balanjo," ujarnya.

Sebelum menjadi salah satu pelaku UMKM yang memasok Rakik di Gallery Balanjo, pengusaha Rakik yang tinggal di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan itu menuturkan bahwa sebelumnya, Rakik yang diproduksinya hanya dijual di beberapa warung dan pasar satelit, seperti Pasar Simpang Haru dan Pasar Bandar Buat. 

"Kemudian di samping itu, saya juga melayani pemesanan oleh-oleh beberapa warga untuk dijadikan sebagai 'buah tangan' (oleh-oleh) bagi warga yang ingin berkunjung ke tempat saudara atau sanak keluarga yang ada di perantauan. Bahkan, Rakik saya ini ada yang pernah di kirim ke Jepang, Malaysia dan beberapa kota besar di Indonesia," bebernya.

Hal yang sama juga disampaikan oelaku UMKM binaan CSR Semen Padang lainnya bernama Aziar, yang tinggal di Purus II, jalan Gang Buntu, No33B, Purus, Kecamatan Padang Barat. Dikatakannya, sebagai UMKM binaan CSR Semen Padang, tentu sangat banyak keuntungan yang didapat. 

Selain mendapat kesempatan untuk menjadi pemasok suvenir dan oleh-oleh di Gallery Balanjo, bunga dari pinjaman modal usaha yang diberikan oleh CSR Semen Padang juga rendah, dan para pelaku UMKM juga dimbimbing dalam memenage keuangan melalui berbagai pelatihan. 

"Selain itu, para UMKM binaan juga difasilitasi untuk mengikuti pelbagai pameran di Kota Padang maupun di luar Kota Padang. Seperti saya misalnya, pernah diikutkan oleh CSR Semen Padang untuk pameran di Padang Fair tahun 2018 lalu. Dan hasilnya, konsumen saya bertambah dan penjualan saya meningkat," katanya. 

Sementara itu, Manager Gallery Balanjo M. Husni Tamrin menuturkan bahwa Gallery Balanjo ini diresmikan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada 24 September 2017, dan merupakan outlet yang khusus untuk mengakomodir para pelaku UMKM binaan yang memproduksi suvenir dan oleh-oleh khas Sumatera Barat. Jumlah tersebut, kata dia, tersebar di berbagai daerah di Sumatera Barat.

"Saat ini ada sekitar 40 UMKM binaan yang memasok suvenir dan oleh-oleh khas Sumatera Barat di outlet Gallery Balanjo. Selain outlet, kami juga memanfaatkan media sosial berupa Instagram untuk mempromosikan produk UMKM binaan yang dijual di Gallery Balanjo," katanya.

Tak hanya media sosial, manajemen Gallery Balanjo, kata Husni melanjutkan, juga bekerjasama dengan unit-unit kerja di lingkungan Semen Padang Group. "Kerjasamanya berupa oleh-oleh dan suvenir yang dibutuhkan oleh tamu dari masing-masing unit kerja di Semen Padang Group. Kalau ada tamu yang butuh oleh-oleh ataupun suvenir, kami siap memenuhuinya," tuturnya.

Terkait wabah Covid-19 yang berpengaruh terhadap produksi UMKM binaan, Husni pun menuturkan bahwa pihaknya juga telah melakukan berbagai evaluasi, termasuk arahan bagi UMKM binaan, seperti memanfaatkan e-commerce agar produk terus laku di pasaran. 

"Dari 40 UMKM yang memasok suvenir dan oleh-oleh, sebagian besar diantaranya telah memanfaatkan e-commerce dan alhamdulillah mereka survive, meskipun di sisi lain seperti penjualan secara offline, termasuk di Gallery Balanjo mengalami penurtunan," ungkapnya.

Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan bahwa Program Kemitraan merupakan salah satu program unggulan yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Sumatera Barat, karena dari ribuan UMKM yang telah dibina, secara tidak langsung mereka dapat, menyerap banyak tenaga kerja.

Di tengah wabah Covid-19 ini, M.Ikrar pun berharap agar pelaku UMKM terus maju dan berkembang, serta mampu menjadikan wabah Covid-19 ini sebagai tantangan untuk tetap survive. "Orang kalau terdesak, tentu akan berusaha mencari jalan keluar. Untuk itu, saya berharap agar seluruh UMKM binaan yang terdampak Covid-19, juga melakukan hal yang sama. Kita semua tidak boleh menyerah, dan kita harus bangkit bersama-sama," pungkasnya.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, PT Semen Padang adalah salah satu perusahaan yang menjadi pionir pengembangan UMKM di Indonesia. Hal itu dibuktikan jauh-jauh hari sebelum regulasi terkait pembinaan UMKM oleh pemerintah untuk pelaku usaha atau BUMN, PT Semen Padang sudah membentuk Bapak Angkat Industri Kecil (BAIK) untuk membantu pengembangan UMKM pada 1987. "Program ini konsisten dilakukan PT Semen Padang hingga saat ini," kata Nur Anita.

Sejak tahun 1987, PT Semen Padang telah membina lebih dari 5000 UMKM. Dari jumlah tersebut, sudah banyak yang mandiri dan berkembang. Saat ini jumlah UMKM yang aktif dan masih tercatat sebagai binaan CSR Semen Padang sebanyak 1303 UMKM. "Pembinaan yang dilakukan Semen Padang tak hanya membantu modal usaha, namun juga memberikan pelatihan manajemen, promosi dan mengikutkan UMKM pada pameran di dalam dan luar negeri," ujarnya. (LM/hms)
 
Top