Latest Post

50Kota Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam AROSUKA Bank Nagari Bantaeng Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Dewan Pers Dharmasraya DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jawa Barat Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk Linggau Mentawai Meranti Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Painan Pariaman Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang PWI PWI Sumbar Redaksi Redaksi 2 Riau Sawahlunto Selat panjang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung SMSI Solok Solok Selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel sungai sarik TANAH DATAR Tanahdatar TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

Padang, Lintas Media News.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat memiliki komitmen agar dapat membantu bagaimana  seniman seni rupa dan seni kriya Sumatera Barat bisa hidup berkelanjutan guna menghidupi keluarga serta keberlangsungan berkarya melalui promosi dan penjualan karya-karya yang dihasilkannya ke luar Sumatera Barat, bahkan ke luar negeri, termasuk penempatan karya-karya terbaik hasil penjelajahan kreativitas seniman sebagai aset daerah pada gedung-gedung bertingkat milik pemerintah dan swasta, kantor OPD, kantor Bupati/ Walikota dan banyak lagi di daeah ini.

Semua itu tentu butuh dukungan semua pihak dan kalangan, termasuk dari pengamat seni rupa dan kurator, kalangan akademisi dan OPD terkait guna memberikan masukan dan konstribusi pemikirannya ke pemprov Sumatera Barat agar seni rupa dan seni kriya benar-benar dapat hidup dalam persepektif kebudayaan pada sisi lain juga bernilai ekonomi tinggi.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan staf ahli gubernur bidang Hukum dan pemerintahan setda provinsi Sumbar, Enifita Djinis SH, saat menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan pameran empat pelukis kaligrafi Islam di hall Galeri UPTD Taman Budaya, Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Jalan Diponegoro 31 Padang, Rabu 15/09/21.

Menurut Gubernur, melalui kesempatan ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi seluas-luasnya kepada empat pelukis yang berpameran yang mengangkat tema besar "Ekspresi Religius". 

Kegiatan ini sekaligus dapat dijadikan  momentum  penting dalam melihat seni rupa bahkan seni kriya di Sumatera Barat secara sungguh-sungguh, terlebih seni lukis kaligrafi sebagai nafasnya perwujudan seni budaya dalam Islam.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan provinsi Sumatera Barat, Gemala Ranti, dalam laporannya menyebutkan, pameran seni lukis kaligrafi Islam kali ini menampilkan karya empat pelukis mengangkat tema besar "Ekspresi Religius".

Keempat pelukis yang berpameran itu antara lain aang maestro Amir Syarif (82 th) dan AM. Y. DT. Garang (71 th), Irhas A Shamad (63 th) dan Ade Setiawan (40 th) yang merupakan seniman-seniman besar kaligrafi Islam Sumatera Barat saat ini, di samping sejumlah nama lain di luar Sumatera Barat, tuturnya.

Banyaknya para perupa berkarya di Sumatera Barat maupun di luar Sumatera Barat semua ini merupakan aset berharga yang perlu kita beri ruang untuk senantiasa berekspresi melahirkan karya-karya terbaik betrnilai estetika tinggi di setiap ruang dan waktu, tidak terkecuali dunia seni rupa dan seni kriya di daerah ini yang memang sejak lama tercatat sebagai salah satu etalase peta seni rupa Indoinesia.

Kurator pameran, Yasrul Sami dalam pengantar pamerannya, menuturkan, karya-karya keempat pelukis yang berpameran saat ini merupakan seniman yang cukup dikenal karya dan perjalanan kesenimannya di tanah air. 

Pemunculan seni lukis kaligrafi Islam di tanah air termasuk di Sumatera Barat sendiri menjadi suatu fenomena yang sangat diperhitungkan dalam kancah seni rupa mderen di Indonesia.  

Artinya,  ketika  muncul gairah  untuk  membawa  pengalaman-pengalaman  spiritual  (dalam  arti :  kandungan  makna-makna atau nilai-nilai batiniah yang berusaha untuk melakukan penghayatan, perenungan, atau kontemplasi yang mengarah kepada pesan-pesan akan kedalaman,  kemanusiaan,  dan  ketuhanan)  ke  dalam karya  seni.  

H. Am. Y. Dt. Garang, mewakili empat pelukis yang berpameran dengan tema #Ekspresi Religius sejak 15 hingga 20 September 2021, mengungkapkan, selama ini seni lukis kaligrafi Islam berjarak jauh dengan seni rupa dan seni kriya di daerah ini dalam berbagai iven yang diadakan di Sumatera Barat.

Namun alhamdulillah kali kami mewakili pelukis kaligrafi Islam diberi ruang dan kesempatan menampilkan karya-karya khusus kaligrafi Islam dengan karya terbaik yang dihasilan para pelukis, jelasnya lagi. (mh)

Kepala Departemen Komunikasi  dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri (tiga dari kiri) menyerahkan kantong darah yang terkumpul kepada  Kepala Unit Transfusi Darah PMI Padang dr. Widyarman. (foto:hms.ptsp)



Padang, Lintas Media News

PT Semen Padang kembali menggelar aksi donor darah. Bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kota Padang, donor darah tersebut digelar di Gedung Serba Guna PT Semen Padang, Rabu (15/9/2021). 

Aksi donor darah  itu digelar sejak pukul 08.00 WIB hingga berakhir pukul 17.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain karyawan, aksi donor darah itu juga diikuti masyarakat lingkungan perusahaan. 

Tampak hadir pada donor darah itu di antaranya, Direktur Utama  PT Semen Padang Yosviandri,  Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Oktoweri, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan, Nur Anita Rahmawati,  dan Kepala Unit CSR Rinold Thamrin.  

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Oktoweri mengatakan, kegiatan sosial donor darah ini merupakan agenda rutin PT Semen Padang  tiga kali dalam setahun. Terakhir, donor darah ini digelar pada awal Februari 2021. 

"Aksi sosial donor darah ini semula akan digelar pada bulan Mei 2021, namun karena  ada kegiatan vaksinasi pada saat itu, makanya kegiatan tersebut baru bisa dilaksanakan sekarang," kata Oktoweri di sela-sela kegiatan donor darah PT Semen Padang. 

Oktoweri berharap kegiatan donor darah ini  dapat membantu PMI Kota Padang dalam memenuhi stok darah, karena informasi pihak PMI Kota Padang, sejak pandemi Covid-19 stok darah menipis. 

"Selain membantu PMI Kota Padang dalam memenuhui kebutuhan darah, donor darah ini tentu bermanfaat bagi kesehatan pendonor, karena donor darah dapat mendeteksi penyakit serius, meningkatkan produksi sel darah, dan menjaga kesehatan jantung," ujarnya. 

Atas partisipasi aktif  menyelenggarakan donor darah dalam peduli Covid-19,   PT Semen Padang mendapatkan  penghargaan dari PMI Kota Padang.

Penghargaan itu ditandatangani oleh Ketua Pengurus PMI Kota Padang Zulhardi Z Latif dan diserahkan oleh Bendahara PMI Kota Padang Masri Saun, kepada Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri. 

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Padang dr. Widyarman yang turut hadir di lokasi donor darah, mengapresiasi PT Semen Padang yang terus konsisten menggelar kegiatan donor darah, meskipun di tengah pandemi Covid-19 saat ini. 

"Kami dari Unit Transfusi Darah PMI Kota Padang sangat berterimakasih kepada PT Semen Padang, karena kegiatan donor darah hari ini sangat membantu . Apalagi stok darah di PMI samakin menipis akibat pandemi Covid-19," kata Widyarman. 

Untuk target, Widyarman menyebut bahwa pada aksi donor darah yang digelar PT Semen Padang ini, pihaknya sama sekali tidak memasang target. Kalau target kami tidak ada. Kami maunya dapat darah sebanyak-banyak dari kegiatan ini," ujarnya. 

Pada aksi donor darah yang digelar PT Semen Padang itu, sebanyak 213 kantong darah berhasil dikumpulkan. Jumlah ini, melebihi target PT Semen Padang sebanyak 200 kantong darah. (*/b/hms)

 

Ampek Nagari, Lintas Media News

Tim Penggerak PKK Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari memberikan pelatihan kapasitas terhadap kelompok dasawisma di daerah itu.

Sebagai narasumber dalam pelatihan itu diundang Ketua TP-PKK Kabupaten Agam Ny. Yenni Andri Warman bersama sejumlah pengurus PKK kabupaten lainnya, di Aula Kantor KAN  nagari Bawan, Senin (13/9).

Ketua TP PKK Nagari Bawan, Ny. Er Kamirudin,dalam sambutannya menyebutkan bahwa pelatihan kelompok dasawisma ini dilaksanakan sebagai upaya untuk membekali kader PKK Bawan dalam melakukan kegiatan 10 program pokok PKK.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memaparkan bahwa gerakan PKK masih diperlukan masyarakat.Sehingga tim penggerak PKK perlu ditingkatkan eksistensinya. “Kita ingin 46 kelompok dasawisma yang ada di Bawan aktif kembali secara merata,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Agam Ny. Yenni Andri Warman menyatakan apresiasinya atas terselenggaranya pelatihan terhadap kader dasawisma di nagari itu.

“Peran dari dasawisma sangat sentral dan penting serta merupakan garda terdepan dari TP PKK di dalam mengaplikasikan atau menerapkan 10 program PKK. Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah nagari yang sudah menganggarkan kegiatan ini,” tutup Ny. Yeni Andri Warman. (Fahmi/jr)


Padang, Lintas Media News

Dalam rangka wujudkan komitmen Zero Narkoba, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang Era Wiharto lakukan sinergi bersama Sat Narkoba Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang mengungkap jaringan peredaran narkoba yang melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP). 

Kalapas Kelas IIA Padang , Era Wiharto, mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu Lapas Kelas IIA Padang kedatangan tim penyidik Sat Narkoba Polresta Padang yg dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba AKP. Dedi Adriansyah Putra, SH, SIK untuk menjemput warga binaan yang diduga terlibat jaringan peredaran gelap narkoba. 

Berlandaskan kepada komitmen untuk berantas narkoba, Kalapas Era Wiharto fasilitasi proses penjemputan WBP yang diduga terlibat oleh tim dari Polresta Padang. "Kita tidak main-main dengan deklarasi yang telah kita ucapkan yakni wujudkan Zero Narkoba dan Berantas Peredaran Gelap Narkoba di Lapas Kelas IIA Padang. Jika ada dugaan seperti ini, dengan tangan terbuka kami persilahkan instansi terkait untuk memproses dugaan tersebut lebih lanjut," jelas Kalapas, Selasa (14 /9/2021). 

Sebagai tindak lanjut dari hal ini, Kalapas atensikan jajaran untuk lakukan penggeledahan kamar hunian untuk menyita barang-barang yang tidak semestinya berada di dalam kamar hunian, seperti HP, narkoba, senjata tajam dan barang terlarang lainnya yang berpotensi timbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. 

"Komitmen Zero Halinar ini tidak hanya berlaku bagi WBP saja, namun juga berlaku bagi seluruh petugas pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Padang. Jika terbukti terlibat, sanksi berat pasti menanti. Kami sangat menyayangkan masih adanya indikasi WBP yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba di luar lapas. berbagai upaya untuk meminimalisir kemungkinan tersebut sudah kita lakukan dari dulu secara rutin maupun insidentil. Namun, kejadian ini memacu semangat kami untuk lebih meningkatkan lagi penggeledahan blok hunian WBP", ujarnya.

Hingga saat ini, pengawasan dan pengamanan di Lapas Kelas IIA Padang diperketat sedemikian rupa guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti peredaran gelap narkoba, pelarian hingga antisipasi kebakaran. 

"Beberapa bentuk deteksi dini yang dilakukan sebagai upaya cegah gangguan kamtib diantaranya lakukan razia rutin ke seluruh blok hunian, kontrol keliling, hingga penertiban jaringan listrik bekerjasama dengan PLN setempat. Selain itu, juga dilakukan patroli sambang oleh Polresta Padang 3 kali sehari yakni pagi, siang dan malam," tambah Era Wiharto.

Kapalas berharap semoga dengan adanya sinergitas ini, diharapkan mampu memberantas keterlibatan WBP dan petugas dalam jaringan narkoba di dalam dan di luar lapas. (Rel/Ism)

Padang, Lintas Media News

Masalah konsentrasi merupakan hal yang sering ditemui pada anak. Masalah konsentrasi ini sering disertai oleh gejala lain yaitu hiperaktif dan impulsif. Kondisi ini bisa mempengaruhi capaian akademik anak serta penerimaan terhadap anak di lingkungan sosialnya.  Jika pada seorang anak terdapat masalah konsentrasi yang disertai juga dengan hiperaktif motorik serta perilaku yang impulsif, besar kemungkinan anak yang bersangkutan mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif  (GPPH) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). 

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa SPH, Dr. dr. Amel Yanis, Sp.KJ (K)  konsultan psikiatri anak dan remaja sebagai praktisi kesehatan mental anak dan remaja terkait topik ini mengatakan, pada anak dengan GPPH, masalah konsentrasi dan hiperaktifitas motorik serta impulsif ini telah muncul sebelum umur 7 tahun, telah terjadi selama paling sedikit 6 bulan, muncul pada berbagai situasi.  

“Bila gejala ini muncul hanya pada situasi tertentu, lama terjadinya hanya beberapa minggu, misalnya 2 atau 3 minggu maka belum bisa disebut sebagai gangguan. Barangkali anak sehabis mengalami kejadian tertentu yang merupakan stresor sehingga mempengaruhi perasaan dan perilaku anak,” katanya saat dihubungi di Padang, Senin, 30 Agustus 2021.

Ia mengatakan, anak yang mengalami GPPH sukar untuk bisa duduk diam dalam waktu cukup lama. Pada saat anak-anak lain duduk mengerjakan tugas di kelas, anak dengan GPPH tidak bisa duduk tenang. 

“Perhatian mereka gampang teralih dengan bunyi/suara yang minimal sekalipun. Mereka berjalan-jalan di kelas, mengajak temannya ngobrol sehingga murid yang lain akan terganggu. Anak-anak ini tidak sabaran; menyelak pembicaraan, terburu-buru menyelesaikan tugas sehingga tugas tersebut tidak tuntas dikerjakan.  Kalaupun mereka “duduk diam” di bangkunya, tangannya sibuk memainkan perlengkapan sekolahnya, misalnya memutar-mutar pensil, memainkan penggaris, membolak-balik halaman buku atau melipat-lipat kertas,” jelasnya. 
 
Ayah-bunda yang memiliki anak dengan keadaan seperti di atas membutuhkan kesabaran ekstra dalam pengasuhan. Satu hal yang mesti dijadikan catatan adalah, anak-anak yang mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, bukanlah dengan sengaja berperilaku demikian. “Kondisi tersebut terjadi karena mereka mengalami sedikit masalah pada perkembangan otaknya. Hal inilah yang mesti dipahami oleh orang dewasa yang berkontak dengan anak, misalnya ayah-bunda, para guru,” paparnya. 

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini membagikan tips untuk ayah-bunda mendampingi anak dengan GGPPH.  
1. Fasilitasi anak menggerakan tubuh.
Anak dengan GPPH memiliki energi yang tidak ada habisnya. Dari pada sibuk melarang, lebih baik ayah-bunda memberi mereka kesempatan untuk melompat, berlari, memanjat dan bersepeda. Tentu saja dengan pengawasan. Tergantung usia anak, kalau anak masih berusia di bawah 6 tahun butuh pengawasan penuh, jika sudah  lebih besar bisa dilepas bertahap dan disampaikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. 

2. Matikan televisi dan smartphone
Anak dengan GPPH gampang terdistraksi. Jika mereka sedang melakukan kegiatan yang butuh konsentrasi, bantu mereka untuk fokus dengan meminimalkan gangguan. Misalnya mematikan televisi, mengubah nada panggil handphone (HP) menjadi getar, bila akan menggunakan HP jangan di dekat mereka.

Hindari percakapan yang tidak perlu bila sedang memandu anak mengerjakan tugas. Bila ayah-bunda ingin mengingatkan mereka untuk tugas berikutnya yang belum juga mereka kerjakan, dari pada mengingatkan dengan bersuara lebih baik dengan isyarat. Misalnya anak terlihat agak melamun sewaktu sedang mengerjakan tugasnya, ayah-bunda lebih baik menyentuh pundak anak sambil menunjuk bukunya yang berarti anak mesti kembali mengerjakan PR nya. 

3. Bantu anak membuat daftar kegiatan yang harus dikerjakan.
Bagi anak dengan GPPH, memiliki banyak tugas dan PR bisa menjadi hal yang luar biasa. Bantu mereka dengan membuat daftar tugas yang harus diselesaikan. Satu tugas bisa dipecah menjadi bagian-bagian kecil karena anak dengan GPPH tidak tahan duduk dalam waktu lama. 

Misalnya sewaktu mengerjakan PR, pandu mereka mengerjakan kira-kira selama 20 menit. Setelah itu istirahat selama 5 menit. Sewaktu istirahat, beri kesempatan  untuk berjalan mengambil minuman atau camilan, berdiri dan meregangkan badan atau keperluan ke kamar kecil. Hindari kegiatan yang mebuat mereka bergerak terlalu jauh dari lokasi belajar. Setelah itu ajak anak untuk kembali mengerjakan PR nya. Setelah anak menyelesaikan tugasnya, biarkan mereka menandai sendiri tugas yang sudah berhasil ia kerjakan. 

4. Ajak anak melakukan kegiatan bersama ayah-bunda.
Misalnya mencuci motor, sepeda atau mobil, memasak, membersihkan rumah dan pekarangan. Pada saat ini ayah-bunda bisa saling bertukar cerita dengan anak. Sesuaikan dengan usia anak, beri mereka tanggung jawab kecil mengerjakan tugas-tugas di rumah.  

Misalnya mematikan atau menghidupkan lampu, menyusun sendal, memasukan pakaian ke lemari.  Kegiatan-kegiatan ini bermanfaat tidak hanya untuk menyalurkan energi anak juga menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak. (rel)

 


Padang, Lintas Media News

Terkait persoalan "surat sakti"sumbangan yang bertandatangan Gubernur kepada sejumlah pihak di daerah, Tiga fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) mengajukan hak angket kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

Ketiga Fraksi tersebut adalah,Demokrat, Gerindra dan PDI Perjuangan- PKB ditambah Partai Nasdem," kata Anggota DPRD Sumbar Nurnas dalam rapat paripurna di Padang, Selasa (14/9/2021).

Menurut NURNAS, penggunaan hak angket ini menyikapi situasi politik yang terjadi saat ini terkait polemik permintaan sumbangan partisipasi pihak ketiga yang diduga tak sesuai Undang-Undang. "Menyikapi persoalan ini agar tidak melebar serta mendapatkan kepastian hukum dan politik. Maka kita menggunakan hak pengawasannya," kata nya.

Ditambahkannya, hal ini bukan untuk kepentingan politik, melainkan untuk kepentingan masyarakat, agar jelas apa yang sudah terjadi, sehingga menimbulkan kegaduhan di Sumatera Barat. "Kita gak mau ada kegaduhan, maka kita lakukan hal ini, sehingga semua pihak bisa jelas memahami, dan kalau ada proses hukum maka kami akan melakukan rekomendasi untuk itu," tegas Nurnas mengakhiri. (ST)




PADANG.Lintas Media News
Tidak adanya kejelasan status mereka,puluhan karyawan karyawati Basko Hotel mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.Selasa (14/9).

Kedatangan puluhan karyawan/Wati Basko tersebut diterima langsung oleh Ketua Komisi II Ir.H.Arkadius St.Intang Bank MM MBA dan sekretari Komisi II Budiman di ruangan khusu I DPRD Sumbar .

Pada pertemuan tersebut,koodinator karyawan tersenut Sonya Nindya Sari yang juga HRD Basko Primer Hotel Basko,mengatakan.Sejak bulan April tahun 2020 lalu sampai saat ini puluhan karyawan/Wati di rumahkan,dan tidak ada kejelasan bagaimana status mereka,jangankan menerima pesangon upah titik keringat merekapun tak dibayarkan.

"Kita selama kerja, sering menemukan musibah sejak tahun 2016, salah satunya pernah dibayarkan gaji Rp 300 ribu seminggu, Jaminan sosial tak jelas dan jatah servis karyawan sering nunggak," jelas Sonya.

Menurut Sonya, karyawan kalau kondisi sakit, tidak ada kejelasan dalam penanganan kesehatannya.

"Kita sakit tidak ada yang nangung. Pernah BPJS Kesehatan minta pelunasan. Pihaknya menemukan kendala dalam pencairan jaminan BPJS Kesehatan, karena belum menerima surat PHK dari Basko hotel Padang itu alasan yang diterima dari pihak BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya Sonya.

Anggota komisi II DPRD Sumbar 
Budiman mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada karyawan Basko Hotel Padang telah menyampaikan aspirasi kepada DPRD Provinsi Sumatera Barat. 

"Semoga dapat mendapatkan win- win solusi dalam persoalan ini. Baik dari pihak Basko hotel dan karyawan. PT Basko Hotel tidak profesional," ujar Budiman

Menurut Budiman, pihaknya mendukung langkah dilakukan pihak PPNS Disnaker Provinsi Sumatera Barat telah melakukan pengawasan dan memberi solusi.

Kabid Disnaker Provinsi Sumatera Barat Prita mengatakan, pihaknya menemukan kasus masalah ini, karena karyawan tidak mendapatkan hak sesuai aturan berlaku.

"UMP Rp 2 juta 4 ratus ribu dan soal jaminan Sosial tidak didapatkan. THR juga menjadi temuan, karena tidak terima THR dari pihak Basko hotel Padang," ujar Prita.

Ditambahkan Yulita PPNS Disnaker Sumbar mengatakan, prinsipnya sampai hari ini karyawan ini tetap karyawan hotel basko hotel.

"Tidak ada penyerahan atau peralihan ke Laris Manajemen. Sebelum Covid 19 pihak karyawan sudah melapor ke Basko Hotel dengan kesepakatan membayar tunggakan gaji dan memberikan hak sesuai aturan," ujarnya 

Hak karyawan Rp 1, 4 Milyar belum dibayarkan PT Basko Hotel Padang dan ditagih solusi kepada PT Laris Manajemen tidak pernah selesai.

"Upah harus dibayar, kalau pesangon bisa batolak ansue, walaupun PT Hotel Basko tetap kontrak dengan PT Laris Manajemen tetapi Basko Hotel (PT Minang Mandiri) tidak mengalihkan karyawan kepada PT Laris Manajemen," ujar Yulita 

Utusan PT Basko Hotel Padang Zul Effendi mengatakan, persoalan Basko Hotel tidak tiba- tiba terjadi, karena banyak persoalan dijalani dan menggangu operasional hotel Basko Padang.

"Hotel Basko tidak profesional dikatakan anggota Dewan, memang betul adanya, karena memang begitu banyaknya persoalan dihadapi Basko Hotel Padang. Pernah Pak Basko mengatakan sudahlah di kampung ko, ndk ada untung nya," ujar Zul Effendi 

Lanjut Zul Effendi, pihaknya meyakinkan Basko untuk tetap berinvestasi di kampung halaman.pihaknya bersiap menjalankan aturan hukum berlaku. Pihaknya tetap berjalan cepat , agar dapat selesai dalam masalah ini.

"Aset besar perusahaan merupakan karyawan, kami semua memiliki etikat baik," ujarnya.

Lanjut Zul, sejak ditinggalkan PT Laris Manajemen meninggalkan hotel Basko, banyak meninggalkan persoalan. Ketika pihaknya mencari Laris Manajemen tidak pernah bertemu jalan keluar. 

"Hak- hak karyawan Basko hotel kita, sudah diakui, akan dibayarkan secara bercicil, tetapi dilakukan PT Laris Manajemen mencicil kepada Basko Hotel Padang, selanjutnya disalurkan kepada karyawan. Tetapi PT Laris Manajemen tidak pernah merealisasikan," ujarnya. 

Dikatakan Zul, pihaknya juga melaporkan saudara Alpen, karena melarikan dana Rp 500 Juta, kita sudah laporkan kepada aparat penegak hukum, PT Minang Mandiri telah menuntut PT Laris Manajemen untuk kerugian semua ini. 

"Kita sama- sama dunsanak, bapak Basko juga orang awak, maka pihaknya akan mengupayakan jalan terbaik sesuai aturan berlaku secara adil dan fair, agar dapat juga menjaga nama baik Provinsi Sumatera Barat," ujarnya. (ST)

Dapur Mitha di Perumahan Jala Utama, Kampung Jua, Kecamatan Lubeg, Kota Padang mendapatkan bantuan etalase dari program bantuan peduli ekonomi UPZ Baznas Semen Padang. (foto:hms.ptsp)



Padang, Lintas Media News

Selama Januari-Agustus 2021, UPZ Baznas Semen Padang telah menyalurkan zakat karyawan PT Semen Padang sebesar Rp6,8 miliar lebih kepada para mustahik (orang yang menerima zakat).

Dana zakat miliaran rupiah itu, disalurkan melalui berbagai program zakat. Di antaranya, program Peduli Pendidikan sekitar Rp720 juta, Peduli Kesehatan Rp168 juta, Peduli Kemanusiaan Rp882 juta, Peduli Ekonomi Rp982 juta, Dakwah & Advokasi Rp475 juta.

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengapresiasi UPZ Baznas Semen Padang yang telah memudahkan karyawan PT Semen Padang dalam menyalurkan zakatnya kepada para mustahik.

"Alhamdulillah, kami dari PT Semen Padang berterimakasih kepada kawan-kawan di UPZ Semen Padang, karena telah memudahkan kami para karyawan dalam menyalurkan kewajiban kami untuk membayar zakat," kata Oktoweri, Selasa (14/9/2021).

Kepala Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif menambahkan, selain disalurkan melalui berbagai program zakat, UPZ Semen Padang juga telah menyalurkan dana hibah dari Yayasan Lembaga Amal Zakat Semen Padang (LAZ-SP) sebesar Rp112 juta lebih.

"Dana hibah dari LAZ-SP itu disalurkan untuk korban banjir dan gempa bumi di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat melalui via Aksi Cepat tanggap (ACT) perwakilan Sumbar, dan juga untuk bantuan Palestina," kata Arif.

Selain menyalurkan dana hibah, kata Arif melanjutkan, pihaknya juga menyalurkan dana zakat karyawan PT Semen Padang yang telah disalurkan sebelaumnya ke Baznas Pusat sebesar Rp1,8 miliar. 

"Jadi setelah kami salurkan ke Baznas Pusat, dana itu kemudian dikembalikan ke kami untuk disalurkan ke MTs Lubuk Kilangan, untuk bantuan biaya masuk sekolah, dan untuk operasional da'i binaan UPZ Semen Padang di Mentawai," katanya. 

Untuk MTs Lubuk Kilangan, besaran dana zakat yang disalurkan adalah Rp225 juta dari 4 tahap yang direncakan sebesar Rp450 juta. Dana tersebut dipergunakan untuk biaya operasional MTs.

Sedangkan untuk bantuan masuk sekolah, telah disalurkan sebesar Rp869 juta dari rencana Rp1 miliar, karena sisa yang belum disalurkan masih menuggu Calling Visa untuk calon mahasiswa baru yang diterima di perguruan tinggi Timur Tengah.

"Kemudian untuk da'i binaan sebesar Rp22 juta, disalurkan untuk digunakan sebagai bantuan kendaraan operasional, seperti biaya beli BBM bagi kendaraan operasional da'i binaan kita," ujarnya.

Selain mengungkapkan dana zakat yang telah disalurkan sejak Januari-Agustus 2021, Arif juga mengatakan bahwa pada bulan Agustus 2021, pihaknya juga telah menyalurkan dana zakat karyawan PT Semen Padang sebesar Rp948 juta.

Dana zakat sebesar hampir Rp1 miliar itu, disalurkan kepada delapan asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, pemerdekaan, berhutang, fisabilillah dan ibu sabil) melalui berbagai program zakat.

"Untuk program Peduli Pendidikan disalurkan sebesar Rp106 juta, Peduli Kesehatan Rp19 juta, Peduli Kemanusiaan Rp85 juta, Peduli Ekonomi Rp116 juta, Dakwah-Advokasi Rp59 juta, Amil/Operasional Rp50 juta dan sebesar Rp509 juta disalurkan ke Baznas Pusat," beber Arif.

Untuk asnaf fakir, pada bulan Agustus 2021, UPZ Semen Padang telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp57 juta. Dana zakat tersebut disalurkan kepada 342 orang penerima manfaat biaya hidup rutin dan kepada 8 orang biaya hidup non rutin yang terdiri dari faqir, jompo, janda dan cacat dengan sebaran penerima manfaat di sekitar ring 1 (satu) PT semen Padang dan Kota Padang pada umumnya.

Kemudian asnaf miskin sebesar Rp158 juta, telah disalurkan dalam bentuk beberapa program diantaranya untuk 32 orang penerima manfaat Peduli Ekonomi berupa modal usaha, untuk 7 lembaga Sosial Kemanusiaan berupa insentif, dan untuk 3 kepala keluarga penerima manfaat Peduli Hunian berupa bahan bangunan untuk perbaikan rumah.

Selanjutnya, disalurkan untuk 8 orang penerima manfaat Peduli Kesehatan, seperti untuk bayar hutang berobat di rumah sakit dengan dibayarkan langsung ke rumah sakit, bantuan bayar tunggakan BPJS Kesehatan, dan bantuan biaya pembelian tiket pesawat rujukan RS Harapan Kita, dan pembelian alat bantu dengar.

"Pada program Peduli Ekonomi, kami juga melakukan pemberdayaan dengan pembekalan kewirausahaan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para penerima manfaat, seperti bantuan marketing dan akuntansi praktis dengan tujuan, agar adanya kesinambungan dari bantuan yang mereka dapatkan," ujarnya.

Kemudian untuk asnaf fisabilillah, Arif menyebut bahwa pada periode Agustus, pihaknya telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp124 juta lebih untuk 110 orang penerima beasiswa rutin, 44 orang beasiswa insidentil, 95 orang penerima bantuan honor rutin guru TPQ/TQA dan untuk 40 lembaga yang meliputi program pendidikan, dakwah rutin dan non rutin.

Sedangkan untuk asnaf muallaf, telah disalurkan sebesar Rp47 juta untuk program dakwah dan juga untuk honor 51 orang da'i binaan UPZ Semen Padang yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Keberadaan da'i binaan ini sangat membantu program dakwah & advokasi kami, karena para da'i tersebut terus melakukan bimbingan kepada para mualaf di Mentawai, termasuk di pedalaman Kepulauan Mentawai," pungkas Arif. (*/b)

Pdg. Panjang, Lintas Media News

Ketua DPW Gebu Minang Sumbar terpilih, Fadly Amran menyatakan organisasi Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau, yang dipimpinnya itu, akan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang  yang berada di perantauan dan kampung halaman.

Prioritasnya, bidang ekonomi dan budaya di masa mendatang, bisa berkembang dalam rangka pemulihan ekonomi nasional umumnya dan Sumbar khususnya.

"Upaya kontribusi Gebu Minang Sumbar dalam pemulihan ekonomi, dilandaskan pada koordinasi dengan ketua-ketua DPD se-Sumbar untuk melahirkan program kerja jangka pendek," ujarnya usai terpilih beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, Fadli berpesan, agar orang Minangkabau baik di ranah maupun dirantau, bisa memanfaatkan berbagai kesempatan dalam pembangunan ekonomi kecil, menengah dan besar, di masa pandemi ini.

Ia berharap, orang Minangkabau dimana pun berada, agar tetap bisa bekerjasama dan menjaga marwahnya. "Pertahankan profesi sebagai pedagang. Tetap solid dan sama-sama berusaha agar tetap bertahan meski di musim sulit ini. Kita tetap berusaha mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik," ujarnya.

Selain itu, Fadly yang saat ini menjabat Walikota Padang Panjang, itu mengucapkan terima kasih atas amanah yang percayakan kepadanya. “Insya Allah sekuat tenaga ke depannya kita akan jadikan DPW Gebu Minang menjadi lebih maju lagi,” ucap Fadly.

Ia berkomitmen, menyusun pengurus DPW Gebu Minang Sumbar dan mempersiapkan pelantikan pengurus dalam waktu dekat.

Menurut Firdaus Ilyas dan Dian  Anggraini Oktavia selaku panitia, Gebu Minang Sumatera Barat periode 2021 -2026 ini akan dilantik 17 September mendatang. (maison pisano)

Payakumbuh, Lintas Media News

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mendampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh yang berlokasi di Kecamatan Payakumbuh Selatan, Senin (13/9).

Turut mendampingi Bupati Limapuluh Kota Safaruddin, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Bupati Agam Andri Warman, Kepala Balai PPW Wilayah Sumbar, General Manager PLN Wilayah III, beserta Pimpinan OPD terkait.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berencana melakukan perluasan TPA regional Payakumbuh mengingat volume sampah yang masuk terus meningkat, bahkan mencapai 220 ton sampah per hari dengan rata-rata kenaikan 6% setiap tahunnya. Untuk itu Pemprov Sumbar berupaya melakukan pengembangan wilayah TPA setidaknya seluas 2,7 hektar untuk digunakan lima  hingga tujuh tahun ke depan.

Urgensi pengembangan Cell Landfiill Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh yang menampung sampah dari Payakumbuh, Limapuluh Kota, Bukittinggi, dan Agam itu sangat tinggi, saat ini kondisi TPA sudah Over Capacity, hampir 200%, ketinggian sampah sudah sampai 30 meter dari idealnya hanya 15 meter.

Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Mahyeldi tengah mempersiapkan eksekusi perluasan Cell Landfill baru guna memenuhi kebutuhan penampungan dan pengolahan sampah. Hal ini telah dibahas dalam dalam rapat pembahasan kondisi TPA regional Payakumbuh dan upaya penanganan yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Minggu (12/9) kemarin.

Gubernur Mahyeldi menyampaikan langkah cepat yang harus diambil oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Kota untuk menghindari kelongsoran sampah. Diantaranya opsi yang dimiliki Pemerintah Daerah adalah perluasan Cell Landfill, serta memperbaiki maupun menambah membran sementara untuk TPA yang berlokasi di Kelurahan Padang Karambia, Kota Payakumbuh ini.

"Untuk itu, penting adanya sinergitas antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi, serta kabupaten/kota dalam menyikapi persoalan ini," kata Mahyeldi.

Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi mengatakan urusan sampah adalah hal yang paling vital, tidak bisa main-main, kalau dibiarkan maka nanti akan muncul masalah berkelanjutan. Meski kewenangan TPA Regional ini berada di tangan Pemprov Sumbar, tetapi lokasinya berada di wilayah administrasi Pemko Payakumbuh, serta manfaatnya dibagi untuk empat Kabupaten/Kota.

Dijelaskan Riza, pengembangan TPA ini, untuk tahap pertama adalah meminta anggaran ke pusat, karena dibutuhkan dana untuk membikin cell landfiill baru, karena yang lama sudah penuh, maka perlu diselesaikan secepatnya.

"Kedepan kita perlu mencarikan solusi agar bagaimana TPA untuk jangka panjangnya, tentu harus dicari juga tempat yang representatif dan memadai, kalau bisa kata Riza setidaknya 50 tahun. Rencana sementara ya disiapkan di sini dahulu, dan ini menjadi konsentrasi kita bersama dengan Pemprov Sumbar," tukuk Riza.

Dijelaskan Riza lebih lanjut, bahkan untuk lahan pengembangan TPA juga sudah disediakan oleh pemko. Bila perlu, dikatakannya Pemko siap kapanpun untuk membeli lahan warga, bila ada lahannya yang ingin dibebaskan di sekitar TPA.

"Kan mereka terdampak, kalau bisa sekaligus saja dibebaslahankan, daripada tanahnya tidak termanfaatkan," kata Riza.

Riza juga menghimbau masyarakat agar dapat melakukan pemisahan dan pengolahan kepada sampah organik untuk meningkatkan efektivitas penampungan sampah di TPA. Dengan demikian sampah organik pun dapat diolah untuk dijadikan pupuk dan sampah plastik bisa diolah menjadi berdaya guna.

"Ke depan kita upayakan pengendalian dan pengolahan sampah organik yang lebih ramah lingkungan supaya bisa menjadi pupuk. Masyarakat juga jangan suka membuang sampah sembarangan, apalagi ke saluran drainase, bila itu dilakukan maka akan berakibat tersumbat aliran air saat hujan dan memicu banjir, kita juga yang bakal kerugian," pungkasnya. (H/Muchlis)

Payakumbuh, Lintas Media News

Walikota Riza Falepi menyampaikan dirinya sangat bangga atlet asal Kota Payakumbuh bisa menjadi perwakilan Sumatera Barat ikut dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota dua periode yang hobi bergowes itu saat melepas lima atlet kebanggaan Kota Randang di Balai Kota, Senin (13/9).

Kelima atlet itu Suci Kurnia Dewi (28 tahun) cabang Kempo, Kelas Randori Putri 55 kg, kemudian Fadila Rahmi (22 tahun) cabang Karate Kelas Kumite +68 kg putri, serta Iqlimatul Aini (22) cabang Karate, Kelas kumite -61 kg putri, lalu dua atlet Paralayang Abdurrahman Hidayat (16) dan Febri Yulito (26) datang ditemani Ketua KONI Yusra Maiza, Kadisparpora Desmon Corina, Kabid Pemuda dan Olahraga Delni Putra, pelatih Paralayang Dodo Kurdi, serta Saidina Irawan selaku pelatih Kempo Payakumbuh bersama pengurus cabor terkait.

Disebukan Riza, terlepas apakah nanti para atlet bisa dapat Medali atau tidak, sebagai Kepala Daerah, dirinya menyebut sudah tampil saja sangat bersyukur.

"Kami berpesan kepada atlet agar menjaga kebugaran tubuh mereka jelang bertanding, jangan sampai imun tubuh menurun karena itu akan menurunkan performa. Selamat jalan, jaga nama baik Payakumbuh dan sukses meraih prestasi terbaik, ada doa dari kami semua warga Payakumbuh," kata Riza Falepi sembari menyerahkan bantuan dana dari Pemko kepada atlet.

Smeentara itu, Ketua KONI Yusra Maiza menerangkan pada PON 2016 lalu Payakumbuh hanya bisa mengirim dua atlet saja mewakili Provinsi Sumatera Barat, untuk kali ini Kota Randang sudah berhasil mengirim limatermasuk cabang olahraga Paralayang, mereka telah sukses menjalani seleksi Pra PON.

"Ini sebuah paningkatan yang cukup baik. Mudah-mudahan menjadi cambuk pelecut bagi cabor-cabor lain untuk mengikuti jejak atlet kita ini. Ditambah dengan telah bertambahnya fasilitas olah raga di Payakumbuh tentu memudahkan kita dalam melakukan pembinaan dan latihan, serta mencari bibit atlet baru," kata Yusra.

Menurut keterangan dari Kadisparpora Desmon Corina, atlet-atlet ini akan berangkat ke Papua secara bertahap, dimana untuk Paralayang pada 15 September, Kempo pada 5 Oktober, dan Karate pada 7 Oktober. 

Febri Yulito atlet Paralayang saat ditanya Media mengatakan keinginan dan semangat besarnya untuk bisa membawa medali emas bagi Kota Payakumbuh yang dicintainya ini. Dijelaskan alumni Unand Payakumbuh itu, tekadnya sangat besar mengharumkan nama Payakumbuh di kancah Nasional. 

"Mohon doakan kami semoga bisa memberikan hasil terbaik, pulan membawa medali untuk kota kita," pungkasnya. (H/Muchlis)


Padang,Lintas Media News

Menindaklanjuti arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Reynhard Silitonga terkait peningkatan pengawasan dan pengamanan di Lapas dan Rutan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang dibawah pimpinan Era Wiharto terus lakukan pembenahan dalam antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) serta penanggulangan bencana dan kedaruratan. Bertempat di Aula Lapas Kelas IIA Padang, Kalapas Era Wiharto didampingi seluruh pejabat struktural eselon IV dan V beserta jajaran ikuti pengarahan dari Dirjenpas via aplikasi Zoom Meeting pada Senin (13/9/2021). 


Dalam arahannya, Dirjenpas Reynhard Silitonga menegaskan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan upaya deteksi dini gangguan kamtib. Hal ini disampaikan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang beberapa waktu yang lalu. Salah satunya yakni dengan meningkatkan intensitas penggeledahan blok hunian secara rutin serta penertiban instalasi jaringan listrik. 


“Agar dilakukan penggeledahan blok hunian rutin dan seluruh Kepala UPT di Lapas dan Rutan diminta agar mendeklarasikan bahwa UPT yang dipimpin bebas dari barang barang yang dilarang. Selain itu, fasilitas listrik yang tidak seharusnya ada dikamar hunian tolong dihentikan,” tegas Dirjenpas Reynhard saat menyampaikan arahan.

Di saat yang bersamaan Kalapas Era Wiharto memberikan atensi kepada Ka. KPLP untuk melakukan razia kamar hunian. Dalam giat razia insidentil kali ini petugas melakukan pemeriksaan ke kamar B-1 yang berkapasitas sebanyak 49 orang dan menemukan 2 Handphone, 2 charger HP, 1 gelas kaca, 6 sendok besi, 6 Headshet, pisau cuter 1 buah dan 1 terminal colokan. 

Selanjutnya barang temuan dicatat dan dilaporkan yang kemudian dilakukan pemusnahan barang bukti. “Kita akan terus lakukan penggeledahan dan pemeriksaan secara rutin. Seluruh jajaran telah diberi atensi untuk melakukan penyitaan barang terlarang diamana pun dan kapan pun jika menemukan adanya indikasi di dalam kamar hunian,” terang Kalapas Era Wiharto. 

Sebagai penunjang dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang berhasil perbaiki puluhan pucuk senjata api yang rusak di berbagai Lapas/Rutan di wilayah Sumatera Barat. Giat yang dilakukan oleh Tim Reparasi yang dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Keamanan Yandri Pramana Putra didampingi JFU Keamanan Jhony Suryaldi menuai apresiasi yang luar biasa dari para Kapala Lapas/Rutan.

Kepala Lapas (Kalapas) Era Wiharto menyatakan bahwa selang waktu yang singkat, Tim telah berhasil melakukan perbaikan dan perawatan senjata api total sebanyak 61 pucuk senjata api di beberapa UPT Pas seperti Lapas Kelas IIB Pariaman, Lapas Kelas IIB Solok, Lapas Kelas IIB Payakumbuh, Rutan Kelas IIB Maninjau dan Rutan Kelas IB Painan. Tidak hanya itu juga dilakukan perawatan kepada seluruh senjata api yang ada secara berkala," jelasnya

Tidak hanya sebatas melakukan perawatan, Tim juga memberikan pelatihan bongkar pasang senjata bagi petugas di UPT tersebut. 

Kalapas menyampaikan rasa bangganya terhadap kinerja Tim Reparasi yang telah bekerja keras tanpa pandang waktu dalam loyalitasnya membantu perbaikan senjata api rusak di berbagai UPT Pas. "Terima kasih kepada tim dan tetap semangat untuk terus dukung peningkatan perawatan sarana dan prasarana keamanan di dalam lapas/rutan. Semoga dengan diperbaikinya senjata yang ada mampu menyokong peningkatan keamanan dan ketertiban di lapas/rutan," ungkap Kalapas.

Kepala Sub Seksi Keamanan Yandri Pramana Putra menyatakan siap membantu dan menyokong upaya peningkatan keamanan dan ketertiban di dalam lapas. Yandri juga menuturkan jika memungkinkan dirinya beserta tim siap melangkah menuju skala nasional. "Tidak hanya sebatas wilayah Sumatera Barat, jika keadaan memungkinkan kami siap melangkah lebih jauh menuju skala nasional," jelasnya. 

Terkait penertiban instalasi jaringan listrik, atas atensi langsung Era Wiharto, Lapas Kelas IIA Padang Senin, (13/9/2021) langsung melakukan pemeriksaan tegangan listrik bersama Kepala Cabang PLN Rayon Belanti Kota Padang didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Lapas Kelas IIA Padang, Novri Abbas. Giat pengecekan kondisi jaringan listrik tegangan tinggi dari tiang ke meteran dilakukan dalam rangka antisipasi terjadinya peristiwa kebakaran akibat korsleting arus listrik.

 “Kita akan terus lakukan penertiban dan pengecekan jaringan listrik di lingkungan Lapas Padang. Semoga usaha yang kita lakukan dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kebakaran,” ujar Novri. (Rel/Ism)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.