Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Deli serdang Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muara enim Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Jakarta, Lintas Media News

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali menegaskan kepada wartawan dan anggotanya untuk menjaga independensi dalam Pilkada 2020. 

Apabila wartawan menjadi tim sukses pasangan calon atau terlibat aktif membantu maka wajib nonaktif dari profesinya sebagai wartawan dan keluar kalau duduk sebagai pengurus PWI.

Ketua PWI Atal S Depari dan Sekjen Mirza Zulhadi

Hal ini disampaikan Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari melalui surat edaran yang juga ditandatangani Sekjen PWI Pusat Mirza Zuhaldi dan Ketua Bidang Organisasis PWI Pusat Zulkifli Gani Ottoh dalam surat dengan nomor 1010/PWI-P/LXXIV/2020.

Dalam surat itu dirinya mengaku PWI saat ini mendapat banyak laporan tentang keterlibatan wartawan termasuk pengurus wilayah PWI yang mendukung calon tertentu di beberapa daerah. 

“Sebagaimana diatur dalam Peraturan Dasar PWI Pasal 1 Ayat (3) menyatakan PWI adalah organisasi wartawan Indonesia independen dan professional tanpa membedakan suku, agama, dan golongan maupun keanggotaan organisasi politik dan kemasyarakatan,” ujar Atal S Depari, Kamis, (12/11/2020). 

Atal pun menegaskan pengurus PWI Pusat tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi keras dan tegas, apabila ada anggotanya baik wartawan maupun pengurus yang melanggar dasar dan peringatan tersebut.

“Kode Perilaku Wartawan Pasal 5 secara tegas mengatakan wartawan dilarang melakukan hal tercela yakni perbuatan yang dapat merendahkan marwah, harkat, martabat, dan integritas profesi wartawan,” kata Atal.

Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi menambahkan, bagi anggota dan Pengurus PWI dari tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat yang melanggar segala peraturan maka akan menerima sanksi tegas. Mereka harus memilih menjadi wartawan atau tim sukses calon. 

“Apabila wartawan terlibat sebagai tim sukses maka mereka telah melanggar Peraturan Dasar PWI terutama Pasal 8 Ayat (C) yang berbunyi anggota PWI berkewajiban menjaga kredibilitas dan integritas profesi serta organisasi. Serta melanggar Kode Etik Jurnalis (KEJ) Pasal1,” ujar Mirza.

Mirza melanjutkan sesuai PD/PRT PWI pengurus PWI yang bertindak sebagai tim sukses dengan aktif membantu kemenangan pasangan calon tertentu maka harus mengundurkan diri. “Wartawan harus menunjukkan profesionalitas tinggi dalam tugasnya,” tambah Mirza. (*/b/rls)



Padang, Lintas Media News

Di masa pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat dianjurkan untuk rutin berolahraga, agar imun tubuh meningkat. Namun, masyarakat juga diingatkan untuk tidak salah memilih olahraga dan tempat untuk berolahraga di masa pandemi ini.

Spesialis Kedokteran Semen Padang Hospital (SPH) dr. Putra Rizki, Sp.KO pada Webinar Series #6 yang digelar PT Semen Padang di Gedung Serba Guna Semen Padang, membeberkan tiga panduan berolahraga atau latihan fisik untuk kebugaran di masa pandemi saat ini. 

Ketiga panduan penting itu adalah Frequency Intensity Time dan Tipe (FITP), Tempat dan Peralatan. Untuk FITP, seperti olahraga aerobik, sebaiknya dilakukan 3-5 hari dalam seminggu, kekuatan 2-3 hari seminggu dan untuk olahraga fleksibilitas bisa dilakukan setiap hari.

Ketiga jenis olahraga ini harus diperhatikan intensitasnya. Untuk intensitas ringan, yaitu olahraga atau latihan fisik yang bisa dilakukan sambil berbicara sampai nyanyi. Kemudian untuk intensitas sedang, sambil olahraga bisa berbicara, tapi tidak bisa bernyanyi dan terengah-engah.

"Sedangkan untuk olahraga dengan intensitas berat, saat diajak berbicara dia terengah-engah," kata dr. Putra Rizki saat menjadi pemateri Webinar Series #6 dengan tema "Panduan Aktifitas Fisik yang Efektif untuk Menjaga Kebugaran di Masa Pandemi", Jumat (13/11/2020).

Webinar Series #6 yang digelar secara virtual oleh perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu, diawali dengan senam bersama yang dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 8.30 WIB, dan senam tersebut dipandu oleh Ellen's Gym. 

Webinar itu juga diikuti oleh Komisaris Utama PT Semen Padang Mohammad Agus Syamsuddin dan juga Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury, serta ratusan karyawan/ti Semen Padang Group beserta keluarga melalui aplikasi Zoom Meeting.

Lebih lanjut dr. Putra Rizki menyampaikan soal tempat dan peralatan olahraga di masa pandemi. Kata dia, saat olahraga pastikan fisik dalam kondisi sehat dan fit. Kemudian supaya aman dan terhindari dari virus, sebaiknya tetap melakukan aktifitas fisik di rumah.

Kemudian bagi yang berolahraga di luar rumah, seperti bersepada dan joging, wajib mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak. Untuk olahraga sepeda dengan cara bergerombolan, jaga jarak 20 meter dari pesepada di depannya, dan 2 meter dari peseda yang ada di samping.

Sedangkan untuk olahraga lari, jaga jarak 2 meter dari orang yang ada di aebelah, belakang maupun di depan. Selama melakukan aktifitas olahraga di luar rumah, jangan sampai menukar peralatan olahraga dengan orang lain, seperti botol minuman dan barang bawaan pribadi (handuk dan pakaian).


"Di samping itu, hindari menyentuh permukaan sarana atau perakatan umun dan area wajah seperti mata, hidung dan mulut selama latihan fisik di luar rumah. Kemudian, pakai masker dan jangan lupa bawa masker cadangan," ujarnya.

Masker cadangan penting dibawa, tambah dr. Putra Rizki, karena untuk mengganti masker yang basah oleh keringat. Sebab, masker yang basak karena keringat wajib diganti, karena masker basah dapat menyebabkan sesak nafas.

"Bagi yang tidak biasa menggunakan masker saat berolahraga, harus dibiasakan, meskipun awalnya berolahraga pakai masker ada sensasi tidaak nyaman. Tapi sensasi itu akan hilang kalau sudah berolahraga dua kali atau lebih. Pakai masker disarankan, supaya tidak keluar droplet," bebernya.

Di masa pandemi ini, dr. Putra Rizki juga menuturkan bahwa olahraga berenang sangat cocok dilakukan, karena air bukan media penukaran COVID-19. Namun begitu, berenang di tempat umum harus memperhatikan standar protokol kesehatan, seperti jaga jarak.

Kemudian, di pintu masuk tempat berenang dipastikan ada pemeriksaan suhu tubuh. "Di samping itu, kita harus mandi pakai sabun terlebih dahulu sebelum berenang di tempat umum," pungkas dr. Putra Rizki. (*/b/hms)



Pdg. Panjang, Lintas Media News 

Wakil Walikota Padang Panjang Drs. Asrul membuka secara resmi kegiatan Musda Gabungan Organisasi Wanita (GOW) IX Kota Padang Panjang.

Kegiatan berlangsung di Auditorium II Mifan Water Park, Rabu (11/11). Menghadirkan unsur Forkopimda, Ketua BKOW Provinsi Sumatera Barat Ny. Wartawati Nasrul Abit, Ketua GOW Padang Panjang Ny. Nova Era Yanthy Asrul, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Syahdanur, S.H., M.M., Kepala Dinas Sosial PPKBP3A Dra. Osman Bin Nur, M.Si serta undangan lainnya.

Tema yang diangkat pada Musda ini yaitu Melalui Musda GOW ke IX Kota Padang Panjang "Kita Wujudkan Peran dan Fungsi Organisasi Wanita dalam Pembangunan Kota Padang Panjang".

Dalam sambutannya, Wawako Asrul menyampaikan bahwa peranan wanita sangat mendukung dalam membantu setiap program pemerintahan. "Nanti kami berharap peranan GOW dengan segala programnya dapat menyandingkan bersama program pemerintah," jelas Wawako Asrul.

Selain itu, Wawako Asrul juga mengucapkan terimakasih kepada Organisasi GOW atas dedikasinya selama ini, apalagi juga akan ada pelantikan dan pengukuhan untuk organisasi GOW yang baru.

Disamping itu, Ketua BKOW Provinsi Sumbar Ny. Wartawati Nasrul Abit mengucapkan apresiasi kepada GOW Padang Panjang yang telah bersumbangsih dalam menjalankan setiap programnya. "Kami meminta agar peranan GOW dapat lebih lagi menghimpun organisasi-organisasi wanita lainnya untuk saling bersinergi dalam mendukung dan melaksanakan setiap programnya," ujarnya.

Ditambahkan Ketua GOW Kota Padang Panjang Ny. Era Asrul bahwa Musda tahun ini bertujuan untuk menerima laporan pertanggung jawaban pengurus GOW masa bakhti sebelumnya, menyusun kepengurusan GOW tahun 2020-2025 serta merancang program-program kerja ke depan. (maison pisano)

PADANG . Lintas Media News.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Agam nomor urut 1, Taslim-Syafrizal secara substansi dan penyampaian terlihat yang paling siap dalam Debat Publik Putaran I yang diadakan KPU Agam, Kamis (12/11) malam, bertempat di studio Padang TV, Lubuk Buaya, Padang.

Pada segmen pertama penyampaian visi misi, dari keempat pasangan calon, Taslim dalam penyampaiannya sangat lugas dan bisa memanfaatkan waktu yang disediakan selama 3 menit, sementara calon lain terlihat gagap dengan membaca teks, dan waktu yang tidak terkontrol.

Segmen kedua yang membahas tata kelola pemerintahan, terlihat Taslim lebih mengusai issu-issu tata kelola pemerintahan Agam ke depan, dimana harus transparan, akuntabel dan menjauhi Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Pengawasan jalannya pemerintahan dengan melibatkan masyarakat Agam secara keseluruhan.

Pelayanan publik yang menjadi bahasan segmen ketiga, jawaban ke-empat pasangan calon terasa normatif. “Penggunaan teknologi informasi akan menjadi prioritas nantinya ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar pasangan nomor urut 3, Trinda Farhan-Kasni, saat menjawab pertanyaan moderator, memulai segmen ketiga.

Di segmen ketiga ini muncul ide strategis dari pasangan nomor urut 1 Taslim-Syafrizal mengenai pelayanan dasar di bidang kesehatan, yakni pendirian RSUD di Agam bagian timur. “Di Agam bagian barat sudah ada rumah sakit, dan untuk pemerataan pelayanan kesehatan, kami pandang perlu adanya RSUD di Agam bagian timur, karena 60 persen penduduk Agam itu berada di timur,” ucap Taslim.

Segmen ke-empat dan kelima, di antara para calon memberikan pertanyaan kepada pasangan calon lain, kemudian ada ruang untuk pasangan calon melakukan sanggahan, atau mendebatnya.

Saat berdebat, Taslim sempat mengkritisi visi misi Agam Madani dari pasangan Trinda Farhan-M Kani. “Selama ini Agam Madani itu baru retorika semata. Bagaimana mau Agam Madani, kalau untuk guru mengaji saja honornya hanya Rp1 juta setahun?” tukas Taslim, mengarah ke Trinda yang selama ini menjadi Wakil Bupati Agam.

Untuk melakukan reformasi birokrasi, bagi pasangan calon nomor urut 4, Andri Warman-Irwan Fikri akan mengangkat tenaga ahli dari para pakar, tetapi hal ini didebat oleh pasangan Trinda Farhan-M Kasni bahwa yang terpenting adalah bagaimana membangun sistem, kemudian memberi ruang kepada masyarakat untuk melakukan kontrol.

Pasangan calon nomor urut 2, Hariadi-Novi Endri juga menyorot masalah masyarakat yang tidak tuntas-tuntas, yang mengarah ke pasangan inkumben Trinda Farhan-M Kasni. “Seperti masalah Bukit Kapur di Kamang, dan masalah Danau Maninjau yang dana ke sana banyak, tapi masalahnya tidak juga tuntas,” pungkas pasangan Hariadi-Novi Endri.

Segmen terakhir, menjawab bagaimana penanganan Covid-19, masing-masing pasangan calon memberikan jawaban yang hampir senada, bahwa pandemi ini harus dihadapi dengan serius, disiplin, dengan penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan secara ketat.

Adapun Debat Publik Putaran I Pilkada Agam ini, tim perumus pertanyaan datang dari akademisi perguruan tinggi yang ada di Sumbar, di antaranya; Yulhendri (Dosen Fakultas Ekonomi UNP), Aidinil Zetra (Dosen Fisip Unand), Ismail (Dekan Fakultas Syariah IAIN Bukittinggi), Nurus Sa’adah (Dosen Sosiologi UIN Padang) dan Beni Kharisma Arrasuli (Dosen Fakultas Hukum Unand).

Acara debat calon Bupati dan Wakil Bupati Agam putaran pertama yang dibuka Ketua KPU Agam Riko Antoni ini, dihadiri Pjs Bupati Agam, forkopimda yang diundang secara live streaming, dan pendukung calon secara terbatas. Acara ini diselenggarakan tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

(Rel)


Sikakap, Lintas Media News

Usaha penggemukan sapi milik Pondok Pesantren Darul Ulum, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, tetap survive di tengah keterbatasan Mentawai sebagai desa tertinggal di Indonesia.  Itu semua tidak terlepas dari bantuan UPZ Baznas Semen Padang merupakan donatur tetap Pondok Pesantren tersebut.

Meski tidak begitu banyak jumlah sapi yang digemukan, tapi keuntungan dari usaha penggemukan sapi itu sangat membantu keuangan Pondok Pesantren Darul Ulum yang mayoritas dihuni oleh santri yang berasal dari dusun pedalaman di tiga kecamatan Mentawai, yaitu Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap.

Ketua Yayasan Darul Ulum Iswandi mengatakan,  saat ini ada enam sapi yang digemukan. Sapi tersebut dibeli di Padang dan sapi ini digemukan untuk dijual pada Hari Raya Idul Adha tahun depan. "Meski jumlahnya sedikit, sapi yang kami gemukan ini setidaknya dapat memenuhi kebutuhan sapi kurban di Mentawai," kata Iswandi, Kamis (12/11/2020).

Iswandi juga menceritakan bagaimana Pondok Pesantren Darul Ulum bisa memiliki usaha penggemukan sapi. Kata dia, sebelum usaha ini dimulai, Pondok Pesantren Darul Ulum sempat kesulitan biaya operasional. 

Pada tahun 2017, UPZ Baznas Semen Padang yang selama ini menjadi donatur tetap Pondok Pesantren Darul Ulum, datang ke Sikakap untuk menawarkan modal usaha penggemukan sapi.

Dengan senang hati, ia bersama pengurus Pondok Pesantren Darul Ulum lainnya, langsung menerima tawaran tersebut. Kemudian, pihak UPZ Baznas Semen Padang memberikan bantuan modal sebesar Rp60 juta untuk pembuatan kandang sapi dan pembelian tujuh ekor sapi. "Untuk perawatan sapi, kami bekerjasama dengan guru pesantren," katanya.

Sejak 2017, lanjutnya, sudah dua kali pihaknya menjual sapi untuk kebutuhan sapi kurban di Kepulauan Mentawai. Pada penjualan pertama tahun 2018, Pondok Pesantren Darul Ulum untung sekitar Rp19 juta lebih. Kemudian untuk penjualan kedua tahun 2019, sekitar Rp21 juta. 

Dari jumlah keuntungan yang didapat, 50 persen diserahkan kepada guru pesantren yang telah merawat dan memberi makan sapi.  Sedangkan sisanya, untuk memenuhi kebutuhan pesantren. "Untuk tahun 2020 ini, kami baru saja membeli enam ekor sapi. Dan kami akui, pembelian ini agak terlambat, karena pandemi. Harusnya awal tahun," ujarnya.

UPZ Baznas Semen Padang, lanjutnya, bukan kali ini saja memberikan bantuan untuk Pondok Pesantren Darul Ulum, tapi sudah berulang kali. Bahkan, UPZ Baznas Semen Padang juga rutin memberikan bantuan sebesar Rp1,2 juta setiap bulan untuk biaya lauk pauk bagi santri, dan bantuan honor guru sebesar Rp3 juta. 

"UPZ Baznas Semen Padang itu salah satu donatur tetap kami. 50 persen biaya kebutuhan pondok, berasal dari UPZ Baznas Semen Padang. Kemudian guru-guru pesantren kami ini, juga da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang. Untuk itu, saya selaku Ketua Yayasan Darul Ulum, sangat berterimakasih kepada UPZ Baznas Semen Padang," bebernya.

Koordinator da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang itu juga membeberkan sejarah pendirian Pondok Pesantren Darul Ulum. Kata dia, pendirian pondok ini berawal pada tahun 2012. Saat itu, Ia mengemukkan gagasan kepada teman-teman seperjuangannya di Desa Sikakap untuk mendirikan pondok pesantren. 

Gagasan itu digulirkannya, karena memang banyak masalah pendidikan yang terjadi di Mentawai, khususnya di Kecamatan Sikakap, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Beberapa masalah yang sangat mendasar adalah kondisi pendidikan di tempat tinggal kaum muslim di pedalaman Mentawai yang ada di tiga kecamatan tersebut.

"Di daerah pedalaman tidak ada sekolah setingkat SMP, apalagi SMA. Yang ada hanya SD. Untuk SMP dan SMA, adanya di pusat-pusat kecamatan. Daerah pedalaman sangat jauh dari pusat kecamatan, sehingga mengakibatkan anak-anak muslim yang ingin melanjutkan sekolah harus mencari tempat tinggal sendiri di pusat kecamatan," bebernya.

Namun, karena keadaan ekonomi orangtua yang di bawah rata-rata, lanjutnya, mengakibatkan anak-anak muslim di pedalaman atau di desa-desa yang jauh dari pusat kecamatan, tidak sanggup untuk menyewa rumah kos, sehingga mereka tinggal di rumah-rumah kosong tidak layak huni yang ada di pusat kecamatan, terutama di Sikakap.

"Keadaan yang sangat memilukan inilah, saya bersama teman-teman pada tahun 2013, kemudian menyewa rumah berukuran 6×7 meter di pinggiran Desa Sikakap. Di rumah itulah kami mengumpulkan mereka dalam sebuah Pondok Pesantren yang kami beri nama Pondok Pesantren Darul Ulum, yang artinya, rumah ilmu atau pusat ilmu," tuturnya. 

Dengan pemberian nama tersebut, Ia pun berharap Pondok Pesantren Darul Ulum kelak mejadi pusat ilmu pengetahuan di seluruh Sikakap, khususnya dan Mentawai umumnya. "Untuk memulai aktivitas di tahun pertama pondok didirikan, saya bersama rekan-rekan juga membentuk sebuah yayasan resmi untuk wadah bagi pesantren, yaitu Yayasan Darul Ulum," ujarnya.

Setelah yayasan didirikan, Ia pun mengunjungi kampung-kampung muslim di pedalaman Sikakap untuk meminta izin kepada orangtua yang anaknya bersekolah di Pusat Kecamatan Sikakap, agar orangtuanya bersedia menempatkan anaknya tinggal di Pesantren. Mayoritas semua orangtua mereka, setuju anaknya tinggal di pesantren.

Pada akhir 2013, Pesantren Darul Ulum mendapatkan perhatian dari Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia melalui seorang da’i nya yang bertugas di kampung muslim Tubeket. Melihat keadaan Pesantren yang memprihatinkan itu, Dewan Da’wah berusaha mencarikan donator untuk Pesantren Darul Ulum, sehingga pada tahun 2014 ada seorang donatur yang bersedia untuk mewaqafkan hartanya untuk perkembangan Pesantren. 

Kemudian, dibelilah tanah seluas 450 meter persegi. Tanah yang masih semak belukar itu dibersihkan secara bergotong-royong oleh warga dan seluruh wali santri yang dari pedalaman Sikakap. Setelah bersih dari semakbelukar, gotong-royong dilanjutkan dengan meratakan tanah yang masih miring.

Setelah diratakan, dibangunlah sebuah gedung berukuran 7x18 meter untuk asrama. Akhir tahun 2014, bangunan asrama tersebut sudah selesai dan siap untuk ditempati. Kemudian, Dewan Da’wah kembali mencarikan donatur untuk operasional dan konsumsi harian pesantren, serta mengirimkan da’i nya ke Sikakap untuk membantu pembinaan santri.

Berdirinya Pondok Pesantren Darul Ulum berpengaruh besar terhadap perkembangan keagamaan masyarakat Desa Sikakap dan  sekitarnya. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya hubungan erat antara Pondok Pesantren dengan masyarakat, Pemerintah daerah, Departemen Sosial, Departemen Agama.

Secara kelembagaan, Pondok Pesantren Darul Ulum berada di bawah yayasan Darul Ulum. Untuk menunjang kelangsungan pesantren,  Iswandi Juga mendaftarkan yayasan Darul Ulum sebagai panti asuhan yang dikelola bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten dan Propinsi. 

Dengan adanya Panti Asuhan ini, pondok pesantren mendapatkan bantuan subsidi, biaya bulanan, bantuan uang saku, buku dan sebagainya. Sedangkan untuk sarana dan prasarana pesantren, juga ikut berkembang seiring tahun berganti.

"Saat ini, Pondok Pesantren Darul Ulum memiliki dua level pendidikan, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SMP dan Madrasah Aliyah (setingkat SMA). Di samping itu, juga ada Tahfidzul-Qur’an yang mendidik santri agar mempunyai keunggulan dalam aspek Al-Qur’an," kata Iswandi.

Terkait dengan bantuan modal usaha penggemukan sapi untuk Pondok Pesantren Darul Ulum Mentawai, Kepala Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif mengatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan tersebut, karena program Pondok Pesantren Darul Ulum sejalan dengan program dakwah-advokasi UPZ Baznas Semen Padang.

"Kami di Mentawai juga menyebar sebanyak 51 da'i binaan kami. Dan para da'i tersebut juga berkalaborasi dengan Pondok Pesantren Darul Ulum untuk menysiarkan Islam di 'Tanah Sikerei' itu. Mudah-mudahan, Pondok Pesantren Darul Ulum Mentawai tetal survive di tengah keterbatasan finansial," kata Arif. (*/b/hms)

Pdg. Panjang, Lintas Media News

Jika tidak ada, aral melintang,Walikota Padang Panjang Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano, pada hari Jum’at, (13/11), akan menerima anugerah penghargaan dari Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto, tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan tahun 2020.

Wako Padang Panjang H. Fadly Amran

“Sedianya, penghargaan tersebut, akan diserahkan Menteri Kesehatan, Terawan kepada Walikota Fadly, secara virtual di ruang VIP Balaikota Silaing Bawah Kota Padang Panjang. Hal tersebut,  dikatalan Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang Nuryanuwar, menjawab LintasMedia diruang kerjanja,  Kamis, (12/11).

Lebih jauh, Nuryanuwar mengatakan, dari serangkaian penilaian yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Kota Padang Panjang diberi penghargaan antara lain :

Satu, penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan sebagai Kota Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).

Dua, penghargaan Sanitarian/petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Terbaik Kabupaten/Kota SBS/ODF kepada Susilawati, SKM dari Puskesmas Gunung Padang Panjang, dalam upaya merubah perilaku masyarakat yang higienis dan saniter melalui pendekatan STBM tahun 2020.

Tiga, penghargaan  Lurah terbaik, kepada Emrianis, SE, dari Kelurahan Ekor Lubuk, dalam upaya merubah perilaku masyarakat yang higienis dan saniter melalui pendekatan STBM tahun 2020.

Empat, Penghargaan Natural Leader terbaik kepada Eliza, S.pd dari Kelurahan Koto Panjang, dalam upaya merubah perilaku masyarakat yang higienis dan saniter melalui pendekatan STBM 2020

“Hal ini bertujuan menumbuhkan rasa kesadaran dan memobilisasi masyarakat, untuk terlibat dalam penyediaan layanan sanitasi berkelanjutan berbasis masyarakat. Sehingga lingkungan pemukiman, bebas dari pencemaran tinja manusia,” jelas Nuryanuwar. (maison pisano)

Padang, Lintas Media News

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Semen Padang Hospital (SPH) dr. Primadella Fegita, Sp. OG mengungkapkan bahwa ibu hamil (Bumil) lebih rentan untuk terkena COVID-19. 

"Seorang wanita ketika tengah hamil, mereka akan lebih rentan terkena COVID-19. Mereka rentan terkena virus karna imunitasnya yang menurun selama hamil. Inilah yang mengakibatkan imunitas menjadi lemah," ujar Dokter yang akrab disapa Della ini.

Selain itu, sistem imun dan kardiovaskular ibu hamil berpotensi memperberat bila terserang virus. Sehingga, kekuatan imunitas tubuh harus benar-benar diperhatikan oleh wanita yang tengah mengandung. Lemahnya sistem imun pada tubuh pada bumil tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh beberapa hal seperti perubahan pada sistem tubuh, pertumbuhan embrio dalam rahim hingga kekuatan tubuh yang harus menghidupi satu nyawa dalam tubuh ibu, yakni bayi.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar ibu hamil untuk memperhatikan asupan makanannya agar tidak rentan terkena penyakit. Namun Della menjelaskan bahwa Ibu hamil tak perlu terlalu takut dengan COVID-19 asal memperhatikan beberapa hal agar tidak terkena penularan virus tersebut.

"Ibu hamil tidak boleh memiliki kecemasan yang berlebihan. Untuk menjaga diri agar tidak terkena COVID-19 yaitu dapat keluar rumah sesuai kebutuhan saja, seperti kontrol kehamilan. Yaitu minimal kunjungan sebanyak 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada Trimester (TM) pertama, 1 kali TM kedua dan 2 kali pada TM ketiga," katanya.

Di sisi lain, ia menjelaskan COVID-19 tidak mempengaruhi peluang kehamilan dari seorang perempuan. Hal itu menurutnya, karena COVID-19 tidak menyerang uterus ataupun ovarium seseorang, sehingga perempuan yang telah sembuh dari COVID-19 tidak perlu merasa cemas dengan untuk memiliki momongan.

Selama masa pandemi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil dalam menjaga kehamilan seperti

Melakukan kontrol minimal 4 kali, tetapi boleh lebih bila ada masalah di kandungannya. Tiap TM, bumil sedapat mungkin dapat melakukan pemeriksaan USG untuk melihat perkembangan kehamilannya, sementara khusus TM terakhir diusahakan lebih dari 1 kali untuk dilakukan pemeriksaan.

Namun ia mengingatkan saat keluar rumah untuk kontrol, bumil tetap harus jaga jarak dengan orang lain, menggunakan masker dan cuci tangan setiap memegang sesuatu. Selain itu, disarankan untuk mandi setelah pulang dari berpergian agar tidak terkena penularan COVID-19 dari luar rumah.

Primadella memberikan beberapa tips untuk bumil yang tengah mengandung anaknya. Ia berpesan agar bumil jangan lupa selalu berdoa dan beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Selain itu, ia mengingatkan agar bumil tidak panik dan stres berlebihan, terutama karena pandemi ini.

"Kemudian, bumil diharapakan tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Selanjutnya Makan makanan yang bergizi, tinggi protein dan konsumsi makanan kaya serat dan vitamin.

Dan jangan lupa jaga jarak dan pakai masker, usahakan keluar rumah bila ada urusan sangat penting atau untuk kontrol kehamilan saja," ujar dokter Della.

Untuk bumil yang ingin melakukan kontrol atau diskusi terkait masalah kehamilan pada dr. Primadella Fegita, Sp. OG, silahkan datang ke SPH untuk membuat jadwal.. Jadwal prakter dokter Della yakni pada Hari Senin dan Kamis dengan jam kerja yakni pukul 09.00 - 11.00 WIB. Atau lakukan pendaftaran online pada website SPH. (*/b/hms)

Pdg. Panjang, Lintas Media News

Satu bulan, jelang pemilihan kepala daerah Sumatera Barat, calon Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi yang berpasangan dengan pengusaha muda Audy Joinaldi, semakin rajin turun kelapangan menyambangi masyarakat. Siang hingga malam, buya Mahyeldi mengunjungi beberapa tokoh berpengaruh dibumi Serambi Mekah ini.

Usai, bersilaturahmi dengan Ketua DPD PKS Nasrulah Nukman, para kader, simpatisan dilanjutkan makan siang bersama di Kantor DPD PKS Silang Bawah Padang Panjang. Ditemani, Buya Nasrulah, calon Gubernur Dumatera Barat, yang juga Walikota Padang Non aktif, menghadiri pesta perkawinan salah seorang kerabatnya di Hotel Aulia. 

Usai menghadiri pesta pernikahan, Buya Mahyeldi bersama rombongan menyambangi kediaman Owner  Sate Mak Syukur. Road Show, Buya Mahyeldi di Kota Padang Panjang, malamnya Mahyeldi bersama rombongan melakukan Shalad Magrib berjamaah di Masjid Asazi Kelurahan Sigando, Padang Panjang Timur.

Ketua DPD PPP PKS, Nasrulah Nukman pada LintasmediaNews, mengatakan kegiatan Buya Mahyeldi di Padang Panjang berlangsung selama sehari penuh  kota Padang Panjang. Waktu yang tersisa, kita mamfaatkan semaksimal mungkin dalam mensosialisasikan sosok buya ketengah tengah masyarakat. Artinya,  sebagai kader kita tidak mau terlena, didetik detik terakhir ini para kader bekerja lebih giat lagi, ujar Nasrulah. 

Sebagai Ketua DPD PKS Kota Padang Panjang, ini adalah sebuah kepercayaan yang luar biasa diberi kepercayaan menjadi ketua tim pemenangan kandidat. Saya,  berharap kepada seluruh kader  dan relawan pemenangan Mahyeldi-Audy hendaknya bekerja keras secara bersama-sama, saling bahu-membahu, saling melengkapi untuk kemenangan.

Lebih jauh Nasrulah Nukman mengatakan, memilih dan mendukung pasangan Mahyeldi-Audy bukan hanya sebatas suka saja. Namun tentu masyarakat khususnya tim relawan pemenangan mempunyai alasan tertentu dimana masing-masing tokoh yakni Buya Mahyeldi dan sosok muda Audy Joynaldi mempunya kelebihan.

“Umum masyarakat tau bagaimana sosok seorang Buya Mahyeldi, selain sederhana, Buya Mahyeldi juga seorang Umara atau birokrat sudah malang melintang sebagai wakil ketua DPRD Sumbar, 2 kali menjadi Walikota Padang. Sementara sosok Audy adalah seorang enterpreneur sejati sebagai pengusaha yang selama ini berkiprah di Indonesia timur.

Sejatinya, jika kedua tokoh ini bergabung dengan niat yang sama untuk membangun Sumatera Barat yang madani maka kita sangat meyakini sektor pertanian dan sub sektor perikanan dan peternakan yang mana sebagian besar masyarakat bergantung pada bidang atau sektor tersebut dapat berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ujar Nasrulah. 

Paul Hendri, seorang tokoh muda Kota Padang Panjang, sekaligus Seorang jurnalis,  tentu mempunyai pertimbangan dan alasan kenapa beliau memilih untuk mendukung pasangan Mahyeldi-Audy. Sudah tentu sebagai seorang tokoh tidak mungkin sembarangan untuk mendukung calon pemimpin ke depan.

“Pertama, kita lihat dulu apa visi dan misi Mahyeldi-Audy, yang kedua pengalaman beliau berdua dan yang ketiga kita sinergikan dengan kepentingan masyarakat Padang Panjang khususnya masyarakat Sumatera Barat pada umumnya. Kolaborasi background kedua tokoh adalah pertanian dan peternakan, maka dari itu saya yakin beliau berdua dapat memimpin Sumatera Barat yang Madani di periode mendatang,” pungkas Paul Hendri

Sementara, Buya Mahyeldi mengatakan, melihat antusias masyarakat setiap turun kelapangan kita yakin, usaha dan kerja keras para kader dan simpatisan, kita yakin perjuangan ini akan membuahkan hasil yang kita harapkan. Memang, makin keujung perjuangan ini makin terasa berat. Namun, kerja keras para kader yang tidak menggenal lelah, membuat keyakinan untuk meraih sebuah keberhasilan makin melecut semangat ini," pungkas Buya. (maison pisano)

Pdg,  Panjang, Lintas Media News-
Detik detik peringatan, Hari Pahlawan digelar di halaman Kantor Walikota, Silang Bawah,  Padang Panjang Barat,  kita Padang Panjang, Selasa, (10/11). Upacara berlangsung khidmat dengan Irup Wakil Walikota Drs. Asrul.  

Mengusung tema " Pahlawanku Sepanjang Masa", upacara diikuti oleh unsur ASN, TNI, Polri dan dihadiri oleh Forkopimda.

Wakil Walikota Asrul saat membacakan amanat Menteri Sosial RI, Juliari P Batu Bara menyampaikan, hari pahlawan perlu dimaknai dengan mengenang jasa para pahlawan mempertahankan kedaulatan negara Republik Indonesia.

" Apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan kiranya dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk meneruskan perjuangan mereka," ungkap Wawako Asrul.

Dahulu masyarakat Indonesia perjuangan dengan mengangkat senjata, sekarang melawan berbagai masalah bangsa seperti : kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham radikal, termasuk melawan pandemi covid-19.

" Meski dalam masa Covid, Peringatan Hari Pahlawan hendaknya dapat memberi energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu," lanjut Wawako Asrul.

Nilai nilai kepahlawan seperti percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, pantang menyerah, suka membantu, bergotong royong perlu terus dipupuk agar tumbuh di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia.

" Yakinlah apabila setiap anak bangsa Indonesia tertanam semangat dan nilai-nilai pahlawan, maka kita akan dapat menyelesaikan berbagai masalah bangsa," ungkap Wawako. 

Ujud,  kepediluan kepada para veteran,  Usai melaksanakan upacara, Wawako Asrul menyerahkan berupa bingkisan kepada sejumlah mantan para pejuang tersebut.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas PPKBP3A, Osman Bin Nur,  kepada LintasMediaNews mengatakan, upacara memperingati Hari Pahlawan biasanya, digelar Pemerintah Kota Padang Panjang di lapangan Anas Karim. Berhubung, kota Padang Panjang belum lagi terbebas dari pandemi covid 19. Jadi,  upacara memperingati hari pahlawan digelar dikantor Balaikota.  Meski sederhana, namun tetap khidman dan berjalan lancar pungkas Osman.(maisonpisano)





Padang,Lintas Media News.
Hari ini tahapan akhir Monev menuju Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Sumbar 2020.

"Tahap akhir penilaian untuk merebut prediket Informatif, menunu informatif dan cukup informatif atau kurang informatif, Selasa sampai Kamis"ujar Ketua Monev KI Sumbar Tanti Endang Lestari, Rabu 11/11 di Hotel Grand Zuri Padang.

Sekwan DPRD Sumbar Raflis mempresentasi pengelolaan informasi publik di DPRD Sumbar dihadapan peneli yang terdiri dari Adrian Tuswandi, Eka Vidia Putra, Arif Yumardi dan Syamsurizaldi

"Keterbukaan informasi publik untuk mengajak banyak orang untuk berpartisipatif dalam meujudkan clean and clear governance,"ujar Raflis.
 
Dan untuk inovasi DPRD sangat leading dalam memberikan akses informasi publik ke masyarakat.

"Kami punya delapan inovasi dalam rangka memberikan kemudahan akses informasi publik dan menebar informasi yang kami produksi di semua plaform media sosial,"ujar Raflis didampingi Lazuardi.

Sementara RS HB Saanin Padang memaparkan kelebihan komitmen dan regulasi serta inivasi memanfaatkan media daring dalam membangun keterbukaan informasi publik.

"Pelayanan kami menyediakan layanan  playstore berbasis android, dan melakukan upadate informasi setiap pagi,"ujar Direktur HB Saanin Ernoviana.

Senada dengan dua OPD tingkat Pemprov Sumbar RSUD Pariaman pun menegaskan komit'en koordinasi dan inovasi dihadapan komisioner KI Sumbar dan pakar dari UNP dan Unand.

"Kuncinya keinginan untuk terbuka, RSUD Pariaman sudah menerapkan sejak 2017 dan terpenting akses memperoleh informasi publik bisa melalui email dan website,"ujar Kabag TU RSUD Pariaman Elnofrida. 

Menurut Tanti hari ini ada tiga sesi presentasi sampai Rabu siang yaitu kategori OPD, Instansi Vertikal dan PPID Utama Kota dan Kabupaten. (rilis/st)

Padang,Lintas Media News.
Sekawanan orang tidak dikenal memepet dan menghadang kendaraan mobil di kawasan Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang, kemaren sekitar pukul 13.40 WIB. 

Mobil Daihatsu Xenia BG 1477 PU, milik Afdhal Azmi Jambak, yang dipepet oleh kawanan seperti tindakan premanisme tersebut. Begitu dipepet, dihalangi dari depan. Sementara satu mobil lain tampak pula di belakangnya. Satu orang laki-laki di dalam mobil Toyota Agya  BA 1126 FR, turun dan memberi aba-aba dengan tangannya agar mobil Afdhal berhenti. 

Merasa tidak kenal dan tidak ada urusan dengan orang tersebut, Afdhal Azmi Jambak, yang Pemimpin Redaksi Koran TRANSPARAN Merdeka Palembang, tidak mengindahkan perintah tersebut. 

Kawanan tersebut turun dan mendekati mobil mantan wartawan Harian Singgalang Padang era 1980-an tersebut. Mereka menyuruh turun. Tetapi Afdhal tidak mengindahkan. Kemudian, salah satu di antaranya mencoba mengambil kunci mobil. Afdhal dengan sigap menghalangi. Akibatnya kuku jempol tangan Afdhal patah dan berdarah. 

Kepada kawanan tersebut, Afdhal Azmi Jambak mengatakan akan ke kantor PWI Sumbar. Ketika seseorang di antara kawanan tersebut mengatakan ke kantor polisi saja, Afdhal dengan tegas menyatakan siap ke kantor polisi. Tapi mereka kawanan tersebut tidak beranjak dan mobil serta sepeda motor mereka tetap menghalangi mobil Afdhal. 

Selama hampir dua jam, Afdhal dan keluarga tidak bisa jalan karena dihadang kawanan yang beraksi seperti premanisme itu. 

Afdhal pun menghubungi sejumlah wartawan senior di Padang antara lain; Khairul Jasmi, Pemred Harian Singgalang Padang dan  Heranof Firdaus, Ketua PWI Sumbar, kemudian berkoordinasi dengan Kanit Tipiter Polres Solok, Fredi. 

WFredi mengingatkan Afdhal agar jangan sampa mobil dikuasai kawanan yang mungkin debt collector tersebut. "Lapor ke kantor Polsek terdekat atau ke Polresta Padang," pesannya seraya menambahkan, tidak boleh ada penghadangan mobil oleh debt collector apalagi preman. 

"Mobil yang menunggak bayar kredit, urusannya adalah antara kreditor dan debitor. Bila mau mengambil mobil harus ada putusan pengadilan dulu," katanya kepada Afdhal. Fredi sebelumnya, Kamis lalu juga bertindak terhadap aksi premanisme yang terjadi di Solok ketika ada mobil dan sepeda motor "dihadang" oknum-oknum yang mengaku dari aliansi tertentu, kemudian mengaku dari BFI Finance tetapi tidak menunjukkan identitas jelas. Fredi meminta kunci mobil yang dirampas oleh oknum di Solok tersebut dan STNK mobil untuk selanjutnya menyerahkan kepada pemilik untuk melanjutkan perjalanan. 

Sebagai orang yang mengerti aturan, Afdhal dengan tegas menolak permintaan kawanan tersebut karena cara mereka yang seperti tidak beretika dan sengaja tidak mau turun dari mobil. 

Dia mengajak kawanan tersebut ke kantor polisi terdekat, tapi mereka tidak mau. Kemudian Afdhal mengajak ke kantor PWI Sumbar di Jl. Bagindo Aziz Chan. "Kalau mau kita ketemu di Kantor PWI Sumbar dekat Imam Bonjol saja. Saya ada urusan di sana," kata mantan Sekretaris PWI Sumsel tersebut. Mulanya kawanan tersebut tidak mau. Kemudian baru mau dan menyatakan kita bertemu di Kantor PWI Sumbar. 

Afdhal dan rombongan menuju ke Kantor PWI Sumbar, kawanan tersebut mulanya mengiringi. Tetapi kemudian menghilang. Setelah cukup lama menunggu di kantor PWI Sumbar, Afdhal Azmi Jambak mendatangi Polresta Padang. Untuk melaporkan kejadian yang dialaminya ke petugas. 

Wartawan yg sejak 1984 sering ngepos di kepolisian tersebut menyampaikan keresahannya akibat ulah oknum-oknum yang tidak jelas dan beraksi seperti mau menangkap penjahat saja dan tidak menunjukkan identitas sama sekali. "Saya sudah coba call Kapolresta Padang tetapi tidak ada jawaban. Pesan lewat WA belum dibalas," katanya seraya meminta aksi premanisme ini bisa dihentikan karena meresahkan. 

Kepada petugas dari unit Tipiter Polresta Padang diperlihatkan foto dan video beberapa orang yang menghambat kendaraan milik Afdhal sehingga tertahan hampir dua jam. "Bapak sudah benar mempertahankan mobil tersebut. Jangan sampai dikuasai mereka. Kalau sudah sempat diambil mereka, repot," kata petugas tersebut seraya menambahkan mereka biasanya mengaku dapat kuasa dari perusahaan leasing untuk menarik kendaraan yang macet bayar angsuran. Tetapi kalau sudah ada masalah biasanya pihak leasing menyatakan tidak tahu menahu. 

Mengenai mobil atau kendaraan yang dipakai mereka biasanya plat mobilnya tidak asli atau palsu. "Kalau pakai mobil dengan plat palsu berarti melanggar hukum lagi dan mestinya ditindak tegas," kata Afdhal kepada petugas dengan panggilan Miko tersebut. Menurut petugas, polisi bisa bertindak kalau sudah terjadi tindakan kriminalitas seperti penganiayaan, perampasan kendaraan atau pengrusakan dan lain-lain. 

"Sehubungan dengan itu, saya laporkan mobil yang digunakan menghadang mobil saya dan orang-orang yang beraksi tersebut," kata Afdhal seraya menambahkan seyogyanya polisi bertindak tegas terhadap aksi-aksi yang meresahkan seperti yang terjadi di depan kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat, jalan Khatib Sulaiman Padang tersebut. 

Afdhal yang juga pengacara menyatakan dia akan menggugat pihak BFI Finance ke pengadilan agar jangan ada lagi orang-orang yang diperlakukan semena-mena tanpa putusan pengadilan. "Sepulang dari Sumbar mengikuti beberapa acara, saya akan gugat di Palembang," katanya tegas. (rls)

Padang,Lintas Media News.
Peran Ninik Mamak, KAN dan LKAAM di Sumbar terpinggirkan selama 10 tahun terakhir. Hal ini merupakan keluhan ninik mamak dan pemangku adat, termasuk Bundo Kanduang kepada Calon Gubernur Sumatera Barat  nomor urut 1 Ir. H. Mulyadi dalam beberapa kunjungan ke daerah-daerah dalam rangka bersiltaturahmi. Fungsi niniak mamak yang makin terpinggirkan disampaikan langsung kepada Mulyadi.

Menanggapi keluhan tersebut, Anggota DPR RI tiga periode ini ingin memperkuat peran niniak mamak dalam lingkungan masyarakat di Ranah Minang. Menurut Mulyadi hal tersebut penting karena peran niniak mamak sangat strategis di dalam masyarakat Minangkabau yang telah diakui sejak berabad-abad yang lalu.

Demi memperkuat peran tersebut, Mulyadi berkomitmen untuk menfasilitasi setiap nagari yang belum memiliki Balai Adat untuk bisa mempunyai Balai Adat sendiri. Dia berharap dengan adanya Balai Adat, peran dari niniak mamak semakin kuat di tengah masyarakat.

"Salah satu yang kami konsep ialah pentingnya Balai Adat bagi nagari-nagari yang belum punya Balai Adat. Agar niniak mamak makin dan tambah perannya di tengah masyarakat. Juga bantuan untuk KAN. Semua itu akan difasilitasi dengan anggaran melalui Perda Pemberdayaan," ucap Mulyadi yang berpasangan dengan Drs. Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman dua periode.
Balai Adat merupakan bentuk keberpihakan Mulyadi kepada pemuka adat di Minangkabau yang punya nilai luhur bagi kemaslahatan masyarakat. Anggota DPR RI dengan suara terbanyak se-Sumbar ini menyebut, dengan adanya Balai Adat per nagari akan memudahkan niniak mamak untuk berunding dan duduk bersama, menyelesaikan persoalan masyarakat yang bisa diatasi oleh peran pemuka adat.

"Dengan adanya Balai Adat, niniak mamak bisa bermusyawarah, bisa berunding, sehingga tidak susah lagi bagi niniak mamak untuk mencari tempat untuk memutuskan suatu persoalan," jelas Mulyadi di Kota Solok, Sabtu lalu seusai dipasangkan Baju Adat oleh Masyarakat Adat Solok.

Keinginan mewujudkan Balai Adat di Nagari ini menurut Mulyadi sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para pemuka adat. Agar nilai-nilai adat terus berkembang dan budaya Minangkabau yang disyiarkan niniak mamak terus berkibar. "Kalau ada Balai Adat, jika ada pengambilan keputusan strategis bisa dilakukan di sana. Hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah kedepan untuk terus memfungsikan kaum adat dalam hal ini diwakili niniak mamak," ujar Cagub Mulyadi

Pria kelahiran Bukittinggi ini yakin, jika peran pemangku adat makin kuat, maka akan bisa menangkal nilai-nilai negatif yang datang dari luar yang dapat merusak generasi penerus Sumbar. Peran adat penting yang akan menyelesaikan persoalan di luar pendekatan yang dilakukan pemerintah atau hukum negara.

"Begitu banyaknya persoalan sosial yang membuat generasi muda kita rapuh. Ini harus kita atasi dan itulah tugas pemerintah. Tetapi pemerintah sendiri saja tidak akan sanggup karena itulah peran Ninik mamak pemangku adat, Bundo Kanduang dan kaum cerdik pandai menjadi strategis dan penting," kata Mulyadi, calon kuat Gubernur Sumatera Barat mendatang. (rls)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.