Latest Post

50Kota Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam AROSUKA Bank Nagari Bantaeng BAWASLU SUMBAR Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Dewan Pers Dharmasraya DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jawa Barat Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk Linggau Mentawai Meranti Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Painan Pariaman PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang PWI PWI Sumbar Redaksi Redaksi 2 Riau Sawahlunto Selat panjang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung SMSI Solok Solok Selatan Sumbar Sumsel sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan


Padang- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Supardi, terus pantau perkembagan penyebaran covid-19, khususnya di Sumatera Barat, sembari tetap memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) ke rumah-rumah sakit rujukan.

Setelah di kabupaten 50 Kota dan Payakumbuh,Kamis (23/4) politisi Partai Gerindra ini mengunjungi RS Unand dan memberikan bantuan APD berupa masker premium untuk dokter dan para medis rumah sakit tersebut.

Kedatangan Supardi diterima langsung Direktur Utama RS Unand Dr. dr. Yevri zulfiqar, diruang pertemuan gedung rumah sakit Unand Padang.

Kepada Ketua DPRD Sumbar Suardi,Yevri megucapkan rasa  berterimakasihnya atas perhatian dari pimpinan DPRD Sumbar karena, APD amat dibutuhkan dalam menangani pasien terpapar covid-19, agar penularan pada yang menangani tidak cepat terjadi.

"Kita berterima kasih pada pak Supardi dan rombongan yang bersimpati dalam memberikan bantuan APD berupa masker premium, ini amat kita butuhkan, dan kita juga meminta agar ada bantuan berupa baju," pinta Yevri.

Ditambahkannya, kebutuhan APD bagi petugas medis di rumah sakit dalam  menangani pasien cukup besar, untuk itu pada pihak lain juga diharapkan dapat memberikan bantuan.

Menyikapi permintaan Dirut RS Unand, ketua DPRD Sumbar yang didampingi ketua komisi V
Muklis Yusuf Abit dan
sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mengatakan, akan mengusulkan agar bisa dibantu melalui anggaran  daerah, sehingga penanganan covid-19 berjalan baik.

"Kita meminta semua pihak agar bisa membantu meringankan beban rumah sakit dalam menyediakan APD, agar pemutusan mata rantai bisa dengan ceoat kita lakukan dengan penanganan optimal dari team medis," ungkap Supardi.

Dikatakan nya lagi, dengan keterbatasan APD bisa membuat para medis cepat terpapar dari pasien terjangkit, sehingga pemutusan penyebaran covid-19, akan sullit dilakukan.

"Saya berkeyakinan, bila semua pihak membantu kelengkapan paramedis dan disiplin dengan mengikuti anjuran mereka, pasti ini akan cepat terselesaikan," tegasnya mengakhiri.(fwp-sb/Sri)

Oleh:   HM. NURNAS.ST

On 22 Apr 2020
Kalo Memang kebersihan bisa mencegah Corona..mungkin Italia tidak kehilangan 135.000 org, karena Italia termasuk Negara terbersih di Eropa. 
Kalo Memang panas bisa membunuh corona..mungkin Iran tidak akan 67.000 org, karena Iran negara gurun yang panas.
Kalo memang kehati-hatian bisa mencegah Corona..mungkin Pangeran Charles & beberapa keluarga kerajaan tida akan terpapar Covid-19, karena hidupnya paling hati-hati & terjaga.
Dan . . . .
kalo memang org yang cuek & sembrono pola hidupnya pasti kena Corona..mungkin para pengamen jalanan, kuli-kuli kasar & para pedagang pasar tradisional sudah pada tersungkur semua,
Kenapa demikian..?
Mungkin jawabanya karena hidup ini tidak harus selalu sejalan dengan teori, teknologi & akal manusia….
Sudah banyak tenaga medis yang terpapar dengan virus Covid-19..
Apakah mereka tidak menggunakan APD dengan Benar?
Atau apakah mereka tidak hati-hati dalam menjalankan profesinya?
Belum tentu juga demikian.
Terus… apakah orang yang kelihatan sudah sedemikian dekat dgn Allah dijamin tidak akan terkena Corona?
Tidak juga demikian… karena sudah ada beberapa para Hamba Allah & jemaahnya yang terjangkit virus ini bahkan meninggal.
Diperhadapkan pada situasi seperti ini…
Allah Ta’ala seakan-akan hendak berbicara kepada kesombongan kita Manusia… bahwa kita tanpa Allah memang hanyalah tumpukan daging yang bernafas..
Oleh karena itu jika Allah Ta’ala berkehendak.. Logika & Teknologimu tak akan mampu melawannya..
22 Apr 2020
Siapa yang sakit? Bumi ini atau manusianya?
Tiba-tiba..
Disney kehabisan magicnya..
Paris kehilangan romantisnya..
New York kota hingar bingar akhirnya sunyi sepi…
Tembok Cina tak lagi menjadi benteng yang kokoh, dan
Makkah berdesak-desakan mendadak kosong…
Pelukan & ciuman tiba-tiba menjadi senjata,
Tidak mengunjungi orang tua & teman menjadi tindakan cinta…..
Tiba-tiba kamu menyadari bahwa kekuatan, kecantikan & uang tidak berharga ketika kamu tidak bisa mendapatkan ventilator yang kamu butuhkan…
Bumi tetap melanjutkan hidupnya & langit masih biru.. sedangkan kita manusia ada didalam sangkar.
Saya pikir Allah Ta’ala mengirimkan pesan buat kita :
“Hai orang sombong ! Kalian tidak diperlukan.. Udara, tanah, air & langit tanpa kalian baik-baik saja. Ketika kalian keluar dari sangkar nanti ingatlah bahwa kalian adalah tamuku *Bukan tuanku.*…..
Walaupun hanya sebuah kutipan tapi aku merasa cukup indah untuk ditampilkan.
Mari lah kita bersama sama intropeksi diri… jahuilah ke angkuhan dan kesombongan  karena kita di dunia ini hanya sebagai tamu. Allah Maha Kuasa Maha Besar .. pemilik alam sejagat.
“Besok Jum’at kita sudah berpuasa, izinkan kami HM.Nurnas, ST dan keluarga mengucapkan permohonan maaf lahir bathin atas segala sikap dan prilaku yang salah selama ini”.
Terima Kasih

 Jakarta,Lintas media News.
PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk (Emtek) holding perusahaan SCTV dan Indosiar melalui program Emtek Peduli Corona telah bersinergi bersama masyarakat menyalurkan kebutuhan pokok tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan covid-19 ke Berbagai Wilayah Sejak Maret Lalu.

Selain kepada tenaga medis, Emtek juga menyalurkan bantuan untuk  mereka yang terdampak secara sosial-ekonomi akibat pandemi ini di berbagai wilayah.

 Dalam hal ini,Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) mengelola langsung setiap donasi yang diberikan masyarakat di Emtek Peduli Corona. YPP sendiri merupakan yayasan di bawah naungan Emtek yang selama bertahun-tahun dipercaya pemirsa Indonesia sebagai jembatan penyaluran atas kepedulian terhadap sesama dalam penanganan berbagai masalah sosial dan kemanusiaan.

Terdapat beberapa alternatif nomor rekening yang tersedia dalam program ini, antara lain  BCA (500.557.2000) – SCTV, BCA (162.633.8888),  BRI (0376.01.001220.30.7), Mandiri (122.00.5578.2000) – Indosiar serta BNI (233.455.60000). Alternatif donasi dapat juga disampaikan melalui platform aplikasi Bukalapak di Serbu Seru Bukalapak.

 Tercatat hingga hari Rabu, 22 April 2020 telah terhimpun uluran tangan masyarakat melalui SCTV, Indosiar dan Bukalapak yaitu sebesar Rp. Rp 10.321.429.501.
Amanah masyarakat melalui YPP sudah mulai disalurkan Emtek Peduli Corona dalam bentuk APD bagi tenaga medis yang tersebar di beberapa rumah sakit di Jakarta diantaranya RS Persahabatan, RS Harapan Kita dan beberapa rumah sakit lainnya sejak 18 Maret 2020 lalu.

Bantuan yang telah disalurkan diantaranya, 9.000 masker bedah, 2.740 masker N95, 200 baju hazmat dan 100 liter hand sanitizer.
Selain itu,Emtek Peduli Corona juga hadir membantu masyarakat yang terdampak di beberapa wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sekitarnya dengan memberikan aneka kebutuhan seperti 2.050 makanan siap saji, 2.000 paket sembako, 1.930 hand sanitizer, 480 liter cairan disinfectant serta 24 disinfectant sprayer.

 Program ini juga akan melibatkan para penjahit yang berada di beberapa sentra busana rakyat di Jakarta untuk memproduksi masker kain yang nantinya akan didistribusikan sebagai bantuan. Upaya melibatkan pekerja non formal ini diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian para penjahit dan pekerjanya serta unsur UMKM lainnya untuk tetap berputar di tengah situasi sekarang ini.
Sebelumnya pada Jumat, 17 April 2020 bantuan berupa 100 baju hazmat dan 50 liter hand sanitizer juga telah meluncur ke kepada Pemerintah Daerah Purbalingga-Jawa Tengah untuk didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Sementara di Senin, 20 April 2020 bantuan berupa 210 paket sembako telah diserahkan kepada Yatim dan Dhuafa di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Selasa, 21 April 2020 kegiatan Emtek Peduli Corona berlangsung secara serentak di Bekasi dan Jakarta.Kemaren.

Bantuan pemirsa SCTV, Indosiar dan pengguna BukaLapak disalurkan YPP berupa pembagian 1.000 paket sembako bagi warga melalui Brimob di Bekasi dan 100 paket sembako untuk warga di sekitar kantor Indosiar – Daan Mogot, Jakarta Barat.

Selain pembagian sembako,juga dilaksanakan serah terima dari Fahrenheit ke Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) yang diwakilkan oleh Bapak Imam Sudjarwo selaku Ketua Umum YPP.

Emtek Peduli Corona pada Kamis 23 April 2020 berencana akan bergerak menuju Surabaya memberikan 1.500 paket sembako yang akan diterima langsung Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini di Balai Kota Jalan Taman Surya No. 1.

Mari wujudkan kepedulian kita untuk para pahlawan medis yang berjuang di garda terdepan serta saudara-saudara kita yang terdampak akibat pandemik yang masih berlangsung. Buka hati anda, ulurkan tangan anda, donasikan sebagian rezeki anda melalui Emtek Peduli Corona. Mari bersama bergandengan tangan, kepedulian kita harapan mereka.(Sri)




Padanh.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno melaksanakan video conference (vidcon) bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan beberapa pejabat terkait dalam pemerintah Provinsi se Sumatera. Rabu (22/4) di Ruang Kerja Gubernur Sumbar.

Vidcon ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) se Sumatera dari Sumatera Utara mengangkat thema Kerjasama antar daerah dalam rangka pengendalian inflasi daerah, sesuai dengan perkembangan, prospek, dan isu terkini dalam upaya pengendalian inflansi di Sumatera.

Menurut kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat di tengah penyebaran wabah Covid-19, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Tahunan Sumatera triwulan I (Maret) tetap terkendali dan aman. Tercatat sebesar 0,55% (ytd). Capaian ini masih rendah dari kumulatif nasional pada periode yang sama yaitu sebesar 0,76% (ytd).

 Namun terdapat tekanan dari inflansi beberapa komoditas pangan strategis (bahan pokok) antara lain cabe merah, bawang putih, bawang merah, minyak goreng dan gula pasir.

Belum seluruh provinsi mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Beberapa provinsi di Sumatera tercatat masih defisit. Hal ini membuat beberapa daerah memiliki ketergantungan pasokan dari daerah penghasil (sentra). Akibatnya harga non sentra harga komoditas cenderung lebih tinggi.

Banyak distributor memanfaatkan kondisi bencana pandemi Covid-19 dengan melakukan penimbunan. Ditambah lagi konsumen melakukan belanja berlebihan.

Untuk itu dengan jalan Kerjasama Antar Daerah (KAD) atau perdagangan antar daerah menjadi salah satu jalan alternatif dalam memastikan tersedianya pasokan produk atau komoditas tertentu, sehingga fluktuasi harga dapat diredam ketika suatu daerah tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Menyangkut permasalahan yang disampaikan oleh kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara, Gubernur Irwan Prayitno mengatakan sangat setuju dengan adanya kerjasama perdagangan antar daerah.

Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Sumbar melaksanakan upaya pengendalian inflansi dengan penjualan bahan pangan oleh Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar melalui media pemasaran online (gojek). Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan kesedian pasokan dan menjaga kestabilan harga pangan ditengah resiko kenaikan harga tinggi akibat penyebaran wabah Covid-19.

Alternatif lain pelaksanaan operasi pasar ditengah himbauan social distancing dengan melalui penjualan paket sembako murah secara online oleh TTIC.

Sementara Bulog terus melakukan upaya pengendalian harga beras melalui operasi pasar yang rutin kepada pedagang dan distributor. Selama masa berlaku PSBB maka operasi pasar akan dirubah dengan dengan penjualan melalui sistwn online.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjelaskan untuk saat ini kesediaan pasokan bahan pangan di Sumbar masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Persedian bahan pangan Bulog cukup untuk 4-5 bulan kedepan dengan rincian stock beras 8.800 ton (dalam proses pengadaan 4.000 ton), gula pasir 350 ton, daging beku 10 ton, minyak goreng 4.000 liter, dan tepung terigu 18 ton. Apalagi saat ini Sumbar memasuki masa panen, dengan perkiraan bulan depan, panen bawang putih dengan luar lahan 150 hektar. Rata-rata produktivitas bawang putih sebanyak 10 ton per hektar.  Diperkirakan akan surplus pasokan bawang putih sebanyak 1.500 ton.

Selain itu juga ada panen beras, bawang merah dan cabe merah, dengan rincian untuk beras bulan Mei sebanyak 271.377 ton dan Juni 214.699 ton. Sementara panen bawang merah di bulan Mei sebanyak 12.896 ton dan bulan Juni 10.000 ton. Untuk cabe merah diperkirakan panen bulan Mei sebanyak 66.000 ton dan bulan Juni sebanyak 75.000 ton.

Berdasarkan data produksi dan konsumsi bahan pangan di Sumbar cenderung surplus pasokan sehingga Sumbar banyak berperan sebagai daerah pemasok bagi wilayah lain di Kawasan Sumatera maupun wilayah pulau Jawa. Untuk sementara komoditas yang cenderung defisit adalah bawang putih dan gula.(rel/s)


Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengunjungi Posko gugus tugas di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga memantau secara langsung pelaksanaan
Posko Check Point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa tempat wilayah.Rabu (22/4).

Pemberlakuan PSBB di setiap wilayah,menurut Gubernur akan memberikan dampak langsung bagi daerah di sekitarnya, salah satunya adalah Bandara.

Adapun lokasi Posko Check Point yang dikunjungi diantaranya,BIM, Posko Pasar grosir Kasang Padang Pariaman dan Posko perbatasan Kayu Kalek. Selanjutnya gubernur juga memantau beberapa tempat di kota Padang seperti daerah pondok kampung china dan Pasar raya.

Dari hasil peninjauan beberapan titik Check Point tersebut,gubernur  mengatakan, masih banyaknya masyarakat yang keluar rumah dengan alasan yang tidak penting.

Bahkan gubernur sempat menegur para pengunjung yang keluar harus menggunakan masker dan kalau keluar rumah harus jelas tujuannya. Kalau tidak penting betul jangan keluar, ini penting untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran virus corona.

Irwan Prayitno mengatakan, dari 10 posko tersebar di 9 titik yang berada di berbatasan dengan provinsi Sumbar dan 1 di BIM.

Untuk perbatasan Kabupaten/kota, pemda setempat sudah mengantisipati dengan menutup setiap jalan tikus dengan melakukan kerjasama dengan masyarakat, seperti Ketua RW dan juga menganjurkan setiap RW harus memiliki posko.

Irwan Prayitno juga berharap penerapan PSBB ini akan berjalan dengan baik, terlebih sebelumnya pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui setiap ketua RW dan RT.

 Sementara untuk Bandara, para pengunjung masih mengalami peningkatan. Dalam satu hari diperkiraan seribuan pendatang yang masuk ke Sumbar. Pendatang sudah ada yang akan mengantarkan dengan menggunakan travel ataupun taksi. Maksimal penumpangnya harus 50 persen. Contoh kalau minibus cukup tiga orang dan ukuran sedang hanya diperbolehkan dua orang.

Sementara, Kasatpol PP Sumbar Dedy Diantolani menjelaskan. Untuk penerbangan sudah ada pengurangan, saat ini sudah dua penerbangan tiap hari. Tapi penumpangnya masih saja ada ribuan yang masuk ke sumbar.

 Pendatang diwajibkan mengisi formulir data lengkap dan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari tutupnya.(rel/s)

 Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengharapkan. Semua penumpang yang masuk ke Sumbar  dapat di deteksi dan dapat di tracking, serta mereka patuh dengan aturan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  ini.

Hal ini disampaikan Wagub dalam Rapat Bersama Otban berserta Airnav, Kapolsek, KKP,Kasatpol PP, Kadishub dan Perwakilan Maskapai terkait kesiapan penerapan PSBB di Sumatera Barat,  Bandara Internasional Minangkabau (BIM) , Selasa (21/4/2020).

Wagub Nasrul Abit lebih jauh juga sampaikan,  terkait Penyelenggaraan PSSB Presiden telah mengeluarkan Perpres terkait Pelarangan Mudik. Ini merupakan suatu hal yang dapat memperlambat penyebaran dan bahkan menghentikan penyebaran.

"Sumbar merupakan satu-satunya provinsi diluar DKI yang dapat izin Kemenkes RI untuk melaksanakan PSBB, karena kita didukung juga oleh kajian Akademisi dari UNAND dan meloloskan PSBB di Sumbar. Mari kita maksimal untuk memutus mata rantai virus corona ini", ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga katakan,  agar PSBB berjalan efektif semua yang masuk ke Sumbar diisolasi dirumah Selama 14 hari, dan ini harus dilaksanakan secara tegas. Semua penumpang harus di cek satu persatu dan harus di tracking riwayat perjalanannya.

" Mengisolasi mandiri dirumah masing-masing", jadi diharapkan petugas di kab kota masing-masing agar melakukan pengecekan berkala oleh petugas kesehatan dan pemerintah terendah harus mengawasi orang yang masuk dari luar sumbar tersebut", ujarnya.

Wagub juga sampaikan,  penumpang nanti akan dilakukan pembersihan seperti mandi dan wudhu atau bisa ganti baju sesampainya di bandara.

" Pak Gubernur juga sudah menyurati sampai kebawah terkait edaran edaran penanganan covid, tapi kita rata-rata masih belum mengindahkan himbauan dan sosialisasi kita. Makanya perlu ketegasan agar PSBB maksimal dilaksanakan", tegasnya.

Wagub Sumbar ini juga tegaskan makanya semua prosedur dilakukan diperketat dan lebih tegas terhadap masyarakat yang tidak disiplin terhadap penerapan aturan PSBB ini.

"InsyaAllah  kita akan tinjau batas kota apakah sampai data mereka ke RT/ RW Diperkotaan atau Jorong dan Kampung di Kabupaten.  Hari Kamis kita akan lakukan pepantauan tersebut ", ungkapnya.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga menyampaikan, seharusnya orang dari Jakarta itu sudah bisa ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) dan nanti kita wajibkan isolasi mandiri dan kita akan umumkan di bandara.

" Sesuai aturan Baru hasil rapat bersama dirjen terkait penerapan PSBB, pertama untuk penumpang yang diterapkan PSBB nanti akan dikanal TBA (akan di usulkan aturan baru), kedua untuk penerbangan nanti akan dikurangi jadi 1 penerbangan per maskapai. Dan untuk moda darat nanti kita akan sosialisasikan terkait jumlah penumpang yang boleh dalam kendaraan", ujarnya.

Kepala Dishub Sumbar juga tegaskan,
lebih baik fokus ke intinya dari batas luar terdahulu di tegaskan dan lebih diperketat  kembali karena merupakan jalur utama masuk Sumbar.(rel/s)


Sawahlunto. Lintas Media News.  Walikota Sawahlunto Deri Asta segera membagikan bantuan  beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) kepada Kelurahan dan Desa yang telah menyerahkan data. Desa/Kelurahan yang belum menyerahkan diharapkan segera menyerahkan data penerima bantuan.

"Pendistribusian bantuan beras akan dimulai besok walaupun masih ada  6 Kepala Desa yang belum menyampaikan data,” ujar Deri Asta dalam Acara Jumpa Pers  Gugus Tugas Percepatan  Penanganan  COVID-19, Selasa (21/4), di Balaikota Sawahlunto.

 “Saya minta supaya 6 Kepala Desa mempercepat penyerahan data warga terdampak COVID-19, agar bantuan segara disalurkan
Menurut Walikota, bantuan beras CBP sebanyak 100 ton untuk 5000 rumah tangga segera didistribusikan, karena PSBB sudah harus diberlakukan mulai tanggal 22 April  sampai tanggal 5 Mei 2020. "Kita harus gerak cepat sehingga tidak menimbulkan masalah lain. Kita tidak ingin ada warga yang tidak makan karena PSBB ini. Pendistribusian beras tersebut disalurkan melalui Desa dan Kelurahan masing-masing,” kata Deri.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto, Dedi Syahendri menjelaskan, jenis bantuan untuk masyarakat yang disediakan pemerintah antara lain, bantuan PKH untuk masyarakat yang sudah terdata dalam sensus ekonomi. Bantuan ini didanai dari APBN  kepada keluarga-keluarga miskin yang sudah ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.

Selain PKH, Kementerian Sosial juga mempunyai program BLT (Bantuan Langsung Tunai) Rp 600 ribu per keluarga per bulan selama 3 bulan. Bantuan tersebut diberikan kepada keluarga yang tidak mendapat PKH, sembako dan bansos khusus lainnya. Untuk bantuan BLT dari Kemensos Kota Sawahlunto sebanyak 2.272 KK. BLT dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp 600.000 perbulan selama 3 bulan, Sawahlunto mendapat kuota sebanyak 665 KK.

Walikota juga menginstruksikan Pemerintah Desa menganggarkan dana penanganan Covid 19 , berupa BLT Desa yang dianggarkan melalui dana desa sebesar Rp 600.000 perbulan. Namun hingga saat ini data dari Desa belum lengkap.
Selain itu juga ada bantuan lainnya seperti, bansos  Rp 600.000/KK melalui Kartu Prakerja dan bansos Program Keselamatan Tahun 2020 yang diluncurkan Presiden Jokowi sebagai bantuan bagi para pengemudi yang terdampak wabah Covid-19, yang disalurkan melalui Polri. (Nova)


Padang,Lintas media News.
Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar sangat menyayangkan,Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Sumbar tidak mengakomodir wartawan dalam bantuan covid-19.

Terhitung mulai Rabu, 22 April 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumbar mulai diberlakukan. Mirisnya, gelontoran bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 belum juga terealisasi.

Kondisi ini membuat HM Nurnas kesal. Apalagi dengan adanya diskriminasi terhadap masyarakat penerima bantuan dari pejabat terendah (RT).

“Jangan pikir wartawan tidak masyarakat, mereka masyarakat terdampak juga, lebih mulia lagi, wartawan itu adalah pejuang garda terdepan di tengah Covid-19 ini, mestinya harus mendapatkan bantuan juga. Pemprov dalam hal ini Dinas Sosial Sumbar jangan diskriminatif,” tegas HM Nurnas Selasa (21/4) di Padang.

Jangan bicara bagaimana cara mendata wartawan, lanjut HM Nurnas, itu bukan alasan.

“Petugas pendataan di Dinas Sosial tinggal meminta data ke ketua organisasi pers di sini. Minta ketua organisasi wartawan mendata anggotanya, siapa wartawan yang harus diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan ini,” ujar HM Nurnas dari Fraksi Partai Demokrat.

Padahal lanjut Nurnas, Dewan Pers maupun PWI Sumbar dan IWO Sumbar, mengatakan wartawan sebagai garda terdepan penyebar informasi benar dan tidak menyesatkan di tengah wabah coronavirus ini harus dibantu oleh pemerintah.

“Saya melihat, ini kebijakan diskriminasi dari Pemprov Sumbar yang abai terhadap kawan-kawan media, selagi masih ada peluang saya harap bantuan dampak penanganan dan pencegahan Covid-19 untuk wartawan diakomodir,” kata HM Nurnas.

Melihat perlakukan tidak adil itu, mengusik kepedulian Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumbar Jefri Masrul (JM ) memberikan bekal memasuki ramadhan kepada beberapa jurnalis peliput politik di DPRD dan KPU Sumbar.

“Bung Jefri Masrul berikan bekal menjelang ramadhan kepada pers peliput politik, juga untuk membeli masker standar dalam tugas meliput di saat wabah Covid-19 ini,” ungkap Koordinator FWP Sumbar Novrianto Ucok.

Jefri Masrul juga berharap wartawan untuk tetap menjaga kesehatan dalam meliput berita.

“Saya berharap kawan media mematuhi prosedur peliputan di tengah Covid-19 ini, tetap jaga jarak, hindari kerumunan, gunakan perangkat informasi teknologi untuk mencari berita,” ujar Jefri Masrul. (rel/st)



PADANG.Lintas Media News.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat H. M. Nurnas sangat menyayangkan terjadinya tragedi pengeroyokan berujung maut di Bukittinggi.

Menurutnya, pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan menjaga jarak itu, garda terdepannya berada di tangan masyarakat. Setiap masyarakat berhak dan wajib saling mengingatkan.

"Adanya kasus ini tentu sangat kita sayangkan. Harusnya sudah tertanam pemahaman kepada setiap anggota masyarakat bahwa saling mengingatkan dalam situasi wabah seperti ini adalah hak dan kewajiban," kata Nurnas, Selasa (21/4/2020).

Seperti diberitakan, Ridwan (32) warga Aua Tajungkang meregang nyawa setelah dikeroyok sekelompok pemuda pada Selasa dinihari. Ridwan dikeroyok karena para pelaku tidak terima ditegur korban dan beberapa orang saksi agar tidak berkumpul - kumpul pada masa wabah pandemi corona.

Menurut Nurnas, tim pengawas pelaksanaan protokol kesehatan menjaga jarak tersebut harus terbentuk sampai ke tingkat kelompok masyarakat paling rendah. Tim menjadi bagian dari gugus tugas penanganan Covid-19 sampai ke basis masyarakat di jorong, RT/ RW.

"Seluruh masyarakat, harusnya saling memahami. Jadi ketika ditegur tidak terjadi insiden keributan, bahkan sampai ada yang meninggal dunia akibat keributan, tidak terima ditegur," ujarnya.

Nurnas mengungkap, sebelumnya juga terjadi pengeroyokan kepala kampung di daerah Pesisir Selatan. Mestinya ini tidak terjadi, jika, menurut Nurnas, seluruh masyarakat saling memahami.

"Apa lagi besok mulai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jangan sampai insiden seperti itu terjadi lagi," imbaunya.

Dia mengapresiasi pihak kepolisian yang langsung bertindak dan menangkap para pelaku. Untuk persoalan hukum, Nurnas menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum.

"Namun yang penting, dapat menjadi efek jera sehingga yang lain tidak lagi melakukan tindak anarkis seperti itu," ujarnya.

Ridwan, seorang buruh bangunan tewas setelah dikeroyok sejumlah pemuda di dekat Balai Pemuda Tangah Sawah, Selas dinihari. Diduga, para pelaku tidak terima ditegur korban dan para saksi supaya tidak berkumpul atau bergerombol dulu pada masa pandemi corona.

Awalnya, beberapa orang pemuda yang ditegur sudah membubarkan diri dan meminta maaf. Namun, sebagian lainnya yang menjadi pelaku pengeroyokan berteriak dan berkata kotor serta menyerang korban dan para saksi yang sudah kembali ke dalam balai pemuda.

Akibat diserang dengan batu dan kayu, korban akhirnya tergeletak berlumuran darah di tengah jalan. Saksi lalu melarikan korban ke RS Ahmad Mukhtar namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Kapolres Kota Bukittinggi AKBP Imam Pribadi Santoso mengungkapkan, korban tewas karena mengalami luka parah pada bagian kepala. Saat ini tiga orang diantara pelaku sudah diamankan bersama barang bukti. Kasus itu sudah dalam penanganan Polres Bukittinggi untuk pengembangan lebih lanjut. (rls)


Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul abit menerima bantuan dari 35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam satgas Bencana Nasional BUMN di Sumbar yang diserahkan secara simbolis dari tim Satgas Bencana Nasional BUMN Sumatera Barat di Kantor Gubernur Sumbar Selasa (21/4).

Bantuan yang diterima Wagub diantaranya, alat kesehatan (alkes) untuk penanganan Covid-19 dengan total nilai Rp 8.015.148.770. untuk tahap awal bantuan diserahkan sebanyak Rp. 1.432.000.000

Wagub Sumbar sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Satgas Bencana BUMN Sumatera Barat. Hal ini sangat membantu pemerintah dalam memerangi wabah Covid-19 di provinsi Sumatera Barat.

Ada kesempatan itu,Wagub berharap, dalam pelaksanaannya dapat dikoordinasikan dengan baik sehingga penyaluran bantuan tepat sasaran dan hasilnya maksimal.

 Nasrul Abit menegaskan, kepada setiap pihak yang memberikan bantuan dapat didistribusikan melalui gugus tugas Prov Sumbar yang memiliki data yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

Sementara, Kepala PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, Insan Kesuma sekaligus Ketua Satgas Bencana Nasional BUMN Sumatera Barat mengatakan. Total bantuan yang diberikan secara simbolis kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk penanggulangan wabah Covid-19 ini senilai Rp 8.015.148.779,- (Delapan miliar lima belas juta seratus empat puluh delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh sembilan rupiah) dengan rincian.

Rp. 5.583.148.779,-  (telah disalurkan oleh beberapa BUMN di provinsi Sumatera Barat sebelum terbentuknya tim Satgas Bencana BUMN Sumbar)
 Rp. 1.432.000.000,- (Sekarang)
 Rp. 1.000.000.000,- (Selanjutnya)
Bantuan akan disalurkan kepada rumah sakit  rujukan dan Masyarakat di Provinsi Sumatera Barat berupa  alat APD lengkap, baju hazmat, masker, ventilator, westafel portable, thermogun, sembako, dan bentuk bantuan lainnya

 Satgas Bencana Nasional BUMN terbentuk ditingkat provinsi berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor : SK-77/MBU/03/2020 tentang Pembentukan Satuan Tugas Bencana Nasional Badan Usaha Milik Negara. Satgas Bencana Nasional BUMN Sumatera Barat ini berpusat di kantor PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat mengingat PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat ini ditunjuk sebagai PIC kegiatan di Provinsi Sumatera Barat.

Menurut ketua Satgas BUMN Insan Kusuma Satgas Bencana Nasional BUMN wilayah Sumatera Barat, beranggotakan sebanyak 48 BUMN yang berada di wilayah Sumatera Barat serta dibentuk pula koordinator tiap-tiap Kabupaten/ Kota guna mempermudah koordinasi dengan BPBD setempat dalam penyaluran bantuan bencana khususnya alat kesehatan dan bantuan lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana wabah Covid-19 saat ini dan tidak menutup kemungkinan untuk bencana alam lainnya.

Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday, Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman dan pada BUMN Sumbar.(rel/s)


Sawahlunto.Lintas Media News.
Dampak ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai daerah Tanggap Darurat akibat penyebaran COVID-19 sudah terasa oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Umumnya masyarakat yang bergerak dibidang jasa, UMKM dan pekerja serabutan tidak punya penghasilan lagi, intinya membutuhkan bantuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ali Yusuf Tokoh Masyarakat Sawahlunto mengatakan, sejak terjadinya penyebaran virus CONVID-19 di Indonesia dan ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai daerah Tanggap Darurat maka mata pencaharian masyarakat terganggu bahkan bisa dikatakan berhenti karena adanya aturan social distancing (jarak sosial) akhirnya masyarakat diharapkan untuk stay at home (tetap dirumah).

Menurut Ali, Pemerintah Kota Sawahlunto sangat tanggap dengan melakukan upaya mendapatkan bantuan dari segala sumber seperti, bantuan Pemerintah Pusat, BAZNAS Propinsi Sumatera Barat, BAZ Kota Sawahlunto, Ormas dan Partai Politik.
“Dalam kondisi darurat seperti sekarang Pemerintah Kota Sawahlunto harus mendata masyarakat yang terdampak secara baik, valid serta dikoordinir secara baik sehingga bantuan tidak tumpang tindih. Saya harap Pemerintah Kota Sawahlunto berpedoman kepada Peraturan Kepala BNPB Nomor 24 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pedoman Bantuan Logistik,” ujar Ali Yusuf Walikota Sawahlunto periode 2013-2018 melalui telepon selulernya, Selasa (21/4).

“Saya berharap Pemerintah Kota Sawahlunto menjadi sumber data masyarakat yang terdampak sehingga terjadi pemerataan bantuan karena semua orang terdampak kecuali ASN, Pengawai BUMN/Swasta yang mapan, TNI/Polri dan Pensiunan. Semoga Pemerintah dapat dapat mengatasi masalah tragedi kemanusiaan ini karena kondisi akan semakin sulit,” harap Ketua DPD Partai Golkar Kota Sawahlunto. “Mari kita berdoa kepada Allah supaya COVID-19 segera berakhir”.

Yesi (42 th) Pedagang Kecil berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah karena sejak akhir bulan Pebruari 2020 tidak dapat berdagang lagi karena sepi pembeli. “Saya tidak tahu kemana akan meminta bantuan karena sampai saat ini belum mendapat bantuan. Ada teman saya tukang ojek sudah mendapat paket sembako dari BAZNAS Kota Sawahlunto semoga saya juga diperhatikan,” ujarnya memelas penuh harap.(rel)


Painan.Lintas Media News.
Wabah Covid 19 benar-benar merubah segalanya. Balimau Paga, tradisi yang telah berusia ratusan tahun, sebagai acara adat menyambut Ramadhan, pada tahun 1441 H ini tidak dilaksanakan di Nagari Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Painan Drs. H. Syafrizal, MM Datuak Nan Batuah hari Selasa (21/4) mengatakan, ditiadakannya Balimau Paga adalah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona Covid-19 dan sekaligus mematuhi Maklumat Kapolri yang melarang berkumpul dan kerumunan. Lagi pula Provinsi Sumbar sudah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mulai berlaku 22 April 2020.

Menurut Syafrizal Datuak Nan Batuah, Balimau Paga ini biasanya dilaksanakan di sungai Batang Painan sehari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. Seluruh ninik mamak dari semua suku hadir lengkap. Disiapkan pula air yang sudah bercampur limau (jeruk nipis) dan bunga rampai.

Selain mencuci muka dengan air limau sebagai makna membersihkan diri, kesempatan tradisi Balimau Paga ini adalah ajang silaturahmi mamak dengan seluruh anak kemenakan dari semua suku yang ada. Akibatnya, acara Balimau Paga biasanya sangat ramai, bahkan bisa dihadiri oleh ribuan orang termasuk yang pulang dari rantau.

"Karena Maklumat Kapolri adalah melarang berkumpul dan kerumunan untuk mengantisipasi wabah Covid-19 serta Protokol Kesehatan menjaga jarak atau physical distancing, maka KAN Painan memutuskan untuk tidak mengadakan tradisi Balimau Paga pada tahun 2020 ini," kata Syafrizal Datuak Nan Batuah, yang sehari hari adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbar.

Keputusan untuk meniadakan tradisi Balimau Paga ini disepakati KAN Painan dalam pertemuan terbatas pengurus. Hadir dalam pertemuan itu Ketua KAN Syafrizal Datuak Nan Batuah, Sekretaris KAN Asril Zakaria Rajo Mudo, Ketua I KAN Harwal Nurdin Datuk Rajo Johan,  Ketua II KAN Yusrizal Datuk Kando Marajo dan Penasehat KAN Sutarto, SH Rangkayo Mulie.

Selain tidak menyelenggarakan Balimau Paga, KAN Painan juga tidak menyelenggarakan Ziarah Bersama untuk membersihkan pandam kuburan atau makam nagari. Jika ingin berziarah diserahkan pada masing-masing keluarga dengan mengindahkan Protokol Kesehatan yaitu menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Ketua KAN Painan ,Drs. H. Syafrizal, MM Datuak Nan Batuah mengharapkan kepada dunsanak yang berada di rantau untuk menahan diri, sebaiknya tidak pulang kampung dalam upaya memutus penyebaran Virus Corona Covid-19 dan sama-sama menjaga supaya semua sehat terbebas dari Covid -19. (rel)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.