Latest Post

50Kota Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam AROSUKA Bank Nagari Bantaeng BAWASLU SUMBAR Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Dewan Pers Dharmasraya DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jawa Barat Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk Linggau Mentawai Meranti Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Painan Pariaman PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang PWI PWI Sumbar Redaksi Redaksi 2 Riau Sawahlunto Selat panjang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung SMSI Solok Solok Selatan Sumbar Sumsel sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan


Padang.Lintas Media News.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Hermanto, MH bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Forkopimda Sumbar,kunjungi Pos Pengamanan Operasi Ketupat Singgalang 2020.

Kunjungan tersebut dilakukan di dua tempat, yakni Pos Pengamanan depan Transmart Padang dan Pos Pengamanan Cimpago, Pantai Padang, Sabtu (23/5).

Dengan menggunakan bus Polda Sumbar, rombongan bergerak bersama dari mako Polda Sumbar dengan kunjungan pertamanya adalah Pos Pam depan Transmart Padang.

Setiba di Pos tersebut, Kapolda dan rombongan disambut Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan, S.Ik. Disana, Kapolda dan Gubernur menanyakan situasi perkembangan di seputaran posko pengamanan kepada petugas setempat.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumbar dan Kajati Sumbar menyerahkan bingkisan kepada petugas jaga yang diterima langsung oleh Kapolsek Padang Utara AKP Nahri Sukra.

Selanjutnya, rombongan kembali bergerak menuju Pos Pengamanan Cimpago. Kapolda dan Gubernur juga menanyakan perkembangan situasi kamtibmas yang berada di seputaran pos pam, dan menyerahkan bingkisan oleh Danlantamal II Padang.

Usai melakukan pengecekan, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto menyebutkan, pengecekan yang dilakukan bersama Forkopimda Sumbar tersebut untuk mengetahui secara langsung situasi saat malam takbiran Idul Fitri 1441 H, khususnya di Kota Padang.

Terkait penanganan Covid-19, Kapolda mengatakan pihaknya terus melakukan upaya pencegahan, salah satunya dengan melaksnakan Patroli Skala Besar di tengah-tengah masyarakat.

“Kita masih berupaya untuk bisa menekan penambahan covid dari daerah pandemi. Kita menyiapkan patroli skala besar bersama jajaran TNI. Seperti yang barusan kita dengar bersama, petugas memberikan himbauan kepada masyarakat,” katanya.

Dijelaskan Irjen Pol Toni, jumlah posko pengamanan Operasi Ketupat yang ada di Sumbar keseluruhannya berjumlah 68 pos, dan untuk di Kota Padang sendiri terdapat 5 Pos Pengamanan.(Humas Polda Sumbar )


Padang, Lintas Media News.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Sumbar DR.H.URWATUL WUSQA,LC.MA menghimbau, segenap umat muslim di Sumbar untuk tetap bersama mencegah penyebaran covid-19 dengan cara tetap melakukan ibadah solat berjamaah dirumah dan tentunya juga pelaksanaan idul Fitri.

Himbauan itu disampaikan IKADE dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sehari jelang pelaksanaan solat idul Fitri 1441 Hijriah.

Disampaikan Urwatul, bagi masyarakat yang daerahnya termasuk zona merah penyebaran Covid-19, untuk jangan memaksakan pelaksanaan solat id berjamaah  di masjid dan lapangan yg mengundang berkumpulnya masa yg banyak.

Dan daerah yang masih dalam kategori zona hijau, tentunya perlu mengikuti protap yang telah diumumkan pemerintah dan MUI bagi daerah yang tetap menggelar solat id berjamaah di masjid dan lapangan terbuka.

"Kita meminta masyarakat dan jemaah mengikuti himbauan pemerintah dan MUI untuk tidak menggelar ibadah berjamaah di masjid, karena kondisi saat ini pandemi covid-19 masih belum memperlihatkan penurunan dan ini adalah bentuk ikhtiar kita menekan penyebaran virus Corona di Sumbar," terang Urwatul wusqa.

Himbauan IKADI tersebut tentunya cukup beralasan, mengingat terus bertambahnya jumlah orang yang terkonfermanasi positif Covid-19 di sumbar.

Hingga Jumat 22 Mei data pantauan Covid-19 di sumbar sudah menembus angka 438 orang positif,  840 Pasien Dengan Pemantaun dan 9012 Orang Dengan Pemantauan . Melihat grafik yang terus meningkat ini, tentunya berbagi upaya mesti dilakukan gunan menekan penyebaran virus yang menjangkit sebagian besar negara di dunia ini.

Lebih jauh pria yang juga anggota komisi Fatwa MUI Sumbar mengajak jemaah punya tanggung jawab bersama menekan penyebaran wabah virus korona tersebut. Salah satu upaya kita adalah dengan menghimbau umat muslim untuk beribadah solat berjamaah, Jumat dan solad  id rumah saja.
"Melaksanakan ibadah dirumah dalam kondisi pandemi saat ini, tidak akan mengurangi nilai ibadah kita sebagaimana beribadah di masjid. Tentunya dengan beribadah dirumah, sebagai upaya kita melindungi anggota keluarga dari penyebaran virus corona ,"ulas Urwatul WUSQA.

IKADI juga menganjurkan kepada  dai untuk tidak memberikan ceramah secara langsung kepada jamaah di mesjid serta shalat hari raya idul fitri, disaat pandemi virus covid-19, apalagi saat ini banyak orang yang secara penampakan fisik tidak ada tanda-tanda covid-19 atau bisa disebut Orang Tanpa Geja/ OTG

"Mari, bersama kita tekan penyebaran Corona ini, patuhi  himbauan pemerintah untuk psisychal distancing, social distancing, pakai masker saat melaksanakan aktifitas," tukas Urwatul Wusqa

Ketau IKADI mengajak umat selalu bermunajat kepada Allah agar pendemi Covid-19 selesai dan kita yang menyambut hari kemenangan idul Fitri  dilindungi Allah dan menjadikan musibah ini sebagai momen mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak beribadah.(rel)


Padang.Lintas Media News.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumbar Jasman Rizal,yang baru sehari dilantik Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno , langsung tancap gas membenahi instansi yang dipimpinnya.

Rapat evaluasi pun dilakukan untuk memberi penguatan tugas pokok dan fungsi Diskominfo, yang diikuti oleh seluruh pejabat struktural eselon III, Jumat (22/5) tadi.

Selain memberikan arahan pada lingkup internal, Jasman juga menyoroti pentingnya kehadiran Diskominfo di berbagai sektor penyelenggaraan pemerintahan, khususnya dalam memberikan edukasi dan sosialisasi berbagai program pemerintah kepada masyarakat.

“Tiga urusan yang menjadi kewenangan Diskominfo, harus dikelola seoptimal mungkin. Saya ingin seluruh potensi yang ada saling berkoordinasi, baik pada urusan komunikasi dan informatika, urusan statistik maupun pada urusan persandian,” papar dia.

Menurut Jasman, urusan informatika semestinya mampu diterjemahkan dalam melahirkan inovasi-inovasi guna menunjang penyelenggaraan pemerintahan yang kian hari semakin dinamis.

Ia mencontohkan, sejumlah aplikasi telah dibangun dan dikembangkan oleh Diskominfo.

“Tapi dilihat dari sisi pemanfaatan, apakah telah dimanfaatkan secara optimal, ini adalah tantangan sekaligus tanggung jawab kita bersama,” ujar mantan Kepala Biro Humas Setdprov Sumbar ini.

Selanjutnya, Jasman juga memberikan penekanan bahwa seluruh informasi terkait penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat adalah domain dari Diskominfo.

“Artinya kita harus mampu bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait, sembari menjadi jembatan informasi antara pemerintah dengan masyarakat luas,” ujar Jasman yang dalam waktu dekat kabarnya melakukan penyegaran jabatan di Diskominfo Sumbar.

“Belum secepat itu, tapi penyegaran posisi pejabat struktural di Diskominfo kedepan itu pasti,” ujar Jasman. (rel)




 Oleh : Ascot Amir

Gema takbir sebentar lagi akan kita dengar kan menyambut kedatangan Hari Raya Idulfitri 1441 H. Idulfitri tahun ini memang sedikit terkendala kemeriahannya seperti Idulfitri tahun-tahun sebelumnya. Kita semua tahu bahwa kemeriahan Idulfitri tahun ini disebabkan mewabahnya virus corona alias covid 19, atau pun sebaliknya.
Terlepas dari itu semua, kita khususnya umat Islam tetap  semangat dan berbesar hati, berbangga diri serta penuh bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Idulfitri 1441 H tahun ini tidak kalah pentingnya dari wabah virus corona yang menakutkan. " Walataqof walatahzan innallahama'ana ". Jangan takut, jangan gentar bukan kah Aku bersamamu ?
Berdasarkan acuan yang demikian, disamping imbauan pemerintah yang harus kita patuhi, tentu Idulfitri 1441 H tahun ini serta kemeriahannya tidak mungkin kita kesampingkan. Idulfitri adalah hari raya besar umat Islam yang penuh berkah, penuh hidayah dan juga penuh dengan limpahan rahmat dan karuniaNya. Tentu, jelas dan pasti kita mencari keseimbangan antara imbauan pemerintah dan datangnya Idulfitri, di mana kesehatan dan keselamatan kita dan keluarga perlu menjadii prioritas utama diantara keduanya, baik dalam rangka menyambut Idulfitri maupun menangkal dan mengantisipasi wabah virus corona ini.
Kita sadar dan menyadari bahwa segala sesuatunya berlandaskan kodrat dan iradat Allah semata. " Bismillahifaalullimayurid " Allah berbuat sekehendakNya !
Suratan dan takdir wajib dan harus kita terima dengan rasa syukur dan lapang dada, agar Idulfitri 1441 H yang sebentar lagi datang menghampiri kita, bisa membuat kita bahagia walaupun jauh dari sanak saudara dan keluarga. Itu hanya lah lahiriah semata. Ujian dan cobaan ini hendaknya membuat kita tambah dewasa untuk membaca, melihat dan mendengar apa sebenarnya yang terjadi di republik ini. Tabir dan rahasia itu dengan waktu yang tidak berapa lama seiiring wabah virus corona, kita dipertontonkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, " Ini lah saudara-saudaramu yang berbuat zalim, munafik, khianat, serakah dan juga tak peduli sedikitpun juga ? Konon khabarnya bukan saja rakyat jelata, fakir miskin yang menerima bantuan ini, akan tetapi Masya Allah yang pensiunan pun juga ikut serta menerimanya. Nauzubillah !
Kepekaan itu semakin langka dan jauh dari lubuk hati sebahagian anak manusia. Nada-nada miring masalah bantuan ini memang tidak bisa didustai dan diingkari. Bak kata pepatah Minang : " Muncuang tabuh bisa di tutup, mulut manusia apa lah kira ?
Mudah-mudahan kita sadar dan menyadari bahwa datangnya Idulfitri 1441 H tahun ini, membuat kita kembali suci. Suci dalam artian yang sesungguhnya.
Semoga...wassalam !!!

 Padang.Lintas Media News.
 Forum Wartawan Parlemen Sumatera Barat dan grup whatshap Teh Talua adakan buka bareng (BUBAR), diposko WAG jalan Pramuka Raya, Kamis (21/5).

Bubar yang disponsori pemyantun WAG Teh Talua serta penasehat FWP-SB, HM. Nurnas dan HM. Tauhid dihadiri 30 orang lebih Jurnalis dan berbagai profesi lainnya, semua bercengkrama tanpa mengabaikan standar protokoler keshatan masa pandemi covid-19.

HM. Nurnas mengatakan, meskipun dalam masa pandemi silaturahmi harus tetap dijaga, namun tetap mengacu pada aturan yang berlaku, shingga semua berjalan baik sesuai rencana.

Pada acara buka bareng tahun ini memang berbeda dengan tahun lalu, karena tidak melakukan makan bersama pada daun yang diletakkan diatas meja, dengan sambal ikan hasil tangkapan dari sawah, tahun ini karena mengacu pada standarisasi kesehatan makanan disediakan dalam bentuk paket terpisah.

"Meskipun dalam masa pendemi, silaturahmi tetap harus kita jaga, jangan hanya komunikasu melalui wa atau telp saja, komunikasi tatap muka juga penting, dan hari ini semua kita lakukan sesuai standarisasi pemerintah, baik jarak duduk maupun makan," ulas Nurnas.

 Nurnas juga mengatakan, kalau komunikasi hanya melalui wa atau telefon, maka kita tidak akan bisa melihat langsung kesehatan dan senyum teman-teman dan adik-adik.

"Silaturahmi ini juga untuk memastikan dan melihat langsung kesehatan adik-adik dan teman+teman semua, serta melihat senyum ceria dalam menjalankan ibadah puasa, ditengah-tengah pandemi," tambah Nurnas.

Dalam acara BUBAR tersebut para peserta tampak berdiskusi, membahas isu lokal maupun nasional, baik yang berkaitan dengan politik, hukum dan sosial, termasuk juga masalah kesehatan.

Sekaitan dengan acara BUBAR tersebut, ketua FWP-SB yang juga admin WAG Teh Talua, Novrianto dan kerap dipanggil Ucok, mengatakan, amat berterimakasih pada skeretaris komisi 1 DPRD Sumbar yang juga sekretaris fraksi Demokrat HM. Nurnas, karena telah menjadi sponsor utama dalam terselenggaranya acara.

Selain berterimakasih kepada HM. Nurnas, admin juga berterimakasih pada HM. Tauhid yang juga ikut menjadi sponsor BUBAR FWP-SB dan WAG Teh Talua, sehingga semua bisa bersilaturahmi secara langsung.

"Saya mewakili teman-teman, mengucapkan terima kasih tak terhingga pada bang Nurnas yang telah menjadi sponsor utama, demikian juga dengan bang Tauhid, yang juga ikut mendukung terlaksananya acara ini, moga Allah SWT menbalasnya dengan kebaikan berlipat ganda pula," ulas Novrianto.

Ditambahkannya, kegiatan BUBAR ini sebenarnya rutin dilakukan setiap tahun, namun kali ini cara berbukanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena harus menguikuti standard penanganan covid-19.(rel/fwp-sb)


Padang,Lintas Media News.
Jelang Idul Fitri dan ditengah pandemi Covid-19, adalah saat yang tepat untuk berbagi. Kepedulian itu ditujukan oleh Keluarga Besar Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumbar, yang menyerahkan paket sembako Kamis (21/5) pagi di Jalan Batang Antokan, Komplek GOR Agus Salim Padang.

Ketua Umum Kadin Sumbar H. Ramai Saleh secara simbolis menyerahkan paket sembako untuk tukang becak Pasar Pagi Padang, untuk kelompok nelayan Patenggangan Air Tawar dan keluarga miskin di Berok, Siteba. Masing-masing kelompok mendapatkan 30 paket sembako. Sisanya 10 paket lagi dibagikan di sekitar Kantor Kadin.

Menurut H. Ramal Saleh, akibat pandemi Covid-19, semua masyarakat terdampak oleh wabah ini, termasuk juga pengusaha banyak yang tutup usaha. "Dalam situasi perekonomian yang sedang sulit ini Insya Allah Ketum Kadin Pusat Rosan P. Roeslani masih bisa berbagi dan kita serahkan untuk warga yang sangat membutuhkan," kata Ramal Saleh lagi.

Harapan Ramal Saleh kepada masyarakat adalah kita patuhi himbauan pemerintah untuk memutus penyebaran Virus Covid-19 ini, yaitu menjaga jarak, tidak berkerumun, menjaga kebersihan tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan selalu menggunakan masker.

"Kita harapkan wabah Covid-19 ini cepat berakhir dari Indonesia dan mari kita bangkit kembali bersama-sama," harap Ketum Kadin Sumbar, yang didampingi oleh Waketum Bidang Infrastruktur Ir. Nasirman Chan, M.Eng. dan Waketum Bidang Kelembagaan Koperasi Masrizal Mamak.

Penyerahan paket sembako dari Kadin ini mengikuti protokol kesehatan, hanya perwakilan saja yang datang. Paket yang berisi beras, minyak goreng, sarden, mie instan dan gula itu diantarkan ke kelompok penerima oleh Kadin. (*)


PADANG.Lintas Media news.
Sesuai hasil diskusi
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit melalui Video Conference (Vidcon) bersama Niniak Mamak se Sumbar, terkait penyelenggaraan shalat Idul Fitri tahun ini (1 Syawal 1441 Hijriah) tidak lepas dari Maklumat 007 yang telah dikeluarkan oleh MUI Sumbar.

Ketua Umum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Datuak Palimo Basa, menekankan pada Humas Sumbar, krmaren melalui wawancara dalam jaringan (daring), Buya menyampaikan bahwa dipastikan belum akan ada Maklumat baru yang dikeluarkan MUI Sumbar hingga Hari Raya di bulan ini.

Dijelaskan, dalam maklumat tersebut, ada dua poin penekanan daerah menjadi dua terkait penyelenggaraan shalat Idul Fitri. Pertama, daerah "Terkendali" harus ada klasterisasi dari daerah yang ada di Sumbar, ada yang kondisi wabah di daerahnya terkendali sehingga bisa dikatakan tiada penularan di sana, dan daerah yang "Tidak Terkendali" yaitu daerah yang masih dalam kondisi berisiko tinggi. Bagi daerah yang minim risiko atau terkendali ini lah peluang masyarakat untuk menunaikan ibadah shalat Idul Fitri.

"Sejak awal MUI Sumbar tidak pernah melarang shalat berjemaah, secara total tapi ada ketentuan kondisi keberadaan masjid/surau/mushalla sebagaimana juga dalam Maklumat MUI 007 poin 3," ucap Buya Gusrizal.

Buya Gusrizal mengatakan, di daerah yang tidak terkendali itu mlah kami MUI Sumbar menghimbau tidak ditunaikan shalat di lapangan atau di masjid. Kalau mau juga, harus melakukan prosesur ketat.

"Pemerintah berkewajiban memfasilitasi umat beribadah. Tapi harus ada pengawalan yang ketat bagi masyarakat dalam penyelenggaraan shalat Idul Fitri ini sehingga umat terlindungi dari berbagai kemungkinan penularan Covid-19 dan jangan sampai pula kegiatan 'idul fithri dituduh sebagai kambing hitam penyebab penularan", tutur Buya.

Pengamanan dan pengawasan bisa dilakukan dengan ketat dalam berbagai bentuk dengan disiapkannya oleh pemerintah daerah seperti penerapan prosedur COVID-19 dan konsistensi untuk kedisiplinan, yang harus sesuai dengan protokol kesehatan.

"Saya berharap dalam pelaksanaan nantinya Pemerintah betul-betul memfasilitasi umat sesuai protokol kesehatan dengan penyediaan hand sanitizer yang halal (tidak menggunakan alkohol) atau yang tidak membatalkan wudhuk. Paling tidak, menggunakan sabun cuci tangan," imbaunya.

Kemudian jangan terlalu banyak kerumunan. Tempat ibadah yang selama ini disatukan, mungkin saat ini bisa diklasterisasi, dibuat di beberapa tempat sehingga tidak rumit untuk mengawasi dan mengawal masyarakat demi menghindari kerumunan.

"Ini sudah menjadi keputusan MUI Sumbar, kita tidak mengeluarkan Maklumat baru tetapi mengeluarkan bayyan (penjelasan) No. 001 MUI Sumbar sebagai penjelasan dari Maklumat 007 karena masih relevan dan masih sesuai dengan kondisi perkembangan Sumbar saat ini," ujar Buya.

Ditambahkannya, lagi MUI tidak mengustilahkan zona merah dan zona hijau tapi terkendali atau tidak terkendali. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan banyak wilayah di Sumbar yang bisa menyelenggarakan shalat Ied, karena memang ada lokasi-lokasi yang tidak ada warga terjangkit atau notabene tidak ada orang luar yang masuk ke daerah tersebut dan di daerah tersebut memang tidak ada Orang dalam Pemantauan (ODP).

"Seandainya suatu Nagari ingin melaksanakan shalat Ied, terlebih dahulu dalam Nagari tersebut memiliki kesepakatan agar jangan sampai ada jamaah dari luar yang bergabung karena risikonya sangat tinggi, bisa jadi yang bersangkutan berasal dari daerah wabah," sebut Buya Gusrizal.

Termasuk berkoordinasi dengan pihak berwenang di daerah tersebut. Jika Gugus Tugas setempat menilai lokasi itu aman, dan dikoordinasikan juga dengan MUI daerah setempat, maka penyelenggaraan shalat Ied bisa dilakukan.

Terkait pelaksanaan shalat Idul Fitri MUI Sumbar mengimbau agar masyarakat mulai saat ini sudah mulai meningkatkan kewaspadaan didaerahnya, agar pelaksaan shalat Ied bisa terselenggara tanpa ada wabah di Nagari tersebut.(rel)


Jakarta, Lintas Media News.
Tampil bagai qori Mesir,Andra menjadi peserta terbaik pada Indonesia mengaji yang ditayangkan Indosiar kemaren,dalam program di rumah saja yang selalu hadir menghibur dan menginspirasi pemirsa di rumah.

Dibuka dengan pembacaan potongan ayat Al-Quran dari surat An-Nahl 80 - 81 dari Juara LIDA 2019, Faul bersama dengan salah satu host, Gilang Dirga. Pada kesempatan itu, keduanya berhasil menunjukkan kepiawaian mereka dalam melantunkan tilawah yang sangat syahdu dan indah di atas panggung Ramadan Dirumah Saja.

Pada segmen Indonesia Mengaji kembali menampilkan 3 Qori terbaik Indonesia dan mengajak pemirsa dirumah untuk mengaji bersama. Di episode Selasa, 19 Mei 2020 kemarin tiga Qori yang tampil adalah Andra (Sumatera Utara), Reza (Jawa Barat) dan Rizki (Kalimantan Selatan) yang bersaing untuk mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia ke MTQ Internasional.

Pembacaan tilawah yang penuh dengan penjiwaan lengkap dengan tartil yang sempurna tersaji dalam penampilan Qori asal Sumatera Utara, Andra yang pada kesempatan ini membacakan potongan ayat Quran dari surat Ali-Imran ayat 133-134.

 Penampilannya pun menuai pujian dari para Dewan Juri, salah satunya Hj Mariah Ulfah yang memujinya bagai Qori dari Mesir. Atas penampilan memukaunya tersebut dirinya pun berhasil mendapatkan predikat sebagai peserta terbaik pada malam itu dan mendapatkan hadiah senilai Rp 7 juta serta berkesempatan untuk mewakili Indonesia ke MTQ internasional.
Berbeda dengan penampilan Andra, Rizki (Kalimantan Selatan) yang pada malam itu membacakan potongan ayat dari Quran surat Al- Baqarah ayat 124-126 harus puas menduduki posisi terbaik kedua dan membawa hadiah sebesar Rp 5 juta  sementara  Reza (Jawa Barat) dengan pembacaan ayat Quran dari surat Asy-Syuro ayat 39-43 menduduki posisi terbaik ketiga dan membawa pulang hadiah seniali Rp 5,5 juta.

Sementara itu program “Beraksi Di Rumah Saja” yang semalam hadir menemani waktu sahur pemirsa di rumah kini sudah memasuki Top 6 dengan menghadirkan 3 Ustadz yang unjuk kemampuan terbaiknya pada babak ini. Penampilan Hari (Purwokerto) dalam membawakan tema “Mutiara Anak Kecil” menjelaskan 5 hal yang dimiliki oleh anak kecil yang seharusnya diterapkan oleh orang dewasa agar menjadi kekasih Allah SWT.

Melalui cara penyampaian yang sangat unik dan menghibur Ustadz asal Purwokerto tersebut berhasil mendapatkan pujian dari para Komentator. “Tidak mudah menciptakan suasana yang segar dan menghibur dalam membawakan sebuah tausiyah, namun penampilan Ustadz Hari malam itu dapat terlaksana dengan baik tanpa mengurangi isi dari ceramah itu sendiri”, puji Ustadz Solmed.

Hal serupa juga berlaku bagi penampilan dua ustadz yang berhasil menuai pujian dari para Dewan  Komentator. Diantaranya  adalah  Doni Dion (Bekasi)  yang pada malam tadi berhasil memikat hati Ustadz Pantun  dengan pembacaan shalawat dalam tema “Yuk Kita Berinfaq”.

 Menurut Ustadz Pantun, pembacaan shalawat yang dilakukan oleh Doni Dion merupakan ide yang sangat cemerlang sehingga tema ceramah menjadi lebih terasa sempurna. Selain Doni Dion, penampilan Wardi (Nusa Tenggara Timur) yang pada malam itu menjelaskan bagaimana cara menghadapi permasalahan dengan kesabaran melalui sebuah tali dalam tema “Pelajaran Dari Sebuah Tali” pun menuai pujian dari Ustadz Subkhi, menurutnya Wardi sudah sangat kreatif dalam memanfaatkan yang ada di sekitar sebagai analogi sehingga materi yang disampaikan menjadi lebih ringan dan menarik untuk di dengar.

Ketiga peserta telah menampilkan penampilan terbaik mereka di hadapan seluruh Dewan Komentator. Namun sayang bagi Wardi (Nusa Tenggara Timur) yang mendapatkan nilai terendah 31,05% harus wassalam dan menghentikan langkahnya di Beraksi Dirumah Saja. Sementara Hari (Purwokerto) dengan perolehan nilai tertinggi sebesar 26.36%, diikuti oleh Doni Dion (Bekasi)  yang berada di peringkat dua dengan perolehan nilai sebesar 32.59%, berhasil melangkah maju ke babak selanjutnya.(rel/St)



PADANG.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai mengatakan, di Minangkabau niniak mamak orang yang berbudi tinggi dan panutan adat bagi anak kemenakan. Sebagai penghulu, harus dimaknai secara mendalam bagaimana peran penting seorang panghulu dalam kehidupan masyarakat adat Minangkabau, termasuk penanganan virus corona di wilayahnya.

Pada diskusi tersebut Nasrul Abit mengatakan peran niniak mamak dalam percepatan penanggulangan wabah Covid-19, menegaskan bahwa tokoh masyarakat menjadi kunci untuk penanganan wabah virus corona (Covid-19), upaya untuk menghentikan pandemi virus corona di wilayahnya.

Nasrul Abit menyampaikan, berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan terkait percepatan penanggulangan Covid-19. Salah satunya ada daerah yang pelit mengirim tes SWAB-nya ke Laboratarium Kesehatan RS Unand Padang, dengan berharap daerahnya bisa dikatakan bersih dari Covid-19.

Ini pengertian salah, ingin pertahankan predikat daerahnya zero positif Covid-19. Sehingga kepala daerahnya enggan mengirim tes SWAB serta melakukan tracking terhadap warganya.

"Niniak mamak basilengah, anak kamanakan basiarak jo baserak, lain padang lain bilalang, lain nagari lain penanganannya," ucap Datuak Malintang Panai.

Masyarakat harusnya bisa memeriksakan diri pada rumah sakit, disinilah peran niniak mamak mengajak kaumnya untuk bisa periksakan diri. Padahal, seluruh pembiayaan tes SWAB menjadi tanggung jawab pemprov Sumbar.

Virus Corona bukan penyakit "Aib" yang tidak perlu ditakuti, inilah yang perlu diluruskan oleh para niniak mamak, kalau tidak bakal banyak merenggut nyawa masyarakat, karena penanganannya sudah terlambat. Dan ini akan dipertanggung jawabkan kepala daerah bersangkutan kepada Allah SWT.

"Pemangku adat Minangkabau di Sumbar, harus pro aktif perang melawan Covid-19 dengan mendata warganya datang mudik kedaerahnya dengan melakukan isolasi," ucap Nasrul Abit.

Nasrul Abit menjelaskan, bahwa saat ini ada 420 orang terinfeksi Covid-19 di Sumbar yang berasal dari luar yaitu para pemudik yang masuk ke Sumbar.

Untuk itu perlu ketegasan petugas diperbatasan untuk melarang semua kendaraan penumpang yang masuk ke Sumbar dan kendaraan antar kabupaten kota. Selanjutnya kepada Kabupaten dan Kota diberikan kebijakan sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.

"Kita memperketat pemeriksaan seluruh pintu masuk di jalur-jalur perbatasan. Setelah jalur udara dan laut, kali ini jalur darat. Langkah ini, sebagai upaya mencegah masuknya COVID-19 ke Sumbar," ungkapnya.

Dia menjelaskan pintu masuk jalur darat ke Sumbar cukup banyak, masing-masing dari Riau melalui Kabupaten Limapuluh Kota, dari Jakarta hingga Jambi melalui Dharmasraya, dari Medan melalui Pasaman, dan dari Bengkulu melalui Pesisir Selatan.

Wagub Sumbar minta Niniak Mamak bisa berperan aktif dalam menutup semua jalan-jalan tikus masuk wilayah sumbar dengan berbagai langkah yang kini tengah dilakukan untuk memaksimalkan usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Untuk memaksimalkan langkah antisipasi itu, tegas Nasrul Abit, perlu peran dan dukungan semua pihak, terutama kalangan ninik mamak, dalam mengawasi, mendampingi serta melindungi anak kemenakan, bahkan masyarakat dari serbuan virus mematikan itu.

"Intinya, masyarakat dituntut untuk bisa disiplin, dengan disiplin seluruh masyarakat, kita yakin kondisi ini akan segera berlalu. Dukungan masyarakat adalah kunci utama," tuturnya.

Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Datuak Palimo Basa menegaskan bahwa Sholat Idul Fitri (Shalat Id) saat daerah terjangkit Covid-19 yang wabah atau daerah penularan yang tidak terkendali, dilaksanakan keluarga inti di rumah saja. Jangan dilaksanakan di masjid ataupun di lapangan. Hal itu sebagai upaya antisipasi penularan virus korona.

Nomor satu itu di daerah wabah atau daerah penularan yang tidak terkendali.


Jika ada masyarakat yang ingin Sholat Id di lapangan atau masjid, maka pemerintah daerah harus bisa memastikan dulu bahwa daerah tersebut warganya tak ada satupun yang terjangkit virus Covid-19. Pemda harus berkoordinasi dengan organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat di wilayah tersebut.

"Harus memastikan daerah yang minta Shalat Id tersebut telah benar-benar aman dari paparan Covid-19. Daerah tersebut tidak ada warga yang pernah terinfeksi Covid-19 atau daerahnya masuk zona hijau," ujar Buya Gusrizal

Buya Gusrizal menjelaskan bahwa penyelenggaraan Idul Fitri 1441 di Sumbar tetap tidak keluar dari ketentuan-ketentuan Maklumat MUI Sumbar Nomor: 007/MUI-SB/IV/2020. “Yaitu tidak melakukan ibadah shalat berjamaah di lapangan maupun di masjid mengingatkan perkembangan penularan Covid-19 di Sumbar"

Bagi daerah-daerah yang tetap melaksanakan sholat Id bisa ditunaikan selama ada jaminan dan pengawasan dari pemerintah setempat. Dengan memberikan memberikan fasilitas kepada umat untuk menunaikan ibadah sehingga tidak mengantarkan diri mereka ke dalam kebinasaan. Apabila tidak ada jaminan tersebut, maka MUI Sumbar tidak merekomendasikan penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1441 H secara berjamaah di lapangan maupun di masjid

"Untuk itu, bupati dan wali kota bersama forkompimda jika harus mengizinkan Shalat Id (di zona hijau), namun tetap perhatikan keselamatan jemaah dari Covid-19," harapnya. (rel)


PADANG.Lintas Media News.
Di tengah wabah Virus Corona (Covid-19) Gubernur Sumatera Barat melantik Drs. Jasman Rizal, MM menjabat Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sumbar dan Ir. Syafrizal menjabat Dinas Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispahorbun) Sumbar di aula Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (20/5/2020).

Sementara untuk jabatan Kepala Biro Humas Setda Sumbar yang dijabat oleh Jasman Rizal dan Kepala Biro Aset Setda Sumbar Syafrizal sebelumnya yang ditinggalkan masih kosong.

“Kedua pejabat eselon II ini merupakan pejabat yang tidak asing lagi dalam pandemi Covid-19 yang selalu viral keberadaannya di Sumbar," kata Gubernur Sumatera Barat. Irwan Prayitno.

Jasman Rizal selama pandemi ini terkenal sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, dan dia adalah Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar. Sedangkan Syafrizal juga dikenal dalam percepatan penanggulangan Virus Corona dengan menyediakan fasilitas aset Pemda Sumbar sebagai tempat Isolasi dan karantina pasien Covid-19.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjelaskan, pelantikan ini berdasarkan persetujuan KASN (Komite Aparatur Sipil Negara) dan Menteri Dalam Negeri nomor 821/3194/SJ/2020 tanggal 19 Mei 2020 serta Surat Keputusan (SK) Gubernur nomor : 821/2374/BKD/2020 tanggal 20 Mei 2020, tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negri Sipil Dalam dan dari kopetensi di Lingkungan Pemerintah Sumbar.

Menurutnya, pelantikan sudah proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dengan prinsip transparans dan akuntabel.

"Selanjutnya berdasarkan hasil uji kopetensi yang telah dikonsultasikan dengan KASN (Komisi Aparatur sipil Negara) dan Kemendagri, maka dilaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat tinggi pratama pada hari ini," kata Gubernur Sumbar.

Selain itu dalam pengangkatan jabatan Pimpinan Tinggi setingkat Pratama harus melalui proses dari Mendagri. Apabila daerahnya akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah.

"Pelantikan ini sudah sesuai dengan aturan dan tidak melanggar aturan. Bahkan sudah ada izin dari Kementerian Dalam Negeri," pungkasnya.

Pengangkatan jabatan eselon II di Pemerintah Daerah harus melalui lelang jabatan. Tidak boleh kosong terlalu lama. Jadi kalau eselon II kosong harus diisi dulu oleh Plt sampai proses lelang jabatan selesai.

"Apalagi kedua Dinas ini sangat dibutuhkan keberadaannya dalam pandemi Covid-19 di Sumbar. Jadi tidak mungkin kosong, harus ada pertanggungjawaban dalam pekerjaan," ucapnya.

Seperti Dinas komunikasi dan informasi di tengah badai wabah Covid-19 ini sangat urgen sekali keberadaan Diskominfo. Karena, semua elemen pasti akan membutuhkan keberadaan informasi dan komunikasi soal wabah Covid-19 ini. Maka diingatkan Diskominfo jangan sampai tertinggal di dalam persoalan komunikasi dan informasi. (rel)


Padang.Lintas Media News.
Pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar. Rabu (20/5) di ruangan sidang utama DPRD Sumbar, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerima
Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Ke delapan kalinya dari BPK RI Perwakilan Sumatera Barat,atas keunggulannya dalam pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2019.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno,didampingi Sekda Alwis dan beberapa SKPD lainnya yang berkaitan dengan keuangan daerah menerima predikat tersebut pada rapat paripurna yang dipimpin langsung ketua DPRD Sumbar Supardi, didampingi wakil ketua Irsyad Syafar, Suwirpen Suib,dan  Indra Dt Rajo Lelo.

Pada kesempatan itu,Supardi memberikan apresiasi pada ketua BPK Sumbar Yusnadewi,SE,M.Si, Ak,CSFA, Ca, atas kehadirannya langsung  bersama para auditor dan staf lainnya, dalam rangka menyampaikan hasil laporan pemeriksaannya, dalam sidang paripurna.

Pada kesempatan itu,Supardi juga meminta Gubernur agar meningkatkan managemen pengelolaan keuangan daerah yang kredible, agar efektif, efesien, transparan dan akuntable.

"Opini WTP atas LKPD tahun 2019, tidak membuat kita berpuas diri. Opini WTP sebenarnya bukanlah sebuah prestasi, akan tetapi merupakan standar minimum pengelolaan keuangan daerah yang harus dipenuhi oleh pemerintah," ujar Supardi.

Sehubungan dengan opini yang diberikan BPK terhadap LKPD pemerintah Provinsi Sumbar tahun 2019 adalah WTP, maka dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan, DPRD Sumbar akan menindaklanjuti dengan melakukan pengawasan oleh komisi-komisi DPRD Sumbar.

"Kami atas nama pimpinan dan anggota DPRD provinsi Sumbar menyampaikan terima kasih, kepada seluruh jajaran BPK RI Perwakilan Sumbar yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik," ucap Ketua DPRD Sumbar.

Dengan adanya pemeriksaan BPK, Supardi  mengatakan, hal yang sangat positif, karena bisa memperbaiki kinerja pengelolaan keuangan daerah, meskipun dari hasil tersebut belum mampu sepenuhnya meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengelolaan keuangan daerah.

“Kami menilai masih adanya kelemahan dalam menyusun APBD dimana, lebih mengutamakan ketepatan waktu dari ketepatan sasaran, selain itu banyak urusan program dan kegiatan yang tidak jelas target kinerjanya serta tidak ada relevansinya RPJMD/RKPD,” ungkap Supardi.

Sementara,Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan.Opini yang diberikan BPK atas LKPD Pemerintah Daerah Tahun 2019, tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga ini menjadi kado terindah diakhir masa jabatannya.

Pemberian  WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Sumbar ini merupakan yang kedelapan kalinya secara berturut-turut diberikan BPK RI selama kepemimpinan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakil gubernur Sumbar Nasrul Abit.

Menurut Irwan,seperti biasa capaian yang diperoleh Pemprov Sumbar, BPK masih menemukan beberapa permasalahan. Meskipun demikian, permasalahan tersebut tidak mempengaruhi kewajaran atas penyajian laporan keuangan.

Irwan Prayitno mengakui, masih ada sejumlah permasalahan yang masih terjadi dalam persoalan keuangan daerah. Dari data BPK RI, permasalahan itu adalah temuan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

"Ini merupakan prestasi yang patut kita banggakan, dimana Provinsi Sumbar merupakan satu-satunya provinsi yang memperoleh opini WTP selama delapan tahun secara berturut-turut," ungkapnya.

Gubernur Sumbar mengatakan, pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menyerahkan laporan tahun 2019 sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2006, dan juga menumbuhkan pada tanggal (31/3/2020) paling lambat dan kita telah laksanakan empat hari sebelum (26/2/2020). Sebelumnya kita serahkan ke BPK-RI Lapaoran Keuangan Pemprov. Sumbar telah diriview oleh aparat pemeriksaan internal (Inspektorat).

Kepala Perwakilan BPK Sumbar Yusnadewi mengatakan, opini WTP hanya sampai di sana dan belum sampai pada tahap penilaian pada kualitas pengelolaan keuangan, apakah anggaran itu bermanfaat langsung kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Barat menyatakan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bukan sebuah pencapaian yang wah bagi pemerintah daerah namun sistem pengelolaan keuangan memenuhi standar minimal.

Yusnadewi menjelaskan, kesuksesan Pemprov Sumbar meraih WTP delapan kali berturut-turut membuktikan komitmen pemprov dan DPRD Sumbar dalam penyelenggaraan keuangan daerah.

"Kita memberi apresiasi kepada Pemprov Sumbar yang meraih WTP delapan kali berturut-turut. Pemprov Sumbar terus mendorong perbaikan pengelolaan keuangan dengan menjalankan praktik pengelolaan keuangan yang baik," katanya.

Terlepas dari capaian yang diperoleh Pemprov Sumbar, BPK masih menemukan beberapa permasalahan. Meskipun demikian, permasalahan tersebut tidak mempengaruhi kewajaran atas penyajian laporan keuangan.

Menurutnya dalam melakukan penilaian tersebut BPK tidak hanya berpedoman pada dokumen namun melalui petunjuk tenis yang telah ada.(Sri)




Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga miskin di Kantor Lurah Limau Manis Selatan, Rabu (20/5/2020)


PADANG.Lintas Media News.
Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengapresiasi kepedulian PT Semen Padang yang telah menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), khususnya masyarakat Rumah Tangga Miskin (RTM) yang tinggal di lingkungan Perusahaan PT Semen Padang.

"Saya mewakili Pemko Padang di tingkat Kecamatan Pauh berterima kasih kepada Semen Padang, karena bantuan sembako sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat RTM yang ada di Nagari Limau Manis," kata Camat Pauh Jasman usai penyerahan simbolis bantuan paket sembako dari CSR Semen Padang di Kantor Lurah Limau Manis Selatan, Rabu (20/5/2020)

Bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, tepung dan telur dari Semen Padang itu diserahkan secara simbolis oleh Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar kepada salah seorang penerima bantuan.

Penyerahan bantuan sembako itu juga turut dihadiri oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Limau Manis Syarifuddin Dt Bungsu.

Sejauh ini, kata Jasman Pemerintah memang telah mengakomodir masyarakat terdampak Covid-19 melalui berbagai bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kementerian Sosial, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Provinsi Sumbar dan BLT Kota Padang. Tapi realitanya, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan Covid-19 dari Pemerintah.

"Sebagaian besar masyarakat banyak yang belum diakomodir oleh bantuan Coviod-19 dari Pemerintah. Jadi dengan kehadiran PT Semen Padang menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak, tentunya ini sekaligus menjadi jawaban bagi kami untuk masyarakat yang belum mendapatkan bantuan Covid-19 dari Pemerintah," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua KAN Limau Manis Syarifuddin Dt Bungsu. Kata dia, penyaluran bantuan paket sembako dari Semen Padang ini juga bagian dari sinergi antara pihak CSR Semen Padang dengan KAN Limau Manis, Forum Pemberdayaan Masyarakat dan juga pihak Pemerintah Kecamatan Pauh dalam menghadapi wabah Covid-19.

"Kepada masyarakat penerima bantuan, jangan lihat nilai bantuan ini, tapi lihat bagaimana upaya Semen Padang untuk ikut berkontribusi membantu kita dalam meringankan beban kita menghadapi wabah Covid-19. Jadi, mohon disyukuri bantuan yang diberikan ini," katanya.

Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan, bantuan sembako ini merupakan bagian dari program Basinergi Mambangun Nagari (BMN) yang direalisasikan melalui sinergi dengan Forum Pemberdayaan masyarakat dan Forum Nagari.

"Total bantuan sembako yang kami salurkan berjumlah 5205 KK dengan nilai anggaran lebih dari Rp1,1 miliar," kata Ikrar.

Ribuan paket itu, kata Ikrar melanjutkan, selain disebar untuk masyarakat Nagari Limau Manis, Kecamatan Pauh, juga disalurkan untuk masyarakat lingungan perusahaan lainnya seperti Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh, dan masyarakat di tujuh kelurahan yang ada di kecamatan Lubuk Kilangan, serta masyarakat di Kelurahan Pampangan Nan XX, Kecamatan Lubeg.

"Pendistribusian ribuan paket sembako ini dilakukan melalui standar protokol Covid-19, yaitu door to door dari rumah ke rumah masyarakat penerima bantuan. Jadi, masyarakat tetap di rumah menunggu bantuan yang nantinya diantar langsung oleh pihak Forum Nagari dan Forum Pemberdayaan," ujarnya.

M. Ikrar juga mengajak masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19, seperti melakukan social distancing, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, tetap di rumah, serta gunakan masker jika harus berpergian ke luar rumah.

"Mari bersama-sama kita ikuti anjuran Pemerintah, karena anjuran tersebut bermanfaat bagi kita dan lingkungan kita dalam memutus rantai penularan wabah Covid-19," pungkas M.Ikrar.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.