Latest Post

50Kota Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam AROSUKA Bank Nagari Bantaeng Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Dewan Pers Dharmasraya DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jawa Barat Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk Linggau Mentawai Meranti Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Painan Pariaman Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang PWI PWI Sumbar Redaksi Redaksi 2 Riau Sawahlunto Selat panjang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung SMSI Solok Solok Selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok


Padang.Lintas Media News.
Akibat coronavirus Disease 2019 (Covid-19).Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengusulkan untuk menunda Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXVIII tahun 2020 yang semula telah dijadwalkan pada 22 Agustus 2020 ini.

Usulan tersebut disampaikan   Irwan Prayitno saat memimpin rapat perencenaan pelaksanaan MTQ Nasional ke XXVIII Provinsi Sumatera Barat, di Aula Kantor Gubernur, Sabtu, (11/4/2020).

Gubernur menyarankan, agar pembukaan MTQ XXVIII Tahun 2020 Sumbar digelar pada November 2020. Atas usulan itu, minta Kakanwil Kemenag Sumbar bisa menyampaikan usulan ini kepada Kementerian Agama nantinya.

Kemungkinan besar MTQ Nasional ke XXVIII tahun 2020 dibulan Agustus tidak terlaksana, bukan berarti terjadi pembatalan akan tetapi diundur pada bulan November. Karena pemerintah fokus dalam pencegahan dan penanggulangan Penyebaran Covid-19 masuk dalam wilayah Sumbar.

"Semua ini tergantung pusat apabila disetujui, kita akan persiapkan semua, mudah-mudahan wabah Covid-19 segera habis dan kita bisa melaksanakan event ini," harap Irwan Prayitno.

Dalam rapat tersebut gubernur sampaikan, terkait anggaran MTQ Nasional, pemprov Sumbar akan mengajukan kembali anggaran perubahan atau atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2020. Sebab anggaran sebelumnya telah diperggunakan untuk antisipasi pencegahan Covid-19.

"Kalau tetap diadakan di tahun 2021 akan terjadi masalah anggaran, seolah-olah Sumbar tidak siap dalam pelaksanaan MTQ ini. Tapi kalau sekiranya seluruh Indonesia belum siap untuk menganggarkan, kita tunggu biar Menteri yang memutuskan," jelasnya.

"Semua ini kita serahkan Kemenag RI, apapun keputusan Menteri Agama pemprov Sumbar akan terima," imbuhnya. (rel)


PADANG.Lintas Media News
PT Semen Padang menyerahkan satu unit fasilitas pencuci tangan berupa tandon air bersih, kran dan tempat sabun pencuci tangan guna mencegah penularan wabah Covid-19 di lingkungan Kantor Balai Kota Padang, kemaren.

Bantuan fasilitas cuci tangan itu diserahkan oleh Kepala Bidang Rumah Tangga PT Semen Padang, Jon Reflus, dan diterima petugas security kantor Balaikota Padang.

Asisten Pemerintahan Setdako Padang, Edi Hasmi mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menyerahkan bantuan tempat pencuci tangan yang dilengkapi dengan tandon air bersih, kran dan tempat sabun pencuci tangan untuk Balaikota Padang.

"Alhamdulillah, bantuan ini bermanfaat dalam mencegah penularan wabah Covid 19. Terimakasih Semen Padang yang telah ikut memperhatikan kantor balaikota dan mendukung program pemerintah dalam melawan Covid 19," kata Edi Hasmi.



Selain Balai Kota Padang, PT Semen Padang juga menyerahkan bantuan yang sama untuk Pasar Nanggalo, Kecamatan Siteba, Kota Padang. Bantuan tersebut diberikan, agar penularan Covid 19 di Pasar Naggalo dapat dicegah.

"Sebelumnya, perusahaan juga menyerahkan bantuan tandon air bersih yang dilengkapi kran dan tempat pencuci tangan untuk Pasar Bandar Buat, Pasar Indarung, Pasar Raya Padang dan Pasar Lubuk Buaya," kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati.



Berbagai upaya telah dilakukan PT Semen Padang dalam melawan penyebaran Covid-19, di antaranya, menyerahkan bantuan bilik sterilisasi sebanyak 15 unit untuk rumah sakit-rumah sakit di Sumbar.

Kemudian, juga memasang bilik sterilisasi di lingkungan Semen Padang Group, termasuk di Semen Padang Hospital, melakukan penyemprotan disinfektan di 145 titik fasilitas umum yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.



Pemberian vaksin influenza gratis untuk karyawan/wati Semen Padang Group, pemberian hand sanitizer, seminar tentang Covid-19, dan melakukan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan membiasakan mencuci tangan dengan sabun.

Kemudian, mengimbau agar masyarakat menggunakan masker dan menjaga jarak 1, 5 meter dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, serta di rumah saja. Imbauan tersebut, disampaikan melalui spanduk yang dipajang di beberapa lokasi di Kota Padang. (rel)





PADANG.Lintas Media News.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selalu berusaha memastikan masyarakat yang terdampak langsung akibat penyebaran Coronavirus 2019 (Covid-19) dibeberapa Panti Asuhan.

Salah satunya Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Kecamatan Kuranji, Padang. Gubernur Sumbar bersama Forkopimda hadir di tengah-tengah masyarakat terutama dalam kondisi tanggap bencana saat pandemi Coronavirus 2019 (Covid-19). Untuk menyerahkan bantuan berupa paket sembako pada 14 Panti Asuhan berada di Kota Padang dan diserahkan langsung di Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang

Untuk itu gubernur Sumbar bersama Forkopimda menyerahkan secara simbolis bantuan berupa paket sembako pada 14 Panti Asuhan yang berada di Kota Padang di Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Sabtu (11/4/2020).

Hadir juga dalam penyerahan tersebut Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo,  Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Amran SH MH, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, Kabinda Sumbar Nur Djatmiko dan instansi lainnya.

"Pemberian bantuan ini di luar skema bantuan pemerintah, karena terkadang kita lupa masih ada Panti Asuhan kurang mampu akibat dampak yang ditimbulkan Bencana Nasional Covid-19," ucap Irwan Prayitno pada kegiatan penyerahan bantuan Kebutuhan Pokok.

Penyaluran bantuan makanan dilakukan guna mencegah terjadinya kekurangan bahan makanan yang mengakibatkan kelaparan pada anak-anak yang tinggal di asrama dan panti asuhan menyusul adanya imbauan tetap berada di rumah akibat wabah virus corona.

Gubernur Sumbar mengimbau pemerintah kabupaten kota agar segera memberikan perhatian kepada anak-anak dan orang tua yang hidup di Panti. Bagaimana pun mereka juga ikut terdampak akibat wabah virus corona ini.

"Saya berharap, hal ini ada perhatian secara riil dari pemerintah kabupaten kota. Secara intens pihaknya juga meminta kepada setiap Kepala Dinas ikut memperhatikan panti asuhan," harapnya.

Selanjutnya gubernur menyampaikan, atas bantuan yang diberikan oleh semua Forkopimda merupakan dukungan yang sangat berarti bagi pemerintah karena yang paling utama sekarang adalah kerja sama dan sinergitas seluruh pihak. Bantuan yang diberikan dapat berdampak baik dan jadi pelipur di tengah kondisi bencana nasional yang sedang dihadapi Indonesia.

Semoga dengan bantuan ini, orang tua dan anak-anak di panti asuhan tetap dapat menjalankan rutinitasnya dengan aman dan tenang. Semoga selalu muncul inisiatif dari masyarakat dan lembaga yang mampu untuk ikut serta memberi kontribusi meringankan beban masyarakat yang terdampak.

Sementara perwakilan dari pengurus Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Ermaniar mengucapkan sangat berterima kasih atas bantuan. 

"Sumbangan ini sangat berarti bagi kami karena akan sangat membantu kebutuhan logistik harian warga panti yang didominasi perempuan," ucap Ermaniar.

"Kami juga sudah dan akan selalu mentaati himbauan pemerintah yang disampaikan oleh Bapak gubernur terkait protokol kesehatan agar memutus mata rantai penyebaran virus corona," tambahnya. (rel)


Pessel.Lintas Media News.
Kembali Pasien Covid-19 Sumatera Barat sembuh, kali ini Pasien 01 positif Covid-19 berasal dari Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat berhasil sembuh setelah menjalani perawatan 14 hari sejak 26 Maret 2020 lalu di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

Pasien 01 positif Covid-19 yang sembuh bernama Welly langsung dikunjungi oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi oleh Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dan Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra, Jum'at (10/4/2020).

Diketahui pasien 01 dengan nama panggilan buk Welly adalah Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Pesisir Selatan yang juga merupakan adik kandung dari Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra, bertugas di Dinas Kesehatan Pessel  akhirnya membuktikan bisa melawan Covid-19 secara baik.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, memberikan selamat pada Welly dan berharap bisa memberikan tips dan motivasi kepada pasien lain yang sedang dirawat di rumah sakit.

"Welly sudah diperiksa tes swab hidung dan tenggorokan yang hasilnya negatif Covid-19. Alhamdulillah, sembuh," ujar Irwan Prayitno.

Meski pasien itu dinyatakan sudah bebas dari corona, Irwan Prayitno mengingatkan bahwa perjuangan untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini belum berakhir.

Untuk itu, dia berharap bupati, wali kota, dan semua masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, serta tetap melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di lingkungannya masing-masing.

“Perjuangan kita melawan Covid-19 belum selesai. Saya minta kita semua untuk tetap berikhtiar, tetap jaga jarak, dan ikutilah aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, serta tetap berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Irwan Prayitno.

Selanjutnya Welly menjelaskan, bagaimana cara bisa bebas dari Covid-19, dimulai dari
melakukan pelatihan kesehatan di salah satu hotel di Padang sebagai narasumber kesehatan.

"Saat pelatihan itu, saya se kamar dengan peserta asal Malaysia yang positif Covid-19. Usai pelatihan saya mengalami demam, sesak nafas dan batuk. Kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Ternyata saya positif Covid-19," jelasnya.

Kemudian Welly dirawat diruang isolasi RSUP M Djamil Padang selama 14 hari dan dinyatakan sembuh.

"Diruang isolasi saya merasa shok dan stress, rasanya jiwa ini mati karena terkurung diruang 2x3 m. Saya tidak ingin berlarut seperti ini, maka saya bertekad dan bersemangat ingin sembuh," ungkapnya.

Untuk mengisi waktu agar tidak suntuk dan termotivasi ingin cepat sejat, berbagai aktivitas  dia lakukan. Antara lain senam dan olahraga ringan diiringi makanan sehat, mengelola stres dengan baik dan berdoa kepada Allah SWT.

Diawal cerita Wely sempat shock, galau, sehingga kesehatannya down ketika pertama kali mengetahui positif terinfeksi Covid-19, bahkan ia sempat beredar isu bahwa dirinya meninggal dunia.

Kegalauan jiwanya berakhir, sebut Wely, ketika anaknya menangis menelpon dirinya. Anaknya mengatakan mereka tidak mau mamanya meninggal.

"Mendengar kabar tersebut, membuat saya sadar dan bertekad untuk sembuh. Saya rajin makan, giat berolahraga dan selalu berzikir serta berdoa kepada Allah," tutur Wely.

Menurutnya, kabar tentang dirinya meninggal dunia, mungkin merupakan skenario Allah guna memacu semangatnya untuk bangkit dari keguncangan jiwa.

"Kunci sukses bagi penderita Covid-19 untuk sehat adalah semangat untuk bangkit. Semangat optimistis itu bisa diraih dengan perkuat iman dengan berdoa dan berzikir," tuturnya.

Jika pikiran hantui dengan kecemasan dan galau, membuat selera makan akan berkurang dan perasaan mual akan muncul. Pada gilirannya membuat pisik semakin lemah. Itulah yang dialami Wely tiga hari pertama.

Welly berbicara banyak tentang kesembuhannya. Dia hanya berpesan agar pasien-pasien positif covid-19 yang masih menjalani perawatan, untuk disiplin dan mengikuti semua arahan tim medis dengan benar.

"Berkat doa dan dedikasi semua tim medis di rumah sakit yang memberikan pelayanan terbaik bagi pasien corona, alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, saya bisa sembuh. Artinya, saya ingin menyampaikan bahwa kita bisa sembuh jika kita yakin dan berdisiplin, " ungkap Willy dengan bersemangat.

Ia juga berharap dengan sembuhnya itu diharapkan masyarakat termotivasi agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19.  (rel)

 Padang.Lintas Media News.
Bantuan 2000 Alat Pelindung Diri (APD) dan 2000 pic masker tahap ke 2 dari pemerintah pusat melalui gugus tugas covid 19 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) datang dengan pesawat Hercules TNI di Bandara Tabing Padang.

Hal ini disampaikan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat Erman Rahman di Bandara Tabing Padang, Sabtu (10/4/2020).

Erman Rahman menyampaikan, bantuan ada berupa APD pakaian dan marker untuk para medis yang akan dibagikan kepada rumah sakit-rumah sakit rujukan penanganan covid 19 di Sumbar.

" Untuk labor Unand 400 buah,  Rumah Sakit Ahmad Muchtar 400 buah, Rs Pariaman 150 buah, Rs Rasidin 100 buah, Rs Yos Sudarso 50 buah, SPH 100 buah, Rs Unand 200 buah,  Rs Ibnu Sina Padang 100 buah,  Ibnu Sina Padang Panjang 30 buah,  Ibnu Sina Bukittinggi 50 buah,  Ibnu Sina Pasamab 20 buah", ungkapnya.

Kalaksa BPBD Sumbar juga sampaikan APD ada juga untuk Dinkes Padang 100 buah dan Dinkes Bukittinggi 100 buah, serta Dinkes Sumbar 500 pic masker. Sementara 200 APD dan 1500 masker sebagai cadangan kebutuhan sesuai kondisi nantinya.

"Ini merupakan bantuan tahap 2 yang amat dibutuhkan kawan-kawan tenaga medis dalam penanganan pasien covid 19 di Sumbar. Mudahan-mudahan coba wabah covid 19 ini dapat kita lewati dengan mengikuti arahan pimpinan dan ajak MUI", ajak Erman.(rel)


PADANG.Lintas Media News.
Ada kabar baik di Sumatera Barat (Sumbar), pasien yang semula terkonfirmasi positif telah sembuh dengan hasil terkonversi negatif. Hasil ini terus bertambah, membuat Gubernur Sumbar merasa senang dan bangga dengan hasil kerja tim medis Sumbar.

Berdasarkan data hingga hari ini pukul 11.30 WIB, pasien sembuh di Sumbar sudah mencapai 6 orang atau bertambah dua orang dibandingkan sehari sebelumnya yang berjumlah 4 orang.

Salah satunya pasien positif Covid-19 adalah tim gugus terdepan dari Dinas Kesehatan Sumbar  dr. Lila Yanwar yang pergi ke Jakarta untuk mengurus pengadaan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk daerah Sumbar.

Mendengar kabar itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, menyapa langsung warganya yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 melalui video coference di Ruang Kerjanya, Jum'at  (10/4/2020). Walaupun tertutup masker, terlihat wajah gubernur senang. Pasalnya ASN yang sembuh  itu juga seorang dokter yang ikut bertugas dalam penanganan Covid-19 di Sumbar.

Gubernur berharap pasien Covid-19 ini nantinya dapat membagi tips sembuhnya kepada masyarakat yang lain, sekaligus memberikan semangat pada pasien lain yang dinyatakan positif.

Dalam video coference tersebut dr. Lila Yanwar menceritakan bagaimana awal virus Corona menyerangnya.

Saat mengetahui positif Covid-19 dr. Lila mengakui sempat down. Namun dia mencoba untuk tegar, sebab sebagai dokter umum dia mengetahui penurunan mental bisa berpengaruh kepada ketahanan tubuh.

"Sejak itu saya mengambil keputusan untuk langsung isolasi mandiri di rumah. Saya memisahkan diri dengan tinggal salah satu ruang (paviliun) depan rumah. Minum vitamin, makanan sehat, buah-buahan dan sayuran yang bisa menambah daya tahan tubuh," ungkapnya.

Kasus dr. Lila Yanwar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan Sumbar ini termasuk pasien positif Covid-19 kategori ringan. Makanya dr. Lila memiliki isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Namun tetap dipantau oleh tim dokter.

Setelah ada hasil negatif dari swap dua kali tes laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), dr. Lila dinyatakan sembuh. Tapi tetap dalam pengawasan dokter dalam sepekan ini.

"Yang terpenting kita, biasakan dengan hidup sehat, makan makanan yang bergizi, olahraga untuk perkuat imun dan berjemur setiap pagi, mulai dari pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Itu yang saya lakukan setiap hari," jelasnya.

dr. Lila berpesan kepada pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat maupun yang isolasi mandiri tetap semangat menjalani pengobatan dan isolasi. Ikuti semua saran dokter dalam masa perawatan.

"Walaupun sampai saat ini virus corona belum ada obatnya, tapi virus tersebut bisa mati, jika jika sistem ketahanan tubuh meningkat," ucapnya.

Ia juga menyampaikan, agar orang terpapar Covid-19, jangan takut untuk mengakuinya. Karena Covid-19 bukan penyakit yang memalukan. Jangan takut diisolasi, apapun itu. Mau itu isolasi rumah sakit atau isolasi diri di rumah, karena melakukan self care, sama dengan peduli lingkungan. (rel)


PADANG.Lintas Media News. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno  didampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit dan sejumlah kepala OPD, mengikuti kegiatan video conference bersama dengan Menteri Salam Negeri, Menkopolhukam, Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Menteri Desa PDT, terkait implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di ruang kerja Gubernur lantai II Kantor gubernur, Kamis (9/4/2020). Rapat tersebut juga diikuti oleh Bupati Walikota se-Sumbar.

Mendagri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian dalam arahannya meminta kepada para kepala daerah untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mendagri juga menegaskan kepala daerah untuk menjaga daerah masing-masing dari penyebaran dan penularan Virus Covid-19.

Mendagri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah daerah harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait program percepatan penanganan Covid-19, seperti kesiapan penanganan, kesiapan tenaga medis, kesiapan Alat Pelindung Diri (APD), ketersediaan bahan pangan, serta antisipasi dini dalam mengatasi kemungkinan adanya krisis global.

"Ini bencana dunia, kita dalam status darurat bencana, jadi harus bisa senantiasa berkordinasi untuk melakukan kebijakan dalam penanganan Covid-19," ujar Mendagri.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki peran yang sama dan saling mendukung dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini. Tentunya tanpa ketaatan dan kedisiplinan masyarakat, beragam upaya pemerintah juga akan sia-sia. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian masyarakat yakni mengikuti apa yang menjadi arahan pemerintah.

Penanganan Covid-19 untuk mendorong upaya implementasi PSBB diperlukan ratusan triliun. Mendagri minta penggunaannya harus pada porsinya. Masyarakat diminta untuk ikut awasi bersama dan memantaunya, sehingga tidak terjadi manipulasi data, sehingga dana tersebut bisa tepat sasaran

Mendagri juga mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten kota, agar secara sungguh- sungguh melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6 Tahun 2020.

Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Pemerintah daerah harus melakukan realokasi terhadap APBD dalam upaya penanganan Covid-19.

"Ekonomi kita saat ini menurun. Saya minta kepala daerah bijak mengelolah keuangan dan mengalihkan anggaran yang tidak begitu penting untuk dimaksimalkan," ujarnya.

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan saat ini pemerintah pusat telah menganggarkan Rp119 triliun untuk perlindungan sosial, Rp159 triliun untuk pembiayaan program pemulihan nasional, Rp75 triliun untuk belanja negara bidang kesehatan dan Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui, saat ini pemerintah pusat mengalami kesulitan mendapatkan alat rapid test untuk mendeteksi virus Corona.

Untuk itu, Doni meminta agar rapid test Covid-19 diproritaskan untuk orang-orang yang memiliki risiko penularan tertinggi yakni, para dokter, tenaga medis yang menangani pasien Corona beserta keluarganya.

"Yang pertama adalah dokter, para perawat dan keluarga mereka. Serta masyarakat yang terdampak langsung atau berpotensi terdampak dari Covid-19 ini," jelas Doni.

Penggunakan metode rapid test berbeda dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi virus Corona di Indonesia. Rapid test bisa digunakan secara massal ini dengan menggunakan darah dan hasilnya dapat diketahui paling lama 10 menit.

Selanjutnya, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan paket bantuan khusus pertama disiapkan untuk masyarakat yang terdampak PSBB untuk menanggulangi wabah COVID-19.

Bantuan sosial tersebut berupa bantuan bahan pangan pokok senilai Rp600.000 per bulan setiap keluarga yang disalurkan selama tiga bulan. Jika berjalan lancar, maka nanti per 20 April, pemerintah akan menyalurkan bantuan tersebut.

Menteri Sosial, menambahkan, pemerintah mengucurkan bantuan itu karena penerapan pembatasan sosial berskala besar akan mengganggu penghasilan warga dalam kelompok rentan.

Ia menjelaskan, sasaran program bantuan pangan pokok selama wabah adalah keluarga miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), guru kontrak kerja, guru honorer, penghuni rumah susun (rusun), dan pekerja harian.

Pemerintah berharap pemberian bantuan pangan pokok bisa membantu pemenuhan kebutuhan warga dalam kelompok rentan selama masa darurat dan mencegah mereka mudik.

"Bantuan ini diberikan dalam bentuk uang senilai Rp600.000 per keluarga per bulan melalui PT Pos Indonesia," kata Menteri Sosial.

Sedangkan para menteri lainnya menyampaikan komitmennya, untuk mengeluarkan kebijakan yang akan dijalankan oleh daerah sebaik mungkin, dalam rangka percepatan penanganan Virus Covid-19 di Indonesia, serta penanggulangan dampak lain dari akibat Virus Covid-19 ini, diantaranya ekonomi, ketersediaan pangan, dan lainnya.

Untuk itu pemerintah daerah dapat mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dan tidak menjalankan kebijakan sendiri sebelum ada ijin dari pemerintah pusat. (rel)


PADANG.Lintas Media News.
Wabah virus corona (Covid-19) terus bertambah, membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya untuk pencegahan dan penanggulangan Penyebaran Covid-19 masuk dalam wilayah Sumbar.

Membahas hal itu,Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno melakukan Video Conference bersama Bupati Walikota Se Sumbar terkait Penanganan Covid 19, di Ruang Gubernur Lantai 2 Gedung Bagonjong.Kamis (9/4/2020).

Irwan Prayitno menyampaikan. Penyebaran virus Covid-19 terus bertambah di Sumbar yang saat ini sudah ada 27 kasus positif, 13 orang di rawat, 8 orang isolasi diri dirumah, 2 orang meninggal dunia dan 4 orang sembuh. Sehingga pemerintah harus melakukan langkah langkah strategis untuk menangani penyebaran Covid -19.

Untuk itu, Pemprov  menyiapkan bantuan sosial berupa program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) untuk masyarakat yang secara ekonomi terdampak Covid-19 yang besarannya akan disesuaikan dengan aturan.

Menurut Irwan, yang menjadi perhatian pemerintah kini yaitu kebijakan "Lockdown". Lockdown tidak diberlakukan hanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Provinsi Sumbar sudah mengajukan ke pemerintah pusat.

"Kalau disetujui, maka kita akan persiapkan segala sesuatunya sesuai aturan dan akan kita lakukan sesegera mungkin," ujarnya.

Gubernur memprediksi,potensi puncak penyebaran virus corona di Sumbar terjadi pada Mei dan Juni 2020,dan menurun di bulan Agustus. Karena,pada bulan tersebut Sumbar akan dibanjiri para perantau yang pulang ke daerah asalnya. Perlu diantisipasi agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Sumbar.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Irwan Prayitno meminta seluruh pihak untuk semakin meningkatkan kewaspadaan. Khususnya dalam hal pengawasan terhadap para pendatang yang masuk ke Sumbar. Peran aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, petugas kesehatan, BPBD, Satpol PP setempat, termasuk masyarakat.

Kepada Bupati/Wali Kota,Irwan berharap, Orang Dalam Pantauan (ODP) punya gejala, sesuai dengan Protap dari Kemenkes harus isolasi mandiri 14 hari dirumah.Persiapan karantina di kabupaten kota salah satu upaya untuk mempercepat penanganan Covid-19, disetiap daerah sudah dibuat tempat karantina, termasuk di Sawahlunto, Sijunjung, Pasaman Barat, Padang, Payakumbuh, Padang pariman dan kabupaten kota lainya yang ada di Sumatera Barat.

Menurut Irwan.Karantina ini ada dua, karantina ODP untuk memastikan hasil negatif, karantina Covid ringan yang dianggap positif ringan dengan gejala klinis ringan, kalau ringan langsung dikarantina minimal selama dua minggu.

"Saat dikarantina mereka akan disediakan makanan yang enak-enak, karena Covid ringan ini tidak ada obat, dengan makan enak bergizi, vitamin cukup istrahat tenang tidak stres, sehingga meningkatnya imunitas, tubuh kita akan kebal sehingga virus bisa dikalahkan," imbuhnya.

Gubernur juga berharap kepada Bupati /walikota untuk melakukan penyesuaian anggaran sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing kegiatan realokasi anggaran, serta pengadaan Barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.(rel/s)


Padang.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan, pemerintah pusat akan  memberikan bantuan untuk pekerja harian yang terdampak wabah Coronavirus Disiase 2019 atau COVID-19. Bantuan  senilai Rp600 ribu itu, akan diberikan per Kepala Keluarga.

“Jadi, tadi kita teleconference dengan sejumlah Menteri. Bahwa ada tiga prioritas utama yang akan diambil menyusul merebaknya wabah Corona ini. Yang pertama adalah kesehatan, lalu  kemanusiaan dan yang ketiga masalah kebijakan di daerah,” kata Nasrul Abit, Kamis 9 April 2020.

Dijelaskan Nasrul Abit, sekaitan dengan masalah kesehatan itu, menyangkut tentang pengadaan alat-alat kesehatan, dan tenaga kesehatan yang akan bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Sehingga, bisa menyelesaikan seluruh masalah yang menyangkut dengan kesehatan.

“Nah, soal kesehatan ini, tadi Pak Doni Monardo menyampaikan, beliau mengharapkan kesadaran dari masyarakat. Karena, ini juga menyangkut masalah sosial kemasyarakatan. Bukan lagi soal kesehatan,” ujar Nasrul.

Ditambahkan Nasrul Abit, dari Kementrian Sosial tadi juga menyampaikan kalau akan ada bantuan untuk warga yang terdampak, sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo. Bantuan itu akan diberikan Rp600 ribu per kepala keluarga. Teknis bantuan akan diatur selanjutnya oleh kementerian.

Tapi, kata Nasrul, yang sangat penting dari semua ini adalah ketepatan sasaran bantuan.  Data yang dibuat harus benar betul. Jangan sampai ada data yang duplikasi. Sehingga penerima bantuan sesuai dengan sasaran dan lebih luas cakupannya.

“Jadi, data itu yang perlu nanti. Harus benar dikawal dengan baik. By name by address,” tutup Nasrul Abit. (*)


Jakarta.Lintas Media News.
Perangi Wabah covid -19 yang telah menjadi pandemik global yang menghantui seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia,Ketua Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB) yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat SMSI Pusat Taufiequrachman Ruki atau biasa disapa Ki Empik , Kamis (9/4/2020), mengerahkan bantuan berupa baju Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 1000 pcs, sanitaizer ukuran 5 liter sebanyak 8 drum drigen dan sanitaizer ukuran 100ml sebanyak 200 botol kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.

Banten dengan jumlah penduduk mencapai 12,4 pada tahun 2017 (survei BPS), sebagai daerah penyangga Ibu Kota yang kini menjadi epicentrum, memiliki peranan penting dan  erat dalam penyediaan pelayanan publik hingga perdagangan dalam rangka menjaga ketahanan Ibu Kota Negara.

Peran penting Provinsi Banten ini juga yang membuat banyak pihak bergerak berjuang bahu membahu membantu memerangi covid 9  di Banten. Hal tersebut tidak terlepas dari posisi Banten dan Jawa Barat sebagai kantung buruh migran.

Dari data yang dirilis Diskominfo Banten per tanggal 8 April 2020 kemarin, perkembangan masyarakat terdampak virus corona di Banten, mencapai 3686 orang dalam status (ODP), 520 orang dalam status (PDP) dan 152 orang dalam status positif terjangkit covid 19.

Untuk menangani wabah corona di Banten, Pemprov Banten sendiri telah  menyiapkan desain anggaran dimana  skema anggaran yang dilakukan  melalui social safety net atau jaring pengaman sosial. Dana yang disiapkan hampir 30 persennya dari APBD Provinsi Banten  atau sekitar Rp 2,4 triliun.

Pada kesempatan tersebut hadir Laksmana TNI, Ir, Eden Gunawan, M.M, selaku Sekjen PUB yang juga Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Banten, Tb. Sukatma WKU PUB, Firdaus Ketua Umum SMSI, KH. AM Romly Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, Lesman Bangun Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Banten, dr Reni, Nana Sujana, Nyi Syifa.

Rombongan diterima oleh Dr. dr. Hj Ati Pramudji Hastuti, MARS Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Amanat Taufiequrachman Ruki, yang disampaikan Eden selaku Sekretaris Jenderal PUB, bantuan yang diberikan, merupakan bentuk kepedulian perkumpulan Urang Banten terhadap mewabahnya covid 19 di Banten, sertamerupakan hasil swadaya.

Taufiequrachman Ruki yang diwakili Eden Gunawan juga berharap, partisipasi yang dilakukan PUB, dapat bermanfaat dan menggugah semangat semua pihak untuk berjuang bersama dalam memerangi wabah corona di Banten.

KH. Romly selaku Ketua MUI Banten, pada kesempatan tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi covid 19 dengan mengikuti ketentuan pemerintah dan selalu optimis serta tawakal kepada Allah.

Sementara itu, Ketua Umum SMSI,  Firdaus yang juga menjabat Waketum PUB Bidang Media berharap, insan pers dapat ikut berperan aktif dalam mendukung program penanganan covid 19 yang dilakuan oleh pemerintah daerah.

"Media dengan fungsinya, harus ikut mendukung dan mengawal langkah yang diambil pemerintah dalam menangani wabah corona ini dengan menyajikan informasi yang jernih, dan mendorong optimisme ditengah masyarakat" ungkap Firdaus, seraya berpesan agar para awak media dalam bertugas tetap berhati-hati dan berpegang pada protokol standar peliputan covid 19.

Tb. Sukatma, mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, untuk tidak ikut serta menyebarkan hoax, karena dampaknya akan membuat pesimisme dan silang sengketa ditengah masyarakat juga dapat terkena delik.

Dr. dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS.  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengatakan, dirinya  mewakili Bapak Gubernur, mengucapkan terimakasih kepada PUB atas bantuannya untuk memerangi Covid.19 di Banten.

Dokter yang dikenal ramah, cerdas dan cekatan ini juga mengatakan, perhatian PUB, SMSI dan seluruh rombongan merupakan stimulus untuk kita terus bersama menggerakkan masyarakat memberantas covid.

"Sesungguhnya seluruh lapisan masyarakat dapat membantu kami, bantuan itu tidak harus dengan memberi bantuan APD, Hand Sanitizer dan perlengkapan lainnya, tetapi dengan tetap berdiam dirumah dan mengikuti anjuran pemerintah, sesungguhnya telah sangat membantu kami," pungkas Ati lirih. (***)


Padang,Lintas Media News
Oknum pekerja CV Rendi Bersaudara dilaporkan wartawan ke kantor Polisi Sektor (Polsek) Nanggalo Padang, karena menghina wartawan dan media, sebagai upaya menghalangi tugas jurnalistik, Rabu (8/4/2020).

Hal ini diungkapkan oleh wartawan jurnalandalas.com dan disaksikan Khairul wartawan Mitrarakyat.com seusai dari kantor Polsek Nanggalo, bahwa pengaduan ini didasari adanya penyerangan dan penghinaan terhadap dirinya oleh oknum pekerja, ketika melakukan tugas jurnalis di lokasi pembangunan saluran drainase di kelurahan Kurao Kecamatan Nanggalo Padang pada hari Sabtu (4/4/2020).

Ironisnya, kepala tukang tersebut bukan menghina saja namun mengancam dengan menghubungi salah seorang Polisi Militer (POM) TNI." jelasnya.

Pembangunan proyek saluran drainase menggunakan APBD melalui dinas PUPR bidang SDA Padang, di jalan Lubuk Bayu kelurahan Kurao kecamatan Nanggalo yang sedang dikerjakan, terindikasi tidak sesuai spek dan metoda kontrak yang telah disepakati.

Dari dugaan tersebut, wartawan jurnalandalas.com dan mitrarakyat.com ke lokasi pengerjaan yang sedang berlangsung dalam pemasangan mortir batu drainase, dan sebagian sudah ditutupi dengan blockcover, namun terlihat lantai kerjanya hanya dengan tumpukan batu dengan lumpur dan sedikit semen.

Tidak tampak di lokasi proyek CV Rendi Bersaudara adanya pengawas kualitas dan kepastian kualitas atau quality control dan quality assurance (QA-QC) nya, begitu juga pengawas dari dinas PU Bidang SDA Padang.

Hal ini di konfirmasikan, hanya kepala tukang yang menjelaskan dengan bahasa penghinaan media dan menyerang mengajak pengeroyokan terhadap wartawan jurnalandalas.com.

Ketua kelompok masyarakat yang ikut andil dalam pengawasan proyek tersebut, mengakui proyek ini aspirasi dari anggota DPRD padang Faisal Nasir dan memang adanya pemasangan yang tidak sesuai dengan spek yang telah di tentukan, seperti besi blockcover dicampur dengan ukuran lain." katanya.Sabtu (4/4/2020).

Atas laporan pengaduan STTP nomor: 13/IV/2020 tersebut, Kepala Polisi Sektor Nanggalo, Sosmedya mengatakan, adanya pengaduan ini akan kami selidiki dan tindak lanjuti untuk memanggil terlapor secepatnya." tegas Kapolsek di ruang kerjanya.(*)


PADANG.Lintas Media News.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan.Pandemi virus Corona (Covid-19) tidak bisa disepelekan, karena menyangkut kehidupan orang banyak. Segenap komponen harus bersatu dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan menjadikannya sebagai bentuk tanggung jawab kolektif.

Hal itu disampaikan Gubernur saat
memimpin Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Sumbar yang dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur, Rabu (8/4/2020).

"Kita harus kompak dalam melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Corona di Sumbar dan menjadikannya sebagai bentuk rasa tanggung jawab bersama dalam melaksanakannya. Jangan ada yang bertindak sendiri-sendiri," himbau Irwan.

Terkait dengan adanya pasien Covid-19 yang sudah sembuh yakni empat orang, gubernur berikan apresiasi kepada dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang telah berjuang untuk mengatasi covid-19 di Sumbar. Tenaga kesehatan menjadi garda paling depan dalam menangani kasus Covid-19.

"Mereka telah berjuang demi kesembuhan para pasien positif covid-19. Selain sempat sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil,dan bagi pasien yang sudah sembuh, selanjutnya akan isolasi diri di rumah. Namun tetap pantau dan diawasi oleh dinas kesehatan",tuturnya.

Selanjutnya gubernur juga menyampaikan, bahwa Pemprov Sumbar sebagai pengaman sosial untuk masyarakat yang ekonominya terdampak akibat Covid-19. Dana tersebut bersumber dari realokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Irwan Prayitno mengatakan dana itu akan dibagikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp200 ribu setiap orang selama 3 (tiga) bulan, sesuai dengan nama-nama yang diserahkan oleh Kabupaten Kota. Paket itu akan diberikan kepada 359 ribu lebih masyarakat yang terdampak corona di Sumbar.

"Untuk sementara baru tujuh Kabupaten Kota yang menyerahkan daftar nama-nama tersebut. Insya Allah besok lusa sudah bisa kita bagikan," ungkapnya.

Gubernur menjelaskan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19 di Sumbar, ada ratusan lebih ruangan isolasi dengan 407 tempat tidur disiapkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19 di Sumbar.

Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Provinsi Sumbar telah mengajukan ke pemerintah pusat, sedang dikaji apakah sudah mendesak diterapkan PSBB atau belum.Ungkap Irwan.

"Di Sumbar telah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19 yang signifikan. Sekarang saja sudah 26 orang yang positif Covid-19. Saya perlu menetapkan PSBB untuk Sumbar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19," ucap gubernur.

Menurut gubernur potensi puncak penyebaran virus corona di Sumbar diprediksi terjadi di bulan Mei 2020. Kemudian mulai menurun di bulan Agustus ini. Sumbar akan dibanjiri para perantau yang pulang ke daerah asalnya. Perlu diantisipasi agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Sumbar.

"Kita tidak boleh lengah, tidak terawasi, perlu disiplin dalam bekerja. Termasuk masyarakat harus bisa bekerjasama dengan semua pihak, agar semua pergerakan Covid-19 bisa terpantau," tutupnya.

Hadir dalam rapat Wakil Gubernur Sumbar Drs. H. Nasrul Abit, Asisten III Setda Sumbar Drs. Nasir Ahmad, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Hj Merry Yuliesday, Mars, Ketua IDI Sumbar Dr. Pom Harry Satria, Kepala laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra dan kepala rumah sakit daerah lainnya.(rel/s)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.