Latest Post

50Kota Aceh Advertorial DPRD Kab. Banyuasin Advertorial DPRD Lahat Advertorial HUT ke-153 Kabupaten Lahat Advertorial Meranti Advertorial Pemkab Lahat Advertorial Pemkab Musi Rawas Advertorial Pemko Lubuklinggau Advertorial Pemko Pagar Alam Agam Alahan panjang AROSUKA Bali Balikpapan Bank Nagari Bantaeng Batam Batang anai Bateang Batu bara Batusangkar BAWASLU SUMBAR Bekasi Bengkalis BENGKULU BI Sumbar Bogor Bukittinggi Cilegon Dewan Pers Dharmasraya DPR RI DPRD Bengkalis DPRD Dharmasraya DPRD Kepulauan Meranti DPRD Kota Padang DPRD OKI DPRD Padang DPRD Padang Panjang DPRD Pessel DPRD RI DPRD Solok DPRD SUMBAR Dumai Enam lingkung FJPI Sumbar HPN 2022 Jakarta Jambi Jawa Barat Jeneponto Kab.Dharmasraya Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Lahat Kabupaten Solok KADIN SUMBAR kambang Karimun Kayu Agung Kepulauan Meranti Kota Padaang Kota Padang Kota Pagar Alam Kota Pariaman Kota Solok Kotapariaman KPU KPU Sumbar Kuala lumpur Labuhanbatu Lahat Lampung Lampung Timur lanud Sut Lanud Sud Lanud Sultan Sahrir Lanud Sultan Syahrir Lanud Sultan Syahrir Padang Lanud Sultan Syarir Lanud Sur lanud Sut Limapuluh Kota Liputan Lubuk alung Lubuk Linggau Magelang Medan Mentawai Meranti Merbau Miranti Muba Banyuasin Muratara Musi Rawas Nagari Lurah Ampalu Nasdem Sumbar Nasional Ogan Ilir Ogan Komering Ilir (OKI) OKI Ombilin Opini Padang Padang Panjang Padang Pariaman Padangpanjang Pagaralam Pagaruyung Painan Palembang Pariaman Parik malintang Parit malintang PARIWARA Pariwara DPRD Padang Panjang Pariwara Pemkab Solok PARIWARA PT Semen Padang Pasaman Pasaman - Pasaman Barat Pasaman Barat Pasbar Pauh kamba Payakumbuh PDAM Padang Panjang Pekanbaru Pemkab Bengkalis Pemkab Lahat Pemkab Solok Pemko Padang Pemko Sawahlunto Pemko Solok Pemprov Sumbar Pemrov Sumbar Penas XVI KTNA Pertamina Pesisir Selatan Pessel PJKIP Kota Padang PLN PMI Sumbar Polda Bali Polda Sumbar Polri Provinsi Bengkulu PT.ITA PT.Semen Padang Purwokerto PWI PWI Sumbar Rangsang Redaksi Redaksi 2 Riau samarinda Samosir Sawahlunto Selat panjang Semarang Semen Padang Semen Padang.. Sijunjung Sikucua Silungkang SMSI Solok Solok Selatan Sulawesi selatan Sumatera Barat Sumbar Sumsel Sumut sungai sarik Surabaya TANAH DATAR Tanahdatar Tangerang TSR III Pemkab Dharmasraya Tua Pejat Tulisan walikota solok

 Padang Pariaman.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat
 Irwan Prayitno, bersama Kapolda Sumatera Barat Toni Harianto, Kasrem 032/WBR Edi Nurhabad, beserta rombongan meninjau lokasi perkebunan pepaya dan jagung yang merupakan bentuk kepedulian terhadap ketahanan pangan yang dipersiapkan anggota Polri di Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman. Kamis (11/6/2020).

"Kreatifitas ini merupakan karya bakti dari kepolisian dalam memanfaatkan lahan kosong yang terbengkalainya menjadi lahan produktif," ucap Irwan.

Selanjutnya gubernur juga memberi apresiasi kepada Kapolda Sumbar telah mendukung produktifitas pangan untuk masyarakat Sumbar melalui jagung, pepaya dan tanaman lainya.

Dalam kunjungan tersebut, terdapat tiga lahan yang dimanfaatkan yaitu, 2 lahan yang digunakan untuk menanam buah-buahan seperti, pepaya, jagung, cabe rawit dan tanaman lainnya dengan jumlah luas kedua lahan lebih kurang 11 hektar yang terletak di Koto Aur malintang.

Sedangkan lahan lainnya seluas 12 hektar di Nagari Malai V Suku Timur dimanfaatkan untuk menanam jagung, dengan hasil panen setiap tiga bulan dalam satu kali panen berkisaran 40 hingga 50 Ton.

"Ini merupakan peluang besar untuk bisa memberikan tambahan pendapatan dan membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani di nagari tersebut" ungkap Irwan.

Saat meninjau perkebunan pepaya dan jagung tersebut, Gubernur Sumbar menyempatkan diri menanam bibit pepaya di lahan yang sudah dibersihkan serta memanen buah pepaya dan jagung di dalam lahan perkebunan tersebut, didampingi Kapolda Sumbar, Kasrem, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman beserta rombongan lainnya.(rel/st)

Wagub Sumbar Minta:
Semua Hambatan Di Daerah Terpencil Harus Dibuka

SOLSEL.Lintas Media News.
Sejak diberlakukannya penetapan Tatanan Kehidupan Baru
yang Produktif dan Aman Covid-19 di Sumatera Barat, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mulai melakukan kunjungan kerjanya ke daerah-daerah terpencil yang selama ini kurang maksimal merasakan pembangunan.

Daerah yang menjadi sasaran kunjungan kerja ini terletak di pedalaman Solok Selatan Nagari  Lubuk Ulang Aling Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, di sekitar wilayah perbukitan dengan kondisi geografis yang cukup sulit untuk dijangkau dengan kendaraan darat, Kamis (11/6/2020).

"Kunjungan ke daerah terpencil ini, sangat penting kita kunjungi, agar bisa melihat secara nyata progres yang pembangunan yang sudah dilakukan, termasuk menyerap langsung aspirasi masyarakat setempat," kata Wagub Sumbar.

Infrastruktur, kesehatan dan pendidikan yang masih menjadi persoalan daerah terpencil akan dijadikan perhatian yang tak boleh dipisahkan.

"Kita harus buka semua batas-batas yang menghalang, jangan ada hambatan untuk daerah terpencil," ucapnya.

Orang nomor dua Sumbar bersama Plt. Bupati Solok Selatan, Balai Pelaksana Jalan Nasional III, PUPR Sumbar beserta rombongan lainnya mulai berangkat pukul 06.00 WIB - 12.17 WIB dari Solok Selatan menuju lokasi butuh perjalanan 6 (enam) jam lebih untuk sampai ketujuan.

Jalan tanah mendaki dan berlobang yang jarang ditempuh membuat kendaraan 4x4 berjibaku ditengah hutan.

"Bagaimana pun kita harus sampai ke lokasi, inilah yang dirasakan warga kita yang ada di daerah terpencil. Apalagi saat hari hujan jalan ini tidak bisa ditempuh," ujar Nasrul Abit saat memberi semangat pada rombongan.

Selain itu, Wagub Sumbar dalam hal ini akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Seharusnya BPJN III lebih banyak berkoordinasi kepada pemerintah provinsi.

“Kalau ada kolaborasi, saya kira semua bisa kita kerjakan. Saya mengingatkan utamakan jalan-jalan yang ada di perkampungan, agar masyarakat disana bisa membawa hasil kebunnya keluar," tuturnya.

Nasrul Abit juga menceritakan bagaimana kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten kota sudah berjalan dengan baik. Khususnya, untuk membuka jalan-jalan baru supaya tersentuh pembangunan bagi daerah yang terisolir.

"Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi daerah, kita berkolaborasi untuk perbaikan jalan ini,” tukasnya

Adapun daerah yang dikunjungi Wagub Sumbar bersama rombongan, yaitu Nagari Lubuk Gadang, Lubuk Gadang Utara, Lubuk Gadang Timur, Lubuk Gadang Selatan dan Lubuk Ulang Aling Kabupaten Solok Selatan. Sekaligus bertatap muka dengan masyarakat untuk mendengarkan keluhan-keluhan soal pembangunan.

Selanjutnya Plt Bupati Solok Selatan Abdul Rahman mengatakan kunjungan kerja Wagub Sumbar ke kampung-kampung di pedalaman Solok Selatan dapat meningkatkan semangat pembangunan di daerah-daerah terpencil.

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik itu dalam urusan permasalahan sosial, perekonomian, infrastruktur, dan administrasi kependudukan.

"Ini sebagai wujud nyata bahwa pemerintah provinsi hadir di tengah-tengah persoalan masyarakat," sebut Abdul Rahman.

Dalam kunjungan tersebut, masyarakat sangat antusias menyambut untuk ingin menyampaikan keluhannya. Kedekapatan Wagub Sumbar dengan masyarakat, inginkan pemprov bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat.(rel/st)


Bukittinggi.Lintas Media News.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) mendukung adanya ruangan perpustakaan tentang tokoh bangsa prolamator Bung Hatta di Tri Arga  Bukittinggi, sebagai sebuah bacaan dokumentasi catatan sejarah hidup Bung Hatta, untuk dapat dimanfaatkan oleh para tamu dan masyarakat yang datang ke Istana Bung Hatta.

Demikian disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas disela-sela kegiatannya usai Rapat Evaluasi Kegiatan Anggaran 2019 bersama mitra OPD komisi I di Tri Arga Bukittinggi, Kamis (11/6/2020).

Nurnas juga menambahkan, mohon ini dilengkapi lagi dengan berbagai hal yang memperlihatkan sosok Bung Hatta, foto-foto dan buku-buku sejarah perjuangan bangsa lainnya.

"Kehadiran ruangan perpustakaan ini tentu akan amat mendukung keberadaan situs cagar budaya Tri Arga Istana Bung Hatta Bukittinggi yang merupakan salah satu jejak sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Ini sudah cukup bagus semoga nantinya bermanfaat bagi generasi muda dan masyarakat," ungkapnya.

Zulkarnaini pengelola gedung Istana Bung Hatta juga menyampaikan, penyiapkan ruang perpusataan Tri Arga ini merupakan arahan Sekretaris Daerah yang digagas oleh HM Nurnas.

"Kita menata dan merawat ruangan - ruangan yang ada di Istana Bung Hatta ini dapat  selalu baik. Ada arahan pimpinan terhadap ruang perpustakaan ini tentunya akan melengkapi historis keberadaan gedung Bung Hatta ini,", ujarnya.

Zul juga katakan untuk kelengkapan pengadaan buku dan foto-foto dokumentasi Bapak bangsa Bung Hatta telah mengajukan berbagai kebutuhan kepada pimpinan. Saat ini menunggu tindal lanjut dari pimpinan. (rel/st)


PADANG,Lintas Media News.
Basrizal dan Neni Marlina, orangtua dari Adithya Sebastian (22), Anak Buah Kapal (ABK) kapal China asal Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat yang dilaporkan hilang di perairan Malaysia pada 7 April 2020 lalu, tetap berharap anaknya bisa pulang dengan selamat.

"Kami tidak pernah berhenti berharap agar anak kami bisa pulang. Kami sangat rindu kabar darinya, karena sampai saat ini tidak ada penjelasan dari pihak terkait," kata Basrizal di Padang, 11 Juni 2020.

Basrizal mengaku pada 8 Mei 2020 lalu, ia sudah mengirim surat pengaduan kepada Kemenlu, Kapolri dan perusahaan penyalur, PT. Mandiri Tungggal Bahari.

"Hingga saat ini kami tidak mendapat penjelasan atau balasan surat dari pihak-pihak tersebut. Kalau begitu, kepada siapa lagi kami harus mengadu"? tanya Basrizal.

Basrizal dan Neni Marlina tidak berhenti memikirkan putra tercinta yang hilang dan tak jelas nasibnya.


"Kami tidak bisa tenang bekerja karena terus memikirkan Adithya. Kami hanya bisa berdoa setiap waktu," kata Basrizal.

Basrizal dan Neni berharap Adithya bisa memberi khabar. Minimal via telepon.

"Ketika memasak sambal kesukaan Adthya saya selalu teringat dia. Ini sambal yang enak buat Adithya," tutur Neni lirih.


Adrizal, paman dari Adithya Sebastian mengungkapkan, dari informasi rekan korban yang selamat, pada 7 April 2020 terjadi perkelahian antara enam ABK Indonesia dengan ABK Cina di atas kapal Fu Yuan Yu 1218 tepatnya di perairan Selat Malaka dengan Singapura.

Karena kalah jumlah, Adithya Sebastian bersama 5 orang ABK WNI lainnya dilaporkan melompat kelaut di Selat Malaka kira-kira jam 2.45 dini hari waktu setempat.

"Sebanyak empat orang ABK diselamatkan maritim malaysia dan sudah dipulangkan ke Indonesia sementara 2 orang ABK WNI, Adithya Sebastian dan Sugiyana Ramadhan asal Sukabumi   sampai saat ini belum diketahui nasibnya dan hilang kontak sampai  sekarang dengan keluarga," kata Adrizal.

Adrizal mengaku telah dihubungi oleh  Jhon Albert yang mengaku mewakili PT. Mandiri Tungggal Bahari yang beralamat di Tegal Propinsi  Jawa Tengah sebagai perusahaan penyalur ABK ke Kapal Fu Yuan Yu 1218.

Jhon, menurut Adrizal,  telah melakukan komunikasi dengan kapten kapal dan didapat informasi bahwa 2 orang ABK WNI masih hilang ini terjun kelaut kira-kira 7 menit setelah 4 orang ABK WNI yang lain terjun setelah melihat CCTV dikapal dan kapten kapal hanya melakukan pencarian selama 1 jam dan melanjutkan bekerja mencari ikan.

PT. Mandiri Tunggal Bahari  juga telah   melaporkan masalah ini ke BHI Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dengan surat Nomor 046-04/SP/MTB-TGL/2020 . (*)


Padang.Lintas Media News.
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Oleh karena itu perlu persiapan dan tahapan-tahapan dengan memperhatikan keselamatan peserta dan keselamatan panitia penyelenggara maupun masyarakat pemilih menjadi prioritas utama.

"Pillkada pada tahun 2020 ini kita adakan pada masa pandemi covid-19, menyikapi kondisi ini perlu kita persiapkan Alat Pelindung Diri (APD) diantaranya masker, hand sanitizer dan lain-lain sesuai dengan protokol covid-19",kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat menerima audiensi rombongan dari anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat di ruang kerja Kamis, (11/6/2020).

Lebih lanjut Gubernur menyebutkan akan melakukan koordinasi untuk mengadakan rapat dengan bupati walikota dengan tujuan untuk menyamakan persepsi agar proses tahapan yang akan dilaksanakan baik dengan kabupaten maupun kota sama-sama memiliki kesamaan persepsi.

"Untuk pelaksanaan terhadap kebutuhan perlengkapan juga ditanggung oleh kabupaten kota.Kebutuhan perlengkapan itu bisa difasilitasi oleh tim gugus tugas oleh dinas kesehatan masing-masing ini perlu dikoordinasikan," lkatanya.

Kebutuhan tersebut tidak dapat dicukupi oleh pemprov saja, harus dibantu juga oleh kota dan kambupaten. Untuk APD sesuai dengan naskah perjanjian hibah daerah ( NPHD) dianggarankan oleh BPBD Sumbar Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terkait dengan APD untuk merekomendasikan.

Selanjutnya pada tanggal 16 Juli nanti akan mengukuhkan kembali KPPS dengan diberinya pembekalan dan tanggal 18 sudah bisa kerja hingga 20 Juni juga masih kerja. Selanjut besok hari Jumat 18 Juni harus  cepat selesai semua untuk membahas hasil terkait dengan APD.

Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya, ketua KPU Sumbar Amnasmen, Ketua Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen, ketua BPBD E Rahrman, Asinten III Nasir Ahmad, dan Kepala Kesbangpol Naswir, serta beberapa audiensi lainnya.(rel/st)


Padang.Lintas Media News.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menggelar video conference (vidcon) persiapan masuk sekolah dalam tatanan normal baru produktif aman covid-19, di ruang kerja, Rabu (10/6/2020).

Gubernur Sumatera Barat mengatakan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surat Keterangan (SK) Menkes ada 6 (enam) hal yang dibatasi termasuk sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat kerja transportasi umum dan tempat wisata.

"Ketika keluar dari PSBB masuk ke new Normal atau tatanan normal baru produktif aman covid pembatasan ini dibuka, termasuk tempat wisata, restauran, mall, tempat kerjapun, sudah dibuka secara bertahap, namun harus tetap mengikuti protokol covid" ucap Irwan.

"Nah yang belum dibuka adalah pendidikan, kenapa belum, karena memang belum waktunya, dan akan dibuka pada pertengahan Juli nanti, diperkirakan pada tanggal 13 Juli baru akan dibuka" sambung Irwan.

Lebih lanjut Irwan menyebutkan perlu persiapan matang untuk pendidikan seperti, Paud, TK, SD SMP itukan masih kategori anak-anak dan SMA sudah remaja, untuk itu perlu pendampingan agar kita tetap produktif aman covid dengan cara mengikuti protokol kesehatan penanganan covid, baik di rumah maupun saat keluar rumah.

"Untuk keputusan yang lebih lanjut dibukanya sekolah pada hari Senin (15/6) besok dirapatkan lagi dengan kabupaten dan kota akan memutuskan bagaimana tindak lanjutnya terkait dibukanya sekolah" kata Irwan.

Selain itu, dengan dibukanya sekolah nantik tetap mengikuti protokol covid, mulai anak berangkat ke sekolah, sampai di sekolah bertemu guru dan semua tenaga tata usaha semuanya dinyatakan bebas dari covid.

Selanjutnya sarana dan prasarana  disiapkan semua, kemudian dievaluasi perbulannya, sekiranya dalam 1(satu) bulan terjadi masalah langsung dibuat tindakan mitigasi dan proteksi atau ditutup kembali, lalu diswab, setelah itu akan dikembalikan lagi mereka ke sistem pembelajaran daring.

"Untuk dua opsi tergantung hijaunya semua daerah itu akan diputuskan menjelang ajaran baru, apakah daerahnya hijau atau tidak, kalau hijau berarti mereka bisa tatap muka, dengan persyaratan yang ketat, kalau belum hijau maka belum bisa tatap muka" tegas Irwan.

Lebih lanjut Irwan mengatakan untuk SD SMP itu kewenangan Walikota tentu kami minta pertimbangan dari Walikota, kemudian kalau SMA merupakan kewenangan provinsi namun tetap diminta kepada semua Kadis Pendidikan di Sumatera Barat agar menyamakan persepsi.

"Kalau sudah dinyatakan daerahnya zona hijau, keadaan kelas tetap dibatasi isinya mungkin setengah, lalu ada wastafel untuk cuci tangan, setiap masuk kelas pakai masker waktu belajarnya dipersingkat mulai 3 hingga 4 jam dengan dibuat sistem shift. Untuk prosesnya, datang ke sekolah hanya untuk belajar saja, selesai langsung pulang, tidak ada istilah keluar main, termasuk praktek tambahan," ungkap Irwan.

Semuanya nanti akan diperketat sehingga mengurangi paparan yang terjadi diantara siswa, walaupun telah sudah zona hijau namun protokol kesehatan penanganan covid-19 tetap kita ikuti.(rel/st)


Jakarta.Lintas Media News.
Rencana Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) untuk menyatukan banyak perusahaan media online yang berbeda-beda akan mengadapi kesulitan dalam hal perspektif pemberitaan.

 “Masalahnya setiap perusahaan media, setiap wartawan dalam menulis berita punya perspektif masing-masing, punya sudut pandang yang berbeda-beda. Bagaimana ini menyatukannya. Ini sulit, harus ada langkah konsolidasi organisasi,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI), Aziz Syamsuddin ketika menerima kunjungan audiensi pengurus SMSI yang dipimpin oleh Ketua Umum SMSI Firdaus, Selasa sore, (9/6-2020) di Gedung DPR RI, Jakarta.

Pada acara audiensi tersebut, Firdaus didampingi H.M.Nasir, Junaidi, Andre Sumanegara, Teguh Idham Akbar.

Audiensi diterima Aziz Syamsudin, didampingi Boby Rizaldi, Dipo Nusantara dan M. Yasin.

Sebagai organisasi perusahaan media siber terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 1000 perusahaan pers di seluruh provinsi di Tanah Air.

Aziz mengatakan, kalau tidak bisa menyamakan perspektif, paling tidak tone pemberitaan yang mestinya bisa disamakan. “Itu pun tone pemberitaan, akan mengalami gradasi yang berbeda-beda,” tutur  Aziz.

Dalam penyatuan media-media online yang berbeda-beda, kata Aziz, harus ada kepentingan yang saling memberi manfaat positif. “Saling memberi manfaat ini penting, sebab kalau tidak ada, mereka akan mengembangkan kepentingan perusahaan masing-masing,” kata Aziz.

*SMSI Optimis*
Firdaus menjelaskan, 1000 perusahaan online yang menjadi anggota SMSI akan disatukan dalam newsroom bersama.  Mereka saling memanfaatkan berita-berita yang ada dalam newsroom. Tetapi mereka juga punya kewajiban untuk mengirim berita ke newsroom bersama.

Ini kepentingan yang menguntungkan buat perusahaan-perusahaan media yang bergabung dengan newsroom bersama. Jadi yang disatukan bukan sudut pandangnya, bukan perspektifnya. Pasti sulit. “Memang diharapkan setiap perusahaan media dan wartawannya mempunyai perspektif dan tone yang baik dalam pemberitaan, kalaupun memberi kritik, tentu kritik yang membangun, kritik yang mengingatkan,”  kata Firdaus. (**)

 SOLOK.Lintas Media News.
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit kunjungi keluarga korban bencana longsor yang terjadi pada Jumat (5/6/2020)  lalu di Jorong Sarik Ateh, Nagari Sarik Alahan Tigo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar, Rabu (10/6/2020).

Wakil Gubernur Nasrul Abit yang didampingi Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin dan OPD terkait terharu dan prihatin melihat korban bencana tanah longsor tersebut menangis  saat dikunjungi pejabat nomor dua Sumbar disaat  suasana duka masih menyelimuti keluarga pasangan Suami Istri Tarmizi (46) dan Yenni (44)

Selain menyerahkan bantuan untuk meringankan kesulitan hidup yang dialami para korban, Wagub Nasrul Abit juga ingin membicarakan rencana merelokasi korban ke tempat lebih aman.

"Pemerintah Provinsi Sumbar ikut  berduka atas kejadian dukaini, terutama keluarga Tarmizi dan Yenni yang kehilangan kedua anaknya yang tercinta. InsyaAllah mereka masuk surga, dan bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan sabar menghadapi cobaa ini," ucap Nasrul Abit.

Dalam pertemuannya dengan keluarga korban dan masyarakat sekitar, Nasrul Abit menghimbau warga setempat untuk tetap berhati-hati pada saat hujan deras turun, karena wilayah Nagari Sarik Alahan Tigo ini berada pada lembah dan perbukitan rawan terjadi longsor.

"Ini musibah, Allah yang berkehendak. Untuk itu marilah kita jadikan ini sebagai intropeksi  dan hikmah dari Allah, untuk lebih berhati-hati dan waspada lagi pada saat musim hujan, yang jelas kita amat prihatin atas musibah ini," ungkapnya .

Saat mengunjungi rumah duka terlihat Yenni tanpa henti menangis sembari memanggil-manggil nama anaknya. Tanpa disadari Nasrul Abit pun ikut terharu sambil mengusap matanya. "Ikhlaskan mereka buk. Biar mereka berdua tenang di alam sana," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (5/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Kakak beradik ini diketahui bernama Melsa Gustia Putri (20) dan Rafky Aulia Zikra (13). Mereka tertimpa material bangunan kediamannya yang dihantamkan material longsor. Terjadi ketika kedua korban tidur.

Yenni yang merupakan ibunda dari kedua korban menceritakan pada Wagub Sumbar bagaimana awal kejadian bencana longsor tersebut sambil terbata-bata.

"Malam itu hujan sangat lebat, tiba-tiba terdengar gemuruh. Longsor datang persis mengahantam rumah kami. Kami idak sempat lari keluar. Dinding belakang rumah kami roboh menimpa kedua anak kami, pak Wagub," ceritanya.

Lanjut ia menjelaskan kejadian ini pertama sekali diketahui oleh suaminya ketika terbangun karena mendengar dentuman akibat hantaman longsor. Kedua anaknya ikut tertimpa material bangunan.

"Saya selamat, hanya luka dibagian kaki sebelah kiri. Anak-anak saya sudah tidak ada lagi pak Wagub," kata Yenni yang terus menanggis.

Menanggapi rencana relokasi tersebut, salah seorang warga, Wardi (53), mengaku bersyukur jika pemerintah bersedia menyiapkan lahan sebagai tempat permukiman baru.

"Yang penting warga disini aman dan tidak jauh dari lahan pertanian. Atau kalau memang pemerintah mau menyiapkan lahan baru, saya pikir kita siap untuk direlokasi," kata Wardi.

"Jadi selama ini memang kita hidup dalam kecemasan, apalagi saat cuaca buruk terjadi, kita takut akan terjadi longsor yang bisa menimpa rumah dan merenggut korban jiwa," tambahnya.(rel/st)

 Padang.Lintas Media News. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menerima bantuan wastafel dari Tim Satuan Tugas (Satgas) bencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kantor BPBD Provinsi Sumbar, Rabu, (10/6/2020).

Gubernur Sumbar mengatakan.Tim Satgas BUMN Provinsi Sumatera Barat memberi bantuan sebanyak 200 wastafel, pada hari ini diserahkan sebanyak 165 unit westafel, dan 35 unit lagi telah lebih dulu disalurkan, hal tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian dan peran serta dalam pencegahan COVID-19 di Sumatera Barat.

"Penyerahan wastafel cuci tangan tersebut telah diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, wastafel ini akan disebarkan ke daerah-daerah atau untuk kepentingan umum nantiknya, bisa kemesjid, kantor, pasar, dan termasuk ke selolah-sekolah juga", Ucap Irwan.

Gubernur Irwan mengucapkan terima kasih kepada Tim satgas BUMN telah peduli kepada kita di Sumbar, hal ini sangat bagus sekali dan mudah-mudahan wastefel ini sangat bermanfaat untuk masyarakat saat hadapi pandemi covid dan mudah-mudahan covid cepat berlalu. Kepada masyarakat agar wasfel ini juga dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik sehingga dipergunakan untuk jangka panjang", sambung Irwan.

Selain itu Wakil Satgas BUMN Pelindo Iskandar mengatakan, yang berperan aktif dalam pembuatan wastafel ini adalah dari Mahasiswa Politeknik Negeri Padang, karena tidak bisa magang karena covid 19, mereka ditarik kekampus, lalu berdayakan berupa westafel untuk cuci tangan.

"Untuk harga Wastafel diperkirakan 1,7 Juta perunit, harganya cukup murah, tetapi kualitasnya bagus" katanya.

Selain wastafel ini, mahasiswa Politeknik Negeri Padang juga berperan aktif juga dalam pembuatan APD, sembako, dan ventilator termasuk juga seluruh kebutuhan Swab BNI sebanyak 2000 orang. jadi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Sumatera barat dalam suasana covid 19 ini BUMN melalui satgasnya akan hadir dan ikut berperan dalam penanganan bencana.

"Apapun bencana yang terjadi di sumbar kami akan hadir, karena ini adalah salah satu amanat negara bagaimana kita dapat memberikan suport kepada masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut Iskandar mengatakan akan ada penambahan westafel lagi kalau Gubernur menyurati, kita akan coba tambah sesuai dengan kebutuhan, sambungnya.

Westafel ini sudah kami salurkan ke Kota Padang beberapa daerah juga sudah kita salurkan, dan selebihnya akan disalurkan oleh BPBD, karena mereka yang lebih tau kemana tempat yang membutuhkan penyaluran westafel tersebut.(rel/st)


PADANG.Lintas Media News.
Masalah penanggulangan bencana bukanlah masalah sektoral, tetapi masalah multi sektor dan tanggungjawab bersama, agar daerah yang benar-benar aman dari bencana.

Adanya sekolah sungai ini merupakan perwujudan kepedulian terhadap sungai-sungai yanga ada dilingkungan sekitar masyarakat. Bencana banjir dampak terbesar yang kini dirasakan masyarakat di perkotaan dan di perdesaan.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit bersama Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dan forkopimda mengikuti kegiatan Sekolah Sungai, Susur Sungai tebar bibit ikan dan tanam pohon di Delta Malvinas, Siteba, Kota Padang, Selasa (9/6/2020).

"Karena sungai sudah berubah fungsi akibat keteledoran kita sendiri. Banyak sampah yang menjadikan aliran sungai tertutup, tersumbat dan bahkan menjadikan sungai kotor, berbau dan beracun. Ekosistim sungai pun punah," kata Nasrul Abit memberikan sambutan.

Melalui Sekolah Sungai, Nasrul Abit berharap agar masyarakat menyadari berbagai potensi bahaya dari sungai sehingga warga bisa melakukan berbagai antisipasi untuk pengurangan risiko bencana.

"Sungai jangan lagi dilihat sebagai tempat pembuangan sampah, namun sebagai sumber kehidupan yang harus terjaga," ucapnya.

Wagub Sumbar inginkan,  kegiatan ini menjadi motivasi semua pihak dengan melakukan aksi dan berbuat nyata. Dengan itu sungai-sungai yang ada di Sumbar bisa menjadi sehat dan tidak lagi menjadi tempat banjir di musim penghujan.

Menurutnya, keberadaan sungai juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat edukasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Dengan demikian, diharapkan pengelolaan sungai tidak lagi hanya dibebankan pada pemerintah, namun semua masyarakat.

"Jadi, Sekolah Sungai ini kita tujukan bagaimana merubah budaya agar masyarakat menghargai sungai, menghargai air dan kita hidup karena air," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah memberikan apresiasi kegiatan yang telah diinisiasi oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSSV) ini mengingat manfaat kedepannya yang akan kita rasakan bersama-sama.

Keberadaan sungai juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat edukasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Dengan demikian, diharapkan pengelolaan sungai tidak lagi hanya dibebankan pada pemerintah, namun semua masyarakat. Sebab, jika dibebankan pemerintah maka hasilnya seperti yang terjadi saat ini, begitu pemerintah pergi maka sungai kembali kotor dan penuh sampah lagi. 

"Bagi umat Islam, menjaga kelestarian sungai ada di Alquran dan hadits, pun konsep rahmatan lil alamin yang mewajibkan kita membangun silaturahim dengan alam, jadi tidak ada alasan kita tak melakukan tindakan," ungkap buya Mahyeldi.

Selain itu, Kepala BWSSV Maryadi Utama mengatakan, dalam kegiatan ini bertema "Lestarikan Sungai Selamatkan Air" dengan menggelar aksi susur sungai dan tanam pohon.

"Sebanyak 10 ribu bibit ikan ikan papuyu dan nila akan tebar di lokasi sungai Batang Kuranji untuk pelestarian ikan sumber daya perikanan," ujar Maryadi.

Dimulai dengan Wagub Sumbar dan langsung diikuti Walikota Padang serta pada Forkopimda dan pada OPD lainnya melepas bibit ikan dalam 12 kantong plastik beroksigen dilepaskan. Dengan kriteria tempat pelepasan ditepi sungai dan dekat tumbuhan air agar memiliki harapan hidup yang tinggi.

"Semoga kegiatan ini mampu memggugah kepedulian masyarakat terhadap sungai dan mempelopori pelestarian sungai," harapnya.(rel/st)


Padang,Lintas Media News. Pemberhetian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dinilai Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar HM Nurnas kurang bijak.

“Gubernur kurang bijak karena menghentikan BLT ditengah kondisi masyarakat terhimpit ekonomi akibat pandemi Covid19 dan kehilangan mata pencarian” ujar HM Nurnas.

Dengan dicairkan BLT masyarakat bisa dapat uang ekonomi pun langsung bisa bergerak karena  masyarakat Terdampak masih ketar Ketir untuk memenuhi kebutuhan harian.

Ditambahkan HM Nurnas, Bicara anggaran tidak ada, itu bukan sebuah alasan, apalagi penerapan New Normal baru berjalan di 16 kabupaten kota di Sumatera Barat kecuali Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Melihat kondisi masuk tahap New Normal seharusnya BLT jangan di stop dulu, Kita minta pada gubernur untuk pikir ulang penghentian BLT setelah BLT bulan Juni dikucurkan” ujar Cak Nurnas sapaan akrab para Wartawan,kemaren

Salah satu warga Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Kota Padang Firdaus 53 tahun mengatakan, “Pak Gubenur tolong jan dihantian BLT labiah kurang ampek bulan kami ndak bakarajo (tolong jangan hentikan BLT lebih kurang empat bulan kami tidak ada pekerjaan).

“Selama Covid19 kami tidak bisa berbuat apa-apa hanya BLT yang bisa menyambung kebutuhan hidup kami sehari-hari” ujar Firdaus.(rel/st)


Padang.Lintas Media News.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat membuka diri terhadap kunjungan orang berwisata dan akan mempromosikan wisata bebas covid. Bagi Sumbar kegiatan pariwisata merupakan potensi multi efek dalam membangkitkan ekonomi masyarakat dan pengembangan ekonomi daerah.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan video confrence (vidcon) dengan kepala dinas periwisata Kab/ko se Sumatera Barat, diruang kerja gubernur, Selasa (9/6/2020).

Gubernur Sumbar mengatakan, saat ini orang-orang ekonomi menengah keatas berwisata merupakan sebuah kebutuhan hidup dan termasuk juga masyarakat yang selama ini telah merasa jenuh di rumah saja.

" Kita membuka diri orang datang ke Sumbar dengan melakukan swab gratis bagi pengunjung lewat penerbangan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan melakukan rapit test di 9 pintu masuk Sumbar lewat jalur darat. Hal ini tentu kita menciptakan wisata Sumbar bebas covid,"  kata Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno juga mengatakan dalam menyiapkan wisata Sumbar bebas covid pemprov Sumbar juga akan melakukan swab gratis bagi setiap pengelola travel, pelaku wisata dan hotel-hotel lainnya.

"Kita tahu saat ini destinasi belum dibuka, namun Sumbar membuka sektor wisata dan akan menyiapkan promosi paket wisata bebas covid, dilihat dari kesiapan hotel, destinasi dan daerah yang mampu menyiapkan diri. Kita ingin tahu daerah mana yang telah menyiapkan diri dalam menerima kunjungan kegiatan pariwisata Sumbar," ujarnya.

Gubernur juga sampaikan dalam penerapan Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman Covid (TNB-PQC) mendukung pelaksanaan kepawisataan dan meminta Bupati dan Walikota membuat perbup dan perwako yang dapat mengacu pada pergub Sumbar dan aturan kementerian yang ada.

"Tentunya dalam pelaksanaan pariwisata ada juga hendaknya memperhatikan kaedah-kaedah norma budaya masing-masing daerah dalam kegiatan promosi Wisata Sumbar Bebas Covid (WSBC). Pelaksanaan wisata Sumbar bebas covid lebih menekankan pada prosedur tetap wisatawan yang datang itu sehat dan pengelola wisata sehat serta negatif covid," himbaunya.

Dari laporan Kepala Dinas Pariwisata pemkab / ko, dalam vicon ini menyatakan, beberapa destinasi wisata di kab/ko telah dibuka dengan tetap menjalankan protokol covid 19. Pengawasan juga dilakukan dalam penarapan protokol covid 19, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan  dan dilokasi membuat himbauan masif protokol covid dan lain-lain. (rel/st)

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.